SURVEY DETAIL
BAB II ini tinggal memasukan Survei
Geoteknik dan Hidro saja.
2.1. SURVEY INVENTARISASI JEMBATAN
Mulai dari
2.5.6 Hasil Survei Geoteknik
2.1.1 Pendahuluan
Halaman 66
Pemeriksaan inventarisasi dilaksanakan untuk mencatat data administrasi, dimensi, material dan
kondisi setiap jembatan dalam Sistem Informasi Manajemen jembatan.
Semua Jembatan, lintasan kereta api, lintasan bawah, lintasan ferry, dan gorong-gorong yang
memiliki panjang dua meter atau lebih harus dicatat.
Secara lebih khusus, pemeriksaan inventarisasi dilakukan untuk :
Mencatat jembatan dalam Sistem, Informasi Manajemen jembatan dengan menggunakan
nomor dan lokasi jembatan
Mengukur dan mencatat dimensi keseluruhan dari jembatan dan setiap bentang
Menunjukan jenis jembatan atau lintasan, komponen utama dan tanggal atau tahun
konstruksi
Mencatat batas-batas muatan pembatasan fungsional lainnya pada jembatan yang ada.
Menafsirkan dan mencatat pengaruh lembar jembatan yang ada terhadap lalu lintas.
Mencatat rincian mengenai jalan darurat (detour yang ada bilamana terjadi penutupan
jembatan.
Mencatat data banjir tertinggi yang diketahui, tanggal terjadinya dan sumber informasi.
Mencatat apakah terdapat gambar jembatan terlaksana dan apakah jembatan merupakan
jenis standar.
2.1.3 Pemeriksaan
LAPORAN ANTARA II - 1
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Setiap jembatan harus diperiksa dengan menggunakn urutan berikut ini:
Periksa dan catat data administrasi pada halaman 1 dan 3 dari formulir pemeriksaan
inventarisasi, nama jembatan, lokasi, kota/kabupaten, dan seterusnya
Keliling jembatan untuk mengetahui tata letak umum dari struktur
Catat jenis lintasan dan ukur serta mencatat data geometrik pada halaman 3 dari Laporan;
iumlah bentang, panjang keseluruhan, sudut miring
Ukur dan catat dimensi bentang pada halaman 3 dari formulir ; panjan, lebar antar kerb,
lebar tempat pejal kaki, dan seterusnya
Tentukan dan catat jenis, material, sumber dan kondisi dari komponen utama pada
bangunan atas dan bangunan bawah pada halaman 3 dari formulir
Tentukan dan catat data pelengkap jembatan pada halaman 4 dari formulir: pembatsa
fungsional yang ada, keadaan lalu lintas jalan memutar dan pemindahan jalan dan
seterusnya
Catat pada halaman I pada formulir apakah dianjurkan tindakan darurat dan alasannya
Buat catatan yang diperlukan dalam bagian catatan pada halaman 1 dari formulir.
Selama pemeriksaan berlangsung pemeriksa harus mengambil foto struktur jembatan yang
memperlihatkan :
Ketinggian sisi jembatan / jarak bebas jembatan
Tampak jembatan
Tampak samping jembatan
Hal-hal menarik lainnya termasuk kerusakan dan masalah yang dibutuhkan perhatian.
LAPORAN ANTARA II - 2
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
8
10
Adapun hasil Survey Inventarisasi Jembatan seperti dibawah ini :
LAPORAN ANTARA II - 3
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.1.4.1 INVENTARISASI KONDISI JEMBATAN
1. Jembatan Wai Muno
LAPORAN ANTARA II - 4
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Abutment arah Tamilow (Aman) Pelindung Abutment Rusak (Kiri) Arah Tamilow
Abutment arah Amahai (Aman) Pelindung Abutment Rusak (Kiri) Arah Amahai
LAPORAN ANTARA II - 5
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2. Jembatan Wai Laurussa
LAPORAN ANTARA II - 6
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Gambar 2. 3 Bangunan Atas Jembatan Wai Laurussa
Abutment arah Tamilow (Aman) Retakan Sambungan antara Pelat dan Sandaran
LAPORAN ANTARA II - 7
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Gambar 2. 4 Bangunan Bawah Jembatan Wai Laurussa
LAPORAN ANTARA II - 8
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
3. Jembatan Wai Uku
Abutment arah Tamilow (Aman) Retakan Sambungan antara Pelat dan Sandaran
LAPORAN ANTARA II - 9
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Abutment arah Tamilow (Aman) Retak Pelindung ABT (Kiri) arah Tamilow
LAPORAN ANTARA II - 10
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
4. Jembatan Wai Moon I
LAPORAN ANTARA II - 11
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Rusaknya Railing Jembatan Rusak Railing Jembatan
Rusaknya + Bengkok Railing Jembatan Pelindung Abutment Rusak (Kiri) Arah Tamilow
LAPORAN ANTARA II - 12
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
5. Jembatan Wai Lessin
LAPORAN ANTARA II - 13
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Scouring Abutment arah Haya (Kiri) Bearing Bengkok dari arah Tamilow
LAPORAN ANTARA II - 14
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
6. Jembatan Wai Hiko
LAPORAN ANTARA II - 15
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Tulangan Abutment Rusak arah Haya (Kiri) Gelagar Korosi (Akibat Rembesan air)
Tulangan Abutment Rusak arah Tamilow (Kiri) Gelagar rusak (Tulangan Rarik
LAPORAN ANTARA II - 16
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
7. Jembatan Wai Lateri I
LAPORAN ANTARA II - 17
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Pelindung Abutment Rusak (Kiri) arah Tamilow Kiri) Gelagar Kropos
LAPORAN ANTARA II - 19
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Pelat Jembatan Retak (Kiri) dari arah Amahai Abutment arah Amahai (Aman)
Scouring Abutment (Pinggir) arah Tamilow Scouring Abutment (Tengah) arah Tamilow
LAPORAN ANTARA II - 20
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
9. Jembatan Wai Misa I
LAPORAN ANTARA II - 21
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Abutment arah Haya (Aman) Bearing (Tidak ada)
LAPORAN ANTARA II - 22
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
10. Jembatan Wai Misa II
LAPORAN ANTARA II - 23
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Abutment arah Tamilow (Aman) Gelagar Jembatan Kropos
LAPORAN ANTARA II - 24
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
11. Jembatan Wai Sianaman III
LAPORAN ANTARA II - 25
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
12. Jembatan Wai Sou Kecil
LAPORAN ANTARA II - 26
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Abutment arah Tamilow (Aman) Penumpukan Material Bongkaran Beton
LAPORAN ANTARA II - 27
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
13. Jembatan Wai Wildo
Dilihat dari arah Laimu ke Werinama Kondisi Sungai di Lihat dari arah Werinama ke Laimu
LAPORAN ANTARA II - 28
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
14. Jembatan Wai Maskano
LAPORAN ANTARA II - 29
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
15. Jembatan Wai Tunsa
LAPORAN ANTARA II - 30
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
17. Jembatan Wai Ekh
Dilihat dari arah Laimu ke Werinama Dilihat dari arah Laimu ke Werinama
LAPORAN ANTARA II - 31
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
18. Jembatan Wai Mato
Kondisi Sungai
LAPORAN ANTARA II - 32
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.2 UTILITAS PADA JEMBATAN EKSISTING
10
LAPORAN ANTARA II - 33
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.2.2 Tanggung Jawab Pemindahan Ultilitas
LAPORAN ANTARA II - 34
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.3 SURVEY TOPOGRAFI
2.3.1 Pendahuluan
Survei Topografi atau Geometrik sebagai salah satu survei atau penyelidikan yang
dilaksanakan pada kegiatan Perencanaan Teknis Jembatan Pulau Morotai
dimaksudkan untuk memperoleh data dan gambaran bentuk permukaan tanah yang
dapat berupa situasi dan elevasi atau ketinggian dari masing – masing lokasi
permukaan tanah sekitar lokasi rencana jembatan. Sesuai Kerangka Acuan Kerja, hasil
survei tersebut akan disajikan dalam bentuk Peta Situasi dengan skala 1 : 1.000
dengan interval kontur mayor 5.00 meter dan kontur minor dengan interval 1.00 meter,
Profil Melintang dengan skala V = 1 : 50, skala H = 1 : 100 dan Profil Memanjang
dengan skala V = 1 : 100 dan skala H = 1 : 1000.
Tujuan kegiatan Survei Topogarafi atau Geometrik adalah untuk mengetahui letak atau
kedudukan lokasi rencana jembatan, profil memanjang dan melintang penampang
sungai, jalan dan jembatan serta obyek – obyek lainnya di lokasi sekitar rencana
jembatan pada batas koridor yang ditentukan dalam suatu sistem koordinat sesuai
dalam KAK
LAPORAN ANTARA I - 34
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.3.3 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan pada Kegiatan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1,
seperti yang ditunjukan pada gambar 1 di bawah ini
LAPORAN ANTARA I - 35
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Laimu
Amahai Tehoru
Tamilow
Haya
Werinama
- 200 m pada kiri atau kanan sungai di sepanjang jalan atau sampai ke rencana
pertemuan alinemen lama dan alinemen baru.
- 100 m pada kiri atau kanan as jalan pada daerah sungai.
