Anda di halaman 1dari 257

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL
(SPO)

UPT RSUD MAS AMSYAR


KASONGAN
KABUPATEN KATINGAN
2022
PENATALAKSANAAN PASIEN TANPA IDENTITAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/001/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Pasien yang datang ke UGD dalam keadaan kesadaran
menurun atau tidak sadar tanpa identitas yang jelas

Tujuan 1. Memberikan bantuan hidup dasar


2. Menyelamatkan barang-barang pasien yang
dibawa
3. Memudahkan administrasi rumah sakit

Kebijakan Pasien diperlakukan sebagai pasien tidak mampu /


terlantar

Prosedur Kerja 1. Lakukan semua prosedur sesuai dengan tingkat


kegawatan pasien
2. Catat semua barang-barang pasien secara cermat
dengan minimal 1 orang saksi
3. Bila ada yang mengantar, tanyakan hubungannya
dengan pasien lain
4. Menyerahkan barang-barang pasien kepada pihak
ke-3 harus dilengkapi tanda tangan dan nama terang
kedua belah pihak
5. Kebutuhan obat disesuaikan dengan kebutuhan
obat ruangan.
6. Bila memungkinkan hubungi keluarga untuk
informasi dan tindakan selanjutnya

Unit Terkait UGD


MENYIAPKAN PASIEN KONSUL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/002/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kebagian lain
yang diperlukan oleh dokter yang merawat /
menanganinya, baik untuk pasien rawat inap maupun
rawat jalan

Tujuan 1. Efektifitas pelayanan pasien yang melakukan


konsul
2. Untuk mendapatkan gambaran dalam
menentukan diagnosa, perawatan tindakan dan terapi
atau asuhan keperawatan

Kebijakan 1. Ada permintaan tertulis konsul dari dokter yang


merawat / menangani pasien
2. Konsul rawat jalan dilakukan setiap hari pada jam
kerja, sesuai jadwal dokter di Poli
3. Konsul rawat inap dan konsul emergency
dilakukan dengan menghubungi via telepon dokter
konsultan yang bersangkutan
4. Jawaban konsul sudah ada pada hari yang sama

Prosedur Kerja 1. Perawat / bidan meneliti kelengkapan status dan


surat konsul
2. Perawat / bidan menjelaskan pada pasien /
keluarga tujuan konsul
3. Perawat / bidan menghubungi dokter konsultan.
Untuk pasien rawat jalan bila diperlukan pasien
diantar ketempat konsul
4. Perawat / bidan mendampingi pasien saat
konsultasi berlangsung
5. Perawat / bidan membaca dan melaporkan hasil
konsultasi kepada dokter yang merawat
Unit Terkait Semua SMF di UPT RSUD MAS AMSYAR KASONGAN
Semua ruang rawat Inap dan rawat Jalan

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN


LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/003/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menyiapkan pasien yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium

Tujuan 1. Agar diagnosa penyakit dapat di tegakan dengan


tepat dan cepat
2. Untuk mengevaluasi perkembangan kesehatan
pasien

Kebijakan 1. Ada fomulir permintaan jenis pemeriksaan oleh


dokter yang merawat
2. Ada informasi jelas kepada pasien tentang
pengambilan sampling dan biaya pemeriksaan
3. Sampling diambil oleh petugas laboratorium
4. Hasil pemeriksaan selesai diinformasikan
keruangan oleh petugas Lab. untuk diambil
5. Tempat atau wadah untuk bahan pemeriksaan
Lab. Disiapkan oleh masing-masing ruangan yang
meminta di instilasi lab

Prosedur kerja 1. Perawat / bidan menyerahkan formulir kepada


petugas sampling laboratonium
2. Menginformasikan kembali kepada rencana
pengambilan bahan Lab.
3. Perawat / bidan menyiapkan pasien untuk
pengambilan bahan pemeriksaan lab.
4. Petugas sampling mengambil bahan Lab dan
melakukan labeling pada setiap bahan pemeriksaan
5. Petugas laboratorium mengirim hasil pemeriksaan
lab ke masing-masing ruang rawat inap
6. Perawat / bidan menerima dan melaporkan hasil
pemeriksaan lab kepada dokter yang merawat dan
melampirkan hasil pada status pasien

Unit terkait Instalasi laboratorium

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN


REHABILITASI MEDIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/004/IX/ 1 1/2
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu kegiatan menyiapkan pasien untuk mendapatkan
tindakan pemulihan kesehatan fisik dan mental

Tujuan 1. Memulihkan fungsi tubuh dan mental pasien


2. Meminimalkan kecacatan fisik dan mental akibat
suatu penyakit
3. Memperpendek hari rawat

Kebijakan 1. Ada surat permintaan konsul dari dokter yang


merawat ditujukan kepada bagian rehabilitasi medis
2. Ada tenaga rehabilitasi medis yang bertanggung
jawab terhadap pemulihan pasien
3. Tindakan rehabilitasi medis bagi pasien yang
dilakukan diruang rawat inap dan atau diruang
instalasi rehabilitasi medis

Prosedur kerja 1. Perawat /


bidan menjelaskan tentang program yang akan
dilakukan
2. Perawat /
bidan menyiapkan surat konsul
3. Perawat /
bidan menghubungi bagian rehabilitasi medik
4. Bagian
rehablitasi medis memeriksa dan menjawab konsul
serta menulis instruksi tindakan rehabilitasi medis
yang diperlukan pasien
5. Petugas
rehabilitasi medis melaksanakan tindakan rehabilitasi
medik sesuai dengan permintaan dokter yang
merawat

Prosedur kerja 1. Perawat /


bidan melaporkan hasil konsul kepada dokter yang
merawat
2. Perawat /
bidan menyiapkan pasien untuk dilakukan tindakan
rehabilitasi medis baik diruangan
3. Perawat /
bidan dan petugas rehabilitasi medis memotivasi dan
memantau pasien / keluarga untuk : melakukan
program-program latihan mandiri yang dianjurkan
4. Petugas
rehabilitasi medis membimbing pasien melakukan
mobilisasi medis sesuai dengan program rehabilitasi
medis
5. Perawat /
bidan menjelaskan tentang hasil konsul untuk
perawatan selanjutnya kepada pasien
6. Petugas
rehabilitasi medis menulis tindakan yang dilakukan
dalam lyst pasien

Unit Terkait SMF dan Instalasi rehabilitasi medis


TIMBANG TERIMA SHIFT (APLUSAN DINAS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/005/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Kegiatan serah terima pasien dan sarana kesehatan
secara tertulis dan lisan meliputi kondisi pasien dan alat,
tindakan yang sudah dilakukan dan belum dilakukan
serta perhatian khusus kepada masing-masing yang
dilakukan setiap pergantian shift

Tujuan 1. Agar perawat


mengetahui kondisi pasien dan alat secara
komprehensif
2. Menjalin
kerjasama, komunikasi dan koordinasi setiap jaga
3. Agar pasien
mendapat perawatan yang berkelanjutan sesuai
program terapi
4. Perawat
mengetahui tentang kondisi kesiapan alat

Kebijakan 1. Shift perawat


terdiri atas 3 (tiga) shift (pagi, sore, malam)
2. Operan
dilâkukan setiap pergantian shift oleh semua perawat
jaga
3. Operan
dilakukan secara 2 tahap, dikantor dan di ruang
perawatan
4. Tidak
diperkenankan membicarakan masalah pasien di
depan pasien itu sendiri kecuali untuk klarifikasi

Prosedur kerja 1. Operan shift pagi, sore, dan malam di kantor


Untuk operan dikantor dihadiri seluruh petugas jaga
baik petugas jaga lepas dinas maupun petugas jaga
datang dinas, hal yang dioperkan meliputi laporan
catatan kondisi pasien, masalah, tindakan yang
sudah dilakukan, dan perlu diingat ketertiban dan
kebersihan ruangan secara umum. Dilakukan
klarifikasi permasalahan baik pasien ataupun
ruangan secara umum.
2. Operan pasien shift pagi, sore, dan malam di ruang
rawat
Dimulai dengan mengucapkan salam,
memperkenalkan diri dan memperkenalkan
penanggung jawab pasien. Operan diruangan hanya
untuk klarifikasi operan yang sudah dilakukan
dikantor. Bila ada masalah baik ketidak cocokan
antara operan dan kenyataan, kesalahan penulisan
CM, akan diklarifikasi bersama-sama.

Catatan: petugas wajib hadir paling lambat 15 menit


lebih awal setiap akan melaksanakan aplusan dinas.

Unit Terkait Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan


INFORMED CONSENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/006/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Persetujuan tindakan medik atau Informed Consent
adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien /
keluarganya atas dasar penjelasan tindakan medik yang
dilakuan terhadap pasien.

Tujuan 1. Terselenggaranya pelayanan tindakan medis secara


aman
2. Pasien dapat mengetahui, memahami tindakan
dengan haknya tanpa ada intervensi dari manapun

Kebijakan Tindakan medis harus menggunakan informed consent


sesuai dengan Protap

Prosedur kerja 1. Dokter menjelaskan selengkap lengkapnya tentang


rencana tindakan medis, manfaat serta resiko yang
dapat timbul dan tindakan medis tersebut
2. Memberikan hak bertanya kepada pasien atau
keluarga
3. Pasien menyetujui tindakan medis dengan
menandatangani blangko persetujuan tindakan medis

Unit Terkait Kepala instalasi, Dokter, Perawat

MASUK KAMAR OPERASI/PEMBEDAHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/007/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Masuk ke ruang pembedahan adalah masuk ke ruangan
tempat pembedahan dilakukan

Tujuan Agar petugas mengetahui cara-cara masuk ke ruang


pembedahan dengan sopan, tertib dan disiplin

Kebijakan Disiplin masuk kamar operasi

Prosedur kerja 1. Semu


a petugas harus sehat, bebas dari infeksi penyakit
menular
2. Meng
ganti pakaian dari luar dengan pakaian khusus
kamar operasi di ruang ganti pakaian.
3. Mem
akai tutup kepala, masker, alas kaki khusus kamar
operasi, secara baik dan benar.
4. Menj
aga ketertiban lingkungan kamar operasi
5. Tidak
diperkenankan keluar dari lingkungan kamar operasi
saat memakai atribut kamar operasi
6. Bila
dengan alasan tertentu keluar dengan memakai
atribut kamar operasi, maka saat masuk kembali ke
kamar operasi lagi harus ganti atribut kamar operasi.

Unit Terkait Semua petugas yang masuk lingkungan kamar operasi

PERMINTAAN OKSIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/008/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian permintaan O2 di ruang perawatan ke petugas oksigen

Tujuan 1. Tersedianya 02 siap pakai di ruang perawatan


2. Efektifitas pengadaan dan penyediaannya

Kebijakan 1. Tersedianya buku permintaan O2 yang ditanda


tangani oleh kepala ruangan
2. Ada petugas yang melayani kebutuhan O2 dalam 24
jam (piket RS)

Prosedur kerja 1. Perawat /


bidan mengecek tabung O2 yang habis
2. Perawat /
bidan membuat buku permintaan
3. Perawat /
bidan menghubungi petugas O2
4. Petugas O2
mengganti tabung O2. Isi dengan tabung kosong
5. Menandatanga
ni serah terima O2

Unit terkait Petugas oksigen

PENANGANAN SAMPAH DI UNIT-UNIT PELAYANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/009/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Cara membuang sampah, baik sampah medis maupun
umum dan unit-unit pelayanan ke TPA / Incenerator

Tujuan 1. Menjaga kebersihan


2. Mencegah infeksi
3. Menghindari kecelakaan
Kebijakan 1. Ada pemilihan tempat sampah
yaitu sampah medis dan non medis
2. Ada tempat sampah khusus
untuk tempat sampah medis tajam
3. Ada tenaga khusus (CS) yang
menangani sampah
4. Sampah umum dibuang ke TPA,
sampah medis dibuang ke incenerator

Persiapan 1. Tas plastik dua warna


 Merah untuk sampah
medis
 Hitam untuk sampah
umum
2. Ember tempat sampah
3. Tempat sampah medis tajam

Prosedur kerja 1. Menyiapkan tempat sampah


yaitu ember berisi tas plastik warna hitam / merah
2. Petugas ruangan
mengumpulkan sampah masing- masing dalam tas
plastic tertutup
3. CS mengirim sampah medis ke
tempat incenerator dan sampah umum di kirim ke
TPA oleh petugas sampah umum

Unit terkait CS

MERINCI PEMBAYARAN PASIEN RAWAT INAP


KELUAR RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/010/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menyiapkan rekapitulasi pembayaran pasien keluar RS,
baik sudah diijinkan pulang, pulang atas kemauan
sendiri, dan karena meninggal
Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pasien keluar
RS
2. Memudahan administrasi pembayaran pasien
keluar RS

Kebijakan 1. Ada bukti tertulis pasien boleh pulang, pulang atas


kemauan sendiri, maupun meninggal
2. Ada rincian pembayaran dari petugas ruangan
3. Persiapan kelengkapan administrasi pembayaran
dilakukan oleh petugas ruangan

Prosedur kerja 1. Perawat / bidan menginformasikan kepada pasien


keluarganya / bahwa sudah diijinkan pulang oleh
dokter setelah ada bukti tertulis dan memberikan
penjelasan tentang prosedur pembayaran pasien
pulang / meninggal
2. Perawat / bidan diruangan melakukan verifikasi
data-data kegiatan pelayanan maupun penggunaan
obat / alat oleh pasien sebelum menyerahkan data
rincian pembayaran pada keluarga pasien
3. Perawat/bidan menyerahkan data rincian
pembayaran serta kelengkapan formulir / kartu yang
diperlukan untuk penyelesaian administrasi
pembayaran ke kasir rawat inap Perawat / bidan
menjelaskan kepada keluarga pasien yang pulang/
meninggal untuk menyelesaian administrasi
keuangan diloket pembayaran /kekasir terlebih
dahulu sebelum pulang
4. Perawat / bidan diruangan menerima bukti
pelunasan setelah pasien / keluarganya
menyelesaikan administrasi pembayaran

