Anda di halaman 1dari 165

DOKUMEN INDIKATOR

PROGRAM DESA TANGGUH BENCANA


DESA WONOCOYO
KECAMATAN PANGGUL
KABUPATEN TRENGGALEK

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi bencana
yang sangat tinggi dan juga sangat bervariasi dari aspek jenis bencana. Kondisi
alam terseut serta adanya keanekaragaman penduduk dan budaya di Indonesia
menyebabkan timbulnya risiko terjadinya bencana alam, bencana ulah manusia
dan kedaruratan kompleks, meskipun disisi lain juga kaya akan sumberdaya alam.
Pada umumnya risiko bencana alam meliputi bencana akibat faktor geologi
(gempabumi, tsunami dan letusan gunung api), bencana akibat hydrometeorologi
(banjir, tanah longsor, kekeringan, angin topan), bencana akibat faktor biologi
(wabah penyakit manusia, penyakit tanaman/ternak, hama tanaman) serta
kegagalan teknologi (kecelakan industri, kecelakaan transportasi, radiasi nuklir,
pencemaran bahan kimia).
Bencana akibat ulah manusia terkait dengan konflik antar manusia akibat
perebutan sumberdaya yang terbatas, alasan ideologi, religius serta politik.
Sedangkan kedaruratan kompleks merupakan kombinasi dari situasi bencana pada
suatu daerah konflik.
Kompleksitas dari permasalahan bencana tersebut memerlukan suatu
penataan atau perencanaan yang matang dalam penanggulangannya, sehingga
dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu.
Kerumitan permasalahan bencana tersebut juga memerlukan suatu rencana
penanggulangan bencana yang sistematis, terarah dan terpadu. Penyusunan
Rencana Penanggulangan Bencana ini bertujuan memenuhi kebutuhan rencana
penanggulangan bencana di Desa Wonocoyo sebagai upaya penanggulangan
bencana yang matang.
Upaya ini merupakan perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana pada pasal 35 dan 36 yang menegaskan
bahwa setiap daerah dalam upaya penanggulangan bencana, (diawali dari)
mempunyai perencanaan penanggulangan bencana. Amanat tersebut kemudian di
jabarkan secara lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Teknis penyusunan rencana
penanggulangan bencana termuat dalam PERKA BNPB Nomor 4 Tahun 2008
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana dan PERKA
BNPB Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana.
Dalam konteks komunitas Desa/Kelurahan upaya membangun ketangguhan
berbasis masyarakat juga diwujudkan dengan pengembangan Desa Tangguh.
Pengembangan Desa Tangguh ini juga merupakan perwujudan Undang-Undang
Nomor 24 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Untuk mengayomi
pengembangan Desa Tangguh ini BNBP telah mengeluarkan pedoman-pedoman
teknis melalui Perka Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.
Pengkajian risiko bencana merupakan sebuah pendekatan untuk
memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi
bencana yang melanda. Potensi dampak negatif yang timbul dihitung berdasarkan
tingkat kerentanan dan kapasitas kawasan tersebut. Potensi dampak negatif ini
dilihat dari potensi jumlah jiwa yang terpapar, kerugian harta benda, dan
kerusakan lingkungan.

B. Maksud Dan Tujuan


1. Tujuan Umum
a. Mendorong terwujudnya masyarakat tangguh dan mampu melakukan
pengurangan risiko bencana secara mandiri dan berkelanjutan.
b. Menyediakan suatu perencanaan penanggulangan bencana secara
sistematis, terarah dan terpadu di Desa Wonocoyo
c. Menyediakan acuan penanggulangan bencana bagi aparatur pelaksana dan
pemangku kepentingan di Desa Wonocoyo
C. Tujuan Khusus
a. Menyelenggarkaan kajian risiko bencana berbasis masyarakat di Tingkat
Desa Wonocoyo
b. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengurangan
risiko bencana
c. Meningkatnya kerjasama pengurangan risiko bencana oleh para pemangku
kepentingan
d. Menyediakan pedoman operasional bagi masyarakat, pemerintah, dan
parapihak dalam penanganan situasi darurat bencana banjir di Desa
Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa
Timur.

D. Kondisi Geografi Kabupaten Ponorogo


Kabupaten Trenggalek merupakan Kabupaten yang terletak di bagian selatan dari
wilayah Propinsi Jawa Timur, sebuah kabupaten dengan dominasi wilayah
pegunungan dan perbukitan di wilayah pesisir selatan Pulau Jawa, berbatasan
langsung dengan Samudera Indonesia. Kabupaten Trenggalek dengan luas
wilayah 126.140 Ha, terbagi ke dalam 14 Kecamatan, meliputi Kecamatan
Panggul, Munjungan, Watulimo, Kampak, Dongko, Pule, Karangan, Suruh,
Gandusari, Durenan, Pogalan Trenggalek, Tugu dan Bendungan.
Dalam sistem perwilayahannya, Kabupaten Trenggalek merupakan Pusat
Pelayanan Lokal (PKL) dalam lingkup WP (Wilayah Pengembangan) Kediri dan
sekitarnya, dengan fungsi wilayah yang diarahkan pada kegiatan pertanian
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan,
pertambangan, pendidikan, kesehatan, pariwisata, perikanan dan industri.
Menurut luas wilayahnya, terdapat 4 Kecamatan yang luas wilayahnya
kurang dari 50,00 Km². Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Gandusari,
Durenan, Suruh, dan Pogalan. Sedangkan 3 Kecamatan yang luasnya antara 50,00
Km² – 100,00 Km² adalah Kecamatan Trenggalek, Tugu, dan Karangan. Untuk 7
Kecamatan lainnya mempunyai luas diatas 100,00 Km².

Gambar Peta Kabupatan Trenggalek Provinsi Jawa Timur


Tabel Batas wilayah Kabupaten Trenggalek:
 Sebelah Utara : Kabupaten Ponorogo dan Tulungagung
 Sebelah Timur : Kabupaten Tulungagung
 Sebelah Selatan : Samudra Hindia
 Sebelah Barat : Kabupaten Ponorogo dan Pacitan

Kabupaten Trenggalek sebagian besar bertopografi terjal lebih dari 40%


seluas ±57.611 Ha yang merupakan daerah rawan bencana longsor. Sebagian
besar lahan ini merupakan lahan kritis yang rentan mengalami gerakan tanah.
Kawasan ini tersebar di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan
bendungan, Pule, Dongko, Watulimo,
Munjungan dan Kecamatan Panggul. Luas dataran rendah dengan tingkat
Kemiringan antara 0 – 10 % berada di urutan kedua dengan luas ± 31.985 Ha.
Kawasan yang bertopografi datar sebagian besar terletak di kabupaten
Trenggalek bagian utara meliputi Kecamatan Trenggalek, Karangan, Pogalan,
Durenan, dan Tugu. Dengan terbatasnya kawasan datar di Kabupaten Trenggalek,
maka arah pembangunan terpusat di kawasan tersebut sehingga diperlukan
rekayasa teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan jika pengembangan
kawasan dilakukan di kawasan terjal.
Kabupaten Trenggalek mempunyai banyak obyek wisata. 5 diantaranya
sudah diberdayakan dengan jumlah pengunjung selama tahun 2009 tercatat
446.283 orang. Sedangkan dari segi prasarana jalan tercatat panjang jalan
seluruhnya 999.07 Km, dimana 897.90 Km di antaranya merupakan jalan
Kabupaten.
Pada wilayah Kabupaten Trenggalek terdapat banyak aliran sungai,
baik besar maupun kecil. Di bagian utara terdapat 2 sungai besar yang mengalir
ke selatan, yaitu Sungai Bagong dan Sungai Pinggir. Lokasi Kabupaten
Trenggalek berada di sekitar garis Katulistiwa, maka seperti Kabupaten-
kabupaten lainnya di Jawa Timur yang mempunyai perubahan iklim sebanyak 2
jenis setiap tahunnya yakni musim kemarau dan musim penghujan. Bulan
September – April merupakan musim penghujan, sedangkan musim kemarau
terjadi pada bulan Mei–Agustus. Namun akhir-akhir ini dengan perubahan
anomali cuaca maka siklus hujan menjadi tidak menentu. Jumlah hari hujan
di Kabupaten Trenggalek rata-rata 116 hari hujan pada tahun 2013 dengan rata-
rata curah hujan sebanyak 17,63 mm.

E. Kondisi Geografi Desa Wonocoyo


1. Letak Geografis
Secara geografis Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek
berada pada 111.45354 BT dan 8.24872 LS
2. Letak Administratif
Desa Woncoyo secara administratif masuk dalam Kecamatan Panggul,
Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa Wonocoyo
memiliki luas 882,27ha. Sedangkan desa Wonocoyo termasuk ke dalam salah
satu desa dari 152 desa di Kabupaten Trenggalek yang merupakan Daerah
Tingkat II di wilayah Propinsi Jawa Timur. Desa Wonocoyo sendiri berada di
wilayah administratif kecamatan Panggul yang merupakan salah satu dari 14
kecamatan yang berada di kawasan dataran serta lereng perbukitan dan di
sebelah selatan berbatasan langsung dengan samudera Indonesia. Batas
kecamatan Panggul adalah sebelah timur dengan Kecamatan Panggul
Kabupaten Trenggalek, Sebelah utara dengan Kecamatan Ngrayun Kabupaten
Ponorogo, dan sebelah barat dengan Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan
dan sebelah selatan Samudera Indonesia.
Kecamatan Panggul sendiri memiliki 17 desa yakni :
1. Besuki
2. Terbis
3. Karang Tengah
4. Depok
5. Tangkil
6. Manggis
7. Sawahan
8. Barang
9. Gayam
10. Panggul
11. Wonocoyo
12. Bodag
13. Kertosono
14. Ngrambingan
15. Ngrencak
16. Nglebeng
17. Banjar
Kecamatan Panggul adalah kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar
di Kabupaten Trengggalek. Sedangkan Desa Wonocoyo sendiri berdekatan
dengan ibukota kecamatan Panggul.

JAWA TIMUR

Kab.
Ponorogo

Gambar. Peta Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek


Gambar. Peta Desa Wonocoyo , Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek

Secara administratif, letak desa Wonocoyo dibatasi dengan wilayah-wilayah


sebagai berikut ;
Tabel. Batas Administratif wilayah Desa Wonocoyo
Batas Perbatasan Desa Kecamatan/Kabupaten
Wilayah
Sebelah Utara Desa Panggul dan Kecamatan Panggul/Kabupaten
Desa Gayam Trenggalek
Sebelah Samudera -
Selatan Indonesia
Sebelah Timur Desa Nglebeng Kecamatan Panggul/Kabupaten
Trenggalek
Sebelah Barat Desa Besuki Kecamatan Panggul/ Kabupaten
Trenggalek
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2021

Akses jalan menuju desa Wonocoyo dari Trenggalek melewati jalan raya
Panggul dan Jalan Panggul-Panggul ditempuh melalui jalan darat
menggunakan roda 4 atau 2 dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.
Sedangkan keberadaan kantor kecamatan Panggul berada di desa Wonocoyo
ini.
Secara sosio-kultural Masyarakat Desa Wonocoyo seperti lazimnya
masyarakat Trenggalek merupakan “Kultur Mataraman” dimana dicirikan gaya
logat mataraman, menjunjung etika sopan santun dan sering menggunakan
bahasa simbolik dalam menyampaikan maksudnya, menjalankan ritual
keagamaan dengan balutan tradisi Jawa yang unik. kesenian khasnya dicirikan
dengan wayang kulit gagrak Mataraman serta yang khas untuk daerah
Trenggalek seperti jaranan.
Kehidupan masyarakat di desa Wonocoyo sangat sangat dipengaruhi kondisi
geografis di lereng pegunungan serta dekat dengan pesisi pantai. Meskipun
dekat dengan pantai, tetapi bisa dikatakan mayoritas penduduk masih
mengandalkan penghidupannya dari sektor pertanian. Selain itu, budaya Islam
sangat kuat melatarbelakangi kehidupan sehari-hari masyarakat Desa
Wonocoyo, sebagai agama yang mayoritas dianut. Masyarakat Desa Wonocoyo
mayoritas merupakan pengikut NU dimana kegiatan keagamaan cukup
mewarnai kehidupan di Desa Wonocoyo seperti kegiatan pengajian, tahlilan,
dsb.
Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di
Desa Wonocoyo terbagi dalam 4 (Empat) dusun yang masing-masing terbagi
lagi menjadi keseluruhan 12 Rukun Warga (RW) dan 44 Rukun Tetangga (RT).
Wilayah dusunnya: Dusun Wonocoyo Utara, Dusun Woncoyo Selatan, Dusun
Karang dan Dusun Bendogolor
Dusun Karang sebagai dusun pertama dari akses jalan masuk utama Desa
Wonocoyo merupakan kawasan pusat ibukota kecamatan Panggul. Dusun
karang sebagai tempat bisnis seperti pehotelan, kolam renang dan masyarakat
yang mengembangkan binis lele. Di jalan utama ini terdapat kompleks
petokoan dan pusat perdagangan yang cukup ramai.
Masyarakat dusun karang mayoritas memiliki usaha di bidang
perdagangan, pertanian serta peternakan. Budidaya padi di persawahan
menjadi komoditas utama di sektor pertanian selain juga di tanaman cengkih
dan kelapa di sektor perkebunan. Sebagian warga di dukuh Krajan juga
mendirikan usaha menengah kecil contohnya usaha warung kuliner, kios-
kios dan mendirikan toko-toko kecil yang menjual berbagai kebutuhan.
Dusun kedua, dusun Wonocoyo Utara sebagai sentra bisnis, dekat dengan
pusat bisnis terutama Pasar Wage, terminal janggolan (istilah mobil umum
yang mengangkut pedagang ataupun orang Panggul yang mau dan menuju
Trenggalek ataupun Panggul), puskesmas, perbangkan dan Kompleks
perkantoran. Dusun ini terbagi dalam kawasan yakni kawasan pemukiman,
persawahan, daerah aliran sungai, kawasan peternakan, tegalan serta kawasan
perdagangan. Di dusun ini juga menjadi lokasi pembuatan tempat pengolahan
sampah terpadu yang dikelola oleh BUMDES.

Gambar . Instalasi pengolahan sampah dan biogas terpadu di dusun


Woncoyo utara

Melengkapi keberadan pengolahan sampah terpadu tersebut, di dusun ini


masing-masing rumah telah melakukan pemilahan sampah dalam 2 tong besar
untuk sampah kering dan sampah basah. Beberapa kali dusun ini menjadi
salah satu lokasi unggulan untuk perlombaan bertemakan lingkungan seperti;
desa berseri dan kampung proklim.
Dusun ketiga yakni dusun Wonocoyo Selatan dengan pembagian kawasan
yang sama dengan dusun Wonocoyo Selatan. Dusun Wonocoyo Selatan
sebagai tempat orang melakukan perjakanan dari Trenggalek menuju Pacitan
dan terdapat alas (hutan) yang ditanami cengkeh. Di dusun ini juga dilalui
keberadaan sungai Gedangan yang merupakan daerah hilir sering meluap
hingga masuk ke pemukiman penduduk. Ketinggian air serta lama tidaknya
luapan air ini menjadi surut juga dipengaruhi oleh keberadan rob di daerah
panti. Sehingga apabila terjadi rob, air yang akan bertumpukan dengan luapan
banjir.
Seperti halnya dusun Wonocoyo utara, penduduk dusun Wonocoyo Selatan
mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain itu, sebagai upaya
penghasilan tambahan hampir kebanyakan dari penduduk memelihara ternak
seperti sapi dan kambing.
Di dukun Wonocoyo selatan ini penduduknya cukup religius. Salah satu
kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan yaitu, adanya kegiatan
genduri, dzikir fida’ , pengajian serta tahlil dan yasin.
Dusun terakhir adalah Dusun Bendogolor dimana dengan keberadaan
daerah pinggiran pantai ada sebagian warganya mengusahakan budidaya
tambak. Meskipun terdapat keberadaan pantai, tetapi tidak ada yang mata
pencahariananya sebagai nelayan kecuali hanya menangkap ikan dengan
pancing. Hal ini dimungkinkan keberadaan pantai yang curam dan sulit untuk
pendaratan kapal. Selain budidaya tambak, mayoritas penduduknya
merupakan petani sawah, dan perkebunan kelapa. Di bidang ternak, hampir
kebanyakan rumah juga mengupayakan ternak, seperti sapi dan kambing.
Ternak ini menjadi salah satu andalan penghasilan tambahan. Dari lahan yang
tersedia, sebagian masyarakat juga ada mengusahakan pembuatan batu bata.
Kegiatan pertanian merupakan kegiatan utama masyarakat Bendogolor.
Dalam menentukan musim tanam, musim panas mereka gunakan untuk
memanen hasil padi dan menjemur hasil panen padi. Masyarakat dusun
Bendogolor juga memanfaatkan untuk menjemur cengkeh. Musim panas ini
mereka menyebutnya musim bediding atau musim dingin dimana dalam kondisi
panas disiangnya dan dingin di malam harinya menyebabkan penyu banyak
yang naik. Musim ini terjadi mulai akhir Maret sampai akhir September. Pada
musim pertengahan, masyarakat menyebutnya sebagai musim tracap sebagai
waktu baik untuk menanam. Di musim ini masyarakat menanam padi selain
juga kacang-kacangan dan ketela. Di musim hujan, masyarkaat menunggu padi
tumbuh dengan kegiatan seperti memaning atau mengunjungi kebun Cengkeh.
Penduduk dusun Bendogolor juga masih cukup kental akan tradisi
jawanya. Salah satu kegiatan adat yang sering dilakukan adalah
serangkaian kenduri. Kenduri yang dalam masyarakat jawa panggil dengan
sebutan genduren adalah suatu upacara selamatan dengan pembagian
makanan dari individual masyarakat ke masyarakat umum yang merupakan
bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan YME.
Di sektor perkebunan, salah satu komoditas unggalan dusun Bendogolor
adalah adanya perkebunan kelapa. Keberadaan pantai di dusun ini juga
mengasilkan mata pencaharian di bidang pariwisata. Keberadaan pantainya
memiliki daya tarik keindahan alam serta terdapat taman, air, terjun, kolam
renang, dan spot foto. Masyarakat disekitar sana mempercayai bahwasannya
air yang berada di Air terjun dapat membuat awet muda. Terdpat 3 potensi
wisata anatai diantaranya Pantai Pelang, Pantai Jorok dan Pantai Kili-Kili. Kegita
pantai ini hanya dipisahkan oleh pereng (bukit batu).
Sebelum adanya program konservasi penyu, wilayah Bendogolor ini dikenal
sebagai wilayah pembantai penyu walaupun masyarakatnya bekerja sebagai
petani. Penyu setiap bulan Maret-Agustus akan mentas (naik) untuk bertelur di
Pantai Kili-Kili. Masyarakat Dusun Bendogolor yang melakukan pembantaian
baik penyu maupun telur penyu menyebut ditinya sebagai “pembantai” dan
mereka akhirnya memutuskan menjadi pelestari penyu dengan membentuk
Kelompok Masyarakat Pengawas Konservasi Penyu Taman Kili-Kili.
Dengan keberadaan pusat konservasi penyu tersebut, sudah tidak ada lagi
kebiasaan masyarakat yang dulunya mengkonsumsi telur penyu. Telur-telur
penyu tersebut dilindungi, serta apabila menetas kemudian dilepas liarkan. Saat
ini, kawasan pantai juga menjadi kawasan konservasi dengan maraknya
gerakan penanaman mangrove oleh masyarakat setempat beserta aktivis
lingkungan. Dengan maraknya kegiatan pelestarian lingkungan ini, maka layak
jika pemerintah setempat menggadang-gadang untuk menjadi penerima
penghargaan Kalpataru.

3. Orbitrasi

 Jarak ke ibukota kecamatan : 0 km


 Jarak ke ibukota kabupaten : 52 Km
 Lama tempuh ke ibu kota kabupaten : 43 menit
 Dari ibu kota provinsi Jawa Timur : 247 km
 Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi : 4 jam 45 menit
4. Iklim

 Jumlah bulan hujan : 9 bulan


 Curah hujan : 1400 sd 2.100 mm/thn
 Suhu rata-rata harian : 27°C - 32°C
 Kelembaban : 30
Berdasarkan data dari Kantor Meteorologi dan Geofisika Trenggalek, curah
hujan rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Januari (483 mm) dan terendah
bulan Juni (6 mm). Dan rata-rata hari hujan terbanyak terjadi pada bulan
Januari sebanyak 20 hari, sedangkan tidak terjadi hujan pada bulan Agustus
sampai dengan Oktober .

5. Sejarah Desa
Kyai Onggo merupakan orang pertama yang menjadi babad Kecamatan
Panggul. Panggul dalam bahasa jawa merupakan singkatan Panggonan
Ingkang Unggul yang memiliki arti tempat yang unggul. Dahulu terdapat pohon
besar dimana sekitarnya dijadikan pemukiman. Kyai Onggo berasal dari
kerajaan Mataram. Beliau memiliki peran terhadap kehidupan masyarakat
Panggul terlebih kepada masyarakat pesisir laut yang memiliki kebiasaan
melakukan santet. Kyai Onggo pernah menantang dusukn di pesisir untuk
membuktikan melawan kekuatan penunggu laut sampai akhirnya dukun
tersebut terpental.
Desa Wonocoyo sendiri menurut kepercayaan masyarakat setempat artinya
pemberi cahaya. Desa ini didirikan oleh Kyai Onggo karena diharapkan memberi
cahaya kebaikan kepada orang-orang dengan siar Islam. Salah satu pusat
dukun di Wonocoyo adalah dusun Bendogolor yang memiliki pohon besar
sebagai tempat sakral masyarakat. Dukun di pesisir pantai, salah satunya
pantai Kili-Kili memiliki kebiasaan melakukan santet dan menerima bantuan
dengan penunggu pantai selatan yang salah satunya bernama Klenting Kuning.
Dukun tersebut membaca mantra dalam bahasa jawa yang mantra ini menjadi
cikal bakal untuk membantai penyu dan hanay dilakukan oleh pembantai penyu
di Bendogolor.
Selanjutnya, diperkirakan tahun 1900 wilayah kecil di teluk Panggul yang
saat ini terdapat kawasan pinggiran pantai dengan dua desa yang saling
berdekatan, yaitu Desa Karang dan Desa Wonocoyo. Sesudah tahun 1900an
san sebelum tahun 1922 keberadaan desa tersebut disebut dengan desa
Karang. Desa tersebut, sebagian besar penduduknya bertempat tinggal di
tempat yang masih rimbun dengan pepohonan yang tinggi-tinggi serta semak
belukar. Desa Karang dibagi menjadi 4 Kasunan atau sebutannya sebagai
Kamituanan, antara lain:
a. Dusun Karang
b. Dusun Kepuh
c. Dusun Pucang Ombo (disebut Pucang Ombo dikarenakan dahulu
terdapat kebun kacang yang luas
d. Dusun Pelang, yang dahulu kala tokohnya terkenal dengan Mba
Bayan Jayan Sari dan mempunyai kerbau yang tanduknya sepanjang
I meter, tapi kerbau tersebut gila/edan dan akhirnya ditembak mati
oleh pihak keamanan.
Pada saat itu, dusun Karang dikepalai oleh seorang tetua yakni Mbah Wiryo
Taruno. Setelah Mbah Wiryo Taruno berhenti, digantikan oleh Adi Taruno putra
dari Wiryo Taruno. Demang Adi Taruno memimpin Dusun Karang sampai tahun
1922.
Pada tahun yang sama, diperkirakan tahun 1900 sampai dengan tahun 1922
ada sebuah desa yang berdekatan dengan desa Karang, yaitu Desa Wonocoyo
yang terdiri dari 2 Kasunan / Kamituanan, yaitu Dusun Wonocoyo Krajan dan
Dusun Bendogolor. Dusun Wonocoyo Krajan terletak di wilayah Kawedanan
seperti jaman kerajaan kecil. Sedangkan Dusun Bendogolor terletak di dekat
pinggiran pantai laut selatan. Disebut Dusun Bendogolor, karena di wilayah itu
terdapat banyak pohon Bendo.
Pada masa itu, Desa Wonocoyo di Demangi oleh oleh seseorang yang sakti
yang bernama Buyut Mangil. Demang ini suka bersemedi untuk perluasan
pedukuhan dengan cara “ mbabat alas “, yaitu membuka tempat – tempat yang
masih rimbun dan angker. Lama kelamaan, desa itu semakin ramai dan setelah
lanjut usia, beliau diganti oleh putranya yang bernama Demang Karyo Sudiro.
Pada masa pemerintahannya, Demang Karto Sudiro menjalankan tugasnya
sebagai seorang kepala desa dengan baik. Beliau berhenti pada tahun 1922
karena usianya yang sudah tua.
Pada tahun itu dua desa, yaitu Desa Karang dan Desa Wonocoyo mendapat
perintah dari atasan untuk menyatukan dua Desa itu guna mempermudah
pelayanan administrasi dan menjalankan sistem pemerintahan. Kemudian
diadakanlah rembug desa intinya bahwa dua desa itu bersepakat untuk
digabung menjadi satu desa. Setelah rembug desa itu, mereka mengadakan
pilihan calon Demang yang nantinya akan memimpin desa baru, yaitu Desa
Wonocoyo. Pemilihan itu memunculkan 2 orang calon demang, yaitu :
 Buyut Joyo Taruno dari Desa Wonocoyo
 Buyut Karyo Sudiro dari Desa Karang
Pilihan itu diadakan dengan cara voting. Secara berkelompok, para
pendukung berbaris di belakang calon / jago masing – masing dan ternyata
yang paling banyak pendukungnya adalah Buyut Karyo Sudiro dari Desa
Karang.
Setelah pemilihan selesai, maka desa yang baru, yaitu Desa Wonocoyo
dipimpin oleh seorang Demang yang bernama Demang Karyo Sudiro. Semenjak
dipimpin oleh Demang Karyo Sudiro, pemerintahan desa berjalan dengan baik,
saling menghormati dan saling membenahi satu sama lain. Warga masyarakat
juga bisa menjaga kerukunan dan gotong royong. Namun sayang pada masa
itu Indonesia masih dijajah oleh Belanda dan berganti Jepang, sehingga
masyarakat desa masih terkekang karena adanya pengaruh pemerintahan
Jepang yang sangat kuat. Setelah menginjak tahun 1945, Demang Karyo Sudiro
berhenti dari jabatannya, yang juga bersamaan dengan merdekanya Negara
Indonesia.
Pada tahun 1945 itu, Desa Wonocoyo mengadakan pilihan yang kedua
untuk memperebutkan kursi kepala desa. Dan para jagonya adalah :
 Amir Karto Atmojo dari Dusun Karang
 Karjan dari anggota kepolisian Dusun Karang
 Muhyi Carik dari Dusun Krajan Lor / Utara
Setelah pemilihan selesai, yang terpilih menjadi kepala desa adalah Bpk.
Amir Karto Atmojo dari Dusun Karang. Semasa pemerintahannya, ia menjaga
teguh kedisiplinan, adil dan bijaksana dalam mengemban tugas menata
pemerintahan dan mengabdi kepada masyarakat dan negara.
Menginjak tahun 1973, Bpk. Amir Karto Atmojo memutuskan berhenti dari
jabatannya sebagai kepala desa karena usianya sudah tua, dan jabatan itu
diganti oleh Bpk. Suro ((careteker) dengan tidak melalui proses pemilihan
karena beliau mendapat tugas sebagai kepala desa itu dari unsur Satpol PP di
Kecamatan. Setelah 4 tahun sebagai kepala desa, Bpk. Suro berhenti dari
jabatannya pada tahun 1977.
Pada tahun 1977 itu, pilihan kepala desa dilakukan dengan cara dipilih
langsung oleh masyarakat lagi. Para calonnya adalah :
 Sayuti dari Kamituwo Bendogolor
 Muslih dari Kamituwo Karang
 Samuri dari Kamituwo Wonocoyo Utara / Uceng
 Daris dari Kehutanan

Diantara ke-4 calon, yang terpilih menjadi kepala desa Wonocoyo adalah
Bpk. Sayuti dari Kamituwo Bendogolor. Beliau menjabat sebagai kepala desa
selama 13 tahun atau sampai tahun 1990. Setelah itu, jabatan kepala desa
diganti oleh Bapak Sutjipto yang juga melewati proses pilihan langsung. Beliau
menjabat selama dua periode ( 16 tahun ) dan berhenti pada tahun 2006. Dan
akhirnya, dengan juga melewati proses pilihan langsung, jabatan kepala desa
dipegang oleh Bapak Sasmito Hadi Waluyo hingga tahun 2013.
Adalah seorang mantan anggota DPRD Kabupaten Trenggalek, Didik
Herkunadi yang kemudian menduduki jabatan Kepala Desa Wonocoyo hingga
sekarang setelah Sasmito Hadi Waluyo purna tugas.
Tabel. Sejarah Kepala Desa Wonocoyo
Tahun
No. Nama
Memerintah
- Desa Karang : Demang Wiryo Taruno
diteruskan Demang Adi Taruno)
1 1900 - 1922
- Desa Wonocoyo : Buyut Mangil
Diteruskan Demang Karyo Sudiro
2 Buyut Karyo Sudiro 1922 - 1945
3 Amir Karto Atmojo 1945 - 1973
4 Suro 1973 - 1977
5 Sayuti 1977 - 1990
6 Sucipto 1990 - 2006
7 Sasmito Hadi Waluyo 2006 - 2013
8 Didik Herkunadi 2013 - Sekarang
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2022

6. Topografi
Topografi umum Desa Wonocoyo, merupakan dataran yang dikelilingi oleh
pegunungan dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia. Wilayah
Wonocoyo termasuk daerah luaran hutan dimana wilayah hutannya merupakan
kawasan tanaman keras seperti pinus, karet, cengkih dan tananaman produksi
lainnya. Khusus untuk cengkeh banyak terdapat di pinggiran hutan yang
menjadi salah satu komoditas unggulan masyarakat setempat. Keadaan
bentang alamnya yang merupakan dataran daerah hilir yang mana dilalui oleh
dua sungai yakni sungai Gedangan dan Sungai Tengah. Sebagai daerah dataran
rendah, desa Woncoyo memiliki lahan persawahan yang luas dengan keadaan
tanah yang subur. Kondisi tanahnya sebagian besar berwarna hitam dan
tekstur tanah lempungan.
Kondisi iklim di Desa Wonocoyo seperti halnya di Kecamatan Panggul
umumnya termasuk berhawa tropis sedang yang mendukung mayoritas
matapencaharian penduduk di bidang pertanian dengan komoditas andalan
untuk tanaman pangan berupa padi.
 Tinggi tempat dari permukaan laut : 10,4 mdpl
 Bentang wilayah : dataran
 Topografi : dataran rendah
7. Luas Tanah Desa
Wilayah Desa Wonocoyo yang terdiri dari 4 ( Dusun ) Dusun tersebut
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun (Kepala
Dusun) ini menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas dari
desa. Luas Wilayah desa Woncoyo adalah 882,27 Ha merupakan daerah
dataran yang berada di luar areal hutan. Areal persawahan di Desa berupa
lahan pertanian itigasi dengan hasil utama berupa padi. Dalam setahun
budidaya padi bisa mencapai 2 sd 3 kali tanam.

