clamping accessories
Cara pemasangan compound vice pada dasarnya sama dengan pemasangan fixed vice, dan
bidang yang di-Dial bisaanya hanya bidang memanjang atau searah dengan sumbu X menghadap
sumbu Y mesin Frais.
3. Inclination / Kemiringan
4. Contoh Pengerjaan :
B. Clamps.
Clamps atau disebut klem dalam bahasa indonesia adalah alat bantu untuk mencekam benda
kerja atau accessoris pencekam yang lain secara langsung pada meja mesin milling atau pada
rotary table. Macam – macam klem diantaranya adalah klem rata bentuk yang umum dijumpai,
Klem U digunakan jika terjadi tekanan pemotongan yang tinggi, dan Klem offset digunakan
jika terbatasnya ruang, ketika mur pengunci tidak lebih tinggi dari klem yang digunakan.
Kemudian untuk pengekleman dibutuhkan juga baut menekan, dan baut yang digunakan
diusahakan sedekat mungkin dengan benda kerja, dan tinggi baut juga harus diperhitungkan
tidak boleh terlalu tinggi untuk menghindari tabrakan dengan spindle jika benda kerja luas.
Macam macam baut penekan diantaranya adalah Baut T dan Studs dan Mur T Selanjutnya
dibutuhkan juga Support Block, bisaanya support block ini dapat disetel ketinggiannya.
1. Pemasangan Klem
Adapun pemasangan klem terhadap benda kerja harus ada pelat lunak pada bagian permukaan
benda kerja agar benda kerja tidak cacat ketika dilakukan pengekleman.
2. Clamping Jaws
Clamping jaws atau rahang klem ini digunakan apa bila klem tidak dapat digunakan untuk
menjepit bagian atas benda kerja. Biasanya digunakan secara berpasangan dan dengan arah yang
berlawanan. Dan rahang dapat digerakkan dengan ulir dengan pergeseran secara miring.
Sehingga terjadi penekanan terhadap rahang klem yang berlawanan sekaligus menekan terhadap
meja
C. Rotary Table
Rotary Table atau disebut meja putar adalah salah satu accesories atau alat bantu dalam proses
pemesinan logam khususnya digunakan pada mesin frais. Rotary table ini dapat digerakkan
melingkar 360 derajat dengan sistem penggerak Roda dan poros cacing sehingga dengan rotary
table memungkinkan operator untuk membuat suatu kontur melingkar atau pembuatan lubang
dengan sumbu melingkar yang tetap atau sering disebut PCD(pitch center diameter) dan dengan
pembagian sudut yang teliti (sampai dengan 10 detik). Rotary table sendiri dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu dengan penggerak manual dan penggerak otomatis (CNC)
Untuk Rotary table yang dipasang tegak lurus dengan meja mesin,
a. apabila tanpa pasangan tailstock. Sebelum rotary table terpasang dengan baik dilakukan dahulu
pendialan secara memanjang bisa secara langsung dari diameter luar rotary table atau dengan
bantuan batang silindris yang sudah terpasang dengan baik pada rotary table.
1. Cara pemasangan
Fixture chuck dapat dipasang mendatar dengan meja atau tegak lurus dengan meja. Cara
settingnya pun juga cukup mudah, tidak serumit rotary table.
2. Cara Setting
a. Pemasangan Mendatar.
Setelah fixture chuck terpasang dengan baik, karena sudah terintegrasi dengan three jaw chuck,
tidak perlu lagi mencari center dari fixture chuck ini. Melainkan langsung melakukan setting
terhadap benda kerja saja. Cara settingnya pun sama ketika menyetting menggunakan rotary
table.
b. Pemasangan tegak lurus.
Cara setting untuk posisi ini hampir sama dengan cara setting rotary table jika dipasang tegak
lurus. Tetapi hanya satu kali dilakukan pendialan secara langsung diameter luar dari chuck untuk
kesejajaran atau dibutuhkan kemiringan terhadap sumbu X atau dapat juga langsung men-dial
benda kerja. Catatan jika dibutuhkan kemiringan terhadap sumbu X, pemasangan fixture chuck
tidak dapat dilakukan dengan baut T terhadap meja, melainkan dengan bantuan klem. Apabila
benda kerja terlalu panjang seringkali dikombinasikan pemasangannya dengan tailstock. Cara
settingnya pun sama ketika menggunakan rotary table.
E. Dividing Head
ividing head atau kepala pembagi adalah salah satu alat bantu untuk proses pengefraisan yang
cukup penting. Cara kerjanya hampir sama dengan fixture chuck, dan dapat melakukan proses
pembagian yang teliti dan teratur untuk satu putaran penuh. Sehingga memungkinkan untuk
pembuatan roda gigi lurus, helik maupun payung.
Sistem penggerak dari kepala pembagi secara umum sama dengan penggerak dari rotary table
yaitu dengan roda dan poros cacing yang mempunyai perbandingan ratio tertentu, umumnya
1:40, yang artinya jika engkol diputar 40 putaran penuh maka benda kerja berputar 1 putaran
penuh. atau dapat juga dilakukan pembagian secara langsung dengan bantuan plat pembagi yang
terpasang di bagian belakang chuk atau pemegang benda kerja pada kepala pembagi. selain itu
dapat dikombinasikan dengan penggerak meja (Sumbu X) untuk menghasilkan alur helik.
1. Bagian – Bagian Kepala pembagi diantaranya :
a. Head Stock
i. Swiveling block
Dipasang pada meja, Berfungsi agar headstock dapat dimiringkan dari 5º dibawah sumbu
horizontal sampai 10º lebih dari sumbu vertikal
ii. Spindle
Dipasang di dalam swivel block dengan roda dan poros cacing dengan rasio i = 40.
iii. Worm / poros cacing
Terpasang bersilangan dengan spindle, terhubung dengan engkol pembagi (index crank)
iv. Direct indexing plate / piring pembagian langsung
Dikunci dengan pin dan terpasang di depan spindle
v. Universal chuck
Terpasang pada ujung spindle
b. Footstock / Tailstock
Digunakan berpasangan dengan hepala pembagi untuk menumpu benda yang panjang, baik
dengan penjepitan dua center ataupun chuck center
Dapat di setel maju atau mundur, disetel dibawah atau diatas center bahkan dapat dimiringkan.