Anda di halaman 1dari 7

Materi Tema 7

Kepemimpinan
PPKn
A. Nilai-Nilai Pancasila
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kesatu Pancasila, yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”.
a. Percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
b. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antarpemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan yang Maha Esa.
c. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
yang Maha Esa.
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab”.
a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, persaman hak, serta kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”.
a. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.
b. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
c. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
4. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab”.
a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, persaman hak, serta kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
5. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila, yaitu “Keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia”
a. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
gotong royong.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Bahasa Indonesia
A. Pidato
1. Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang memiliki unsur unsur berupa intonasi, gerak-gerik, dan
mimik. Teks pidato dipersiapkan oleh seseorang yang akan berpidato.
2. Pokok pokok pidato meliputi pendahuluan,isi, dan penutup.
a. Pendahuluan
Bagian ini berisi uraian untuk mempersiapkan pendengar, berupa sapaan, salam, ucapan syukur,
ucapan terima kasih, latar belakang masalah, dan tujuan.
b. Isi
Bagian ini berisi gagasan pokok yang hendak disampaikan.
c. Penutup
Penutup berisi simpulan, ajakan, harapan, permintaan maaf, dan salam penutup.
3. Menentukan isi pidato
Isi pidato merupakan maksud yang ingin disampaikan oleh orang yang berpidato. Cara menentukan
isi pidato adalah dengan mencermati kalimat pembuka dan isi pidato dengan seksama. Kemudian,
tentukan masalah atau ide pokok dalam pidato tersebut.
4. Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian para pendengar,
mempengaruhi, serta mengajak atau membujuk para pendengar, supaya mereka menjadi yakin dan
mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut.
5. Tujuan pidato persuasif yaitu penguatan tanggapan, pembentukan tanggapan, dan pengubahan
tanggapan.
6. Bagian teks pidato
a. Salam pembuka
Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam, dan lain-lain).
b. Pendahuluan
Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas.
c. Inti
Berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk
mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan.
d. Penutup
e. Penyampaian rangkuman atau inti sari topik yang telah disampaikan.
f. Salam penutup
Berisikan kalimat salam penutup seperti terima kasih.
B. Tujuan Pidato
1. Memberikan informasi
Memberikan sebuah pemahaman baru, mengingatkan, atau memberikan informasi kepada
khalayak ramai.
2. Persuasif atau mengajak
Memengaruhi khalayak ramai agar dengan senang hati mengikuti apa yang kita harapkan dan apa
yang kita sampaikan.
3. Hiburan atau rekreasi
Menyenangkan pihak audiens sehingga tecapai kepuasan dan kesenangan terhadap apa yang kita
sampaikan.

C. Ciri-ciri pidato yang baik


1. Memiliki materi yang jelas
2. Isi materi pidato benar, sesuai kenyataan, dan fakta
3. Menyampaikan materi sesuai tingkat usia, pendidikan, dan pekerjaan pendengar
4. Menarik pendengar
5. Teknik berbicara yang baik, meliputi intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas.
a. Artikulasi adalah cara melafalkan bunyi bahasa, intonasi adalah tinggi rendahnya nada pada
kalimat volume adalah kuat lemahnya suara yang dikeluarkan saat mengucapkan kata atau
kalimat

