SURAT PENGANTAR
Nomor :B-9090/Kw.10/V.2/Hj.02/01/2023
a.n. Kepala
Kepala Bidang Penyelenggaraan
Haji dan Umrah
Tembusan Yth:
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
NOMOR 91 TAHUN 2023
TENTANG
PEDOMAN SELEKSI PETUGAS HAJI DAERAH
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
Padatanggal 14 Februari 2023
DIREKTUR JENDERAL
-^=7^ENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH,
N LAT1EF 5
-3-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
NOMOR 91 TAHUN 2023
TENTANG
PEDOMAN SELEKSI PETUGAS HAJI DAERAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seleksi Petugas Haji Daerah (PHD) merupakan proses penyiapan
petugas Haji Daerah dilakukan oleh yang dilakukan Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi sesuai dengan amanah Pasal 52 Peraturan
Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji.
Seleksi Petugas Haji Daerah yang dilakukan oleh Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi bertujuan untuk mendapatkan PHD yang
akan membantu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dalam
memberikan Pembinaan, Pelayanan dan Pelindungan kepada Jemaah Haji.
Proses Seleksi ini merupakan bagian penting dalam persiapan
penyelenggaraan ibadah haji setiap tahunnya. Proses seleksi dilaksanakan
secara transparan dan akuntabel sehingga mampu menjaring petugas yang
memiliki kompetensi manajerial dan teknis serta komitmen dalam
melaksanakan tugas.
Pelaksanaan Seleksi Petugas Haji Daerah sudah seharusnya
membutuhkan Pedoman pelaksanaan sebagai acuan bagi penyelenggara
seleksi agar terdapat keseragaman pemahaman, proses, metode
pelaksanaan sefta terwujudnya transparansi dan akuntabilitas didalam
perekrutan Petugas Haji Daerah.
B. Tujuan
Tujuan diterbitkannya Pedoman ini adalah untuk:
1. memberikan rambu-rambu dalam seleksi petugas haji daerah;
2. memberikan gambaran proses yang jelas dan terukur;
3. memudahkan proses pelaksanaan seleksi petugas haji daerah; dan
4. meminimalisir kesulitan dalam proses pelaksanaan seleksi.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman ini terdiri atas:
1. Seleksi Petugas Haji Daerah untuk Pelayanan Umum;
2. Seleksi Petugas Haji Daerah untuk Pelayanan Bimbingan Ibadah; dan
3. Seleksi Petugas Haji Daerah untuk Pelayanan Kesehatan.
-4 -
D. Pengertian Umum
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Seleksi Petugas Haji Daerah adalah proses menyeleksi calon Petugas Haji
Daerah yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan.
2. Petugas Haji Daerah yang selanjutnya disingkat PHD adalah petugas yang
ditetapkan oleh Menteri yang bertugas melaksanakan pembinaan,
pelayanan dan pelindungan, serta pengendalian dan pengoordinasian
pelaksanaan operasional Ibadah Haji di dalam negeri dan/atau di Arab
Saudi.
3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintah daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama.
5. Direktorat Jenderal adalah satuan kerja pada Kementerian yang
membidangi Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
6. Direktur Jenderal adalah pemimpin Direktorat Jenderal.
7. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang selanjutnya disebut
BAB II
PERSYARATAN SELEKSI DAN ADMINISTRASI PETUGAS HAJI DAERAH
A. Persyaratan seleksi Petugas Haji Daerah
2. Khusus
a. Pelayanan Bimbingan Ibadah:
1) Berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun dan paling tinggi
70 (tujuh puluh) tahun pada saat mendaftar;
2) Sudah menunaikan Ibadah Haji; dan
3) Berasal dari unsur KBIHU atau unsur organisasi
kemasyarakatan Islam; dan
4) Memiliki sertifikat pembimbing manasik; dan
5) Paling rendah berpendidikan SMA atau sederajat;
b. Pelayanan Umum:
1) Berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 58
(lima puluh delapan) tahun pada saat mendaftar;
2) Paling rendah berpendidikan sarjana atau sederajat;
3) Memiliki kemampuan manajerial;
4) Memahami peraturan perhajian, ilmu manasik haji, dan alur
perjalanan Ibadah Haji; dan
5) Dapat membaca Al-Qur'an;
c. Pelayanan Kesehatan:
1) Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling
tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun pada saat mendaftar;
2) Berprofesi sebagai dokter atau tenaga keperawatan; dan
3) Diutamakan sudah menunaikan Ibadah Haji;
B. Persyaratan administrasi Petugas Haji Daerah
Persyaratan administrasi PHD meliputi :
1. Kartu Tanda Penduduk;
2. Surat keterangan sehat dari pusat kesehatan masyarakat atau rumah
sakit Pemerintah;
3. Surat keterangan bebas narkotika dan penggunaan zat adiktif dari
pusat kesehatan masyarakat atau rumah sakit Pemerintah;
4. Pakta integritas (formulir 5);
5. Surat keterangan catatan kepolisian;
6. Sertifikat pembimbing manasik bagi PHD pelayanan bimbingan ibadah;
dan
7. surat tanda registrasi dan surat izin praktik sebagai dokter atau tenaga
keperawatan bagi PHD pelayanan kesehatan.
BAB III
PELAKSANAAN
A. Kepanitiaan
Seleksi PHD dilaksanakan oleh panitia yang terdiri dari unsur Kanwil
Kementerian Agama Provinsi dan Pemerintah Provinsi setempat yang
ditetapkan Kepala Kantor Wilayah.
-6-
B. Waktu Seleksi
Waktu seleksi PHD sebagai berikut:
1. Waktu seleksi menggunakan aplikasi CAT selama 90 menit dengan
model jawaban multiple choice (memilih jawaban yang dianggap benar
pada kolom jawaban).
