Anda di halaman 1dari 65

1 2 3 4

TKSS211105 KALKULUS DASAR


Aplikasi Turunan

oleh
Made Tantrawan

Departemen Matematika FMIPA UGM

Semester Ganjil 2021/2022

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 1 / 41


1 2 3 4

Aplikasi Turunan

1 Limit Bentuk Tak Tentu

2 Fungsi Naik dan Turun

3 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 2 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Aplikasi Turunan

1 Limit Bentuk Tak Tentu

2 Fungsi Naik dan Turun

3 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 3 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Bentuk Tak Tentu

Beberapa bentuk tak tentu dalam limit:

0 ∞
0.∞ 1∞ 00 ∞0 ∞−∞
0 ∞

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 4 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Aturan L’Hospital

Misalkan c adalah bilangan real atau ±∞.


Misalkan fungsi f dan g yang memiliki turunan pada suatu interval terbuka
yang memuat c kecuali mungkin di c.
0 ∞
Teorema 1 (Bentuk 0 atau ∞)
Jika salah satu kondisi di bawah ini terpenuhi:
lim f (x) = 0 dan lim g(x) = 0
x→c x→c
lim f (x) = ±∞ dan lim g(x) = ±∞,
x→c x→c
maka berlaku
f (x) f ′ (x)
lim = lim ′ ,
x→c g(x) x→c g (x)

asalkan limit di ruas kanan ada.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 5 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

0
Contoh: Bentuk 0

Contoh 1
ex − 1
Tentukan lim .
x→0 x
Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 6 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

0
Contoh: Bentuk 0

Contoh 1
ex − 1
Tentukan lim .
x→0 x
Penyelesaian: Diambil f (x) = ex − 1 dan g(x) = x. Keduanya memiliki
turunan dan berlaku

lim ex − 1 = 0 dan lim x = 0.


x→0 x→0

Berdasarkan aturan L’Hospital diperoleh

ex − 1 f ′ (x) ex
lim = lim ′ = lim = 1.
x→0 x x→0 g (x) x→0 1

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 6 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Contoh: aturan L’Hospital dua kali

Contoh 2
ex − x − 1
Tentukan lim .
x→0 x2
Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 7 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Contoh: aturan L’Hospital dua kali

Contoh 2
ex − x − 1
Tentukan lim .
x→0 x2
Penyelesaian: Diambil f (x) = ex − x − 1 dan g(x) = x2 . Keduanya
memiliki turunan dan berlaku lim ex − x − 1 = 0 dan lim x2 = 0.
x→0 x→0
Berdasarkan aturan L’Hospital diperoleh

ex − x − 1 f ′ (x) ex − 1 1 ex − 1
lim = lim = lim = lim .
x→0 x2 x→0 g′ (x) x→0 2x 2 x→0 x

Dengan memanfaatkan aturan L’Hospital sekali lagi seperti pada Contoh 1,


diperoleh
ex − x − 1 1 ex − 1 1
lim = lim = .
x→0 x2 2 x→0 x 2

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 7 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu


Contoh: Bentuk ∞

Contoh 3
2x + e−x
Tentukan lim .
x→∞ 5x
Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 8 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu


Contoh: Bentuk ∞

Contoh 3
2x + e−x
Tentukan lim .
x→∞ 5x
Penyelesaian: Diambil f (x) = 2x + e−x dan g(x) = 5x. Keduanya memiliki
turunan dan berlaku

lim 2x + e−x = ∞ dan lim 5x = ∞.


x→∞ x→∞

Berdasarkan aturan L’Hospital diperoleh

2x + e−x f ′ (x) 2 − e−x 2


lim = lim ′ = lim = .
x→∞ 5x x→∞ g (x) x→∞ 5 5

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 8 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Bentuk tak tentu lain


Beberapa bentuk tak tentu lain:

0.∞ 1∞ 00 ∞0 ∞−∞

masih dapat diselesaikan dengan memanfaatkan aturan L’Hospital.