D. Metode Berpidato
1. Metode Impromptu
Metode impromtu ialah metode berpidato yang dilakukan secara spontanitas, tanpa adanya
persiapan terlebih dahulu. Metode ini sering disebut juga dengan metode spontanitas.
2. Metode Memoriter
Metode memoriter yaitu metode berpidato yang dilakukan dengan cara menyampaikan isi naskah
pidato yang telah dihafalkan terlebih dahulu. Metode ini lebih dikenal dengan metode menghafal.
3. Metode Ekstemporan
Metode ekstemporan adalah metode berpidato dengan terlebih dahulu membuat catatan kecil atau
menyiapkan garis-garis bersar konsep pidato yang akan disampaikan.
4. Metode Naskah
Metode naskah yakni metode berpidato dengan cara membaca teks/naskah pidato yang telah
dipersiapkan.
IPA
A. Perkebangan Fisik Pada Manusia
1. Beberapa cara menyikapi masa pubertas yang akan kamu alami.
a. Menjaga kebersihan tubuh.
b. Menjaga kesehatan dengan memilih makanan sehat dan berolahraga.
c. Hati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis.
d. Memilih bacaan dan tontonan yang sesuai umur.
e. Rajin beribadah sesuai agama masing-masing.
2. Beberapa cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi.
a. Biasakan mengenakan pakaian dalam dari katun.
b. Bilaslah setiap kali habis buang air kecil.
c. Bagi remaja putri yang sedang menstruasi, gunakan pembalut yang lembut.
3. Tahapan perkembangan dan pertumbuhan manusia umumnya terbagi menjadi: balita, kanak-kanak,
remaja, dewasa, dan usia lanjut. Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju
masa dewasa. Pada awal masa remaja, kita mengalami masa pubertas. Pada masa ini terjadi
perubahan pada tubuh, baik yang terlihat maupun tidak.
4. Di dalam tubuh, hormon reproduksi mulai dihasilkan. Pada perempuan, hormon ini akan
mengakibatkan sel telur matang. Pada laki-laki, hormone reproduksi akan mengakibatkan tubuh
memproduksi sel sperma. Jika sel telur dan sel sperma bertemu, dapat terjadi pembuahan dan tumbuh
menjadi bayi.
5. Pada umumnya, pada masa ini kesehatan reproduksi remaja akan memperlihatkan ciri-ciri pubertas.
Pada perempuan, dia akan mengalami menstruasi setiap jangka waktu tertentu (umumnya setiap 28
hari sekali). Pada laki-laki, dia akan mengeluarkan sperma.
6. Ciri-ciri lain ditandai dengan perubahan tubuh yang terlihat. Pada perempuan, misalnya payudara
akan tumbuh sebagai persiapan untuk memberikan ASI (air susu ibu) bagi bayinya kelak. Pada laki-
laki, otot-otot tubuhnya berkembang lebih besar dan kuat, sehingga diharapkan laki-laki lebih kuat
secara fisik untuk melindungi keluarganya.
IPS
A. Kerja Sama Bidang Sosial Budaya Negara-Negara ASEAN
1. Kerja sama dalam bidang budaya negara-negara ASEAN ditandai dengan pembentukan komunitas
sosial budaya negara-negara ASEAN (ASEAN Social Cultural Community/ASCC). Komunitas ini
memiliki empat bagian utama, sebagai berikut:
a. Mengelola dampak-dampak sosial dari integrasi ekonomi.
b. Membentuk masyarakat yang lebih peduli dan berbagi untuk mengatasi isu-isu kemiskinan,
keadilan, dan pengembangan sumber daya manusia.
c. Meningkatkan perlindungan lingkungan.
d. Memperkuat dasar-dasar bagi ikatan sosial kawasan.
2. Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain, sebagai berikut:
a. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.
b. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
c. Kerja sama promosi pariwisata.
d. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
e. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melalui televisi dan radio.
f. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali.
SBdP
A. Tangga Nada Diatonis Mayor
1. Tangga nada merupakan susunan berjenjang, misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Dalam seni musik
ada jenis tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis terdiri atas delapan nada. Tangga nada diatonis
dibagi lagi dalam dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.
2. Tangga nada diatonis mayor memiliki interval (jarak nada) 1 1 ½ 1 1 1 ½ .
3. Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis mayor berikut.

4. Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor biasanya sebagai berikut.


a. Bersifat riang gembira.
b. Bersemangat.
c. Biasanya diawali dan diakhiri nada do. Namun, tidak menutup
d. kemungkinan diawali dengan nada 5 (sol) atau 3 (mi) dan diakhiri nada 1 (do).

B. Tangga Nada Diatonis Minor


1. Tangga nada diatonis minor memiliki interval (jarak nada) 1 ½ 1 1 1 ½ 1 1. Tangga nada diatonis
minor ada bermacam-macam salah satunya tangga nada diatonis minor harmonis. Tangga nada
diatonis minor harmonis adalah tangga nada diatonis minor dengan nada ketujuh dinaikkan setengah.
Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis minor harmonis berikut.

2. Ciri-ciri tangga nada diatonis minor biasanya sebagai berikut.


a. Lagu bersifat sedih.
b. Lagu kurang bersemangat.
c. Melodi lagu biasanya diawali dan diakhiri nada 6 (la). Namun, tidak menutup kemungkinan
diawali nada 3 (mi) dan diakhiri nada 6 (la).
3. Secara umum, lagu bertangga nada diatonis minor bersifat sedih dan kurang bersemangat. Namun,
ada pula lagu bertangga nada minor yang gembira dan bersemangat, misalnya lagu “Ayam Den
Lapeh” dan “Bungong Jeumpa”.

C. Tari Daerah Berpasangan


Terdapat berbagai jenis tari di Indonesia. Ada tari daerah dan ada pula tari kreasi modern.
Berdasarkan banyaknya penari yang menarikan, ada tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.
Berikut beberapa contoh tari daerah berpasangan.
1. Tari Piring 6. Tari Ketuk Tilu
2. Tari Serampang Dua Belas 7. Tari Bambangan-Cakil
3. Tari Payung 8. Tari Zapin
4. Tari Legong 9. Tari Gandrung
5. Tari Janger 10. Tari Golek Menak

Anda mungkin juga menyukai