Anda di halaman 1dari 46

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH SYSTEM QUALITY, INFORMATION QUALITY,


SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA (USER
SATISFACTION) PADA APLIKASI MAXIM DI KALANGAN
MASYARAKAT KOTA BENGKULU MENGGUNAKAN DELONE AND
MCLEAN DAN SEM-PLS

Oleh :

ELVIKA GHEA VALENCIA

G1F019023

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii

DAFTAR TABEL........................................................................................................iv

1. LATAR BELAKANG........................................................................................1

2. RUMUSAN MASALAH...................................................................................4

3. BATASAN MASALAH.....................................................................................4

4. TUJUAN PENELITIAN....................................................................................5

5. MANFAAT PENELITIAN................................................................................5

6. TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................6

6.1 Maxim.........................................................................................................6

6.2 Kualitas Informasi (Information Quality)...................................................7

6.3 Kualitas Sistem (System Quality)...............................................................7

6.4 Kualitas Layanan (Service Quality)............................................................8

6.5 Kepuasan Pengguna (User Satisfaction).....................................................8

6.6 Metode Delone and McLean.......................................................................8

6.7 SEM-Partial Least Squares (PLS)...............................................................8

7. KERANGKA BERPIKIR.................................................................................10

8. DEFINISI KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL VARIABEL


PENELITIAN..........................................................................................................11

8.1 Definisi Konseptual...................................................................................12

8.2 Definisi Operasional..................................................................................16

9. METODE PENELITIAN.................................................................................21

i
9.1 Alur Penelitian...........................................................................................22

9.2 Populasi dan Sampel.................................................................................24

9.3 Pengumpulan Data....................................................................................25

9.4 Jenis Data..................................................................................................26

9.5 Pengujian Instrumen..................................................................................27

9.6 Analisis Data.............................................................................................27

10. PENELITIAN TERDAHULU......................................................................30

11. JADWAL PENELITIAN..............................................................................37

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................39

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Popularitas Maxim (Sumber : taximaxim.com)...........................................2


Gambar 2 Kerangka Berpikir......................................................................................11

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Penelitian........................................................................................16


Tabel 2 Skala Likert (Sumber : Setiawan & Rabuani, 2019)......................................26
Tabel 3 Penelitian Terdahulu.......................................................................................30

iv
1. LATAR BELAKANG
Dari masa ke masa kemajuan teknologi terus berkembang, mulai dari era teknologi
pertanian, era teknologi industri, era teknologi informasi, dan era teknologi
komunikasi dan informasi. Perkembangan ini membawa berbagai dampak
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, setiap individu tertarik
untuk mengunakan dan memanfaatkan setiap perkembangan ini (Danuri, 2019).
Penggunaan teknologi berkembang pesat di masyarakat, mulai dari yang hanya bisa
mendengarkan suara melalui radio, kemudian dikembangkan dengan hadirnya televisi
yang memberikan tampilan audio visual, kini telah ditransformasikan menjadi sebuah
teknologi portable seperti smartphone. Smartphone telah menjadi kebutuhan primer
bagi masyarakat saat ini mulai dari anak-anak sampai orang tua (Abdullah et al.,
2019).

Menurut (Adhietya Febrian, D., 2020) dalam penelitian (Setyaningsih et al.,


2019) dijaman yang serba digital ini masyarakat dituntut untuk mempunyai mobilitas
yang tinggi, saat ini banyak perusahaan yang menyediakan jasa transportasi online.
Transportasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam aktivitas manusia. Seiring
dengan tuntutan dunia saat ini akan mobilitas yang semakin tinggi, kebutuhan akan
sistem transportasi yang lebih baik semakin meningkat agar masyarakat dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah. Hadirnya aplikasi-aplikasi
inovatif pada smartphone berbasis Android dan/atau iOS telah membawa perubahan
disegala bidang, termasuk transportasi (Putri et al., 2018). Salah satu perkembangan
teknologi dalam bidang transportasi adalah aplikasi ojek online Maxim. Menurut
(Embun Sari & Ayuh, 2020) dalam penelitian (Fernanda et al., 2022) ojek online ini
memudahkan transaksi tidak hanya di kota-kota tertentu saja, tetapi hampir diseluruh
wilayah Indonesia. Salah satu provinsi tersebut adalah Bengkulu, mengingat jumlah
pengguna internet Kota Bengkulu yang sangat besar, Bengkulu adalah kandidat yang
baik untuk transportasi online. Maxim adalah salah satu perusahaan ojek online yang
ada di Bengkulu.

1
Maxim adalah perusahaan yang bergerak dibidang transportasi online dan
pemesanan ojek online (ojol), di Rusia pada tahun 2003, Maxim hadir. Layanan ini
diluncurkan di empat kota selama enam tahun pertama. Maxim membuka cabang di
tujuh kota pada tahun 2009, 17 kota ditahun 2010, dan berkembang menjadi 22 kota
atau lebih per tahun setelah itu. Maxim mulai membentuk kemitraan diluar Rusia
pada tahun 2014, dengan negara-negara seperti Ukraina, Kazakhstan, Georgia,
Bulgaria, Tajikistan, Belarusia, Azerbaijan, dan Italia. Maxim pertama kali
diperkenalkan di Indonesia pada Juli 2018, dan kini beroperasi di 30 kota di tanah air
termasuk di Kota Bengkulu. (Maxim, 2021) dalam penelitian (Fernanda et al., 2022).

Gambar 1 Popularitas Maxim (Sumber : taximaxim.com)


Berdasakan presentase yang tertera pada Gambar 1, popularitas aplikasi Maxim
meningkat pesat di tahun 2020 tentu adanya faktor – faktor yang mempengaruhi
peningkatan pengguna pada Maxim. Maxim merupakan pendatang baru dari segi
layanan transportasi online di Indonesia. Sehingga Maxim harus terus meningkatkan
layanan agar layanan tersebut dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat agar
dapat terus menerus beroperasi dan terumaxis berkembang dari segi layananya.
Maxim akan dapat terus berkembang dan dapat meningkatkan layanannya guna
meningkatkan minat dari penggunanya. Dikutip dari (Maxim, 2019) dalam penelitian
(Aprillia, P. R., 2020) Maxim menawarkan kelebihan untuk layak digunakan di

2
antaranya yaitu tarif yang relatif murah, dapat melakukan reservasi atau pemesanan
terlebih dahulu selama 6 hari lamanya. Pengguna yang ingin menginformasikan
kepada orang lain mengenai tempat yang tengah dituju atau tengah ditempuh, dapat
mengirimkan tautan ke peta berisi rute perjalanan, sehingga dengan adanya
keunggulan ini mampu membuat Maxim terus menerus berkembang dan mulai
memasuki kota-kota besar lainnya di Indonesia dan bersaing dengan perusahaan
lainnya. Persaingan bisnis mendorong penyedia jasa transportasi online untuk
mencari kepuasan pelanggan. Maxim adalah perusahaan internasional yang
bergerak di bidang teknologi informasi dimana perusahaan ini menyediakan
platform yang mempertemukan pengemudi dan pelanggan secara mudah. Sehingga
pelayanan yang diperoleh oleh pengguna Maxim juga menjadi pertimbangan terhadap
kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja produk yang dia rasakan dengan harapannya. Kepuasan
menjadi harapan setelah pembelian dan menjadi dasar pemenuhan sebelum mencapai
partisipasi pelanggan (Setyaningsih et al., 2019).

