PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH KALKULUS
Sir Isaac Newton adalah salah seorang penemu dan kontributor kalkulus yang
terkenal. Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode
zaman, yaitu zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern.
Pada periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus integral
telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan
volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa
ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM) di mana orang Mesir
menghitung volume dari frustrum piramid. Archimedes mengembangkan
pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus
integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan
konsep kecil takterhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah
astronomi dalam bentuk persamaan diferensial dasar. Persamaan ini kemudian
mengantar Bhāskara II pada abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk awal
turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga dan menjelaskan
bentuk awal dari “Teorema Rolle”. Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn
al-Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yang menurunkan rumus
perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan dengan menggunakan induksi
matematika, dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum
dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus
integral. Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan
turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial.
3
Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari
mazhab astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret
Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di
Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa
matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan
dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema
dasar kalkulus pada tahun 1668.Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh
menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun
sekarang dianggap sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan
secara terpisah.
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai
sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu
kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton
mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz
mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang.
Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama
kali, timbul kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas
untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil
kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali mempublikasikannya.
Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari catatan-catatan yang tidak
dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota dari
Royal Society.
Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara
terpisah, dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan.
Sekarang, baik Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam
mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz yang memberikan
nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton
menamakannya “The science of fluxions”.
Sejak itu, banyak matematikawan yang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan lebih lanjut dari kalkulus.
4
Kalkulus menjadi topik yang sangat umum di SMA dan universitas zaman
modern. Matematikawan seluruh dunia terus memberikan kontribusi terhadap
perkembangan kalkulus.
Dalam Modul Kalkulus ini ada 3 materi yang akan dibahas yaitu Limit Fungsi,
Turunan dan Integral.
5
menggunakan singkatan lim dengan anak panah diperkenalkan oleh Hardy dalam
bukunya A Course of Pure Mathematics pada tahun 1908.
tentu. Kalau hasilnya tak tentu maka diupayakan agar hasilnya menjadi tertentu
dengan cara menghilangkan faktor persekutuan.
Dari tabel dapat dilihat jika x mendekati 3 dari pihak kurang dari 3, maka nilai f(x)
mendekati 5. Apakah nilai f(x) akan mendekati 5 jika x lebih besar dari 3? Untuk
menjawabnya kita lihat tabel berikut ini.
6
0
Dari tabel dapat dilihat jika variabel x = 2, maka f(2) = yaitu suatu bentuk tak
0
tentu, tetapi jika x mendekati 2 dari arah kiri maka nilai f(x) mendekati 5.
Demikian juga jika x mendekati 2 dari arah kanan maka nilai f(x) mendekati 5.
Oleh karena itu dapat ditulis:
𝑥2 + 𝑥 − 6
lim =5
𝑥→2 𝑥−2
Dari uraian di atas, secara intuitif limit dapat didefinisikan sebagai berikut.
7
3. Limit Fungsi di Tak Berhingga
2
Diketahui f(x)= 𝑥 . Jika dibuat tabel untuk x bilangan sebagai berikut.
Apabila nilai x makin besar, ternyata nilai f(x) makin lama makin kecil. Apabila
2
xbesar sekali atau x mendekati tak berhingga, ditulis x → ∞ , maka nilai akan
𝑥
8
2
mendekati nol, dikatakan limit dari 𝑥 untuk x mendekati tak berhingga adalah nol
dan ditulis:
2
lim =0
𝑥→∞ 𝑥
Untuk menjawab limit tersebut, dapat dicoba dengan tabel berikut ini.
2𝑥
Apabila x menjadi semakin besar, maka nilai akan mendekati 2. Dikatakan
𝑥+1
2𝑥
bahwa L= lim =2
𝑥→∞ 𝑥+1
𝑓(𝑥)
Limit fungsi yang berbentuk lim dapat diselesaikan dengan cara membagi
𝑥→∞ g(x)
bagian pembilang f(x) dan bagian penyebut g(x) dengan xn , n adalah pangkat
tertinggi dari f(x) atau g(x) untuk setiap n bilangan positip dan a bilangan real,
maka:
2 1
= lim 1 ( lim = 0)
𝑥→∞ 1+𝑥 𝑥→∞ 𝑥
2 2
= 1+0 = 1 = 2
4x2 +2x+1
Contoh Soal : lim
x→∞ 5x−4
4𝑥2 +2𝑥+1
4x2 +2x+1 𝑥2
Penyelesaian: lim = lim 5𝑥−4
x→∞ 5x−4 𝑥→∞
𝑥2
9
4𝑥 2 2𝑥 1 2 1
𝑥 2 + 𝑥2 + 𝑥2 4+𝑥+ 2
𝑥
= lim = lim
x→∞ 5𝑥 4 x→∞ 5 4
−
𝑥2 𝑥2 𝑥 − 𝑥2
4+0+0 4
= =0=∞
0−0
4 4
Bentuk 0adalah bentuk tak terdefinisi, tetapi karena angka 0 pada 0 bukan angka
nol tetapi angka yang kecil sekali sehingga suatu bilangan dibagi kecil sekali
hasilnya besar sekali atau ∞ .
𝑓(𝑥)
Dari contoh-contoh diatas dapat diambil kesimpulan nilai dari lim sebagai
𝑥→∞ 𝑔(𝑥)
berikut.
1. Jika derajat dari pembilang f(x) lebih besar daripada derajat penyebut g(x),
𝑓(𝑥)
maka nilai i lim =∞
𝑥→∞ 𝑔(𝑥)
2. Jika derajat dari pembilang f(x) sama dengan derajat penyebut g(x), maka
𝑓(𝑥)
nilai lim = 𝑟𝑒𝑎𝑙
𝑥→∞ 𝑔(𝑥)
3. Jika derajat dari pembilang f(x) lebih kecil daripada derajat penyebut g(x),
𝑓(𝑥)
maka nilai lim =0
𝑥→∞ 𝑔(𝑥)
B. Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu Fungsi Aljabar
dan Trigonometri
1. Menghitung Limit Fungsi Aljabar
Perhatikan fungsi f(x) = 2x pada tabel di bawah ini.
Dari tabel terlihat jika nilai x diperbesar hingga mendekati 3, maka nilai f(x)
mendekati6, dikatakan bahwa limit dari 2x untuk x mendekati 3 adalah 6
ditulis:lim 2𝑥 = 6
𝑥→3
10
Menentukan limit dengan cara di atas ternyata lambat dan tidak efisien. Misalkan
untuk menyelesaikan lim 𝑓(𝑎) , maka dapat dilakukan dengan cara yang lebih
𝑥→𝑎
lebih dahulu bentuk f(x) hingga menjadi bentuk (1), (2), atau (3).
11
12
Untuk lebih memahami tentang limit fungsi trigonometri, perhatikan contoh berikut.
13
14