Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI JAWA BARAT
Jl. JenderalSudirman No.644 Bandung 40183
Telepon (022) 6032008 Faksimile (022) 6037850
website www.jabar.kemenag.go.id

Yth. Kepala Kantor Kementerian Agama 22 Februari 2023


Kab./Kota se-Jawa Barat
cq. Kepala Sekesi PHU Kab./Kota
di
Tempat

SURAT PENGANTAR
Nomor :B-9090/Kw.10/V.2/Hj.02/01/2023

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

NO NASKAH DINAS BANYAKNYA KETERANGAN

1 Keptusan Direktur Jenderal 1 (satu) berkas Disampaikan untuk


Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor dipedomani
91 tahun 2023 tanggal 14 Februari 2023
tentang Pedoman Seleksi Petugas Haji
Daerah

Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

a.n. Kepala
Kepala Bidang Penyelenggaraan
Haji dan Umrah

Boy Hari Novian

Tembusan Yth:
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
NOMOR 91 TAHUN 2023
TENTANG
PEDOMAN SELEKSI PETUGAS HAJI DAERAH

DENGAN RAHM AT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji perlu


menyiapkan petugas haji daerah yang amanah, adil,
profesional, dan memiliki integritas;
b. bahwa untuk melaksanakan seleksi petugas haji daerah
yang transparan dan akuntabel, perlu pedoman seleksi
petugas haji daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umrah tentang Pedoman Seleksi Petugas Haji Daerah;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tabun 2019• tentang


Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (Lembaran
|
Negara Republik Indonesia Tabun 2019 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6338);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tabun 2022 tentang
Koordinasi Penyelenggaran Ibadah Haji (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tabun 2022 Nomor 6765);
3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tabun 2023 tentang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tabun 2023 Nomor 21);
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tabun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tabun 2019
Nomor 1115);
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tabun 2021 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler (Berita Negara
Republik Indonesia Tabun 2021 Nomor 874);
- 2 -

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 72 Tabun 2022 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 955);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN


HAJI DAN UMRAH TENTANG PEDOMAN SELEKSI PETUGAS
HAJI DAERAH.

KESATU : Menetapkan Pedoman Seleksi Petugas Haji Daerah


sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Pedoman seleksi sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KESATU sebagai acuan dalam pelaksanaan seleksi Petugas
Haji Daerah.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Padatanggal 14 Februari 2023

DIREKTUR JENDERAL
-^=7^ENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH,

N LAT1EF 5
-3-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
NOMOR 91 TAHUN 2023
TENTANG
PEDOMAN SELEKSI PETUGAS HAJI DAERAH

PEDOMAN SELEKSI PETUGAS HAJI DAERAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seleksi Petugas Haji Daerah (PHD) merupakan proses penyiapan
petugas Haji Daerah dilakukan oleh yang dilakukan Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi sesuai dengan amanah Pasal 52 Peraturan
Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji.
Seleksi Petugas Haji Daerah yang dilakukan oleh Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi bertujuan untuk mendapatkan PHD yang
akan membantu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dalam
memberikan Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan kepada Jemaah Haji.
Proses Seleksi ini merupakan bagian penting dalam persiapan
penyelenggaraan ibadah haji setiap tahunnya. Proses seleksi dilaksanakan
secara transparan dan akuntabel sehingga mampu menjaring petugas yang
memiliki kompetensi manajerial dan teknis serta komitmen dalam
melaksanakan tugas.
Pelaksanaan Seleksi Petugas Haji Daerah sudah seharusnya
membutuhkan Pedoman pelaksanaan sebagai acuan bagi penyelenggara
seleksi agar terdapat keseragaman pemahaman, proses, metode
pelaksanaan sefta terwujudnya transparansi dan akuntabilitas didalam
perekrutan Petugas Haji Daerah.

B. Tujuan
Tujuan diterbitkannya Pedoman ini adalah untuk:
1. memberikan rambu-rambu dalam seleksi petugas haji daerah;
2. memberikan gambaran proses yang jelas dan terukur;
3. memudahkan proses pelaksanaan seleksi petugas haji daerah; dan
4. meminimalisir kesulitan dalam proses pelaksanaan seleksi.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman ini terdiri atas:
1. Seleksi Petugas Haji Daerah untuk Pelayanan Umum;
2. Seleksi Petugas Haji Daerah untuk Pelayanan Bimbingan Ibadah; dan
3. Seleksi Petugas Haji Daerah untuk Pelayanan Kesehatan.
-4 -

D. Pengertian Umum
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Seleksi Petugas Haji Daerah adalah proses menyeleksi calon Petugas Haji
Daerah yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan.
2. Petugas Haji Daerah yang selanjutnya disingkat PHD adalah petugas yang
ditetapkan oleh Menteri yang bertugas melaksanakan pembinaan,
pelayanan dan pelindungan, serta pengendalian dan pengoordinasian
pelaksanaan operasional Ibadah Haji di dalam negeri dan/atau di Arab
Saudi.
3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintah daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama.
5. Direktorat Jenderal adalah satuan kerja pada Kementerian yang
membidangi Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
6. Direktur Jenderal adalah pemimpin Direktorat Jenderal.
7. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang selanjutnya disebut

Kantor Wilayah adalah instansi vertikal Kementerian pada tingkat


provinsi.
8. Kepala Kantor Wilayah adalah pemimpin Kantor Wilayah.
9. Computer Assisted Test yang selanjutnya disingkat CAT adalah suatu
metode seleksi daring dengan alat bantu komputer/perangkat lainnya
yang dilaksanakan sebagai pengganti tes tertulis.

BAB II
PERSYARATAN SELEKSI DAN ADMINISTRASI PETUGAS HAJI DAERAH
A. Persyaratan seleksi Petugas Haji Daerah

Persyaratan seleksi PHD meliputi :


1. Umum
a. Warga Negara Indonesia;
b. Beragama Islam;
c. Berbadan sehat;
d. Laki-laki atau perempuan;
e. Tidak dalam keadaan hamil;
f. Berkomitmen dalam pelayanan Jemaah;
g- Memiliki integritas, kredibilitas dan rekam jejak yang baik; dan
- 5 -

h. Diutamakan mampu berbahasa Arab dan/atau Inggris.

2. Khusus
a. Pelayanan Bimbingan Ibadah:
1) Berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun dan paling tinggi
70 (tujuh puluh) tahun pada saat mendaftar;
2) Sudah menunaikan Ibadah Haji; dan
3) Berasal dari unsur KBIHU atau unsur organisasi
kemasyarakatan Islam; dan
4) Memiliki sertifikat pembimbing manasik; dan
5) Paling rendah berpendidikan SMA atau sederajat;
b. Pelayanan Umum:
1) Berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 58
(lima puluh delapan) tahun pada saat mendaftar;
2) Paling rendah berpendidikan sarjana atau sederajat;
3) Memiliki kemampuan manajerial;
4) Memahami peraturan perhajian, ilmu manasik haji, dan alur
perjalanan Ibadah Haji; dan
5) Dapat membaca Al-Qur'an;
c. Pelayanan Kesehatan:
1) Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling
tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun pada saat mendaftar;
2) Berprofesi sebagai dokter atau tenaga keperawatan; dan
3) Diutamakan sudah menunaikan Ibadah Haji;
B. Persyaratan administrasi Petugas Haji Daerah
Persyaratan administrasi PHD meliputi :
1. Kartu Tanda Penduduk;
2. Surat keterangan sehat dari pusat kesehatan masyarakat atau rumah
sakit Pemerintah;
3. Surat keterangan bebas narkotika dan penggunaan zat adiktif dari
pusat kesehatan masyarakat atau rumah sakit Pemerintah;
4. Pakta integritas (formulir 5);
5. Surat keterangan catatan kepolisian;
6. Sertifikat pembimbing manasik bagi PHD pelayanan bimbingan ibadah;
dan
7. surat tanda registrasi dan surat izin praktik sebagai dokter atau tenaga
keperawatan bagi PHD pelayanan kesehatan.

BAB III
PELAKSANAAN
A. Kepanitiaan
Seleksi PHD dilaksanakan oleh panitia yang terdiri dari unsur Kanwil
Kementerian Agama Provinsi dan Pemerintah Provinsi setempat yang
ditetapkan Kepala Kantor Wilayah.
-6-

B. Waktu Seleksi
Waktu seleksi PHD sebagai berikut:
1. Waktu seleksi menggunakan aplikasi CAT selama 90 menit dengan
model jawaban multiple choice (memilih jawaban yang dianggap benar
pada kolom jawaban).
2. Dalam hal terjadi kendala pada aplikasi CAT dapat diganti dengan soal
manual sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Waktu seleksi wawancara dilaksanakan setelah waktu pelaksanaan
seleksi CAT selesai.

C. Persiapan
Persiapan Seleksi PHD meliputi:
1. Persiapan di tingkat pusat
a. Menyampaikan Kuota PHD kepada Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi berdasarkan KMA Kuota Jemaah Haji;
b. Melaksanakan iapat koordinasi dengan Kepala Bidang
Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi dan Sekretaris Daerah Provinsi;
c. Melaksanakan koordinasi dengan Subdirektorat Data dan Sistem
Informasi Haji Terpadu;
d. Melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) kepada admin Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
e. Menyiapkan Naskah Soal seleksi PHD pada aplikasi Computer
Assisted Test (CAT); dan
f. Melakukan ujicoba aplikasi CAT seleksi PHD.

2. Persiapan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi


a. Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi;
b. Menerima usulan calon PHD sebanyak 2 (dua) kali lipat kuota PHD
dari Pemerintah Provinsi;
c. Membentuk Panitia seleksi;
d. Menyusun tata tertib dan jadwal seleksi;
e . Admin Kanwil mengikuti bimbingan teknis oleh S1SKOHAT;
f. Melakukan uji coba aplikasi CAT seleksi PHD
g. Memastikan jaijngan dan sinyal di tempat seleksi;
h. Menyiapkan ruang, peralatan dan sarana pendukung yang
dibutuhkan untuk seleksi PHD; dan
i. Melakukan persiapan lainnya yang dibutuhkan.

D. Pelaksanaan
Seleksi PHD dilaksanakan:
1. Seleksi calon PHD dilaksanakan ;secara serentak di seluruh wilayah
Kanwil Kementerian Agama Provinsii se-Indonesia sesuai jadwal yang
telah ditetapkan;
2. Seleksi calon PHD meliputi seleksi administrasi, CAT dan wawancara
pendalarnan bidang tugas.
3. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dan Inspektorat
Jenderal dapat melakukan supervisi pelaksanaan seleksi PHD di Provinsi;
- 7 -

4. Hasil seleksi administrasi dituangkan dalam berita acara yang


ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Panitia;
5. Hasil seleksi CAT dan hasil wawancara pendalaman bidang tugas
dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris Panitia;
6. Ketua panitia melaporkan hasil seleksi kepada Kepala Kanwil Kemenag
Provinsi;
7. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi mengumumkan hasil seleksi calon PHD
sekurang-kurangnya pada papan pengumuman;
8. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi menyampaikan hasil seleksi PHD
kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah; dan
9. Merited Agama menetapkan PHD.

E. Penilaian Seleksi
1. Penilaian seleksi PHD meliputi seleksi administrasi, CAT, dan wawancara
pendalaman bidang tugas;
2. Penilaian seleksi administrasi meliputi Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) sesuai dengan kelengkapan dokumen yang
dipersyaratkan ( Formulir 1);
3. Tes dengan menggunakan CAT memiliki bobot 40% (Formulir 2) dengan
kategori soal:
a. Wawasan Kebangsaan;
b. Moderasi beragama;
c. Regulasi;
d. Manaslk haji; dan
e. Tugas Fungsi.
4. Penilaian Twawancara pendalaman bidang tugas dengan bobot 60%
( Formulir 3).

F. Hasil Seleksi
1. Hasil Seleksi Peserta PHD berdasarkan urutan nilai paling tinegl dan
seterusnya.
2. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi mengunclang calon PHD hasil seleksi
sebanyak kuota sebagai peserta Bimbingan Teknis di embarkasi

G. Penetapan Hasil Seleksi


Kepala Kanwil Kemenag Provinsi menetapkan dan melaporkan hasil seleksi
„PJkepada Menten Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah untuk ditetapkan sebagai PHD.

BAB IV
BIAYA PETUGAS HAJI DAERAH

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan biaya operasional PHD


dibebankan pada Angg;
^jaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
-8-

BAB V
PENUTUP

Dalam hal pelaksanaan Pedoman Seleksi Petugas Haji Daerah ini terdapat
kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan dan penyesuaian. Demikian untuk
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

DIREKTUR JENDERAL
^ELENGGARAAN HAI DAN UMRAH,

LATIEF f
-9-

Formulir 1
Formulir
Seleksi Petugas Haji Daerah
BIAYA PETUGAS HAJI DAERAH
INSTRUMEN VERIFIKASI SELEKSI ADMINISTRASI
Nama :____________
NIK :____________
Layanan :
Kelengkapan Dokumen Tidak
Ada
Ada
1 Kartu tanda penduduk □
2 Ijazah Terakhir □
3 Usulan dari Gubernur

4 Surat keterangan sehat dari pusat kesehatan
masyarakat atau rumah sakit Pemerintah
5 Surat Keterangan catatan kepolisian

6 Sertifikat pembimbing manasik (untuk


pembimbing ibadah)__________
7 Fakta integritas
□_
Kesesuaian Syarat Layanan sesuai Tidak
Sesuai
1 Beragama Islam
a. Usia minimal 40 tabun dan maksimal 70
tabun pada saat mendaftar (pembimbing
ibadah)
b. Usia minimal 30 tabun dan maksimal 58
2 tabun pada saat mendaftar (pelayanan
umum)
□ □
c. Usia minimal 25 tabun dan maksimal 58
tabun pada saat mendaftar (Pelayanan
kesehatan) ______________
3 Pendidikan minimal Sl/sederajat bagi Pelayanan
Umum □
Kelengkapan Dokumen Lengkap Tidak
Lengkap
Kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan
Kategori Penilaian MS TMS
Kategori Penilaian Berdasarkan Kelengkapan dan
Kesesuaian Dokumen □ □
Ketentuan penilaian:
1. Instrumen penilaian diisi oleh tim verifikator panitia seleksi PHD terhadap
kelengkapan dan kesesuaian berkas yang dipersyaratkan sesuai layanan.
2. Kategori memenuhi syarat (MS) diberikan apabila semua berkas yang
dipersyaratkan lengkap dan sesuai.
3. Kategori Tidak Memenuhi Syarat (TMS) diberikan apabila berkas persyaratan
yang dipersyaratkan tidak lengkap dan/atau tidak sesuai.
- 10 -

Formulir 2

REKAPITULASI HASIL COMPUTER ASSISTED TEST (CAT)

No Nama NIK Layanan Nilai CAT

(1) (2) (3) (4) (5)


1
2
dst

1. Nama peserta dituangkan pada kolom (2).


2. NIK peserta dituangkan pada kolom (3).
3. Layanan dituangkan pada kolom (4).
4. Nilai CAT dituangkan pada kolom (5).
5. Instrumen penilaian CAT menggunakan skala 100.

, tgl-bln-thn
Ketua Panitia

Ttd

(Nama Lengkap)
-11 -

Formulir 3
PENILAIAN WAWANCARA PENDALAMAN BIDANG TUGAS

No Nama NIK Layanan Baca Pemahaman Pengalaman Problem Integritas Loyalitas Nilai Wawancara
Tulis Solving
Al-
Quran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (H)=
(5)+(6)+(7)+(8)+(9)+(10)/6
1
2
dst

1. Nama peserta dituangkan pada kolom (2).


2. NIK peserta dituangkan pada kolom (3).
3. Layanan dituangkan pada kolom (4).
4. Nilai Baca Tulis Al-Quran dituangkan pada kolom (5).
5. Nilai Pemahaman dituangkan dalam kolom (6).
6. Nilai Pengalaman dituangkan dalam kolom (7).
7. Nilai Problem Solving dituangkan dalam kolom (8).
8. Nilai Integritas dituangkan dalam kolom (9).
9. Nilai Loyalitas dituangkan dalam kolom (10).
10. Penghitungan nilai Wawancara dituangkan pada kolom (11).
11. Instrumen penilaian Wawancara masing-masing menggunakan skala 100.

, tgl-bln-thn

Ttd

Pewawancara
-12-

Formulir 4
REKAPITULASI BASIL PENILAIAN AKHIR

No Nama NIK Nilai CAT Nilai Akhir Nilai Nilai Akhir Nilai Akhir
CAT Wawancara Wawancara Seleksi

(I) (2) (3) (4) (5) = (4) x 40% (6) (7) (6) x 60% (8) (5) + (7)
1
2
dst

1. Nama peserta dituangkan pada kolom (2).


2. NIK peserta dituangkan pada kolom (3).
3. Nilai CAT dituangkan pada kolom (4).
4. Penghitungan nilai akhir CAT dituangkan pada kolom (5) dengan ketentuan kolom
(4) dikali 40%.
5. Nilai wawancara dituangkan pada kolom (6).
6. Perhitungan nilai akhir wawancara dituangkan pada kolom (7) dengan ketentuan
kolom (6) dikali 60%.
7. Penghitungan nilai akhir seleksi dituangkan pada kolom (8) dengan ketentuan
menambahkan kolom (5) ditambah dengan kolom (7).

, tgl-bln-thn
Ketua Panitia

Ttd

(Nama Lengkap)
- 13 -

Formulir 5
Pakta Integritas

PAKTA INTEGRITAS PETUGAS HAJI DAERAH (PHD)


TAHUN H/ M

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


1. Nama Lengkap
2. Tempat dan Tanggal Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Pekerjaan
5. Jabatan
6. Instansi / Lembaga
7. Alamat Kantor/Telepon :
8. Alamat Rumah / Telepon :
9. No. HP

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Pertama Bahwa saya akan melaksanakan tugas membantu petugas kloter melayani
jema’ah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung
jawab serta mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan.
Kedua Bahwa saya di dalam melaksanakan pelayanan kepada jema’ah haji Indonesia
tidak akan memahrami dan atau dimahrami serta tidak mementingkan urusan
pribadi, keluarga, dan/atau golongan yang dapat mengganggu kepentingan
tugas.
Ketiga Bahwa saya selama melaksanakan tugas pelayanan kepada jema’ah haji
Indonesia tidak akan mengajukan permohonan pulang awal dengan dalih
apapun sebelum tugas selesai.
Keempat Bahwa saya dalam melaksankan tugas pelayanan kepada jema’ah haji, akan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama, berakhlak mulia dan menjauhkan diri dari
perbuatan tercela.
Kelima Bahwa apabila saya melanggar sebagaimana diktum pertama, kedua, ketiga,
dan keempat maka saya bersedia diberikan pernyataan tidak puas dari
kementerian Agama dan disampaikan kepada Pemerintah Daerah:
Keenam Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dalam keadaan
sadartanpa paksaan dan atau tekanan dari siapapun.

Yang membuat pernyataan

Bermaterai

Tanda tangan dan nama lengkap

Anda mungkin juga menyukai