Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PENGENALAN PRODUK HALAL 4. Peraturan Menteri Agama No.

26 Tahun 2019
RANGKUMAN TATAP MUKA 2 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal
REGULASI SERTIFIKASI HALAL 5. KMA No. 748 Tahun 2021 tentang Jenis Produk
JAKARTA, 25 MARET 2023 Yang Wajib Bersertifikat Halal
Brian Cresidanto, 2209117002 6. KMA No. 1360 Tahun 2021 Tentang Jenis Produk
Yang Dikecualikan dari Kewajiban Bersertifikat
I. DEFINISI HALAL Halal
Produk Halal adalah produk yang telah dinyatakan 7. Keputusan Kepala BPJPH No. 57 Tahun 2021
halal sesuai dengan syariat Islam. tentang Kriteria Sistem Jaminan Produk Halal.
8. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait Undang (Perpu) No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta
dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, produk Kerja
kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, 9. Keputusan Kepala BPJPH No. 20 Tahun 2023 ttg
serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau Perubahan Kep Ka BPJPH no. 57 Tahun 2021
dimanfaatkan oleh masyarakat. tentang SJPH

Secara substansi Produk halal adalah produk yang POKOK-POKOK PENGATURAN UU 33 TAHUN
diproduksi dari bahan yang halal dan diproduksi di 2014 tentang JPH
fasilitas yang tidak terkontaminasi bahan haram/ 1. Menjamin Ketersediaan Produk Halal
najis.
2. Mengatur Hak & Kewajiban Pelaku Usaha
Dalam memproduksi Produk
II. TIMELINE SERTIFIKASI HALAL
3. Memberikan Pelayanan Penyelenggaraan
1. 1976
Jaminan Produk Halal
DepKes RI Kepmenkes 280 : 1976 ketentuan
peredaran dan penandaan makanan
4. Mengatur Tata Cara Sertifikasi Halal
mengandung bahan berasal dari babi 5. Mengatur Biaya Sertifikasi Halal
2. 1989 6. Menjamin Pelaksanaan Penyelenggaraan dan
LPPOM MUI 6 Jan 1989 melakukan pemeriksaan Pengawasan JPH
dan sertifikasi halal, setelah Kasus lemak babi yg 7. Menjamin Penegakan Hukum terhadap
meresahkan masyarakat pd Tahun 1988 Pelanggaran
3. 1996
LPPOM MUI Nota Kesepahaman Depag, KMA NO. 748 TAHUN 2021 TENTANG JENIS
Depkes, dan MUI, mengukuhkan LPPOM MUI PRODUK YANG WAJIB BERSERTIFIKAT HALAL
memerankan fungsi sertifikasi halal di Indonesia Untuk memberikan pedoman dan kepastian hukum
4. 2001 mengenai jenis produk yang wajib bersertifikat halal
LPPOM MUI KMA 519: 2001 menguatkan MUI serta mewujudkan tertib administrasi dalam
sbg Lembaga Sertifikasi Halal, melakukan penyelenggaraan jaminan produk halal, perlu
pemeriksaan /audit, penetapan fatwa, dan ditetapkan jenis produk yang wajib bersertifikat halal
menerbitkan Sertifikat Halal Makanan Jasa Penyembelihan
Minuman Jasa Pengolahan
5. 2019 Obat Jasa Penyimpanan
BPJPH 17 Okt 2019 setelah 5 tahun UU 33 : 2014 Kosmetik Jasa Pengemasan
ttg JPH → BPJPH memerankan sbg Lembaga Produk Kimiawi Jasa Pendistribusian
Sertifikasi Halal di Indonesia Produk Biologi Jasa Penjualan
Produk Rekayasa Genetika Jasa Penyajian
Barang Gunaan
III. REGULASI HALAL
Sejak diterbitkannya undang-undang republik KMA NO. 1360 TAHUN 2021 TENTANG BAHAN
indonesia no. 33 tahun 2014 tentang jaminan YANG DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN
produk halal, sertifikasi halal menjadi sebuah BERSERTIFIKAT HALAL
kewajiban yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha
a. bahan berasal dari alam tanpa proses
yang memiliki produk yang dipasarkan di indonesia.
pengolahan atau diolah secara fisik dan tanpa
Dasar hukum :
adanya penambahan bahan penolong, bahan
1. Undang-undang No. 33 Tahun 2014 Tentang
tambahan, atau bahan lain, terdiri atas:
Jaminan Produk Halal
1. bahan berasal dari tumbuhan atau tanaman
2. Undang-undang No. 11 Tahun 2020 Tentang
tanpa proses pengolahan atau diolah secara
Cipta Kerja
fisik dan tanpa adanya penambahan bahan
3. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021
penolong, bahan tambahan, atau bahan
Tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan
lain;
Produk Halal
2. bahan berasal dari hewan nonsembelihan
tanpa proses pengolahan atau diolah secara
fisik dan tanpa adanya penambahan bahan
penolong, bahan tambahan, atau bahan
lain;
3. bahan berasal dari proses fermentasi
mikroba tanpa proses pengolahan atau
diolah secara fisik dan tanpa adanya
penambahan bahan penolong, bahan
tambahan, atau bahan lain; dan
4. bahan berasal dari air alam tanpa proses
pengolahan atau diolah secara fisik dan
tanpa adanya penambahan bahan
penolong, bahan tambahan, atau bahan
lain;
b. bahan tidak berisiko mengandung dan/atau
terkontaminasi oleh bahan tidak halal, terdiri
atas bahan selain bahan berasal dari alam serta
bahan dan produk kimia hasil penambangan
atau hasil sintesis anorganik dan organik; dan
c. bahan kimia yang tidak tergolong berbahaya dan
tidak mengandung bahan yang tidak halal, terdiri
atas:
1. bahan kimia hasil penambangan dan/atau
proses pemurnian dari bahan alam
2. bahan kimia hasil sintesis anorganik dan
organik;

Anda mungkin juga menyukai