Anda di halaman 1dari 14

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Oki Neswan,Ph.D., Departemen Matematika-ITB

Bab 9 Bentuk Tak Tentu dan


Integral Tak Wajar
Bentuk Tak Tentu 0/0
Bentuk Tak Tentu Lainnya
Integral Tak Wajar: Batas Tak Berhingga
Bentuk Tak Tentu: Range Tak Terbatas

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

1. Bentuk Tak Tentu Tipe 0/0


Pengertian limit mengatakan bahwa lim x→a f ( x ) = L berarti
nilai f(x) dapat dibuat sebarang dekat ke L apabila x cukup
dekat ke a. Banyak limit yang tidak mudah untuk ditentukan
nilainya. Telah kita lihat bahwa bahkan limit yang sederhana
seperti sin ( x )
lim x →0
x
tidaklah mudah. Apabila dievaluasi di x=0 kita peroleh
pembagian 0/0. Limit berikut juga adalah dari tipe yang sama
(tipe 0/0).
f ( x) − f (a)
lim x→a
x−a
Namun, kita telah selesaikan dengan konsep turunan.

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 2

1
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Sebuah limit yang melibatkan pembagian dari dua fungsi


disebut limit bertipe 0/0 jika pembagi dan pembilangnya
mempunyai limit sama dengan 0.
Teorema Aturan l'Hopital untuk bentuk 0/0
Diberikan bahwa f ( x ) = 0 = g ( x ) . Jika f ' ( a ) dan g ' ( a ) ada serta
g ' ( a ) ≠ 0. Maka
f ( x) f '(a)
lim x → a =
g ( x) g '(a)
Bukti
f ( x) − f (a) f ( x) − f (a)
f '(a) lim x →a
x−a x−a
= = lim x →a
g '(a) g ( x) − g (a) g ( x) − g (a)
lim x →a
x−a x−a

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 3

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

f ( x) − f (a) f ( x) − 0 f ( x)
= lim x →a = lim x →a = lim x →a
g ( x) − g (a) g ( x) − 0 g ( x)
Ingat bahwa f dan g mempunyai turunan di a sehingga kontinu.
Jadi, lim x →a f ( x ) = f ( a ) = 0.
3 x − sin x
Contoh Hitunglah lim x→0
x
Misalkan f ( x ) = 3 x − sin x, g ( x ) = x. Kedua nya mempunyai turunan di
x = 0 dan f ( 0 ) = 0 = g ( 0 ) . Maka Aturan l'Hopital berlaku.
3x − sin x 3 − cos x 3 −1
lim x →0 = = = 2.
x 1 x =0 1
sin x
Catatan lim x→0 tak dapat dihitung dengan menggunakan Aturan
x
l'Hopital, karena untuk aturan ini memerlukan turunan dari sin x dan
limit itu diperlukan untuk menentukan turunan Dx sin x = cos x.

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 4

2
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Berikut adalah versi yang lebih kuat dari Teorema l’Hopital.


Teorema Aturan l'Hopital untuk bentuk 0/0
f '( x)
Diberikan bahwa lim x →u f ( x ) = 0 = lim x →a g ( x ) . Jika lim x →u
g '( x)
ada (berhingga atau tak berhingga), maka
f ( x) f '( x)
lim x→u = lim x →u
g ( x) g '( x)
Berlaku juga untuk a, a − , a + , +∞, dan -∞
Dari hipotesa bahwa limx→u f’(x)/g’(x) ada, maka kita tahu
bahwa f’(x) dan g’(x) ada pada suatu interval (a,u)∪(u,d) di
sekitar u dan g’(x)≠0 pada interval ini. Kita tidak tahu apakah
f(u) dan g(u) ada atau tidak. Tapi limx→u f(x)=0 dan

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 5

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

limx→u g(x)=0. Jadi, didefinisikan f(u)=0=g(u).