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis Delone and McLean


dengan mengadopsi dimensi penelitian yaitu : Kualitas Sistem (System Quality),
Kualitas Informasi (Information Quality), Kualitas Layanan (Service Quality),
terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction). Dibandingkan dengan metode
analisis sistem informasi lainnya, Delone and McLean IS Succes Model merupakan
model yang lebih unggul dalam menganalisis kesuksesan penerapan sistem informasi.
Model ini menjelaskan tentang pandangan manfaat apa yang akan diperoleh dari
sistem informasi yang digunakan mulai dari kualitas sistemnya, kualitas informasinya
hingga kualitas pelayanan yang disediakan oleh sistem (Haris et al., 2020)

Dalam proses penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data


kuantitatif yang didapat dari penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang
merupakan pengguna aplikasi Maxim. Adapula hasil survei awal yang dilakukan
peneliti kepada 13 responden untuk landasan awal proses penelitian yang akan
dilakukan, yaitu 23,07% : 69,23% : 7,7% dengan indikator usia 17<=x<20, =>20

3
tahun, 35=>x=>30 tahun. Lama penggunaan 7,7% : 92,3% dengan indikator <1
tahun, =>1 tahun. Responden dalam survei ini akan terus bertambah dan diperbarui
sampai mencapai target sampel yang ditentukan oleh peneliti.

Peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh System Quality,


Information Quality, Service Quality Terhadap Kepuasan Pengguna (User
Satisfaction) Pada Aplikasi Maxim di Kalangan Masyarakat Kota Bengkulu
Menggunakan Delone and McLean dan SEM-PLS ” untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh System Quality, Information Quality dan Service Quality terhadap User
Satisfaction atau kepuasan pengguna aplikasi Maxim di kalangan masyarakat Kota
Bengkulu.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh peneliti, terdapat
permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh Kualitas Sistem (System Quality) terhadap Kepuasan


Pengguna (User Satisfaction) pada Aplikasi Maxim menggunakan metode
Delone and McLean?
2) Bagaimana pengaruh Kualitas Informasi (Information Quality) terhadap
Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) pada Aplikasi Maxim
menggunakan metode Delone and McLean?
3) Bagaimana pengaruh Kualitas Pelayanan (Service Quality) terhadap
Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) pada Aplikasi Maxim
menggunakan metode Delone and McLean?

3. BATASAN MASALAH
Pada penelitian ini, terdapat batasan masalah sebagai berikut :
1) Penelitian menggunakan model Delone McLean dengan mengadopsi 4
dimensi peneelitian yaitu Kualitas Informasi (Information Quality),
Kualitas Sistem (System Quality) dan Kualitas Pelayanan (Service Quality)

4
terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) pada aplikasi ojol
Maxim.
2) Penelitian menggunakan multivariate analysis SEM-PLS untuk mnecari
pengaruh dari variabel-variabel yang digunakan.
3) Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran
kuesioner secara online kepada 100 user atau customer dari aplikasi ojol
Maxim di kalangan masyarakat Kota Bengkulu, responden diperoleh
menggunakan rumus slovin.
4) Responden dalam penelitian merupakan pengguna dalam kasus ini yaitu
pelanggan (user) dari aplikasi ojol Maxim yang juga bagian dari
masyarakat Kota Bengkulu.

4. TUJUAN PENELITIAN
Terdapat tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1) Mengetahui pengaruh Kualitas Sistem (System Quality) terhadap Kepuasan
Pengguna (User Satisfaction) pada Aplikasi Maxim menggunakan metode
Delone and McLean?
2) Mengetahui pengaruh Kualitas Informasi (Information Quality) terhadap
Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) pada Aplikasi Maxim
menggunakan metode Delone and McLean?
3) Mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan (Service Quality) terhadap
Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) pada Aplikasi Maxim
menggunakan metode Delone and McLean?

5. MANFAAT PENELITIAN

Adapula manfaat dari penelitian ini, antara lain :


1) Peneliti ingin menemukan pembuktian bahwa adanya pengaruh dari
Kualitas Sistem (System Quality), Kualitas Informasi (Information
Quality), Kualitas Pelayanan (Service Quality) terhadap Kepuasan
Pengguna (User Satisfaction) pada penggunaan aplikasi Maxim oleh
pengguna di kalangan masyarakat Kota Bengkulu.

5
2) Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai metode dan
keterkaitan antar variabel yang digunakan serta dalam pemahaman cara
kerja sebuah metode penelitian.
3) Hasil dari penelitian dapat menjadi petimbangan untuk referensi penelitian
selanjutnya.
4) Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah pengetahuan
pengguna aplikasi ojol Maxim tentang pengaruh Kualitas Sistem (System
Quality), Kualitas Informasi (Information Quality), Kualitas Pelayanan
(Service Quality) terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) pada
penggunaan aplikasi Maxim oleh pengguna di kalangan masyarakat Kota
Bengkulu.

6. TINJAUAN PUSTAKA

6.1 Maxim
Maxim adalah salah satu penyedia layanan jasa transportasi online yang dapat
diunduh pada smartphone yang mendukung sistem operasi Ios, Android dan
HarmonyOS. Maxim merupakan perusahaan internasional yang didirikan pada
tahun 2003 oleh Kurgan Maxim Belonogov di kota Chardinsk, Rusia. Di
Indonesia, Maxim hadir sejak 2018 dan mulai beroperasi dibawah naungan PT.
Teknologi Perdana Indonesia (Sugianto et al., 2021). Maxim sedang
mengembangkan layananannya di kota-kota Indonesia, sehinggan menciptakan
persaingan antar perusahaan jasa transportasi online. Dikutip dari website
ruangojol.com pada tanggal 08 Juli 2021 dalam penelitian (Herianto et al., 2022)
saat ini, Maxim sudah menyediakn sekitar lebih dari 12 layanan yang sangat
bermanfaat, berikut ini adalah beberapa layanan yang tersedia di Maxim :
1. Bike : merupakan kategori pertama yang diperkenalkan oleh Maxim
sebagai transportasi online. Bike merupakan layanan transportasi online
roda dua yang menjemput dan mengantar penumpang ke tempat tujuan.

6
2. Car : merupakan layanan transportasi mobil yang mengantar dan
menjemput penumpang. Maxim car pada Maxim terdiri dari tiga tipe, yaitu
Maxim Car biasa, Maxim Car L, Maxim Rental Car.
3. Delivery : merupakan kategori layanan Maxim yaitu berupa layanan food
& shoop serta delivery. Food&Shoop adalah layanan membeli makanan
atau barang lainnya, sedangkan delivery adalah layanan kurir yang hanya
bertugas mengantar paket kepada pelanggan.

6.2 Kualitas Informasi (Information Quality)

Kualitas Informasi (Information Quality) merupakan variabel penting yang


menentukan keberhasilan suatu social commerce (Maria et al., 2021). Menurut
Sari dan Keni (2019) information quality adalah tingkat kesesuaian pesan yang
diterima oleh penerima pesan dengan pesan yang dimaksudkan untuk
disampaikan oleh pemberi pesan. Dari beberapa sumber diatas, bisa dikatakan
bahwa information quality atau kualitas informasi merupakan faktor utama yang
menentukan keberhasilan social commerce, di mana customer dapat
mempercayai informasi yang paling up-to-date, akurat dan relevan (Maria et al.,
2021). Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Fidri & Tasrif, 2020)
mengatakan bahwa kualitas informasi yang didapatkan dari situs pendukung
bisnis cukup penting untuk pelanggan dan bisnis itu sendiri. Dari komentar
responden diketahui bahwa kualitas informasi salah satu hal yang menentukan
keputusan mereka untuk menggunakan situs layanan bisnis tersebut.