- 50 m pada kiri dan kanan jalan.
b) Pengukuran kontrol disini dapat berupa jaring poligon atau rangkaian segi tiga,
pemilihan jenis titik kontrol tersebut tergantung pada lebar sungai. Untuk
sungai dengan lebar lebih dari 100 m dipakai rangkaian segitiga.
b. Patok Km dan Hm yang ada pada tepi jalan harus diambil dan dihitung
koordinatnya. Ini dimaksudkan untuk memperbanyak titik referensi pada
penemuan kembali sumbu jalan yang direncanakan.
a) Di daerah sungai dibuat penampang untuk setiap 25 meter sampai jarak 100
meter kiri kanan sumbu jalan.
b) Lebar penampang dibuat 50 meter kiri kanan sampai ujung sungai / kepala
jembatan.
LAPORAN ANTARA II - 37
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Pengukuran Penampang Memanjang
Titik yang perlu diperhatikan adalah tepi perkerasan, dasar atas gorong-
gorong, tepi bahu jalan, dasar permukaan selokan, saluran irigasi, lantai
kendaraan jembatan dan tebing sungai.
Pengukuran Patok-patok
Untuk memperbanyak titik tinggi yang tetap, perlu ditempelkan titik tinggi
referensi pada pokok pohon atau tempat lain yang permanen dan mudah
diketemukan kembali. Baik patok poligon maupun patok profil diberi tanda cat
kuning dengan tulisan merah yang diletakkan disebelah kiri ke arah jalannya
pengukuran.
Khusus untuk profil memanjang titik yang terletak disumbu jalan diberi paku
dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda.
LAPORAN ANTARA II - 38
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
4. Persyaratan Pengukuran
a) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur sebelum melakukan pengukuran,
setiap alat ukur yang akan digunakan harus diperiksa dan dikoreksi.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan
dalam laporan.
c) Perhitungan :
1. Perhitungan Koordinat.
LAPORAN ANTARA II - 39
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
4. Seluruh perhitungan sebaiknya menggunakan sistim
komputerisasi.
d) Penggambaran :
LAPORAN ANTARA II - 40
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
- Titik awal setiap zona adalah perpotongan meridian tengah dan
ekuator
- Faktor skala pada meridian tengah ko = 0,9996
- Timur (T) didefinisikan dengan penambahan 500.000 meter kepada
nilai x yang dihitung dari meridian tengah
- Utara (U) didefinisikan dengan penambahan 10.000.0000 meter
kepada nilai y yang dihitung dari ekuator selatan.
- Zona 1 dimulai dari bujur 180° barat sampai dengan bujur 174° barat
dan seterusnya ke arah Timur sampai zona 60 untuk bujur 174° timur
sampai dengan 180° timur.
- Satuan dalam meter
- Batas lintang 84° Utara dan lintang 80° selatan.
- Notasi koordinat UTM, Timur (T) diletakkan di depan Utara (U)
- Datum DGN-95
46 90°-96° 93°
47 96°-102° 99°
48 102°-108° 105°
49 108°-114° 111°
50 114°-120° 117°
51 120°-126° 123°
52 126°-132° 129°
53 132°-138° 135°
54 138°-144° 141°
LAPORAN ANTARA II - 42
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
- Gambar potongan memanjang dengan skala horizontal 1:500, dan vertikal 1:100,
dilengkapi dengan detail situasi yang ada, letak dan tanda patok kayu, beton dan
sebagainya.
- Gambar potongan melintang dengan skala horizontal 1:100 dan vertikal 1:100.
- Deskripsi Bench Mark
LAPORAN ANTARA II - 43
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 3.6 86
Z = 5.926
Z = 2.868
Z = 4.156
Z = 9.011 Z = 8.989
Z = 9.271
Z = 8.703
LAPORAN ANTARA II - 44
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 14.503
Z = 12.777
Z = 13.965
Z = 15.769
LAPORAN ANTARA II - 45
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 10.906
Z = 7.740
Z = 8.583
Z = 6.595 Z = 11.126
Z = 9.000
LAPORAN ANTARA II - 46
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 3.355
Z = 2.225
Z = 3.309
Z = 2.282
LAPORAN ANTARA II - 47
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 28.208 Z = 30.470
BH2
BH1
Z = 34.256
Z = 31.950
BH2
Z = 27.784
BH2
BH1
Z = 33.863
Z = 31.672
LAPORAN ANTARA II - 48
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 3.872
Z = 3.405
BH1
BH2
Z = 3.912
Z = 3.145
LAPORAN ANTARA II - 49
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 22.808
Z = 23.237
BH1
BH2
Z = 22.699
Z = 22.854
Z = 29.312
Z = 28.764
Z = 3.093
Z = 2.800
Z = 3.599
LAPORAN ANTARA II - 51
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 13.884
Z = 13.097
B
H1
H
B2
Z = 13.658
Z = 13.809
BH
BH
Z = 2.345
Z = 2.998
LAPORAN ANTARA II - 53
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 11.276
Z = 10.531
Z = 11.411
Z = 10.779
LAPORAN ANTARA II - 54
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Z = 8.486
Z = 9.372
Z = 9.020
Z = 9.154
Z = 30.511 Z = 30.665
J.2
J.1
Z - 29.611 Z = 29.889
LAPORAN ANTARA II - 55
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1 PETA SITUASI JBT. WAI MATO
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
LAPORAN ANTARA II - 56
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.4 SURVEY GEOTEKNIK
2.4.1 Pendahuluan
Dengan mengacu dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dalam Pekerjaan
Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1 di Propinsi Maluku dan guna
menunjang pekerjaan Perencanaan maka Konsultan Perencanaan telah melakukan
Penyelidikan Tanah .
Penyelidikan tanah ini sangat perlu dilakukan karena dari hasil data –data yang
diperoleh nantinya untuk dasar dalam pekerjaan perencanaan ( desain ). Oleh karena
itu dalam pelaksanaan penyelidikan tanah harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan
data yang diperoleh harus benar-benar akurat.
Maksud dari pada penyelidikan tanah dalam perencanaan jembatan adalah memberikan
dukungan data lapangan yang diperoleh dari hasil pemboran dan sondir , agar dalam
perencanaan dapat menghasil mutu perencanaan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi tentang kondisi bawah
permukaan tanah, bahaya geoteknik, dan ketersediaan tanah, agregat dan batuan
pada perencanaan.
Adapun lingkup pekerjaan dalam penyelidikan tanah yang telah dilaksanakan adalah :
1. Sondir
3. Pengamatan Lokasi
4. Pengujian Laboratorium
LAPORAN ANTARA II - 57
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.4.4 Metodologi Pekerjaaan :
Kedalaman maksimum dari alat sondir biasanya hanya sampai kedalaman 20 s/d
30 meter dibawah muka tanah.
Hasil yang diperoleh adalah nilai sondir (qc) atau perlawanan penetrasi konus
dan jumlah hambatan pelekat (JHP). Grafik yang dibuat adalah perlawanan
penetrasi konus (qc) pada tiap kedalaman dan jumlah hambatan pelekat (JHP)
secara kumulatif.
LAPORAN ANTARA II - 58
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
drilling) dengan diameter mata bor harus cukup besar (minimum 75 mm) agar
undistrurbed sample yang diinginkan dapat diambil dengan baik.
Pada tanah lunak, putaran bor dilakukan dengan kecepatan maksimum 1 putaran
per detik dan kecepatan penetrasi dilakukan maksimum 30 mm per detik. Dinding
lubang bor pada tanah lunak dilindungi dengan casing diameter minimum 100
mm agar tidak longsor. Posisi dasar casing minimal berjarak 50 cm dari posisi
pengambilan sampel.
Untuk lapisan yang keras atau cemented dipakai core barrel sehingga juga dapat
diambil undisturbed sample-nya dari lapisan keras tersebut.
Hasil yang diperoleh dari pengeboran berupa data Bor Log yang paling sedikit
dilengkapi dengan lithologi (geological description), nilai SPT, letak muka air
tanah dan beberapa catatan lain yang dianggap perlu beserta letak kedalaman
lapisan tanah yang bersangkutan.
Pada saat pengeboran, maka kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut
LAPORAN ANTARA II - 59
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
dimasukkan kedalam tanah pada kedalaman di mana undisturbed sample
akan diambil kemudian ditekan perlahan-lahan sehingga tabung tersebut
dapat penuh terisi tanah dan diputar 180 O untuk memotong tanah pada
dasar tabung, selanjutnya tabung dicabut kembali.
a. Water Content : ASTM D.2216 - 71 , menentukan harga kadar air tanah (v).
b. Volume Unit Weight : ASTM D.2837 - 71 , menentukan harga berat isi tanah (g).
c. Specific Gravity : ASTM D.854 – 72, menentukan harga berat jenis tanah (Gs).
d. Atterberg Limits : ASTM D.424 – 74, menentukan harga batas cair (LL) dan
batas plastis (PL) tanah.
h. Standard Proctor ASTM C.136 – 46, menentukan Kepadatan (d) dan kadar
air optimum (w).
LAPORAN ANTARA II - 60
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2. Triaxial-UU Test : ASTM D. 2850., menentukan harga kohesi (c) dan sudut
geser dalam (f) tanah.
Berdasarkan hasil pemboran yang dilaksanakan 2 titik bor dilokasi jembatan Wai
Muno , yaitu BH-1 dan BH-2 maka diperoleh dataKisaran Foto Kegiatan
sebagai berikut (untuk lebih detail
No Bor Kedalaman (m ) Deskripsi dan
N - SPT
lihat lampiran Log Bor). Kotak Sample (Core Box )
Pada titik bor BH-1, tanah keras mulai dari ….. m sampai dengan …..m. Hal ini ditunjukkan dari hasil
nilai SPT pada kedalaman tersebut mempunyai nilai N-SPT > 60 pukulan.