Dengan demikian f dan g menjadi kontinu di u.
tan 2 x
Contoh Hitunglah lim x→0
ln (1 + x )
Misalkan f ( x ) = tan 2 x, g ( x ) = ln (1 + x ) . Keduanya mempunyai limit
bernilai 0 di x = 0. Maka Aturan l'Hopital berlaku.
tan 2 x 2sec2 2 x 2
lim x →0 = lim x →0 = = 2.
ln (1 + x ) 1 (1 + x ) 1
Contoh Menggunakan Aturan l'Hopital dengan tidak benar
1 − cos x sin x cos x 1
lim x →0 = lim x →0 = lim x →0 =
x+x 2
1 + 2x 2 2
Jelaskan kesalahan apa yang terjadi?

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 6

3
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Berikut adalah situasi dimana Aturan l’Hopital berlaku tapi


tidak memberikan jawab.
e− x
Contoh Hitunglah lim x→∞ .
x −1
e− x e− x e− x e− x
lim x →∞ −1 = lim x →∞ −2 = lim x →∞ −3 = lim x →∞ −4 =
x x 2x 6x
e− x x
Tapi bila ditulis sebagai −1 = x maka limit menjadi bentuk tak tentu
x e
tipe ∞ ∞ yang akan dibahas nanti. Tapi seharusnya, dari fakta bahwa
x tumbuh jauh lebih lambat dari pada e x , kita dapat menduga bahwa
nilai limit ini adalah 0.

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 7

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Teorema l’Hopital versi kedua dapat dibuktikan dengan


bantuan teorema berikut.
Teorema Teorema Nilai Rata - rata Cauchy
Diberikan f ( x ) dan g ( x ) mempunyai turunan pada ( a, b ) dan kontinu
pada [ a, b ] . Jika g ' ( x ) ≠ 0 untuk tiap x ∈ ( a, b ) , maka ada c ∈ ( a, b )
sehingga
f (b) − f ( a ) f '(c)
( *) =
g (b) − g ( a ) g '(c)
Kembali pada catatan sesudah Teorema l’Hopital. Maka fungsi
f dan g memenuhi Teorema Nilai Rata-rata Cauchy. Akibatnya
untuk tiap x terdapat c diantara u dan x yang memenuhi
persamaan (*)

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 8

4
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

f ( x ) − f (u ) f '(c)
=
g ( x ) − g (u ) g '(c)
Karena f ( u ) =g ( u ) =0, maka
f ( x) f '(c)
=
g ( x) g '(c)
Sedangkan c berada diantara u dan x, bila x → a maka c → u.
Dengan demikian,
f ( x) f '(c)
lim x →u = lim c →u
g ( x) g '(c)

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 9

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

2. Bentuk Tak Tentu Lainnya


Bentuk tak tentu lain yang ada adalah bentuk ∞-∞,0×∞.
Namun kita dapat mengkonversinya ke dalam bentuk 0/0 atau
∞/ ∞, yaitu limit pembilang dan penyebut adalah ∞.
Teorema l’Hopital juga berlaku untuk kasus ini.
Teorema Aturan l'Hopital untuk bentuk ∞/∞
f '( x)
Diberikan bahwa lim x →u f ( x ) = ∞ = lim x →a g ( x ) . Jika lim x →u
g '( x)
ada (berhingga atau tak berhingga), maka
f ( x) f '( x)
lim x →u = lim x →u
g ( x) g '( x)
Berlaku juga untuk a, a − , a + , +∞, dan -∞