Tabel . Gambaran Lahan dan Tata Guna Lahan Desa Woncoyo


Areal/penggunaan lahan Luas
Pemukiman 42, 833 Ha
Pekarangan 16,233 Ha
Lahan Sawah irigasi 125 Ha
Lahan Sawah tadah hujan 60 Ha
Lahan Ladang 53, 16 Ha
Lahan Perkebunan Rakyat 37, 241 Ha
Tanah Kas Desa / Bengkok 225, 854 Ha
Lapangan olah raga 1 Ha
Pemakaman umum 1 Ha
Perkantoran pemerintah 2, 3 Ha
Bangunan Sekolah 2,2 Ha
Pertokoan 1,3 Ha
Fasilitas Pasar 1,7 Ha
Terminal 0,45 Ha
Jalan 3 Ha
Ruang publik/Taman 1 Ha
Usaha Perikanan 3 Ha
Hutan rakyat/Perkebunan rakyat 37, 241 Ha
Hutan lindung 305 Ha
Luas Tanah Kas Desa 226 Ha
Total 882.271 Ha
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2021
8. Kondisi Sarana dan Prasarana
Sarana perhubungan dan transportasi sudah menggunakan jalan desa yang
sudah seluruhnya diaspal dengan kondisi yang baik. Sementara beberapa jalan
yang masuk ke dusun-dusun ada yng berupa cor semen.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat dan
mempunyai peranan yang sangat strategis, terutama dalam meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat maupun dalam mendorong pertumbuhan
perekonomian. Di Desa Wonocoyo sendiri sebagian besar maanfaatkan
penggunaan sumur untuk mencukupi kebutuhan sehari hari. Kedalaman sumur
di desa Wonocoyo ini cukup dangkal, hanya berkisar 4 m. Berikut ini tabel
Prasarana Air bersih dan Sanitasi di desa Wonocoyo.
Tabel. Ketersediaan prasarana air bersih, sanitasi dan irigasi
desa Wonocoyo
Jenis Prasarana Jumlah
Sumur gali 1.547 unit
MCK umum 4 unit
Jamban Keluarga 1.948 unit
Pemilik jamban keluarga 1493 KK
Saluran itigasi tersier 2500 meter2
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2021

Agama pada dasarnya memiliki otoritas tersendiri bagi pemeluknya melalui


seperangkat nilai dan norma yang ada pada ajarannya. Pembangunan di bidang
agama dimaksudkan untuk memberikan dukungan bagi usaha-usaha
pembangunan kehidupan beragama agar sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan masyarakat desa yang senantiasa mengalami proses
transformasi sebagai akibat adanya pembangunan, di samping menjadikan
agama sebagai pendukung keberhasilan pembangunan yang ada. Di desa
Wonocoyo, agama Islam menjadi mayoritas agama yang dianut warganya dan
sedikit penganut agama kristen protestan. Berikut ini kondisi prasarana
peribadan di desa Wonocoyo :
Tabel. ketersediaan prasarana peribadatan di desa Wonocoyo
Jenis prasarana peribadatan Jumlah
Masjid 9 unit
Mushola 22 unit
Gereja kristen protestan 1 unit
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2021
Kesehatan merupakan modal utama bagi seseorang untuk dapat hidup
produktif. Prasarana merupakan salah satu alat penunjang bagi
terselenggaranya kegiatan pelayanan Kesehatan di Sarana Kesehatan.
Prasarana terdiri dari Alat Transportasi dan Alat Kesehatan yang terdapat pada
sarana Kesehatan. Adapun ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di
desa Wonocoyo adalah sebagai berikut :
Tabel. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di desa
Wonocoyo
Jenis ketersediaan Jumlah
Puskesmas 1 unit
Apotik 1 unit
Posyandu 5 unit
Toko obat 1 unit
Gudang menyimpan obat 1 unit
Rumah/Kantor praktek dokter 2 unit
Jumlah dokter umum 2 orang
Jumlah dokter gigi 2 orang
Bidan 5 orang
Perawat 3 orang
Labolatorium kesehatan 1 orang
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2021

Tingkat pendidikan dasar di desa Wonocoyo yang sudah cukup tinggi tidak
terlepas dari dukungan prasarana pendidikan yang memadai. Prasarana
pendidikan di desa Wonocoyo tersedia dari jenjang TK, pendidikan dasar damai
pendidikan lanjutan setingkat sekolah menengah atas.
Tabel Prasaraana dan Sarana Pendidik Desa Woncoyo
Jenis ketersediaan Jumlah
Gedung SMA/Sederajat 1 unit
Gedung SMP/Sederajat 3 unit
Gedung SD/Sederajat 3 unit
Gedung TK 3 unit
Perpustakaan desa/kelurahan 1 unit
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2021
9. Demografi Desa
Secara demografi Desa Wonocoyo dengan perbandingan luasan dan total
penduduk mencapai 6362 jiwa tersebut mencapai kepadatan 971 Jiwa/per km2
yang menyebar di 4 dusun terdiri dari ;
- Jumlah laki-laki : 3.315 orang
- Jumlah perempuan : 3.283 orang
- Jumlah KK : 2.361 KK

Tabel 10. Penduduk berdasarkan Rentang Usia di Desa Wonocoyo


Laki-laki Perempuan Jumlah
Penduduk Usia Prosentase
(orang) (orang) (orang
Penduduk usia 0- 6 tahun 295 248 543
16,25%
Penduduk usia 7-12 tahun 247 244 491
Penduduk usia 13-18 ttahun 285 226 511 8,03%
Penduduk usia 19-25 tahun 354 346 700 11,00%
Penduduk usia 26-40 tahun 740 707 1447 22,74%
Penduduk usia 41-55 tahun 676 732 1408 22,13%
Penduduk usia 56-65 tahun 400 439 839 13,19%
Penduduk usia 65-75 tahun 210 213 423 6,65%
Penduduk usia > 75 tahun 98 128 226 3,55%
Total 3.207 3.155 6362 100,00%
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2021

Dalam konteks kebencanaan, kemiskinan menjadi salah satu aspek


kerentanan karena berkontribusi pada ketidakmampuan individu atau
kelompok sosial dalam mengupayakan pembiayaan kegiatan/aktivitas
pengurangan risiko bencana. Salah satu hal paling sering dihadapi adalah
bagaimana keluarga miskin tidak mempunyai pilihan lain untuk menempati
pemukiman yang berada pada lokasi yang rawan terjadi banjir. karena lahan
atau rumah satu-satunya terdapat disitu. Upaya mekanisme coping misalnya
dengan meninggikan atau menguatkan pondasi rumahpun memerlukan biaya
yang tidak sedikit. Hal ini juga muncul dalam kajian bersama masyarakat di
desa Wonocoyo.
Di Desa Wonocoyo sendiri masih terdapat keluarga miskin yang saat ini
difasilitasi oleh desa selain secara swadaya sosial juga menerima sasaran
program penanggulangan kemiskinan seperti; Raskin, Jamkesmas, BLSM, PKH,
BLT, dsb.
Tabel 11. Rumah tangga sasaran Program perlindungan Sosial menurut
klasifikasi kemisikinan di desa Wonocoyo
Jumlah keluarga
1 Klasifikasi Sangat Miskin 35 Keluarga
2 Klasifikasi Miskin 57 Keluarga
3 Klasifikasi Hampir Miskin 152 keluarga
4 Klasifikasi Rentan Miskin lainnya 466 keluarga
total 711 keluarga
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2021

Adapun persebaran tingkat kesejahteraan keluarga di desa Wonocyo adalah


sebagai berikut;
Tabel 12. Jumlah tingkat kesejahteraan keluarga di desa Wonocoyo
Kategori tingkatan Jumlah keluarga
1 Keluarga prasejahtera 53 KK
2 Keluarga sejahtera 1 87 KK
3 Keluarga sejahtera 2 249 KK
4 Keluarga sejahtera 3 133 KK
5 Keluarga sejahtera 3 plus -
total 522 keluarga
Sumber: Profil desa Wonocoyo 2019

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM


(Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada
peningkatan perekonomian. Dalam konteks kebencaaan, pendidikan juga
menjadi salah satu aspek yang guna mengurangi kerentanan dari Dengan
tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan
masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan
kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program
pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Prosentase
tingkat pendidikan Desa Wonocoyo rata-rata telah menempuh pendidikan
Dasar.
Adapun gambaran tingkat pendidikan penduduk Desa Wonocoyo adalah
sebagai berikut;
Tabel . Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Wonocoyo
Pendidikan Jumlah
Lulusan pendidikan umum
- Taman kanak-kanak 256 orang
- Sekolah dasar/sederajat 1.918 orang
- SMP/Sederajat 1.312 orang
- SMA/Sederajat 1.235 orang
- Akademisi/D1-D3 82 orang
- Sarjana S1 298 orang
- Sarjana S2 11 orang
Tidak lulus sekolah 1.234 orang
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2021

Ketahanan pangan merupakan salah satu bentuk kapasitas yang dimiliki


oleh masyarakat desa. Ketahanan pangan di suatu desa bisa dilihat dari
seberapa besar produksi hasil pertanian di suatu Desa. Selain sektor pertanian
yang mendukung ketangguhan pangan, penduduk desa Wonocoyo juga
memiliki beragam mata pencaharian yang mayoritas bercorak agraris. Di sektor
industri kecil, terdapat beberapa usaha pembuatan makanan olahan.
Perdagangan dan jasa juga banyak digeluti mengingat lokasi strategis dengan
keberadaan pasar, jalan lintas kabupaten pusat ibukota kecamatan. Di sisi lain,
adanya daerah pesisir juga menunjang sektor kelautan dengan keberadaan
pembudidaya tambak udang. Berikut ini mata pencaharian pokok desa
Wonocoyo.
Tabel . Mata pencaharian pokok penduduk desa Wonocoyo
Jenis mata Laki-laki Perempuan Jumlah
pencaharian
1 Buruh Migran - - -
2 Pengrajin industri rumah 3 orang 3 orang 6
tangga lainnya
3 Pegawai Negeri Sipil 100 orang 65 orang 165 orang
4 Peternak 3 orang - 3 orang
5 Dokter swasta 1 orang 1 orang 2 orang
6 Bidan swasta - 1 orang 1 orang
7 Ahli pengobatan - - - orang
alternatif
8 Petani 703 orang 276 orang 979 orang
9 Pedagang keliling 7 orang 1 orang 8 orang
10 Buruh tani 8 orang 2 orang 10 orang
11 Purnawirawan/Pensiunan 64 orang 51 orang 115 orang
Sumber: Profil Desa Wonocoyo 2020

Sedangkan di sektor perkebunan, terdapat hasil unggulan desa Wonocoyo


berupa buah-buahan diantaranya kelapa, mangga dan pisang.

Tabel produksi buah-buahan dan hasil Tabel produksi tanaman pangan desa
perkebunan desa Wonocoyo Wonocoyo
Komoditas Luas Produksi Komoditas Luas Produksi
Panen Panen
Rambutan 4 ha 4 ton Padi sawah 680 ha 5.984 ton
Pisang 10 ha 90 ton Padi ladang 53,16 ha 239,22 ton
Mangga 9 ha 108 ton Kacang kedelai 125 ha 187,5 ton
Kelapa 37,24 ha 521,37 ton Jagung 60 ha 144 ton
Sumber : Profil desa Wonocoyo 2021 (prodeskel Sumber : Profil desa Wonocoyo 2021 (prodeskel
kemendagri) kemendagri)

Selain pertanian, masyarakat Wonocoyo juga mengusahakan ternak yang


dominan diantaranya; Sapi perah, sapi potong, kambing, domba, ayam petelur,
ayam kampung, ayam ras serta bebek/itik.
Tabel 18. Potensi Ternak di Desa Wonocoyo
Jenis Ternak Jumlah
Ayam kampung 2.373 ekor
Burung dara 44 ekor
Kambing 967 ekor
Kelinci 12 ekor
Sapi potong 153 ekor
Kerbau 2 ekor
Sumber: Profil desa Wonocoyo 2022
F. Jenis Bencana Kabupaten Trenggalek

Seperti dipaparkan diatas, keadaan geografisnya, Kabupaten Tenggaalek


dikategorikan dengan kawasan yang memilki multiancmaan. Dengan kondisi
Kondisi wilayah Kabupaten yang terdiri daerah pegunungan, yang dilalui sungai-
sungai besar. Wilayah kabupaten trenggalek di bagian selatan, seperti di kecmatan
panggul merupakan wilayah pesisir yang berbatasan leangsung dengan samudra.
Karenanya wilayah Kabupaten Trenggalek juga tidak lepas dari ancaman Tsunami.

Dari sepanjang catatan BPBD Kab Trenggalek, kejadian tsunami memang


belum pernah terjadi di Kab Trenggalek, tetapi dari riset yang ada serta dari
sumber inarisk kab trenggalek termasuk mempunyai potensi terjadinya tsunami.

Tabel kejadian bencana di Kabupaten Trenggalek dari 2017 sd 2021

NO JENIS BENCANA 2017 2018 2019 2020 2021

1 BANJIR 49 48 50 23 28

2 TANAH LONGSOR 90 91 53 90 84

3 TANAH GERAK 7 12 5 1 3

4 GEMPA BUMI 27 15 24 15 37

5 ANGIN KENCANG 36 20 57 29 33

6 KARHUTLA 13 7 36 0 0

7 KEKERINGAN 38 43 66 5 2

JUMLAH 260 236 291 163 187

Sumber : BPBD Kabupaten Trenggalek


Dengan kondisi tersebut menjadikan wilayah kabupaten Trenggalek mempunyai
potensi bencana :

Tabel . Potensi Bencana Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur


Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Jenis ancaman Ragam ancaman
Gempa bumi, Tsunami, Hujan abu
Ancaman geologi
vulkanik erupsi gunung berapi
Longsor, Tanah gerak, Angin
Ancaman hidrometeorologi kencang, Banjir bandang,
Kekeringan, Cuaca Ekstrim
Ancaman biologi Wabah Penyakit, Covid-19
Ancaman kegagalan teknologi -
Ancaman lingkungan Kebakaran hutan
Ancaman sosial -
Sumber: Profil Kabupaten Trenggalek

Aktivitas manusia dapat memicu bencana semakin cepat terjadi, Sebagaimana


diketahui, meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk menjadi salah satu
pendorong penting berlangsungnya pemanfaatan ruang yang tidak sesuai
dengan kemampuan dan daya dukung lingkungannya serta kurang
memperhatikan kerentanan wilayah terhadap terjadinya bencana alam. Ini
artinya, banyak bencana yang terjadi selama ini seperti banjir, tanah longsor
ataupun kekeringan, sedikit banyak merupakan man-made disaster.
Keinginan untuk memperoleh keuntungan ekonomi jangka pendek
dengan mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan di satu sisi dan
konflik kepentingan penggunaan ruang antar sektor dan antar wilayah yang
menyebabkan ketidakpastian perizinan serta terjadinya pemanfaatan ruang
yang berdampak merugikan, menjadi akar persoalan.
G. Jenis Bencana Di Desa Wonocoyo

Disebutkan diatas letak Desa Wonocoyo yang berada di wilayah lereng


pegunungan dan berbatasan langsung dengan samudera Indoensia. Dengan
kondisi geografis serta sosiografis Desa Wonocoyo mengakibatkan Desa ini
merupakan wilayah rawan bencana dengan jenis ancaman;
Tabel. Ragam Ancaman
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Jenis Ancaman Ragam Ancaman
Ancaman geologi Longsor, Abu Vulkanik, Gempa bumi,
Tsunami,
Ancaman Angin Kencang, Kekeringan,
Hidrometerorologi
Ancaman Biologi Pagebluk, Covid-19, DB, Wabah Tikus
Ancaman kegagalan -
teknologi
Ancaman lingkungan Kebakaran hutan
Ancaman sosial -
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

Dengan kondisi geografis desa Wonocoyo, kejadian banjir dan banjir rob
menjadi ancaman musiman. Selain itu dengan dengan perubahan iklim serta
adanya alih fungsi lahan menjadikan kejadian cuaca ekstrim yang berpengaruh
pada kejadian angin kencang serta surutnya sumber mata air. Kondisi perubahan
iklim juga mengakibatkan terganggunya ekosistem yang menyebabkan
merebaknya hama dan penyakit tanaman. Perubahan iklim yang mempengaruhi
ekosistem ini juga salah satunya menyebabkan merebaknya tikus sebagai akibat
berkurangnya musuh alami tikus seperti ular, burung hantu dan sebagainya.
Merebaknya hama tikus ini bisa dikatakan menjadi ancaman musiman bagi
masyarakat Wonocoyo yang mayotitas di sektor pertanian.
Karena letak desa Wonocoyo yang berada di lereng Pegunungan, daerah aliran
sungai bagian hilir serta berbatasan langsung dengan laut Selatan (Samudra
Indonesia) sehingga memiliki multi ancaman dari banjir, air rob serta
kemungkinan terjadinya tsunami. Ancaman tsunami ini juga sudah dipetakan oleh
berbagai pihak termasuk BMKG dimana Wonocoyo termasuk wilayah risiko tinggi
apabila terjadi tsunami dengan ketinggian tertentu.
Selain ancaman musiman, dalam sejarahnya, kejadian-kejadian bencana yang
berdampak di Desa Wonocoyo merekam kejadian “pagebluk” yang dalam bahasa
Indoensia berarti merebaknya wabah penyakit. “Pagebluk” ini dicirikan banyaknya
oang yang sakit dan meninggal meninggal dengan cepat..
Berikut ini informasi sejarah bencana di desa Wonocoyo, yang pernah terjadi
sampai dengan kurun waktu terakhir tahun 2021.
Tabel. Sejarah Bencana Desa Wonocoyo
Kejadian Akibat dan Dampak Sumber
No Tahun
Bencana Bencana Informasi
1. 1900 Berdirinya desa Terbentuknya awal mula Sesepuh desa
Wonocoyo pemerintah desa munggun
2. 1951 Banjir bandang Banyak harta benda yang Sesepuh desa
selasa legi hilang, sapi, kerbau
kambing, lahan pertanian
rusak, warga mengungsi
3. 1952 Terjadi Pagebluk, Wabah pes menjangkiti Sesepuh desa
wabah pes warga masyarakat desa
dan dilakukan
penyemprotan DDT di
rumah warha dan tempat
persembunyian sarang
tikus
4. 1965 Pegebluk - Krisis pangan Sesepuh desa
- Banyak warga yang sakit
5. 1990 Hujan pasir - Banyak tanaman pertanian Sesepuh desa
(erupsi gunung yang rusak
kelud) - Peternak kesulitan mencari
pakan (ini terjadi selama
45 hari dari tanggal 10
februari sd 13 maret 1990
6. 1997 Gempa - Bersamaan dengan Tokoh
pelaksaan pemilu masyarakat
- Kobran rumah mbah
Muridan rusak
7. 2000 Kekeringan - Sumber banyak yang Tokoh
mengering masyarakat
- Tanaman perkebunan dan
pertanian banyak yang
mati
- Kesulitan kebutuhan air
untuk rumah tangga
- Kesulitan menjari pakan
ternak
8. 2000- Kekeringan - Kesulitan kebutuhan air Tokoh
2021 untuk rumah tangga masyarakat
- Kesulitan menjari pakan
ternak
9. 2000 Angin puting - Banyak pohon yang Tokoh
sd beliung tumbang masyarakat
2021 - Atap rumah ada yang
rusak
10. 200a Tanah longsor di - Bangunan rumah retak Tokoh
Bendogolor menimpa rumah pak masyarakat
Sukatmin RT 41
Bendogolor
11. 2014 Tertutupnya - Kerusakan tanaman yang Tokoh
desa dengan abu mengakibatkan panen masyarakat
vulkanik dari menurun dan gagal panen
erupsi gunung
kelud yang
12. 2020 Wabah covid-19 - Perekonomian warga Tokoh
terganggu masyarakat
13. 2021 Wabah covid-19 - Banyak warga yang sakit Tokoh
- Beberapa warga meninggal masyarakat
dunia
Sumber : Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo tahun 2022
BAB II
CAPAIAN INDIKATOR DESA TANGGUH BENCANA

A. Kajian Risiko Bencana

1. Penilaian Ancaman

Penilaian ancaman bertujuan memahami dan menilai jenis-jenis ancaman,


peringkat kemungkinan terjadi dan dampaknya, serta bagaimana karakter
atau ciri-ciri setiap ancaman.