2. Dalam hal terjadi kendala pada aplikasi CAT dapat diganti dengan soal
manual sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Waktu seleksi wawancara dilaksanakan setelah waktu pelaksanaan
seleksi CAT selesai.
C. Persiapan
Persiapan Seleksi PHD meliputi:
1. Persiapan di tingkat pusat
a. Menyampaikan Kuota PHD kepada Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi berdasarkan KMA Kuota Jemaah Haji;
b. Melaksanakan iapat koordinasi dengan Kepala Bidang
Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi dan Sekretaris Daerah Provinsi;
c. Melaksanakan koordinasi dengan Subdirektorat Data dan Sistem
Informasi Haji Terpadu;
d. Melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) kepada admin Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
e. Menyiapkan Naskah Soal seleksi PHD pada aplikasi Computer
Assisted Test (CAT); dan
f. Melakukan ujicoba aplikasi CAT seleksi PHD.
D. Pelaksanaan
Seleksi PHD dilaksanakan:
1. Seleksi calon PHD dilaksanakan ;secara serentak di seluruh wilayah
Kanwil Kementerian Agama Provinsii se-Indonesia sesuai jadwal yang
telah ditetapkan;
2. Seleksi calon PHD meliputi seleksi administrasi, CAT dan wawancara
pendalarnan bidang tugas.
3. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dan Inspektorat
Jenderal dapat melakukan supervisi pelaksanaan seleksi PHD di Provinsi;
- 7 -
E. Penilaian Seleksi
1. Penilaian seleksi PHD meliputi seleksi administrasi, CAT, dan wawancara
pendalaman bidang tugas;
2. Penilaian seleksi administrasi meliputi Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) sesuai dengan kelengkapan dokumen yang
dipersyaratkan ( Formulir 1);
3. Tes dengan menggunakan CAT memiliki bobot 40% (Formulir 2) dengan
kategori soal:
a. Wawasan Kebangsaan;
b. Moderasi beragama;
c. Regulasi;
d. Manaslk haji; dan
e. Tugas Fungsi.
4. Penilaian Twawancara pendalaman bidang tugas dengan bobot 60%
( Formulir 3).
F. Hasil Seleksi
1. Hasil Seleksi Peserta PHD berdasarkan urutan nilai paling tinegl dan
seterusnya.
2. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi mengunclang calon PHD hasil seleksi
sebanyak kuota sebagai peserta Bimbingan Teknis di embarkasi
BAB IV
BIAYA PETUGAS HAJI DAERAH
BAB V
PENUTUP
Dalam hal pelaksanaan Pedoman Seleksi Petugas Haji Daerah ini terdapat
kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan dan penyesuaian. Demikian untuk
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
DIREKTUR JENDERAL
^ELENGGARAAN HAI DAN UMRAH,
LATIEF f
-9-
Formulir 1
Formulir
Seleksi Petugas Haji Daerah
BIAYA PETUGAS HAJI DAERAH
INSTRUMEN VERIFIKASI SELEKSI ADMINISTRASI
Nama :____________
NIK :____________
Layanan :
Kelengkapan Dokumen Tidak
Ada
Ada
1 Kartu tanda penduduk □
2 Ijazah Terakhir □
3 Usulan dari Gubernur
□
4 Surat keterangan sehat dari pusat kesehatan
masyarakat atau rumah sakit Pemerintah
5 Surat Keterangan catatan kepolisian
Formulir 2
, tgl-bln-thn
Ketua Panitia
Ttd
(Nama Lengkap)
-11 -
Formulir 3
PENILAIAN WAWANCARA PENDALAMAN BIDANG TUGAS
No Nama NIK Layanan Baca Pemahaman Pengalaman Problem Integritas Loyalitas Nilai Wawancara
Tulis Solving
Al-
Quran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (H)=
(5)+(6)+(7)+(8)+(9)+(10)/6
1
2
dst
, tgl-bln-thn
Ttd
Pewawancara
-12-
Formulir 4
REKAPITULASI BASIL PENILAIAN AKHIR
No Nama NIK Nilai CAT Nilai Akhir Nilai Nilai Akhir Nilai Akhir
CAT Wawancara Wawancara Seleksi
(I) (2) (3) (4) (5) = (4) x 40% (6) (7) (6) x 60% (8) (5) + (7)
1
2
dst
, tgl-bln-thn
Ketua Panitia
Ttd
(Nama Lengkap)
- 13 -
Formulir 5
Pakta Integritas
Pertama Bahwa saya akan melaksanakan tugas membantu petugas kloter melayani
jema’ah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung
jawab serta mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan.
Kedua Bahwa saya di dalam melaksanakan pelayanan kepada jema’ah haji Indonesia
tidak akan memahrami dan atau dimahrami serta tidak mementingkan urusan
pribadi, keluarga, dan/atau golongan yang dapat mengganggu kepentingan
tugas.
Ketiga Bahwa saya selama melaksanakan tugas pelayanan kepada jema’ah haji
Indonesia tidak akan mengajukan permohonan pulang awal dengan dalih
apapun sebelum tugas selesai.
Keempat Bahwa saya dalam melaksankan tugas pelayanan kepada jema’ah haji, akan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama, berakhlak mulia dan menjauhkan diri dari
perbuatan tercela.
Kelima Bahwa apabila saya melanggar sebagaimana diktum pertama, kedua, ketiga,
dan keempat maka saya bersedia diberikan pernyataan tidak puas dari
kementerian Agama dan disampaikan kepada Pemerintah Daerah:
Keenam Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dalam keadaan
sadartanpa paksaan dan atau tekanan dari siapapun.
Bermaterai