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 10

5
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

e− x
Contoh Hitunglah lim x→∞ .
x −1
e− x x 1
lim x →∞ = lim x →∞ x = lim x →∞ x = 0
x −1 e e
sec x ln x
Contoh Hitunglah a. lim x→π 2 dan b. lim x →∞ .
1 + tan x 2 x
a. Kita hitung limit kiri dulu. lim x →π 2− sec x = ∞ =lim x →π 2− 1 + tan x.
(tipe ∞ / ∞)
sec x sec x tan x
lim x →π 2−
=lim x →π 2− = lim x →π 2− sin x = 1
1 + tan x sec2 x
Karena limit kanan juga 1 (tipe ( −∞ ) / ( −∞ )), maka limitnya adalah 1.
ln x 1x 1
b. lim x →∞ =lim x →∞ = lim x →∞ =0
2 x 1 x x

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 11

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Tipe 0×∞ dan ∞-∞


Dua tipe limit yang akan dibicarakan adalah
1. lim f(x)g(x) dengan lim f(x)=0 dan lim g(x)=∞
2. lim f(x)-g(x) dengan lim f(x)= ∞=lim g(x)=∞
1
Contoh (tipe 0 ⋅ ∞) Hitunglah lim x→∞ x sin
x
1 1 sin h
lim x →∞ x sin =.lim h→0+ sin h = .lim h→0+ =1
x h h
⎛ 1 1⎞
Contoh (tipe ∞ − ∞) Hitunglah lim x→0 ⎜ − ⎟.
⎝ sin x x⎠
⎛ 1 1⎞ x − sin x 1 − cos x
lim x →0+ ⎜ − ⎟.= lim x →0+ =lim x →0+
⎝ sin x x ⎠ x sin x sin x + x cos x
sin x 0
=lim x →0+ = =0
cos x + cos x − x sin x 2

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 12

6
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Tipe 00,∞0, dan 1∞


Limit-limit dari tipe ini biasanya dapat diselesaikan dengan
melakukan logaritma sebelum menggunakan Aturan l’Hopital.
lim x →a ln f ( x ) = L ⇒ lim x→a f ( x ) = lim x →a e
ln f ( x ) lim x → a ln f ( x )
=e = eL
Contoh (tipe 1∞ ) Hitunglah lim x →0 ( x + 1)
cot x
+

ln ( x + 1)
Misalkan y = ( x + 1) . Maka ln y = cot x ln ( x + 1) =
cot x

tan x
Dengan Aturan l'Hopital tipe 0 0 diperoleh
ln ( x + 1) 1 ( x + 1)
lim x →0+ ln y = lim x →0+ = lim x →0+ =1
tan x sec 2 x
Karena y = eln y dan fungsi eksponen kontinu, maka
lim ln y
lim x →0+ y = lim x →0+ eln y = e x → 0+
= e1 = e

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 13

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh (tipe 00 ) Hitunglah lim x →0 x x +

ln x
Misalkan y = x x . Maka ln y = x ln x =
1x
Dengan Aturan l'Hopital tipe 0 0 diperoleh
ln x 1x
lim x →0+ ln y = lim x →0+ = lim x →0+ = lim x →0+ ( − x ) = 0
1x −1 x 2
Maka,
lim ln y
lim x →0+ x x = lim x→0+ eln y = e x → 0+
= e0 = 1
1
Contoh (tipe ∞ 0 ) Hitunglah lim x→∞ x x

Kerjakan!

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 14

7
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

3. Integral Tak Wajar:


Batas TaK Berhingga
Integral tentu yang kita lakukan selama ini adalah integral atas
sebuah interval terbatas, misalnya integral dari x=-3 ke x=10.
Tapi dalam berbagai aplikasi, seringkali kita perlu menentukan
luas daerah atas daerah yang tak terbatas. Sebagai contoh dlam
teori peluang dan statistik, kita perlu menghitung luas daerah
dibawah fungsi distribusi, dari -∞ ke ∞, yaitu

∫ f ( x ) dx
−∞

Karena tidak sesuai dengan definisi yang selama ini kita kenal,
ini bukanlah integral yang biasa. Maka disebut integral tak
wajar.