LAPORAN ANTARA II - 61
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
RESUME HASIL BORING
JEMBATAN WAI MUNO
Pada titik bor BH-1, tanah keras mulai dari ….. m sampai dengan …..m. Hal ini ditunjukkan dari hasil
nilai SPT pada kedalaman tersebut mempunyai nilai N-SPT > 60 pukulan.
LAPORAN ANTARA II - 62
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2. Hasil Pemboran Jembatan Wai Laurussa ( Panjang ….. m )
Dari hasil pemboran yang dilaksanakan di jembatan Wai Laurussa yaitu BH-1 dengan total
kedalaman …meter dan BH-2 dengan total kedalaman …meter , diperoleh data sebagai berikut :
RESUME HASIL BORING
JEMBATAN WAI LAURUSSA
Kisaran Foto Kegiatan
No Bor Kedalaman (m ) Deskripsi dan
N - SPT
Kotak Sample (Core Box )
Pada titik bor BH-1, tanah keras mulai dari ….. m sampai dengan …..m. Hal ini ditunjukkan dari hasil
nilai SPT pada kedalaman tersebut mempunyai nilai N-SPT > 60 pukulan.
LAPORAN ANTARA II - 63
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Kisaran Foto Kegiatan
No Bor Kedalaman (m ) Deskripsi dan
N - SPT
Kotak Sample (Core Box )
Dengan demikian untuk lapisan tanah yang keras di jembatan Wai Laurussa pada kedalaman .. meter.
Hal ini ditunjukkan dari hasil nilai SPT pada kedalaman tersebut mempunyai nilai N-SPT > 60 pukulan.
LAPORAN ANTARA II - 64
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
3. Hasil Pemboran Jembatan Wai Uku ( Panjang …. )
Di jembatan Wai Uku ,telah dilakukan pemboran sebayak 2 titik bor yaitu BH-1 dengan kedalaman
…. meter dan BH- 2 dengan kedalaman … meter dan hasil sebagai berikut :
Pada titik bor BH-1 dengan total kedalaman….. m, lapisan tanah keras mulai dari kedalaman ….
meter hingga …. meter dengan kisaran nilai SPT …. Pukulan
LAPORAN ANTARA II - 65
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Untuk di jembatan Wai Uku , pada titik bor BH-1 lapisan tanah yang
Kisaran keras mulai
Foto Kegiatan
No Bor Kedalaman (m ) Deskripsi dan
N - SPT
Kotak Sample (Core Box )
Demikian juga pada titik bor BH-2 dengan total kedalaman …. meter , lapisan yang keras mulai pada
kedalaman …. meter hingga …. meter dengan nilai SPT berkisar ….. pukulan.
LAPORAN ANTARA II - 66
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
4. Hasil Pemboran Jembatan Wai Moon I (…..m)
Untuk di jembatan Wai Moon I ,dilakukan pemboran 2 titik bor yaitu BH–1, dengan total
kedalaman …. meter dan BH-2, dengan total kedalaman …. meter
RESUME HASIL BORING
JEMBATAN WAI MOON 1
Kisaran Foto Kegiatan
No Bor Kedalaman (m ) Deskripsi dan
N - SPT
Kotak Sample (Core Box )
Pada titik bor BH-1 dengan total kedalaman….. m, lapisan tanah keras mulai dari kedalaman …. meter
hingga …. meter dengan kisaran nilai SPT …. Pukulan
LAPORAN ANTARA II - 67
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Kisaran Foto Kegiatan
No Bor Kedalaman (m ) Deskripsi dan
N - SPT
Kotak Sample (Core Box )
Untuk di jembatan Wai Moon I , pada titik bor BH-2 lapisan tanah yang keras mulai dari kedalaman
… meter hingga …. meter dengan kisaran nilai SPT …. Pukulan.
LAPORAN ANTARA II - 68
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
5. Jembatan Wai Lessin (… m)
Di jembatan Wai Lessin ,telah dilakukan pemboran sebayak 2 titik bor yaitu BH-1 dengan
kedalaman 20 meter dan BH- 2 dengan kedalaman 20 meter dan hasil sebagai berikut :
Untuk di jembatan Wai Lessin , pada titik bor BH-1 lapisan tanah yang keras mulai dari kedalaman
… meter hingga …. meter dengan kisaran nilai SPT …. Pukulan.
LAPORAN ANTARA II - 69
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Kisaran Foto Kegiatan
No Bor Kedalaman (m ) Deskripsi dan
N - SPT
Kotak Sample (Core Box )
Untuk di jembatan Wai Lessin , pada titik bor BH-2 lapisan tanah yang keras mulai dari kedalaman
… meter hingga …. meter dengan kisaran nilai SPT …. Pukulan.
LAPORAN ANTARA II - 70
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
6. Wai Hiko (…. m)
Di jembatan Wai Hiko ,telah dilakukan pemboran sebayak 2 titik bor yaitu BH-1 dengan
kedalaman 20 meter dan BH- 2 dengan kedalaman 20 meter dan hasil sebagai berikut :
LAPORAN ANTARA II - 71
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
LAPORAN ANTARA II - 72
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
LAPORAN ANTARA II - 73
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
LAPORAN ANTARA II - 74
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.4.6.2 Hasil Sondir
Pekerjaan Sondir telah dilakukan di masing-masing jembatan dan hasilnya adalah
seperti dalam tabel dibawah ini
LAPORAN ANTARA II - 75
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.4.6.3 Hasil Laboratorium
Pengujian laboratorium yang telah dilakukan pada Undisturbed Sample yang diambil
dari hasil pemboran di jembatan adalah
a. Water Content : ASTM D.2216 - 71 , menentukan harga kadar air tanah (v).
b. Volume Unit Weight : ASTM D.2837 - 71 , menentukan harga berat isi tanah (g).
c. Specific Gravity : ASTM D.854 – 72, menentukan harga berat jenis tanah (Gs).
d. Atterberg Limits : ASTM D.424 – 74, menentukan harga batas cair (LL) dan batas
plastis (PL) tanah.
e. Sieve dan Hydrometer Analysis : ASTM C.136 – 46, menentukan harga % lolos
saringan nomor 4, 10, 40 & 200 atau menentukan % fraksi jenis-jenis tanah.
h. Standard Proctor ASTM C.136 – 46, menentukan Kepadatan (d) dan kadar air
optimum (w).
2. Triaxial-UU Test : ASTM D. 2850., menentukan harga kohesi (c) dan sudut geser
dalam (f) tanah.
LAPORAN ANTARA II - 76
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
LAPORAN ANTARA II - 77
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Tabel 2.3 RESUME HASIL LABORATORIUM MASING-MASING JEMBATAN
Indeks Properties
No. Kedalaman Gradation Clasification Atterberg Natural State
No Lokasi No Test
Sample (m) Gravel Sand SIlt-Clay UCGS AASHTO GS LL PL Pl Wn ϓt ϓ dry ѐ n sr
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) gr/cm³ gr/cm³ (%) (%) (%)
UDS-1 3.00-3.50 0.23 8.34 90.38 MH A7-5 2.613 79.323 36.579 42.744 54.255 1.604 1.040 1.513 60.205 93.707
1 Ake Dahegila I BH-1
UDS-2 5.00-5.50 0.13 5.40 94.50 CH A7-6 2.638 64.774 20.894 44.080 48.154 1.720 1.161 1.272 55.991 99.845
UDS-1 1.00-1.50 1.05 18.65 80.30 CH A7-6 2.885 79.050 18.983 82.087 48.800 1.715 1.168 1.281 58.169 97.349
2 Ake Dahegila I BH-2
DS-1 5.00-5.50 2.87 6.75 90.58 CH A7-6 2.875 64.870 18.529 48.341 44.610 1.740 1.203 1.223 55.018 97.559
UDS-1 1.00-1.50 0.03 2.38 97.84 MH A7-5 2.559 72.396 35.889 36.527 50.780 1.675 1.111 1.304 56.589 99.686
3 Ake Dahegila II BH-3 UDS-2 3.00-3.50 0.03 5.87 94.13 CH A7-6 2.648 61.846 17.857 43.988 51.182 1.693 1.120 1.366 57.726 99.290
UDS-3 5.00-5.50 0.03 15.82 84.18 CH A7-6 2.670 60.840 12.590 48.050 40.360 1.740 1.240 1.154 53.570 93.397
UDS-1 1.00-1.50 0.05 8.80 91.15 CH A7-6 2.880 61.380 19.750 41.630 43.800 1.762 1.225 1.171 53.936 99.505
4 Ake Dahegila II BH-4 UDS-2 3.00-3.50 0.13 10.05 89.79 CH A7-6 2.835 50.641 15.857 34.784 38.050 1.788 1.281 1.057 51.397 94.812
DS-1 5.00-5.50 2.83 16.72 80.59 CH A7-6 2.839 60.306 17.406 42.900 48.594 1.709 1.150 1.295 56.419 99.061
UDS-1 1.00-1.50 0.03 7.52 92.48 MH A7-5 2.880 74.022 37.912 36.110 45.598 1.642 1.128 1.359 57.603 89.273
5 Ake Aha I BH-5 UDS-2 3.00-3.50 0.85 9.87 89.28 MH A7-5 2.662 76.870 34.716 42.154 47.150 1.670 1.135 1.346 57.367 93.278
UDS-3 5.00-5.50 0.43 19.27 80.33 CH A7-6 2.670 89.800 14.596 55.204 43.680 1.680 1.189 1.283 56.207 90.866
UDS-1 1.00-1.50 0.23 3.96 95.94 CH A7-6 2.667 60.340 18.989 43.371 48.650 1.723 1.158 1.301 56.539 99.736
6 Ake Sosolo BH-6 UDS-2 3.00-3.50 0.03 8.13 93.87 CH A7-6 2.887 56.587 14.452 42.135 45.001 1.722 1.188 1.246 55.471 96.342
LAPORAN ANTARA II - 78
Perencanaan Perencanaan Teknik Jembatan Di Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.4.7 Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jembatan, maupun untuk
bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada disekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak
dijumpai, maka harus menginformasikan lokasi quarry lain yang dapat dimanfaatkan.
Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraan kuantitas,
jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan-kesulitan yang ungkin timbul dalam proses
penambangannya, dilengkapi dengan foto-foto.
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 -1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.5. SURVEY HIDROLOGI
2.5.1 Pendahuluan
Survey hidrologi berhubungan dengan siklus pergerakan air, baik yang mengalir sebagai
limpasan permukaan (surface run off) maupun yang meresap masuk kedalam tanah.
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk perhitungan besar
hujan rencana dan debit rencana.
Maksud daripada survey Hidrologi adalah membuat analisa hidrologi berdasarkan data-
data sebagai berikut :
Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah untuk
mengumpulkan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran air sekitar jalan, guna keperluan
analisis hidrologi dan menetapkan bangunan hidrolika yang diperlukan. Dari hasil
survey dan analisa yang dilakukan,maka dapat ditentukan elevasi jembatan dan bangunan
pengaman terhadap gerusan,tumbukan air dan debris.
1.
2.
2.5.3 Metodologi dan Kriteria Standar Analisa
Agar dalam tahapan pelaksanaan pembangunan jembatan dapat berjalan lancar dan
hasilnya dapat memberikan manfaat seoptimal mungkin maka salah satu tahapan kegiatan
yang dilakukan adalah tahapan perencanaan teknis.
Perencanaan teknis suatu bangunan silang (jembatan dan gorong - gorong) serta
bangunan drainase dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya adalah aspek struktur
dan aspek hidrolis. Perencanaan dari aspek struktur dimaksudkan agar bangunan air
kokoh terhadap gaya - gaya yang bekerja. Perencanaan dari aspek hidrolis dimaksudkan
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 -2
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
agar bangunan air mampu mengalirkan debit tertentu dengan aman tanpa menimbulkan
kerusakan pada bangunan air yang bersangkutan.
Beberapa data yang diperlukan dalam perencanaan bangunan tersebut dari aspek hidrolis
adalah : data karakteristik daerah pengaliran (data topografi dan data tata guna lahan),
data curah hujan, dan data debit. Data tersebut selanjutnya akan digunakan dalam
perhitungan debit rencana.
Debit rencana pada suatu bangunan silang dan drainase adalah debit yang yang
kemungkinan terjadi pada periode ulang t tahun yang direncanakan untuk masing - masing
bangunan tersebut. Besar kecilnya nilai debit rencana akan menentukan besar kecilnya
dimensi hidrolis suatu bangunan air.
Ketentuan mengenai periode ulang yang direncanakan pada masing - masing bangunan
mengacu pada standar - standar yang sudah ditentukan.
Analisa Hidrologi adalah tahap penting sebelum perencanaan hidrologi dari alur sungai.
Analisa demikian perlu untuk menentukan laju aliran, aliran air atau debit yang harus
ditampung oleh alur sungai. Debit rencana adalah beban hidrologi pada alur sungai.
Sesuai dengan karakteristik hidrologi suatu daerah pengaliran, debit sungai yang
bersangkutan berubah – ubah tidak beraturan oleh karenanya sukarnya untuk
meralamalkan besarnya debit yang akan melintas suatu penampang sungai secara pasti
pada suatu saat tertentu.
Konsultan akan mengumpulkan dan mengadakan pengujian terhadap data – data yang
diperoleh agar dapat digunakan untuk menganalisa persoalan drainase jembatan. Untuk
itu, maka hal – hal yang perlu diperhatikan adalah :
Daerah aliran (Catcment area) dari setiap gejala aliran akan dipelajari dengan cermat
dari peta topografi/geologis maupun pemeriksaan langsung di tempat.
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 -3
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Analisa frekuensi curah hujan rencana akan dipilih dari beberapa metode analisa yang
umum digunakan di Indonesia dengan membandingkan secara statistik berdasarkan
data pengamatan curah hujan.
Data historis rekaman curah hujan dalam kurun waktu tertentu sering digunakan
untuk memperkirakan debit banjir rencana selain dari data debit sungai. Dibandingkan
dengan data debit sungai, rekaman data untuk curah hujan relatif lebih lengkap dan lebih
mudah didapat sehingga jenis data inilah yang sering digunakan. Data curah hujan bisa
didapatkan di Instansi Pemerintah seperti: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), dinas - dinas terkait pada kabupaten/kota setempat dan Badan Pusat Statistik.
Data-data curah hujan yang tercatat pada setiap pos curah hujan merupakan data
curah hujan setempat. Sebagai data dasar dalam perhitungan hujan rencana periode
sekian tahun, data-data curah hujan tersebut harus dijadikan data curah hujan wilayah.
Perhitungan curah hujan wilayah dilakukan dengan 3 metode yang disesuaikan dengan
kondisi topogradi serta lokasi pos curah hujan di wilayah tersebut sebagaimana yang
tertuang dalamTabel 1 di bawah ini:
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 -4
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Harga rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan xurah hujan dari semua stasiun
hujan selama suatu periode tertentu (1 hari, 1 bulan, 1 tahun) dan membaginya dengan
jumlah stasiun hujan. Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.
R1 + R2 + R3 +… + Rn
Rave
n
Dimana :
Rave : Curah hujan rata-rata daerah
R1……Rn : Besarnya curah hujan dimasing-masing stasiun
n : Jumlah stasiun hujan
Pada metode ini dianggap bahwa data curah hujan dari suatu tempat pengamatan
dapat digunakan untuk daerah pengaliran disekitar tempat tersebut. Cara ini diperoleh
dengan membuat poligon yang memotong tegak lurus pada tengah-tengah garis
penghubung dua stasiun hujan. Dengan demikian tiap stasiun hujan akan terletak pada
suatu wilayah poligon tertutup seperti Gambar 2. Curah hujan rata-rata daerah adalah
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 -5
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
jumlah total dari hasil perkalian antara tinggi hujan disetiap stasiun dengan persentase luas
masing-masing daerah hujan terhadap luas seluruh daerah pengaliran.
Metode ini menggunakan peta isohiet, yaitu peta dengan garis-garis kontur yang
menghubungkan tempat-tempat dengan curah hujan yang sama besar. Peta isohiet di
gambar pada peta topografi dengan interval kontur 10 mm sampai 20 mm berdasarkan
data curah hujan pada titik-titik pengamatan di dalam dan disekitar daerah yang dimaksud.
Luas bagian daerah antara dua garis isohiet yang berdekatan diukur dengan planimeter.
Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 -6
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Adapun curah hujan daerah dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
A1 R 1+ A 2 R2 + A 3 R3 +… + A n Rn
Rave =
A 1+ A 2 + A 3 +…+ A n
Dimana :
Rave : Curah hujan rata-rata daerah
A1, A2, …, An : Luas bagian-bagian antara garis-garis isohiet
R1, R2, …, Rn : curah hujan rata-rata pada bagian-bagian A1,…, An
Hujan rencana adalah hujan dengan periode ulang tertentu yang diperkirakan akan
terjadi di suatu daerah pengaliran. Hujan rencana ini merupakan hasil dari suatu rangkaian
analisa hidrologi yang biasa disebut analisa frekuensi curah hujan.
Analisa frekuensi sesungguhnya merupakan sebuah prakiraan ( forecasting) untuk terjadinya
suatu peristiwa hidrologi dalam bentuk hujan rencana yang berfungsi sebagai dasar
perhitungan perencanaan hidrologi untuk antisipasi setiap kemungkinan yang akan terjadi.
Analisa frekuensi ini dilakukan dengan menggunakan agihan kemungkinan teori
(probability distribution) dan yang biasa digunakan adalah Analisa Frekuensi Metode
Normal, Gumbel, Log Normal, dan Log Pearson type III.
Dalam pengujian konsistensi data dengan metode curve massa ganda ini
Memerlukan data curah hujan lebih dari 1 stasiun, dalam metode ini nilai kumulatif seri data
yang diuji dibandingkan dengan nilai kumulatif seri data dari stasiun referensi. Stasiun
referensi dapat berupa rerata dari beberapa stasiun didekatnya.
Jika kurva berbentuk garis lurus artinya data konsisten. Sebaliknya jika terjadi
perubahan/patahan kemiringan bentuk kurva artinya data tidak konsisten dan perlu dikoreksi
(mengalikan atau membagi data sebelum dan sesudah perubahan/patahan dengan faktor
koreksi).
Persamaan faktor koreksi.