Unit terkait Bagian Keuangan dan Administrasi

KETERTIBAN PENUNGGU
DAN PENGUNJUNG PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/011/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memelihara ketertiban penunggu pasien diruang
perawatan dan ketertiban pengunjung di UPT RSUD MAS
AMSYAR KASONGAN

Tujuan 1. Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien dan


petugas
2. Menjaga kelancaran pemberian pelayanan perawatan
pasien
3. Menjaga kebersihan dan ketertiban RS
4. Mencegah infeksi Nosokomial

Kebijakan 1. Ada aturan tertulis tentang penunggu dan


pengunjung
2. Adanya sistem pengamanan terpadu antara
petugas perawatan dan petugas satpam RS
3. Petugas satpam wajib memberi bantuan kepada
petugas ruangan untuk menertibkan penunggu dan
pengunjung pasien
4. Pengunjung ada jadwal dimasing-masing ruangan
5. Petugas ruangan menutup pintu masuk ruangan
setelah jam besuk selesai, malam hari pada pukul
22.00 WIB

Prosedur Terkait 1. Memberi orientasi pada pasien baru / keluarga


pasien tentang aturan dan tata tertib ruangan
2. Melakukan koordinasi dengan piket jika
pengunjung masih banyak di luar ruang perawat
setelah jam berkunjung habis
3. Petugas ruangan pada saat-saat tertentu
berkoordinasi dengan piket dan supervisi
keperawatan

Unit Terkait Petugas supervisi

PENGIRIMAN JENAZAH KE KAMAR JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/012/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengirim pasien yang telah meninggal dari ruang
perawatan ke instalasi kamar jenazah
Tujuan Jenazah mendapatkan penanganan selanjutnya

Kebijakan 1. Ada surat kematian yang ditandatangani oleh dokter


yang menyatakan pasien telah meninggal
2. Ada kartu identitas jenazah
3. Pengiriman jenazah dilakukan 2 jam setelah pasien
dinyatakan meninggal
4. Jenazah dirawat oleh perawat / bidan sebelum dikirim
ke kamar jenazah

Prosedur Terkait 1. Perawat atau bidan melakukan perawatan jenazah


setelah pasien dinyatakan meninggal oleh dokter
2. Perawat / bidan mengisi kartu identitas jenazah
rangkap
3. Perawat / bidan menginformasikan kepada petugas
kamar jenazah bahwa ada jenazah yang akan di kirim
4. Petugas kamar jenazah menjemput untuk dikirim ke
kamar jenazah

Unit Terkait Perawat ruangan dimana saat pasien tersebut


meninggal

PASIEN PULANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/013/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Adalah suatu proses pasien Meninggalkan RS karena
sudah sembuh

Tujuan Agar semua pasien pulang mendapat penanganan yang


baik

Kebijakan Pasien diizinkan pulang oleh dokter

Prosedur Terkait 1. Meneliti pernyataan tertulis dari dokter pasien boleh


pulang serta program- program lanjutan untuk
dirumah
2. Menginformasikan pasien dan keluarganya bahwa
pasien boleh pulang
3. Menyiapkan obat-obat yang diperlukan dan meretur
obat sisa atau yang tidak dipakai
4. Merinci pembayaran pasien
5. Menginformasikan keluarga pasien menyelesaikan
administrasi ke loket pembayaran
6. Menerima bukti tanda lunas dari keluarga
7. Memberi surat kontrol dan menjelasan waktu, cara /
persiapan kontrol, tempatnya dan surat keterangan
istirahat bila diperlukan.
8. Mengingatkan pasien keluarga tentang hal-hal yang
harus dilakukan di rumah
9. Mengantar pasien pulang sampai pintu lobi

Unit Terkait Semua unit keperawatan

MEMANDIKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/014/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan badan pasien mulai dari kepala sampai
dengan kaki untuk memberikan rasa nyaman

Tujuan 1. Membersihkan kulit dan


menghilangkan bau badan
2. Memberikan rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah
4. Sebagai pengobatan
5. Mencegah infeksi
6. Mendidik pasien dalam
kebersihan perorangan

Kebijakan Pasien harus dijaga kebersihan individunya

Persiapan 1. 1 setel
pakaian bersih
2. Waskom +
air bersih 2 buah
3. Waslap 2
buah
4. Sabun
mandi
5. Minyak
kayu putih
6. Selimut
mandi/sampiran
7. Talk
8. 2 handuk
(1 handuk kecil dan 1 handuk besar)

Prosedur kerja 1. Mem


beritahu pasien dan keluarga
2. Mend
ekatkan alat-alat ke dekat pasien
3. Pera
wat mencuci tangan
4. Mem
asang Sampiran, pintu, jendela, atau korden di tutup
5. Mem
asang selimut disisi kanan pasien
6. Pakai
an atas dibuka
7. Mem
bersihkan Muka
9. Handuk
dibentangkan diatas kepala
10. Muka,
telinga, leher dibersihkan
11. Membersihkan tangan
 Selimut mandi diturunkan
 Handuk dibentangkan dibawah
lengan yang terjauh
 Lengan dibersihkan dan
dikeringkan
 Handuk dipindahkan dan
dibentangkan di lengan terdekat
12. Lengan
dibersihkan lalu dikeringkan, mencuci dada dan
perut
 Pakaian bawah di buka
 Selimut mandi diturunkan sampai
dibawah perut
 Kedua lengan pasien dikeataskan
 Handuk dibentangkan disisi pasien
 Ketiak dada dan perut dibersihkan
lalu dikeringkan
 Bagian atas ditutup / selimut
mandi
13. Mencuci
Punggung
 Pasien dimiringkan kekanan /kekiri
 Handuk dibentangkan dibawah
punggung bokong
 Punggung sampai bokong
dibersihkan, keringkan
 Punggung digosok dengan minyak
kayu putih, talk
 Pakaian bagian atas di pasangkan
14. Mencuci kaki
 Handuk di bentangkan dibawah
kaki dan selimut mandi yang menutup dibuka
 Kaki dibersihkan dan di keringkan
15. Mencuci lipat paha dan genitalia
 Handuk dibentangkan dibawah
bokong, pakaian bawah dibuka
 Daerah lipatan paha dan genitalia
dibersihkan lain dikeringkan
 Pakaian bawah/dalam dikenakan
 Selimut mandi dan handuk
dikenakan
16. Selimut pasien dipasang kembali
17. pasien dan tempat tidur dirapikan
18. Peralatan dan pakaian kotor di kembalikan
19. Perawat cuci tangan
20. Mendokumentasikan pada catatan keperawatan.

Unit terkait Semua instalasi rawat inap

MEMOTONG KUKU

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/015/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memotong kuku pasien yang panjang pada pasien yang
tidak dapat melakukannya

Tujuan Menjaga kebersihan, menjaga penularan dan mencegah


timbulnya infeksi

Persiapan 1. Alat
Pemotong Kuku 1
buah
2. Hand
uk
1
buah
3. Beng
kok
1
buah
4. Bask
om berisi air hangat 1
buah
5. Sabu
n dalam tempatnya 1
buah
6. Sikat
kuku
1
buah
Prosedur kerja 1. Informasikan kepada pasien, siapkan pasien,
kemudian perawat mencuci tangan.
2. Rendam tangan ( kuku ) pasien pada baskom yang
telah berisi air hangat kurang lebih 5 menit
3. Bila kuku sangat kotor, harus disikat dengan
sabun dan sikat kuku kemudian bilas hingga bersih
dan keringkan dengan handuk
4. Kemudian potong kuku dengan hati-hati dengan
beralaskan bengkok agar kuku tidak berserakan
(lakukan satu persatu hingga kuku terpotong)
5. Bila ada kapalan pada tangan dan kaki
pengosokan
6. Balurkan minyak kelapa / baby oil pada ujung jari
pasien dan lakukan massage ringan agar peredaran
darah menjadi lancar
7. Bereskan alat, informasikan kepada pasien bahwa
kegiatan sudah selesai dilaksanakan
8. Mencuci tangan

Unit terkait Semua Instalasi Rawat inap

MENCUCI RAMBUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/016/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mencuci rambut dan kulit kepala dengan
mempergunakan shampoo

Tujuan 1. Membersihkan kulit kepala dan


rambut
2. Menghilangkan bau dan
memberi rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah
dibawah kulit kepala
4. Membasmi kutu dan ketombe

Kebijakan -
Persiapan Alat-alat:
1. Handuk 2 buah
2. Perlak panjang sebagai alas
3. Baskom berisi air hangat
4. Gayung
5. Shampo dalam tempatnya
6. Sisir
7. Haas dan kapas
8. Ember kosong
9. Bengkok
10. Celemek untuk petugas
11. Sampiran

Prosedur kerja 1. Pasien diberi penjelasan


2. Bilas pasien tidak dapat duduk, posisi tidur diatur
dengan kepala di pinggir tempat tidur
3. Ember diletakan di bawah tempat tidur bagian
kepala
4. Perlak pengalas dipasang di bawah kepala. Dengan
sisi kanan dan kirinya digulung sedikit ke dalam dan
ujung berada didalam ember
5. Lubang telinga ditutup dengan kapas dan mata
ditutup dengan kain kasa.
6. Dan ditutup dengan handuk sampai leher
7. Rambut disisir, kemudian disiram dengan air
selanjutnya rambut dicuci dengan sampho, rambut
beberapa kali dengan air hangat.
8. Kepala diangkat dan diberi alas handuk,
selanjutnya di keringkan
9. Kapas penutup lubang telinga dan Haas penutup
mata diangkat dan diletakan dalam bengkok
10. Rambut dikeringkan dengan handuk
11. Rambut disisir rapi, kepala pasien diletakan pada
bantal yang telah dialasi handuk kering
12. Posisi pasien diatur kembali
13. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan
dikembalikan tempat semula.

Unit terkait Semua Instalasi Rawat Inap


MENYISIR RAMBUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/017/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengatur rambut agar rapi dengan mempergunakan
sisir, dilakukan pada pasien yang tidak dapat menyisir
rambut sendiri.

Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan


kepercayaan diri sendiri dalam diri pasien
2. Memelihara agar rambut tetap rapi
3. Merangsang kulit kepala
4. Mencegah adanya kutu dan kotoran lain
5. Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala

Persiapan 1. Sisir, minyak rambut / air


2. Kertas untuk pembungkus rambut rontok
3. Pengalas, handuk
4. Karet gelang, bengkok dengan disetrilkan
5. Pasien diberitahukan

Prosedur kerja 1. Perawat mencuci tangan


2. Mengatur posisi pasien
3. Kain penadah / handuk diletakkan dibawah baju
4. Rambut pasien disisir
5. Bila rambut pasien panjang dan kusut, dibelah dua
dan disisir secara bertahap dari ujung rambut
6. Rambut pendek disisir dan pangkal ke ujung
7. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus
dengan kertas tissue dan ditaruh dalam bengkok
dengan desinfektan
8. Peralatan dan pasien dibereskan
9. Perawat cuci tangan

Unit terkait
Semua Instalasi Rawat Inap

MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN


DI ATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/018/IX/ 1 1/2
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa
memindahkan pasien

Tujuan 1. Memberikan perasaan nyaman pada pasien


2. Mencegah terjadinya decubitus
3. Memelihara kebersihan dan kerapian

Kebijakan Dikerjakan bila alat tenun kotor / basah


Setiap 2 x 24 jam

Persiapan Alat-alat:
1. Alat tenun bersih (sprei, perlak, steek laken, selimut,
sarung bantal).
2. Kereta dorong / troley
3. Ember besar tertutup untuk alat tenun kotor
4. Dua buah waskom berisi larutan khlorin 0.5 % dan
air bersih
5. Lap basah dan lap kering

Prosedur kerja 1. Pasien dimiringkan kebagian bersih


2. Lepaskan alat ténun yang kotor lalu ditaruh pada
tempat tenun kotor
3. Perlak yang belum dibersihkan separuhnya
dibersihkan dengan larutan khlorin 0.5 % dan
dikeringkan
4. Sprei yang separuhnya lagi dipasangkan, begitu juga
steek laken
5. Sarung bantal yang kotor dilepas, isi bantal
diratakan dan bantal diperiksa, kemudian sarung
bantal bersih dipasangkan.
6. Bantal disusun
7. Pasien dibaringkan dalam proses yang nyaman
8. Selimut bersih dipasangkan
9. Tempat tidur dilap dengan khlorin 0.5 % (bagian besi
besinya)
10. Atur posisi pasien sambil memperhatikan keadaan
umumnya.
11. Alat-alat dirapikan, untuk pasien menular, alat-alat
tenun kotor harus direndam dengan khlorin 0.5%
selama 20 menit dalam wadah tertutup.

Unit terkait Semua Instalasi perawatan


MENGUKUR SUHU

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/019/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengukur suhu tubuh pasien dengan thermometer pada
ketiak, mulut, atau pelepasan anus.

Tujuan Mengetahui suhu tubuh pasien untuk menentukan


tindakan perawatan.

Persiapan 1. Thermometer
2. Air clorin 0,5 %
3. Air bersih
4. Gelas kosong
5. Bengkok
6. Kertas tissue

Prosedur kerja 1. Cuci Tangan perawat


2. Penjelasan kepada pasien
3. Lengan baju pasien dibuka, ketiak dikeringkan
dengan kertas tissue
4. Thermometer diperiksa dan diturunkan suhunya
5. Jepitkan reservoir tepat pada / ditenggah aksila
6. Setelah 3-5 menit termometer diangkat dan dibaca
7. Hasilnya dicatat dalam keperawatan / buku
temperatur / kurve list
8. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ketempat
semula
9. Cuci tangan perawat.