Bentuk 0.∞:
1
Dengan memperhatikan bentuk 0 = ∞
atau ∞ = 1/0, bentuk 0.∞ dapat diubah ke
dalam bentuk 00 atau ∞

.
Bentuk 1∞ :
Dengan mengkomposisikan dengan fungsi ln, bentuk ln(1∞ ) dapat diubah ke dalam
bentuk ∞. ln 1 atau ekuivalen dengan 0.∞.
Bentuk 00 :
Dengan mengkomposisikan dengan fungsi ln, bentuk ln(00 ) dapat diubah ke dalam
bentuk 0. ln 0 atau ekuivalen dengan 0.∞.
Bentuk ∞0 :
Dengan mengkomposisikan dengan fungsi ln, bentuk ln(∞0 ) dapat diubah ke dalam
bentuk 0. ln ∞ atau ekuivalen dengan 0.∞.
Bentuk ∞ − ∞:
Dicoba untuk menjadikan satu bentuk ekspresi yang akan dilimitkan, kemudian selidiki
apakah memenuhi salah satu bentuk lain sebelumnya.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 9 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Contoh: Bentuk 0.∞

Contoh 4
Tentukan lim xe−x .
x→∞

Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 10 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Contoh: Bentuk 0.∞

Contoh 4
Tentukan lim xe−x .
x→∞

Penyelesaian: Ketika x → ∞, bentuk xe−x akan menjadi ∞.0.


Dengan mengubah bentuk ekspresi e−x menjadi e1x , diperoleh
x
lim xe−x = lim .
x→∞ x→∞ ex
Sekarang, kondisi dari aturan L’Hospital terpenuhi, sehingga diperoleh

x L′ H 1
lim xe−x = lim = lim x = 0.
x→∞ x→∞ ex x→∞ e

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 10 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu


Contoh: Bentuk 1

Contoh 5
 x
1
Tentukan lim 1+ .
x→∞ x

Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 11 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu


Contoh: Bentuk 1

Contoh 5
 x
1
Tentukan lim 1+ .
x→∞ x
x
Penyelesaian: Ketika x → ∞, bentuk 1 + 1x akan menjadi 1∞ .
Komposisikannya dengan fungsi ln, diperoleh
  x   x  
1 1 1
ln lim 1+ = lim ln 1 + = lim x ln 1 + .
x→∞ x x→∞ x x→∞ x

Ketika x → ∞, bentuk x ln 1 + 1x akan menjadi ∞.0. Dengan mengubah




bentuk ekspresi x menjadi 11 , diperoleh


x

1
  
1 ln 1 + x
lim x ln 1 + = lim 1
.
x→∞ x x→∞
x

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 11 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu


Contoh: Bentuk 1

Contoh 5
 x
1
Tentukan lim 1+ .
x→∞ x

Penyelesaian: Sekarang, kondisi dari aturan L’Hospital terpenuhi, sehingga


diperoleh
x  1
 x 1
x+1 . −
 
1 ln 1 + x L′ H x2 x
ln lim 1+ = lim 1
= lim = lim = 1.
x→∞ x x→∞
x
x→∞ − x12 x→∞ x + 1

Dengan demikian,  x
1
lim 1+ = e1 = e.
x→∞ x

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 11 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

0
Contoh: Bentuk 0

Contoh 6
Tentukan lim+ xx .
x→0

Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 12 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

0
Contoh: Bentuk 0

Contoh 6
Tentukan lim+ xx .
x→0

Penyelesaian: Ketika x → 0+ , bentuk xx akan menjadi 00 . Komposisikan


dengan fungsi ln, diperoleh
 
ln lim xx = lim ln xx = lim x ln x.
x→0+ x→0+ x→0+

Ketika x → 0+ , bentuk x ln x akan menjadi 0. − ∞. Dengan mengubah


bentuk ekspresi x menjadi 11 , diperoleh
x

ln x
lim x ln x = lim+ 1
.
x→0+ x→0
x

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 12 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

0
Contoh: Bentuk 0

Contoh 6
Tentukan lim+ xx .
x→0

Penyelesaian: Sekarang, kondisi dari aturan L’Hospital terpenuhi, sehingga


diperoleh
  1
x ln x L′ H x
ln lim+ x = lim+ 1
= lim+ = lim+ x = 0.
x→0 x→0
x
x→0 − x12 x→0

Dengan demikian,
lim xx = e0 = 1.
x→0+

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 12 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

0
Contoh: Bentuk ∞

Contoh 7
1
Tentukan lim x x .
x→∞

Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 13 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