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 15

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Apabila kita ingin menentukan luas daerah yang dibatasi oleh


grafik y=ln x/x2 dan sb-x dengan menggunakan integral, maka

kita harus menulis ∫1 f ( x ) dx karena selang integralnya adalah
[1,∞). Ini adalah integral tak wajar jenis pertama.

Fungsi y = 1 x tidak terdefinisi di x=0 dan tidak terbatas


pada (0,1]. Limit kanan fungsi ini di x=0 x adalah ∞. Jadi,
integral yang sudah kita pelajari tidak bisa langsung digunakan
untuk menentukan luas daerah dibawa grafik antara x=0 dan
x=1.
Ini adalah integral tak
wajar jenis kedua.

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 16

8
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II
b
Integral tentu ∫ ln x
1 x
2 dx hanya memberikan luas daerah dibawah kurva
antara x = 1 dan x = b.
Catatan: Integral ini ada untuk tiap b karena integrand kontinu pada
tiap b ≥ 1.
Strategi menentukan luas pada selang x ≥ 1 adalah dengan hampiran
b
menggunakan limit: limb →∞ ∫ ln x
2 dx.
1 x

Ini menjadi motivasi definisi integral tak wajar:



dx = ∫ f ( x ) dx
b
limb→∞ ∫ ln x
2
1 x 1

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 17

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Definisi Integral Tak Wajar dengan Batas Tak Berhingga


1. Jika f ( x ) kontinu pada interval [ a, ∞ ) , maka

∫ f ( x ) dx = lim ∫ f ( x ) dx
b
b →∞
a a

2. Jika f ( x ) kontinu pada interval ( −∞, b ] , maka

f ( x ) dx = lim a →−∞ ∫ f ( x ) dx
b b
∫−∞ a

3. Jika f ( x ) kontinu pada interval ( -∞, ∞ ) , maka


∞ ∞
f ( x ) dx = ∫ f ( x ) dx + ∫ f ( x ) dx
c
∫−∞ −∞ c

Sebuah integral tak wajar disebut konvergen bila nilai likit di


atas ada dan berhingga. Integral yang tidak konvergen disebut
divergen.

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 18

9
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

ln x
Contoh Tentukan luas daerah dibawah kurva y = dari x = 1
x2
ke x = ∞.
Integral tentu dihitung dengan metoda integral parsial
b
b ln x ⎛ 1⎞ b⎛ 1 1⎞
∫1 x 2
dx = ln x ⎜ − ⎟ − ∫ ⎜ − ⋅ ⎟ dx
⎝ x ⎠1 1
⎝ x x⎠
b
1
= − ln b b − = − ln b b − 1 b + 1.
x1
Maka,
∞ ln x
dx = limb→∞ ∫ f ( x ) dx = limb→∞ [ − ln b b − 1 b + 1]
b
∫ 1 x 2 a

= − limb→∞ ln b b − 0 + 1 = − limb→∞ b1 1 + 1 = 1.
(gunakan Aturan l'Hopital)

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 19

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II


∞dx
Contoh Hitunglah ∫
1 + x2
−∞

Pada definisi, pilih c = 0.


Integral tentu dihitung dengan metoda integral parsial
∞ dx 0 dx ∞ dx
∫−∞ 1 + x 2 = ∫−∞ 1 + x 2 + ∫0 1 + x 2
Hitunglah kedua integral tak wajar pada ruas kanan.
∞ dx u dx
∫0 1 + x 2 = limu →∞ ∫0 1 + x 2 = limu→∞ tan x ⎤⎦ 0
−1 u

π
= limu →∞ tan −1 u − tan −1 0 = .
2
0dx π
Dengan cara serupa diperoleh ∫
−∞ 1+ x 2
= .
2
∞ dx 0 dx ∞ dx π π
∫−∞ 1 + x 2 = ∫−∞ 1 + x 2 + ∫0 1 + x 2 = 2 + 2 = π .
Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 20

10
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

4. Integral Tak Wajar:


Range Tak Terbatas
Telah disebutkan sebelumnya bahwa masalah menghitung luas
daerah dibawah kurva y=1/√x membawa kita pada integral tak
wajar jenis kedua.
Pendekatan yang dilakukan juga adalah sama
yaitu menghitung
a 1
dan dilanjutkan
∫1
x
dx, 0 < a <1

dengan proses limit. Jadi, luas daerah adalah


a 1
lim a →0+ ∫
1
x
dx

jika limit ini ada.


Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 21

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Definisi Integral Tak Wajar dengan Range Tak Terbatas


Integral dari fungsi yang limitnya tak berhingga di suatu titik dalam
selang pengintegralan adalah integral tak wajar
1. Jika f ( x ) kontinu pada interval ( a,b ] , maka

∫ f ( x ) dx = lim ∫ f ( x ) dx
b b

a c→a+ c

2. Jika f ( x ) kontinu pada interval [ a,b ) , maka

∫ f ( x ) dx = lim ∫ f ( x ) dx
b b

a c →b − c

3. Jika f ( x ) kontinu pada interval [ a, c ) ∪ ( c, b ] , maka

∫ f ( x ) dx = ∫ f ( x ) dx + ∫ f ( x ) dx
b c b

a a c

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 22

11
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh
3 1
Tentukanlah kekonvergenan ∫ ( x − 1)
0 23
dx

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 23

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh Gambar berikut memperlihatkan


sebuah terompet dengan penampang berupa
lingkaran. Diameter tiap penampang garis
vertikal dari sb-x ke grafik y = e x , − ∞ < x ≤ ln 2.
Tentukan volumenya.
Untuk tiap x, penampang adalah lingkaran dengan diameter e x .
Maka luas panampangnya adalah A ( x ) = π ( e x 2 ) = (π 4 ) e 2 x .
2

Jadi, volume terompet adalah


A ( x ) dx = lim ∫ (π 4 ) e dx = (π 4 ) lim
ln 2 ln 2 ln 2
V =∫ 2x
∫ e 2 x dx
−∞ b →−∞ b b →−∞ b

e2 x ⎤
ln 2
⎛ e 2ln 2 lim e 2b ⎞
= (π 4 ) lim ⎥ = (π 4 ) ⎜⎜ 2 − blim
b →−∞

b →−∞ 2
⎦b →−∞ 2 ⎟
⎝ ⎠
= (π 4 )( 2 ) = π 2.
Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 24

12
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II


∫ e − x dx
2
Contoh Tentukanlah kekonvergenan
1

Petunjuk: Bandingkan dengan ∫1
e − x dx

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 25

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II


∞ 1 0 1 ∞ 1

−∞ 1 + x2
dx = ∫
−∞ 1 + x 2
dx + ∫
0 1 + x2
dx

Tipe2 Integral Tak Wajar

∞ ln x x ln t 0 1 0 1
∫1 x2
dx = lim x →∞ ∫ 2 dt
1 t ∫
−∞ 1 + x2
dx = lim x →−∞ ∫
x 1+ t2
dt

1 1 x dt 3 1 3 dt
∫ ( x − 1)
0 23
dx = lim x →1− ∫ ( t − 1)
1 23 ∫ ( x − 1)
1 23
dx = lim x →1+ ∫ ( t − 1)
x 23

3 1 1 dt 3 dt
∫ ( x − 1)
0 23
dx = ∫
0
( t − 1)
23
+∫
1
( t − 1)
23

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 26

13
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Soal PR Bab 9
9.1 : 3, 6, 7, 11, 12, 17, 27, 28.
9.2 : 1, 5, 13, 24, 26, 40, 42abc.
9.3 : 3, 7, 14, 16, 20, 27.
9.4 : 5, 10, 11, 17, 25, 24, 33, 35, 40, 46.

Oki Neswan, Ph.D. – Depertemen Matematika ITB 27

14

Anda mungkin juga menyukai