Unit terkait Perawat, Dokter

MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/020/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengukur desakan darah pada aterial

Tujuan 1. Mengetahui kondisi jantung atau tekanan darah


2. Membantu dalam memberikan therapi
3. Mencegah terjadinya penurunan keadaan umum
secara mendadak
Kebijakan 1. Setiap pasien baru
2. Setiap saat sesuai kebutuhan
3. Stetoskop

Persiapan Alat-alat:
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Catatan Perawatan / Kurve lyst
Pasien:
1. Penjelasan kepada pasien
2. Persiapan lingkungan

Prosedur kerja 1. Lengan baju digulung keatas


2. Manset dipasang sesuai kondisi
pasien dan jangan terlalu kencang
3. Buku tutup air raksa, stetoskop
ditempelkan pada arteri tempat pengukuran
4. Sekrup balon karet ditutup dan
pengunci air raksa dibuka
5. Balon dipompa sampai denyut
arteri tidak terdengar
6. Sekrup balon dibuka secara
perlahan sehingga air raksa dalam pipa gelas turun
secara perlahan sambil mendengar denyutan, lihat
turunnya air raksa, Skala permukaan air raksa waktu
ada denyutan pertama di sebut sistole, misalnya 120
mmHg.
7. Dengarkan terus sampai
terdengar denyutan terakhir, skala permukaan air
raksa pada denyutan terakhir disebut tekanan
diastole, misalnya: 80 mmHg
8. Hasilnya berarti sistole / distole
120 / 82mmHg. Dicatat dalam catatan perawatan /
curve list
9. Peralatan dibereskan
 Tutup kran air raksa
 Sekrup dilonggarkan
 Manset dilepas dan di
gulung.

Unit terkait Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan


MENGHITUNG DENYUT NADI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/021/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menghitung denyut nadi dengan meraba:
1. Arteri radialis pada pergelangan tangan
2. Arteri brachialis pada siku bagian dalam
3. Arteri Carotis pada leher
4. Arteri Temporalis pada pelipis
5. Arteri femoralis pada lipatan paha (selangka)
6. Arteri dorsalis pada ubun-ubun (fontanel) bayi

Tujuan Menghitung dalam jumlah denyut nadi dalam 1 menit

Persiapan Persiapan pasien


1. Pasien diberi penjelasan supaya tenang
2. Perawat mengukur nadi pasien dalam posisi
berbaring / duduk.
Persipan alat
1. Arloji tangan dengan petunjuk detik
2. Buku catatan suhu dan nadi

Prosedur kerja 1. Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan


dengan pengukuran suhu
2. Pada waktu penghitungan denyut nadi, pasien
harus benar-benar istirahat dalam posisi berbaring
atau duduk
3. Penghitungan dilakukan dengan menempelkan
jari-jari telunjuk dan jari tengah diatas arteri selama
setengah menit dan hasilnya dikalikan dua.
4. Khusus pada anak-anak penghitungan
dilakukan selama satu menit
5. Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan
nadi dengan kode N.

Unit terkait Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan

MEMBANTU PASIEN
YANG TIDAK DAPAT MAKAN SENDIRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/022/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan bantuan kepada pasien untuk memasukkan
makanan ke dalam mulutnya yang disebabkan karena
ketidakmampuan pasien
Tujuan Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
melalui mulut
Kebijakan Setiap pasien yang tidak mampu memasukan makanan
melalui mulut wajib dibantu untuk menyiapkan
makanannya
Persiapan 1. Makanan dan minuman yang diperlukan oleh
pasien
2. Serbet makan
3. Sendok makan
4. Lingkungan dirapikan
5. Posisi pasien dengan kepala lebih tinggi
6. Penjelasan kepada pasien
Prosedur kerja 1. Perawat mencuci tangan
2. Serbet dibentangkan dibawah dagu
3. Perawat duduk dengan posisi yang memudahkan
untuk bekerja atau posisi berdiri disisi pasien
4. Ingatkan pasien untuk berdoa
5. Pasien ditawari untuk minum
6. Suapkan makanan sedikit demi sedikit. Perhatikan
keadaan pasien
7. Pasien diberikan minum
8. Setelah selesai, bersihkan mulut pasien dari sisa-
sisa makanan
9. Pasien dirapikan
10. Catat jumlah makanan yang dihabiskan
11. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Semua Instalasi Rawat Inap

MEMBERI MINUMAN PER SONDE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/023/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memasukan makanan cair/minuman/obat kedalam
lambung dengan menggunakan selang sonde (NGT)

Tujuan Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan, cairan


electro lit dan obat

Persiapan Alat-alat :
1. Makanan cair (ASI, susu, cairan) sesuai kebutuhan
2. Stestokop
3. Corong
4. Air minum dalam gelas
5. Bengkok
6. Pengalas
7. Obat sesuai kebutuhan

Prosedur kerja 1. Perawat mencuci tangan


2. Pasien dan keluarga diberi tahu
3. Pasang pengalas dibawah dagu pasien
4. Lakukan pengetesan apakah selang sonde masih
terpasang dengan baik
5. Lakukan test residu
6. Masukan sedikit air putih kedalam corong
7. Masukan makanan cair dan obat melalui kebutuhan
pasien
8. Bilas dengan air putih
9. Bereskan alat-alat pasien
10. Catatan jumlah makanan/cairan/obat, jumlah
residu dan reaksi pasien

Unit terkait Semua Instalasi Rawat Inap

PRINSIP PEMBERIAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/024/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu metode / pedoman dalam pemberian obat pada
pasien

Tujuan Untuk mencegah terjadinya cidera kepada pasien karena


adanya kesalahan obat ataupun pemberian obat

Kebijakan 1. Dilakukan oleh perawat sebelum memberikan


obat-obatan kepada pasien
2. Semua petugas harus memahami pedoman
pemberian obat oleh petugas yang akan memberikan
obat

Persiapan 1. Obat yang dibutuhkan pasien


2. Hal yang perlu diperhatikan saat
mempersiapkan obat adalah:
 Baca dalam buku referensi obat atau tanyakan
pada ahli farmasi (Untuk obat yang tidak kita kenal)
 Bayi dan anak sangat memerlukan dosis obat yang
sangat rendah
 Pemberian obat cair pada anak akan lebih tepat jika
diukur dengan menggunakan spuit daripada
dengan gelas ukur

Prosedur kerja 1. Cuci Tangan


2. Siapkan alat:
 Catatan pemberian obat / kartu obat sesuai
dengan cara pemberian obat
 Pulpen
 Sarung tangan K/P
 Obat yang akan diberikan
 Baki obat/bak suntik
 Kalkulator
 Spuit dengan jarum yang sesuai
 Kapas alkohol
 Segelas air
 Label obat.
3. Bandingkan catatan pemberian obat dengan
instruksi dokter sesuai dengan prinsip 6 benar.
1. Benar Klien : periksa nama klien, nomer RM,
ruang nama dokter, yang meresepkan pada
catatan pemberi obat, kartu obat dan gelang
identitas klien.
2. Benar Obat : Memastikan bahwa obat
generic sesuai dengan nama dagang obat, klien
tidak alergi pada kandungan obat yang didapat,
memeriksa identitas obat dengan catatan.
3. Benar Dosis : Mematikan dosis yang
diberikan sesuai dengan rentang pemberian dosis
untuk cara pemberian tersebut, berat badan dan
umur klien, periksa dosis pada label obat untuk
membandingkan dengan dosis yang sesuai pada
catatan pemberian obat. Lakukan penghitungan
dosis secara akurat
4. Benar Waktu : Periksa waktu pemberian
obat sesuai dengan waktu yang tertera pada
catatan pemberian obat misalnya obat yang
diberikan 2x sehari, maka pada catatan pemberian
obat akan tertera waktu pemberian jam 6 pagi dan
6 sore)
5. Benar Cara Memeriksa label obat untuk
memastikan bahwa obat tersebut dapat diberikan
sesuai cara diintruksikan, dan periksa cara
pemberian pada cara pemberian obat.
6. Benar Dokumentasi : Mencatat di buku
mengenai tindakan pengobatan yang dilakukan
pada pasien sesuai instruksi yang di berikan
dengan benar.

Unit terkait Apotik


Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan

PRINSIP PEMBERIAN OBAT ORAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/025/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan obat oral kepada pasien melalui mulut,
dengan bentuk obat berupa tablet, kapsul, puyer,
maupun sirup.

Tujuan 1. Membantu proses penyembuhan


2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Memberi efek positip tertentu sesuai fungsi obat

Kebijakan 1. Ada program terapi dokter


2. Obat diberikan prinsip 6 benar ( benar obat, benar
dosis, benar cara, benar waktu, benar orang, benar
dokumentasi)

Persiapan Alat-alat:
1. Baki
2. Obat yang diperlukan
3. Cucing untuk tempat obat
4. Gelas berisi air minum
5. Sendok
6. Tissue / pengalas
7. Bengkok

Prosedur kerja 1. Lakukan observasi sampai obat harus diminum


2. Bersihkan mulut pasien dengan tissue (k/p)
3. Tanyakan perasaan pasien sehabis minum obat
4. Berikan penjelasan terhadap kemungkinan reaksi
alergi dan tanda yang harus diwaspadai
5. Pasien dan alat perawatan dibereskan
6. Tentukan kontrak selanjutnya
7. Berikan salam
8. Cuci tangan
9. Catat dalam catatan keperawatan untuk terapi
sesuai dengan ketentuan
10. Beri paraf dan nama terang/initial pada kolom
obat dan catat reaksi yang terjadi ( jika ada ) dalam
catatan keperawatan
11. Lakukan observasi sampai obat harus diminum
12. Bersihkan mulut pasien dengan tissue (k/p)
13. Tanyakan perasaan pasien sehabis minum obat
14. Berikan penjelasan terhadap kemungkinan reaksi
alergi dan tanda yang harus diwaspadai
15. Pasien dan alat perawatan dibereskan
16. Tentukan kontrak selanjutnya
17. Berikan salam
18. Cuci tangan
19. Catat dalam catatan keperawatan untuk terapi
sesuai dengan ketentuan
20. Beri paraf dan nama terang/initial pada kolom
obat dan catat reaksi yang terjadi ( jika ada ) dalam
catatan keperawatan

Unit terkait Perawat dan Dokter

MEMBERIKAN OBAT SUNTIK INTRA MUSKULER


No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/026/IX/ 1 1/2
RSUD MA

UPT RSUD MAS


AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan
obat

Tujuan 1. Memberikan reaksi obat yang lebih cepat dan pada


per oral.
2. Memberikan obat karena tidak mungkin / tidak bisa
oral.

Kebijakan Harus ada permintaan tertulis dari Dokter

Persiapan 1. Spuit dan jarum sesuai dengan kebutuhan


2. Kapas alcohol
3. Kikir ampul
4. Obat yang akan disuntikan dan Aquabidest
5. Handschoend, bengkok
6. Troly, injeksi, (tempat sampah, tempat ampul, plester
dan tempat jarum)
7. RM keperawatan

Prosedur kerja 1. Memberi penjelasan kepada pasien


2. Memberikan / memperhatikan aseptik
3. Memperhatikan prinsip 6 B
 Benar Pasien
 Benar Obat
 Benar Dosis
 Benar Cara
 Benar Waktu
 Benar Pendokumentasian
4. Memasukan obat dalam spuit, kemudian udara dalam
spuit dikeluarkan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan daerah yang akan disuntik, Otot pangkal
lengan, otot paha 1/3 tengah bagian luar, otot bokong
l /2 bagian atas cocyqeus
7. Mendesinfeksi kulit yang akan disuntik dengan kapas
alkohol
8. Memasukan jarum suntik dengan posisi 90°
9. Lakukan aspirasi / pastikan jarum tidak masuk
pembuluh darah
10. Masukan obat dengan perlahan
11. Memperhatikan reaksi pasien
12. Mencabut jarum dan menghapus kulit bekas
suntikan dengan kapas alcohol
13. Mencatat dalam formulir pemberian, obat dengan
mencantumkan nama pemberi
14. Pasien dan alat dibereskan
15. Perawat mencuci tangan

Unit terkait 1. Dokter, Perawat, Apotik


2. Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SECARA INTRA VENA
(IV)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/027/IX/ 1 1/2


AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan suntikan melalui pembuluh darah vena

Tujuan 1. Mendapatkan reaksi obat dengan cepat


2. Memberikan pengobatan karena tidak dapat berikan
dengan cara lain

Kebijakan Ada intruksi tertulis dan dokter

Persiapan 1. Spuit dengan jarumnya


2. kapas alcohol
3. Kikir ampul
4. Obat yang akan disuntikan
5. Kupet
6. Pengalas
7. Bengkok
8. Torniquet
9. RM keperawatan

Prosedur kerja 1. Cek program terapi dokter


2. Periksa kembali obat sesuai program
3. Baca label obat untuk memastikan kandungan
obat,dosis dalam satu kemasan, cara pemberian,
kontra indikasi, efek samping
4. Cuci tangan
5. Beri salam dan kenalkan diri
6. Dekatkan peralatan (troly injeksi)
7. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga
tentang obat,kegunaan,cara pemberian dan
kemungkinan efek sama
8. Tentukan area suntikan, (diusahakan mencari
vena yang ujung ) dan pasang pengalas
9. Perawat mencuci tangan
10. Membaca etiket (nama pasien, obat, dosis,cara dan
waktu)
11. Jelaskan prosedur menyuntik agar ada kerja sama
dengan kapas
12. Pasang tourniquet (k/p)
13. Desinfektan area suntikan dengan kapas alcohol
secara melalui arah dalam keluar dan diameter 5 cm
14. Tusukan jarum dengan sudut 45 derajat
15. Lakukan aspirasi , bila ada darah yang keluar
tourniquet dan obat dimasukan pelan-pelan
16. Kaji reaksi pasien selama tindakan
17. Cabut jarum dan hapus kulit bekas tusukan dengan
kapas alkohol
18. Pasien dan peralatan dibereskan
19. Lakukan observasi terhadap tanda alergi , jelaskan
pada agar segera melapor bila timbul seperti panas,
gatal, sesak napas, keringat dingin ,benjolan dll
20. Tentukan kontrak selanjutnya
21. Cuci tangan, buka handscoen beri salam
22. Catat pada CM perawatan jenis obat jam, pemberian,
dosis dan parah/nama terang yang memberi
23. Bereskan dan kembalikan peralatan

Unit terkait 1. Dokter, Apotik (bagian farmasi), Perawat


2. Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan
MEMBERIKAN OBAT-OBATAN SUB KUTAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/028/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang
dilakukan pada lengan atas daerah luar atau 1/3 bagian
dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan daerah
sekitar umbilicus (abdomen).