0
Contoh: Bentuk ∞

Contoh 7
1
Tentukan lim x x .
x→∞
1
Penyelesaian: Ketika x → ∞, bentuk x x akan menjadi ∞0 . Komposisikan
dengan fungsi ln, diperoleh
 1
 1 ln x
ln lim x x = lim ln x x = lim .
x→∞ x→∞ x→∞ x
Sekarang, kondisi dari aturan L’Hospital terpenuhi, sehingga diperoleh
 1
 ln x L′ H 1
ln lim x x = lim = lim = 0.
x→∞ x→∞ x x→∞ x
Dengan demikian,
1
lim x x = e0 = 1.
x→∞

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 13 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Contoh: Bentuk ∞ − ∞

Contoh 8
1 1
Tentukan lim − .
x→0 x sin x
Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 14 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Contoh: Bentuk ∞ − ∞

Contoh 8
1 1
Tentukan lim − .
x→0 x sin x
Penyelesaian: Ketika x → 0, bentuk 1x − sin1 x akan menjadi ∞ − ∞.
Dengan menyamakan penyebut, diperoleh

1 1 sin x − x
lim − = lim .
x→0 x sin x x→0 x sin x
Kondisi dari aturan L’Hospital terpenuhi, diperoleh

1 1 sin x − x L′ H cos x − 1 L′ H − sin x


lim − = lim = lim = lim = 0.
x→0x sin x x→0 x sin x x→0 sin x + x cos x x→0 2 cos x − x sin x

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 14 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Latihan
1 Tentukan nilai limit berikut:
x2 + 3x − 4 1 − e−2x
a lim . h lim .
x→1 x−1 x→0 sec x
x6 − 1 1 − x + ln x
b lim 4 . i lim .
x→1 x − 1 x→1 1 + cos πx
x sin x
e −1
c lim . j lim .
x→0 sin x x→∞ x
arcsin x x
d lim . k lim .
x→∞ ln(1 + 2ex )
x→0 x
ln x (ln x)2
e lim . l lim .
x→1 x2 − 1 x→∞ x
sin x − x (ln x) 3
f lim . m lim .
x→0 x3 x→∞ x2
2
e5x −2x
1−e
g lim . n lim .
x→0 cos x − 1 x→0 sec x

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 15 / 41


1 2 3 4 Limit Bentuk Tak Tentu

Latihan
2 Tentukan nilai limit berikut:
ln x i lim+ xx .
2
a lim .
x→1 x2 − 1 x→0
2 1
sin t j lim (ex + x) x .
b lim . x→∞
t→π t − π
2 x 1
c lim x e . k lim xe x − x.
x→−∞ x→∞

d lim
+
x ln x. l lim xa ln x, a > 0.
x→0 x→0+
e lim sin x ln x.
x→0+ ex − 1 − ln(1 + x)
arccos x m lim .
f lim . x→0 x2
x→1− x − 1
1 − sin x + cos x
2 1 n limπ .
g lim − t . x→ 2 sin x + cos x − 1
t→0+ t e −1
1 1 xx − x
h lim − . o lim .
x→1 ln x x−1 x→1 1 − x + ln x

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 16 / 41


1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Aplikasi Turunan

1 Limit Bentuk Tak Tentu

2 Fungsi Naik dan Turun

3 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 17 / 41


1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Fungsi naik dan turun

Diberikan fungsi f yang didefinisikan pada interval I.

Definisi 1
1 Fungsi f dikatakan naik jika untuk setiap x1 , x2 ∈ I berlaku

x1 < x2 berakibat f (x1 ) < f (x2 ).

2 Fungsi f dikatakan turun jika untuk setiap x1 , x2 ∈ I berlaku

x1 < x2 berakibat f (x1 ) > f (x2 ).

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 18 / 41


1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Tes naik/turun fungsi

Diberikan fungsi f yang didefinisikan pada interval I.


Teorema 2
Misalkan fungsi f memiliki turunan pada I.
1 Jika f ′ (x) > 0 untuk setiap x ∈ I, maka f naik pada I.
2 Jika f ′ (x) < 0 untuk setiap x ∈ I, maka f turun pada I.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 19 / 41


1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Contoh: fungsi naik dan turun


Contoh 9
Tentukan interval-interval di mana fungsi f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2 naik
atau turun.
Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 20 / 41


1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Contoh: fungsi naik dan turun


Contoh 9
Tentukan interval-interval di mana fungsi f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2 naik
atau turun.
Penyelesaian: Perhatikan bahwa

f ′ (x) = 6x2 − 6x − 36
= 6(x2 − x − 6)
= 6(x + 2)(x − 3).
Pembuat nol: x = 3, x = −2.
Interval x Tanda f ′ (x) Keterangan
x < −2 + naik
−2 < x < 3 − turun
x>3 + naik
Jadi, fungsi f naik pada interval (−∞, −2) dan (3, ∞), sedangkan turun
pada interval (−2, 3).
Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 20 / 41
1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Tes Derivatif Pertama

Diberikan fungsi kontinu f yang didefinisikan pada interval I dan c ∈ I.

Diingat kembali bahwa


Jika fungsi f mencapai maksimum (minimum) lokal di c, maka c titik kritis
dari f .

Teorema 3
Misalkan c merupakan titik kritis f .
1 Jika nilai f ′ berubah dari positif ke negatif di sekitar c (kiri ke kanan),
maka f mencapai maksimum lokal di c.
2 Jika nilai f ′ berubah dari negatif ke positif di sekitar c (kiri ke kanan),
maka f mencapai minimum lokal di c.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 21 / 41


1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Contoh: tes derivatif pertama

Contoh 10
Tentukan nilai maksimum dan minimum lokal dari fungsi
f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2.

Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 22 / 41


1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Contoh: tes derivatif pertama

Contoh 10
Tentukan nilai maksimum dan minimum lokal dari fungsi
f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2.

Penyelesaian: Perhatikan bahwa f ′ (x) selalu ada dan nilainya

f ′ (x) = 6x2 − 6x − 36 = 6(x + 2)(x − 3).

Diperoleh titik kritis dari f adalah −2 dan 3. Dari tabel pada Contoh 9,
diperoleh garis bilangan:

Berdasarkan Tes Derivatif Pertama,


f mencapai maksimum lokal di −2 dan nilainya adalah f (−2) = 46.
f mencapai minimum lokal di −3 dan nilainya adalah f (3) = −79.
Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 22 / 41
1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Tes Derivatif Kedua

Diberikan fungsi kontinu f yang didefinisikan pada interval I dan c ∈ I.


Teorema 4
Misalkan c merupakan titik kritis f .
1 Jika nilai f ′ (c) = 0 dan f ′′ (c) < 0, maka f mencapai maksimum lokal
di c.
2 Jika nilai f ′ (c) = 0 dan f ′′ (c) > 0, maka f mencapai minimum lokal di
c.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 23 / 41


1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Contoh: tes derivatif kedua

Contoh 11
Tentukan nilai maksimum dan minimum lokal dari fungsi
f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2.

Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 24 / 41


1 2 3 4 Fungsi Naik dan Turun

Contoh: tes derivatif kedua

Contoh 11
Tentukan nilai maksimum dan minimum lokal dari fungsi
f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2.

Penyelesaian:Mudah dicek bahwa titik kritis dari f adalah −2 dan 3 dengan


f ′ (−2) = f ′ (3) = 0. Lebih lanjut, karena f ′ (x) = 6x2 − 6x − 36, diperoleh

f ′′ (x) = 12x − 6.

Berdasarkan Tes Derivatif Kedua,


Karena f ′′ (−2) = −30 < 0, f mencapai maksimum lokal di −2 dan
nilainya adalah f (−2) = 46.
Karena f ′′ (3) = 30 > 0, f mencapai minimum lokal di −3 dan nilainya
adalah f (3) = −79.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 24 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Aplikasi Turunan

1 Limit Bentuk Tak Tentu

2 Fungsi Naik dan Turun

3 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 25 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Kecekungan fungsi

Diberikan fungsi f yang didefinisikan pada interval I.

Definisi 2
1 Fungsi f dikatakan cekung ke atas jika garis singgung f di setiap titik
pada I selalu berada di bawah kurva f pada I.
2 Fungsi f dikatakan cekung ke bawah jika garis singgung f di setiap
titik pada I selalu berada di atas kurva f pada I.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 26 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Latihan

Latihan
Perhatikan gambar kurva fungsi pada interval [a, b] berikut. Tentukan
interval mana saja di mana kurva cekung ke atas atau cekung ke bawah.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 27 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Tes Kecekungan Fungsi

Diberikan fungsi f yang didefinisikan pada interval I.