1.1. Pemeringkatan ancaman


Tabel. Pemeringkatan Ancaman di Desa Wonocoyo
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
No Kemungkinan Perkiraan
Jenis Ancaman Total Nilai
Terjadi Dampak
1 Banjir 5 3 8
2 Banjir rob 5 4 9
3 Tsunami 1 4 5
4 Gempa bumi 1 3 4
5 Erupsi gunung api (hujan 1 2 3
pasir/abu vulkanik)
6 Pagebluk (Wabah pes/tikus) 1 4 5
7 Angin kencang 4 3 7
8 Longsor 1 2 3
9 Covid-19 1 4 5
10 Kekeringan 3 3 6
Keterangan :
Probabilitas/Kemungkinan Terjadi Dampak
5 = Sangat Pasti (hampir dipastikan 100% terjadi tahun depan). 5 = Sangat Parah (hampir dipastikan 100%
4 = Hampir Pasti (10 – 100% terjadi tahun depan, atau 10 tahun wilayah hancur dan lumpuh total)
mendatang) 4 = Parah (50-75 % wilayah hancur dan lumpuh)
3 = Mungkin (1-10% terjadi tahun depan, atau sekali dalam 100 tahun) 3 = Cukup Parah (10-50 % wilayah hancur)
2 = Kemungkinan Kecil (kurang dari sekali dalam 100 tahun) 2 = Ringan (kurang 10% wilayah yang terkena)
1 = Tidak Pasti (sama sekali tidak dapat dipastikan) 1 = Tidak Parah (sama sekali tidak berdampak)
Sumber: Kajian partisipatif Desa Wonocoyo 2022

Dari kajian tersebut diatas, disepakati untuk pembahasan dan penilaian


selanjutnya ditekankan pada 3 prioritas ancaman saja (yang di blok kuning.
1.2. Penilaian karakter ancaman

a. Karakter ancaman banjir


Tabel Karakteristik Ancaman Banjir Desa Wonocoyo

Jenis Ancaman : Banjir


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Karakteristik Penjelasan Karakteristik
ASAL/PENYEBAB - Penebangan liar dan hutan gundul
- Kurangnya tanaman rindang di hulu karena dirusak
manusia
- Penggundulan tanah, contoh karena penggunaan obat
- Saluran air tersumbat
- Hujan deras
- Pasang rob menyebabkan air berbaik
TANDA - Adanya suara riuh dari sungai
PERINGATAN - Menaiknya ketinggian air sungai gedangan

KEKUATAN - Material yang dibawa banjir (kayu2 dsb)


YANG MERUSAK - Arus banjir yang kuat
SELA WAKTU - Hanya beberapa jam

KECEPATAN - ± 1 jam
HADIR
PERIODE Di musim penghujan
FREKUENSI - beberapa kali di musim penghujan

DURASI - 2 jam sd 3 jam untuk surut

POSISI - Pemukiman dekat dengan sungai


INTENSITAS - Paling sering banjir di RT 22,RT 24, RT26, RT 23, RT 25,
RT 27
- Dusun Karan & dusunWoncoyo Selatan
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
b. Karakter ancaman banjir rob
Tabel. Karakteristik Ancaman Banjir rob Desa Wonocoyo

Jenis Ancaman : Banjir rob


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

Karakteristik Penjelasan Karakteristik


ASAL/PENYEBAB - Gelombang tinggi
- Pasang surut air laut
- Kecepatan angin
- Perubahan iklim
TANDA PERINGATAN - Angin selatan/angin laut berhembus
kencang
KEKUATAN YANG - Kekuatan arus
MERUSAK - Genangan yang menimbulkan berbagai
dampak penyakit
- Material sampah
SELA WAKTU - 2 hari
KECEPATAN HADIR - 6 ham
PERIODE - Sekitar bulan sabit (30 – 5) dan mendekati
pasang (11-7)
FREKUENSI - 1 tahun sekali
DURASI - 5 hari
POSISI - Deerah pantai dan persawahan Bendogolor
- Daerah muara sungai
- Tempat wisata berada di dekat pantai
- Banjir rob di muara sungai membentuk
gundukan pasir sehingga air rob tidak
dapat kembali ke laut
-
INTENSITAS - 6 hektar lahan pertanian dan tambak

Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022


c. Karakter ancaman angin kencang
Tabel. Karakteristik Ancaman Angin Kencang Desa Wonocoyo

Jenis Ancaman : Angin kencang


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

Karakteristik Penjelasan Karakteristik


ASAL/PENYEBAB - Adanya perbedaan suhu antara laut dan
darat yang akan memacu aliran angin.
Semakin berbeda tekanan hasilnya
semakin kencang
- Kurangnya tanaman pemecah angin
(cemara laut, dsb) di daerah kawasan
pantai
TANDA PERINGATAN - Mendung hitam dan tebal disertai suara
gemuruh
KEKUATAN YANG - Akibat angin yang sangat kencang
MERUSAK membawa material, atap rumah, ranting
pohon dan debu
SELA WAKTU - Kurang lebih 25 menit
KECEPATAN HADIR - 22 – 27 knot atau 38 – 49 km/jam
PERIODE - Setahun sekali
- Mongso 8 / bulan februari
FREKUENSI - Terjadi hampir setiap hari
DURASI - 20 menit
POSISI - Di lembah pegunungan
- Berada dekat dengan laut/pinggir laut
INTENSITAS - Merata satu desa Wonocoyo
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
d. Karakter ancaman wabah kekeringan

Tabel . Karakterekteristik ancaman kekeringan desa Wonocoyo

Jenis Ancaman : Kekeringan


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

Karakteristik Penjelasan Karakteristik


ASAL/PENYEBAB - Musim kemarau
- Kerusakan hutan sebagai penyangga air
tanah
- Perubahan iklim
TANDA PERINGATAN - Hillangnya atau menyusutnya mata air
- Keringnya sumur penduduk
- Panen raya cengkeh (biasanya diikuti
kemarau panjang)
KEKUATAN YANG - Ketiadaan air bersih untuk keperluan
MERUSAK sehari-hari
- Ketiadaan air untuk pengairan dan
kebutuhan ternak
SELA WAKTU - Kurang lebih 2 bulan
KECEPATAN HADIR - Kurang lebih 4 bulan
PERIODE - Bulan mei – oktober
FREKUENSI - Kemarau panjang yang memicu kekeringan
frekuensi 4 tahun sekali
DURASI - 2 sampai 3 minggu
POSISI - Jauh dari sumber air
INTENSITAS - Hampir 70% wilayah desa terdampak
kekeringan
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
e. Karakter ancaman tsunami
Tabel. Karakteristik Ancaman Tsunami Desa Wonocoyo

Jenis Ancaman : Tsunami


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

Karakteristik Penjelasan Karakteristik


ASAL/PENYEBAB - Dari alam
- Subduksi lempeng samudera Hindia dan
laut jawa (lempeng India – Austraslia –
lempeng eurasia)
TANDA PERINGATAN - Gempa skala lebih dari 7 skala richter
- Air laut surut tidak seperti biasanya
- Bau angin laut yang tidak seperti biasanya
- Kemunculan Ikan/ hewan dari perairan
dalam
KEKUATAN YANG - Gelombang tinggi
MERUSAK - Kecepatan /arus yang kuat dan tinggi
- Material yang dibawa
SELA WAKTU - 20 menit
KECEPATAN HADIR - 500 sd 900 km/jam
PERIODE -
FREKUENSI Sering terjadi gempa per bulan
DURASI - 20 menit
POSISI - Dusun Bendogolor dari pantai berjarak
±500 m
- Dusun Wonocoyo selatan dari pantai
berjarak ±600 m
- Dusun Karang dari pantai berjarak ±1 km
- Dusun Wonocoyo utara dari pantai
berjarak ±1,5 km
INTENSITAS - Dusun bendogolor
- Dusun Wonocoyo selatan
- Dusun karang
- Dusun Wonocoyo utara
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
2. Penilaian Risiko
Pengkajian risiko dapat dilakukan dengan menganalisa kondisi dan karakteristik suatu masyarakat dan lokasi penghidupan mereka
untuk menentukan faktor-faktor yang dapat mengurangi kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana. Kerentanan dapat
ditentukan dengan mengkaji aspek keamanan lokasi penghidupan mereka atau kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh faktor-faktor
atau proses-proses fisik, sosial ekonomi dan lingkungan hidup yang bisa meningkatkan kerawanan suatu masyarakat terhadap ancaman dan
dampak bencana.
2.1. Tingkat Kerentanan
Hasil penilaian kerentanan dari masing-masing ancaman adalah sebagai berikut:
a. Penilaian Kerentanan Terhadap Banjir
Tabel. Tingkat Kerentanan terhadap ancaman banjir desa Wonocoyo

Jenis ancaman : Banjir


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Asumsi Bentuk Risiko
Upaya Mengurangi Kerentanan
Pada Aset Faktor Penyebab
Tingkat
Aset Perkiraan Perkiraan Kerentanan terhadap
Bentuk Kerentanan
Jumlah Nominal Aset Berisiko Hasil
Kegiatan
(Rupiah)
Aset Sumber Daya 715 KK - - Faktor lokasi - Tidak buang - Mengurangi genangan
Manusia - Dampak lanjutan sampah di air banjir
banjir sungai - Lingkungan bersih dari 3
- Gotong royong sedimen lumpur
bersih-bersih
Aset Sumber Daya -Tegalan ± 7 - - Gagal panen - Normalisasi - Mempercepat surutnya
alam lingkungan ha saluran air air banjir
3
- Sawah ± 30
ha
Aset fisik - Pemukiman - - Terhambatnya - Bersih-bersih - Untuk mempercepat
infrastruktur - Perkantoran aktivitas umum pada fasilitas pemulihan aktivitas
- Pasar infrastruktur umum 2
- Jalan
- Lapangan
Aset sosial - Arisan RT - - Jalan berlumpur - Sementara -
- Yasinan kegiatan 2
ditunda
Aset ekonomi / - Jual beli di - - Banyakanya - Bersih-bersih - Mempercepat
finansial pasar genangan air dan lingkungan di pemulihahan aktivitas 3
(wage) lumpur pasar perniagakaan di pasar
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022 Keterangan (tingkat kerentanan) ; 1 Sangat rendah, 2 rendah, 3 sedang, 4 tinggi, 5 sangat tinggi
b. Penilaian Kerentanan Terhadap Banjir Rob
Tabel Tingkat Kerentanan terhadap ancaman banjir rob desa Wonocoyo
Jenis ancaman : Banjir rob
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Asumsi Bentuk Risiko Pada Aset Faktor Penyebab Upaya Mengurangi Kerentanan
Perkiraan Jumlah Perkiraan Kerentanan Tingkat
Aset
Nominal terhadap Aset Bentuk Kegiatan Hasil Kerentanan
(Rupiah) Berisiko

Aset Sumber Menganggu - - Genangan - Kerja bakti - Genangan air


Daya Manusia kesehatan penduduk menyebabkan membuka akses ar surut &
5
dusun Bendogolor timbulnya banyak untuk kembali ke keringa
±500 KK jentik nyamuk laut
Aset Sumber ± 60 hektar ±5 Rp. - Tertutupnya air - Mengalirkan - Genangan
Daya alam 120.000.000 pasang untuk genangan untuk berkurang dan
lingkungan kembali ke laut kembali ke laut airnya surut
(tambak) 5
- Tidak adanya
saluran
pembuangan
Aset fisik Lokasi konservasi - Dekat dengan bibir - Menanam vegetasi - Mengurangi
infrastruktur dan bangunanya pantai panati sebagai abrasi 5
pelindung
Aset sosial - - - - - 1
Aset ekonomi / - Lahan tidak ± Rp Kawawan pasang - Mengairi lahan - Kadar garam
finansial produksi ± 60 120.000.0000 surut dengan air tawar berkurang
hektar 5
- Pariwisata
terganggu
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022 Keterangan (tingkat kerentanan) ; 1 Sangat rendah, 2 rendah, 3 sedang, 4 tinggi, 5 sangat tinggi
c. Penilaian Kerentanan Terhadap Ancaman Angin Kencang

Tabel. Tingkat Kerentanan terhadap angin kencang desa Wonocoyo


Jenis ancaman : Angin Kencang
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Asumsi Bentuk Risiko Pada
Faktor Penyebab Upaya Mengurangi Kerentanan
Aset
Kerentanan Tingkat
Aset Perkiraan Jumlah Perkiraan terhadap Aset Kerentanan
Nominal Berisiko Bentuk Kegiatan Hasil
(Rupiah)
Aset Sumber Seluruh wilayah - Pohon tumbang, atap - Menadai sekalugus - Warga masyarkat
Daya desa melayang memangkas pohon2 ebih aman bila
3
Manusia ± 6.425 orang Ketidak tahuan bahaya yang rawan ada angin
tumbang kencang
Aset Sumber Adanya pohon yang - - Ketinggian pohon Pohon yang - Sisi positfinya
Daya alam tinggi di sekitar dan letak yang membahayakan lebih aman
lingkungan pemukiman terlalu dekat dengan dipotong/dipangkas - Sisi negatifnya
penduduk terutam rumah/pemukiman kehilangan aset 4
pohon kelapa (pohon yg
ditebang)
-
Aset fisik ± 53 rumah Rp. Bangunan tisak Bangunan diperbaiki - Menjadikan
infrastruktur 20.900.000 memperhatikan dan diperkuat dgn bangunan menjadi
4
kaidah2 standarisasi cara gotong-royong lebih kokoh &
nyaman
Aset sosial Banyak kelompok2 - Minimnya Sosialisasi tentang Lebih
masyarakat kewaspadaan dan mitigasi bencana meningkatkan
penegtahuan dalam hal angin kencanga kewaspadaan
2
informasi dini melalui kajian pranoto menghadapi bulan2
mongso musim angiin
kencang
Aset Lokasi tempat - Kerusakan yang Memberikan bantuan - Beban hidup
ekonomi / bekerja ditimbulkan korban menjadi
finansial menyebakan berkurang 3
kegiatan ekonomi
terganggu
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022 Keterangan (tingkat kerentanan) ; 1 Sangat rendah, 2 rendah, 3 sedang, 4 tinggi, 5 sangat tinggi
2.2. Tingkat Kapasitas
Hasil penilaian kapasitas dari masing-masing ancaman adalah sebagai berikut:
a. Penilaian Kapasitas Terhadap Ancaman Banjir
Tabel. Tingkat Kapasitas terhadap ancaman banjir desa Wonocoyo

Jenis ancaman : Banjir


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Asumsi Bentuk Kapasitas
Faktor Penyebab Upaya Meningkatkan kapasitas
yang ada
Kapasitas terhadap Tingkat
Aset Perkiraan Jumlah Perkiraan Aset Berisiko Kapasitas
Nominal (Kekurangan) Bentuk Kegiatan Hasil
(Rupiah)
Aset Sumber Daya - Linmas 25 orang - - Kurangnya pelatihan tim - Kerja bakti - Baik 4
Manusia - Pos kampling - Kurang kompak berjaga
- Lembaga Desa - Kurangnya informasi
RT/RW 18/RW05
Aset Sumber Daya alam - Bambu - - Ambrol - Menanam - Baik 4
lingkungan - Kyu aceh
- Krangkung
Aset fisik infrastruktur - Sampan - - Tenggelam, retak - Renovasi - Kurang 3
- Kentongan masimal
Aset sosial - Gotong royong - - Akses Jalan terbatas - Musyawarah - Baik 4
Aset ekonomi / finansial - Bantuan sembako - - Jumlah terbatas - Pendistribusian sembako - Baik 4
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022 Keterangan (tingkat Kapasitas) ; 1 Sangat rendah, 2 rendah, 3 sedang, 4 tinggi, 5 sangat tinggi
b. Penilaian Kapasitas Terhadap Ancaman Banjir Rob
Tabel. Tingkat Kapasitas terhadap ancaman banjir rob desa Wonocoyo

Jenis ancaman : Banjir rob


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Asumsi Bentuk Kapasitas yang ada Upaya Meningkatkan kapasitas
Faktor Penyebab
Perkiraan Jumlah Perkiraan Kapasitas terhadap Tingkat
Aset
Nominal Aset Berisiko Bentuk Kegiatan Hasil Kapasitas
(Rupiah) (Kekurangan)

Aset - 5 Pokmaswas - Tidak ada rencana - Meningkatkan - Lebih tumbuh 4


Sumber - 4 satgas kerja koordinasi kesadaran pada
Daya - Ratusan siswa dan - Berintak saat ada setiap orang
Manusia masyarakat kejadian
Aset - Di sepanjang pantai ditanami - Masih ada masyarakat - Melakukan - Abrasi 5
Sumber pandan laut & cemara laut yang belum punya penanaman berkurang
Daya alam sebagai peredam gelombang kesadaran untuk
lingkungan melestarikan mempertebal
lingkungan tanaman
pelindung
Aset fisik 1 pos pemantauan - Tidak ada alat untuk - Memantau - Terdeteksinya 5
infrastruktur pokmaswas memantau ancaman keadaan alam ancaman banjir
banjir secara manual rob, tetai tidak
- Tidak ada HT (main feeling) tau tingkat
keparahannya
Aset sosial - Bakti sosial - Terkendal jadwal - Koordinasi ke - Banyak bantun 5
- sukarela sekolah-sekolah personil baksos
Aset - Cadangan/tabungan dana - - Tidak ada cadangan - - 1
ekonomi / dana untuk darurat rob
finansial (untuk fogging, obat
nyamuk, dll)
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022 Keterangan (tingkat Kapasitas) ; 1 Sangat rendah, 2 rendah, 3 sedang, 4 tinggi, 5 sangat tinggi
c. Penilaian Kapasitas Terhadap Ancaman Angin Kencang
Tabel. Tingkat Kapasitas terhadap ancaman angin kencang desa Wonocoyo

Jenis ancaman : Angin kencang


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Asumsi Bentuk Kapasitas
Upaya Meningkatkan kapasitas
yang ada Faktor Penyebab
Perkiraan Kapasitas terhadap Tingkat
Aset Perkiraan Aset Berisiko Kapasitas
Jumlah Nominal Bentuk Kegiatan Hasil
(Kekurangan)
(Rupiah)

Aset Sumber - 44 RT - - Pembekalan ilmu - Sosialisasi melalui - Lebih paham tentang 3


Daya Manusia mitigasi yang kurang kelompok yasinan kesiapsiagaan
masif
Aset Sumber - Tanaman Terbatas - Hanya di tepi pantai - Penanaman - Mengurangi 1
Daya alam cemara lait & insensitas kecepatan
lingkungan pandan lait angin
Aset fisik - Nambor/Rambu Terbatas - Kurangnya informasi & - Sebisa munggkin - Dampak angin tidak 2
infrastruktur peringatan sosialiasai menginformasikan terlalu signifikan
dengan segala
keterbatasannya
Aset sosial - Ada sebagian Tidak - Minimnya SDM - Kampanye tentang - Pengurangan risiko 2
masyarakat banyak bahaya angin dampak
yang peduli kencang
lingkungan
Aset ekonomi / - Penggaran di Minim Banyaknya kegiatan - Pembelian bibit pohon - Mengurangi dampak 2
finansial RKPDes yang harus dibuat oleh penahan angin kerugian
desa
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022 Keterangan (tingkat Kapasitas) ; 1 Sangat rendah, 2 rendah, 3 sedang, 4 tinggi, 5 sangat tinggi
2.3. Tingkat Risiko
Hasil penilaian kerentanan dari masing-masing ancaman adalah sebagai berikut:
a. Penilaian Risiko Terhadap Ancaman Banjir
Tabel .Tingkat risiko terhadap ancaman banjir desa Wonocoyo

Jenis ancaman : Banjir


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Perkiraan Penyebab Risiko Pada Aset Kapasitas tersedia
Kerentanan Penyebab Tingkat
Aset untuk mengurangi
Bentuk Risiko Jumlah nominal Aset Berisiko (Kondisi) Risiko
Risiko
Aset Sumber Meninggal - - - - Rendah
Daya Manusia
Cacat - - - - Rendah
Luka-luka - - - - Rendah
Sakit 300 - - Air tercemar banjir, jadi - Penyediaaan air bersih Sedang
kotor - Memeriksakan
- Kekurangan air bersih kesehatan
Kehilangan kemampuan - - - - Rendah
ketrampilan
Mengungsi - - - - Rendah
Tidak bisa bekerja 500 - Hilangnya lapangan pekerjaan Bansos Sedang
Tidak bisa sekolah 1250 - Sekolah libur Belajar dari rumah Sedang
Aset Sumber Kehilangan penghasilan 315 - Tidak ada lapangan pekerjaan - Sedang
Daya Ekonomi upah kerja
Kehilangan pekerjaan - - - - Rendah
Kehilangan modal kerja - - - - Rendah
Gagal panen 30 ha - Tergenang air banjir Normalisasi/sudetan Tinggi
pembuangan
Kerusakan/kehilangan harta 350 - Ternak, pertanian - Tinggi
benda
Kerusakan/kehilangan surat - - - - Rendah
penting
Pengeluaran tambahan 715 Rp.25juta Air bersih dan bahan pokok Penyediaan air bersih dan Sedang
keluarga KK pangan makanan instan siap saji
Aset fisik Rumah hilang/rusak - - - - Rendah
infrastruktur
Gangguang fungsi rumah 50 KK - Tergenang banjir Pembersihan Remdah
Kerusakan jaringan - - - -
listrik/telepon
Kerusakan saluran air - - - -
Kerusakan tempat kerja 600 m - Ambrol Di tanggul Rendah
Kerusakan fasilitas umum - - - - Rendah
Gangguan fungsi jalan & Jalan - Terendam banjir/becek, Jalan Pembersihan Sedang
jembatan 3000m rusak
Keruskan tanggul - - - - Rendah
bendungan
Aset Pencemaran air/udara/tanah Air - Kemasukan air banjir Pengurasan sumur Tinggi
Alam/Lingkungan sumur
715
KK
Keruskaan kehilangan 715 - Sumur kemasukan air banjir Dikuras Tinggi
sumber air bersih KK
Keruskaan lahan pertanian ±30 - Gagal panen Penyudetan genangan air Tinggi
ha
Gangguan fungsi irigasi - - - - -
Kerusakan - - -
hutan/gambut/rawa
Kerusakan sempadan 350 m - Tebing sungai terkikis/ambrol Bronjong sungai Sedang
sungai/pantai
Keruskaan/kehilangan ±37 - Gagal panen/umbi busuk Dipanen lebih awal Sedang
sumber daya alam ha
Gangguan fungsi estetik - - - - Rendah
tanaman
Aset Sosial/ Gangguan kerukunan warga - - - - Rendah
Politik
Gangguan fungsi organisasi 2 kum- - Kegiatan pertemuan tertunda - Rendah
sosial pulan
Gangguan hambatan - - - - Rendah
partisipasi
Gangguan kekerabatan - - - - Rendah
keluarga
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022 Keterangan
Tinggi : Ketika kapasitas yang dimiliki tidak mampu menghadapi/menyelesaikan kerentanan,
(T) kebutuhan sumberdaya dari luar lebih besar daripada sumberdaya yang ada.
Sedang : Ketika kapasitas yang dimiliki mampu belum sepenuhnya mampu
(S) menghadapi/menyelesaikan kerentanan, sehingga masih membutuhkan bantuan dari luar.
Rendah : Ketika kapasitas yang dimiliki sepenuhnya mampu menghadapi kerentanan dan tidak
(R) membutuhkan dukungan dari luar.
b. Penilaian Risiko Terhadap Ancaman Banjir Rob
Tabel . Tingkat risiko terhadap ancaman banjir rob desa Wonocoyo

Jenis ancaman : Banjir rob


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Perkiraan Penyebab Risiko Pada Aset Kerentanan Kapasitas tersedia
Tingkat
Aset Penyebab untuk mengurangi
Bentuk Risiko Jumlah Nominal Aset Berisiko Risiko
Risiko
Aset Sumber Meninggal - - - - -
Daya Manusia
Cacat - - - - -
Luka-luka - - - - -
Sakit (ketidaknyamanan) ±500 KK - Merebaknya Obat nyamuk Rendah
nyamuk akibat
genangan rob
Kehilangan kemampuan - - - - -
ketrampilan
Mengungsi - - - - -
Tidak bisa bekerja - - - - -
Tidak bisa sekolah - - - - -
Aset Sumber Kehilangan penghasilan - - - - -
Daya Ekonomi upah kerja
Kehilangan pekerjaan - - - - -
Kehilangan modal kerja - - - - -
Gagal panen - - - - -
Kerusakan/kehilangan harta - - - - -
benda
Kerusakan/kehilangan surat - - - - -
penting
Pengeluaran tambahan - Obat nyamuk 1 Rp. 10 Ketergantungan Mengusir secara manual Tinggi
keluarga bungkus utk 5 hari juta penggunaan
- Dampak bencana ± 21 obat nyamuk
hari
- Butuh ± 4 bungkus
obat/KK
- Jml 500 x 4 x 2000
bungkus x @Rp.5000
- Total 5000 x 2000 =10
juta
Aset fisik Rumah hilang/rusak - - - - -
infrastruktur
Gangguang fungsi rumah - - - - -
Kerusakan jaringan - - - - -
listrik/telepon
Kerusakan saluran air - - - - -
Kerusakan tempat kerja - - - - -
Kerusakan fasilitas umum - - - - -
Gangguan fungsi jalan & - - - - -
jembatan
Keruskan tanggul - - - - -
bendungan
Aset Pencemaran - - - - -
Alam/Lingkungan air/udara/tanah
Keruskaan kehilangan - - - - -
sumber air bersih
Keruskaan lahan pertanian 60 ha ± 120 Tercemarnya Mengairi sawah dengan TInggi
juta lahan pertanian air tawar/disel
akibat
terendam air
asin
Gangguan fungsi irigasi - - - - -
Kerusakan - - - - -
hutan/gambut/rawa
Kerusakan sempadan 33 km panjang pantai - Pantai/bibir Menanam vegetasi TInggi
sungai/pantai terdampak abrasi pantai terkena peredam gelombang
abrasi (pandan, cemara laut)
Keruskaan/kehilangan - - - - -
sumber daya alam
Gangguan fungsi estetik 3,3 km tanaman pandan - Abrasi Mempertebal tanaman Tinggi
tanaman terancam abarasi vegetasi pantai
Aset Sosial/ Gangguan kerukunan - - - - -
Politik warga
Gangguan fungsi organisasi - - - - -
sosial
Gangguan hambatan - - - - -
partisipasi
Gangguan kekerabatan - - - - -
keluarga
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
Keterangan
Tinggi : Ketika kapasitas yang dimiliki tidak mampu menghadapi/menyelesaikan kerentanan,
(T) kebutuhan sumberdaya dari luar lebih besar daripada sumberdaya yang ada.
Sedang : Ketika kapasitas yang dimiliki mampu belum sepenuhnya mampu
(S) menghadapi/menyelesaikan kerentanan, sehingga masih membutuhkan bantuan dari luar.
Rendah : Ketika kapasitas yang dimiliki sepenuhnya mampu menghadapi kerentanan dan tidak
(R) membutuhkan dukungan dari luar.
c. Penilaian Risiko Terhadap Ancaman Angin Kencang
Tabel . Tingkat risiko terhadap ancaman angin kencang desa Wonocoyo

Jenis ancaman : Angin kencang


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Perkiraan Penyebab Risiko Pada Aset Kerentanan
Kapasitas tersedia untuk Tingkat
Aset Penyebab Aset
Bentuk Risiko Jumlah Nominal mengurangi Risiko Risiko
Berisiko (Kondisi)
Aset Sumber Luka-luka 2 - Kejaidan malam waktu Dibawa ke puskesmas Rendah
Daya Manusia tidur rumahnya hancur
Mengungsi 5 - Kejaidan malam waktu Dibawa ke puskesmas Rendah
tidur rumahnya hancur
Aset Sumber Kerusakan/kehilangan 17 Terlalu dekat dengan Pemangkasan/penebangan pohon Sedang
Daya Ekonomi harta benda pohon yg rawan yang rawan menimpa pemukiman
tumbang
Pengeluaran tambahan 7 - Terlalu dekat dengan Pemangkasan/penebangan pohon Sedang
keluarga pohon yg rawan yang rawan menimpa pemukiman
tumbang
Aset fisik Rumah hilang/rusak 27 - Tertimpa pohon Pemangkasan pohon yang rawan Tinggi
infrastruktur
Kerusakan jaringan 3 1 jam Tertimpa pohon Proning, Genset Tinggi
listrik/telepon tumbang pelayanan
terhenti
Gangguan fungsi jalan & 6 - Pohon tumbang Pemangkasan pohon yang rawan Tinggi
jembatan menutup akses jalan Peremajaan tanaman/pohon
penuh jalan
Aset Alam/ Keruskaan lahan 1 ha 28 juta Angin datang tanaman Memanen yang tersisa Sedang
Lingkungan pertanian padi sedang berbuah
sehingga rusak
Keruskaan/kehilangan 70 28 juta Angin merobohkan dan Perawatan tanaman kelapa yang Sedang
sumber daya alam merontokkan pohon rawan terdampak angin
kelapa yang tinggi Peremajaan kelapa
Aset Sosial/ Gangguan kekerabatan 3 - Mempertahankan aset Mediasi di kantor desa Tinggi
Politik keluarga tanamannya

Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

Keterangan
Tinggi : Ketika kapasitas yang dimiliki tidak mampu menghadapi/menyelesaikan kerentanan,
(T) kebutuhan sumberdaya dari luar lebih besar daripada sumberdaya yang ada.
Sedang : Ketika kapasitas yang dimiliki mampu belum sepenuhnya mampu
(S) menghadapi/menyelesaikan kerentanan, sehingga masih membutuhkan bantuan dari luar.
Rendah : Ketika kapasitas yang dimiliki sepenuhnya mampu menghadapi kerentanan dan tidak
(R) membutuhkan dukungan dari luar.
3. Pemetaan risiko bencana

3.1 Peta Rawan Banjir dan Banjir rob Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul,
Kabupaten Trenggalek
3.2 Peta Rawan Tsunami dan jalur evakuasi Desa Wonocoyo Kecamatan
Panggul, Kabupaten Trenggalek
B. Rencana Penanggulangan Bencana
1. Penetapan Kebijakan
Upaya pengurangan risiko bencana di Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul
Kabupaten Trenggalek memerlukan landasan kebijakan-kebijakan strategis.
Diantaranya adalah dengan menetapkan aturan pengelolaan dan mekanisme,
kelembagaan, perencanaan dan pendanaan penanggulangan bencana baik
pada fase pra, saat dan setelah bencana untuk semua jenis ancaman sesuai
prioritasnya. Rekomendasi kebijakan dituangkan dalam matrik rekap
rekomendasi di bagian bawah ini.

