Anda di halaman 1dari 6
BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor ‘41 5/NIN1-02/0223 Balikpapan, 20 Februari 2023 Lampiran : Dua berkas Hal : Umpan Balik Ketersediaan Tempat Tidur ‘Tahun 2022 Yih. Direktur/ Pimpinan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut Mitra BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan di Tempat Kami sampaikan terima kasin atas kerjasama yang baik kepada Direktur/ Pimpinan beserta jajaran Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) atas pelayanan kesehatan yang diberkan kepada Peserta JKN. Dalam rangka memberikan manfaat pelayanan kesehatan yang bermutu kepada Peserta Program Jaminan Kesehatan, periu memperhatikan aspek ketersediaan jumiah tempat tidur dari pemberi pelayanan kesehatan yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), maka bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Dasar Reguiasi ‘a. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, pada Pasal 27 menyebutkan: 1) Cara pembayaran dengan indonesian Case Based Groups untuk FKRTL ditetapkan sesuai kelas rumah sakit. 2) Dalam hal ditemukan ketidaksesuaian kelas rumah sakit berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan pada saat kredensial atau re- kredensial maka BPJS Kesehatan harus melaporkan kepada Menteri untuk dilakukan reviu. 3) Reviu kelas rumah sakit dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan dengan melibatkan unsur Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan asosiasi rumah sakit 4) Hasil reviu kelas rumah sakit dijadikan dasar penyesuaian kontrak oleh BPJS Kesehatan dengan rumah sakit KANTOR CABANG BALIKPAPAN JI. Blora I No. 3 Balikpapan 76113 - Kalimantan Timur ‘Telp. (0542) 731864 Fax. (0542) 750507 www.bpjs-kesehatan.com_ CO i b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2019 tentang Kiasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit Pasal 44 1) Dalam menyelenggarakan pelayanan rawat inap sebagaimana dimaksud pada Pasal 43 ayat (1), Rumah Sakit harus memiliki: 2) jumlah tempat tidur perawatan kelas Ill paling sedikit: i. 30% (tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milk Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; dan ii. 20% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milk swasta. b) jumiah tempat tidur perawatan di atas perawatan Kelas | Paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan swasta. ©) jumiah tempat tidur perawatan intensif paling sedikit 8% (delapan persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah ‘Sakit baik milik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan swasta. 2) Dalam hal pelayanan rawat inap di Rumah Sakit umum, Jumiah ‘tempat tidur perawatan intensif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdinatas terdiri atas 5% (lima persen) untuk pelayanan unit rawat intensif (ICU), dan 3% (tiga persen) untuk pelayanan intensif lainnya. 3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf (c) dikecualikan untuk Rumah Sakit khusus mata dan Rumah Sakit khusus gigi dan mutut ©. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Kiasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit Pasal 17 1) Rumah Sakit umum kelas A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a merupakan Rumah Sakit umum yang memilki jurniah tempat tidur paling sedikit 250 (dua ratus lima puluh) buah. (2) Rumah Sakit umum kelas B sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ‘yat (1) huruf b merupakan Rumah Sakit umum yang memiiki jumlah tempat tidur paling sedikit 200 (dua ratus) buah. 3) Rumah Sakit umum kelas C sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c merupakan Rumah Sakit umum yang memiliki jumiah tempat tidur paling sedikit 100 (seratus) buah. 4) Rumah Sakit umum kelas D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf d merupakan Rumah Sakit umum yang memiliki jumiah tempat tidur paling sedikit 50 (lima puluh) buah. Pasal 19 1) Rumah Sakit khusus kelas A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a merupakan Rumah Sakit khusus yang memiliki