Tujuan 1. Untuk mendapatkan reaksi obat yang lebih cepat


2. Memberikan obat yang tidak mungkin biasa
diberikan dengan cara lain (insulin)

Persiapan 1. Spuit insulin atau spuit 1 cc


2. Kapas alcohol
3. Obat-obat yang akan disuntikan
4. Bak injeksi
5. Bengkok
6. Pengalas
7. CM Keperawatan

Prosedur kerja 1. Memberikan penjelasan kepada pasien/klien


tentang obat yang akan diberikan
2. Perawat mencuci tangan
3. Tentukan daerah yang akan disuntik dan lakukan
desenfeksi dengan kapas alcohol
4. Perhatikan prinsip 6B (6 benar)
5. Memasukan obat ke dalam spuit sesuai dengan
program dokter
6. Memasukan jarum dengan posisi 90 bila memakai
jarum insulin/ kecil 45 bila memakai jarum biasa
7. Lakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk
pembuluh darah
8. Masukan obat dengan perlahan
9. Observasi kondisi / reaksi pasien
10. Cabut jarum dan desinfeksi kulit dengan alcohol
11. Pasien dan alat-alat dibereskan
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan pada catatan keperawatan
14. Perhatikan prisip aseptic

Unit terkait 1. Dokter, Apotik (bagian farmasi), Perawat


2. Semua Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan
MELAKUKAN SKIN TEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/029/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Melakukan penyuntikan-penyuntikan sedikit antibiotika
yang sudah diencerkan kedalam jaringan dibawah kulit
sampai terjadinya gelembung

Tujuan 1. Mencegah reaksi sock anafilatik


2. Membantu memberikan antibiotika yang sesuai
3. Indikasi pada pasien-pasien yang akan diberikan
antibiotika melalui intra vena muscular dan belum
pernah mendapatkan antibiotika sebelumnya

Persiapan Alat :
 Spuit 1 cc dan jarum diposible pada tempatnya
 Obat-obat yang diperlukan
 Kapas alcohol dalam tempatnya
 Aquadest / NaCI 0.9%
 Bengkok
 Bolpoint
 CM Keperawatan
Pasien:
 Memberi penjelasan terhadap tindakan yang akan
dilakukan

Prosedur kerja 1. Perawat mencuci tangan


2. Menggulung lengan baju pasien
3. Mengisi spuit dengan obat yang akan di test
jumlah 0.1 CC kemudian dilarutkan dengan aquadest
/NaCI 0.9 % menjadi 1 cc
4. Disenfeksi kulit yang akan disuntikan
mengunakan Kapas alcohol, kemudian di
renggangkan dengan tangan kiri perawat
5. Menyuntikan obat sampai permukaan kulit
menjadi gembung dengan cara lubang jarum
menghasap ke atas dan membuat 15 - 30° dengan
permukaan kulit
6. Melingkari area penyuntikan dengan
diameter 1 cm
7. Menilai reaksi obat 0-15 menit dan waktu
penyuntikan
8. Hasil positif ( + ) bila terdapat tanda-tanda
kemerahan pada daerah penusukan dengan diameter
1 cm
9. Catat reaksi skin test dan lakukan
koordinasi
10. Awasi tanda-tanda syok anafilaatik
11. Perawat mencuci tangan

Unit terkait -
MEMBERIKAN INJEKSI INSULIN DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT KHUSUS (PEN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/030/IX/ 1 1/2
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menyuntikan obat insulin kedalam tubuh pasien yang
menderita kencing manis dengan mengunakan alat
khusus (PEN)

Tujuan Pasien mendapatkan obat degan dosis yang sangat tepat


Memudahkan petugas, dalam penyuntikan pasien

Persiapan 1. Kapas Injeksi


2. Alat khusus (PEN) dengan obat didalamnya (jarum
sangat kecil dan pendek serta mengandung
penghilang rasa sakit)

Prosedur kerja 1. Sebelum menyuntikan obat, tanyakan terlebih


dahulu kepada pasien apakah pasien ada nafsu
makan, apakah mual-mual atau muntah,
2. Bila ada mual-mual muntah tidak ada nafsu
makan konsulkan kembali kepada dokter
3. Bila tidak ada keluhan tentang nafsu makan,
mual, muntah, tanyakan kepada pasien tentang pen
yang sering digunakan
4. Menanyakan kepada pasien lokasi penyuntikan
sebelumnya. Lokasi penyuntikan sebaiknya
berpindah-pindah setiap kali penyuntikan,
penyuntikan dapat di lakukan pada:
a. Otot deltoideus (1/3 lengan atas bagian
atas)
b. Otot Fastus lateralis (1/3 paha bagian
atas)
c. SIAS (Spina Iliaca Anterior Superior)
pada daerah bokong
d. 2-3 jari sekitar umbilicus
5. Desinfeksi dengan kapas alcohol daerah injeksi
6. Mengangkat sedikit daerah suntikan dengan ibu
jari dan telunjuk kiri
7. Suntikkan Obat (dengan terlebih dahulu membuka
tutup pen) dengan posisi tegak lurus (90) pada lokasi
yang telah ditentukan
8. Lakukan desinfeksi dengan hanya mengoleskan
sedikit kapas alkohol pada daerah suntikan
9. Anjurkan pasien untuk menunggu 15-30 menit
setelah suntikan, kemudian baru makan sesuai porsi
yang telah disediakan
10. Bereskan alat-alat
11. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Dokter


MEMBERIKAN OBAT PADA MATA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/031/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan obat pada mata dengan tetes atau salep
mata

Tujuan Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai


program terapi Persiapan pemeriksaan struktur internal
mata dengan mendilatasi pupil, pengukuran refleksi
dengan cara melemahkan otot lensa.

Persiapan 1. Obat tetes/salep mata


2. Kapas lembab steril dalam kom
3. Pinset steril dalam tempatnya
4. Bengkok 1 buah

Prosedur kerja 1. Pasien diberi penjelasan tindaan


yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Posisi pasien diatur dengan posisi
menghadap keatas dan posisi perawat disamping
kanan pasien
4. Gunakan sarung tangan
5. Bersihkan daerah kelopak mata
dengan kapas lembab dari sudut luar mata kearah
hidung, bila sangat kotor basuh dengan air hangat
6. Buka mata dengan menekan
perlahan bagian bawah menggunakan ibu jari dan
telunjuk pada atas tulang orbita
7. Teteskan atau oleskan salep diatas
sakus konjungtiva sesuai dosis, minta pasien
menutup mata perlahan saat kena obat
8. Tutup mata dengan kasa bila perlu
9. Cuci tangan setelah selesai tindakan
10. Catat prosedur dan respon pasien

Unit terkait Dokter, Perawat

MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/032/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskannya
pada lubang telinga pasien

Tujuan Melaksanakan tindakan sesuai program pengobatan

Persiapan Alat- alat


1. Mangkok berisi air panas
2. Kapas lidi secukupnya
3. Obat tetes telinga sesuai
kebutuhan
4. Pipet obat
5. Kapas bulat dalam kom
Pasien:
1. Pasien diberi penjelasan
tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur
dengan posisi telinga yang akan di obati menghadap
keatas dengan sudut 60 derajat.

Prosedur kerja 1. Hangatkan obat dengan merendam dalam mangkok


berisi air panas
2. Bersihkan dan keringkan kanal telinga luar dengan
kapas lidi
3. Teteskan obat sesuai dengan yang ditentukan
4. Tutup lubang telinga dengan kapas bulat
5. Anjurkan pasien tetap miring dengan telinga yang
diobati menghadap keatas selama ± 5 menit
6. Bersihkan sisa obat disekitar telinga

Unit terkait Dokter, Perawat

MEMBERIKAN OBAT TOPIKAL MELALUI KULIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/033/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Pemberian obat yang dilakukan pada kulit

Tujuan Mempertahankan hidrasi lapisan kulit, melidungi,


mengurangi iritasi kulit atau mengatasi infeksi dengan
banyak jenis preparat seperti krim, lation, bubuk.

Kebijakan Obat diberikan oleh perawat

Prosedur kerja Persiapan


1. Obat kulit
2. Sarung tangan
3. Air hangat dengan tempatnya
4. Kasa/kapas
Pelaksanaan
1. Pasien diberi penjelasan tindakan
yang dilakukan
2. Cuci tangan dan gunakan sarung
tangan
3. Bersihkan daerah kulit dengan air
hangat, bila sangat kotor basuh dengan air hangat /
air sabun bila mengeras (kerak)
4. Berikan obat sesuai indikasi dan
cara pemberiannya seperti mengoles atau
mengompres
5. Cuci tangan setelah prosedur
dikerjakan
6. Catat prosedur dan respon pasien

Unit terkait Dokter, perawat

PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/034/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan pengobatan pada pasien melalui vagina
dengan cara disemprotkan / dialirkan atau dimasukkan.

Tujuan 1. Untuk irigasi atau mengumbah vagina


2. Sebagai obat suppositoria

Kebijakan 1. Dilakukan pada pasien radang vagina


2. Pada pasien post partum dengan lochea yang bau
3. Persiapan pembedahan jalan lahir

Persiapan
Prosedur kerja Alat :
1. Irigator dengan selangnya ( kanul kecil dalam
tempatnya)
2. Sarung tangan
3. Standar infus
4. Obat - obat dalam tempatnya
5. Bengkok
6. Alas bokong
7. Kapas savlon dalam tempatnya
8. Pispot
9. Klem 1 buah
10. Sampiran
Pasien :
Pasien diberi penjelasan hal-hal yang akan dilakukan
Posisi pasien diatur dengan posisi dorsal recumbent
Pelaksanaan
1. Pasang sampiran
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Obat-obatan dihangatkan sesuai suhu tubuh
(37°C) dan masukan dalam irigator digantungkan
dengan tinggi 30 cm dan permukaan tempat tidur
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
Obat-obatan dihangatkan sesuai suhu tubuh (37°C)
dan masukan dalam irigator digantungkan dengan
tinggi 30 cm dan permukaan tempat tidur
5. Kanula dipasang pada ujung slang dan cairan
dialirkan, lalu slang diklem diletakan ditempatnya
6. Pasang selimut dan pakaian bawah pasien
dilepaskan
7. Pasang alas bokong dan pispot
8. Vulva dibersihkan dengan kapas savlon , ibu jari
dan telunjuk tangan kiri dibungkus dengan kapas
savlon selanjutnya vulva dibuka, tangan kanan
memasukkan kanula kedalam vagina pasien
9. Klem dibuka, kanula diputar cairan obat dialirkan
secara perlahan sampai habis.
10. Kanula dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam
bengkok yang desinfektan
11. Pispot diangkat setelah cairan tidak keluar lagi
12. Pasien dirapikan dan alat dibereskan
13. Perawat cuci tangan
14. Dokumentasikan pada catatan keperawatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Privasi pasien tetap di jaga
2. Cegah penularan
3. Tehnik septik aseptik

Unit terkait Dokter, perawat


PEMBERIAN OBAT PER RECTAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/035/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan obat kepada pasien sesuai program rectal
dengan prinsip benar.

Tujuan Agar pasien diberikan obat sesuai dengan prinsip 6B

Kebijakan Program terapi tertulis dengan jelas dalam lyst pasien

Prosedur kerja Persiapan


1. Kompetensi perawat
2. Persiapan pasien
3. Persiapan alat :
 Pengalas / perlak
 Hand schoen
 Bengkok
 Kain kasa
 Gunting
 Cairan anti septic
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Memberi penjelasan kepada pasien
tentang obat, guna dan cara kerjanya
3. Mencocokan dosis obat dengan obat
terapy
4. Meminta salah satu teman sebagai
saksi
5. Memakai hand schon
6. Menganjurkan pasien untuk miring
ke kiri
7. Membersihkan rectum dan
sekitarnya sebelum memasukan obat
8. Membuka pembungkus obat
9. Memasukan obat ke dalam rectum
sampai obat benar benar masuk dan tidak kelihatan
10. Mengobservasi pasien setelah obat di
masukan
11. Melepaskan hand schon
12. Mencuci tangan
13. Mendokumentasi tindakan

Unit terkait Dokter, Perawat


MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/036/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan kompres dingin pada pasien yang
memerlukan dengan menggunaksn kirbat es

Tujuan 1. Membantu menghentikan perdarahan


2. Membatasi peradangan
3. Mengurangi rasa nyeri

Persiapan 1. Kirbat es dengan sarungnya


2. Perlak kecil dan alasnya
3. Mangkok berisi es
4. Sebelum dimasukkan kedalam kirbat es
dicelupkan ke air

Prosedur kerja 1. Perawat mencuci tangan


2. Masukkan potongan es ke dalam kirbat 2/3 bagian
3. Pastikan kirbat tidak bocor
4. Kirbat es diberi sarung
5. Pasang pengalas
6. Kirbat es diletakkan dibagian tubuh pasien yang
diperlukan
7. Observasi keadaan pasien
8. Perawat mencuci tangan
9. Catat tindakan dan hasil observasi pada catatan
perawatan

Unit terkait Perawat, Dokter

MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/037/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan pada penderita yang
mengalami demam tinggi dengan cara kompres air
hangat

Tujuan Memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada pasien


demam tinggi, mencegah menggigil dan kejang

Kebijakan Dilakukan oleh perawat sebagai control suhu

Persiapan 1. Baskom mandi


2. Air hangat (37.C)
3. Thermometer
4. Lap mandi / waslap
5. Sarung tangan
6. Perlak / bantal anti air

Prosedur kerja 1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan


2. Jelaskan maksud tindakan yang akan dilakukan
3. Tutup tirai atau pintu
4. Ukur suhu dan nadi pasien:
5. Lepaskan pakaian pasien dengan selimut mandi
6. Letakan perlak/bantal anti air dibawah pasien
7. Periksa suhu air, celupkan waslap dan letakan lap
yang sudah basah di masing-masing ketiak dan
lipatan paha diteruskan kompres ekstremitas lain
selama 5 menit sambil lihat respon pasien
8. keringkan ekstremitas dan kaji ulang suhu dan
klien tiap 15 menit, observasi respon klien
9. Ganti air dan lakukan kompres kembali sesuai
kebutuhan, bila suhu sudah turun sedikit diatas
normal (38C) hentikan tindakan
10. Keringkan ekstremitas seluruhnya dan
pertahankan selimut atau ganti selimut yang kering
11. Bereskan alat-alat dan ganti alat tenun bila basah
12. Catat pada catatan perawat tindakan yang
dilakukan dan setiap perubahan tanda-tanda
vital/menggigil.

Unit terkait Perawat, dokter


PEMBERIAN INFORMASI/ORIENTASI PASIEN BARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/038/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan informasi atau sosialisasi kepada pasien
dan keluarga tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan pelayanan selama di Rumah Sakit.

Tujuan 1. Pasien dan keluarganya memahami tentang


peraturan Rumah Sakit
2. Pasien dan keluarga memahami tentang semua
fasilitas yang tersedia dan cara penggunaannya

Kebijakan 1. Setiap pasien baru, pasien dan keluarga wajib


diberikan orientasi
2. Materi orientasi wajib dievaluasi bila terjadi kurang
pemahaman dan pelanggaran sewaktu-waktu
Prosedur kerja Pelaksanaan
1. Memberi salam pada pasien /keluarga dan
kenalkan diri
2. Klarifikasi nama pasien persilahkan duduk
3. Pertahankan hubungan melalui komunikasi
terapiutik.
4. Menjelaskan informasi :
 Peraturan dan tata tertib Rumah Sakit
 Hak dan Kewajiban pasien
 Petugas yang merawat
 Waktu konsultasi
 Biaya perawatan
 Rencana perawatan dan persiapan pasien
pulang
 Kebersihan Kamar mandi dan lingkungan
 Fasilitas yang ada diruang perawatan dan
cara penggunaannya
5. Mendokumentasikan informasi yang telah
diberikan dalam chek list dan buku pelaksanaan
pemberian informasi serta ditandatangani oleh
perawat dan pasien/keluarga.
6. Beri salam dan persilahkan pasien / penunggu
kembali ke ruang perawatan

Unit terkait Semua Ruang Rawat Inap dan Jalan


KOMUNIKASI TERAPEUTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/039/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Kegiatan yang dilakukan atau penyampaian pesan /
informasi tentang pikiran perasaan atau cermin dalam
informasi dan pengertian dan satu orang ke orang lain

Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya mis komunikasi


2. Mengungkapkan perasaan dan menjelaskan
prilaku sendiri untuk mencapai suatu tujuan

Kebijakan 1. Segala sesuatu yang dikerjakan harus


diinformasikan sejelas-jelasnya kepada klien dan
keluarga
2. Pendekatan terhadap pasien atau keluarga harus
secara holistik (bio, psiko, social dan spiritual)
3. Dalam kondisi terapeutik kita dapat memperkecil
kesalahan pahaman antar petugas & klien / keluarga

Prosedur kerja 1. Tahap Preinteraksi


a. Mengumpulkan data tentang klien
b. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan
ketakutan diri
c. Membuat rencana pertemuan dengan klien
2. Tahap Orientasi
a. Beri salam dan terseyum pada klien
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Menanyakan nama panggilan kesukaan
klien
d. Melakukan validasi, perasaan, koqnitif,
efektif / psikomotor
e. Menjelaskan tanggung jawab dan klien
f. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan,
wawancara
g. Menjelaskan tujuan wawancara
h. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
wawancara
i. Menjelaskan kerahasiaan
3. Tahap Kerja
a. Memberi kesempatan pada klien untuk
bertanya
b. Menanyakan keluhan klien
c. Menilai wawancara dengan cara yang baik
d. Melakukan wawancara sesuai rencana
4. Tahap terminasi.
a. Mengumpulkan hasil wawancara, evaluasi proses
dan hasil
b. Memberikan reinforcement positif
c. Merencanakan tindak lanjut dengan klien
d. Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik)
e. Mengakhiri wawancara dengan cara yang baik dan
tersenyum

Unit terkait Perawat, Dokter


MELAPORKAN KEADAAN PASIEN DAN MENERIMA
INTRUKSI DOKTER SECARA LISAN/LEWAT TELEPON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/040/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Melaporkan keadaan pasien kepada dokter dan
menerima intruksi dan dokter secara lisan atau melalui
telepon

Tujuan 1. Dokter segera mengetahui keadaan


pasien sehingga dapat memberikan penanganan
selanjutnya
2. Pasien segera mendapatkan
penanganan / pengobatan
Prosedur kerja Intruksi lisan atau pertelepon dilakukan, bila dokter
tidak dapat hadir dan pasien harus segera ditangani
1. Perawat menyiapkan catatan tentang keadaan
pasien
2. Perawat menghubungi dokter lewat telepon dan
menyampaikan keadaan pasien
3. Perawat menanyakan kepada dokter, apakah
dokter bisa datang / tidak
4. Bila dokter tidak bisa datang, sarankan dokter
untuk memberikan instruksi secara lisan
5. Perawat mencatat instruksi dokter tersebut pada
catatan keperawatan dengan disaksikan oleh perawat
lain sebagai saksi
6. 1 x 24 jam setelah memberikan instruksi, perawat
mengingatkan dokter untuk menuliskan instruksi
tersebut pada catatan perkembangan pasien

Unit terkait Dokter

TIRAH BARING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/041/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tindakan yang diberikan kepada pasien yang tidur
lama atau pasien yang tidak bisa mobilisasi secara
mandiri.

Tujuan 1. Untuk memperlancar peredaran darah


2. Untuk mencegah terjadinya Pnemonia
3. Untuk mencegah terjadinya Dikubitus
4. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
5. Mencegah terjadinya kontraktur

Prosedur kerja 1. Mencegah terjadinya kontraktur


2. Perawat memakai handschoen
3. Memberikan penjelasan kepada pasien
4. Melatih pasien untuk napas dalam
5. Mengubah posisi pasien secara bergantian miring
kiri, miring kanan, terlentang setiap tiga jam atau
sesuai kebutuhan
6. Sambil mengubah posisi lakukan massage dengan
minyak kelapa atau lotion dan lakukan claping
7. Selesai melakukan tindakan perawat mencuci
tangan
8. Mendokumentasikan tindakan dalam check list
pasien

Unit terkait Semua unit keperawatan

MEMBERIKAN LATIHAN PASIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/042/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu latihan yang diberikan kepada klien yang tidak
bisa melakukan aktititas secara sendiri

Tujuan 1. Melatih klien agar bisa beraktifitas sendiri


2. Mencegah Kontraktur
3. Mencegah atropi

Kebijakan Klien yang tidak bisa melakukan aktifitas secara mandiri

Prosedur Kerja 1. Cuci tangan


2. Beri salam, panggil nama secara benar
3. Menjelaskan tujuan dan lama tindakan yang
diberikan kepada klien
4. Menyiapkan klien dalam posisi terlentang
5. Lakukan latihan dengan cara kedua tangan
diletakan diatas dan dibawah sendiri anggota bagian
tubuh yang di latih
6. Lakukan gerakan sebanyak 5 x untuk setiap sendi
7. Meletakan anggota tubuh klien dalam posisi
anatomi
8. Menganjurkan klien dan keluarga latihan sendiri
setiap sendi posisi anatomi untuk melakukan latihan
sendiri

Unit terkait Perawat, petugas fisioterapi

PENCEGAHAN DIKUBITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/043/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tindakan pencegahan yang diberikan kepada
pasien yang tidur lama atau yang tidak bisa mobilisasi
secara mandiri
Tujuan 1. Untuk memperlancar peredaran darah
2. Untuk mencegah terjadinya pneomonia
3. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial

Kebijakan 1. Pasien tirah baring lama


2. Pasien yang tidak bisa mobilisasi secara mandiri

Prosedur Kerja 1. Mandikan pasien dua kali sehari


2. Jaga kelembaban kulit pasien
3. Ubah posisi pasien setiap tiga jam atau sesuai
kebutuhan (miring kanan, miring kiri atau terlentang)
4. Perhatikan tanda-tanda kemerahan, bula, dan lecet
5. Saat mengubah posisi pasien lakukan massage
dengan minyak kelapa atau lation dan lakukan
clapping
6. Jaga kebersihan tempat tidur, laken dan steak laken
tetap kering
7. Dokumentasi tindakan yang dilakukan path cek list
tirah baring.

Unit terkait Semua perawat

KEWASPADAAN UNIVERSAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/044/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Upaya pencegahan infeksi yang didapat di rumah sakit
dalam kurun waktu 3 x 24 jam sejak mendapat
perawatan dan bukan merupakan sisi atau residual dan
infeksi sebelumnya

Tujuan Mengobservasi kemungkinan terjadinya infeksi dan


memberikan perlindungan baik terhadap pasien maupun
untuk tenaga kesehatan pada waktu menjalankan tugas

Kebijakan Dilakukan pada semua pasien yang dirawat di rumah


sakit

Prosedur Kerja 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


2. Memakai sarung tangan dan masker bila melakukan
tindakan yang kontak langsung dengan cairan tubuh
pasien
3. Melakukan tindakan secara antiseptik
4. Jaga kesterilan alat instrumen
5. Jaga kebersihan pasien dan lingkungan
6. Pemakaian satu alat untuk satu orang pasien
7. Pembagian tempat sesui prosedur

Unit terkait Semua petugas rumah sakit

MENCUCI TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/045/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan tangan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sabun
Tujuan 1. Membersihkan tangan dari kotoran
2. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
3. Mencegah terjadinya Cross infeksi

Kebijakan Ada program tertulis

Prosedur Kerja 1. Basahi tangan di bawah air mengalir


2. Sabuni tangan dan telapak tangan saling menggosok
3. Telapak tangan kanan menggosok telapak tangan kiri
4. Telapak tangan saling menggosok dan jari-jari ketemu
5. Tekuk jari-jari tangan kanan dan kiri dan saling
terkait.
6. Ibu jari digosok secara berputar dan bergantian
7. Gosok telapak tangan kiri dengan jari-jari kanan
secara berputar dan sebaliknya.
8. Bersihkan tangan di bawa air mengalir
9. Lap tangan dengan handuk kering.

Unit terkait Semua petugas rumah sakit

MEMAKAI SARUNG TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/046/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memasukan tangan kedalam sarung tangan

Tujuan 1. Mencegah penularan


2. Menjaga kesterilan alat

Kebijakan 1. Standard WHO


2. SK Men. Kes. RI No. 424/MENKES/SKJIV/2003

Prosedur kerja Pelaksanaan


1. Cuci tangan
2. Siapkan area yang luas, bersih dan kering untuk
membuka paket sarung tangan
3. Perhatikan tempat menaruhnya (steril atau
dekontaminasi tingkat tinggi)
4. Dapat dipakai sarung tangan yang di sterilkan
5. Buka bungkus sarung tangan bila perlu dapat minta
bantuan ke petugas lain untuk membukanya,
letakan sarung tangan dengan bagian telapak tangan
menghadap ke atas
6. Ambil salah satu sarung tangan, upayakan terlebih
dahulu sarung tangan kanan dengan memegang
pada sisi sebelah lipatannya. Bagian atas
bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai
7. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan
mengantungkan ke Iantai sehingga bagian lubang
jari-jari tangannya terbuka, masukan tangan (jaga
sarung tangan supaya tetap tidak bersentuhan
dengan permukaan
8. Ambilah sarung tangan kedua dengan cara
menyelipkan jari-jari tangan yang sudah memakai
sarung tangan ke bagian lipatan yaitu bagian yang
tidak bersentuhan dengan kulit tangan saat di pakai
9. Pasang sarung tangan kedua dengan cara
memasukan jari tangan yang belum memakai sarung
tangan kemudian luruskan lipatannya dan atur
posisi sarung tangan sehingga terasa pas dan enak
di tangan
10. Setelah melakukan perasat/tindakan cuci tangan
pada air mengalir, kemudian lepas sarung tangan
dan memasukan ke dalam tempat yang berisi larutan
chlorine 0,5% dan rendam selama 10 menit
11. Cuci tangan kembali setelah melepas sarung tangan,
keringkan dengan tissue atau handuk kering

Unit terkait Seluruh ruangan rawat inap dan rawat jalan


MENGGUNAKAN MASKER

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/047/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menggunakan masker secara benar

Tujuan 1. Mencegah penularan dan pasien ke petugas


ataupun dari petugas ke pasien
2. Mencegah terkontaminasinya alat steril

Kebijakan Standard WHO


SK Men. Kes. RI No. 424/MENKES/SK/IV/2003

Prosedur kerja Persiapan


1. Tempat cuci tangan
2. Masker N.95 atau surgical Mask
3. Tempat sampah tertutup
Pelaksanaan
1. Cuci tangan secara efektif sebelum mengambil
masker
2. Ambil masker, regangkan tali masker (bila terbuat
dari karet)
3. Bila memasang masker N.95, pegang masker
dengan tangan kiri
4. Tempelkan kehidung, tangan kanan mengatur
masker agar pas pada dagu dan bagian logam berada
pada bagian hidung
5. Dengan kedua jari telunjuk tekuk bagian logam
yang akan mengenai hidung sesuai dengan bentuk
hidung pemakai
6. Selanjutnya dilakukan penekanan pada semua
pinggir masker dengan tujuan tidak ada celah antara
masker dengan daerah muka yang diberi masker
( hidung dan mulut)
7. Ikatlah tali atas pada bagaian atas belakang kepala
dan pastikan bahwa tali lewat telinga
8. Ikatlah tali bawah dibelakang kepala sejajar
dengan atas dagu / leher
9. Pada portable kasus dibagian atas masker N.95
dipasang masker bedah lagi 1 (satu) lembar
10. Masker digunakan selama dalam ruangan
perawatan pasien, tidak diperkenankan memakai
diluar ruangan pasien
11. Masker dipakai 4 -6 jam
12. Masker dapat digunakan selama 24 jam dengan
catatan harus ganti apabila tercemar atau lembab

Unit terkait Dokter, Perawat


SURVEILANS INFEKSI NOSOKOMIAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/048/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan yang
menerus, aktif dan sistematis terhadap kejadian infeksi
nosokomial pada suatu populasi serta mempengaruhi
terjadinya infeksi nosokomial dilakukan dan penyebaran
peristiwa yang mempengaruhi terjadinya infeksi
nosocomial

Tujuan Mengontrol angka kejadian infeksi nosokomial

Kebijakan Dilakukan pada pasien post operasi dan pasien yang


menggunakan kanula IV, kateter dan tube

Prosedur kerja 1. Identifikasi infeksi nosokomial yang


akan diamati secara rutin melalui kegiatan surveilen
2. Perencanaan pengumpulan data
3. Pengumpulan data
4. Pengelolaan dan penyajian data
5. Analisa, interpretasi data dan feed
back ke masing-masing instalasi
6. Pembuatan laporan dan rekomendasi
tindak lanjut serta penyebaran informasi

Unit terkait Bagian Rekam Medik, Ka instalasi rawat inap

MEMASANG INFUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/049/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memasukan cairan / obat langsung ke dalam vena
dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama
dengan menggunakan infus set

Tujuan 1. Sebagai tindakan pengobatan


2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan
elektrolid

Kebijakan Ada program Dokter dan pendelegasian jelas secara


tertulis

Prosedur kerja Persiapan


1. Standar infuse
2. IV Catheter sesuai kebutuhan
3. Infus set (makro/mikro/blood)
4. Cairan yang diperlukan
5. Kain kasa steril dalam tempatnya
6. Kapas alcohol
7. Bethadin, gunting, plester, lidi kapas dalam
tempatnya
8. Pengalas, bengkok
9. Torniquite, bidai k/p
Pelaksanaan
1. Cek program terapi dokter
2. Beri salam, panggil pasien dengan namanya,
kenaikan diri.
3. Jelaskan tujuan dan prosedur
4. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum
dimulai
5. Sepakati lokasi pemasangan infus berdasarkan
prioritas pilihan
6. Lakukan pencukuran k/p
7. Perawat mencuci tangan
8. Dekatkan alat ke area pemasangan infus
9. Pasang pengalas
10. Periksa label infus sesuai program terapi
11. Hubungkan cairan infus dengan infus set
12. Isikan selang kontrol dengan cairan sampai
13. Alirkan cairan untuk pengisian selang infus,
Pastikan selang infus bebas udara Pakai sarung
tangan
14. Pasang torniquite untuk melakukan fiksasi
15. Palpasi dan pastikan vena yang akan dipungsi
16. Desinfektan daerah yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol arah melingkar dan dalam ke luar diameter 5
cm
17. Tusukkan IV cateter pada vena yang didesinfektan
dengan kemiringan 300 sejajar vena yang akan
ditusuk ke arah jantung
18. Pastikan darah tampak keluar pada pangkal
mandrin, tarik mandrin ½ cm dorong IV cateter atau
sesuai petunjuk masing-masing IV cateter
19. Sambungkan IV cateter dengan selang cairan yang
telah disiapkan
20. Lepaskan torniquite
21. Buka klem infus alirkan cairan sampai mengalir
lancar.
22. Buka sarung tangan
23. Fiksasi IV cateter dengan plester tanpa menutup
insersi
24. Oleskan tempat insersi dengan lidi kapas alkohol
25. Tutup tempat insersi dengan kasa steril
26. Pasang bidai dan perban k/p
27. Atur tetesan infus sesuai program
28. Pasang form pantau cairan
29. Pasang stiker bertuliskan tanggal, jam pemasangan
pada tempat pemasangan infus
30. Rapikan pasien
31. Bereskan alat (buang sampah sesuai tempatnya)
32. Tanya perasaan pasien post pemasangan
33. Jelaskan tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan
dilaporkan (nyeri, bengkak, merah dan infus tidak
menetes)
34. Sepakati kontrak selanjutnya
35. Cuci tangan
36. Dokumentasi tindakan meliputi tanggal, jam, jenis
cairan, tetesan, nomor botol, paraf dan nama terang
pada CM cairan dan CM Keperawatan sesuai
ketentuan

Unit terkait Dokter, Perawat


KATETERISASI URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/050/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu teknik memasukkan kateter ke dalam kandung
kencing (blader)

Tujuan 1. Untuk drainase urine


2. Untuk memasukan cairan ke dalam blader

Kebijakan 1. Masalah Eliminasi yang harus mendapatkan tindakan


secepatnya
2. Ada program dan dokter yang merawat secara
tertulis / lisan sesuai dengan indikasi pada masalah
tersebut

Persiapan 1. Kateter Stenil + urinbag


2. Duksteril
3. Sarung tangan steril
4. Kapas pembersih steril
5. Spuit yang telah diisi air steril
6. Jelly + spuit
7. Plester + gunting
8. Bengkok

Prosedur kerja 1. Cuci tangan


2. Pilih tipe dan ukuran kateter
 Sambungkan urine bagian dengan
kateter
 Untuk kateter tetap, ambil spuit
dengan mengisi air steril dan kempeskan balon
dengan menarik air, biarkan spuit tertinggal
 Siapkan alat steril dan non steril
3. Berikan privasi pada klien: tutup pintu kamar,
pasang tirai
4. Atur posisi klien
5. Beri pengalas pada bokong
6. Dekatkan alat-alat
7. Pakai sarung tangan steril
8. Gunakan tangan non dominant untuk mengekpos
meatus
9. Lakukan desinfeksi : gunakan kapas betadin
dengan pincet secara aseptis
10. Gunakan gerakan sekuler untuk laki-laki atau
lakukan Hygiene untuk wanita
11. Jauhkan kapas bekas dan bengkok dan area steril
12. Menutup general pria dengan duk lubang
13. Tangan non dominant memegang penis atau
membuka vulva
14. Memasukan jelly (25 spuit) kedalam uretra bila
laki- laki (2-3 cc) dan atau mengoles jelly pada
kateter untuk wanita
15. Masukan kateter 15-22,5 cm pada pria pegang
penis 45 sampai urine keluar atau masukan 5-7,5
cm pada wanita
16. Masukan lagi kateter 2,5 cm
17. Isi balon dengan air steril sejumlah yang tertera
pada kateter
18. Tarik kateter sampai ada tahanan
19. Gunting plastic yang membungkus kateter
20. Buka sarung tangan
21. Fiksasi kateter kebawah abdomen pasien pria atau
pada paha depan untuk wanita
22. Menempatkan penampung dan saluran dengan
benar
23. Bantu pasien untuk posisi nyaman
24. Kumpulkan dan sisihkan alat diposible
25. Cuci tangan
26. Evaluasi hasil yang didapat sebagai berikut :
 Kateter tetap draignage dengan kateter langsung
masuk dan dilepas tanpa ketidak nyamanan
 Pasien nyaman
27. Dokumentasi Dokumentasikan
 Tanggal dan jam
 Type dan ukuran kateter
 Jumlah urine
 Deskripsi urin
28. Respon pasien terhadap prosedur

Unit terkait Dokter, Perawat

HUKNAH RENDAH DAN HUKNAH TINGGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/051/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memasukan cairan fisiologis (NaCI) hangat kedalam
colon descendens (huknah rendah) dan colon ascendens
(huknah tinggi) dengan mengunakan canula usus

Tujuan 1. Merangsang peristatik usus sehingga


pasien dapat BAB (huknah rendah)
2. Mengosokan usus sebagai persiapan
tindakan operasi atau diagnostik
3. Sebagai tindakan pengobatan

Persiapan Alat-alat
1. Sampiran
2. Selimut mandi / kain penutup
3. Pengelas
4. Irigator lengkap dengan kanule sesuai umur
pasien
5. Cairan Hangat ( NaCI)
6. Bengkok dengan cairan desinfektan hidroklorin
0.5%
7. Pelicin /jelly
8. Pispot 2 buah
9. Klem

Prosedur kerja 1. Pasien diberi penjelasan


2. Pasang sampiran, pintu ditutup
3. Menyiapkan pasien dalam posisi
tidur sim
a. Miring kekiri untuk huknah
rendah
b. Miring kekanan untuk huknah
tinggi
4. Memasang pengalas
5. Pasang selimut mandi, pakaian
bagian bawah ditanggalkan, tutup dengan selimut
pasien
6. Mengisi irrigator dengan NaCI hangat
7. Memasang canule rectum, pada
ujung slang diolesi pelican, udara dikeluarkan, selang
dijepit/diklem
8. Irigator dipegang dengan tangan kiri
perawat pada huknah rendah setinggi 50 cm dan
tempat tidur, canule dimasukan 15 cm sambil pasien
disarankan nafas panjang. Pada huknah tinggi 30 cm
dan tempat tidur. Canule di masukan 15cm dengan
waktu 20 menit
9. Klem selang dibuka, cairan
dimasukan perlahan-lahan maksimal 1 liter
10. Bila cairan sudah habis, selang
diklem canule dicabut
11. Canule dilepas dan dimasukan
kedalam bengkok yang berisi larutan desinfektan
12. Pasien tetap dalam posisi miring dan
diberikan untuk menahan sebentar, kemudian pispot
dipasang
13. Setelah selesai pasien dicebok, dan
dikeringkan lalu dirapikan
14. Alat-alat dibereskan dan
dikembalikan ke tempatnya
15. Perawat mencuci tangan

Unit terkait Dokter, Perawat


MENOLONG PASIEN WAKTU BAB DAN BAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/052/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membantu pasien yang hendak buang air besar atau air
kecil diatas tempat tidur

Tujuan 1. Mengurangi pergerakan pasien


2. Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
eliminasi
3. Mengetahui adanya kelainan feces atau urine dengan
langsung

Prosedur kerja Persiapan:


1. Pispot tertutup / urinal
2. Pengalas
3. Botol berisi air cebok
4. Kapas cebok dalam
tempatnya
5. Tissue, sarung tangan
6. Bengkok
7. Sampiran
8. Selimut
Pelaksanaan:
1. Pakaian bawah pasien dibuka bagian
tubuh ditutup selimut
2. Pasien dianjurkan menekuk lutut
dan mengangkat bokong kalau perlu dibantu lalu
pasang pengalas
3. Pispot disorongkan sampai tepat
dibawah bokong pasien, bila pasien tidak bisa
melakukan sendiri petugas membantu dengan tangan
kiri untuk menekuk lutut dan mengangkat pinggul
pasien sedangkan tangan kanan menyorongkan
pispot sampai posisi tepat dan nyaman.
4. Pasien diberitahu, petugas memakai
sarung tangan
5. Pintu ditutup dan sampiran dipasang
6. Bila sudah selesai bab /bak, kaki
pasien direnggangkan selimut dibuka sedikit lalu
anus atau daerah genetalia dibersihkan dan atas
kebawah secara berulang sampai bersih bila pasien
bisa sendiri petugas menyiram dan tangan pasien
dicuci.
7. Setelah selesai pispot diangkat,
ditutup dan diturunkan
8. Bokong pasien dibersihkan dengan
tisue
9. Pasien dirapikan, alat dibereskan
10. Pintu sampiran dibuka kembali
11. Petugas membuka sarung tangan
dan mencuci tangan
12. Mendokumentasikan bila ada yang
perlu diobservasi

Unit terkait Dokter, Perawat


IRIGASI LAMBUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/053/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan lambung dan zat kimia, darah

Tujuan 1. Membersihkan lambung


2. Mencegah keracunan
3. Memberi rasa nyaman pada klien

Kebijakan Dilakukan pada pasien yang melakukan irigasi pada


lambung

Prosedur kerja 1. Cuci tangan


2. Cek letak NOT
3. Masukan 30 ml normal saline pada NOT
4. Klem slang pada ujungnya beberapa saat
kemudian dilepas
5. Masukan spuite untuk irigasi pada slang dan
masukan normal saline perlahan-lahan
6. Jika terjadi tahanan, cek posisi selang miringkan
klien ke posisi lain
7. Setelah selang masuk aspirasi cairan yang ada
dilambung perlahan-lahan dan ukur jumlahnya
8. Hubungkan selang dengan penampung, jika tidak
mengulangi irigasi
9. Cuci tangan

Unit terkait Dokter, Perawat


IRIGASI MATA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/054/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan mata dengan cara mengalirkan cairan ke
dalam mata

Tujuan 1. Untuk membersihkan mata yang kotor


2. Untuk mengeluarkan benda asing
3. Melaksanakan tindakan pengobatan mata

Persiapan 1. Boowater 5 % atau obat/cairan lain didalam


tempatnya
2. Spuit 20 cc/ khusus untuk mata
3. Kapas basah steril dalam kom
4. Kasa steril, pengalas /handuk
5. Bengkok
6. Pasien diatur dalam posisi duduk dengan kearah
posisi mata yang akan diirigasi

Prosedur kerja 1. Perawat mencuci tangan


2. Pengelas dipasang didada pasien sampai bahu
3. Pasien dianjurkan memegang bengkok
4. Mata yang akan dicuci dilap dengan kapas basah
dan arah luar dalam
5. Spuite diisi cairan yang akan dipakai
6. Kelopak mata dibuka dengan kapas basah, cairan
disemprotkan perlahan-lahan dan arah dalam ke
luar
7. Setelah selesai kelopak mata dikeringkan dengan
kapas lembab, muka dikeringkan dengan handuk
8. Obat mata diberikan bila perlu
9. Setelah selesai pasien dirapikan kembali
10. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ke tempat semula
11. Perawat mencuci tangan
12. Mendokumentasikan pada catatan keperawatan
Perhatikan:
 Teknik antiseptek /
aseptic
 Cairan tidak boleh
disemprotkan terlalu keras
 Obat diberikan sesuai
dengan program pengobatan

Unit terkait Dokter, Perawat


IRIGASI TELINGA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/055/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mencuci rongga telinga di bagian luar dengàn cairan
yang dialirkan / disempotkan kedalamnya

Tujuan 1. Membersihkan
rongga telinga dan nanah, kotoran telinga dan benda-
benda asing
2. Dilakukan pada
pasien OMP (Otitis Media Purulenta)

Persiapan Alat-atat
1. Spuit biasa / spuit khusus untuk irigasi
2. Cairan / obat yang diperlukan dalam tempatnya
3. Bengkok 1 buah
4. Perlak / pengalas
5. Handuk
6. Pinset khusus untuk telinga
7. Kapas

Prosedur kerja 1. Perawat mencuci


tangan
2. Pasang pengalas
diatas bahu
3. Pasien dianjurkan
agar memegang bengkok dibawah telinga yang akan
diberikan
4. Dengan tangan kiri
petugas daun telinga ditarik keatas dan sedikit ke
belakang
5. Ujung spuit
diletakan dimuka lubang telinga tetapi jangan sampai
menutupinya
6. Penyemprotan
dilakukan pada sisi atas lubang telinga dengan aliran
agak deras, namun hati-hati.
7. Cairan yang keluar
dan lubang telinga di tampung mengunakan bengkok
8. Penyemprotan di
ulang beberapa kali sampai rongga telinga bersih
9. Setelah bersih
lubang telinga dikeringkan dengan kapas dan daerah
sekitarnya dikeringkan dengan handuk
10. Telinga ditetesi
obat bila perlu

Unit terkait Dokter, Perawat


UJI TORNIQUET (REUMPLE LEED)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/056/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Tindakan yang dilakukan dengan memasang alat
pengukur tensi pada lengan atas untuk mengetahui
terjadinya kelainan homeostatis

Tujuan Mengetahui ada atau tidaknya kelainan homeostatis

Kebijakan Semua kilen yang dicurigai mengalami gangguan


Prosedur kerja 1. Mencuci tangan
2. Pasang manset pada lengan atas
3. Hubungkan manset dengan tensi meter
4. Ukur tekanan sistole dan diastole
5. Jumlahkan hasil systole dan diastole, selanjutnya
dibagi dua
6. Hasil pembagian dipertahankan selama 5 menit
7. Lepaskan manset tensi meter
8. Periksa daerah fossa cubiti dan hitung jumlah
bintik-bintik
9. Bila dalam diameter 1 cm muncul bintik-bintik
merah lebih dari 10 cm dinyatakan positif
10. Infomasikan hasil yang didapat klien
11. Mencuci tangan
12. Dokumentasi, catat hasil pada dokumen
keperawatan

Unit terkait Perawat, dokter

TEKNIK MELAKUKAN NAFAS DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/057/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu kegiatan dengan memasukan udara ke dalam
paru-paru yang jumlahnya 1,5 - 2 kali nafas normal

Tujuan 1. Agar seluruh bagian paru-paru dapat mengembang


dengan baik dan relaksasi dari otot-otot pernafasan
2. Merangsang terjadinya batuk dan membantu
lancarnya pengeluaran secret.
3. Mencegah terjadinya bronkopneumonia.
4. Untuk mencegah kolapnya paru-paru yang
disebabkan terhambatnya secret keluar

kebijakan Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi


harus dilakukan latihan sebelum operasi

Persiapan Pasien yang mengalami tirah baring dan infeksi paru-


paru

Prosedur kerja 1. Perawat mencuci tangan


2. Kedua tangan pasien diletakkan diatas perut
(boleh menggunakan bantal tipis untuk mengurangi
sakit) dan kedua kaki ditekuk
3. Menganjurkan pasien menarik nafas panjang lewat
hidung (inspirasi) sebanyak-banyaknya , kemudian
ditahan sebentar lalu hembuskan nafas (ekspirasi)
melalui mulut pelan-pelan, sambil perut ditekan
sedikit
4. Prosedur ini dilakukan berulang 2-3 kali dengan
cara yang sama dan nafas dalam yang ke 4 anjurkan
kembali pasien tarik nafas yang panjang lalu ditahan
sebentar setelah itu disuruh membatukan kuat-kuat
dengan mengunakan otot perut, diafragma dan otot
dada
5. Bila pasien kesulitan untuk mengeluarkan sekret
boleh diberikan minum air hangat (bila tidak puasa)

Unit terkait Fisioterapi

TEKNIK FISOTERAPI DADA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/058/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk memberikan
latihan pada daerah dada dan punggung dengan cara
melakukan claping dan vibrasi

Tujuan 1. Membantu agar sekret yang melekat pada alveoli


terlepas dan terdorong sehingga dapat keluar pada
percabangan bronchus dan trachea
2. Merangsang terjadinya batuk

Kebijakan Pasien yang mengalami tirah baring dan infeksi paru-


paru

Prosedur kerja 1. Clapping :


a. Perawat mencuci tangan
b. Melakukan clapping dengan cara kedua tangan
perawat menepuk-nepuk dada dan atau punggung
pasien secara bergantian dimana hanya bagian tepi
telapak tangan yang bersentuhan dengan
permukaan tubuh sampai ada rangsangan batuk.
Bila sudah ada rangsangan batuk pasien
dianjurkan membatukkan dan mengeluarkan lendir
ditampung dalam sputum pot prosedur ini
dilakukan beberapa kali sampai lendir bersih dan
pasien lega.
c. Merapikan pasien dan alat – alat
d. Perawat mencuci tangan
2. Vibrasi
a. Perawat mencuci tangan
b. Menganjurkan pasien menarik nafas dalam,
pada waktu mengeluarkan nafas kedua tangan
perawat diletakan di bagian samping depan dan
cekungan iga. , kemudian membuat getaran —
getaran lembut . Prosedur ini dilakukan beberapa
kali sampai pasien merasa lega.
c. Merapikan pasien dan alat-alat
d. Perawat mencuci tangan
Mencatat pada catatan perawat : reaksi pasien,
jumlah dan warna sputum / sekret yang keluar.

Unit terkait Fisioterapi


PENERIMAAN PENYERAHAN PASIEN DI OK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/059/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Penerimaan dan penyerahan penderita beserta
kelengkapannya dan petugas ruangan ke petugas kamar
operasi dan sebaiknya dengan menanda tangani check
lyst perpindahan pasien pre dan post operasi oleh kedua
belah pihak
Tujuan 1. Mencegah terjadinya kekeliruan pada penderita
2. Mencegah kehilangan dan kelengkapan administrasi
penderita

Persiapan Serah terima pasien dari ruangan ke perawat OK dan


sebaliknya dari perawat OK ke perawat ruangan secara
lengkap

Prosedur kerja 1. Petugas OK menerima penderita dan kelengkapan


dari petugas ruangan.
2. Pindahkan pasien ke Brancard khusus kamar
operasi
3. Serah terima dilakukan secara tertulis dengan
menandatangani check lyst perpindahan penderita
pasien dan post operasi yang ditandatangani kedua
belah pihak
4. Pasca pembedahan, OK menyerahkan kembali
penderita setelah dinilai keadaan umum pasien layak
untuk pindah dan. kelengkapannya kepada petugas
ruangan.
5. Serah terima juga dilakukan tertulis memakai check
lyst perpindahan penderita pre dan post operasi oleh
petugas OK dan petugas penerima (ruangan)

Unit terkait Ruangan penerimaan, perawat ruangan, perawat OK IRD

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN


OPERASI OK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/060/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Cuci tangan untuk pembedahan dengan air dan cairan
desinfectan agar bebas bakteri dan spora

Tujuan 1. Mencegah infeksi luka operasi


2. Menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dan
permukaan kulit serta mengurangi jumlah
mikroorganisme sementara.

Kebijakan Menjadikan tangan bebas kuman

Prosedur kerja Persiapan


1. Chlorhexidine 5% / Hibiscrub
2. Sikat dan pembersih kuku
3. Air mengalir
Pelaksanaan
1. Hidupkan kran air
2. Basahi kedua tangan, bubuhkan detergen
(chorlacxidine 5%/Hibiscrub ± 2 cc) -) gosokkan pada
kedua tangan dan ujung jari sampai siku bilas dengan
air mengalir untuk menghilangkan debu dan lemak.
3. Perhatikan posisi ujung-ujung jari harus
lebih tinggi dan pada siku
4. Ambil sikat yang telah disiapkan, teteskan
hibiscrub ± 2 cc pada kedua tangan, disikat dan ujung
jari sampai siku kemudian bilas dengan air bersih.
5. Dilakukan berulang-ulang sampai ± 6 s/d 10
menit untuk kedua tangan.
6. Bilas dengan air
7. Keringkan tangan dengan lap steril

Unit terkait Ruang cuci tangan kamar operasi

MENJEMPUT PASIEN PASCA OPERASI


DI KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/061/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Melakukan penjemputan pasien pasca operasi dikamar
operasi keruang rawat inap

Tujuan Untuk memberikan perawatan lanjutan di ruang rawat


inap
Prosedur kerja Persiapan
Alat-alat:
1. Brancard / tempat tidur dorong yang siap pakai
sesuai indikasi
2. Bengkok, tissue
3. Chek lyst pasien pindah
Pelaksanaan
1. Memindahkan pasien dari tempat tidur RR
(recovery room) ke brancard atau tempat tidur wang
rawat inap yang telah disediakan ( 02, standard
infuse, pengaman TT)
2. Mengatur posisi sesuai kondisi pasien
3. Mengatur alat-alat medis yang dia pakai
4. Mengobservasi daerah operasi
5. Menerima operan obat-obatan, program dokter dan
PA secara tertulis
6. Perhatikan keadaan umum dan keselamatan
pasien selama diperjalanan

Unit terkait -

ORAL HYGIENE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/062/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dan semua
kotoran atau sisa makan dengan mempergunakan kasa
atau kapas yang telah dibasahi air bersih

Tujuan 1. Mempertahankan kebersihan rongga mulut lidah dan


gigi dan semua kotoran dan sisa makanan agar tetap
sehat dan tidak berbau
2. Mencegah terjadinya infeksi seperti stomatitis dll
3. Memberi perasan nyaman pada pasien
4. Meningkatkan nafsu makan

Kebijakan Persyaratan dalam asuhan keperawatan kepada pasien :


1. Setiap pasien yang tidak sabar
2. Setiap pasien yang operasi mulut
3. Setiap saat sesuai kebutuhan

Prosedur kerja Persiapan


Prosedur kerja Baki yang berisi:
1. Handuk
2. Gelas kumur berisi air bersih NaCl 0,9%/air garam
3. Sudip Lidah (Tongue spatel) yang sudah dibungkus
kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. haas/kapas deppers
7. Pinset(arteri klem)
8. Borax gliserin 100%
Pelaksanaan
1. Beri penjelasan kepada pasien
2. Handuk diletakkan didagu dan di pipi pasien
3. Ujung pinset di bungkus dengan haas dibasahi
dengan air bersih/Na cl 0,9%/air garam
4. Mulut pasien dibuka dengan sudip lidah
5. Rongga mulut dibersihkan mulai dan rongga mulut
gigi, lidah dan terakhir bibir
6. Haas yang kotor dibuang dibengkok
7. Tindakan pembersihan tersebut diulangi sampai
bersih
8. Selanjutnya oleskan borax gliserin 10%
9. Bila ada stomatitis oleskan obat lain
10. Pasien dirapikan
11. Peralatan dikembalikan ketempatnya
12. Dokumentasikan pada catatan keperawatan

Unit terkait Perawat


MEMBUAT LARUTAN KLORIN 0,5%

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/063/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Larutan desinfektan dengan konsentrasi efektif klorin
5000 ppm

Tujuan Menghilangkan sebagian atau semua mikroorganisme


dari alat kesehatan
Kebijakan Digunakan untuk dekontaminasi alat-alat kesehatan

Persiapan 1. Sarung tangan


2. Bayelen 1 liter
3. Air bersih 9 liter

Prosedur kerja 1. Cuci tangan


2. Gunakan sarung tangan
3. Siapkan 1 liter bayelen / larutan natrium hipoklorit
4. Campurkan 1 liter bayelen dengan 9 liter air bersih
5. Simpan larutan dalam tempat yang tertutup
6. Buka sarung tangan
7. Cuci tangan

Unit terkait Petugas CS, Perawat

PERAWATAN LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/064/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengganti balutan luka dan mengobati luka dengan obat
desinfektan

Tujuan 1. Melindungi luka dan trauma


mekanik
2. Mengobati drainase
3. Mencegah kontaminasi dan
kotoran tubuh
4. Membantu hemostasis
5. Mengimobilisasikan luka
6. Menghambat/membunuh mikro
organisme
7. Memberikan rasa aman bagi
mental dan fisik pasien
8. Memberikan lingkungan
psikologis yang sesuai untuk penyembuhan luka
9. Mencegah komplikasi dan
mempercepat proses penyembuhan

Kebijakan Dilakukan pada pasien yang luka dan ada order dan
dokter yang merawat

Persiapan 1. Satu set perawatan luka / packing set ( pincet


anatomi , pincet chirugis, gunting heating, kom kecil 2
buah, lidi kapas, haas steril) Pengalas dan bengkok
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Sepasang sarung tangan
4. Plester dan gunting
5. Larutan desinfectan dalam tempatnya
6. Kantong sampah medis

Prosedur kerja 1. Cuci tangan


2. Buka alat-alat steril dan pertahankan agar tidak
terkontaminasi, tuang larutan antiseptik dan bahan
yang diperlukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Bersihkan luka sesuai kondisi luka tetap steril
5. Berikan obat sesuai program / kondisi luka lalu
tutup dengan haas steril
6. Buka sarung tangan
7. Fiksasi kasa dengan plester, tambahan balutan bila
diperlukan
8. Rapikan pasien seperti semula
9. Cuci tangan