β
, Dimana : β : kemiringan kurva setelah patahan
α
α : kemiringan kurva sebelu patahan
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 -8
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Gambar 4. Sketsa analisa kurva massa ganda
Dalam penentuan curah hujan rencana dilakukan analisa distribusi frekuensi dengan
beberapa metode, yaitu Metode distribusi Normal, Log Normal, Gumbel, dan Log
Pearson type III. Untuk melakukan analisa ini digunakan data curah hujan harian
maksimum untuk tiap stasiun pengamat hujan yang akan digunakan dalam analisa
hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi stasiun
pengamat curah hujan.
Curah hujan rencana adalah curah hujan dengan periode ulang tertentu yang
kemudian dipakai untuk perencanaan. Penentuan curah hujan rencana dengan
periode ulang tertentu dapat dihitung menggunakan metode analisa frekuensi.
Periode ulang yang akan dihitung pada masing-masing metode adalah untuk periode
ulang 2, 5, 10, 25, 50 serta 100 tahun.
Distribusi normal atau kurva normal dikenal pula dengan nama distibusi Gauss yang
mempunyai rumus sebagai berikut:
X t = X+ Sx . K t
Dimana :
Xt : Curah hujan periode ulang T tahun (mm)
X : nilai rata-rata data curah hujan (mm)
Sx : Standar deviasi (mm)
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 -9
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Sx=
√ ∑ ( X −X )2
n−1
Kt : Koefisien didtribusi Gauss (lihat Tabel 2)
Tabel 2. Harga Kt pada distribusi normal
No. Tr (tahun) Kt Peluang
1 1.001 -3.091 0.999
2 1.005 -2.578 0.995
3 1.010 -2.330 0.990
4 1.050 -1.668 0.950
5 1.110 -1.287 0.900
6 1.250 -0.842 0.800
7 1.330 -0.680 0.750
8 1.430 -0.522 0.700
9 1.670 -0.250 0.600
10 2.000 0.000 0.500
11 2.500 0.253 0.400
12 3.330 0.524 0.300
13 4.000 0.674 0.250
14 5.000 0.842 0.200
15 10.000 1.282 0.100
16 25.000 1.751 0.040
17 50.000 2.054 0.020
18 100.000 2.326 0.010
19 200.000 2.576 0.005
20 500.000 2.878 0.002
21 1000.000 3.090 0.001
Formula dari model ini merupakan fungsi logaritma dari model sebelumnya, yang
dipresentasikan sebagai berikut :
log X t =LogX + SLogx . K t
Dimana :
Log Xt : Logaritmis Curah hujan periode ulang T tahun (mm)
LogX : nilai rata-rata data curah hujan
n
∑ LogXi , (mm)
LogX= i=1
n
Sx : Standar deviasi dari Logx (mm)
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 10
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
√
n
2
∑ ( Logxi −Logx)
i=1
Sx=
n−1
Kt : Koefisien distribusi Gauss (lihat Tabel 2)
Sx=
√ ∑ ( X −X )2
n−1
Y t −Y n
Kt : Faktor Koef. Gumbel : Kt =
Sn
T −1
Yt : Reduced variate : Yt = −ln−ln
T
Sn : Reduced Standard deviation dapat ditentukan berdasarkan Tabel 3
Yn : Reduced mean dapat ditentukan berdasarkan Tabel 3
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 11
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Tabel 3. Harga Sn dan Yn
Formula dari model ini merupakan fungsi logaritma seperti model Log Normal
sebelumnya, yang dipresentasikan sebagai berikut :
log X t =LogX + SLogx . K t
Dimana :
Log Xt : Logaritmis Curah hujan periode ulang T tahun (mm)
n
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 12
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
√
n
2
∑ ( Logxi −Logx)
i=1
Sx=
n−1
Kt : Variasi standar, besarnya bergantung koef. Kepencengan Cs atau G.
lihat Tabel 4, dengan nilai Cs menggunakan persamaan berikut,
n
n ∑ ( LogX i−LogX )
3
Cs : i=1
3
(n−1)(n−2)( SLogX)
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 13
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Tabel 4. Faktor frekuensi Kt untuk distribusi log peArson tipe III
Skew RETURN PERIODE(YEAR)
Coef. 1.01 2 5 10 25 50 100 200 500 1000
-3.0 -4.051 0.396 0.636 0.666 0.666 0.666 0.667 0.667 0.668 0.668
-2.9 -4.013 0.390 0.651 0.681 0.683 0.689 0.690 0.690 0.694 0.695
-2.8 -3.973 0.384 0.666 0.702 0.712 0.714 0.714 0.714 0.720 0.722
-2.7 -3.832 0.376 0.681 0.747 0.738 0.740 0.740 0.741 0.747 0.748
-2.6 -3.889 0.368 0.696 0.771 0.764 0.768 0.769 0.769 0.774 0.775
-2.5 -3.845 0.360 0.711 0.795 0.793 0.798 0.799 0.800 0.802 0.802
-2.4 -3.800 0.351 0.725 0.819 0.823 0.830 0.832 0.833 0.837 0.838
-2.3 -3.753 0.341 0.739 0.844 0.855 0.864 0.867 1.869 0.873 0.874
-2.2 -3.705 0.330 0.752 0.869 0.888 0.900 0.905 0.907 0.909 0.910
-2.1 -3.656 0.319 0.765 0.895 0.923 0.939 0.946 0.949 0.954 0.955
-2.0 -3.065 0.307 0.777 0.920 0.959 0.980 0.990 0.995 0.999 1.000
-1.9 -3.553 0.294 0.788 0.945 0.996 1.023 1.038 1.044 1.060 1.065
-1.8 -3.499 0.282 0.799 0.970 1.035 1.069 1.087 1.097 1.122 1.130
-1.7 -3.444 0.268 0.808 0.884 1.075 1.116 1.140 1.155 1.193 1.205
-1.6 -3.388 0.254 0.817 0.994 1.116 1.166 1.197 1.216 1.264 1.280
-1.5 -3.330 0.240 0.825 1.018 1.157 1.217 1.256 1.282 1.350 1.373
-1.4 -3.271 0.225 0.832 1.041 1.198 1.270 1.318 1.351 1.437 1.465
-1.3 -3.211 0.210 0.838 1.064 1.240 1.324 1.383 1.424 1.515 1.545
-1.2 -3.149 0.195 0.844 1.086 1.282 1.379 1.449 1.501 1.594 1.625
-1.1 -3.087 0.180 0.848 1.107 1.324 1.435 1.518 1.581 1.680 1.713
-1.0 -3.022 0.164 0.852 1.128 1.366 1.492 1.588 1.664 1.766 1.800
-0.9 -2.957 0.148 0.854 1.147 1.407 1.549 1.660 1.749 1.870 1.910
-0.8 -2.891 0.132 0.856 1.166 1.448 1.606 1.733 1.837 1.986 2.035
-0.7 -2.824 0.116 0.857 1.183 1.488 1.663 1.806 1.926 2.094 2.150
-0.6 -2.755 0.099 0.857 1.200 1.528 1.720 1.880 2.016 2.210 2.275
-0.5 -2.686 0.083 0.856 1.216 1.567 1.770 1.955 2.108 2.327 2.400
-0.4 -2.615 0.066 0.855 1.231 1.606 1.834 2.029 2.201 2.455 2.540
-0.3 -2.544 0.500 0.853 1.245 1.643 1.890 2.104 2.294 2.580 2.675
-0.2 -2.472 0.033 0.850 1.258 1.680 1.945 2.178 2.388 2.705 2.810
-0.1 -2.400 0.017 0.846 1.270 1.716 2.000 2.252 2.482 3.583 3.950
0.0 -2.326 0.000 0.842 1.282 1.751 2.054 2.326 2.576 2.962 3.090
0.1 -2.252 -0.017 0.836 1.292 1.785 2.107 2.400 2.670 3.094 3.235
0.2 -2.178 -0.033 0.830 1.301 1.818 2.159 2.472 2.763 3.226 3.380
0.3 -2.104 -0.050 0.824 1.309 1.849 2.211 2.544 2.856 3.358 3.525
0.4 -2.029 -0.066 0.816 1.317 1.880 2.261 2.615 2.949 3.490 3.670
0.5 -1.955 -0.083 0.808 1.323 1.910 2.311 2.686 3.041 3.622 3.815
0.6 -1.880 -0.099 0.800 1.328 1.939 2.359 2.755 3.132 3.753 3.960
0.7 -1.806 -0.116 0.790 1.333 1.967 2.407 2.824 3.223 3.885 4.105
0.8 -1.733 -0.132 0.780 1.336 1.998 2.453 2.891 3.312 4.016 4.250
0.9 -1.660 -0.148 0.769 1.339 2.018 2.498 2.957 3.401 4.147 4.395
1.0 -1.588 -0.164 0.758 1.340 2.043 2.542 3.022 3.489 4.277 4.540
1.1 -1.518 -0.180 0.745 1.341 2.066 2.585 3.087 3.575 4.404 4.680
1.2 -1.449 -0.195 0.732 1.340 2.087 2.626 3.149 3.661 4.530 4.820
1.3 -1.383 -0.210 0.719 1.339 2.108 2.666 3.211 3.745 4.660 4.965
1.4 -1.318 -0.225 0.705 1.337 2.128 2.706 3.271 3.828 4.790 5.110
1.5 -1.256 -0.240 0.690 1.333 2.146 2.743 3.330 3.910 4.915 5.250
1.6 -1.197 -0.254 0.675 1.329 2.163 2.780 3.388 3.990 5.040 5.390
1.7 -1.140 -0.268 0.660 1.324 2.179 2.815 3.444 4.069 5.161 5.525
1.8 -1.087 -0.282 0.643 1.318 2.193 2.828 3.499 4.147 5.282 5.660
1.9 -1.037 -0.282 0.627 1.310 2.207 2.881 3.553 4.223 5.395 5.785
2.0 -0.990 -0.307 0.609 1.302 2.219 2.912 3.605 4.298 5.507 5.910
2.1 -0.946 -0.319 0.592 1.294 2.230 2.942 3.656 4.372 5.634 6.055
2.2 -0.905 -0.330 0.574 1.284 2.240 2.970 3.705 4.444 5.761 6.200
2.3 -0.867 -0.341 0.555 1.274 2.248 3.997 3.753 4.515 5.879 6.333
2.4 -0.832 -0.351 0.537 1.262 2.256 3.023 3.800 4.584 5.996 6.467
2.5 -0.799 -0.360 0.518 1.250 2.262 3.048 3.845 4.652 6.113 6.600
2.6 -0.769 -0.368 0.799 1.238 2.267 3.017 3.899 4.718 6.227 6.730
2.8 -0.714 -0.384 0.460 1.210 2.275 3.114 3.937 4.847 6.454 6.990
2.8 -0.740 -0.376 0.479 1.224 2.272 3.093 3.932 4.783 6.341 6.860
2.9 -0.690 -0.390 0.440 1.195 2.277 3.134 4.013 4.909 6.566 7.120
3.0 -0.667 -0.396 0.420 1.180 2.278 3.152 4.051 4.970 6.680 7.250
Uji kecocokan data curah hujan dimaksud untuk mengetahui apakah persamaan distribusi
frekuensi yang dipilih dapat mewakili distribusi statistik sampel data yang dianalisis atau
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 14
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
tidak . Ada dua macam metode pengujian kecocokan distibusi frekuensi data ( testing at
goodness of fit), yaitu Metode Chi-Kuadrat dan (X2) dan Metode Smirnov-Kolmogorov.