jumiah tempat tidur paling sedikit 100 (seratus) buah. 2) Rumah Sakit khusus kelas B sebagaimana dimeksud dalam Pasal 18 huruf b merupakan Rumah Sakit khusus yang memiliki jumiah ‘tempat tidur paling sedikit 75 (tuluh puluh lima) buah. 3) Rumah Sakit khusus kelas C sebagaimana dimaksud dalam Pasal_ 18 huruf c merupakan Rumah Sakit khusus yang memiliki jumlah ‘tempat tidur paling sedikit 25 (dua pulun lima) bueh Pasal 43 4) Dalam menyelenggarakan pelayanan rawat inap, Rumah Sakit harus memiliki: 4) jumiah tempat tidur perawatan kelas Il paling sedikit i 30% (tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; dan iv, 20% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta. e) jumlah tempat tidur perawatan di atas perawatan kelas | paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan swasta. f) jumiah tempat tidur perawatan intensif paling sedikit 8% (delapan persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah ‘Sakit baik milk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan swasta 5) Jumiah tempat tidur perawatan intensif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c untuk Rumah Sakit umum, terdiri atas 59% (lima persen) untuk pelayanan unit rawat intensit (ICU), dan 3% (tiga persen) untuk pelayanan intensiflainnya. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan Pasal 16 Ketersediaan tempat tidur rawat inap meliputi salah satunya kiasifikasi Rumah ‘Sakit Umum 1) elas A paling sedikit 250 (dua ratus lima puluh) tempat tidur 2) elas B paling sedikit 200 (dua ratus) tempat tidur 3) elas C paling sedikit 100 (seratus) tempat tidur 4) kelas D paling sedikit 50 lima puluh) tempat tidur 2. Berdasarkan data pada aplikasi HFIS (Health Facilties Information System) terdapat informasi sebagai mana Lampiran 1 (satu). 3. Evaluasi terhadap ketersediaan jumiah tempat tidur berdasarkan jumiah pemanfaatan peserta JKN KIS pada tahun 2022, terdapat beberapa FKRTL yang perlu melakukan penambahan jumiah tempat tidur sesuai dengan kelas peserta sebagaimana Lampiran 2 (dua). 4, Berkenaan dengan hal tersebut di atas, mohon dukungan Bapak/ Ibu Direktur/ Pimpinan FKRTL dalam upaya peningkatan kualitas mutu layanan: a. Memastikan jumiah tempat tidur sesuai dengan ketentuan klasifiasi Kelas rumah sakit b. _Melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap ketersediaan tempat ‘idur sesuai kelas perawatan untuk memastikan penjaminan pelayanan Kesehatan dan pelayanan berjalan sesuai komitmen pelayanan. & Pemenuhan jumlah tempat tidur pada Rumah Sakit Pemerintah yang belum ‘memilki jiumlah tempat tidur kelas 3 (tiga) minimal 30% dari seluruh tempat tidur dan pada FKRTL Swasta yang belum memilki jumiah tempat tidur kelas 3 (tiga) minimal 20% dari seluruh tempat tidur sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020. 4. Dalam hal mempertancar Komunikasi dan koordinasi terhadap kepastian layanan Peserta JKN KIS, dapat berkoordinasi dengan Kepala Bidang PMR ‘Cabang Balikpapan, nomor telepon 08115844077. it | i Harapan kami bahwa dengan adanya data umpan balik rasio kecukupan tempat tidur | diFasiltas Kesehatan yang kami sampaikan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi internal ii rumah sakit dalam meningkatan mutu dan kualitas pelayanan Kesehatan yang diberkan i kepada peserta JKN-KIS, serta terpenuhinya rasio ideal tempat tidur FKRTL berdasarkan ‘iwayat pemanfaatan pada pelayanan rawat inap. qt ‘Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima asin ‘Apt. Sarman Palipadang, S.Farm, M.Kes, AAAK RMme/PK.01.02 ‘Tembusan: Kepala Dinas Kesehatan Kota/ Kabupaten Se Wilayah Kerja Cabang Balikpapan i 2. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERS!) Cabang Kalimantan i Timur | 3. Ketua Perhimpunan Klinik & Faskes Pelayanan Kesehatan Primer (PKFI) Daerah ‘Kalimantan Timur 4. Kepala Kabupaten’ Kota BPJS Kesehatan Se Wilayah Kerja Cabang Balikpapan 5. Staf Penjaminan Kabupaten Wilayah KC Balikpapan BPJS Kesehatan 6. Verifkator Bidang PMR Cabang Balikpapan BPS Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai