TENTANG
PENYIMPANAN OBAT-OBAT EMERGENSI DI UNIT-UNIT PELAYANAN
PUSKESMAS AMPANA BARAT
Menimbang : a. Bahwa untuk menjaga agar obat – obat emergensi aman (tidak hilang), terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin untuk penanganan
pasien kegawatdaruratan
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir a perlu menetapkan keputusan kepala
puskesmas Ampana Barat tentang penyimpanan obat – obat emergensi di Unit –
unit pelayanan
Mengingat : 1. Peraturan menteri kesehatan nomor 58 tahun tahun 2014 tentang pelayanan
kefarmasian di Rumah sakit mengatur tentang pengelolaan obat emergensi.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
MEMUTUSKAN
Di tetapkan di : Ampana
Pada Tanggal :
Tata cara penyimpanan obat emergensi di unit-unit pelayanan Puskesmas Ampana Barat, yaitu:
1. Obat emergensi diletakkan di ruang tindakan dan ruang KIA
2. Obat yang diruang tindakan untuk pelayanan kegawatdaruratan umum dan obat yang diruang KIA
untuk kegawatdaruratan persalinan
3. Obat- obat emergensi disimpan di dalam lemari/kit/kotak khusus obat emergensi yang dilengkapi
dengan kunci dan tidak boleh dicampur dengan obat – obat lain
4. Tempat penyimpanan obat – obat emergensi ditempatkan pada tempat aman, terlihat jelas dan
mudah dijangkau
5. Obat emergensi disimpan dan dikelompokkan sesuai bentuk sediaan
6. Obat emergensi jika dikeluarkan harus diganti dengan jumlah yang sama..
Di tetapkan di : Ampana
Pada Tanggal :