6.3 Kualitas Sistem (System Quality)

Kualitas sistem adalah performa dari sistem yang merujuk pada seberapa baik
kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem
informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna. Pendapat lainnya
mengatakan bahwa kualitas sistem diartikan sebagai ukuran dari suatu sistem
dalam melakukan pemrosesan informasi (Krasniqi et al., 2019).

7
6.4 Kualitas Layanan (Service Quality)

Kualitas layanan merupakan kualitas dukungan yang pengguna sistem terima


dari organisasi sistem informasi dan dukungan IT personil. Kualitas layanan
adalah membandingkan harapan pengguna dan persepsi dari layanan nyata
yangmereka terima. Komponen dari berhasilnya sistem merupakan bagian dari
kualitas layanan. Berikut komponen untuk mengukur kualitas layanan yaitu nyata
(tangible), keandalan (reability), kecepatan respon (responsiveness), jaminan
(assurance), empati (empathy) (Mubarok et al., 2020).

6.5 Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Kepuasan pengguna (user satisfaction) ialah respon yang diberikan oleh


pengguna terhadap penggunaan keluaran sistem. Pengukuran dari kepuasan
pengguna di lihat dari indikator seperti keefektifan (effectiveness), efisiensi
(efficiency), dan kepuasan (satisfaction) terhadap sistem yang digunakan
(Mubarok et al., 2020).

6.6 Metode Delone and McLean

Metode DeLone and McLean (D & M) adalah metode sering digunakan untuk
mengukur kesuksesan sebuah sistem informasi yang diciptakan oleh DeLone and
McLean (Larasati & Andayani, 2019). Penelitian ini dilakukan menggunakan
dimensi metode penelitian kualitas informasi (information quality), kualitas
sistem (system quality), kualitas layanan (service quality) terhadap kepuasan
pengguna (user satisfaction) dari Delone and McLean.

6.7 SEM-Partial Least Squares (PLS)

Structural Equation Modeling- Partial Least Squares (SEM-PLS) merupakan


salah satu klasifikasi dari metode Structural Equation Modeling (SEM). SEM
adalah salah satu teknik multvariat yang akan menunjukkan bagaimana cara
merepresentasikan suatu seri atau deret hubungan kausal (causal relationship)

8
dalam suatu diagram jalur (path diagram). Analisis SEM dilakukan dengan tiga
macam kegiatan secara serentak yaitu pemeriksaan validitas dan reliabilitas
instrument (analisis faktor konfirmatori), pengujian model hubungan antar
variabel (analisis jalur) dan kegiatan untuk mendapatkan suatu model yang cocok
untuk prediksi (berkaitan dengan analisis regresi atau analisis model struktural)
(Riefky & Hamidah, 2019). Tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk
mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi. Model formalnya
mendefinisikan variabel laten adalah linear agregat dri indikator-indikatornya.
Weight Estimate untuk menciptakan komponen skor variabel laten didapat
berdasarkan bagaimana linear model (model struktural yang menghubungkan
antara variabel laten) dan outer model (model pengukuran yaitu hubungan antara
indikator dan konstruknya) dispesifikasi. Hasilnya adalah residual variance dari
variabel dependen (keduanya variabel laten dan indikator) diminimumkan
(Yuliana, 2016).
Teknik ini juga dikenal sebagai model sebab-akibat (cutaing modeling).
Penamaan ini didasarkan pada alasan yang bahwa analisis jalur memungkinkan
pengguna dapat menguji proposisi teoritis mengenai hubungan sebab dan akibat
tanpa memanipulasi variable-variabel. Pendekatan analisis yang digunakan pada
analisis path tidak berbeda dengan analisis regresi ganda. Hanya sedikit berbeda
pada perhitungan pendugaan koefisiennya dan juga dalam ha1 pembedaan
variabel independent dan dependent. Dalam analisi jalur tidak digunakan istilah
variabel independent ataupun dependent. Sebagai gantinya kita menggunakan
istilah variabel eksogen (Exogenous) dan endogen (Endogenous) (Kurniawati,
2012).

1. Variabel Eksogen (Exogenous)

Variabel - variabel exogenous dalarn suatu model jalur ialah semua


variabel yang tidak ada penyebab-penyebab eskplisitnya atau dalam
diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju kearahnya, selain pada
bagian kesalahan pengukuran. Jika antara variabel exogenous

9
dikorelasikan maka korelasi tersebut ditunjukkan dengan anak panah
dengan kepala dua yang menghubungkan variabel-variabel tersebut
(Kurniawati, 2012).

2. Variabel Endogen (Endogenous)

Variabel endogenous ialah variabel yang mempunyai anak-anak panah


menuju kearah variabel tersebut. Variabel yang termasuk didalamnya
ialah mencakup semua variabel perantara dan tergantung. Variabel
perantara endogenous mempunyai anak panah yang menuju kearahnya
dan dari arah variabel tersebut dalam sutau model diagram jalur. Sedang
variabel tergantung hanya mempunyai anak panah yang menuju
kearahnya (Kurniawati, 2012).

7. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir dalam bahasa Inggris sering disebut rationale atau rasional dan
conceptual framework atau kerangka konseptual. Pengertian kerangka berpikir, jika
merujuk pada kata rationale, maka dapat diasumsikan bahwa dalam kerangka
berpikir seorang peneliti harus dapat menggambarkan keterkaitan antar variabel dan
jalannya proses penelitian secara rasional atau masuk akal. Sedangkan, jika merujuk
pada kata conceptual framework, maka dapat diasumsikan bahwa kerangka berpikir
yang dibangun oleh seorang peneliti harus memiliki konsep yang jelas, sehingga
urgensi masalah yang diteliti dapat digambarkan dengan jelas. Kerangka berpikir
yang baik adalah kerangka berpikir yang dapat menggambarkan secara jelas alur-alur
berpikir dari peneliti tentang keterkaitan antar masalah yang ditelitinya secara teoritis.
Kekuatan berpikir analisis dan pola berpikir yang sistematis sangat diperlukan dalam
menyusun sebuah kerangka berpikir (Hidayatullah, S., 2011). Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan dimensi Kualitas Sistem (System Quality) (X1), Kualitas
Informasi (Information Quality) (X2), Kualitas Layanan (Service Quality) (X3),
ketiga dimensi variabel tersebut berperan sebagai variabel eksogen atau variabel
bebas (independent), terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) yang berperan

1
sebagai variabel endogen atau variabel terikat (dependent). Kedua jenis variabel
tersebut digambarkan hubungan antar variabel didalam kerangka berpikir pada
Gambar 2 berikut.

Kualitas Sistem (System Quality) (X1)

H1

Kualitas Informasi (Information Quality)H2 Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) (Y)


(X2)

H3
Kualitas Layanan (Service Quality) (X3)

Gambar 2 Kerangka Berpikir

Berdasarkan Gambar 2 diatas, dapat diperoleh hipotesis dari penelitian ini, yaitu :

H1 : Kualitas Sistem (System Quality) berpengaruh terhadap Kepuasan


Pengguna (User Satisfaction)

H2 : Kualitas Informasi (Information Quality) berpengaruh terhadap Kepuasan


Pengguna (User Satisfaction)

H3 : Kualitas Layanan (Service Quality) berpengaruh terhadap Kepuasan


Pengguna (User Satisfaction)

8. DEFINISI KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL


VARIABEL PENELITIAN
Terdapat dua definisi variabel penelitian, yaitu definisi konseptual dan definisi
operasional, berikut uraian terkait definisi konseptual dan operasional variabel
penelitian.

1
8.1 Definisi Konseptual

Variabel dalam penelitian adalah subjek yang memiliki objek. Objek ini
bisa berbentuk orang, benda, transaksi, atau kejadian yang dikumpulkan dari
subjek penelitian yang mencerminkan sebuah kondisi (Ulfa, 2018). Definisi
konseptual adalah pemaknaan dari konsep yang digunakan sehingga
memudahkan peneliti dalam mengoperasikan konsep tersebut di lapangan
(Febrianto, H., 2022). Berikut definisi konseptual dari variabel yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini :
8.1.1 Variabel Eksogen (Independent)
Menurut (Mudrajat, 2003:42) dalam penelitian (Nofrita, 2013)
variabel eksogen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan
dalam variabel endogen dan mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi
variabel endogen nantinya. Variabel yang berperan sebagai variabel
eksogen atau variabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
8.1.1.1 Kualitas Informasi (Information Quality) (X1)

Variabel ini menggambarkan kualitas informasi yang


diharapkan oleh pengguna ketika memakai sistem. Kualitas
informasi merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur
informasi berdasarkan keakuratan informasi, ketepatan, relevansi,
kelengkapan, waktu yang tepat, serta kemudahan untuk dimengerti
oleh pengguna (Tulodo & Solichin, 2019). Ada pula indikator
kualitas informasi (information quality) dalam melakukan penelitian
ini yang akan diuraikan sebagai berikut.

Indikator Kualitas Informasi (Information Quality)

Pada variabel Kualitas Informasi (Information Quality) terdapat


beberapa indikator menurut penelitian (Brier & lia dwi jayanti,
2020).

1
1) Keakuratan (Accuracy) : Informasi yang dihasilkan harus
akurat karena informasi dari sumber ke penerima bisa saja
terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut (Putra & Darmawan, 2021).
2) Relevansi Kebutuhan (Relevance) : Kualitas informasi pada
suatu sistem informasi dikatakan baik jika relevan terhadap
kebutuhan pengguna atau dengan kata lain, informasi yang
disajikan berguna untuk pengguna (Putra & Darmawan,
2021).
3) Kelengkapan (Completeness) : Tersedia informasi yang
lengkap mungkin akan memuaskan pengguna. Pengguna
mungkin akan menggunakan sistem informasi tersebut
secara berkala setelah merasa puas terhadap sistem
informasi tersebut (Putra & Darmawan, 2021).
4) Ketepatan Waktu (Timeliness) : Informasi yang datang
kepada pengguna tidak boleh terlambat, informasi yang
sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi.
5) Mudah Dipahami (Undertansbility) : Jika penyajian
informasi dilakukan dengan tepat, maka akan menghasilkan
kualitas informasi yang baik dan dapat memudahkan
pengguna untuk memahami informasi yang dihasilkan oleh
suatu sistem informasi (Putra & Darmawan, 2021).
8.1.1.2 Kualitas Sistem (System Quality) (X2)
Kualitas sistem (system quality) adalah performa dari sistem
yang merujuk pada seberapa baik kemampuan perangkat keras,
perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat
menyediakan informasi kebutuhan pengguna. Pendapat lainnya
mengatakan bahwa kualitas sistem diartikan sebagai ukuran dari
suatu sistem dalam melakukan pemrosesan informasi (Fidri &
Tasrif, 2020).

1
Indikator Kualitas Sistem (System Quality)

Pada variabel Kualitas Sistem (System Quality) terdapat beberapa


indikator menurut penelitian (Aziati, 2020)

1) Keandalan (Reliability) : Keandalan sistem informasi dlam


konteks ini adalah ketahanan sistem informasi dari
kerusakan dan kesalahan.
2) Waktu Respon (Response Time) : Sistem informasi memiliki
waktu akses yang cepat. Kecepatan akses dapat
meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan
sistem informasi.
3) Keamanan (Security) : Pengguna merasa bahwa data yang
digunakan pada sistem informasi tersimpan aman.
4) Kemudahan Digunakan (Ease Of Use) : sistem yang
dirancang mampu memenuhi kebutuhan pengguna dalam
kemudahan memahami menggunakan sistem informasi, juga
kemudahan dalam melakukan sesuatu atau tugas dimana
pemakaian suatu sistem akan emmudahkan seseorang dalam
bekerja (Putra, et al., 2020).
8.1.1.3 Kualitas Layanan (Service Quality) (X3)

Menurut Delone and Mclean (2003) bahwa kualitas layanan


sistem informasi merupakan pelayanan yang diperoleh pengguna
dari pengembang sistem informasi, layanan dapat berupa update
sistem informasi dan respon dari pengembang jika sistem informasi
mengalami masalah (Putra, et al., 2020).
Indikator Kualitas Layanan (Service Quality)
Pada variabel Kualitas Layanan (Service Quality) terdapat beberapa
indikator menurut penelitian (Aziati, 2020).

1
1) Ketanggapan (Responsiveness) : Suatu respon pemberi jasa
dalam membantu public dan memberikan pelayanan yang
cepat dan tanggap dengan suatu kemauan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang tepat ke pelanggan.
2) Jaminan (Ansurance) : Jaminan yang dapat diberikan sistem
informasi kepada pengguna
3) Empati (Empathy) : Empati adalah sikap kepedulian pihak
pengembang sistem informasi kepada pengguna ketika
pengguna menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan sistem
informasi yang dibangun.
8.1.2 Variabel Endogen (Dependent)
Menurut Mudrajat (dalam Nofrita, R., 2013) variabel endogen
(dependent) adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah
pengamatan. Variabel yang berperan sebagai variabel eksogen atau
variabel terikat (dependent) pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

8.1.2.1 Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) (Y)


Kepuasan pengguna adalah evaluasi terhadap kinerja yang
dihasilkan pada suatu aplikasi. Parameter dalam memberikan nilai
pada suatu aplikasi memakai tingkat kepuasan pengguna dapat
menjadi bantuan saat pemakaian system tidak bisa diberikan nilai
dari sisi intensitas user system (Dina Nurlina & Singasatia, 2022).

Indikator Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)


Pada variabel Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) terdapat
beberapa indikator menurut penelitian (Aziati, 2020)

1) Kinerja situs e-commerce : Dalam konteks ini tingkat


kemampuan sistem dalam memenuhi harapan pengguna.

1
2) Kepuasan Secara Keseluruhan (Overall Satisfaction) :
Tingkat kepuasan penguna secara keseluruhan terhadap
sistem informasi.
3) Pembelian Ulang (Repeat Purchase Intentions) :
Kemampuan ssistem informasi dalam memenuhi kebutuhan
pengguna sehingga membuat pengguna melakukan
pembelian ulang

8.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjabaran lebih lanjut tentang definisi


konseptual yang di klasifkasikan dalam bentuk variabel sebagai petunjuk
untuk mengukur dan mengetahui baik buruknya pengukuran dalam suatu
penelitian (Komunikasi et al., 2020). Definisi operasional dalam penelitian ini
dipaparkan pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1 Indikator Penelitian

Indikator
Variabel Kode Kode Nama Pernyataan Referensi
Indikator Indikator
IQ1 Keakuratan Aplikasi (Aziati, Y.,
(Accuracy) Maxim 2020).
menyediakan
informasi
Kualitas
yang akurat
Informasi
IQ IQ2 Relevansi Aplikasi (Aziati, Y.,
(Information
Kebutuhan Maxim 2020)
Quality)
(Relevance) menyediakan
informasi
yang
memenuhi

1
kebuthan
saya
IQ3 Kelengkapan Aplikasi (Aziati, Y.,
(Completeness) Maxim 2020)
menyediakan
informasi
yang lengkap
mencakup
seluruh
informasi
yang
dibutuhkan
pengguna
IQ4 Ketepatan Waktu Aplikasi (Aziati, Y.,
(Timeliness) Maxim 2020)
menyediakan
informasi
yang up-to-
date
IQ5 Mudah Dipahami Aplikasi (Aziati, Y.,
(Understandability) Maxim 2020)
menyediakan
informasi
yang mudah
unutk saya
pahami
Kaulitas SQ1 Keandalan Aplikasi (Aziati, Y.,
Sistem SQ (Reliability) Maxim 2020)
(System memberikan

1
Quality) performa
yang baik
tanpa adanya
kendala
(error)
SQ2 Waktu Respon Aplikasi (Aziati, Y.,
(Response Time) Maxim 2020)
merespon
dengan cepat
sesuai dengan
permintaan
saya
SQ3 Keamanan Aplikasi (Aziati, Y.,
(Secirity) Maxim 2020)
memberikan
kenyamanan
dan
keamanan
saat
bertransaksi
SQ4 Kemudahan Aplikasi (Aziati, Y.,
Digunakan Maxim 2020)
(Ease of Use) bersifat user
friendly
sehingga
mudah untuk
digunakan
Kualitas SERVQ1 Ketanggapan Aplikasi (Aziati, Y.,
SERVQ
Layanan (Responsiveness) Maxim 2020)

1
(Service memberikan
Quality) respon yang
cepat
terhadap
permintaan
pengguna
SERVQ2 Jaminan Customer (Aziati, Y.,
(Assurance) Care Maxim 2020)
memiliki
pengetahuan
yang mampu
menjawab
pertanyaan
sesuai dengan
permintaan
saya atau
berkaitan
dengan
masalah yang
saya alami
SERVQ3 Empati (Empathy) Customer (Aziati, Y.,
Care Maxim 2020)
bersedia
memeberikan
perhatian
penuh ketika
saya sdang
mengalami
masalah

1
dalam
menggunakna
aplikasi
Maxim
sehingga saya
merasa aman
dan nyaman
dalam
melakukan
transaksi
US1 Kinerja situs Kinerja (Aziati, Y.,
aplikasi 2020)
Maxim sudah
sesuai dan
memenuhi
harapan saya
US2 Kepuasan Secara Secara (Aziati, Y.,
Keseluruhan keseluruhan, 2020)
Kepuasan
(Overall saya puas
Pengguna
US Satisfaction) dengan
(User
aplikasi
Satisfaction)
Maxim
US3 Mengajak orang Saya kan (Aziati, Y.,
lain untuk mengajak 2020)
melakukan kerabat dan
pembelian melalui orang lain
aplikasi untuk
menggunakan
dan

2
melakukan
transaksi jasa
ojol di
Maxim
US4 Pembelian Ulang Saya akan (Aziati, Y.,
(Repeat Purchase melakukan 2020)
Intentions) pembelian
ulang di
aplikasi
Maxim

9. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan


survei dan penyebaran kuesioner, penelitian ini menggunakan metode Delone
and McLean (2003) dengan mengadopsi kualitas informasi (information quality),
kualitas sistem (system quality), kualitas layanan (service quality), dan kepuasan
pengguna (user satisfaction) sebagai variabel dalam penelitian. Untuk tahapan
analisis data kuesioner, penulis menggunakan SEM-PLS yang terdiri dari analisis
inner dan outer model.

2
9.1 Alur Penelitian

Gambar 3 Alur Penelitian

Berikut penjelasan dari alur penelitian yang dipaparkan pada Tabel 2 :


1. Tahap Perencanaan
Pada tahan perencanaan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan
peneliti dalam penelitian ini, antara lain :
a. Studi pustaka dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan
data dari referensi yang relevan dengan penelitian. Penulis

2
mendapatkan referensi mulai dari jurnal, internet, artikel,
penelitian terkait dan sebagainya.
b. Mengidentifikasi rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian dilakukan penulis untuk mengetahui
arah fokus penelitian yakni peneliti berfokus pada pengaruh
kualitas informasi (information system), kualitas sistem (system
quality), kualitas layanan (service quality), terhadap kepuasan
pengguna (user satisfaction) aplikasi penyedia jasa ojol
Maxim.
c. Menentukan metode penelitian yang cocok untuk penelitian,
metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode
penelitian kuantitatif.
d. Menentukan populasi dan sampel penelitian untuk
mendapatkan responden dalam penelitian ini. Peneliti
menentukan teknik pemilihan responden berupa teknik
pengambilan sampel non-probability jenis purposive sampling.
Penentuan responden ini dilakukan menggunakan rumus
slovin.
e. Menyusun kerangka berpikir dan hipotesis penelitian untuk
menjadi gambaran panduan apa saja yang akan diteliti pada
penelitian.
2. Tahap Pengumpulan Data
a. Pengumpulan data melalui studi literatur oleh penulis untuk
mendapatkan data yang relevan dan sudah ada pembuktian
terkait apa yang disampaikan memiliki landasan.
b. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada
masyarakat Kota Bengkulu yang menggunakan aplikasi
layanan jasa ojol Maxim dilakukan secara tidak langsung
(online).

2
3. Pengolahan Data
a. Pengujian dilakukan menggunakan analisis uji outer model
menggunakan SEM-PLS, jika hasil yang didapat valid dan
reliabel akan dilanjutkan dengan analisis uji inner model
menggunakan SEM-PLS dengan bantuan software SmartPLS.
4. Tahap Dokumentasi Penelitian
a. Dokumentasi penelitian dilakukan peneliti untuk
mengumpulkan atau merangkum semua yang berkaitan
dengan laporan penelitian dari awal penelitian dilakukan
sampai akhir penelitian.
b. Dilakukannya presentasi hasil penelitian sebagai syarat lulus
atau tidaknya penelitian yang dilakukan.

9.2 Populasi dan Sampel

Populasi ialah objek yang dijadikan pendukung dalam riset dengan


persyaratan yang sudah ditetapkan (Dina Nurlina & Singasatia, 2022)
Menurut (Sugiyono, 2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan sampel dapat didefinisikan sebagai bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. sampel adalah sebagian, atau
subset (himpunan bagian) dari suatu populasi. Dikarenakan populasi
mencakup data dengan jumlah yang besar, mengakibatkan tidak mungkin atau
sulit dilakukan peneliti terhadap seluruh data tersebut. sehingga, suatu
penelitian dapat dilakukan terhadap sampelnya saja (Brier & lia dwi jayanti,
2020).

Untuk jenis populasi yaitu populasi infinite, populasi infinite populasi yang
mana jumlah populasi tersebut tidak pernah tetap atau tidak pernah diketahui
secara pasti. Bisa dikatakan populasi ini jumlahnya berubah ubah terus karena

2
mengalami sebuah proses yang berkembang secara terus menerus. Seperti
pengguna aplikasi layanan ojol Maxim, yang bisa bertambah atau berkurang
dari waktu ke waktu. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel
yaitu purposive sampling yang termasuk dalam metode non-probability karna
peneliti tidak mengetahui secara pasti jumlah populasi penelitian. Purposive
sampling menggunakan kriteria tertentu dlama mengambil sampel. Kriteria
dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu pengguna aktif aplikasi
Maxim yang termasuk bagian dari masyarakat Kota Bengkulu, berusia =>17
sampai <=35 tahun, pernah melakukan transaksi pembelian jasa di aplikasi
Maxim.

Untuk pengambilan sampel, peneliti menggunakan rumus slovin dengan


eror 10%, pada Google PlayStore didapatkan 50 juta orang yang mengunduh
aplikasi Maxim. Sehingga didapatkan jumlah sampel dalam penelitian,
sebagai berikut.

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒2 (1)

Keterangan :

n = Jumlah sampel atau responden

N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang


masih bisa ditolerir, e = 0,1 (10%).

9.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari dua cara, antara lain :
a. Studi Pustaka yang dilakukan penulis untuk memperolah data yang
relevan pada artikel, jurnal dan berdasarkan penelitian sebelumnya.

2
b. Kuesioner merupakan salah satu cara peneliti memperoleh data
pada penelitian ini, keusioner dibagikan kepada pengguna (user)
atau pelanggan (customer) aplikasi Maxim yang merupakan bagian
masyarakat Kota Bengkulu yang berusia mulai dari 17 tahun
sampai dengan 35 tahun. Pada kuesioner digunakan teknik skala
likert yang terdapat 5 skala poin. Skala likert merupakan
pernyataan-pernyataan didalam penelitian yang diberikan untuk
situasi hipotesis, kemudian responden menuliskan tingkta
persetujuan mereka pada skala metrik. Menurut (Setiawan &
Rabuani, 2019) skala likert (1-5) masuk dalam skala pengukuran
ordinal dimana memiliki 5 tingkat preferensi jawaban masing-
masing mempunyai skor 1-5, poin 5 = Sangat Setuju (SS), poin 4 =
Setuju (S), poin 3 = Ragu-ragu ®, poin 2 = Tidak Setuju (TS), poin
1 = Sangat Tidak Setuju (STS). 5 poin skala likert digambarkan
seperti Tabel 2 dibawah ini :

Tabel 2 Skala Likert (Sumber : Setiawan & Rabuani, 2019)

Penilaian Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

9.4 Jenis Data

Ada dua jenis data yang terdapat pada penelitian ini, yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan dari
sumber penelitian. Pada penelitian ini, data primer diperoleh dari kuesioner
yang dibagikan secara online kepada 100 responden yang merupakan
pengguna atau pelanggan aplikasi Maxim di kalangan masyarakat Kota

2
Bengkulu yang berisikan variabel-variabel pengukuran dalam penelitian
dengan skala likert yang diperoleh dari tingkat persetujuan responden dengan
pernyataan yang ada pada kuesioner. Data sekunder merupakan kebalikan
dari data primer yang memperoleh data dari studi kepustakaan yang
merupakan odera pengumpulan data yang meliputi pengutipan dan pengkajian
teori, penggalian data dan informasi dari berbagai buku, dokumen, artikel,
internet maupun media cetak (Shadrina & Sulistyanto, 2022).

9.5 Pengujian Instrumen

Pengelolahan data akan dilakukan perhitungan dengan menggunakan


software SmartPLS, peneliti memilih menggunakan software ini agar hasil
perhitungan dapat diperoleh dengan lebih cepat dan mudah (Widiyastuti,
2020).

9.6 Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan SEM (Structural Equation


Modeling) berbasis PLS (Partial Least Square). SEM adalah suatu teknik
statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara konstruk laten dan
indikatornya, konstruk laten yang satu dengan lainnya, serta kesalahan
pengukuran secara langsung. SEM memungkinkan dilakukannya analisis
diantara beberapa variabel dependen dan independen secara langsung (Putlely
et al., 2021). Alasan yang mendasari digunakannya SEM yaitu :

1) SEM mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antar


variabel yang bersifat multiple relationship. Hubungan ini dibentuk
dalam model struktural (hubungan antara konstruk dependen dan
independen).
2) SEM mempunyai kemampuan untuk menggambarkan pola hubungan
antara konstruk laten dan variabel manifes atau variabel indikator.

2
Menurut (Ghozali, 2014) dalam penelitian (Riefky & Hamidah, 2019) Partial
Least Square (PLS) dikembangkan pertama kali oleh Wold sebagai metode
umum untuk mengestimasi path model yang menggunakan konstruk laten
dengan multiple indikator. Pada tahun 1966 Herman Wold mempresentasikan
dua prosedur iterative menggunakan metode estimasi least square untuk
single dan multikomponen model. Tujuan PLS adalah memprediksi pengaruh
variabel X terhadap Y dan menjelaskan hubungan teoritikal diantara kedua
variabel. PLS dapat digunakan untuk identifikasi faktor yang merupakan
kombinasi variabel X sebagai penjelas dan variabel Y sebagai respon. Model
PLS memiliki beberapa langkah, yaitu :
9.6.1 Outer Model
Outer model menggambarkan hubungan antara variabel laten
dengan indikatornya. Model refleksif terjadi apabila indikator dipengaruhi
oleh variabel laten. Outer model terdiri dari 3 tahapan, yaitu :
1) Uji Validitas Konvergen
Menurut (Duryadi, 2021) Average Variance Extracted
(AVE) digunakan dalam pengujian validitas konvergen
dengan ketentuan nilai AVE > 0,50 (Setiono et al., 2022).
2) Uji Validitas Diskriminan
Menurut (Duryadi, 2021) konstruk yang baik seharusnya
tidak memiliki korelasi tinggi, hal ini dapat diektahui
melalui pengujian validitas diskriminan. Validitas
diskriminan dapat melihat nilai cross laoding setiap variabel
> 0,70 (Setiono et al., 2022).
3) Reliabilitas Komposit
Menurut (Duryadi, 2021) dalam mengukur konsistensi
internal menggunakan uji reliabilitas, untuk menentukan
reliabel dan tidaknya dengan melihat nilai composite
reliability > 0,70 dan alpha cronbach < 0,60 (Setiono et al.,
2022).

2
9.6.2 Inner Model
Menurut (Sarwono, 2016) dalam penelitian (Pardamean &
Karundeng, 2023) Inner model merujuk pada jenis model struktural dengan
penggunaannya sebagai tujuan meramalkan hubungan sebab akibat antara
variabel laten, juga dikenal sebagai variabel yang pengukurannya tidak
dapat dilakukan dengan langsung .Uji hipotesis dengan melakukan uji
signifikasi yang dapat diartikan bahwa peneliti wajib menentukan untuk
menerima atau menolak hipotesis nol. Langkah-Langkah yang dilakukan
untuk melakukan pengujian terhadap model struktural ( uji hipotesis )
menurut (Garson, 2016) dalam penelitian (Sulistio & Wiyanto, 2021) yaitu
:
1) Estimasi Nilai Koefisien Jalur
Untuk menghitung nilai koefisien jalur, dilakukan dengan
prosedur bootsraping menggunakan software SmartPLS 3.2.9,
hasilnya digunakan untuk melihat nilai koefisien jalur yang
menggambarkan kekuatan hubungan antar kontruksi atau
variabel dalam model struktural.
2) Evaluasi Nilai Koefisien Determinasi (R-square)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dlaam menerangkan variansi variabel
dependent. Perubahan nilai R-squares dari model penelitian
dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel laten
eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen apakah
mempunyai pengaruh yang substantive.
3) Mengukur Effect Size f2
F-squares atau effect size merupakan nama lain dari efek
perubahan R-squares, nilai F-squares bisa didapatkan dalam
formulasi (𝑅2𝑎𝑠𝑙𝑖 − 𝑅2) yang sudah dihilangkan)/(1-𝑅2𝑎𝑠𝑙𝑖).
Persamaan dari nilai f-squares menjelaskan mengenai seberapa
besar proporsi varian yang tidak dapat dijelaskan yang

2
diperhitungkan oleh perubahan 𝑅2. Nilai 0,02 mewakili
“lemah”, 0,15 mewakili “menengah atau medium”, dan 0,35
mewakili “kuat” (Garson, 2016).

10. PENELITIAN TERDAHULU

Beberapa penelitian terdahulu dengan judul hampir serupa tetapi berbeda dalam
penyampaian isi serta tujuan penelitiannya dipaparkan pada tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3 Penelitian Terdahulu

Peneliti & Tahun


No. Judul Penelitian Deskripsi dan Hasil Perbedaan
Penelitian
1. (Sapty Rahayu et Analisis Penelitian ini Penelitian
al., 2018) Kesuksesan dilakukan untuk terdahulu dan
Sistem mengukur sejauh peneltian yang
Informasi mana tingkat dilakukan oleh
Kemahasiswaan kesuksesan SIKMA. peneliti
(SIKMA) Menggunakan memiliki
dengan model pengukur perbedaan pada
Pendekatan kesuksesan sistem fokus
Model Delone Delone dan pengukuran,
dan McLean McLean. Hasil penelitian
penelitian ini terdahulu hanya
implementasi berfokus pada
SIKMA belum bisa pengukuran
dikatakan keusksesan
sepenuhnya sukses. sistem
Tidak adanya informasi,
pengaruh kualitas sedangkan
informasi, kualitas penelitian yang
informasi dan dilakukan

3
kualitas layanan peneliti
terhadap berfokus pada
penggunaan faktor-faktor
merupakan faktor yang
tidak suksesnya berpengaruh
sistem. Mahasiswa terhadap
sebagai pengguna kepuasan
tidak mendapatkan pengguna sistem
kepuasan informasi.
menyeluruh dalam
penggunaan sistem
dan komunikasi
antar dimensi dalam
SIKMA tidak
berjalan dengan
baik. Pengalaman
yang kurang baik
yang didapat ketika
pertama kali
menggunakan
SIKMA, dapat
berpengaruh
terhadap
berkurangnya minat
penggunaan.
2. (Delone et al., Analisis Tujuan penelitian ini Perbedaan
2023) Kepuasan adalah untuk penelitian
Pengguna mengetahui hasil terdahulu dan
BIMA analisis tingkat penelitian yang

3
Menggunakan kepuasan pengguna dilakukan
Integrasi Model dan mengetahui peneliti yaitu
EUCS Delone faktor apa saja yang penggunaan
McLean dan berpengaruh secara metode dan
Sefl-Efficacy signifikan terhadap variabel yang
kepuasan pengguna digunakan
Basis Informasi dalam
Penelitian dan pengukuran.
Pengabdian Kepada
Masyarakat (BIMA)
menggunakan
metode End User
Computing
Satisfaction
(EUCS). Hasil dari
penelitian yaitu
terdapat lima
hipotesis yang
diterima, dan satu
hipotesis yang
ditolak yaitu H3. H3
dengan nilai p-
values yang dimiliki
melebihi 0,05 yaitu
0,478 dan nilai t-
statistic kurang dari
1,64 yaitu 0,032.
3. Ingri Granita Pengaruh Penelitian ini Perbedaan
(Praktisi, 2019) kualitas bertujuan penelitian yang

3
layanan, menganalisis dilakukan oleh
kualitas bagaimana pengaruh peneliti dengan
informasi dan kualitas layanan, penelitian
kualitas sistem kualitas informasi terdahulu yaitu
aplikasi gojek dan kualitas sistem pada objek
terhadap terhadap kepuasan penelitian yang
kepuasan konsumen dilakukan.
konsumen menggunakan
Delone McLean.
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
Kualitas pelayanan
gojek sudah
termasuk baik
setelah diukur dari
berbagai faktor.
Tetapi layanan
aplikasi gojek
sendiri masih belum
cukup memuaskan
dan bisa dianggap
masih kurang
sempurna aplagi
dalam hal informasi
, salah satunya cara
aplikasi ini
menemukan lokasi
tidak efektif karena
jangkauan mesin

3
pencarian terlalu
luas dan susah untuk
menemukan gojek.
4. Andhika Pengembangan Penelitian bertujuan Perbedaan
Mayasari, Nur Usaha Batik untuk penelitian yang
Muflihah, Fatma Jatipelem mengidentifikasi dilakukan
Ayu Nuning F. Jombang faktor inovasi peneliti dengan
A., Imamatul Menggunakan produk,pemanfaatan penelitian
Ummah (2020) Partial Least internet marketing, terdahulu yaitu
Square (PLS) karakteristik usaha, pada fokus
dan Structural dan tingkat harapan penelitian,
Equation Model UKM batik di mengunakan
(SEM). Jatipelem. Hasil metode analisis
penelitian ini, data yang sama
diharapkan dapat yaitu SEM-PLS.
digunakan produsen
batik di Jatipelem
untuk mengevaluasi
dan
mengembangkan
produknya. Metode
yang digunakan
adalah metode
pendekatan Partial
Least Square dan
Pendekatan
Struktural Equation
Modeling (SEM)
dengan software

3
smart PLS 2.0.
Penelitian akan
dilaksanakan selama
kurang dari setengah
tahun. Fokus
penelitian adalah
mencari data dan
mengolah data yang
kemudian
menentukan model
yang sesuai.
Penelitian ini
menyimpulkan
adanya pengaruh
signifikan antara
variabel inovasi
produk,pemanfaatan
internet marketing,
karakteristik usaha,
dan tingkat harapan.
Terdapat pengaruh
signifikan antara
variabel Inovasi
produk (X1),
Pemanfaatan
Internet Marketing
(X2), dan
Karakteristik Usaha
(X3) terhadap

3
tingkat
kepentingan/harapan
(Y), hal ini
dibuktikan dengan
nilai signifikansi.
5. Muhammad Nur Sentiment Penelitian ini Penelitian
Akbar, Nur Analysis bertujuan terdahulu
Hasanahlmar’iyah Terdahap menganalisis review menggunakan
Rusydi, M. Review Aplikasi pengguna aplikasi objek yang
Hasrul H., Nurul Maxim di maxim pada Google sama dengan
Shaumi Google Play Play Store, peneliti tetapi
Ramadhanti, Store menggunakan beda variabel
Erfiana (2022) Menggunakan analisis sentimen. pengukuran dan
Support Vector analisis review metode yang
Machine (SVC) pengguna ini digunakan.
menggunakan
metode Support
Vector Machine
(SVM) yang
menghasilkan
akurasi sebesar
79%. Hasil dari
proses analisis
sentimen terhadap
1200 Review dataset
dengan
menggunakan
pengujian confusion
matrix pada metode

3
Support Vector
Machine 7 (SVM)
memperoleh akurasi
sebesar 79%. yang
menghasilkan
prediksi yaitu
Review positif
sebesar 88 Review
serta Review negatif
sebesar 72 Review

11. JADWAL PENELITIAN


Waktu Penelitian
No. Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1. Studi kepustakaan
2. Survei awal
3. Pembuatan dan
penerimaan proposal
4. Mempersiapkan serta
perancangan pertanyaan
yang berkaitan dengan
penelitian yang akan
diberikan kepada
responden melalui
kuesioner
5. Pengumpulan dan
pengelolahan data yang
terkumpul dari
penyebaran kuesioner

3
6. Analisis data dan
menemukan hasil
kesimpulan penelitian
7. Penyelesaian laporan
akhir

3
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, D., Sani, A., & Hasan, A. (2019). Pemanfaatan Teknologi Augmented
Reality Pada Media Pengenalan Bangunan Bersejarah Rumah Kediaman Bung
Karno Bengkulu Berbasis Android. Pseudocode, 6(1), 21–29.
https://doi.org/10.33369/pseudocode.6.1.21-29
Danuri, M. (2019). Development and transformation of digital technology. Infokam,
XV(II), 116–123.
Delone, E., Fitriani, N., Astiti, S., Nisa, R., & Amriza, S. (2023). Analisis Kepuasan
Pengguna BIMA Menggunakan Integrasi Model. 4(2), 443–450.
https://doi.org/10.47065/josh.v4i2.2658
Dina Nurlina, I. K., & Singasatia, H. D. (2022). Quality Influence System Information
Quality Service Quality. 4(3), 260–265.
Embun Sari, C. P., & Ayuh, E. T. (2020). Analisis Strategi Pemasaran Dalam
Meningkatkan Eksistensi Pada Transportasi Online Di Kota Bengkulu. Jurnal
Sarjana Ilmu Komunikasi, 1(2), 34–41. https://doi.org/10.36085/j-
sikom.v1i2.1107
Fernanda, M. F., Mardiansyah, V., Putra, R. D., Isnaini, D., & Setiawan, A. (2022).
Analisis Kompensasi Finansial Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Driver Maxim
Bengkulu Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(6),
1247–1260.
Fidri, I. F., & Tasrif, E. (2020). Analisis Kepuasan Pengguna Live Chat Bps
Sumatera Barat Menggunakan Model Delone Mclean. Voteteknika (Vocational
Teknik Elektronika Dan Informatika), 7(4), 189.
https://doi.org/10.24036/voteteknika.v7i4.106632
Haris, C. A., Wa, B. S., & Nasiri, A. (2020). Evaluasi Aplikasi Ruang Guru
Menggunakan Model UTAUT2 dan Model Kesuksesan DeLone and McLean.
4(1).
Janna, N. M., & Herianto. (2021). Artikel Statistik yang Benar. Jurnal Darul Dakwah
Wal-Irsyad (DDI), 18210047, 1–12.
Komunikasi, P., Kerja, B., Motivasi, D. A. N., Terhadap, K., Pegawai, K., Dinas, P.,
Dan, K., & Sipil, P. (2020). Tesis Yuli .
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/5277/TESIS YULI
.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Kurniawati, Y. (2012). Analisis Sebab-Akibat (Causal) Antara Variabel Eksogen Dan

3
Endogen Pada Path Analysis. Universitas Negeri Padang.

Larasati, N. A., & Andayani, S. (2019). Pengaruh Penggunaan Learning Management


System (LMS) Terhadap Tingkat Kepuasan Mahasiswa Menggunakan Metode
DeLone and McLean. Jurnal Teknik Informatika Unika Santo Thomas, 4 No.1,
2548–1916.
Mahira, A., & Fadhly, Z. (2021). Pengaruh Kepemimpinan Camat Terhadap
Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Bubon Kabupaten Aceh
Barat). Journal of Social and Policy Issues, 1(3), 88–93.
Maria, I., Wijaya, V., & Keni, K. (2021). Pengaruh Information Quality Dan Service
Quality Terhadap Perceived Value Dan Konsekuensinya Terhadap Customer
Engagement Behavior Intention (Studi Pada Social Commerce Instagram).
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 5(2), 321.
https://doi.org/10.24912/jmieb.v5i2.12276
Mubarok, A., Aprilia, N. T., & Susanti, S. (2020). Analisis Kepuasan Pengguna
Layanan Google-Forms Sebagai Media Survey Online Menggunakan Delone &
Mclean. Jurnal Informatika, 7(2), 192–198.
https://doi.org/10.31294/ji.v7i2.7967
Nofrita, R. (2013). Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan
kebijakan deviden sebagai variabel intervening (studi empiris pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI). Jurnal Akuntansi, 1(1), 1–23.
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/86
Pardamean, J. A., & Karundeng, M. L. (2023). Pengembangan Kinerja Karyawan
Efek Dari Kepemimpinan dan Budaya Organisasi dalam Organisasi Binar
Academy. 05(03), 10479–10489.
Praktisi, P. (2019). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Informasi dan Kualitas
Sistem Aplikasi GoJek Terhadap Kepuasan Konsumen Ingri Granita. Jurnal
Teknologi Informasi (JALTI) Politeknik Praktisi Bandung, 1(November), 44–51.
Putlely, Z., Lesnussa, Y. A., Wattimena, A. Z., & Matdoan, M. Y. (2021). Structural
Equation Modeling (SEM) untuk Mengukur Pengaruh Pelayanan, Harga, dan
Keselamatan terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Angkutan Umum
Selama Pandemi Covid-19 di Kota Ambon. Indonesian Journal of Applied
Statistics, 4(1), 1. https://doi.org/10.13057/ijas.v4i1.45784
Putra, D. S., & Darmawan, M. A. (2021). Analisis Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi Administrasi Rumah Sakit (SIARS) dengan Model Delone and
Mclean. Jurnal Sistem Informasi Bisnis, 11(1), 78–85.
https://doi.org/10.21456/vol11iss1pp78-85
Riefky, M., & Hamidah, W. N. (2019). Pemodelan SEM PLS pada Faktor-Faktor

4
yang Mempengaruhi Kepuasan Layanan Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIPA
Surabaya. SNHRP-II UNIPA Surabaya, 6, 1260–1272.
http://snhrp.unipasby.ac.id/

Sapty Rahayu, F., Apriliyanto, R., & Sigit Purnomo Wuryo Putro, Y. (2018). Analisis
Kesuksesan Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKMA) dengan Pendekatan
Model DeLone dan McLean. Indonesian Journal of Information Systems, 1(1),
34–46. https://doi.org/10.24002/ijis.v1i1.1704
Setiono, D., Anggraini, T., & Hiram, T. P. B. P. S. (2022). Analisis Technology
Acceptance Model Pada E-Wallet Menggunakan Sem-Pls. Sebatik, 26(2), 458–
464. https://doi.org/10.46984/sebatik.v26i2.2012
Setyaningsih, E., Ismawan, E., & Hidayat, T. (2019). Berdasarkan `hasil penelitian
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: 1) Kepuasan pelanggan dapat
dibangun dari Kualitas pelayanan yang baik, 2) Kepuasan yang dirasakan
pelanggan dapat membangun sebuah loyalitas pelanggan, 3) Untuk membangun
loyalitas pe. STMIK Borneo Internasional, 3(1), 33–38.
Sugianto, W., Susanti, E., Industri, P. T., Teknik, F., Batam, U. P., & Soeprapto, J. L.
R. (2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan Kepuasan
Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Maxim Di Kota Batam. 13(2), 117–
128.
Sulistio, P., & Wiyanto, H. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan
Keuangan Mahasiswa/I Universitas Tarumanagara. Jurnal Manajerial Dan
Kewirausahaan, 3(3), 822. https://doi.org/10.24912/jmk.v3i3.13214
Tulodo, B. A. R., & Solichin, A. (2019). Analisis Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas
Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi Care
dalam Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT. Malacca Trust
Wuwungan Insurance, Tbk.). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI),
10(1), 25–43.
Widiyastuti, E. (2020). Identifikasi dampak integrasi E-Service Quality, E-
Satisfaction, dan E-Payment terhadap Repurchase Intention konsumen dalam
menggunakan fitur GoFood. 2007, 45–61.

Yuliana, K. (2016). Model kesuksesan sistem informasi delone dan mclean untuk
evaluasi sistem informasi pos pada pt. pos Indonesia (persero) divisi regional vi
Semarang. Infokom, 2, 13–23.

Anda mungkin juga menyukai