2.3.6.1. Metode Chi-Kuadrat (X2)
Distribusi yang dipilih dan dianggap tidak cocok menurut Uji Chi Kuadrat adalah
apabila harga X2 melewati harga X2 kritis.
Persamaan atau formala yang metode Chi-Kuadrat yaitu:
n 2
(O ¿ ¿ f −Ef )
X =∑
2
¿
i=1 Ef
Dimana :
X2 : Parameter Chi-Kuadrat terhitung
Ef : Frekuensi yang diharapkan sesuai dengan pembagian kelasnya
Of : Frekuensi yang diamati pada kelas yang sama
n : Jumlah sub kelompok
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 15
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2.4. METODE ANALISA DEBIT BANJIR
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 16
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Gambar 6. Batas daerah pengaliran yang ditentukan bangunan manusia
Luas daerah pengaliran diperkirakan dengan pengukuran daerah itu pada peta topografi
dengan menggunakan planimeter atau alat ukur lainnya. Daerah pengaliran yang dibatasi oleh kondisi
topografi alami, umumnya terdiri dari tiga bentuk, yaitu : Bentuk bulu burung, Bentuk menyebar,
Bentuk sejajar seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7.
(1) Bentuk bulu burung (2) Bentuk menyebar (3) Bentuk sejajar
Gambar 7. Bentuk daerah pengaliran alami
(1) Bentuk pengaliran berbentuk bulu burung
Daerah pengaliran yang berbentuk bulu burung ini mempunyai debit banjir yang kecil, karena waktu
tiba banjir dari anak-anak sungainya berbeda-beda. Tetapi biasanya banjirnya berlangsung agak
lama.
(2) Bentuk pengaliran berbentuk menyebar (radial)
Daerah pengaliran yang berbentuk demikian mempunyai debit banjir yang besar didekat titik
pertemuan anak-anak sungai, hal ini terjadi karena daerah pengaliran anak-anak sungai
terkonsentrasi ke suatu titik secara radial.
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 17
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
(3) Bentuk pengaliran berbentuk sejajar (parallel)
Bentuk ini mempunyai corak dimana dua jalur daerah pengaliran bersatu di daerah pengaliran bajir
hilir. Banjir yang cukup besar akan terjadi di sebelah hilir titik pertemuan sungai-sungai.
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 18
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
2 0,385 0,77
0,87 x L 0,06628. L
tc= 0,385
1000 x S S
Dimana :
tc : Waktu konsentrasi (jam)
L : Panjang lintasan air dari titik terjauh sampai titik yang ditinjau (km)
S : Kemiringan rata-rata daeerah aliran sungai
2. Waktu konsentrasi dapat juga dihitung dengan membedakaannya menjadi 2 komponen yaitu :
tc = to + td (dalam menit)
dengan to = {(2/3) x 3,28 x L x (nd/√s)}0,467
dimana :
to : waktu konsentrasi untuk aliran di lahan (jam)
L : panjang lereng di sub DAS (m)
S : kemiringan rata-rata di sub DAS (m/m)
nd : Koefisien hambatan (Tabel 5)
4 Tanah dengan rumput tipis dan gundul dengan permukaan sedikit kasar 0,2
Hutan rimbun dan hutan gundul rapat dengan hamparan rumput jarang sampai
7 0,8
rapat
Sumber: Manual No: 01-2/BM/2005 (Hidroloki untuk pekerjaan jalan dan jembatan)
Adapun besarnya time of flow (td), dapat diperkiran dengan rumus berikut :
td = L/V
Dimana :
td : Waktu konsentrasi untuk aliran di sungai (jam)
L : Panjang saluran, mulai dari inlet sampai ke titik yang ditinjau (km)
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 19
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
V : Kecepatan rata-rata aliran melalui saluran
Dengan V = 72/(ΔH/L)0,6
Dimana : ΔH adalah selisih elevasi hulu saluran ke titik outlet (km)
C1 A 1 +C2 A 2 +C3 A3 +… +C n A n
C rat −rata=
A1 + A 2+ A 3+ …+ An
Dimana :
Crata-rata : Koefisien limpasan rata-rata
C1, C2, …, Cn : Koefisien limpasan yang sesuai tupe kondisi permukaan tanah
A1, A2, …, An : Luasan daerah pengaliran yang diperhitungkan sesuai dengan kondisi
permukaan tanah
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 20
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Tabel 6. Koefisien pengaliran (C) untuk persamaan rasional
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 21
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Gambar 8. Bagan alir perencanaan hidrolika untuk Curvert
Berdasarkan hasil perhitungan debit rencana periode ulang T tahun maka tinggi muka air sungai dapat
dihitung dengan menggunakan rumus Manning. Dimana luas penampang basah dan keliling basah dihitung
sesuai dengan tampang sungai beserta kondisi kekasaran pada masing-masing sub bagian penampang.
Kedalaman air rencana di lokasi jembatan ditentukan berdasarkan lengkung debit.
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 22
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Adapun formula Manning yaitu :
V = 1/n (R2/3)(S)1/2 dan rumus kontinuitas adalah Q = A.V
Dimana :
V : Kecepatan aliran rata-rata (m/det)
R : Jari-jari hidrolis (m) = A/P
A : Luas penampang basah (m2)
P : Keliling penampang basah (m)
S : Kemiringan energi (untuk aliran seragam, S = kemiringan dasar saluran)
n : koefisien kekasaran “Manning”
Lebar bukaan minimum jembatan dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut :
b=
( )( )
Q 1
V max y
,
Dimana :
b : lebar minimum bukaan (m)
Q : Debit rencana (m3/s)
Vmax : Kecepatan aliran maksimum, 2.2 m/s (agar tidak terjadi gerusan)
Y : Tinggi air banjir (m)
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
2 - 24
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
BAB
3
ANALISA HIDROLOGI DAN
ANALISA HIDROLIKA
LAPORAN HIDROLOGI
3 -1
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
3.1.2. Grafik curah hujan stasiun Tual
Dari kurva terlihat perubahan kemiringan terjadi setelah tahun 2008, dan setelah tahun
2012, olehnya, data stasiun A dari tahun sebelum dan sesudah 2008 dan 2012 harus
dikoreksi.
LAPORAN HIDROLOGI
3 -3
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Grafik 1. Analisa Kurva massa ganda
Berdasarkan kurva diperoleh.
Kurva tahun 2008
α = kemiringan kurva sebelum patahan
598 - 108.0
α = = 1.20
497 - 89.0
β = kemiringan kurva setelah patahan
1661 - 598
β = = 1.33
1298 - 497
β 1.33
jadi faktor koreksi = = = 1.11
α 1.20
LAPORAN HIDROLOGI
3 -4
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Tabel 10. Curah Hujan Tahunan Kumulatif Stasiun A setelah terkoreksi pertama dan
kedua
LAPORAN HIDROLOGI
3 -5
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Belum Setelah
Tahun
Terkoreksi Terkoreksi
2005 89.00 86.89
2006 186.00 181.58
2007 128.00 124.96
2008 94.00 91.77
2009 193.00 208.20
2010 118.00 127.29
2011 173.00 186.63
2012 91.00 98.17
2013 83.00 83.00
2014 143.00 143.00
3.1.6. Analisa distribusi frekuensi
Analisa distribusi menggunakan 4 metode.
LAPORAN HIDROLOGI
3 -6
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Maka Curah hujan Rencana periode (Tr2 , Tr5 , Tr10 , Tr25 , Tr50 , Tr100 ) adalah :
LAPORAN HIDROLOGI
3 -7
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Weibull X X urut Y=LOG X (Y - Y)2
No. Tahun
(tahun) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 2005 11.00 86.89 208.20 2.32 0.047
2 2006 5.50 181.58 186.63 2.27 0.029
3 2007 3.67 124.96 181.58 2.26 0.025
4 2008 2.75 91.77 143.00 2.16 0.003
5 2009 2.20 208.20 127.29 2.10 0.000
6 2010 1.83 127.29 124.96 2.10 0.000
7 2011 1.57 186.63 98.17 1.99 0.012
8 2012 1.38 98.17 91.77 1.96 0.019
9 2013 1.22 83.00 86.89 1.94 0.027
10 2014 1.10 143.00 83.00 1.92 0.033 σ ሺܺ െܺҧ
ሻʹ
ܵ ݔൌ
Jumlah data n 10 ݊െͳ
Nilai rata-rata Y 2.10 mm
0.19
Standard deviasi SX 0.15 mm Sx =
9
∑(Y - Y )2 0.19 mm = 0.15 mm
Maka Curah hujan Rencana periode (Tr2 , Tr5 , Tr10 , Tr25 , Tr50 , Tr100 ) adalah :
LAPORAN HIDROLOGI
3 -8
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
3.1.6.3. Metode distribusi Gumbel
Tabel 16. Perhitungan curah hujan metode distribusi Gumbel
Weibull X X urut
No. Tahun (X - X) 2
(tahun) (mm) (mm)
1 2005 11.00 86.89 208.20 5632.97
2 2006 5.50 181.58 186.63 2859.87
3 2007 3.67 124.96 181.58 2345.88
4 2008 2.75 91.77 143.00 97.04
5 2009 2.20 208.20 127.29 34.27
6 2010 1.83 127.29 124.96 67.05
7 2011 1.57 186.63 98.17 1223.68
8 2012 1.38 98.17 91.77 1712.39
9 2013 1.22 83.00 86.89 2140.20
10 2014 1.10 143.00 83.00 2514.92
Jumlah data yang dipergunakan n 10
Nilai rata-rata X 133.15
Jumlah nilai data ∑X 1331.49
Jumlah selisih dengan mean pangkat 2 ∑(X - X )2 18628.29
Standard deviasi SX 45.50
Koefisien y n (reduced mean) Yn 0.4952
Koefisien sn (reduced Sd ) Sn 0.9497
σ ሺܺ െܺҧ
ሻʹ
ܵ ݔൌ
݊െͳ
18628.29
Sx =
9
= 45.50 mm
Maka Curah hujan Rencana periode (Tr2 , Tr5 , Tr10 , Tr25 , Tr50 , Tr100 ) adalah :
ࢀ࢘ െ
dimana Y Tr2 = 0.3665 ࢅࢀ࢘ ൌ
െࡸ െࡸ
ࢀ࢘
Y Tr5 = 1.4999
Y Tr10 = 2.2504
Y Tr25 = 3.1985
Y Tr50 = 3.9019
Y Tr100 = 4.6001
ࢅࢀ࢘ െࢅ
dengan persamaan berikut : ࢄ ࢀ࢘ ൌ
ࢄഥ Ǥܠ ܁
ࡿ
LAPORAN HIDROLOGI
3 -9
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Tabel 17. Hasil Perhitungan curah hujan metode Gumbel
Tr X Tr
Y Tr Peluang
(tahun) (mm)
2 0.3665 126.984 50.0%
5 1.4999 181.281 20.0%
10 2.2504 217.230 10.0%
25 3.1985 262.652 4.0%
50 3.9019 296.348 2.0%
100 4.6001 329.796 1.0%
σ ሺܺ െܺҧ
ሻʹ
ܵ ݔൌ
݊െͳ
0.19
Sx =
9
= 0.15 mm
Maka Curah hujan Rencana periode (Tr2 , Tr5 , Tr10 , Tr25 , Tr50 , Tr100 ) adalah :
dimana KTr2 = -0.033
KTr5 = 0.830
KTr10 = 1.301
KTr25 = 1.819
KTr50 = 2.160
KTr100 = 2.473
dengan persamaan berikut : YT = Y¯ + ( S x . KTr )
LAPORAN HIDROLOGI
3 - 10
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Hasil perhitungan di Tabelkan sebagai berikut:
Tabel 19. Hasil Perhitungan curah hujan metode Log Person tipe III
Tr YT X Tr =Anti Log
KTr Peluang
(tahun) (mm) (mm)
2 -0.033 2.10 125.003 50.0%
5 0.830 2.22 167.427 20.0%
10 1.301 2.29 196.384 10.0%
25 1.819 2.37 233.976 4.0%
50 2.160 2.42 262.638 2.0%
100 2.473 2.47 292.027 1.0%
LAPORAN HIDROLOGI
3 - 11
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
3.1.7.2. Metode Log Normal
Tabel 21. Uji kecocokan data distribusi metode Log Normal
X aktual X prediksi
m Weibull Tr KTr Δ
(mm) (mm)
1 0.09 11.00 1.31 208.20 197.16 11.04
2 0.18 5.50 0.89 186.63 170.61 16.01
3 0.27 3.67 0.60 181.58 154.86 26.72
4 0.36 2.75 0.33 143.00 141.59 1.41
5 0.45 2.20 0.10 127.29 130.83 3.54
6 0.55 1.83 -0.13 124.96 121.12 3.84
7 0.64 1.57 -0.36 98.17 111.84 13.67
8 0.73 1.38 -0.61 91.77 102.86 11.09
9 0.82 1.22 -0.93 86.89 92.28 5.39
10 0.91 1.10 -1.35 83.00 80.04 2.96
Selisih Maksimum Δ maks 26.72
Nilai Kritis 5% ditolak Δo 41.00
Korelasi hasil uji kecocokan Diterima
LAPORAN HIDROLOGI
3 - 12
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
3.1.7.4. Metode Log Person tipe III
Tabel 23. Uji kecocokan data distribusi metode Log Person tipe III
X aktual X prediksi
m Weibull Tr KTr Δ
(mm) (mm)
1 0.09 11.00 1.2688 208.2 194.2 13.96
2 0.18 5.50 0.7847 186.6 321.9 135.30
3 0.27 3.67 0.5015 181.6 229.8 48.17
4 0.36 2.75 0.3006 143.0 180.9 37.86
5 0.45 2.20 0.1448 127.3 150.2 22.92
6 0.55 1.83 0.0175 125.0 129.1 4.12
7 0.64 1.57 -0.0902 98.2 113.5 15.38
8 0.73 1.38 -0.1834 91.8 101.6 9.84
9 0.82 1.22 -0.2657 86.9 92.1 5.24
10 0.91 1.10 -0.3393 83.0 84.4 1.39
Selisih Maksimum Δ maks 135.30
Nilai Kritis 5% ditolak Δo 41.00
Korelasi hasil uji kecocokan Ditolak
LAPORAN HIDROLOGI
3 - 13
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
3.1.8. Data curah hujan periode ulang
Data curah hujan yang digunakan dalam analisa debit banjir sesuai dengan Tabel 25.
