Anda di halaman 1dari 12

Laporan Survey Pendahuluan

Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram

BAB 3

SURVEY PENDAHULUAN TOPOGRAFI

Dari total 13 lokasi jembatan di Ruas Sp. Pelita Jaya - Taniwel, di antaranya sebanyak 8
lokasi perencanaan jembatan berada di Kecamatan Taniwel. Sebagian wilayah yang
dilewati ruas jalan tersebut merupakan bagian dari Pulau Seram Barat yang bergunung dan
berbukit- bukit, meskipun demikian lokasi perencanaan jembatan ini merupakan daerah
yang cukup dekat dengan pantai di bagian utara Pulau Seram

3.1. PERKIRAAN POSISI PATOK BENCHMARK

Sebelum dilakukan pengukuran detail topografi, telah dilakukan survey lokasi bersama
perwakilan P2JN, yang saat bersamaan tersebut telah mulai diperkirakan lokasi patok
BM. Rencana posisi patok Benchmark (BM) ditempatkan sebanyak 4 titik di setiap
jembatan pada lokasi yang mudah terlihat. Berikut masing-masing posisi patok BM
untuk setiap lokasi
jembatan:
Taniwel
Hilir

BM 3

BM 1

BM 2

Sp. Pelita Jaya

BM 4

Hulu

Gambar 3.1 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Kawa

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram

Gambar 3.2 Salah Satu Lokasi Patok BM di Wae Kawa

Hilir
BM 4
BM 1 Taniwel
BM 2
BM 3

Sp. Pelita Jaya

Hulu
Gambar 3.3 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Mumul 1

Gambar 3.4 Salah Satu Lokasi Patok BM di Wae Mumul

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram

BM 3
BM 2

BM 1
BM 4 Taniwel

Sp. Pelita Jaya

Gambar 3.5 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Lamase 1

Gambar 3.6 Salah Satu Lokasi Patok BM di Wae Lamase 1

Gambar 3.7 Salah Satu Lokasi Patok BM di Wae Lamase 2

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram
Taniwel
BM 3

BM 1
BM 2

BM 4

Sp. Pelita Jaya

Gambar 3.8 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Lamase 2

Sp. Pelita Jaya


BM 2
BM 3

Taniwel
BM 4

BM 1

Gambar 3.9 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Baliana

Gambar 3.10 Salah satu Lokasi Posisi Patok BM di Wae Baliana

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram

Taniwel
BM 3

BM 2 BM 1

BM 4

Sp. Pelita Jaya Gambar 3.11 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Fana

BM 2
Sp. Pelita Jaya
Taniwel
BM 4 BM 3

BM 1

Gambar 3.12 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Hanua

Gambar 3.13 Salah Satu Lokasi Posisi Patok BM di Wae Hanua

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram

Sp. Pelita Jaya

BM 2 BM 3
Taniwel

BM 4
BM 1

Gambar 3.14 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Sapalewa

Gambar 3.15 Salah Satu Lokasi Posisi Patok BM di Wae Sapalewa

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram
Taniwel
BM 3

BM 2 BM 1

BM 4

Sp. Pelita Jaya


Gambar 3.16 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Manapu

Taniwel

BM 3

BM 1

BM 2

BM 4

Sp. Pelita Jaya


Gambar 3.17 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Sukota 1

Gambar 3.18 Salah Satu Lokasi Posisi Patok BM di Wae Sukota 1

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram

Taniwel

BM 3

BM 1

BM 2

BM 4
Sp. Pelita Jaya
Gambar 3.19 Lokasi Posisi Patok BM di Wae Nipa

Gambar 3.20 Salah Satu Lokasi Posisi Patok BM di Wae Nipa

Gambar 3.21 Salah Satu Lokasi Posisi Patok BM di Wae Rera

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram

3.2. KONDISI TOPOGRAFI MASING-MASING LOKASI JEMBATAN


Selama survey pendahuluan dilakukan, diketahui bahwa masing-masing kondisi topografi
memiliki alinyemen vertikal dan horisontal yang berbeda-beda. Demikian pula kondisi
situasi yang berbeda-beda pula.
a. Wae Kawa
Kondisi kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif datar, bahkan
elevasi jalan pendekat dengan muka air normal sungai memiliki perbedaan tinggi
hanya 3 m. Wae Kawa memiliki bentang sungai yang relatif panjang yang
dikelilingi tebing batu tinggi, yang banyak ditumbuhi pohon-pohon tinggi. Hingga
ke arah muara / laut, kondisi Wae Kawa mulai datar dan banyak sekali terhampar
batu-batuan dan pasir yang sering digunakan sebagai material bangunan.
b. Wae Mumul
Kondisi kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif berbukit dan
berkontur. Situasi kanan kiri jalan relatif banyak didominasi tumbuh-
tumbuhan sedang hingga tinggi yang kemungkinan akan menyulitan kegiatan
topografi.
c. Wae Lamase 1
Kondisi kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif berbukit dan
berkontur. Situasi kanan kiri jalan relatif banyak didominasi tumbuh-
tumbuhan sedang hingga tinggi, serta semak belukar yang kemungkinan akan
menyulitan kegiatan topografi. Pada arah hulu terdapat jalur alternatif trase baru
yang potensial digunakan untuk alih trase. Namun karenan kemiringan lereng yang
curam maka kecil kemungkinan alih trase dilakukan. Tim topo harus mengukur di
daerah yang mungkin dilakukan alih trase. Demikian pula di sebelah kiri jembatan
(dari arah Taniwel) terdapat kebun cengkeh yang perlu di ukur berapa luas lahan
cengkeh tersebut.
d. Wae Lamase 2
Lokasi cukup dekat dengan Lamase 1 yaitu sekitar 150 m. Kondisi kontur di
sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif berbukit dan berkontur. Situasi
kanan kiri jalan relatif banyak didominasi tumbuh-tumbuhan sedang hingga tinggi
yang kemungkinan akan menyulitan kegiatan topografi.
e. Wae Baliana
Kondisi kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif datar. Situasi
kanan kiri jalan merupakan perkampungan yang didominasi rumah warga. Bahkan