2. Pemetaan Pemangku kepentingan dalam kegiatan Pengurangan


Risiko Bencana
Pelaksanaan kebijakan-kebijakan penanggulangan bencana direkomendasikan
dalam bentuk kegiatan-kegiatan teknis dan sosial. Kegiatan-kegiatan tersebut
meliputi penceegahan dan mitigasi, peningkatan kapasitas, peningkatan
kesiapsiagaan, perencanaan tanggap darurat dan perencanaan pemulihan.
Praktik-praktik pengurangan risiko bencana ini berkaitan dengan berbagai
pihak yang berkepentingan atau pemangku kepentingan. Untuk melihat
keberadaaan pemangku kepentingan tersebut, dapat digambarkan dari proses
diskusi analisa pemangku kepentingan berikut;
Gambar 9. Hasil Diskusi Pemetaan Pemangku Kepentingan di Desa Wonocoyo

Penjelasan :
 Lingkaran di tengah
merepresentasikan masyarakat
Desa Wonocoyo yang menjadi
pusat analisa.
 Besar kecilnya lingkaran
menunjukkan besar kecilnya
pengaruh
lembaga/aktor/pemangku
kepentingan tersebut
 Jarak antara lingkaran dengan
pusat lingkaran (Warga Desa
Wonocoyo) menunjukkan jauh
dekatnya (gab) relasi
hubungan yang ada.

Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022


3. Analisa Pemangku Kepentingan

Dari kajian pemetaan pemangku kepentingan diatas, karakteristik


masyarakat Wonocoyo meskipun berekatan dengan ibukota kecamatan
panggul, tetapi masih sangat dipengaruhi dengan kehidupan agrasis. Adanya
lembaga-lembaga sosial seperti Karang Taruna, PKK bahkan BUMDES, kurang
memiliki kedekatan dengan komunitas Desa. Meskipun Wonocoyo berada di
luar wilayah hutan, tetapi keberadaan perhutani juga memainkan peran dalam
kegiatan-kegiatan utaman terkait konservasi hutan. Peran-peran strategis dari
berbagai aktor tadi sangat diperlukan untuk dirangkul dalam upaya-upaya
pengurangan risiko bencana.
Risiko Bencana disadari dapat menimpa berbagai sektor sekaligus,
karena itu pengurangan risiko bencana juga harus dilakukan secara lintas
sektoral atau lintas pemangku kepentingan. Keberhasilan kerja koordinatif
lintas sektor dan pemangku kepentingan ini akan menjamin adanya
pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam kegiatan masing-
masing sektor dalam mewujudkan desa tangguh. Sinergi kerja lintas sektor ini
juga akan dapat menghindari tumpang-tindih program/kegiatan yang dapat
berakibat pada inefisiensi pendanaan.

Tabel . Analisa Pemangku Kepentingan dalam Pengurangan Risiko


Bencana (PRB) Desa Wonocoyo

Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trengalek
Provinsi : Jawa Timur
Lembaga/ Keadaan / Harapan/ Fungsi Masalah/ Peran dalam
No
perkumpulan potensi Ideal Kendala PRB
1 Pemerintah - Kegiatan - Pemdes melayani - Wilayah yang - Koordinasi
Desa pemerintah Desa masyarakat dengan baik sangat luas, belum - Perencanaan
- Jumlah perangkat - Pelayanan cepat dan meratanya - Penganggaran
Desa 13 orang ( P tepat infrastruktur
= 2) , (L = 11). - Keterbukaan dalam - Pemeliharaan
- ATK ada lengkap anggaran/ infrastruktur yang
- Luas kantor penganggaran belum maksimal
500m2
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trengalek
Provinsi : Jawa Timur
Lembaga/ Keadaan / Harapan/ Fungsi Masalah/ Peran dalam
No
perkumpulan potensi Ideal Kendala PRB
2 Pemkab - 58 km jarak desa - Infrastruktur semua di - Banyak infra- - Koordinasi
Trenggalek dengn kabupaten willayah baik struktur yg rusak - Penganggaran
- Pelayanan masyarakat - Kurang validnya
cepat dan tepat. penerima bansos
- Banyakanya lapangan - Belum bisa membu-
pekerjaan ka lapangan kerja
- Munculnya pengusaha bagi masyarakat.
muda - Pengelolaan & pe-
- Memotivasi dan ngembangan pari-
memfasilitasi wisata yg kurang
pengembangan UMKM maksimal
- Belum berfungsi
dan terkoneksinya
Jalan lintas Selatan.
3 Pemerintah - Kegiatan - Pemerintah kecamatan - Belum optimalnya - Koordinasi
Kecamatan - Pemangku selalu mendukung dalam memberikan
Panggul kebijakan di kegiatan yg dilakukan pelatihan pada
wilayah desa perangkat desa
kecamatan - Melayani masyarakat
- Jarak dari desa 0 dengan baik
km - Memiliki program yang
keterpihakan kpd
masyarakat
- Keterbukaan anggaran
4 BPD Anggota 9 orang - Bisa membawa aspirasi - Kurangnya Koordinasi
(L=5), (P=4) masyarakat pemahaman
tupoksi BPD
- Kurang koordinasi
antara pemdes
dengan BPD

5 LPM - Jumlah 7 orang - Berjalan dengan - Kurangnya koord/ Koordinasi


- Status aktif tupoksinya kepengurusan yang
kurang jelas
(kurang aktif
- Belum adanya
insentif

6 LINMAS - Jumlah personel - Berperan aktif - Kurangnya Koordinsi


25 orang membantu ketetiban pelatidan dan diklat
- Status aktif dan keamanan desa

7 RT dan RW - Jumlah RT=44, - Mengkoordinasikan - Insentif sangat - Koodinasi


RW =12 warga/masyarakat kurang - Dapat
- Sebagai pusat - Penangan masalah yang - Kepercayaan warga ditugaskan
pelayanan dihadapi warga kurang secara
masyarakat - Memotivasi warga - Tingkat pendidikan mendadak
terkecil rendah
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trengalek
Provinsi : Jawa Timur
Lembaga/ Keadaan / Harapan/ Fungsi Masalah/ Peran dalam
No
perkumpulan potensi Ideal Kendala PRB
8 POSYANDU - 5 Posyandu, - Meningkatkan - Kuragnya minat - Membantu
BALITA(24 Kader) pelayanan masyarakat masyarakat pelayanan
- 2 Posuandu (Balita dan lansia) terhadap pembantu bidang
Lansia (10 Kader) - Sarana edukasi kesehatan. kesehatan
- 1 POSBINTU kesehatan remaja - Pelayanan kurang - Koordinasi
(5Kader) - Pusat pemberdayaan optimal
- 1 Posyandu masyarakat - Insentif yang
Remaja (5 kader) - Mendukung program sangat kecil
- Sebagai partner kesehatan.
puskesmas dalam
pelayanan kese-
hatan masyarakat.
9 BUMDES - Pengelolaan - Meningkatkana - Kurangnya koor- - Koordinasi
sampah (5 orang) APBDES dinasi dg Pemda - Mencari
- Pengelolaan - Menghidupkan - Minimnya insentif investor
Pujasera (3 ekonomi masyarakat pengelola BUMDES - Pendapatan
orang) desa - Kecilnya penyer- APBDes
- Pengelola - Membangkitkan taan modal dari untuk
BUMDES Induk (3 UMKM setiap tahun kegiatan PRB
orang) -> - Pengusaha UMKM bisa - Unit usaha
Direktur, sejahtera BUMDES belum
Bendahara, berfungsi &berjalan
Sekertaris secara maksimal
- Belum adamua
pengembangan
SDM pengelola
BUMDES
(Pelatihan
pengelola BUMDES)
- Terdiri dari 5 - Membantu pemdes - Kurangnya - Koordinasi
10 GAPOKTAN
kelompok tani Wonocoyo dalam koordinasi denan - Perencanaan
- Didampingi oleh penanganan pertanian Pemdes
dinas pertanian - Kurangnya
- Simpan pinjam koordinasi dengan
kelompok tani anggota
oleh antar
anggota
- Jml pengurus 6 - Berperan aktif dalam - Kurangnya - Koordinasi
11 PKK
orangg membantu pemdes koordinasi - Perencanaan
- Jml angg 35 org dalam pemberdayaan
- Jenis keg; pendi- perempuan
dikan, kesehatan, - Membantu peningkatan
sosial, bumil/balita kesejahteraan keluarga
- Tambak udang - Dapat memenuhi - Kurangnya modal - Koordinasi
12 Pokdakan
- Budidaya nila kebutuhan konsumen usaha - Perencanaan
(Kelompok
- Budiaya mujaer - Meningkatan - Kurang
Budidaya Ikan)
- Budidaya lele kesejahteraan petani pengalaman &
ikan pelatihan budidaya
ikan
- Pengelolaan AMDAL
yang kurang baik
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trengalek
Provinsi : Jawa Timur
Lembaga/ Keadaan / Harapan/ Fungsi Masalah/ Peran dalam
No
perkumpulan potensi Ideal Kendala PRB
- Pemberdayaan - Membantu ekonomi - Kurangnya modal - Koordinasi
13 Kelompok
masyarakat terkait masyarakat - Kurangnya
ternak
peternakan - Meningkatan kapasitas pengalaman pakan
- Membuka peternakan modern ternak dan
lapangan beternak secara
pekerjaan modern
- Kurangnya
koordinasi
- 5 kelompok tani - Mensejahterakan para - Belum bisa - Koordinasi
14 Kelompok tani
yang masih aktfif; petani mengedukasi para
1. Harapan - Meningkatkan hasil tani petani mengenai
2. Subur I - Bisa menerapkan tekni cocok tanam
3. Subur II pengolahan cocok modern
4. Tani Jaya tanam modern - Para petani masih
5. Kacang Ombo mengandalkan
hujan utk bercocok
- Penyedia pupuk
tanam
- Kurang
maksimalnya air
dari bendungan
dlm mengairi
sawah
- Kurangnya
pembinaan dari
Dinas pertanian.
- Jumlah pengurus - LMDH tidak ikut serta - Kurangnya - Koordinasi
15 LMDH
7 orang menanam, melainkan pengawasan dari
- Luas wilayah 250 warga yang menanam perhutani dan
Ha2 - Keterbukaan soal hasil LMDH saat panen
- Kerjasama denagn panen dan penanamn
Perhutani - Prosentasi untuk petani - Kurangnya
yang diberikan oleh keterbukaan
LMDH tidak pengelolaan
memberatkan - Perencanaan yang
kurang bagus
- Jumlah anggota 5 - Membantu melestasikan - Kurangnya insentif - Koordinasi
16 POKMASWAS
orang lingkungan dan menjaga - Sarana dan - Sosialisasi
- Mulai berdiri keseimbangan prasarana masih - Perencanaan
tahun 2011 ekosistem alam kurang
- Kondisi aktif - Berperan sebagai duta - Kesadaran
- Konservasi penyu lingkungan hidup masyarakat sekitar
- Ikut membantu kawasan untuk
menyejahterakan mendukung
masyarakat program
POKMASWAS
antara pemerintah
dengan Perhutani
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trengalek
Provinsi : Jawa Timur
Lembaga/ Keadaan / Harapan/ Fungsi Masalah/ Peran dalam
No
perkumpulan potensi Ideal Kendala PRB
- Perlindungan - Terjaganya - Kecilnya insentif - Koordinasi
17 Satgas
satwa dan keseimbangan alam - Kurangnya kesada- - Perencanaan
Ligkungan tumbuhan - Terjaganya satwa dan ran masy ttg kese- - Advokasi
- Kondisi aktif kelestarian tanaman imbangan kebijakan
Hidup
- Berdiri mulai - Menjadikan daerah yang ekosistem
tahun 2013 asri - Desa tetangga
- Jumlah anggota 6 belum punya pera-
orang turan ttg perlindu-
ngan satwa & tum-
buhan sehingga
mempe-garuhi
ekosistem desa
Wonocoyo
- Sanggar tari - Melestarikan budaya - Kurangnya - Koordinasi
18 Kelompok seni
- Turonggo yakso - Menambah income pembinaan - Sosialisasi PRB
budaya - Hadrah masyarakat desa - Kurangnya kreasi melalui
- Keroncong - Menghibur masyarakat kesenian
- Reog Kandan
- Karawitan
- Peningkatan - Membimbing generasi - Kecenderungan - Koordinasi
19 Karang taruna
prestasi bidang muda akan disiplin hanya menjalankan - Perencanaan
olah raga hidup sehat 1 program saja
- Seni budaya - Memupuk minat dan - Belum munculnya
- SSB (Sekolah bakat pemuda desa ide-ide tentang
sepak bola) kewirausahaan
- Berwirausaha - Kurang
memunculkn nilai
seni & budaya
- Kurangnya
koordinasi dengan
Pemdes dan
anggota
- Bedah rumah - Meningkatkan ukhuwah - Kurang - Koordinasi
20 Muhammadiyah
- Rutinan pengajian Islamiyah mensosialisasikan
- Kegiatan ramah - Membantu masyarakat porgram-
tamah (jum’at yang kurang beruntung programnya
berkah)
- Memberikan
sembako

- Yasinan, Fatayat, - Meningkatkan ukhuwah - Kurangnya - Koordinasi


21 Nahdlatul
Muslimat, GP Islamiyah sosialisasi pada
Ulama
Ansor, Banser masyarakat

- Kerasakti - Mempersatukan dan - Sering terjadi - Koordinasi


22 Perguruan
- SH Winongo ikut membantu keterti- kesalahpahaman
beladiri - SH Teratai ban masyarakat antar perguruan
- Pagar Nusa - Melestarikan budata & sehingga menyeba-
- Karate Okinawa menyehatkan masyrkat bkan perselisihan
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trengalek
Provinsi : Jawa Timur
Lembaga/ Keadaan / Harapan/ Fungsi Masalah/ Peran dalam
No
perkumpulan potensi Ideal Kendala PRB
- Industri makanan - Ikut mensejahterakan - Modal usaha masih - Koordinasi
23 Home Industri
dan snack masyarakat kurang
- Industri - Memperlancar - Kurangnya keahlian
pertukangan perputaran ekonomi dan kreatifitas
- Indsutri Batu bata - Membuka lapangan
- Industri Jamu pekerjaan
- Industri Minuman
- KUD
- Pertokoan
- Transportasi
- Perbankan
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

Rekomendasi kebijakan dalam Pengurangan Risiko bencana perlu diselaraskan


dengan tujuan dari komunitas Desa. Dengan penyelarasan ini kegiatan-kegiatan
akan selaras dengan visi misi dalam pengembangan Desa Tangguh dan cita-cita
komunitas Desa Secara umum.

Gambar . Hasil Diskusi Pemetaan Harapan Komunitas Desa Wonocoyo


Dari hasil identifikasi harapan-harapan dari komunitas terkait kondisi serta arah
tujuan Desa Wonocoyo, kemudian disandingkan dengan pendekatan-pendekatan
lain yang juga menjadi tujuan umum pengembangan Desa yakni;

1) Desa Tangguh, dimana kepentingannya adalah Pengelolaan Risiko bencana berbasis


Komunitas
2) Tujuan Kelestarian Lingkungan
3) Tujuan Kesejahteraan, capaian Penghidupan berkelanjutan
Tabel 41. Integrasi PRB kedalam Visi Misi Desa Wonocoyo

Kepentingan Kesejahteraani ; Kepentingan Kelestarian alam ; Kepentingan PRB (Pengurangan


Tujuan Penghidupan Tujuan SDG’S Desa Risiko Bencana) ;
berkelanjutan Tujuan Pengelolaan Bencana
Berbasis Komunitas (PRBBK)
- Pendapatan yang seimbang - Kelestarian lingkungan terjaga - Seluruh warga desa sehat dan
- Sandang, pangan papan seluruh - Maju dalam bidang pertanian terhindar dari musibah
masyarakt Desa Memadahi, yang ramah ingkungan - Ketentraman dan kedamaian warga
mencukupi serta layak - Pengelolaan pertanian yang desa
- Meningkatnya kesehatan
- Sangan angan papan masyarakat berkelanjutan
masyarakat menjadi masyarakat
bisa terpenuhi - Menjadi desa konsevasi yang tangguh
- Kemudahan dalam pemasaran - Tetap mempertahankan sebagai - Ketersediaan papan/ rumah yang
hasil-hasil pertanian dan desa berseri, kampung proklim aman dan nyaman
peternakan serta pelestarian lingkungan - Ketersediaan pangan yang
- ekonomi/kesejahteraan keluarga laiinnya. memadai
- Pendapatan semakin lancar - Kelestarian lahan yang subur - Keperpihakan kebijakan desa pada
- Desa semakin maju - Meningkatnya solidaritas dan kelompok rentan/masyarakat
- Infrastruktud dan ekonomi desa guyub rukun warga miskin
yang meningkat - Pengelolaan sampah yang - Tidak adanya bencana melanda
desa
- Kesejahteraan dan kemakmuran terpadu dan maksimal
- Desa bisa terhindar dari
- Infrastruktur Desa yang memadai; - Desa konserbasi penyu & hutan
musibah/bencana
akses jalan, air minum, dll mangrove
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2021
Pada akhirnya perpaduan dari ketiga tujuan tersbut menghasilkan rekomendasi
kegiatan-kegiatan yang mengakomodir dari tujuan ketiga-tiganya. Pelaksanaan
kebijakan-kebijakan penanggulangan bencana direkomendasikan dalam bentuk
kegiatan-kegiatan teknis dan sosial. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi
pencegahan dan mitigasi, peningkatan kapasitas, peningkatan kesiapsiagaan,
perencanaan tanggap darurat dan perencanaan pemulihan. Rekomendasi bentuk
kegiatan dituangkan dalam matrik rekap rekomendasi di bawah ini.
4. Rekap Pilihan Tindakan

a. Rekap rekomendasi ancaman banjir

Tabel . Rekap Rekomendasi PRB untuk Ancaman Banjir Desa Wonocoyo


(Identifikasi Kegiatan dan Pelaku)
Jenis Ancaman : Banjir
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Lembaga/Organisasi yang Terlibat

Kelompok ternak ikan

Kelompok Kesenian
Kelompok Sinoman
Relawan Destana

Kelompok ternak
Pemerintah Desa

Kader Kesehatan
Fase Kegiatan

Kelompok tani

Karang taruna
Dasawisma

Perhutani

Kader LH
BUMDES
RT/RW

Linmas

PDAM
3 Pilar

BPD

RSU
PKK
Pra bencana, 1. Pembuatan peraturan v v v v v v v v
saat tidak penanggulangan
terjadi bencana
bencana 2. Pengajuan RPB ke v v v v v v v v v v
(pencegahan, Musrembangdes
mitigasi, dan
3. Sosialisasi kesaaran v v v v v v v v v v v v v v v v v
peningkatan
bencana
kapasitas)
4. Penghijauan v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
5. Pengerukan sungai v v v v v v v
6. Pembiatan resapan v v v v v v v v v v v v v v v
7. Pembuatan tim siaga v v v v v v v v v v
bencana
8. Pelatihan Evakuasi & P3K v v v v v v v v v
9. Simulasi Bencana v v v v v v v v v v v v v v v v v
10. Pengolahan sampah v v V V v v v v V v v v v v v v v v v
11. Pengadaan alat v v v v v v v
komunikasi HT
12. Reboisasi dan penataan v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
lingkungan
13. Normalisasi sungai v v v v v v v
14. Pembuatan biopori
15. Pengadaan perlengkapan v v v v v v v v v
kebencanaan
16. Pengelolaan tabungan v v v v v v v v v v
siaga
17. Pengelolaan bank v v v v v v v v v v v
sampah
Pra Bencana, 1. Pengadaan alat & SOP v v v v v v v v v
saat terdapat Peringatan dini
potensi 2. Pemantauan bahaya v v v v v v v v v
bencana banjir
(kesiapsiagaan) 3. Pengadaan pos v v v v v v v v v
penjagaan
4. Sosialisasi kesiapsiagaan v v v v v v v v v v v v v v v v v v
bencana
5. Pengecekan alat v v v v v v v v v
peringatan dini dan
ujicoba SOP
6. Menyiapan SOP Evakuasi v v v v v v
& Identifikasi kebutuhan
pengungsian
Saat tanggap 1. Pengaktifan alat v v v v v v v v v
darurat peringatan dini

2. Melakukan evakuasi v v v v v v v v v

3. Mendirian dapur umum v v v v v v v v v


4. Mengaktifkan pos jaga v v v v v v v v v

5. Mengamankan lokasi v v v v v v v v v
bencana

6. Menghidupkan/memberi v v v v v v v v v
kan/informasi woro-
woro/ lewat HT,
kentongan, HP
7. Melakukan evakuasi v v v v v v v v v
8. Mengaktifkan pos v v v v v v v v v
pengungsian
9. Melakukan kajian v v v v v v v v v
kerugian
10. Pengelolaan lokasi v v v v v v v v v
pengungsian
11. Pengamanan lokasi v v v v v v v v v
bencana
Pasca bencana 1. Sosialisasi pemulihan v v v
trauma
2. Pemulihan aktivitas v v v v v v v v v v v v v v v v V v v v
3. Rehabilitasi dan v v v v v v v v v v v v v v v v V v v v
rekonstruksi
4. Sosialisasi tentang v v v v v v v v v v v
pemulihan mental

Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022


b. Rekap rekomendasi ancaman angin kencang/puting beliung

Tabel . Rekap Rekomendasi PRB untuk Angin Kencang/Puting beliung


(Identifikasi Kegiatan dan Pelaku)
Jenis Ancaman : Banjir rob
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Lembaga/Organisasi yang Terlibat

Kelompok petambak
Pokmas Wonocoyo

Kelompok Peternak

Kelompok kesenian
Relawan Destana
Pemerintah Desa

Kader kesehatan
Fase Kegiatan

Kelompok Tani
Karang taruna
Jamaah Yasin

Puskesmas

Kader LH
Bumdes
RT/RW

Linmas

PDAM

3 Pilar
LMDH
BPD

PKK
Pra bencana, 1. Pembuatan peraturan v v v v v v v v v v v v v v
saat tidak penanggulangan
terjadi bencana
bencana 2. Pengajuan RPB ke v v v v v v v v v v v v v
(pencegahan, musrembangdes
mitigasi, dan 3. Sosialisasi v v v v v v v v v v v v v v v v v
peningkatan penanggulangan
kapasitas) bencana pada
masyarakat
4. Penghijauan v v v v v v v v v v v v v v v v v v
5. Penataan lahan tambak v v v v v v
dan kawasan rawan rob
6. Pembuatan tim siaga v v v v v v v v v
bencana
7. Pembuatan Saluran & v v v v v v v v v v v v
jeglek (pintu air)
penahan rob di areal
persawahan
8. Pengadaan peralatan v v v v v v v v v v v
darurat rob (alat untuk
pedah tambak)
9. Pengajuan asuransi v v v v v v v v v v
kerusakan tanaman
10. Pengadaan pompa air v v V v v v v v v v v v
untuk menguras lahan
pertanian dari rob
11. Pengajuan bantuan v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
pengadaan alat
perangkap nyampuk
(Insect lamp) untuk
mengurangi nyamuk
yang ramah lingkungan
Pra Bencana, 1. Pembuatan SOP v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
saat terdapat peringatan dini
potensi 2. Pemantauan bahaya v v v v v v v v v
bencana banjir rob
(kesiapsiagaan) 3. Sosialisasi v v v v v v v v v v v v v v v v v
kesiapsiagaan bencana
4. Pengecekan alat v v v v v v v v v
penanggulangan
bencana
Saat tanggap 1. Menghidupkan/ v v v v
darurat memberikan
informasi/ woro-woro
lewat pengeras suara
2. Melakukan kajian v v v v v v v
kerugian
Pasca bencana 1. Melakukan kegiatan v v v v v v v v v v v v v
bedah tambak
2. Melakukan pengurasan v v v v v v v v v v v v v
lahan pertanian
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
c. Rekap rekomendasi ancaman Angin kencang

Tabel . Rekap Rekomendasi PRB untuk Angin Kencang desa Wonocoyo


(Identifikasi Kegiatan dan Pelaku)
Jenis Ancaman : Angin Kencang
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Lembaga/Organisasi yang Terlibat

Kelompok Ternak Ikan

Puskesmas Pembantu

Kelompok Kesenian
Kelompok Sinoman

Kelompok Ternak
Relawan Destana
Pemerintah Desa

Kader Kesehatan
Fase Kegiatan

Kelompok tani

Karang Taruna
Dasawisma

Perhutani

Kader LH
BUMDES
RT/RW

Linmas

PDAM
3 Pilar

BPD
PKK
Pra bencana, 1. Pembuatan peraturan v v v v v v v v v v v v v v v
saat tidak penanggulangan
terjadi bencana
bencana 2. Pengajuan RPB ke v v v v v v v v
(pencegahan, Musrembang Desa &
mitigasi, dan Musrembang
peningkatan Kecamatan
kapasitas) 3. Sosialisasi kesadaran v v v v v v v v v v v v v v v v v v
bencana
4. Penghijauan/ v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
penanaman pohon
penahan/pemecah
angin kencang
5. Identifikasi dan v v v v v v v v v
pengelolaan pohon
rawan tumbang
6. Sosialisasi bangunan v v v v v v v v v v v v v v v v v v
yang berstruktur tahan
angin kencang
7. Pelatihan evakuasi v v v v v v v v v v v v v v v v
8. Simulasi v v v v v v v v v v v v v v v v v v
9. Pengadaan v v v v v v
perlengkapan darurat
kebencanaan
10. Pemasangan rambu v v v v
evakuasi/mitigasi
Pra Bencana, 1. Pengecekan alat v v v v
saat terdapat peringatan dini
potensi 2. Sosiasliasi kalender v v v v v v v v v v v v v v v v v
bencana musim peringatan dini
(kesiapsiagaan) 3. Penyiapan SOP v v v v v v v v v v v v v v v v
peringatan dini dan
evakuasi
4. Penyiapan peralatan v v v v v v v v v v v v v v v v
tanggap darurat
5. Melakukan kajian v v v v
/analisa ancaman
Saat tanggap 1. Melakukan evakuasi v v v v
darurat 2. Mengaktifkan pos v v v v v v v v v v v
pengungsian
3. Menabuh kentongan v v v
4. Penguatan koordinasi v v v v v v v v v v v v v v v v
5. Distribusi bantuan v v v v v v v v v v v v v v v v v
Pasca bencana 1. Sosialisasi pemulihan v v v v v v v v v v v v v v v v
tramua
2. Pemulihan aktivitas v v v v v v v v v v v v v v v v
3. Melakukan kajian v v v
dampak bencana
4. Identifikasi korban v v
5. Identifikasi kerusakan v v v
dan kerugian
6. Rehabilitasi & v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Rekonstruksi
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
C. Rencana Aksi Komunitas

Rencana Aksi Komunitas merupakan rencana tindakan atau kegiatan-kegiatan


yang disusun komunitas sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko bencana
untuk meredam ancaman, mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas.
Rencana tindakan ini merupakan perincian dari rencana penanggulanganbencana.
Penyusunan Rencana Aksi Komunitas ini berpedoman Rencana Aksi Komunitas
yang termaktub dalam PERKA BNPN Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Umum Desa/Kelurahan Tangguh juga dikembangkan dengan metode-metode lain
disesuaikan dengan kondisi setempat.
Alokasi tugas dan Sumberdaya merupakan pengejawantahan dari Rencan Aksi
Komunitas. Pelaksanaan kebijakan-kebijakan penanggulangan bencana
direkomendasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan teknis dan sosial. Kegiatan-
kegiatan tersebut meliputi pencegahan dan mitigasi, peningkatan kapasitas,
peningkatan kesiapsiagaan, perencanaan tanggap darurat dan perencanaan
pemulihan. Rekomendasi bentuk kegiatan dituangkan dalam matrik rekap
rekomendasi di bawah ini.
RENCANA AKSI KOMUNITAS

a. Alokasi Sumber Daya Untuk Ancaman banjir

Tabel. Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) untuk ancaman Banjir


Jenis Ancaman : Banjir
Desa : Wonocoyo
Kecamatan : Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Sumber
Biaya
No Kegiatan Tujuan Lokasi Waktu Biaya Pelaku
(Rupiah)
(Rupiah)
1 2 3 4 5 6 7 8
Fase Pra bencana, saat tidak terjadi bencana (pencegahan, mitigasi dan peningkatan kapasitas)
1. Pembuatan - Adanya pijakan dalam Baldes Rp. 3.000.000,- APBDES Pemdes,
Tahun ke-1
peraturan penanggulangan bencana Tokoh
penanggulangan Desa Wonocoyo Masyarakat,
bencana - Adanya peraturan Desa Forum PRB
sebagai upaya non
struktural mewujudkan
komunitas yang
berperilaku sadar
pengurangan risiko
bencana
- Perlinngan lingkungan
hidup
2. Pengajuan RPB ke - Menyamoaikan aspirasi Baldes APBDES Pemdes,
Tahun 1 Rp3.000.000,-
Musrembangdes warga & penganggaran Forum PRB,
kegiatan Wonocoyo

3. Sosialisasi - Peningkatan Kesadaran Desa APBDES Pemdes,


Rutin / Rp. 3.000.000,-
kesaaran bencana dan pemahaman tentang Tokoh
pengurangan risiko Wonocoyo Tahunan Masyarakat,
bencana PKK, Karang
taruna,
Relawan,
Kader
Kesehatan,
Forum PRB
4. Penghijauan - Mengurangi erosi dan Lokasi-lokasi APBDES, Pemdes,
Tahunan Rp.
pendangkalan sumber air Swadaya Tomas, ,
rawan desa
15.000.000,- Forum PRB
Wonocoyo
5. Pengerukan - Menghilangkan APBDES, Pemdes,
Saluran- Setahun Rp.15.000.0000
sungai sedimentasi sungai dan Swadaya Forum PRB,
saluran air di
saluran air sehingga sekali Warga
desa
memperlancara aliran Wonocoyo
sungai

6. Pembiatan - Meningkatkan cadangan Desa APBDES, Semua


Tahun ke-2 Rp.6.000.000,-
resapan air tanah dan Swadaya elemen &
mempermudah resapan air Wonocoyo warga di
lokasi rawan
7. Pembuatan tim - Adanya tim yang Baldes APBDES, Pemdes, Tim
Tahun ke-1 Rp. 6.000.000,-
siaga bencana menangani peringatan dini Instansi Siaga
sampai dengan darurat Woncocyo terkait,
kebencanaan
8. Pelatihan Evakuasi - Adanya tim siaga desa Baldes APBDES, Pemdes,
Tahun ke-2 Rp. 7.000.000,-
& P3K yang terampil melakukan Instansi Tokoh
evakuasi dan PPGD Wonocoyo terkait Masyarakat,
- Forum PRB,
Karang
Taruna, PKK,
Relawan,
Kader
Kesehatan,
Linmas
9. Simulasi Bencana - Peningkatan lesiapsiagaan Lokasi rawan APBDES, Pemdes, Tim
Setahun Rp. 2.000.000,-
dan evaluasi dokumen banjir Swadaya, Siaga,
rencana kontinjensi sekali Instansi Masyarakat
Wonocoyoyo
Terkait setempat

10. Pengolahan - Mengurangi risiko Desa Pemdes, Pemdes,


Tahun ke-1 Rp. 7.000.000,-
sampah pencemaran sungai Instansi Forum PRB,
Wonocoyo terkait Warga

11. Pengadaan alat - Untuk mempermudah Desa APBDES, Pemdes, Tim


Tahun ke-1 Rp. 4.000.000
komunikasi HT komunikasi & koordinasi Swadaya, Siaga
kesiapsiagaan Wonocoyo Instansi
terkait
12. Reboisasi dan - Mengurangi risiko dan Daerah rawan Tiap tahun APBDES, Pemdes,
Rp.15.000.000
penataan dampak banjir Swadaya Forum PRB,
lingkungan banjir sekali Warga

13. Normalisasi sungai - Mengurangi kemungkinan Sungai APBDES, Pemdes,


Tahun ke -3 -
terjadinya banjir Pemkab, Pemkab,
gedangan, dll Pemprov Pemprov
14. Pembuatan biopori - Mempermudah APBDES, Pemdes,
Wilayah Desa Tahun ke-1 Rp. 3.000.000
terserapnya air ke dalam Swadaya Forum PRB,
tanah Warga
15. Pengadaan - Adanya perkap untuk Desa APBDES, Pemdes, Tim
Tahun ke-2 Rp. 10.000.000
perlengkapan keperluan kegiatan Siaga
kebencanaan tanggap darurat Wonocoyo

16. Pengelolaan - Adanya dana cadangan Desa APBDES Pemdes,


Tahun ke-2 Rp. 5.000.000
tabungan siaga saat kondisi darurat Forum PRB,
kebencanaan serta proses Wonocoyo Warga
pemulihan
17. Pengelolaan bank - Adanya peningkatan Swadaya Pemdes,
Desa Tahun ke-1 -
sampah pengasilan dari Forum PRB,
pemanfaatan pemilahan Wonocoyo Warga
sampah
Fase Pra Bencana, saat terdapat potensi bencana (kesiapsiagaan)
1. Pengadaan alat & - Adanya alat yang dapat Desa Tahun ke-1 Rp. APBDES, Pemdes,
SOP Peringatan membantu Swadaya Forum PRB,
dini menginformasikan tanda2 Wonocoyo 5.000.0000,-
kemungkinan banjir
- Adanya SOP untuk
peringatan dini yang efektif
dan efisien
2. Pemantauan - Mengurangi risiko dampak Desa Menyesuaikan = Swadaya Tim Siaga
bahaya banjir banjir dengan mengetahui Desa,
lebih awal kemungkinan Wonocoyo Relawan
terjadinya banjir
3. Pengadaan pos - Adanya lokasi untuk Desa Wonocyo Tahun ke-2 Rp. 5.000.000,- APBDES, Tim Siaga
penjagaan memonitor kondisi sungai Swadaya Desa,
dengan aman Relawan
4. Sosialisasi - Kesiapsiagaan masyarakat Daerah rawan Menyesuaikan - APBDES, Tim Siaga
kesiapsiagaan di lokasi rawan Desa,
bencana Swadaya
Relawan
5. Pengecekan alat - Memastikan alat Di lokasi – Rutin - APBDES, Tim Siaga
peringatan dini peringatan dini berfungsi lokasi rawan Swadaya, Desa,
dan ujicoba SOP - Memastikan SOP benar- Relawan
benar sesuai keadaan di
lapangan
6. Menyiapan SOP - Adanya kesiapsiagaan dan Di lokasi rawan Rutin - APBDES, Tim Siaga,
Evakuasi & tim siaga desa yang Swadaya Relawan
Identifikasi mampu melakukan
kebutuhan evakuasi skala lokal desa
pengungsian
Fase Saat tanggap darurat
1. Pengaktifan alat Mengurangi kemungkinan Desa Saat tanggap - APBDES, Tim Siaga
peringatan dini korban dan kerugian akibat darurat Swadaya Desa,
banjir Wonocoyo
Relawan
2. Melakukan Mengurangi kemungkinan Desa Saat tanggap - APBDES, Tim Siaga
evakuasi kerugian akibat banjir darurat Swadaya Desa,
Wonocoyo
Relawan
3. Mendirikan dapur - Terpenuhinya kebutuhan Desa Saat terjadi - APBDES, Tim Siaga
umum dasar makanan bagi Wonocoyo tanggap Swadaya Desa,
pengungsi darurat Relawan
4. Mengaktifkan pos Mengurangi kemungkinan Desa Saat tanggap - APBDES, Tim Siaga
jaga korban dan dampak lain dari Wonocoyo darurat Swadaya Desa,
kondisi darurat Banjiir
Relawan,
linmas
5. Mengamankan Mengurangi kemungkinan Desa Saat terjadi - APBDES, Tim Siaga
lokasi bencana korban dan dampak lain dari Wonocoyo tanggap Swadaya, Desa,
kondisi darurat Banjiir darurat instansi Relawan,
terkait kader
kesehatan

6. Menghidupkan/ Adanya informasi kondisi Desa Saat terjadi - APBDES, Tim Siaga,
memberikan/ darurat yang akurat Wonocoyo tanggap Swadaya, Pemdes,
informasi woro-
darurat instansi Linmas,
woro/ lewat HT, terkait RT/Tokoh
kentongan, HP Masyarakat
7. Melakukan Mengurangi kemungkinan Desa Saat terjadi - APBDES, Tim Siaga
evakuasi korban dan kerugian akibat Wonocoyo tanggap Swadaya Desa,
banjir darurat Relawan,
linmas
8. Mengaktifkan pos Terpenuhinya kebutuan Desa Saat terjadi - APBDES, Tim Siaga
pengungsian dasar darurat tempat tinggal Wonocoyo tanggap Swadaya Desa,
bagi pengungsi/korban darurat Relawan,
linmas
9. Melakukan kajian Adanya data kerugian, Desa Saat terjadi - APBDES, Tim Siaga
kerugian kerusakan dari dampak Wonocoyo tanggap Swadaya Desa,
terjadinya banjir darurat Relawan,
linmas
10. Pengelolaan lokasi Mengurangi kemungkinan Desa Saat terjadi - APBDES, Tim Siaga
pengungsian korban dan kerugian akibat Wonocoyo tanggap Swadaya Desa,
banjir darurat Relawan,
linmas
11. Pengamanan Mengurangi kemungkinan Desa Saat terjadi - APBDES, Tim Siaga
lokasi bencana korban dan kerugian akibat Wonocoyo tanggap Swadaya Desa,
banjir darurat Relawan,
linmas
Fase Pasca Bencana
1. Sosialisasi - Terpenuhinya kebutuhan
Desa Sesaat - APBDES, Tim Siaga
pemulihan trauma pemulihan trauma mental setelah Swadaya Desa,
warga masyarakat Wonocoyo tanggap
terdampak darurat
selesai
2. Pemulihan - Terlaksananya kembali Desa Pasca Menyesuaikan APBDES, Semua
aktivitas aktivitas penghidpan bencana Swadaya, elemen
masyarkat Wonocoyo
Instansi
- Terkait
3. Rehabilitasi dan - Pulihnya kondisi fisik Desa Pasca Menyesuaikan APBDES, Semua
rekonstruksi korban Longsor bencana Swadaya, elemen
- Pulihnya kondisi kejiwaan Wonocoyo Instansi
korban longsor Terkait
4. Sosialisasi tentang Pulihnya mental & semangat Desa Pasca Menyesuaikan APBDES, Tim Siaga,
pemulihan mental masyarakat terdampak bencana Swadaya, kader
untuk beraktivitas lagi Wonocoyo kesehatan
seperti sedia kala.
b. Alokasi Sumber Daya Untuk Ancaman Banjir rob

Tabel . Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) untuk ancaman Banjir rob


Jenis Ancaman : Banjir rob
Desa : Wonocoyo
Kecamatan : Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Sumber
Biaya
No Kegiatan Tujuan Lokasi Waktu Biaya Pelaku
(Rupiah)
(Rupiah)
1 2 3 4 5 6 7 8
Fase Pra bencana, saat tidak terjadi bencana (pencegahan, mitigasi dan peningkatan kapasitas)
1. Pembuatan Dasar hukum Balai Desa Tahun ke-1 Rp. 3.000.000,- APBDES Pemdes,
peraturan penanggulangan bencana Tokoh
penanggulangan Masyarakat,
bencana Tim Siaga
2. Pengajuan RPB Penyampaian aspirasi Balai Desa Tiap tahun Rp. 3.000.000.- APBDES Pemdes,
ke masyarakat Tokoh
musrembangdes Masyarakat
3. Sosialisasi Peningkatan Pemahaman
Desa Rurin Rp.2.000.000 APBDES Forum PRB,
penanggulangan dan kesadaran tentang Wonocoyo Relawan
bencana pada pengurangan risiko Pemdes
masyarakat bencana
4. Penghijauan Mengurangi abrasi dan Dsn Setiap tahun RP. 6.000.000,- APBDES Pemdes,
dampak terjadinya rob Bendogolor Masyarakat
Wonocoyo
5. Penataan lahan Mengurangi dampak Desa Tahun ke2 Rp.50.000.000,- Pemdes & Pemdes,
tambak dan terjadinya rob Wonocoyo Instansi Forum ORB,
kawasan rawan lainnya, Warga
rob swadaya
6. Pembuatan tim Penguatan kapasitas Desa Menyesuaikan Rp.5.000.000,- Pemdes, Pemdes, Tim
siaga bencana kelompok-kelompok Wonocoyo Tim Siaga, Warga
masyarakat dan tim siaga Destana
melalui kajian risiko

7. Pembuatan Mengurangi masukanya ari Dsn Tahun k-3 Rp. 15.000.000.- Pemdes, Pemdes, Tim
Saluran & jeglek rob ke areal persawahan
Bendogolor instansi Siaga, Warga
(pintu air) Wonocoyo terkait
penahan rob di Swadaya
areal
persawahan
8. Pengadaan Mempermudah proses Dsn Tahun-3 Rp. 10.000.000 Pemdes, Pemdes, Tim
peralatan penanganan darurat banjir Bendogolor instansi Siaga, Warga
darurat rob (alat rob Wonocoyo terkait,
untuk pedah swadaya
tambak)
9. Pengajuan Mengganti biaya Desa Menyesuaikan Rp. 3.000.000 Pemdes, Pemdes,
asuransi kerusakan tanaman dan
Wonocoyo Instansi Forum PRB,
kerusakan lahan pertanian dari terkait Warga
tanaman kejadian rob
10. Pengadaan Mempermudah proses Dsn Tahun ke-2 Rp.30.000.000,0 Pemdes, Pemdes, Tim
pompa air untuk penanganan darurat banjir Bendogolor Instansi Siaga, Warga
menguras lahan rob Wonocoyo terkait.
pertanian dari Swadaya
rob
11. Pengajuan Upaya mengurangi Dsn Tahun ke-2 Rp. 24.000.000 Pemdes, Pemdes,
bantuan kerentanan ekonomi Bendogolor (@60.000 x 400 Instansi Forum PRB,
pengadaan alat (kemiskinan) dengan Wonocoyo rumah) terkait, Warga
perangkap peningkatan swsta
nyampuk pemberdayaan umkm
(Insect lamp) (produksi susu kambing,
untuk gula semut, dll)
mengurangi
nyamuk yang
ramah
lingkungan
Fase Pra Bencana, saat terdapat potensi bencana (kesiapsiagaan)
1. Pembuatan SOP - Kesiapsiagaan Warga di Desa Tahun -1 Rp.1.000.000,0 Pemdes, Pemdes,
peringatan dini lokasi rawan untuk Wonocoyo Relawan,
Swadaya
melakukan evakuasi baik Forum PRB,
diri maupun asset-asset Warga di lokasi
lainnya rawan
- Adanya SOP peringatan
dini yang teruji sesuai
kebutuhan lapangan
2. Pemantauan Kesiapsiagaan dalam Dsn Menyesuaikan - Pemdes, Pemdes, Tim
bahaya banjir menghadapi rob. Bendogolor Siaga, Warga
rob Swadaya
Wonocoyo di lokasi rawan
3. Sosialisasi - Adanya kesiapsiahaan Dsn Menyesuaikan - Pemdes, Pemdes, Tim
kesiapsiagaan warga di lokasi rawan Bendogolor Siaga, Warga
bencana Swadaya
banjir rob Wonocoyo di lokasi rawan
- Terbentuknya koordinasi
dalam kegiatan mitigasi
banjir rob
4. Pengecekan alat Memastikan perlengkapan Di lokasi yang Saat ada - Pemdes, Pemdes, Tim
penanggulangan darurat dapat berfungsi telah disepakati potensi Swadaya Siaga, Warga
bencana dengan baik saat bahaya di lokasi rawan
dibuthkan

Fase Saat tanggap darurat


1. Menghidupkan/ Mengurangi risiko korban Melalui jalur Saat tanggap - Pemdes, Pemdes, Tim
memberikan dan kerugian dengan evakuasi yang darurat Swadaya Siaga, Warga
informasi/ woro- menginfokan sejak dini telah disepakati di lokasi rawan
woro lewat akan adanya kemungkinan
pengeras suara banjir rob
2. Melakukan Adanya data kerugian dan Di lokasi yang Setelah - Pemdes, Pemdes, Tim
kajian kerugian kerusakan serta dampak telah disepakati selesai Swadaya Siaga, Warga
terjadinya banjir rob tanggap di lokasi rawan
darurat
Fase Pasca Bencana
1. Melakukan Mengurangi/mencegah Lokasi-lokasi Pasca terjadi - Pemdes, Pemdes, Tim
kegiatan bedah dampak yang ditimbulkan terdampak bencana Instansi Siaga,
tambak banjir dengan cara terkait, Relawan,
menghilangi penghambat Swdaya Warga
air rob surut kembali ke
pantai
2. Melakukan Mengurangi/mencegah Dsn Pasca terjadi - Pemdes, Pemdes, Tim
pengurasan dampak yang ditimbulkan Bendogolor Swadaya Siaga,
lahan pertanian banjir dengan cara bencana
Wonocoyo Relawan,
menetralkan kembali air Warga
asin yang menggenangi
lahan
c. Alokasi Sumber Daya Untuk Ancaman Angin kencang

Tabel . Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) untuk Angin Kencang


Jenis Ancaman : Angin kencang
Desa : Wonocoyo
Kecamatan : Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Sumber
Biaya
No Kegiatan Tujuan Lokasi Waktu Biaya Pelaku
(Rupiah)
(Rupiah)
1 2 3 4 5 6 7 8
Fase Pra bencana, saat tidak terjadi bencana (pencegahan, mitigasi dan peningkatan kapasitas)
1. Pembuatan - Adanya pijakan dalam Desa Tahunan Rp.2.000.000 APBDES Pemdes,
peraturan penanggulangan Bencana Wonocoyo Forum PRB
penanggulangan
bencana
2. Pengajuan RPB ke - Adanya penggararan Desa Tiap tahun Rp.10.000.000 APBDES Pemdes,
Musrembang Desa & Penanggulangan Bencana Wonocoyo Forum PB
Musrembang di RPJMDES
Kecamatan - Penyampaian aspirasi
masyarakat
3. Sosialisasi kesadaran Peningkatan Kesadaran dan
Desa Rutin / Rp. 3.000.000 APBDES Pemdes,
bencana pemahaman tentang Wonocoyo Tahunan Forum PB,
pengurangan risiko Warga
bencana
4. Penghijauan/ - Mengurangi kecepatan Desa Tahun -3 Rp. 10.000.000 APBDES, Pemdes,
penanaman pohon anngin Wonocoyo Swadaya Forum PB,
penahan/pemecah - Memecah dan Warga
angin kencang mengurangi dampak
kemungkinan dengan
mengupayakan kawasan
pelindung
5. Identifikasi dan - Mengurang risiko Desa Tiap tahun Rp. 3.000.000 APBDES, Pemdes,
pengelolaan pohon teradinya dampak angin Wonocoyo Forum PB,
rawan tumbang kencang Swadaya
Warga
6. Sosialisasi bangunan - Meminimalisir kerusakan Desa Tiap tahun Rp.1.000.000 APBDES, Pemdes,
yang berstruktur yang ditimbulkan apabila Wonocoyo Swadaya Forum PB,
tahan angin kencang terjadi angin kencang Warga
7. Pelatihan evakuasi - Adanya ketrampilan tim Desa Tahun ke-2 Rp. 2.000.000 APBDEs Pemdes,
siaga dalam penanganan Wonocoyo Forum PB,
evakuasi Warga
- Peningkatan
kesipasiagaan

8. Simulasi - Kesiapsiagaan Desa Tiap tahun Rp. 5.000.000 APBDES, Pemdes,


masyarakat dalam Wonocoyo Instansi Forum PB,
menghadapi bahaya terkait, Warga
Swadaya
9. Pengadaan - Adanya perlegkapan yang
Desa Tahun ke-3 Rp. 15.000.000 APBDES, Pemdes,
perlengkapan dibutuhkan untuk Wonocoyo Instansi Forum PB,
darurat kegiatan tanggap darurat terkait, Warga
kebencanaan Swadaya,
Swasta
10. Pemasangan rambu - Adanya papan informasi Desa Tahun ke-3 Rp. 5.000.000 APBDES, Pemdes, Tim
evakuasi/mitigasi untuk sosialiasi Wonocoyo Instansi Siaga, Warga
kesiapsiagaan warga
dalam menghadapi terkait,
bahaya Swadaya,
Swasta

Fase Pra Bencana, saat terdapat potensi bencana (kesiapsiagaan)


1. Pengecekan alat - Adanya kepastian alat Desa Menyesuaikan - APBDES, Pemdes, Tim
peringatan dini peringatan dini berfungsi Wonocoyo Swadaya, Siaga
dengan baik
Instansi
terkait
2. Sosiasliasi kalender - Adanya kesiapsigaan Desa Rutin - APBDES, Pemdes,
musim peringatan masyarakat terkait Wonocoyo Swadaya, Forum PB,
dini ancaman bahaya yang Warga
sifatnya msuiman Instansi
terkait,
3. Penyiapan SOP - Adanya SOP peringatn Desa Menyesuaikan - APBDES, Pemdes, Tim
peringatan dini dan dini dan SOP evakuasi Wonocoyo Swadaya, Siaga, Warga
evakuasi untuk mengurangi risiko
- Dokumen SOP peringatan Instansi
dini dan SOP evakuasi terkait
yang teruji di lapangan
4. Penyiapan peralatan - Adanya kepastian Desa Menyesuaikan - Swadaya, Pemdes, Tim
tanggap darurat peralatan tanggap darurat Wonocoyo Siaga
tersedia dengan baik
-
5. Melakukan kajian - Adanya kajian risiko Menyesuaikan
Desa - Swadaya, Pemdes, Tim
/analisa ancaman bencana yang dilakukan Wonocoyo Saga
secara berkala untuk
pembaharuan data dan
penyadartahuan
masyarakat
Fase Saat tanggap darurat
1. Melakukan evakuasi - Mengurangi risko korban Desa Sesaat - APBDES, Pemdes, Tim
serta dampak lanjutan Wonocoyo setelah terjadi Swadaya Siaga,
bencana
2. Mengaktifkan pos - Adanya layanan dasar Desa Saat tanggap - APBDES, Pemdes, Tim
pengungsian perlindungan Wonocoyo darurat Swadaya Siaga, Warga
pengungsi/korban
3. Menabuh kentongan - Memberikan informasi Desa Sesaat - APBDES, Pemdes, Tim
status kemungkinan Wonocoyo sebelum Swadaya Siaga, Warga
potensi bencana terjadi
4. Penguatan - Adanya koordinasi lentas Desa menyesuaikan - APBDES, Semua
koordinasi sektor untuk melihat Wonocoyo Swadaya elemen
rencana kontinjensi yang
telah dibuat
5. Distribusi bantuan - Pemenuhan kebutuhan Desa Menyesuaikan - Dari Pemdes,
pengunsgi Wonocoyo berbagai Forum PB,
seumber Warga
Fase Pasca Bencana
1. Sosialisasi - Adanya motivasi dan Desa Pasca - APBDES, Pemdes, Tim
pemulihan tramua semangat untuk bengkit Wonocoyo Bencana Swadaya Siaga, Kader
lagi kesehatan
2. Pemulihan aktivitas - Pemulihan kembali Desa Pasca Rp. 1.000.000 APBDES, Pemdes, Tim
kegiatan pertanian Wonocoyo Bencana Swadaya Siaga, Kader
- Pemulihan kembali kesehatan
produksi pertanian
bencana hama tikus pada
lahan pertanian
3. Melakukan kajian - Adanya kajian kerugian, Desa Pasca - APBDES, Pemdes,
dampak bencana kerusakan dan dampak Wonocoyo Bencana Swadaya, Forum PB,
bencana yang tejadi Swasta Warga
4. Identifikasi korban - Adanya data korban yang Desa Paasca - APBDES, Pemdes,
dibutuhkan untuk Wonocoyo bencana Swadaya Forum PB,
penanganan selanjutnya Warga
- Adanya laporan situasi
penanganan korban
kejadian bencana
- Laporan istuasi yang
akurat
5. Identifikasi - Adanya laporan kerugian, Desa Paasca - APBDES, Pemdes, Tim
kerusakan dan kerusakan dan dampak Wonocoyo bencana Swadaya Siaga, Kader
kerugian kejadian bencna yang kesehatan
terjadi
6. Rehabilitasi & - Proses pemulihan melalui Desa Paasca - APBDES, Pemdes,
Rekonstruksi rehabilitasi dan Wonocoyo bencana Swadaya, Forum PRB,
rekonstruksi Swasta Warga
D. Standar Operasional Prosedur (SOP) Peringatan Dini

Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera


mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang. Standar Operasional Prosedur yang
selanjutnya disebut SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan suatu sistem (dalam hal ini
sistem peringatan dini). Penyusunan SOP Peringatan ini berpedoman pada PERKA
BNPN Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh
juga dikembangkan dengan metode-metode lain disesuaikan dengan kondisi
setempat.
1. Rancangan Sistem Peringatan Dini
1.1. Karakter ancaman
a. Karakteristik ancaman banjir
Tabel. Karakteristik Ancaman Banjir Desa Wonocoyo

Jenis Ancaman : Banjir


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Karakteristik Penjelasan Karakteristik

ASAL/PENYEBAB - Penebangan liar dan hutan gundul


- Kurangnya tanaman rindang di hulu karena dirusak
manusia
- Penggundulan tanah, contoh karena penggunaan obat
- Saluran air tersumbat
- Hujan deras
- Pasang rob menyebabkan air berbaik
TANDA - Adanya suara riuh dari sungai
PERINGATAN - Menaiknya ketinggian air sungai gedangan
KEKUATAN YANG - Material yang dibawa banjir (kayu2 dsb)
MERUSAK - Arus banjir yang kuat
SELA WAKTU - Hanya beberapa jam
KECEPATAN HADIR - ± 1 jam
PERIODE Di musim penghujan
FREKUENSI - beberapa kali di musim penghujan
DURASI - 2 jam sd 3 jam untuk surut
POSISI - Pemukiman dekat dengan sungai
INTENSITAS - Paling sering banjir di RT 22,RT 24, RT26, RT 23, RT
25, RT 27
- Dusun Karan & dusunWoncoyo Selatan
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
b. Karakteristik ancaman banjir rob
Tabel. Karakteristik Ancaman Banjir rob Desa Wonocoyo

Jenis Ancaman : Banjir rob


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Karakteristik Penjelasan Karakteristik

ASAL/PENYEBAB - Gelombang tinggi, Pasang surut air laut


- Kecepatan angin
- Perubahan iklim
TANDA PERINGATAN - Angin selatan/angin laut berhembus kencang
KEKUATAN YANG MERUSAK - Kekuatan arus
- Genangan yang menimbulkan berbagai
dampak penyakit, Material sampah
SELA WAKTU - 2 hari
KECEPATAN HADIR - 6 ham
PERIODE - Sekitar bulan sabit (30 – 5) dan mendekati
pasang (11-7)
FREKUENSI - 1 tahun sekali
DURASI - 5 hari
POSISI - Deerah pantai dan persawahan Bendogolor
- Daerah muara sungai
- Tempat wisata berada di dekat pantai
- Banjir rob di muara sungai membentuk
gundukan pasir sehingga air rob tidak dapat
kembali ke laut
INTENSITAS - 6 hektar lahan pertanian dan tambak
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

c. Karakteristik ancaman angin


Tabel. Karakteristik Ancaman Angin Kencang

Jenis Ancaman : Angin kencang


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Karakteristik Penjelasan Karakteristik