Tabel 25. Data curah hujan rencana periode T tahun
Periode Curah Hujan Rencana (mm) Curah Hujan Rencana
Ulang Distribusi Log Normal yang digunakan
Gumbell Log Pearson III
Tr Normal 2 Parameter (mm)
2 Tahun 133.15 126.42 126.98 125.00 133.15
5 Tahun 171.44 168.09 181.28 167.43 181.28
10 Tahun 191.45 195.09 217.23 196.38 217.23
25 Tahun 212.80 228.66 262.65 233.98 262.65
50 Tahun 226.58 253.37 296.35 262.64 296.35
100 Tahun 238.99 277.86 329.80 292.03 329.80
Sumber : Hasil Analisa
Wai Laurussa
Wai Uku
Wai Muno
Wai Moon I
Wai Lateri II
Wai Misa I Wai Slanaman III
Wai Misa II
Wai Mato
1 WAI MUNO 0.480 1.100 0.1555 + 1.00 + 1.10 12.0 3.2 2.0 + 1.10
2 WAI LAURUSSA 2.580 3.480 0.0129 + 7.00 + 7.00 12.0 7.7 1.7 + 7.00
3 WAI UKU 1.370 1.480 0.0824 + 11.00 + 11.00 15.0 3.4 1.5 + 11.00
4 WAI MOON I 2.470 1.700 0.1135 - 2.00 - 2.00 12.0 3.2 2.4 -+ 2.00
5 WAI LESSIN 5.590 3.260 0.1497 + 5.00 + 5.20 30.0 16.0 4.4 + 5.20
6 WAI HIKO 2.700 1.450 0.1517 -2.00 - 1.75 30.0 24.3 3.7 -+ 1.75
7 WAI LATERI I 0.620 0.635 0.1921 + 28.70 + 28.90 15.0 9.0 3.0 + 28.90
8 WAI LATERI II 0.640 0.740 0.1378 + 25.00 + 25.20 12.0 5.4 2.7 + 25.20
9 WAI MISA I 0.720 0.555 0.1063 - 1.00 - 0.70 12.6 12.6 3.2 -+ 0.70
10 WAI MISA II 19.900 6.170 0.0770 + 21.00 + 21.00 20.0 10.0 7.4 + 21.00
11 WAI SLANAMAN III 2.590 1.950 0.0523 + 17.00 + 17.00 15.0 7.0 2.0 + 17.00
12 WAI MANAWA KECIL 2.970 2.380 0.0420 + 1.00 + 1.00 12.6 8.5 2.0 + 1.00
13 WAI SAO KECIL 7.850 5.170 0.0282 + 11.00 + 11.20 15.0 12.3 3.0 + 11.20
14 WAI WILDO 5.540 7.480 0.0230 + 1.60 + 1.80 12.0 12.0 3.1 + 1.80
15 WAI MASKANO 3.580 4.860 0.0146 + 8.00 + 8.25 60.0 12.4 2.0 + 8.25
16 WAI TUNSA 38.500 11.700 0.0397 + 10.00 + 10.50 300.0 79.0 3.5 + 10.50
17 WAI EKH 0.880 1.930 0.0409 + 8.00 + 8.15 12.0 12.0 5.5 + 8.15
18 WAI MATO 2.000 2.280 0.0066 + 29.00 + 29.30 60.0 15.0 2.0 + 29.30
LAPORAN HIDROLOGI
3 - 15
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
3.2.1. Analisa debit banjir
Tabel 27. Karakteristik DAS pada perhitungan debit banjir
LAPORAN HIDROLOGI
3 - 16
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Tabel 28. Tabel Perhitungan debit banjir periode T tahun
Waktu Intensitas Debit Banjir
Luas DAS Koef. Panjang Sungai Kemiringan
No Nama Sub DAS Periode A x C (Km2) XT (mm) Konsentrasi mononob Rencana
A (Km2) Pengaliran C L (Km) Sungai (S)
tc (jam) e IT (m3/det)
2 133.15 166.362 13.320
5 181.28 226.500 18.134
10 217.23 271.416 21.731
1 WAI MUNO 0.480 0.60 0.29 1.10 0.1555 0.146
25 262.65 328.168 26.274
50 296.35 370.270 29.645
100 329.80 412.061 32.991
2 133.15 48.652 20.937
5 181.28 66.239 28.506
10 217.23 79.374 34.158
2 WAI LAURUSSA 2.580 0.60 1.55 3.48 0.0129 0.924
25 262.65 95.971 41.301
50 296.35 108.284 46.599
100 329.80 120.505 51.859
2 133.15 121.391 27.740
5 181.28 165.273 37.768
10 217.23 198.048 45.257
3 WAI UKU 1.370 0.60 0.82 1.48 0.0824 0.234
25 262.65 239.459 54.720
50 296.35 270.180 61.740
100 329.80 300.674 68.709
2 133.15 122.736 50.567
5 181.28 167.103 68.846
10 217.23 200.241 82.499
4 WAI MOON I 2.470 0.60 1.48 1.70 0.1135 0.231
25 262.65 242.111 99.749
50 296.35 273.172 112.546
100 329.80 304.003 125.248
2 133.15 94.328 87.953
5 181.28 128.427 119.746
10 217.23 153.894 143.493
5 WAI LESSIN 5.590 0.60 3.35 3.26 0.1497 0.342
25 262.65 186.073 173.497
50 296.35 209.945 195.755
100 329.80 233.640 217.849
2 133.15 143.469 64.613
5 181.28 195.332 87.970
10 217.23 234.067 105.415
6 WAI HIKO 2.700 0.60 1.62 1.45 0.1517 0.182
25 262.65 283.010 127.456
50 296.35 319.318 143.808
100 329.80 355.358 160.039
2 133.15 232.892 24.085
5 181.28 317.079 32.791
10 217.23 379.958 39.294
7 WAI LATERI I 0.620 0.60 0.37 0.64 0.1921 0.088
25 262.65 459.406 47.510
50 296.35 518.344 53.605
100 329.80 576.848 59.655
2 133.15 197.707 21.106
5 181.28 269.176 28.735
10 217.23 322.556 34.433
8 WAI LATERI II 0.640 0.60 0.38 0.74 0.1378 0.113
25 262.65 390.001 41.633
50 296.35 440.035 46.975
100 329.80 489.700 52.276
2 133.15 214.390 25.747
5 181.28 291.889 35.055
10 217.23 349.772 42.006
9 WAI MISA I 0.720 0.60 0.43 0.56 0.1063 0.100
25 262.65 422.908 50.790
50 296.35 477.164 57.306
100 329.80 531.020 63.773
LAPORAN HIDROLOGI
3 - 17
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Lanjutan
2 133.15 57.318 190.256
5 181.28 78.037 259.031
10 217.23 93.513 310.399
10 WAI MISA II 19.900 0.60 11.94 6.17 0.0770 0.723
25 262.65 113.066 375.302
50 296.35 127.571 423.450
100 329.80 141.970 471.244
2 133.15 93.757 40.504
5 181.28 127.649 55.146
10 217.23 152.963 66.082
11 WAI SLANAMAN III 2.590 0.60 1.55 1.95 0.0523 0.345
25 262.65 184.947 79.899
50 296.35 208.674 90.150
100 329.80 232.227 100.325
2 133.15 80.013 39.638
5 181.28 108.937 53.967
10 217.23 130.539 64.669
12 WAI MANAWA KECIL 2.970 0.60 1.78 2.38 0.0420 0.438
25 262.65 157.835 78.191
50 296.35 178.084 88.222
100 329.80 198.183 98.179
2 133.15 48.520 63.531
5 181.28 66.059 86.497
10 217.23 79.159 103.650
13 WAI SAO KECIL 7.850 0.60 4.71 5.17 0.0282 0.928
25 262.65 95.711 125.322
50 296.35 107.990 141.400
100 329.80 120.179 157.360
2 133.15 38.078 35.187
5 181.28 51.843 47.906
10 217.23 62.123 57.406
14 WAI WILDO 5.540 0.60 3.32 7.48 0.0230 1.335
25 262.65 75.113 69.410
50 296.35 84.749 78.314
100 329.80 94.315 87.154
2 133.15 42.290 25.253
5 181.28 57.577 34.382
10 217.23 68.995 41.200
15 WAI MASKANO 3.580 0.60 2.15 4.86 0.0146 1.140
25 262.65 83.422 49.815
50 296.35 94.124 56.206
100 329.80 104.748 62.549
2 133.15 34.828 223.661
5 181.28 47.419 304.512
10 217.23 56.822 364.899
16 WAI TUNSA 38.500 0.60 23.10 11.70 0.0397 1.526
25 262.65 68.703 441.197
50 296.35 77.517 497.800
100 329.80 86.266 553.985
2 133.15 88.505 12.991
5 181.28 120.499 17.687
10 217.23 144.395 21.195
17 WAI EKH 0.880 0.60 0.53 1.93 0.0409 0.377
25 262.65 174.587 25.627
50 296.35 196.985 28.914
100 329.80 219.218 32.178
2 133.15 50.821 16.954
5 181.28 69.192 23.083
10 217.23 82.914 27.660
18 WAI MATO 2.000 0.60 1.20 2.28 0.0066 0.866
25 262.65 100.250 33.444
50 296.35 113.112 37.734
100 329.80 125.878 41.993
LAPORAN HIDROLOGI
3 - 18
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Untuk menghitung tinggi muka air banjir menggunakan metode Manning (n)
Contoh hitungan metode Manning.
Sub DAS = WAI MUNO
Debit Banjir Q 50 Tahun = 29.645 m3 /det
Koefisien Manning n= 0.030
Kemiringan Sungai S= 0.155
Luas penampang basah trapesium A = (b + my)y = 4.022 m2
Keliling penampang basah P = b + 2y √(1+m2 ) = 7.270 m
Elevasi Dasar Sungai E DS = 1.000 m
Elevasi muka air Normal Existing E MAN = 1.100 m
Jari-jari Hidrolis R = A/P = 0.553
Kecepatan aliran V = (1/n) * R * S1/2 =
2/3 8.857 m/detik
Debit pada penampang sungai Q =A*V = 35.623 m3 /det
Adapun hasil perhitungan untuk Sub DAS yang lain dapat di lihat pada Tabel 29.
LAPORAN HIDROLOGI
3 - 19
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07
Tabel 29. Hasil perhitungan Debit banjir dan
ketinggian muka air banjir
LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07 III - 20
3.2.2. Gerusan
Penggerusan (Scouring) terjadi didasar sunai di bawah pier dan abutment akibat
sungai yang mengikis lapisan tanaha dasar sungai. Dalamnya penggerusan dihitung dengan
menggunakan formula Liu yaitu sebagai berikut :
hs / h1 =1.1 (a / h1)0.40 Fr0.33
A. DATA
Debit rencana Q= 29.65 m3 /dt
Lebar dasar sungai B= 3.23 m
Kemiringan tebing sungai V= 1 H=m= 4
Koefisien Manning n= 0.030
Kemiringan dasar sungai S= 0.1555
Selanjutnya untuk jembatan yang lainnya dapat dilihat pada Error: Reference source not
foundError: Reference source not found.
LAPORAN HIDROLOGI 1 -1
Perencanaan Teknik Jembatan Pulau Seram II.1
No Kontrak : HK.02.03/BL.IX/485474/APBN/2016/07