Teorema 5
Misalkan f memiliki turunan pada I
1 Jika f ′ naik pada I, maka f cekung ke atas pada I.
2 Jika f ′ turun pada I, maka f cekung ke bawah pada I.

Teorema 6
Misalkan fungsi f memiliki turunan tingkat dua pada I.
1 Jika f ′′ (x) > 0 untuk setiap x ∈ I, maka f cekung ke atas pada I.
2 Jika f ′′ (x) < 0 untuk setiap x ∈ I, maka f cekung ke bawah pada I.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 28 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Contoh: kecekungan dan titik belok

Contoh 12
Tentukan interval-interval di mana fungsi f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2
cekung ke atas atau ke bawah.
Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 29 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Contoh: kecekungan dan titik belok

Contoh 12
Tentukan interval-interval di mana fungsi f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2
cekung ke atas atau ke bawah.
Penyelesaian: Berdasarkan Contoh 11, f ′′ (x) = 12x − 6 untuk setiap x.
Pembuat nol: x = 12 .

Interval x Tanda f ′′ (x) Keterangan


1
x< 2
− cekung ke bawah
1
x> 2
+ cekung ke atas

Jadi, fungsi f cekung ke atas pada interval ( 12 , ∞) dan cekung ke bawah


pada interval (−∞, 12 ).

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 29 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Titik belok

Diberikan fungsi kontinu f yang didefinisikan pada interval I

Definisi 3
Titik (c, f (c)) disebut titik belok jika f cekung ke atas di satu sisi dan f
cekung ke bawah di sisi lainnya.

Teorema 7
Jika (c, f (c)) merupakan titik belok, maka f ′′ (c) = 0 atau f ′′ (c) tidak ada.

Sebaliknya belum tentu benar. Perlu dicek kecekungan kurva untuk


menjamin titik tersebut titik belok.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 30 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Latihan

Latihan
Perhatikan gambar kurva fungsi pada interval [a, b] berikut. Tentukan yang
mana saja merupakan titik belok.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 31 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Contoh: kecekungan dan titik belok

Contoh 13
Tentukan titik belok dari fungsi f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2.

Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 32 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Contoh: kecekungan dan titik belok

Contoh 13
Tentukan titik belok dari fungsi f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2.

Penyelesaian: Berdasarkan Contoh 12, f ′′ (x) = 12x − 6 untuk setiap x.


Diperoleh kandidat titik beloknya adalah
 
1 37
(x, f (x)) = ,− .
2 2

Lebih lanjut, dari tabel Contoh 12, diperoleh garis bilangan:

Jadi, dapat disimpulkan bahwa titik ( 21 , − 37


2 ) merupakan titik belok f .

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 32 / 41


1 2 3 4 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

Contoh: kecekungan dan titik belok

Contoh 13
Tentukan titik belok dari fungsi f (x) = 2x3 − 3x2 − 36x + 2.

Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 32 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Aplikasi Turunan

1 Limit Bentuk Tak Tentu

2 Fungsi Naik dan Turun

3 Kecekungan Fungsi dan Titik Belok

4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 33 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Aplikasi nilai ekstrem

Dalam menghadapi suatu masalah yang mengkehendaki kuantitas tertentu


yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan, dapat diterapkan
langkah-langkah berikut untuk menyelesaikannya:
1 Identifikasi kuantitas yang akan dimaksimumkan/diminimumkan dan
tandai dengan suatu simbol.
2 Tentukan variabel-variabel yang ada di dalam permasalahan.
3 Tentukan hubungan antar variabel.
4 Nyatakan kuantitas yang akan dimaksimumkan/diminimumkan ke
dalam fungsi satu variabel dan tentukan domain fungsi tersebut.
5 Terapkan teknik untuk mencari maksimum/minimum fungsi yang telah
dipelajari sebelumnya.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 34 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem


Contoh 14
Diketahui sebuah persegi panjang memiliki keliling 12. Tentukan luas
maksimal yang mungkin dari persegi panjang tersebut.
Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 35 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem


Contoh 14
Diketahui sebuah persegi panjang memiliki keliling 12. Tentukan luas
maksimal yang mungkin dari persegi panjang tersebut.
Penyelesaian: Misalkan luas persegi panjang adalah L. Akan dicari nilai
maksimal dari L.
Misalkan panjang dan lebar persegi panjang tersebut adalah p dan ℓ.
Diperoleh
2p + 2ℓ = 12 ⇐⇒ p + ℓ = 6 ⇐⇒ ℓ = 6 − p.
dengan 0 ≤ p ≤ 6.
Perhatikan bahwa
L = pℓ = p(6 − p) = 6p − p2 .
Dapat dicek bahwa L′ (p) = 6 − 2p. Diperoleh titik kritis dari fungsi L
(L(p)) adalah 3. Karena L′′ (p) = −2 < 0, maka disimpulkan bahwa L
mencapai maksimum (lokal dan mutlak) di 3.
Jadi, luas maksimumnya adalah L(3) = 9.
Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 35 / 41
1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem

Contoh 15
Tentukan titik pada kurva x − y2 = 0 yang terdekat dengan titik (0, −3).

Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 36 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem

Contoh 15
Tentukan titik pada kurva x − y2 = 0 yang terdekat dengan titik (0, −3).

Penyelesaian: Misalkan jarak terdekat dari x − y2 = 0 ke titik (0, −3)


adalah d. Akan dicari nilai minimal dari d.
Misalkan titik (x, y) pada kurva yang terdekat dengan (0, −3). Diperoleh

x − y2 = 0 ⇐⇒ x = y2 .

Lebih lanjut, q q
d= x2 + (y + 3)2 = y4 + (y + 3)2
dengan y ∈ R.
Perhatikan bahwa meminimumkan d sama artinya dengan meminimumkan

D(y) = d2 = y4 + (y + 3)2

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 36 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem

Contoh 15
Tentukan titik pada kurva x − y2 = 0 yang terdekat dengan titik (0, −3).

Penyelesaian: Dapat dicek bahwa untuk D(y) = d2 = y4 + (y + 3)2 berlaku

D′ (y) = 4y3 + 2y + 6 = 2(y + 1)(2y2 − y + 3).

Karena 2y2 − y + 3 > 0, diperoleh titik kritis dari fungsi D adalah y = −1.
Karena D′′ (y) = 6y2 + 2 > 0, maka disimpulkan bahwa D mencapai
minimum (lokal dan mutlak) di y = −1.
Jadi, titik pada kurva x − y2 = 0 yang terdekat dengan (0, −3) adalah
(x, y) = (1, −1).

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 36 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem

Contoh 16
Seorang di Desa P di pinggir sungai dengan lebar 1 km akan bepergian ke
Desa Q di seberang sungai tersebut dengan mengendarai dayung dan atau
jalan kaki. Jarak P ke desa di seberang Q adalah 10 km. Jika orang tersebut
dapat mengayuh dayung dengan kecepatan 3 km/jam dan bejalan kaki
dengan kecepatan 5 km/jam, tentukan posisi dimana orang tersebut harus
mendaratkan dayungnya agar waktu tempuh minimum.
Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 37 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem


Contoh 16
Seorang di Desa P di pinggir sungai dengan lebar 1 km akan bepergian ke
Desa Q di seberang sungai tersebut dengan mengendarai dayung dan atau
jalan kaki. Jarak P ke desa di seberang Q adalah 10 km. Jika orang tersebut
dapat mengayuh dayung dengan kecepatan 3 km/jam dan bejalan kaki
dengan kecepatan 5 km/jam, tentukan posisi dimana orang tersebut harus
mendaratkan dayungnya agar waktu tempuh minimum.
Penyelesaian: Misalkan orang tersebut mendaratkan dayungnya di posisi A,
maka lamanya waktu tempuh dari P ke Q adalah
|PA| |AQ|
T= + .
3 5

Misalkan A berjarak 10 − x km (x ≥ 0) dari Desa Q, maka diperoleh jarak P


ke A adalah p
|PA| = x2 + 1,
sehingga didapat √
x2 + 1 10 − x
T= + .
3 5
Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 37 / 41
1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem

Contoh 16
Seorang di Desa P di pinggir sungai dengan lebar 1 km akan bepergian ke
Desa Q di seberang sungai tersebut dengan mengendarai dayung dan atau
jalan kaki. Jarak P ke desa di seberang Q adalah 10 km. Jika orang tersebut
dapat mengayuh dayung dengan kecepatan 3 km/jam dan bejalan kaki
dengan kecepatan 5 km/jam, tentukan posisi dimana orang tersebut harus
mendaratkan dayungnya agar waktu tempuh minimum.
Penyelesaian: Perhatikan bahwa T selalu memiliki turunan, yakni

′ 5x − 3 x2 + 1
T (x) = √ .
15 x2 + 1

Jika T ′ (x) = 0, diperoleh 5x = 3 x2 + 1. Apabila kedua ruas dikuadratkan
diperoleh
3
25x2 = 9x2 + 9 ⇐⇒ x = ± .
4
Karena x ≥ 0, diperoleh satu-satunya titik kritis dari T adalah x = 43 .
Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 37 / 41
1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem

Contoh 16
Seorang di Desa P di pinggir sungai dengan lebar 1 km akan bepergian ke
Desa Q di seberang sungai tersebut dengan mengendarai dayung dan atau
jalan kaki. Jarak P ke desa di seberang Q adalah 10 km. Jika orang tersebut
dapat mengayuh dayung dengan kecepatan 3 km/jam dan bejalan kaki
dengan kecepatan 5 km/jam, tentukan posisi dimana orang tersebut harus
mendaratkan dayungnya agar waktu tempuh minimum.
Penyelesaian: Selanjutnya, karena

2x2 + 1
T ′′ (x) = √ >0
3(x2 + 1) x2 + 1

untuk setiap x, khususnya x = 34 , disimpulkan bahwa T mencapai minimum


(lokal dan mutlak) di x = 34 .
Jadi, agar waktu tempuh minimum, orang tersebut harus mendaratkan
dayungnya 10 − 34 km dari Desa Q.

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 37 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem

Contoh 17
Akan dibuat suatu jendela dengan bagian atas berbentuk setengah lingkaran
dan bagian bawah berbentuk persegi panjang. Jika bahan (kayu) yang
dimiliki sepanjang 10 m dan tidak boleh disisakan, maka tentukan ukuran
jendela tersebut agar sinar matahari yang masuk maksimum.
Penyelesaian:

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 38 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem


Contoh 17
Akan dibuat suatu jendela dengan bagian atas berbentuk setengah lingkaran
dan bagian bawah berbentuk persegi panjang. Jika bahan (kayu) yang
dimiliki sepanjang 10 m dan tidak boleh disisakan, maka tentukan ukuran
jendela tersebut agar sinar matahari yang masuk maksimum.
Penyelesaian: Agar sinar matahari yang masuk maksimum, maka luas
jendela harus maksimum pula. Misalkan lusa jendela adalah L, dengan
ketentuan jari-jari bagian atas yang berbentuk setengah lingkaran adalah r
dan tinggi bagian sisi samping adalah t, maka
1
L = 2rt + πr2 .
2

Karena diketahui panjang kayu keseluruhan adalah 10 m, diperoleh


10 − (2 + π)r
10 = 2t + 2r + πr = 2t + (π + 2)r ⇐⇒ t =
2
sehingga didapat  π 2
L=− 2+ r + 10r.
2
Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 38 / 41
1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Contoh: aplikasi nilai ekstrem

Contoh 17
Akan dibuat suatu jendela dengan bagian atas berbentuk setengah lingkaran
dan bagian bawah berbentuk persegi panjang. Jika bahan (kayu) yang
dimiliki sepanjang 10 m dan tidak boleh disisakan, maka tentukan ukuran
jendela tersebut agar sinar matahari yang masuk maksimum.
Penyelesaian: Perhatikan bahwa L selalu memiliki turunan, yakni

L′ (r) = − (4 + π) r + 10.
10
Diperoleh titik kritis dari L hanya r = 4+π . Selanjutnya, karena
′′ 10
L (r) = − (4 + π) < 0 untuk setiap x, khususnya r = 4+π , disimpulkan
10
bahwa L mencapai minimum (lokal dan mutlak) di r = 4+π .