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
dekat Teknik
Perencanaan jembatan terdapat
Jembatan gapura
di Pulau Seramyang baru selesai dibangun. Pada arah hilir,
sudah

PT. ROSARI 3
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram

dekat dengan muara, bahkan posisi laut sudah dapat terlihat dari jembatan. Pada
sisi hulu sungai maupun di bawah jembatan, banyak warga yang banyak
memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan hidup sehari-hari
f. Wae Rera
Kondisi kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif datar. Sungai
ini dulunya memiliki bentang yang pendek (< 6 m), dan dulunya terdapat
konstruksi gorong-gorong. Namun menurut informasi warga, bila terjadi hujan
maka aliran sungai di Wae Rera cukup deras menyebabkan adanya gerusuan pada
tepi gorong- gorong sehingga bentang sungai bertambah panjang. Tim topo tidak
akan kesulitan dalam mengambil data point di lokasi ini karena situasi kanan kiri
relatif terbuka.
g. Wae Hanua
Kondisi kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif berbukit dan
berkontur. Situasi kanan kiri jalan relatif banyak didominasi tumbuh-
tumbuhan dengan ketinggian sedang seperti semak belukar. Wae Hanua memiliki
aliran sungai yang cukup deras, namun pada bagian pilar terdapat daratan (pulau-
pulau) yang nanti perlu diukur oleh tim topo.
h. Wae Sapalewa
Kondisi kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif datar. Situasi
kanan kiri jalan relatif banyak didominasi tumbuh-tumbuhan. Saat survey
topo diperkirakan sungai masih kering sehingga tim topo dapat mengambil data di
sekitar pilar dengan baik. Kesulitan tim topo adalah menentukan daerah basah dan
daerah kering di bawah jembatan karena banyak pulau pulau atau daratan. Arus
sungai cukup deras dan wajib diketahui kedalamannya oleh tim topo.
i. Wae Manapu
Kondisi kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif datar. Situasi
kanan kiri jalan relatif banyak didominasi tumbuh-tumbuhan dengan ketinggian
sedang hingga tinggi, bahkan tepat di samping jembatan eksisting terdapat batang
pohon yang cukup tinggi (> 6 m) yang perlu ditebang saat konstruksi kelak. Arah
hilir sungai berkelok dan terdapat perkampungan warga.
j. Wae Sukota 1
Kondisi kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang relatif datar. Situasi
kanan kiri jalan relatif banyak didominasi tumbuh-tumbuhan ketinggian sedang
seperti nipah. Lebih tepatnya di sekitar jembatan dapat dikatakan mirip dengan
rawa.

PT. ROSARI 3-
Laporan Survey Pendahuluan
Perencanaan Teknik Jembatan di Pulau Seram

Air di sekitar jembatan dapat tiba-tiba naik tinggi, meskipun aliran sungai tidak
deras. Pada arah hilir terdapat tempat pemotongan kayu (logging wood)
k. Wae Nipa
Karena lokasinya cukup dekat dengan Wae Sukota 1 (sekitar 150 m), maka kondisi
kontur di sekitar jembatan ini memiliki elevasi yang datar, serta kanan kiri jalan
relatif banyak didominasi tumbuh-tumbuhan nipa.

3.3. PENGUKURAN MORFOLOGI SUNGAI

Untuk daerah pengukuran sungai dilakukan dengan cakupan 250 m dari as jembatan.
Seluruh sungai dalam keadaan kering dan saat dilakukan survey pendahuluan seluruh
sungai dapat dilintasi dengan jalan kaki. Pengukuran sungai relatif mudah karena
morfologi sungai cenderung memiliki sedikit meander. Kecuali sungai yang dilintasi
Jembatan Subaim perlu dilakukan pengukuran morfologi sungai lebih khusus karena
banyak dijumpai dinding pasangan batu pada beberapa daerah scouring horisontal.

3.4. RENCANA KERJA PENGUKURAN TOPOGRAFI

Setelah survey pendahuluan dilakukan, segera tim topografi akan melakukan pengukuran
detail. Pengukuran tersebut direncanakan kurang lebih selama 2 bulan dengan
rincian sebagai berikut;

Tabel 3.1 Rencana Survey Topografi

RENCANA SURVEY Maret 2016 Apr-16 Mei 2016


TOPOGRAFI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Patok tiap 50 m
2. Pemasangan BM
3. Pengukuran Situasi

PT. ROSARI 3-

Anda mungkin juga menyukai