ASAL/PENYEBAB - Adanya perbedaan suhu antara laut dan darat


yang akan memacu aliran angin. Semakin
berbeda tekanan hasilnya semakin kencang
- Kurangnya tanaman pemecah angin (cemara
laut, dsb) di daerah kawasan pantai
TANDA PERINGATAN - Mendung hitam dan tebal disertai suara
gemuruh
KEKUATAN YANG MERUSAK - Akibat angin yang sangat kencang membawa
material, atap rumah, ranting pohon dan debu
SELA WAKTU - Kurang lebih 25 menit
Jenis Ancaman : Angin kencang
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Karakteristik Penjelasan Karakteristik

KECEPATAN HADIR - 22 – 27 knot atau 38 – 49 km/jam


PERIODE - Setahun sekali
- Mongso 8 / bulan februari
FREKUENSI - Terjadi hampir setiap hari
DURASI - 20 menit
POSISI - Di lembah pegunungan
- Berada dekat dengan laut/pinggir laut
INTENSITAS - Merata satu desa Wonocoyo
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

d. Karakteristik ancaman banjir


Tabel. Karakteristik Ancaman Tsunami Desa Wonocoyo

Jenis Ancaman : Tsunami


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Karakteristik Penjelasan Karakteristik

ASAL/PENYEBAB - Dari alam. Subduksi lempeng samudera Hindia


dan laut jawa (lempeng India – Austraslia –
lempeng eurasia)
TANDA PERINGATAN - Gempa skala lebih dari 7 skala richter
- Air laut surut tidak seperti biasanya
- Bau angin laut yang tidak seperti biasanya
- Kemunculan Ikan/ hewan dari perairan dalam
KEKUATAN YANG MERUSAK - Gelombang tinggi
- Kecepatan /arus yang kuat dan tinggi
- Material yang dibawa
SELA WAKTU - 20 menit
KECEPATAN HADIR - 500 sd 900 km/jam
PERIODE -
FREKUENSI Sering terjadi gempa per bulan
DURASI - 20 menit
POSISI - Dusun Bendogolor dari pantai berjarak ±500 m
- Dusun Wonocoyo selatan dari pantai berjarak
±600 m
- Dusun Karang dari pantai berjarak ±1 km
- Dusun Wonocoyo utara dari pantai berjarak
±1,5 km
INTENSITAS - Dusun bendogolor, Dusun Wonocoyo selatan,
Dusun karang, Dusun Wonocoyo utara
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
1.2 Rancangan sistem peringatan dini

a. Sistem peringatan dini terhadap kejadian banjir


Jenis ancaman : Banjir
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Pemantauan dan peringatan bahaya
Sumber peringatan - Masyarkat di bantaran sungai
bahaya - Informasi dari desa Baran
Bentuk peringatan - Informasi adanya peningkatan debit dan
bahaya tinggai ari di DAM Kipik Sawahan
- Pengamatan tinggi dan volume muka air
Cara pemantauan
sungai
bahaya
- Pemantauan curah hujan
- Masyarakat melaporkan tanda-tanda banjir ke
lurah/perangkat RT/RW di kawasan rawan
Cara penyampaian
banjir
peringatan bahaya
- Melalui grup Whatsapp
- Menggunakan HT
Cara memastikan
- Menghubungi pihak petugas pengairan di DAM
kebenaran
Kipik Sawahan
peringatan
Penyebarluasan peringatan bahaya
Penyampai - Masyarakat yang ada di bantaran sungai
peringatan
- Masyarakat di sekitar sungai terutama
kelompok rentan; disabilitas, lansia dan
kelompok rentan lainnya
- RT 05 -> RW 02
Sasaran peringatan
- RT 06, RT 07, RT 08 -> RW 03
- RT 09, RT 10, RT 11 -> RW 04
- RT 12, RT 13, RT 14, RT 15, RT 16 ->RW 05
- RT 17, RT 18, RT, 19, RT 20 -> RW 06
- Melalui grup whatsap, HT dan hanphone
Cara penyampaian - Melalui penjemputan langsung kepada
peringatan masyarakat rendan dan disabilitas
- Menggunakan kentongan
- Seluruh masyarakat diminta tidak panik
- Seluruh masyarakat di daerah rawan banjir
untuk segera mengamankan barang berharga
Bentuk peringatan dengan tetap prioritaskan keselamatan diri
serta keluarga
- Seluruh masyrakat diminta menjauhi sungai
dan melakukan evakuasi
Respon/tindakan terhadap peringatan
- Verifikasi/memastikan kebenaran info
peringatan kepada dusun
Tindakan RT/RW - Mempersiapkan warga untuk melakukan
evakuasi
- Menyiapkan tempat evakuasi
- Menjauhi atau tidak beraktivitas di dekat singai
- Mengemas surat penting dan barang berharga
lainnya
Tindakan
- Menyelamatkan diri
masyarakat
- Mengevakuasi, dengan prioritas kelompok
rentan (difabel, lansia, anak, ibu hamil, dll)
- Mengevakuasi ternak
Sumber: Kajian Partisipatif desa Wonocoyo 2022

b. Sistem peringatan dini terhadap kejadian banjir rob


Jenis ancaman : Banjir Rob
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Pemantauan dan peringatan bahaya
- Petuas yang beri mandat oleh masyarakat
Sumber peringatan
- POKMASWAS
bahaya
- Masyarakat petani & petambak
- Informasi angin kencang, tinggi gelombang
laut, bekabut
Bentuk peringatan - Informasi tertutupnya muara sungai/pancer
bahaya (tambak)
- Informasi tanda-tanda muncul pada bulan Juli
sd Oktober
- Pemantauan tinggi rendahnya air pasang
Cara pemantauan
- Pemantauan volume air lait yang masuk ke
bahaya
kawasan pertanian
- Menggunakan pengeras suara masjid(TOA)
Cara penyampaian - Melalui WA
peringatan bahaya - Petugas yang diberi mandat melapor ke
Pemerintah Desa
Cara memastikan
kebenaran - Menghubungi BMKG dan SAR setempat
peringatan
Penyebarluasan peringatan bahaya
- Linmas & RT/RW
Penyampai
- Petugas yang telah ditunjuk untuk
peringatan
menyebarluaskan
Sasaran peringatan - Warga dusun Bendogolor
- Melalui grup whatsap, HT dan hanphone
Cara penyampaian
- Mmenggunakan pengeras suara masjdi
peringatan
- Masyarkaat dimintak untuk siapsiaga,
Bentuk peringatan
menyapkan peralatan penanganan darurat
Respon/tindakan terhadap peringatan
- Verifikasi/memastikan kebenaran info
peringatan kepada dusun
Tindakan RT/RW &
- Mempersiapkan warga untuk melakukan
Masyarakat
evakuasi
- Menyiapkan tempat evakuasi
- Menjauhi aktivitas di pinggir pantai
Tindakan
- Mengevakuasi hewan ternak di lokasi
masyarakat
terdampak
Sumber: Kajian Partisipatif desa Wonocoyo 2022

c. Sistem peringatan dini terhadap kejadian angin kencang


Jenis ancaman : Angin kencang
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Pemantauan dan peringatan bahaya
Sumber peringatan - Orang-orang yang paham pranoto mongso
bahaya - Informasi BMKG melalui siaran TV
- Kentongan di poskampling bergoyang
Bentuk peringatan - WA grub dengan informasi khusus
bahaya - Pengumuman melalui pak RT/RW adanya
pergerakan awan gelap
Cara pemantauan
- Melihat pergerakan mending/awan tebal
bahaya
- Kentongan
Cara penyampaian
- Disiarkan lewat pengeras masjid/mushola
peringatan bahaya
- WA Grup RT/RW
- Keluar rumah melihat situasi sekitar
Cara memastikan
- Membuka WA grup
kebenaran
- Menghubungi pihak-pihak yang bisa dipercaya
peringatan
terkait info kebencanaan
Penyebarluasan peringatan bahaya
Penyampai - Pemdes
peringatan - RT/RW
Sasaran peringatan - Seluruh warga desa
- Langsung datang kepada penyandang
Cara penyampaian
disabilitas
peringatan
- Melalui WA dan Telepon/handphone
- Warga diminta bersiapsiaga dan tetap berada
Bentuk peringatan di dalam rumah serta mengurangi aktivitas
keluar rumah untuk menhindari risiko bahaya
Respon/tindakan terhadap peringatan
- Verifikasi/memastikan kebenaran informasi
- Melakukan penyebar luasan informasi
Tindakan RT/RW &
kemapda warga
Masyarakat
- Jika diperlukan evkausi warga tertentu, maka
disampaikan arahan evakuasinya
- Patuh kepada penyampai informasi yang
ditunjuk pemdes
Tindakan - Prioritas menyelamtkan diri serta anggota
masyarakat keluarga
- Membantu tetangga yang mempunai anggota
keluarga yang rentan
Sumber: Kajian Partisipatif desa Wonocoyo 2022

d. Sistem peringatan dini terhadap kejadian tsunami


Jenis ancaman : Tsunami
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Pemantauan dan peringatan bahaya
- EWS (Early warning sistem) atau alat
Sumber peringatan peringatan dini yang dipasang oleh BPBD serta
bahaya BMKG
- Aplikasi SIRITA (BMKG)
- Sirine, Toa Masjid/mushola
- Gempa
Bentuk peringatan
- Kentongan,
bahaya
- Komunikasi WA
- Tanda peringatan dari aplikasi SIRITA
- Informasi dari BMKG
Cara pemantauan
- Informasi dari aplikasi SIRITA
bahaya
- Tanda alam -> air laut surut
- Bunyi sirine
- Informasi dari grup WA
Cara penyampaian
- Notifikasi dari BMKG, apliksi SIRITA
peringatan bahaya
- Notifikasi dari Inarisk
- Pengeras suara masjid/mushola
Cara memastikan
- Cek informasi ke BMKG dan BPBD
kebenaran
- Pengamatan tanda alam
peringatan
Penyebarluasan peringatan bahaya
- BMKG & BPBD
Penyampai
- Pemdes
peringatan
- Tim siaga bencana
- Seluruh warga desa Wonocoyo
Sasaran peringatan - Wisatawan yang sedang berkun
- Pemancing
Cara penyampaian - Umum ->Sirine, WA, Pengeras suara, VW
peringatan - Difabel -> keluaga , dijemput tim Destan
- Jangan panik
- Mengamankan aset yang berharga
Bentuk peringatan - Menjauhi pnatai
- Penyandang disabilitas dijemput petugas
evakuasi (tim siaga)
Respon/tindakan terhadap peringatan
- Bersama TNI & linmas petugas evakuasi (tim
Tindakan RT/RW &
siaga) menjemput wagra kelompok rentan &
Masyarakat
penyandang disabilittas
- Prioritas menyelamatkan diri sendiri dan
Tindakan keluarga
masyarakat - Prioritas kedua menyelematkan surat
berharga, barang berharga dan ternak
Sumber: Kajian Partisipatif desa Wonocoyo 2022
2. Rancangan sistem Komunikasi

Prosedur Standar Operasional (SOP) komunikasi Peringatan Dini

KONDISI CUACA
ALAT Petugas
PERINGATAN -INFO BMKG
Pemantau - INFO BPBD,
TITIK & LOKASI DINI
Di tiap dusun - BMKG,
RAWAN - DAM KIPIK

BPBD TRENGGALEK
HP & HT

Aplikasi EWS :
- SIRITA (Tsunami) HP TIM SIAGA HP Forum PRB3
- INARISK Desa Wonocoyo

HP & HT
HP & HT HP
HP
TIM EVAKUASI
RW & Takmir
Kepala Desa
RT Masjid
HP & HT Wonocoyo
Pengeras
, Kentongan Suara
LINMAS Masjid

HP

MASYARAKAT DESA
Karang Taruna
WONOCOYO

Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

3. Penjelasan Standar Komunikasi


3.1 Komunikasi dengan menggunakan alat:
- HP melalui Whatsapp (Grup Destana, Relawan, Linmas, Kelembagaan
Desa) yang melaporkan dan memotret situasi.
- HT dengan frekuensi 457,625 dan 462.325 yang merupakan jalur
komunikasi khusus yang berhubungan dengan kesiapsiagaan dari tim
siaga.
- Pengeras Suara yang ada di Masjid dan Musholla untuk menyampaikan
informasi status kesiapsiagaan dan peringatan dini
- Kentongan yang berada di pos kamling dan lokasi rawan di setiap RT
untuk menyampaikan peringatan dini serta status kesiapsiagaan
3.2 Peringatan Dini Tsunami
Peringatan dini terhadap tsunami disusun dalam konsep “3 Langkah
Tanggap Tsunami”
- Tanggap Gempa
Dalam situasi seperti itu, masyarakat di daerah berisiko tinggi,
disarankan untuk menjauhi pantai dan tepi sungai, sambil menunggu
informasi lebih jauh.
- Tanggap Peringatan
Menyampaikan informasi peringatan tsunami dari BMKG baik melalui
saluran iniduk maupun Aplikasi SIRITA. Tim peringatan dini membantu
masyarakat untuk menyimak pengumuman-pengumuman dan bahwa
bunyi sirine berarti perintah untuk evakuasi segera.
- Tanggap Evakuasi
Pada status ini. masyarakat di daerah di lokasi rawan (daerah pesisir)
harus segera meninggalkan tempat begitu mengalami gempabumi yang
kuat atau berlangsung lama. Di kondisi lain alat peringatan dini serta
informasi dari BMKG juga secara singkron menyampaikan peringatan
akan potensi terjadi tsunami. Tim siaga segera memberikan informasi
dasar tentang prosedur umum evakuasi.
3.3 Peringatan Dini BANJIR dan BANJIR ROB
a) Peringatan Dini disampaikan kepada warga setelah ditetapkan dari
status Normal menjadi SIAGA dikomunikasikan melalui alat alat
komunikasi (HP & HT) dan diteruskan kepada Kepala Desa, TIM SIAGA
dan Forum PRB.
b) Status BANJIR & BANJIR ROB diinformasikan dan disiarkan dengan
menggunakan pengeras suara (masjid dan musholla) dan
dikomunikasikan melalui alat komunikasi (HT dan HP). Apabila listrik
padam, maka informasi status SIAGA disiarkan melalui kentongan
dengan kode titir.
Tabel. Kode titir kentongan untuk informasi peringatan dini banjir dan
banjir rob
STATUS Kode titir kentongan
SIAGA IV o….oo.......o........oo dst
SIAGA III o….ooo…...o......ooo dst
SIAGA II o.....oooo....o......oooo dst
SIAGA I oooooooooooooooooo

Tabel. Status peringatan dini untuk Banjir dan Banjir rob


STATUS Situasi
NORMAL Aktivitas lokasi lokasi rawan berdasarkan pengamatan masih normal.
Pengamatan berkala bisa dilakukan untuk mengontrol kondisi titik titik rawan.
Dilakukan -pengecekan alat alat peringatan dini yang dipasang di dusun
Munggur serta lokasi lain apabila ada peambahan alat. Tim peringatan dini
berkoordinasi dengan RT/RW di pemukiman terdekat terkait perkembangan
situasi. Apabila diperlukan, bisa dilakukan simulasi kesiapsiagaan.

SIAGA IV Belum ada peningkatan debit air secara mencolok. Pengamatan di lokasi-

(Awal Musim lokasi rawan terutama melihat sekilas kondisi lokasi-lokasi rawan serta

Penghujan, pantauan cuaca. Pengecekan juga dilakukan oleh warga di lokasi rawan

Intensitas Hujan berkoordinasi dengan petugas peringatan dini.

rendah)

SIAGA III Hujan yang terjadi menyebabkan terjadinya genangan air di lokasi-lokasi

(Memasuki tertentu tetapi kondisinya masih belum kritis dan membahayakan. Meski

Pertengahan demikian bila status siaga III sudah ditetapkan, masyarakat dihimbau mulai

musim berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatunya dari berbagai

Penghujan) kemungkinan terjadi banjir.

SIAGA II Wilayah genangan air mulai meluas. Pengamatan untuk melihat

(Memasuki kemungkinan terjadi genangan air tidak juga surut dengan melihat tanda-

Pertengahan tanda yang ada di titik titik rawan masing-masing dusun. Pada kondisi ini

musim skenario evakuasi siap bisa dilakukan dengan skala prioritas kelompok

Penghujan) rentan. Warga, ternak, barang berharga, serta dokumen penting yang ada di
lokasi rawan segera dievakuasi dengan memberi peringatan status AWAS
melalui pengeras suara (masjid dan mushola) serta bunyi kenthongan

SIAGA I Bila dalam enam jam genangan air tersebut tidak surut dan kritis maka

ditetapkan Siaga I

Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022


4. Struktur Bidang Tanggap Darurat (TIM SIAGA DESA)

 Koordinator : - MISDI (Wonocoyo utara)


- SUSANTO (Wonocoyo selatan)
- MUHADI (Karang)
- MUKLAS (Bendogolor)

 Tim Posko Koordinator : SUHARJO (Babinsa)


Anggota : DWI ROZAQ EFFENDI (RT 05)

 Tim Kesehatan Koordinator : YANUAR DWI (RT 44)


Anggota : DIAN DWIASTUTIK (Bidan desa)
SINDU IKHSAN DANI (RT 16)

 Tim Logistik &


Dapur Umum Koordinator : MARZUKI YAHYA (RT 07)
Anggota : MISKANI (RT 39)

 Tim Evakuasi
& Transportasi Koordinator : BOYADI (RT 35)
Anggota : SLAMET ALI M(RT 32)

 Tim Pemantau Bahaya


/Peringatan Dini Koordinator : YUSUF (RT 39)
Anggota : IMRON FAUZI (RT 18)

TIM Koordinator (Per dusun ):


PEMANTAU & - MISDI (Wonocoyo utara)
KEPALA DESA
- SUSANTO (Wonocoyo selatan)
PERINGATAN
- MUHADI (Karang)
DINI
- MUKLAS (Bendogolor)

TIM POSKO TIM EVAKUASI & TIM LOGISTIK & TIM


TRANSPORTASI DAPUR UMUM KESEHATAN
E. Standar Operasional Prosedur (SOP) Evakuasi & Peta Jalur Evakuasi
Evakuasi darurat adalah perpindahan langsung secara cepat dari sumber daya
manusia dan asset sumber daya penting lainyna dari kondisi ancaman atau
kejadian yang sebenarnya dari bahaya. Standar Operasional Prosedur yang
selanjutnya disebut SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan suatu kebijakan (dalam hal ini
kebijakan evakuasi). Kebijakan evakuasi harus memperhatikan prioritas
penanganan pada kelompok rentan serta hak-hak dasar manusia. Penyusunan SOP
Evakuasi ini berpedoman pada PERKA BNPN Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh juga dikembangkan dengan metode-
metode lain disesuaikan dengan kondisi setempat.
3.4 Peta evakuasi
a. Peta rawan banjir, banjir rob, Jalur evakuasi dan data pilah penduduk di wilayah
rawan Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek
b. Peta rawan tsunami dan jalur evakuasi, Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul
Kabupaten Trenggalek
3.5 Rencana evakuasi
a) Rencana evakuasi untuk banjir
Tabel 1. Strategi evakuasi
Jenis ancaman : Banjir
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Lokasi Siapa yang Kapan Kemana Bagaimana Siapa yang
dievakuasi dievakuasi dievakuasi caranya mengevakuasi
Dusun Warga Saat kerjadian dan - Tumpak Menggunakan Linmas, Kasun,
Wonocoyo dusun sebelum kejadian Wareng transportasi RT, RW,
utara Wonocoyo (tanda-tanda - Gayam yang ada relawan
utara bahaya)
Dusun Warga Saat kerjadian dan - Tumpak Mennggunakan Linmas, Kasun,
Wonocoyo dusun sebelum kejadian Wareng transportasi RT, RW,
Selatan Wonocoyo (tanda-tanda yang tersedia relawan
Sselatan bahaya) (var, pick up,
dll)
Dusun Warga Saat kerjadian dan - Tumpak Mennggunakan Linmas, Kasun,
Karang dusun sebelum kejadian Wareng transportasi RT, RW,
karang (tanda-tanda yang tersedia relawan
bahaya) (var, pick up,
dll)
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

Tabel 2. Identifikasi jalur evakuasi


Jenis ancaman : Banjir
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
RT/Dusun Daerah Jalur Aman Jalur Rawan Titik Tempat
rawan Kumpul evakuasi
- RT 09 Dusun Jl. Pasar wage RT 10 gang Masjid Al hilal Ke Desa
- Dusun Wonocoyo Wonocoyo SMP PGR 2 ayam
utara Utara
- RT 15, sd 18 Dusun Dk Gedangan RT 22 Karang - Ke Tumpak
- Dusun Wonocoyo Wonocoyo wareng
Selatan Selatan
- RT 22 Dusun Jl Panggul- RT 22 depan - Ke tumpak
- Dusun Karang Karang Pactan Alfamart wareng
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
Tabel 3. Identifikasi penduduk dan ternak yang dievakuasi
Jenis ancaman : Banjir
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
RT/Dusun Jumlah Jumlah Laki- Perem Balita Lansia Ibu Disa Ternak
KK Jiwa laki pian hamil bilitas
- RT 01 – 11
- Dusun
465 1.843 844 828 92 53 - 25 132
Wonocoyo
utara
- RT 11-19
- Dusun
300 1.024 440 478 52 38 - 16 179
Wonocoyo
Selatan
- RT 22 – 25
- Dusun 223 827 384 359 55 18 - 11 276
Karang
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

Tabel 4. Kapasitas untuk evakuasi


Jenis ancaman : Banjir
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
RT/Dusun Pendata Koordinator Evakuasi P3K Sopir Penunjuk
jalan
Dusun Kasun Misdi - Boyadi, - Pamuji - Pardi
Wonocoyo - Slamet Ali - Gatot - Tohari Misdi
utara - Hatona
Dusun Kasun Susanto - Boyadi, - Kusrini - Jumari
Wonocoyo - Slamet Ali Susanto
Selatan
Dusun Karang Kasun Muhadi - Boyadi, - Isna - Atin
Muhadi
- Slamet Ali - Didin - Dardak
Dusun Kasun Mukhlas - Boyadi, - Eny - Sipur
Bendogolor - Slamet Ali - Wiwit G
- Agus
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
Tabel 5. Identifikasi alat dan Moda Evakuasi
Jenis ancaman : Banjir
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Lokasi HT Speaker Mobil Pick up Motor Tandu
Dusun Karang - Suko Masjid/ - Budi - Munir - banyak
- Otong Mushola - Warno - Musadi -
- Kolik
Dusun - Rudi Masjid/ - Situr - Supat - banyak
-
Bendogolor - Feri Mushola - Dumirin hari - Yutanto
Dusun - Misdi Masjid/ - Sikus - Tofa - banyak
Wonocoyo - Mukri Mushola - Syuik - Ibtidak
-
utara - Hari - Mujiono - Gatot
Muraa - Nea Wati
Diusun - Bambang Masjid/ - Susanto - Dariyo - Banyak
Wonocoyo - Gatot Mushola - Heri - Suharto
-
Selatan - Sanjaya - Mulyono - Abu
- Muryanto Sopyan
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

b) Rencana evakuasi untuk tsunami


Tabel 1. Strategi evakuasi
Jenis ancaman : Tsunami
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Lokasi Siapa yang Kapan Kemana Bagaimana Siapa
dievakuasi dievakuasi dievakuasi caranya yang
menge-
vakuasi
Dusun Lansia, Informasi pasti - Kertosono - Naik motor Tim Siaga
Wonocoyo Balita, terjadi tsunam - Gayam - Naik mobil (Destana),
utara penyandang dari BMKG dan tim - Bodag - Digendong Relawan
disabilitas siaga (Destana)
Dusun Lansia, Informasi pasti - Tumpak Wareng - Naik motor Tim Siaga
Wonocoyo Balita, terjadi tsunam - Tumpak ketos - Naik mobil (Destana),
Selatan penyandang dari BMKG dan tim - Purno - Digendong Relawan
disabilitas siaga (Destana) - Geyong
Dusun Lansia, Informasi pasti - Tumpak Wareng - Naik motor Tim Siaga
Karang Balita, terjadi tsunam - Tumpak ketos - Naik mobil (Destana),
penyandang dari BMKG dan tim - Purno - Digendong Relawan
disabilitas siaga (Destana) - Geyong
Dusun Lansia, Informasi pasti - Tumpak Wareng - Naik motor Tim Siaga
Bendogolor Balita, terjadi tsunam - Tumpak ketos - Naik mobil (Destana),
penyandang dari BMKG dan tim - Purno - Digendong Relawan
disabilitas siaga (Destana) - Geyong
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
Tabel 2. Identifikasi jalur evakuasi
Jenis ancaman : Tsunami
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
RT/Dusun Daerah Jalur Aman Jalur Titik Tempat
rawan Rawan Kumpul evakuasi
Bendogolor RT: 34 sd 41 Jln kepuh Jalur Bleber - Tumpak Tumak
Jln Sumur wareng Ketos
Musto - Purno Banyu
- Geyong tarung
Wonocoyo Selatan RT: 12 sd 21 Jln Loji – Jalur ke - Tumpak Tumpak
Karang Nglebeng wareng Ketos
- Purno
Karang RT: 22 sd 27 Karang ke Jalur ke - Tumpak Tumpak
arah barat dan Nglebeng Wareng Ketos
utara - Purno
Wonocoyo Utara RT: 1 sd 11 Ke arah Jati Ke timur - Gayam Gayam
dan timur - Bakalan
Gayam (utara)
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

Tabel 3. Identifikasi penduduk dan ternak yang dievakuasi


Jenis ancaman : Tsunami
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
RT/Dusun Jumlah Jumlah Laki- Perem Balita Lansia Ibu Disa Ternak
KK Jiwa laki pian hamil bilitas
- RT 01 – 11
- Dusun
465 1.843 844 828 92 53 - 25 132
Wonocoyo
utara
- RT 11-19
- Dusun
300 1.024 440 478 52 38 - 16 179
Wonocoyo
Selatan
- RT 22 – 25
- Dusun 223 827 384 359 55 18 - 11 276
Karang
- RT 34 – 41
Dusun 44 260 134 126 22 7 - 4 250
Bendogolor
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
Tabel 4. Kapasitas untuk evakuasi
Jenis ancaman : Tsunami
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
RT/Dusun Pendata Koordinator Evakuasi P3K Sopir Penunjuk
jalan
Dusun Kasun Tim siaga - Tim siaga - Nakes - Turnito Turwito
Bendogolor (Destana) (Destana - Tupani
- Warga - Agustus
- Puji W
Dusun Karang Kasun Tim siaga - Tim siaga - Nakes - Atim Slamet AM
(Destana) (Destana - Juli
- Warga - Rian
- Sukor
Dusun Kasun Tim siaga - Tim siaga - Nakes - Jumari Rianto
Wonocoyo (Destana) (Destana - Eva - Rinato patik
Selatan - Warga - Rofiq patik
- Solikan - Budianto
- Supri
Dusun Kasun Tim siaga - Tim siaga - Pamudji - Gatot Misdi
Wonocoyo (Destana) (Destana - Nanik - Cipto
Utara - Warga - Dr.Hartono - Warno
- Dr.Gatot
- Dr.Susan
- Dr.Danang
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