Jadi, ukuran jendela tersebut adalah jari-jari setengah lingkaran dan lebar
10
persegi panjang: r = 4+π dan tinggi persegi panjang
10
10−(2+π) 4+π 10
t= 2 = 4+π .

Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 38 / 41


1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Latihan
1 Tentukan di mana grafik fungsi f berikut naik, turun, cekung ke atas,
cekung ke bawah, dan tentukan titik beloknya (jika ada).
a f (x) = x3 − 9x2 + 2.
b f (x) = x4 − 4x3 + 10.
c f (x) = x + 1x .
1
d f (x) = 3x 3 + 2x.
2 1
e f (x) = x 3 − x 3 .
1
f f (x) = x 3 (x − 3).
3
g f (x) = (x√ − 1) 2 .
2 2
h f (x) = x√ 1−x .
i f (x) = x − x . 2

x2
j f (x) = .
3x + 1
2
x
k f (x) = 2 .
x√+ 1
x
l f (x) = .
x+1
Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 39 / 41
1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Latihan
2 Tentukan titik pada garis 6x + y = 9 yang terdekat dengan titik (−3, 1).
3 Akan dibuat suatu persegi panjang dengan titik-titik sudut berada pada
parabola y = 9 − x2 di titik asal O, pada sumbu X, dan pada sumbu Y.
Tentukan luas maksimum persegi panjang tersebut.
4 Volume suatu benda berbentuk kubus bertambah dengan laju konstan 5
cm3 /detik. Tentukan laju pertambahan luas permukaan sesaat dari
benda tersebut ketika volumenya 216 cm3 .
5 Sebuah balon berbentuk bola mengembang dengan laju 10 m3 /detik.
Tentukan laju pertambahan luas permukaan sesaat dari balon tersebut
ketika jari-jarinya 5 m.
6 Sebuah kotak tertutup dengan dasar persegi dan volume 8 m3 akan
dibentuk menggunakan material paling sedikit. Tentukan ukuran dari
kotak tersebut.
7 Sebuah benda berbentuk silinder dengan volume 128π akan diproduksi
dengan luas permukaan yang minimum. Tentukan jari-jari dan
ketinggian silinder tersebut.
8 Air dituangkan ke wadah berbentuk kerucut terbalik dengan jari-jari
dasar 5 m dan tinggi 15m dengan laju 12 m3 /min. Tentukan laju
perubahan ketinggian air pada saat jari-jari permukaan air sama dengan
2 m.
Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 40 / 41
1 2 3 4 Aplikasi Nilai Ekstrem

Latihan
9 Sebuah silinder akan diletakkan di dalam kerucut dengan jari-jari dasar
6 cm dan tinggi 9 cm. Tentukan luas terbesar yang mungkin dari
silinder tersebut.
10 Diberikan segitiga sama kaki dengan keliling 10. Tunjukkan bahwa
luas segitiga tersebut maksimum apabila segitiga tersebut sama sisi.
11 Seorang petani menyediakan dana sebesar Rp. 6000.000 untuk
membuat pagar yang akan digunakan untuk memagari sepetak tanah
pertanian berbentuk persegi panjang di tepian sungai dengan maksud
agar gangguan binatang pemangsa tanaman dapat dihindarkan. Apabila
biaya pembuatan pagar di sepanjang tepian sungai Rp. 100.000 per
meter sedangkan pada sisi-sisi yang lain Rp. 50.000 per meter, maka
tentukan luas tanak maksimum yang dapat dipagari oleh petani
tersebut.
12 Sebuah poster diharapkan mempunyai luas 180 cm2 dengan ketentuan
margin kiri, kanan, dan bawah masing-masing 1 cm, sedangkan margin
atas 2 cm. Tentukan ukuran sehingga daerah tercetak maksimum.
13 Suatu perusahaan memberikan harga penawaran salah satu produknya
sebesar 200 dollar untuk pemesanan sampai 150 unit. Untuk
pemesanan di atas 150 unit perusahaan akan memberikan potongan
untuk seluruh harga yang harus dibayar konsumen sebesar 1 dollar
untuk setiap kelebihan satu unit barang. Untuk berapa pemesanan,
pihak perusahaan akan mendapatkan pemasukan maksimum?
Made Tantrawan made.tantrawan@ugm.ac.id 41 / 41

Anda mungkin juga menyukai