Tabel 5. Identifikasi alat dan Moda Evakuasi


Jenis ancaman : Tsunami
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Lokasi dusun HT Speaker Mobil Pick up Motor Tandu
Bendogolor - Wiwit Masjid/ - Hari - Turwito - banyak
- Sigit Mushola - Suprianto - Supri -
- Sucipto - Situr - Tupani
Karang - Genot Masjid/ - Warno - Warno - banyak
- Siko Mushola - Rian - Kholiq
-
- Ratno - Kholiq - Atun
otong
Wonocoyo - Ari F Masjid/ - Ari G - Mulyoto - banyak
utara - Eko M Mushola - Didik - Gatot
-
- Pamuji - Balai
desa
Wonocoyo - Isu Masjid/ - Jumari - Jumari - Banyak
-
Selatan - Joko Mushola
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
F. Rencana Kontinjensi
Rencana Kontinjensi adalah rencana yang disusun untuk menghadapi suatu situasi
krisis yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi dapat pula tidak terjadi.
Rencana Kontinjensi (Renkon) merupakan suatu proses identifikasi dan
penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang belum
tentu terjadi. Renkon hanya diaktifkan jika keadaan yang diperkirakan akan terjadi.
Rencana kontijensi desa ini hanya digunakan untuk satu jenis bencana saja dan
disahkan dengan Peraturan Kepala Desa. Renkon dilakukan segera setelah ada
tanda-tanda awal (kemungkinan) akan terjadi bencana.
Penyusunan Rencana Kontinjensi ini berpedoman pada PERKA BNPN Nomor
2 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh juga
dikembangkan dengan metode-metode lain disesuaikan dengan kondisi setempat.
Pengembangan Skenario

1. Skenario Kejadian

a. Skenario Kejadian untuk banjir

Tabel . Skenario kejadian banjir

Jenis ancaman : Banjir


Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Keterangan
Waktu kejadian Malam hari
Lama kejadian 2 x 24 jam
- Dusun Wonocoyo Utara
Luas daerah terdampak - Dusun Wonocoyo Selatan
- Dusun Karang
Penyakit kulit, diare, gagal panen, kehilangan
Potensi bencana ikutan
ternak
b. Skenario Kejadian untuk tsunami

Tabel . Skenario kejadian tsunami

Jenis ancaman : Tsunami


Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Keterangan
Waktu kejadian Siang harihari
Lama kejadian 3 x 24 jam
- Dusun Bendogolor
- Dusun Wonocoyo Utara
Luas daerah terdampak - Dusun Wonocoyo Selatan
- Dusun Karang
Penyakit kulit, diare, gagal panen, kehilangan
Potensi bencana ikutan
ternak

2. Skenario Dampak
a. Skenario dampak banjir
Tabel. Dampak kejadian

Perkiraan Bentuk Risiko Pada Aset


Aset
Bentuk Risiko Jumlah
- Dusun Wonocoyo - 456 KK , L = 440, P = 478
Manusia
utara Lansia = 53, cacat= 25,
- balita = 92
- Dusun Wonocoyo - 300 KK, L =844 , P = 829,
selatan lansia = 38, cacat =16,
balita = 52
- Dusun Karang - 223 KK, L = 384, P=359,
Lansia 18, cacat 11, balita 55

Meninggal Tidak ada

Luka ringan 20 orang

Patah tulang 1 orang


Perkiraan Bentuk Risiko Pada Aset
Aset
Bentuk Risiko Jumlah
Trauma & Pingsan 10
- Aktivitas warga - Balai desa tutup semebtara
Sosial
dan pelayanan - Pertemuan rutin kelompok
warga terganggu dilaksanakan
- Sekolah - 3 sekolah diliburkan

- Sawah terendam - 30 hektar


Ekonomi/
banjir -
Finansial
- Kandang kambing - 1 kandang komunal kambing
hanyut tekena - 2 ekor ternak hanyut
banjir - 1 ekor sakit/luka-luka
- ternak mati
- Akses jalan desa - 2 rumah rusak berat, 10 rumah
Fisik/
terganggu rusak ringan
Infrastruktur - Jaringan listrik
padam
- Sumur warga
terendam banjir
- -
Alam/
Lingkungan

b. Skenario dampak tsunami


Tabel. Dampak kejadian

Perkiraan Bentuk Risiko Pada Aset


Aset
Bentuk Risiko Jumlah
- Dusun Wonocoyo - 456 KK , L = 440, P = 478
Manusia
utara Lansia = 53, cacat= 25,
- balita = 92
- Dusun Wonocoyo - 300 KK, L =844 , P = 829,
selatan lansia = 38, cacat =16,
balita = 52
- Dusun Karang - 223 KK, L = 384, P=359,
Lansia 18, cacat 11, balita 55
- Dusun Bendogolor - 44 KK, L=134. P=126,
Lansia = 7, cacat = 4. balita =22

Meninggal Tidak ada


Perkiraan Bentuk Risiko Pada Aset
Aset
Bentuk Risiko Jumlah
Luka ringan 30 orang

Patah tulang 10 orang

Trauma & Pingsan 10


- Aktivitas warga dan - Balai desa tutup semebtara
Sosial
pelayanan warga - Pertemuan rutin kelompok
terganggu dilaksanakan
- Sekolah - 5 sekolah diliburkan

- Sawah terendam - 40 hektar


Ekonomi/
banjir -
Finansial
- Kandang kambing - 1 kandang komunal kambing
ternak rusak berat - 30 ekor ternak hanyut
karena diterjang - 137 ekor ternak luka/sakit
- ternak mati
- Akses jalan desa - 50 rumah rusak berat dan
Fisik/
terganggu rsedang
Infrastruktur - Jaringan listrik - 50 rumah rusak ringan
rusak - 1 bangunan kantor rusak
- Gedung sedang
perkantoran rusak
- Pemkiman warga
rusak
- Pohon pohon besar -
Alam/
tumbang
Lingkungan
3. Kebijakan dan Strategi
Mempertimbangkan karakter ancaman serta kemungkinan risikonya, maka
untuk mengurangi risiko bencana longsor pemerintah dan masyarakat Desa
Wonocoyo menetapkan kebijakan dan strategi sebagai berikut;

Tabel . kebijakan dan strategi

Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

Kebijakan Strategi
 Aktif melakukan pemantauan di wilayah yang rawan
Kesiapsiagaan dengan  Segera memerintahkan evakuasi apabila kondisi
kemungkinan longsor membahayakan berdasarkan pemanataun

Penanganan korban  Segera mengevakuasi korban jiwa


jiwa  Menyiapkan lokasi dan tanda korban meninggal dunia
 Segera memerintahkan penyiapan dokumen penting dan
Penanganan evakuasi surat berharga lainnya agar bisa dievakuasi
dokumen penting dan  Menyiapkan tempat/lokasi evakuasi dokumen/surat
surat berharga lainnya berharga lainnya
di daerah rawan  Menyiapkan pendataan dan petugas keamanan
 Segera memerintahkan penyiapan ternak agar bisa
Penanganan evakuasi dievakuasi
ternak warga di daerah  Menyiapkan tempat/lokasi evakuasi untuk ternak
rawan  Menyiapkan pendataan dan petugas keamanan
 Menyiapkan alat dan prasarana evakuasi ternak
 Segera memerintahkan evakuasi apabila kondisi
membahayakan berdasarkan pemanataun
Penanganan evakuasi  Mengamankan jalur evakuasi
warga di daerah rawan  Menyiapkan pos pengungsian
 Menyiapkan alat dan prasarana evakuasi
 Menyiapkan tim medis
Penanganan tanggap  Menyiapkan tanda/kode untuk identifikasi kondisi luka
darurat korban luka-  Melakukan koordinasi dengan layanan kesehatan di
luka atasnya

Terpenuhinya  Tim Siaga dan relawan menyiapkan tempat dan kebutuhan


kebutuhan dasar dasar pengungsi, seperti logistik, dapur umum, sanitasi
pengungsi

Adanya pemulihan awal Melakukan kegiatan pemulihan awal agar warga yang
bagi pengungsi mengungsi bisa beraktifitas seperti sedia kala
4. Struktur Komando Tanggap Darurat
Untuk mencapai target-target kebijakan serta memastikan terlaksananya
strategi-strategi di atas, maka masyarakat dan pemerintah desa Wonocoyo
menetapkan pelaksana dengan pengorganisasian berikut ini:

Tabel . Struktur Komando Tanggap Darurat (Tim Siaga Desa)


Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Penanggungjawab : Didik Herkunadi (Kepala desa Wonocoyo)
Penasehat :
Suko (Ketua BPD)
Koordinator : - MISDI (Wonocoyo utara)

- SUSANTO (Wonocoyo selatan)


- MUHADI (Karang)
- MUKLAS (Bendogolor)

Bidang Operasi Koordinator Anggota

Posko SUHARJO (Babinsa) DWI ROZAQ EFFENDI (RT 05)


YANUAR DWI (RT 44)
Kesehatan - DIAN DWIASTUTIK (Bidan desa)
- SINDU IKHSAN DANI (RT 16)
Logistik MARZUKI YAHYA (RT 07) MISKANI (RT 39)

Evakuasi dan BOYADI (RT 35) SLAMET ALI M(RT 32)


Transportasi
Pemantau Bahaya/ YUSUF (RT 39) IMRON FAUZI (RT 18)
Peringatan Dini
5. Perencanaan Kegiatan Bidang Operasi
6.1. Bidang Operasi Posko
Tabel Perencanaan Bidang Operasi Posko
Bidang Operasi : Posko
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
 Terdatanya data korban luka
 Terdatanya data pengungsi
 Terdatanya kerugian dan kerusakan
 Ketersediaan seluruh informasi tentang data kebencanaan di
Sasaran wilayah Desa Wonocoyo
 Terkoordinasinya dengan dengan seluruh bidang operasi
 Terkoordinasinya dengan pemangku kepentingan lain di luar Desa
 Memastikan seluruh kegiatan bidang Posko sesuai dengan Protokol
Pencegahan Covid-19
 Mendata seluruh korban terdampak
 Mendata seluruh kerusakan dan kerugian
 Mengidentifikasi seluruh kebutuhan warga terdampak
 Menerima dan menyalurkan bantuan ke warga terdampak
Kegiatan  Mengkoordinir dan menyiapkan data yang dibutuhkan oleh bidang
operasi yang lain
 Berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain
 Memasang poster / tulisan sederhana protokol pencegahan
penyebaran covid-19
Tabel . Proyeksi Kebutuhan Bidang Operasi Posko

Bidang Operasi : Posko


Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
No Jenis Kebutuhan Volume Satuan Tersedia Kekurangan Keterangan
1 Laptop 1 unit 1 - Milik Desa
2 Printer 1 unit 1 - Milik Desa
3 ATK 1 paket 1 - Milik Desa
4 Tenda posko 1 unit 1 - Milik Desa
5 Tempat cuci tangan 1 unit 1 - Milik Desa

6 Masker 4 Pack 4 - Milik Desa

7 Hand sanitizer 1 Unit 1 - Milik Desa

8 Jaringan wiffi 1 unit 1 - Milik Desa

9 Termometer tembak 1 Unit 1 - Milik desa


(Gun Thermometer)
10 HT 1 Unit 1 - Milik Desa

11 Mobil/kendaraan 1 Unit 1 - Milik Desa

12 Genset 1 Unit 1 - Milik


masyarakat
13 HP 3 Unit 3 - Milik pribadi
6.2. Bidang Operasi Kesehatan
Tabel . Perencanaan Bidang Operasi Kesehatan
Bidang Operasi : Kesehatan
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
 Layanan rujuk ke puskesmas
 Terlayaninya puluhan orang yang mengalami sakit dengan
pertolongan pertama
Sasaran  Terlayaninya korban trauma
 Memastikan segenap kegiatan bidnag operasi kesehatan
susuai dengan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19
 Melakukan pendataan korban sakit
 Melakukan penanganan dan pengobatanpertolongan pertama
kepada korban luka dan patah tulang
 Membuat rujukan ke Puskesmas dan atau Rumah Sakit untuk
korban patah tulang
Kegiatan
 Mengajukan kebutuhan obat-obatan dan kebutuhan lain
bidang operasi kesehatan kepada Posko
 Koordinasi dengan Posko
 Melakukan kegiatan prosuder pencegahan Covid-19
Tabel . Proyeksi Kebutuhan Bidang Operasi Kesehatan

Bidang Operasi : Kesehatan


Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
No Jenis Kebutuhan Volume Satuan Tersedia Kekurangan Keterangan
1 Obat-obatan 20 Paket 20 - Dari puskesmas
2 Tempat cuci tangan 1 Paket 1 - Milik desa
Disediakan
3 Hand Sanitizer 5 Paket 5 -
desa
Disediakan
4 Masker 4 Paket 4 -
desa
Disediakan
5 Sarung tangan 5 Paket 5 -
desa
Disediakan
6 Baju Hazmat 5 Pakett 5 -
desa
Termometer
7 4 Unit 4 - Milik desa
tembak
8 Alat tensi darah 4 Unit 4 - Dari puskesmas
9 Tandu 3 Unit 3 - Dari puskesmas
10 Tenda 1 Unit 1 - Milik desa
Milik desa &
11 Mobil ambulan 2 Unit 1 -
puskesmas
Dari puskesmas
12 SDM 6 Orang 6 -
& petugas desa
6.3. Bidang Operasi Logistik
Tabel Perencanaan Bidang Operasi Logistik
Bidang Operasi : Logistik
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
- Terlayaninya kebutuhan dasar pengungsi di pengungsian akhir
- Terlayaninya kebutuhan pangan bagi ternak yang dungsikan di

Sasaran lokasi pengungsian ternak sementara


- Memastikan seluruh kegiatan bidang operasi Logistik sesuai
dengan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19
- Menyediakan kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan
dan minuman, selimut
- Menyediakan bobat-obatan dasar
- Menyediakan tempak MCK yang memadahi kebutuhan
Kegiatan
pengungsi, serta ketersediaan air bersih
- Menyediakan tempat pengungsi
- Koordinasi dengan Posko
- Menerapkan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19
Tabel . Proyeksi Kebutuhan Bidang Operasi Logistik

Bidang Operasi : Logistik


Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Tersedi Keku
No Jenis Kebutuhan Volume Satuan Keterangan
a rangan

1 Tenda pengungsi ukuran 150 unit 150 - Desa, Swadaya


sedang
2 Beras 500 kg 500 - Desa, Swadaya

3 Air mineral 50 Dos 50 - Desa, Swadaya

4 Tikar 200 lembar 200 - Desa, Swadaya

5 Selimut 250 Lembar 250 - Desa, Swadaya

6 Lauk pauk 100 Kg 100 - Desa, Swadaya

7 Peralatan makan 1000 Unit 1000 - Desa, Swadaya

8 Minyak goreng 100 Liter 100 - Desa, Swadaya

9 Mie instan 200 Dus 200 - Desa, Swadaya

10 Genset & lampu 4 Unit 4 - Desa, Swadaya

11 Peralatan memasak 8 Unit 8 - Desa, Swadaya

12 Susu lansia 300 Dus 300 - Desa, Swadaya

13 Susu anak, ibu hamil & 500 Dus 500 - Desa, Swadaya
menyusui
14 Pempers 400 Dus 400 - Desa, Swadaya

15 Pembalut 300 Dus 300 - Desa, Swadaya

16 Obat nyamuk 2 Dus 2 - Desa, Swadaya

17 Peralatan mandi 500 Paket 500 - Desa, Swadaya

18 Masker 200 Pack 200 - Desa, Swadaya

19 Handsanitizer 150 Botol 150 - Desa, Swadaya

20 Termometer gun/tembak 30 Unit 30 - Desa, Swadaya

21 MCK Porabel 10 Unit 10 - Desa, Swadaya

22 Cairan desinfektan 50 Liter 50 - Desa, Swadaya


6.4. Bidang Operasi Evakuasi dan Transportasi

Tabel . Perencanaan Bidang Operasi Evakuasi dan Transportasi


Bidang Operasi : Evakuasi dan Transportasi
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
 Terevakuasinya warga terdampak
 Prioritas evakuasi adalah kelompok rentan (lansia, anak-anak,
difabel, ibu hamil)
 Terlaksananya proses evakuasi yang aman evakuasi dan cepat
 Keamanan lokasi penampungan warga terdampak
Sasaran
 Keamanan aset-aset penting warga (ternak serta harta benda)
yang diungsikan
 Keamanan aset-aset penting Desa/prasarana publik
 Memastikan seluruh kegiatan bidang Evakuasi dan transportasi
sesuai dengan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19
 Melakukan evakuasi warga terdampak ke tempat evakuasi akhir.
Prioritas evakuasi adalah kelompok rentan (lansia, anak-anak,
difabel, ibu hamil
 Menyelamatlkan aset-aset penting Desa/prasarana publik

Kegiatan  Membantu menyelamatkan aset-aset milik warga terdampak


 Melakukan patroli pengamanan wilayah yang terdampak
 Koordinasi dengan Posko
 Melaksanakan prosedur pencegahan penyebaran covid-19 dalam
proses evakuasi
Tabel. Proyeksi Kebutuhan dan Analisis Kesenjangan Bidang Operasi
Evakuasi dan Transportasi
Bidang Operasi : Evakuasi dan Transportasi
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Keku Keter
No Jenis Kebutuhan Volume Satuan Tersedia
rangan angan
1 Lampu Senter 24 Buah - 24 Pemdes
2 Pengeras suara 4 Buah - 4 Pemdes
3 Kentongan 4 Buah 4 - Swadaya
4 Mobil pick up 4 Buah 4 - Swadaya
5 Motor tosa 4 Buah 3 1 Pemdes
6 Handphone 4 Buah 4 - Swadaya
7 Tambang 12 Buah - 12 Pemdes
8 Sepatu bot 25 Buah - 25 Swadaya
9 Master 50 Buah - 50 Pemdes
10 Jas hujan 30 Unit - 20 Swadaya
11 Tandu 4 Buah - 4 Desa
12 Perahu evakuasi 1 Unit - 1 Pihak luar
6.5. Bidang Operasi Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya
Tabel . Perencanaan Bidang Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya
Bidang Operasi : Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya
Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
 Terdeteksinya sejak awal status daerah-daerah rawan di
semua dusun
 Terlaporkannya situasi dan kondisi wilayah rawan kepada Tim
Siaga, Kepala desa dan warga masyarakat
 Terdeteksinya situasi dan kondisi seluruh wilayah rawan di
Sasaran wilayah Desa Wonocoyo
 Memastikan segenap kegiatan bidang operasi peringatan dini
sesuai dengan prosedur pencegahaan penyebaran covid-19
 Mengkomunikasikan prosedur pencegahan penyebaran covid-
19 dalam komunikasi peringatan dini
 Melakukan pemantauan bahaya di seluruh wilayah yang rawan
 Melaporkan situasi dan kondisi seluruh wilayah yang rawan
longsor Tim siaga dan masing-masing koordinator Bidang
Operasi
Kegiatan  Melaksanakan prosedur pencegahan penyebaran covid-19
dalam kegiatan bidang operasi peringatan dini
 Menyampaikan untuk mematuhi protokol pencehan covid-19
dalam komunikasi peringatan dini
Tabel . Proyeksi Kebutuhan dan Analisis Kesenjangan Bidang Operasi
Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya

Bidang Operasi : Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya


Desa/Kecamatan : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

No Jenis Kebutuhan Volume Satuan Tersedia Kekurangan Keterangan

1 HT 4 unit 4 - Milik Pemdes

2 Hansanitizer 8 Botol 8 - Disediakan desa

3 Lampu senter 8 unit 8 - Milik pribadi

4 Sepeda motor 8 unit 8 - Milik pribadi

5 Jas hujan 8 buah 8 - Milik pribadi

6 Sepatu boots 8 unit 8 - Milik desa

7 Sumberdaya 8 orang 8 - Kasun, Tim Siaga


manusia dan Relawan,

8 Handphone 8 Unit 8 - Milik pribadi

9 Masker 2 Pak 2 - Swadaya

10 Pusla data HP 8 Paket 8 - Milik pribadi

6. Penutup

Guna menguji rencana kontinjensi longsor yang telah disusun ini dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan lebih lanjut guna keberhasilan upaya
mengurangi dampak dari kondisi darurat Longsor. Pengujian dapat dilakukan
secara langsung sesuai dengan fase kondisi yang ada. Pengujian rencana
kontinjensi ini bisa dilakukan sekaligus sebagai bentuk kegiatan kesiapsiagaan
pada fase normal (tidak dalam kondisi bencana).
G. Pelatihan / Peningkatan Kapasitas
Dalam upaya Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana telah
dilaksanakan beberapa pelatihan untuk peningkatan kapasitas masyarakat dan
perangkat pemerintah desa. Peningkatan berupa pengenalan berbagai macam alat
kajian desa partispatif. Metode-metode kajian desa partisipatif/PRA (Participatory
Rural Appraisal) ini menjadi dasar untuk memetakan potensi serta keadaaan desa
sehingga dapat menjadi alat untuk merencanakan pembangunan desa yang
mengintegrasikan isu pengurangan risiko bencana, isu gender, isu penghidupan
berkelanjutan, isu lingkungan serta berbagai isu strategis lainnya.
Untuk menguatkan isu perubahan iklim, dalam kegiatan ini juga
diperkenalkan metode kajian aset-aset pengidupan. Di isu gender, selain
pengenalan analisa data pilah, dalam kajian PRA (Particpatory Rural Appraisal)
juga diperkenalkan beberapa alat kajian yang memunculkan analisa kesenjangan
gender.
1. Hasil Pelatihan Kajian Desa Partisipatif
Kajian desa partisipatif digunakan untuk memotret keadaan desa dari berbagai
macam arah melalui proses partisipasif. Seperti halnya kajian risiko bencana
partisipatfi pada prosesnya dapat menumbuhkan kesadaran kritis terhadap
permasalahan-permasalahan di masyarakat dan mendorong untuk lebih aktif
terlibat dalam perencanan pembangunan desa. Dalam konteks kebencanaan,
kajian desa partisipatif menghasilkan data lebih jeli melihat faktor kerentanan
serta kelompok rentan dari berbagai sudut sehingga berguna bagi upaya
pengurangan risiko bencana yang terintegrasi dalam perencanaan
pembangunan sekaligus sensitif terhadap upaya peningkatan taraf hidup
masyarakat.

Tabel Kencenderungan aktivitas harian laki-laki & perempuan desa Wonocoyo


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

1. Bangun, ibadah (sholat subuh), minum kopi, 1. Bangun, ibadah (sholat subuh),
aktivitas rumah, merawat ternak, dll 2. Memasak
2. Berangkat kerja, bertani/berkebun 3. Bersih-bersih rumah
3. Pulang dari sawah/kebun, mandi, sarapan, ngopi, 4. Berangkat kerja, bertani/berkebun
dll 5. Pulang dari sawah/kebun, mandi, sarapan, dll
4. Ibadah (sholat dluhur), istirahat siang, bersantai 6. Bersantai (nonton tv, hp,)
5. Bekerja, bertani/berkebun, mencari pakan ternak 7. Ibadah (sholat dluhur), istirahat (tidur siang)
6. Ibadah (sholat ashar), bertani/berkebun, cari 8. Bekerja ke sawah/kebun
pakan ternak 9. Pulang dari sawah/kebun, Ibadah (sholat ashar)
7. Pulang dari sawah/kebun, bersantai, aktivitas 10. Memasak (aktivitas dapur), bersih-bersih rumah,
rumah, merawat ternak mandi
8. Ibadah (sholat magrib, sholat isya’), makan, 11. ibadah (sholat magrib, ngaji, sholat isya)
bersantai, kumpulan, aktivitas rumah 12. Mendampingi anak belajar,
9. Tidur 13. bersantai (nonton tv)
14. Tidur
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Woncoyo 2022

Analisa : Perempuan memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi karena lokasi
aktivitasnya di rumah dan tempat bekerja.
TABEL . PETA MOBILITAS PENDUDUK DESA WONOCOYO
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

e
Jalur Bepergian Jarak Waktu tempuh Biaya Tujuan
Pasar Wage 500 m 5 menit Rp. 2.000 Perdagangan/jual beli
PKM Slorok 3 km 15 menit Rp. 10.000 Mengurus surat–surat
Polsek 400 m 5 menit Rp. 2.000 Mengurus surat-surat
KUA 1 km 7 menit Rp. 5.000 Mengurus pernikahan
SLTP 300 m 5 menit Rp. 2.000 Belajar
Terminal Panggul 250 m 5 menit Rp. 2.000 Perjalanan luar kota
Bank BRI 500 m 5 menit Rp. 12.000 Menabung dan
meminjam uang
Puskesmas Panggul 500 m 5 menit Rp. 2.000 Berobat
Taman balai kota 0 km - - Tempat hiburan
Kota Trenggalek 30 km 60 menit Rp. 25.000 Mengurus administrasi
Pantai Kili kili 2 km 10 menit Rp. 25.000 Tempat hiburan, kegiatan
konservasi
Kantor Kecamatan 0 km - - Pelayanan administrasi
kependudukan
MAN I 800 m 7 menit Rp. 2.000 Sekolah
Pantai Pelang 2,5 km 10 menit- Rp. 5.000 Hiburan, Mancing
MTS N 5 800 m 14 menit Rp. 10.000 Perdagangan
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022

Analisa : Dengan kondisi infrastruktur yang ada, mobilitas yang terjadi jutru
lebih banyak di dalam area kecamatn dan kurang terjadi mobilitas ke luar
Tabel . Kalender Musim Desa Wonocoyo
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

FEBRUARI

SEPTEMBER

NOVEMBER

DESEMBER
OKTOBER
AGUSTUS
JANUARI

MARET
MUSIM / MONGSO

APRIL

JUNI

JULI
MEI
vv
Musim penghujan vv vv v v vv
v

Musim kemarau v v v vv v v

Musim tanam padi + + + +

Musim tanam palawija + + +

Musim tanam cengkeh +

Musm panen padi + +

Musim panen palawija +

Musim panen kelapa + + + + + + + + + + + +

Musim kerang laut + + + +

Musim penyu berterlur + + + + +

Musim rumput laut + + +

Musim membuat batu bata + + + + + +

Musim banjir rob _- - - - - -

Musim banjir - - -

Musim angin kencang - - -


Sumber: Kajian Partisipati Desa Wonocoyo 2022

Analisa : Ancaman musiman yang terjadi adalah angin kencang, banjir rob, serta
banjir dari luasan sungai gedangan.
Tabel . Aktivitas musiman masyarakat desa Wonocoyo
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

MUSIM / MONGSO KEGIATAN TEMPAT

1 Grebek Suro dan santunan anak yatim, Mushola dan masjid—


Suro
Ruwatan Pusaka, masjid
2 Safar Musim Hajatan Seluruh Desa
3 Mulud Mauludan Mushola dan masjid
4 Ba’da Mulud - -
5 Jumadil Awal - -
6 Jumadil Akhir - -
7 Rajab Rejeban, puasa rejeb Mushola dan masjid
8 Ruwah Ziarah Pemakaman desa
9 Poso Kotekan/ ronda Jalan desa
10 Lomba-lomba anak-anak
Lapangan kampung,
Sawal Hari Raya Idul Fitri, Takir Keliling, Puasa
Seluruh desa
Syawal, Kupatan
11 Longkang - -
12 Besar Penyembelihan hewan kurban, musim haji Moshola dan masjid
Sumber: Kajian Partisipati Desa Wonocoyo 2022

Tabel . Aktivitas perniagaan berdasarkan kearifan lokal kalender pasaran jawa


desa Wonocoyo
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
HARI PASARAN PASAR PERDAGANGAN

Pon - -
Wage Pasar Panggul Jual hasil bumi, ternak, sembako , dll
Kliwon Pasar Panggul Jual hasil ternak
Legi Pasar Cakul Jual hasil bumi
Pahing - -
Sumber: Kajian Partisipati Desa Woncoyo 2022
Tabel . Analisa kecenderungan Desa Wonocoyo
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur

Kurun waktu
Jenis (tahun)
1970an 1980an 2000an 2010an 2020an 2022
Kecenderungan
Budidaya kelapa 00000 000000 000000 000000 000000 000000
00 000 0000 0000 000000
Budidaya padi 00000 00000 000000 000000 000000 000000
000 0000 0000 00000
Budidaya palawija 0000 00000 000000 000000 000000 000000
0 00 000
Budidaya tambak udang - - 00 000 00000 000000
Buddidaya ketela pohon 000000 000000 000000 000000 000000 00000
0000 000 00 0
Buidaya cengkeh 000000 000000 00000 0000 0000 000
0
Ternak kambing & Sapi 0000 000000 000000 000000 000000 000000
0 0 0 00
Ternak kerbau 00000 000 0 0 0 0
Ternak ayam 0000 00000 000000 000000 000000 000000
0 0 0 00
Alat transportasi (mobil 000 0000 00000 000000 00000 0000
janggolan, dll) 0
Komunikasi (handphone) - - 00 0000 000000 000000
000 000000
Kesenian 000 000 00000 000000 000000 000000
0 00
Jual beli online - - 00 000 000000 000000
0000 000000
Jasa Sound Sistem/terob - - 000 0000 00000 000000
Jasa tata rias kemanten 00 000 0000 00000 000000 000000
0 0000
UMKM/Cafe/Angkringan 0 00 000 0000 00000 000000
00
Perhotelan/Penginapan/ - - 00 000 000 00000
Homstay
Pasar Tradisional 000 0000 0000 00000 00000 000000
Penggilingan padi - 0 00 000 0000 00000
Jasa/sewa alat pertanian 0 00 000 0000 0000 000000
Kebersihan/kesehatan rumah o oo ooo oooo ooooo Oooooo
Kesuburan tanah ooooooo oooooo oooo ooo ooo ooo
o
Kualitas Udara ooooooo Oooooo oooo ooo ooo ooo
o
Kejadian banjir rob 00 000 00000 000000 000000 000000
00 000
Kejian banjir 0 0 00 000000 000000
Sumber : Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
Tabel Diagram mata pencaharian dan tingkat kesejahteraan desa Wonocoyo
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
PERTANIAN : Padi, cengkeh, kedelai, buah,
jagung, kelapa, sayuran
PERDAGANGAN : Sembako, alat bangunan, alat
pertanian, konter, apotek, toko pakaian,
toko spare part mobil/motor, kuliner,
Pom/Pertamini
PARIWISATA : Pantai pelang, pantai kili-kili
PERKANTORAN: Rumah sakit, kecamatan,
polsek, sekolah, kantor desa
JASA : Sewa mobil/rental, potong rambut,
pertukangan, salon, Transportasi
(Barang/Penumpang), Pijat, Homestay/
Penginapan, Perbankan, Wdding organizer,
Cucian motor/mobil, penggelolaan sampah
PETERNAKAN : Kambing, Sapi, Ayam Kerbau,
Burung
PERIKANAN : Udang, lele, gurame,
PENGRAJIN : Batu bata, sapu lidi, kerajinan dari
barang bekas

Kelompok mata Tingkat Prosen-


Karakteristik/ukuran kesejahteraan
pencaharian kesejahteran tase (%)
- Punya sapi 2- 6 ekor, Punya kambing 2-100 ekor
Kelompok pemilik - Kepemilikan lahan ¼ sd 1 hektar
lahan - Pengusaha tambak udang, Sejahtera 10 %
& pengusaha - Profesi umum; Biasanya perangkat desa, Pengusaha tambak,
pegawai kantor
Kelompok - Punya sapi 1-2 ekor, Punya kambing 1-5 ekor
menengah, - Kepemilikan lahan 1000 sd 2000 m2
pengusaha kecil, - Profesi umumnya; Pengrajin, pengrajin, Mebel,
pegawai negeri, karyawan,pedagang, pariwista Pra sejahtera 40%
karyawan, - Kepemilikan kebun cengkeh, dll
pengrajin,
pengelola wisata
- Punya kambing sedikit atau gaduh (memelihara ternak milik
Kelompok petani
orang lain), Ternak ayam kampung, bebek, dll Kurang
kecil, pedagang, 40%
- Kepemilikan lahan 500 – 1000 m2 sejahtera
penyedia jasa,
- Petani kecil yang membudidayakan padi,
- Tidak punya lahan
- Biasanya buruh tani
Kelompok Buruh
- Biasanya melakukan gaduh (memelihara ternak kambing atau Kurang
tani, pekerja 10%
sapi milik orang lain/juragan) mampu
serabutan
- Tingkat pendidikan rendah
- Pekerjaan serabutan
Sumber : Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
Tabel Transek Desa Wonocoyo
Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Kampung : Lokasi RT/RW :
- Ndawuhan - RT 29/RW 09
- Tretes - RT 30/RW 09
- Mojan - RT 31 & RT 32 / RW 09
- Karang Kulon - RT 27 & RT 28 / RW 08
- Guron - RT 24 / RW 07
- Ngasem - RT 26 / RW 08
- Susukan - RT 23 / RW 07
- Karang Etan - RT 22 / RW 07
Kampung : Lokasi RT/RW :
- Gunung cilik - RT 34/RW 10
- Bendogolor etan - RT 35/RW 10
- Bendogolor tengah - RT 36 & RT 37 / RW 10
- Bendogolor kulon - RT 38, RT 39 & RT 40 / RW 11
- Kepuh - RT 41 / RW 11
- Pucangombo - RT 42 & RT 43 / RW 12
- Geyong - RT 44 / RW 12
Kampung : Lokasi RT/RW :
- Bloro - RT 12 & RT 13 /RW 05
- Bango - RT 14, RT 15 & RT 16 / RW 05
- Wates - RT 17, RT 18 & RT 19 / RW 06
- Gedangan - RT 20 & RT 21 / RW 06

Kampung : Lokasi RT/RW :


- Koplahan - RT 04
- Etan Pasar - RT 05 & RT 06
- Balong - RT 08, RT 09, RT 10, RT 11
Zona Tebing Pereng Hutan
Laut/Pantai Sungai/ Kebun Tambak Tanah kering/ Akses Jalan/
Persawahan Pemukiman (Bendogolor, (Bendogolor,
(Bendogolor) Pancer Kelapa (Bendogolor) Tegalan jembatan Karang) Karang)
Analisa
Jenis tanah Tanah pasir/ air - Pasir & kerikil, liat / Pasir/air Pasir/air asin Tanah liat dan - Pasir/ Air sumur, air - Liat dan Besuk - Aspal paving - Tanah liat/ air tawar - Tanah liat/ air
asin Jernih tawar kering, tanah - Pari/besuk & - (rusak) - Lempungan, andesit tawar
/ jenis air
- Keruh jika banjir Lumpur/air - Tanah kering kering - Lancar, - Hutan
- Lumpur/air tawar tawar - Air berasal dari - Pengairan terkoneksi rakyat/sosial
- Air payau di dekat Sawah tadah sumur mengandalkan
muara hujan - Padat hujan & mesin
- Kali Sekoro dan kali mengandalkan disel
Pengging (Dsn air hujan - Grosok/ lempung
Karang)
Tingkat - Subur, air bening Subur/ - Subur/ jernih - tanah subur/ jernih subur Jernih Subur/ jernih Subur/ jernih
Kesuburan/ jernih - ada yang jernih ada
kejernihan air yang keruh
Potensi & Tempat wisata, - Tempat Kawasan Udang - Sejarah - Ada bekas - Sejarah Mesiran - Rute panglima - Sumber air umbul - Goa & Air
sejarah tempat bertelur pemancingan, penahan paname randuwok peninggalan (Wonocoyo utara) besr jendral tirto dan Dung terjun (Dusun
penyu - Hutan mangrove angin (wonocoyo Belanda - Bekas masjid/ Sudirman dowo (Bendogolor) Bendogolor)
- Jalur penyebrangan utara) - Makam Religi mushola - Pembuatan - Tempat bermain - Goa (Dusun
- - Dulu ada (bendogolor) (wonocoyo jembatan anak jaman dahulu Karang)
tempat - Gedung balai rakyat selatan) dengan (Karang) - Matar air ada
balaidesa (dsn peninggalan - Makam trah swadaya & 3 titik (Karang
Karang) belanda (wonocoyo mataram islam pribadi
selatan) (Karang) (karang
- Dibangunnya madin
th 2000 (dsn
karang)
Penggunaan Pariwisata, - Mancing, galian Untuk - Untuk Lahan - Perumahan, - Lahan pertanian Sarana Perkebunan, - Perkebunan
Penanaman pasir, pengairan berkebun tambak pertanian, - Tempat aktivias - Kebun cengkeh, transportasi Pemukiman, - Bagi hasil
lahan
tanaman green sawah, wisata kelapa udang Untuk sehari2 ; Sekolahan, kelapa pisang umum perkebunan tanaman dengan
belt - Ditanami rumput - Tambak air pembuatan tempat ibadah, keras perhutani
gajah tawar batu bata, pasar umum &
Ditanami padi, hewan, terminal,
kedelai, sayur UMKM, Pom
bensin, warung
kopi, dll
Status lahan Disparbud, DKP, Kewenangan DAM Perhutani Hal milik - Milik pribdadi/ - Milik masyrkt/ Milik pribadi/ Milik pemdes, Hak milik, Perhutani
Pemerintah Brantas, masyarakat, pribadi masyarakat, milik pemda Perhutani, Pribadi
Perhutani, Pemdes, - Milik pemdes, Pemdes, dati II
Negara - Hak milik, instansi, Milik Negara,
Bengkok, pemerintah, jalan desa,
tanah negara - Hak milik, tanah
- Menyewa bengkok,
- Sewa/kontrak
Jenis hewan Semua jenis ikan Ikan Nila, biawak, Tupai, Udang, ikan Katak, belut, - Burung, kucing Burung2, tikus, ular Burung2 Ular, Babi, anjing. - Kera, babi,
(laut) yuyu/kepiting, biawak, bangao, tikus, - Hewan Ternak; Ternak ; Kambing, bregul anjing, ayam
& jenis
udang, impun, burung kol, belut, Ayam, kambing, Sapi, ayam, unggas, hutan, landak
ternak kejung, ikan, lele, puyuh liar burung, ular sapi, entok, ikan, kerbau, tupai, - Ternak
udang, lumban merpati, kelinci,dll burung dara kerbau
Jenis Mangrove Tanaman Pakan kelapa - Padi, palawija, Pisang, tanaman Sayur mayur, pakan Penghijauan; - Pepohonan, Pepohonan,
ternak, bambu, kedelai rumah, tanaman ternak, Sono, jakaran, - Semak belukar Palawija,
tanaman
rumput hias, tanaman,kayu, talu puya, - Cengkeh, cengkeh,
Tanaman buah, buah-buahan, trembesi, prambanan (pakan kelapa, aneka
kembang kelapa, sengon, tapang, tapang ternak) rambanan
pisang cina, pohon (pakan ternak)
peneduh
Jenis Rumput laut - Kelapa - Padi, palawija, - Pisang, pohon buah Buah-buahan, Mangga, Cengkeh, kopi, jeruk, Cengkeh,
tanaman holtikultura mangga kelapa sayuran, rambutan pete, sawo Buah-buahan,
- Sayuran polybag kelapa jati, mahoni,
produktif & akasia
tanaman
pangan
Intervensi Konservasi Penambangan pasir, Saluran air - Penggunaan - Pencemaran Penggunaan Diperkeras - Terasering - Mencari kayu
penyu Dibuat jembatan, pestisida yg lingkungan, pestisida yang tidak - rondap - Menjaga
dibronjong, tidak ramah - Emisi rumah kacak ramah lingkungan kelestarian
Memancing, lingkungan - Dipelihara
menjala, nyuluh - Saluran irigasi
- Sumur bor
Masalah Rawan rob - longsor tepi sungai Hama tikus - Gagal panen - Berkurangnya - Pencemaran - Berkurangnya - Rawan laka - Longsor - Longsor
- Banjir musiman dan tupai - Tambak hasil panen lingkungan, suhu kesuburan & hasil lantas - Penggunaan obat - Penjaharahan
dan kondisi
- Kalau kemarau terendam - Habitat sawah udara makin panas hasil panen - Sebagian jalan rumput/rondap hutan masa-
kerawanan kering ( sungai di banjir rob banyak yg mati - Banyaknya nyamuk - Tanaman yang ada di tepi merusak lahan masa awal
dsn karang) (Bendogolor - Serangan di musim rob, DB tinggi dan tua bisa sungai reformasi
hama & hama (Bendogolor) tumbang (kena (Karang)
tikus - Semakin sedikit angin) - Masih
- Kerusakan lahan terbuka hijau - Kekeringan maraknya
lahan akibat - Keterbatasan pencurian
pestisida lapangan kerja kayu
- Pestisida yg
berlebihan
- Terendam
banjir rob
(Bendogolor)
Sumber : Kajian Partisipatif Desa Wonocoyo 2022
2. Hasil Pelatihan Kajian Penghidupan

1. Identifikasi Penghidupan
Aset penghidupan dimaknai sebagai modal atau sumber daya yang
dmiliki, bisa dimanfaatkan oleh komunitas tertentu untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan (tertentu) dalam mencapai tujuan hidupnya.
Aset pada pada awalnya dikategorikan ke dalam 5 kelompok, tetapi
seiring perkembangan saat ini aset digital dimunculkan dalam salah satu
kategori aset. Adapaun ke 6 aset tersebut ; a) Sumber daya manusia, b)
sumber daya alam, c) sumber daya sosial, d) sumber daya keuangan, e)
sumber daya fisik/infrastruktur dan f) sumber daya data/digital.

Tabel . Kajian 5 Asset (Pentagon Asset) Penghidupan Desa Wonocoyo


Desa/Kec : Wonocoyo/Panggul
Kabupaten : Trenggalek
Provinsi : Jawa Timur
Jenis Aset Identifikasi
Sawah, Tegalan, Kesuburan tanah, Sungai (gedangan, kali tengah, sekoro, pengging),
Sumber air (umbul tirto, dll), tambang tanah liat batu bata, kebun kelapa, kebun
Sumber daya
cengkeh, pantai (kili-kili, pelang), potensi pantai (pendaratan penyu, rumput laut,
Alam dll), hutan mangrove, goa, ladang, potensi hutan (pakan ternak, kayu, dll),
keanekaragaman hayati
Perangkat desa, Peternak (Sapi, Kambing, kerbau, lele, gurami, udang), Pedangang
(Sembako, alat bangunan, alat pertanian, konter, apotek, toko pakaian, toko spare
part mobil/motor, kuliner Pom/Pertamini), Penyedia jasa (Sewa mobil/rental,
potong rambut, pertukangan, salon, Transportasi, Pijat, Homestay/ Penginapan,
Sumber daya
Perbankan, Wedding organizer, Bengkel Cucian motor/mobil, penggelolaan sampah,
Manusia kontrktor, sopir) Pendidik (Guru, guru ngaji), Tenaga kesehatan (Bidan, doker),
Petugas tantib (Linmas, Satgas covid, polisi, tentara) , Seniman (mc, waranggana,
penyanyi, dalang), Pengrajin (batu bata, sapu lidi, kerajinan dari barang bekas),
Petani
Gedung serba guna, gedung perkantorann, pertokoan, pasar, puskesmas, Terminal,
Sumber daya Pengelolaan sampah, kandang ternak, Sekolah ( TK, SD, SMP, SMA), Jembatan,
Fisik/ Masjid & Mushola, jaringan listrik, saluran irigasi, Balaidesa, lapangan, pemakaman,
Infrastruktur jalan antar desa, jaringan seluler, jalan lingkungan, jalan antar kecamatan, jalan
desa, prasarana wisata, tempat konservasi penyu, tambak
Kelompok tani, Kelompok karang taruna, Kelompok kesenian, Gapoktan,
Sumber daya Gotongroyong membangun rumah, gotorng royong membersihkan jalan, gotong
Sosial royong bersih desa, Kumpulan arisan gulo, Santunan anak yatim, Jamaah yasinan,,
Kelompok PKK, kumpulan RT
Arisan kelembagaan, BUMDES, Arisan RT, Pertanian, Ternak ayam petelur,
Sumber daya
Penyewaan terop (alat pesta), p\Simpan Pinjam RT-nan, Simpan Pinjam Gapoktan,
Keuangan Simpan Pinjam PKK, Bank, BKD (Badan keuangan desa)
Sumber: Kajian Partisipati desa Wonocoyo 2022
Kajian 5 aset penghidupan diatas menggambarkan keberadaan aset-aset
yang ada di Desa Wonocoyo. Melalui penilaian sederhana dari keseluruhan
aset yang dimiliki oleh komunitas desa Wonocoyo dapat digambarkan dengan
diagram sebagai berikut;
Diagram analisa kesenjangan 5 aset penghidupan desa Wonocoyo
Sumber Daya Alam

Sumber Daya Sosial Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Sumber Daya


Keuangan Infrastruktur

Sumber kajian partisipatif desa Wonocoyo 2022

2. Konteks Kerentanan Aset Penghidupan


Aset penghidupan erat kaitanya dengan akses dan kontrol yang dimiliki
komunitas terhadap aset-aset yang ada. Akses dan kontrol terhadap aset di
Desa Wonocoyo sangat dipengaruhi oleh perubahan yang merentankan ;
a) Perubahan mendadak/goncangan, dalam hal ini peristiwa bencana alam
yang sifatnya mendadak yang akan dipaparkan di dalam kajian risiko
bencana di bagian selanjutnya.
b) Perubahan musiman, dalam hal ini kejadian bencana yang sifatnya musiman
dapat terjadi. Di di desa Wonocoyo sendiri dari kajian kalender musim
muncul beberapa ancaman yang sifatnya musiman, yakni; banjir rob, angin
kencang, dan banjir.
c) Perubahan perlahan (trend). Perubahan iklum membawa dampak bagi
perubahan bagi kecenderungan penghidupan masyarakat Wonocoyo. Dari
kajian kecenderungan nampak dalam kurun waktu tertentu terjadi
perubahan jenis tanaman yang dibudidayakan. Semakin banyaknya hama
dan penyakit serta menurunya kesuburan tanah dan perubahan perlahan
lainnya menyebabkan beberapa tanaman produktif yang dulu ditanam
kemudian diganti tanaman baru.
H. Materi Peningkatan Kapasitas PPGD Awam
I. SK Forum PRB Desa/Kelurahan Yang Telah di Tanda Tangani Kepala Oleh
Desa/Lurah
Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa/Kelurahan adalah wadah yang
menyatukan unsur-unsur organisasi/kelompok pemangku kepentingan di tingkat
desa yang berkemauan untuk mendukung upaya- upaya pengurangan risiko
bencana di wilayah desa. Forum ini menyediakan mekanisme koordinasi untuk
meningkatkan kerjasama berbagai pemangku kepentingan dalam keberlanjutan
kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana melalui proses yang konsultatif dan
partisipatif.
BAB III
INOVASI DI DESA WONOCOYO

Dalam kegiatan pembentukan Desa Tangguh di Desa Wonocoyo ini beberapa inovasi
yang dilakukan diantaranya ;
a. Terususnnya profil desa yang lebih rapih dan memasukkan profil risiko
bencana Desa serta potensi-potensi yang ada.
Dengan berbagai alat kajian serta metode-metode penggalian gagasan
menghasilkan data dan informasi terkait berbagai macam potensi, permasalahan,
profil risiko dan rekomendasi-rekomendasi kegiatan. Dari ragam data dan
informasi tersebut kemudian tersusun dalam profil desa yang lebih lengkap
memberi gambaran bagi arah perencanana pembangunan Desa.
b. Pelibatan Pendamping Desa
Pendamping Desa punya peran yang penting bagi Desa untuk mendampingi desa
dalam meyusun perencananan pembangunan desa. Adanya keterlibatan
pendamping Desa ini dapat menjadi agen dalam memfasilitasi tindak lanjut dari
hasil RPB dan RAK agar dapat terrintegrasi dalam RPJMDes serta RKP Desa.
Dengan adanya momentum prioritas penggunaan DD di bidang penaggulangan
bencana serta pedoman Desa Tanggap Bencana (dari kemendesa) menjadikan
pendamping desa bersama desa lebih yakin untuk merencanakan pengurangan
risiko bencana yang terintegrasi di perencanaan pembangunan.
c. Integasi dengan program kampung proklim dan desa berseri
Keberadaan kegiatan-kegiatan kampung porklim dan desa berseri sangat berkaitan
dengan tujuan desa tangguh bencana. Jika pendekatan kampung proklim terletak
pada isu menganai perubahan iklim, maka isu penanggulangan bencana juga tidak
lepas melihat konteks kerentanan terhadap kondisi perubahan iklim ini.
Pendekatan pengurangan risiko bencana sebenarnya tidak lepas juga melihat
peribahan iklim ini sebagai ancaman yang sifatnya perlahan. Dengan integrasi dari
dua isu ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan bermakna ganda, misalnya
kegiatan penanaman pohon, di satu sisi untuk mencegah terjadinya longsor, di sisi
lain juga untuk upaya konservasi lingkungan.
Dengan integrasi ini desa mendapatkan pemahaman bahwa kegiatan
pembentukan destana bukan melulu menambah anggaran baru, tetapi memaknai
kegiatan yang sudah ada agar lebih sensitif pada upaya pengurangan risiko
bencana.

d. Pelibatan Bumdes
Keberadaan bumdes harapannya dapat menjadi sumber PAD bagi Desa. Dengan
PAD yang tinggi, harapan selanjutnya desa tidak lagi tergantung dari Dana Desa
dan akhirnya untuk pembiayan-pembiayan kegiatan penanggulangan bencana
dapat benar-benar dibiayai secara mandiri. Keterlibatan Bumdes ini dalam kegiatan
masih sebatas kajian analisa pemangku kepentingan. Dari kajian tersebut Bumdes
membuka pintu kesempatan dengan adanya kegiatan pengembangan usaha-
usaha yang diwadahi oleh Bumdes guna peningkatan kapasitas masyarakat di
wilayah rawan bencana. Kegiatan-kegiatan ini tertuang dalam Rencana Aksi
Komunitas yang ada.

e. Grup WA
Keberaraan grup WA Forum PRB Desa dapat menjadi koordinasi dan media
desiminasi informasi lebih lanjut untuk mengawal terbentuknya Desa Tangguh
Wonocoyo. Keberadaan Perangkat Desa dalam hal ini Kepala Desa dalam grup WA
desa tangguh sangat berandil pada manfaat dan fungsi grup WA ini.
.
f. Penerapan Metode Kajian Desa Partisipatif/ PRA (Partisipal Rural
Appraisal)
Sudah menjadi hal umum bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah sering dirasa
menjadi kebijakan dari atas ke bawah (top-down policy) yang tidak selalu
menggembirakan bagi komunitas Desa. Karena bisa jadi persepsi mereka
kebijakan tersebut bukan sesuatu yang memang dibutuhkan mereka. Seperti
halnya pengembangan desa tangguh meskipun pada dasarnya menyangkut
‘keselamatan’ jiwa dan harta benda. Metode PRA menjadi pendekatan yang sangat
tepat untuk menggugah ‘kesadaran-kritis’ masyarakat desa akan kondisi mereka.
Meskipun secara keabsahan metode PRA ini harus dikombinasikan dengan metode-
metode lain, tetapi paling tidak sebagai sebuah pendekatan agar suatu program
atau kegiatan dapat diterima dan dilaksanakan sebagai suatu kebutuhan, metode
PRA dapat menjawab hal tersebut.
Dalam pelaksanaanya pengkayaan materi dengan pendekatan PRA ini
mendapatkan respon positif. Desa merasakan bahwa dengan pendekatan PRA ini
mereka dapat bercermin dan melihat berbagai wajah potensi baik negatif maupun
positif dari komunitas Desa Wonocoyo. Hasil dari dokumen-dokumenpun yang
telah diproses dari pendekatan PRA ini menjadi lebih kaya serta bisa diterima oleh
masyarakat Desa.
BAB IV
KENDALA YANG DIHADAPI

Secara umum, pelaksaan kegiatan pembentukan Destana di Desa Wonocoyo


tidak menemui kendala yang cukup berarti. Namun beberapa kendala yang ditemui
dilapangan dapat dirangkum di bawah ini ;
a. Persepsi Masyarakat terkait bencana cenderung bersifat tanggap
darurat
Paradigma penanggulangan bencana yang berorientasi pada penanganan gawat
darurat masih tertanam kuat pada masyarakat. Pada awalnya, fasilitator bisa
merasakan kencenderungan persepsi masyarakat tekait bencana cenderung
bersifat tanggap darurat, sehingga selalu timbul pertanyaan seperti; Kapan
diadakan praktek PPGD? Kapan diadakan Simulasi? Dsb.
Sehingga yang dilakukan fasilitator dari awal dan harus diulang terus menerus
adalah pemahaman masyarakat mengenai siklus bencana. Di tengah kegiatan
tidak sedikit ditemui peserta merasa mendapatkan pengalaman baru bahwa
kegiatan Pengurangan Risiko Bencana memiliki kompleksitas serta sangat
dibutuhkan kajian-kajian dari berbagai aspek.

b. Kewenangan desa untuk memasukkan RPB dalam perencanana Desa


Kewenangan desa belum dipahami dan dipraktikkan dengan baik oleh pemerintah
desa mupun pemerintah kebupaten, sehingga berdampak pada keberanian desa
mengeksekusi rekomendasi-rekomendasi kegiatan yang tertuang dalam dokumen
RPB. Peran pendamping desa sebenarnya bisa membantu meyakinkan desa bahwa
hal yang dilakukan sudah sesuai aturan baik dari kemendagri, kemenku maupun
kemendesa. Tetapi mengingat umumnya pendamping desa berasal dari luar desa
yang nobene tidak dilibatkan dalam kegiatan pembentukan destana ini
mengakibatkan pendamping desa tidak dapat membantu mendorong kewenangan
desa dalam rangka mengintegrasikan RPB yang telah dihasilkan.
c. Kesulitan desa untuk memasukkan anggaran kebencanaan karena
kewajiban 20 persen untuk bantuan tunai.
Seperti desa-desa lainnya, kebanyakan mengeluh terkait kewajiban untuk
menyalurkan 20% dana desa untuk penyaluran BLT. Meskpun tujuan dari
pemerintah pusat agar BLT ini merupakan salah satu strategi pemulihan ekonomi,
tetapi bagi kebanyakan desa justru menjadi bumerang. Pengguaan Dana Desa
sebelumnya menjadi angin segar untuk menganggarkan kegiatan-kegiatan yang
menjadi prioritas perencanaan desa termasuk dalam hal ini anggaran untuk
penanggulangan bencana. Syarat 20% ini meskipun posentasenya sedikit, tetapi
dengan melihat prosentasi yang lain habis untuk pembiayiaan opersional dan juga
kegiatan-kegiatan arahan dari pusat lainnya mengakibatkan hampir tidak tersisa
dan untuk kegiatan yang memang menjadi prioritas usulan masyarakat.

d. Waktu terbatas, banyaknya Capaian yang harus dikejar


7 (tujuh) hari bukanlah waktu yang singkat, namun dinamika masyarakat
sangatlah kompleks. Sebagian besar masyarakat Desa mempunyai pola jam
rutinitas yang agraris, dimana pada jam-jam tertentu harus pergi ke sawah atau
ladang. Di Desa Wonocoyo pelaksanaan kegiatan tidak bisa dilakukan melebihi jam
3 sore, dikarenakan pada saat-saat demikian mayoritas harus pergi ke Sawah.
Meskipun secara rundown telah disusun jam dari sesi demi sesi namun kenyataan
dilapangan harus menyesuikan kondisi dinamika setempat. Dinamika diskusi juga
mempengaruhi molornya waktu kegiatan. Dengan kondisi ini pada akhirnya
fasiltator harus banyak menggunakan sesi-sesi informal untuk melengkapi dan
mengejar capaian. Sehingga secara beban pekerjaan waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai capaian kegiatan tersebut bila dikalkulasi bisa lebih dari 7 hari.

Anda mungkin juga menyukai