Unit terkait Perawat, dokter


MENGANGKAT JAHITAN LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/065/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit
Tujuan 1. Mencegah terjadi infeksi dan benang
2. Mencegah tertinggalnya benang

Prosedur kerja Satu set alat steril, terdiri dari:


1. Pinset anatomi
2. Pinset chirugi
3. Kiemarten
4. Gunting lurus
5. Kapas lidi
6. Haas steril
7. Deppers
8. Mangkok kecil
9. Agraf tang
Peralatan yang tidak steril terdiri dari:
1. Gunting
2. Plester
3. Bengkok
4. Pengalas
5. Alkohol dalam tempatnya
6. Bensin dalam tempatnya
7. Betadin dalam tempatnya
8. Larutan desinfektan dalam tempatnya
Pelaksanaan:
1. Pasien diberi penjelasan
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. Pasang pengalas dan bengkok
4. Balutan lama dibuka dan dibuang
kedalam bengkok
5. Luka dibersihkan dengan lidi kapas
yang dibasahi dengan alkohol dan dilakukan satu
arah dan dalam keluar
6. Letakkan haas steril disamping luka
7. Simpul jahitan ditarik sedikit keatas
secara hati-hati dengan memakai pinset chirugis
sehingga benang yang ada didalamnya kelihatan,
benang ini digunting lalu ditarik hati-hati kemudian
dibuang pada haas yang telah disediakan . Bila
jahitan berupa stapler , angkat stapler dengan
menggunakan agraf tang.
8. Periksa luka apakah ada benang /
stapler yang tersisa/ tertinggal
9. Luka dioles dengan betadin memakai
lidi kapas
10. Luka ditutup haas steril lalu diplester
11. Peralatan dibereskan dan pasien
dirapikan
12. Alat-alat yang sudah dipakai direndam
dalam larutan desinfektan yang sudah disiapkan
13. lepas sarung tangan dan cuci tangan
14. Mendokumentasikan dalam catatan
keperawatan

Unit terkait Dokter, Perawat

PERAWATAN KOLOSTOMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/066/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma dan
mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai
kebutuhan

Tujuan 1. Menjaga kebersihan dan mencegah infeksi


2. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
3. Mempertahankan kenyamanan pasien dan
lingkungannya
4. Memunculkan dampak psikologis terhadap stoma
tersebut

Kebijakan 1. Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi permanen &


temporer
2. Harus dapat persetujuan pasien / keluarganya
3. Pasien /keluarga wajib mendapat pendidikan tentang
kolostomi

Persiapan 1. Kantong kolostomi


2. 1 set rawat luka ( pincet, kom kecil, gunting)
3. Kapas, Nacl 0,9%
4. Kasa steril , plester
5. Zinksalp/zinkoil
6. Bengkok dan pengalas
7. Sarung tangan
8. Kantong plastik untuk sampah

Prosedur kerja 1. Memakai sarung tangan


2. Pasang pengalas dibagian kanan/ kiri sesuai
stoma
3. Observasi produk stoma ( warna,
kosistensi,ban,dll)
4. Membuka kantong stoma dengan hati-hati
menggunakan pincet dan tangan kin menekan kulit
5. Membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas
Naci 0,9 % /kapas air hangat
6. Keringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
7. Observasi stoma dan kulit sekitar stoma
8. Memberikan salep / zink oil tipis-tipis jika ada
iritasi kulit sekitar stoma
9. Mengukur stoma dan membuat lubang kantong
kolostomi sesuai ukuran stoma
10. Membuka satu sisi /sebagian perekat kantong
kolostomi
11. Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi
sesuai kebutuhan
12. Menggunakan pincet untuk mempermudah
memasukkan stoma melalui lubang kantong
kolostomi
13. Membuka sisa perekat dan hindari masuknya
udara dalam kantong
14. Merapikan pasien dan lingkungannya
15. Merapikan alat dan membuang sampah
16. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
17. Dokumentasi
Catat hasil kegiatan pada catatan keperawatan

Unit terkait Dokter, perawat

KEBERSIHAN RUANG RAWAT


No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/067/IX/ 1 1/2
RSUD MA

UPT RSUD MAS


AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Kebersihan ruang rawat meliputi kebersihan kamar,
tempat tidur, lingkungan

Tujuan 1. Untuk menjaga rumah sakit tetap bersih dan


indah
2. Memberi rasa nyaman, tenang kepada semua
orang pengguna rumah sakit
3. Mencegah infeksi nosokomial dan memberdayakan
kebersihan pada semua pihak

Kebijakan 1. Semua petugas rumah sakit, siswa / mahasiswa yang


praktek pasien, pengunjung dan penunggu pasien
wajib turut memelihara kebersihan ruangan
ligkungan.
2. Melakukan bongkaran ruangan sekali sebulan atau
sewaktu-waktu bila di perlukan

Persiapan 1. Tempat sampah umum yang tertutup


2. Alat-alat kebersihan
3. Tersedia cairan pembersih

Prosedur kerja 1. Pekarya / CS menyapu / mengepel 2 x sehari


setiap kali ada kotoran seperti muntahan, urine, dan
sebagainya dengan memakai larutan sesuai
ketentuan
2. Pekarya / CS membersihkan kaca, pintu dan
jendela 2 x seminggu
3. Pekarya / CS melawa-lawa 1 x seminggu
4. Pekarya / CS membersihkan kamar mandi setiap
hari atau setiap pasien pulang untuk ruang
perawatan VIP
5. Pekarya / CS membersihkan wastafel setiap hari
6. Pekarya / CS menyediakan handuk/tissue untuk
mengeringkan tangan
7. Perawat bertanggung jawab terhadap kebersihan
8. Perawat merapikan tempat tidur dan meja-meja
pasien
9. Perawat menganti alat-alat tenun setiap kotor dan
basah
10. Kepala ruangan memantau, membimbing pekarya
dan perawat dalam menjaga dan meningkatkan
kebersihan

Unit terkait Petugas ruangan, CS


PENGIKATAN PADA PASIEN KRISIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/068/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Tindakan yang dilakukan pada klien yang gaduh gelisah
dengan cara mengikat tangan dan kaki

Tujuan 1. Mencegah segera bahaya yang akan dialami klien


maupun orang lain ketika terapi lain tidak efektif
2. Menghindari gangguan serius program
penanganan kerusakan lingkungan yang bermakna
3. Untuk mempertahankan penanganan sebagai
simulasi yang dapat dijangkau oleh klien
4. Untuk menuruti perasaan pasien itu sendiri

Kebijakan Dilakukan kepada klien gaduh, gelisah yang beresiko


mencederai diri sendiri dan orang lain / lingkungan

Persiapan  Tali pengikat


 Cuci tangan

Prosedur kerja 1. Lakukan pengikatan pada klien gaduh / gelisah


2. Pertahankan privasi klien
3. Rancang cara untuk melakukan pengikatan
4. Gunakan cara yang sesuai untuk memegang
5. Mengidentifikasi perilaku yang menjadi alas dan
dilakukannya pengikatan
6. Jelaskan prosedur yang dilakukan, tujuan lama
waktu pengikatan dengan bahasa yang mudah dan
dimengerti, tidak terkesan menghukum
7. Monitor respon klien terhadap prosedur
8. Hindari mengikat diseat real tempat tidur klien
9. Jauhkan ikatan dan jangkauan klien
10. Berikan rasa nyaman secara psikologis
11. Berikan pengobatan bila perlu
12. Monitor kondisi klien disekitar daerah ikatan
13. Berikan posisi yang nyaman dan aman, hindari
aspirasi dan kerusakan klien
14. Lakukan pergerakan akrimitas jika memungkinkan
pertimbangkan keamananya
15. Lakukan perubahan posisi secara periodik
16. Sediakan alat untuk memanggil perawat, misalnya
Bel
17. Bantu pemenuhan kebutuhan dasar makan, minum
eliminasi & kebersihan diri
18. Evaluasi secara periodik kelanjutan pengikatan
19. Libatkan klien dalarn membuat keputusan
melepaskan ikatan jika memungkinkan
20. Lepaskan ikatan secara bertahap
21. Monitor respon klien sesudah dilepas
22. Minta bantuan pengamanan bila diperlukan

Unit terkait Perawat


PASIEN PULANG PAKSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/069/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila
pasien / keluarga menolak untuk rawat inap

Tujuan 1. Memastikan pasien / keluarga memahami tujuan,


rawat inap dan resiko terhadap keputusan yang telah
diambil pasien / keluarga.
2. Menghindari terjadinya tuntutan hukum terhadap RS
dikemudian hari.

Kebijakan 1. Pasien / keluarga menanda tangani surat


penolakan.
2. Pada kasus-kasus tertentu harus diketahui
pejabat RS

Prosedur kerja Persiapan


1. Surat penolakan
2. Catatan perawatan
Pelaksanaan
1. Dokter menjelaskan tentang kondisi pasien komplikasi
/ resiko, dan program perawatan / pengobatan
2. Pasien /keluarga menandatangani surat penolakan
3. Dokter menjadi saksi dan menandatangani kolom
saksi
4. Dokter menegaskan sekali lagi informasi yang telah
diberikan
5. Perawat menandatangani sebagai saksi
6. Pasien menyelesaikan administrasi RS

Unit terkait Dokter, Perawat


PERAWATAN PASIEN YANG AKAN MENINGGAL
(SAKRATUL MAUT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/070/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
STANDAR Amsyar Kasongan
PROSEDUR
OPERASIONAL 08 September 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan perawatan khusus kepada pasien
meninggal (dalam keadaan sakratul maut)

Tujuan Memberikan kepuasan dan ketenangan kepada


keluarganya
Memberikan ketenangan dan kesan pasien di sekitarnya

Prosedur kerja Persiapan


Alat-alat:
1. Tempat/ruangan khusus sampiran
2. Alat resusitasi
3. Tensimeter dan testokop
4. Pinset
5. Kain kassa dan air matang dalam tempatnya
6. Handuk kecil dan waslap untuk menyeka keringat
dingin
7. Alat tenun secukupnya
Pasien:
1. Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana
2. Pasien disiapkan menurut agama dan kepercayaan
Pelaksanaan
1. Pasien ditempatkan terpisah dan pasien lain
dipasang sampiran
2. Pasien tetap didampingi oleh perawat
3. Perawat secara bijaksana menjelaskan keadaan
pasien kepada keluarga pasien
4. Usahakan pasien selalu dalam keadaan bersih
5. Usahakan suasana disekitar pasien dalam
keadaan bersih
6. Bila bibir pasien kering basahilah bibir pasien
dengan haas yang dicelupkan dulu kedalam air
matang dengan menggunakan pinset
7. Berikan bantuan kepada keluarga pasien untuk
kelancaran pelaksanaan upacara keagamaan

Unit terkait Petugas kamar jenazah


PENGANTARAN PASIEN MENINGGAL DUNIA
KE KAMAR JENAZAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/071/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan jenazah dari kotoran sebelum jenazah
dibungkus

Tujuan 1. Jenasah bersih


2. Mencegah penularan.
3. Memberi kepuasan kepada keluarga.

Kebijakan Setiap mayat yang akan dibungkus dan dibawa pulang


harus dibersihkan

Prosedur kerja 1. Cuci tangan


2. Mayat dimandikan dari ujung rambut sampai kaki
3. Tutup lubang-lubang pengeluaran
4. Tangan dan kaki diikat
5. Mayat dibungkus dengan kain pembungkus
6. Pasang label, kirim dengan kereta mayat
7. Cuci tangan
8. Dokumentasi
Catat tanggal pasien meninggal dalam catatan
perawat

Unit terkait Petugas kamar jenazah


PERDARAHAN DALAM KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/072/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Terjadinya perdarahan pada kehamilan setelah minggu
sampai bayi lahir.

Tujuan 1. Bidan/perawat mampu mengenal perdarahan


dalam kehamilan.
2. Mampu melaksanakan askeb terhadap ibu dengan
perdarahan dalam kehamilan.
3. Ibu mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
4. Menurunkan angka kesakitan, kematian ibu dan
bayi.

Kebijakan 1. Ada aturan tertulis dan kebidanan.


2. Program dokter yang jelas.
3. Menurunkan AKB

Prosedur kerja 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.


2. Baringkan ibu, nilai vital sign (tensi, nadi,
temperature, respirasi)
3. Anamnesa, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.
4. Kolaborasi terhadap therapy
5. Bila rawat inap anjurkan tirah baring
6. Bantu segala kebutuhan ibu: makan, minim, BAB,
BAK, personal hygiene.
7. Bila boleh pulang: pesan segera kembali ke RS bila
perdarahan tiba-tiba, tidak boleh koitus, batasi gerak,
diit TKTP.
8. Bereskan alat-alat.
9. Pendokumentasian.

Unit terkait 1. Kamar Bersalin


2. Rawat inap.
3. Poli Kebidanan
4. UGD

PASIEN DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK


TERGANTUNG (KET)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/073/IX/ 1 1/2


AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Terjadi kehamilan dimana ovum yang dibuahi
berimplantasi dan tumbuh di tempat yang tidak normal
dan KET merupakan kehamilan ektopik yang disertai
kehamilan ektopik tersebut.

Tujuan 1. Pasien dapat penanganan yang cepat dan tepat


2. Mencegah terjadinya syok hipovolemik

Kebijakan 1. Dilakukan path setiap pasien KET yang datang ke RB


saxwig
2. Dikerjakan oleh dokter kebidanan dan bidan
3. Ada protap penatalaksanaan KET

Prosedur kerja 1. Mencuci tangan


2. Melakukan pengkajian
3. Anamnesa
4. Pemeriksaan umum yaitu vital sign, warna kulit,
mata
5. Pemeriksaan obstetric yaitu fundus uteri, nyeri
tekan tanda cairan bebas
6. Menegakkan diagnosa
7. Menjalankan tindakan delegatif
8. Memasang infuse
9. Mengambil bahan Lab DL, gol darah
10. Menyiapkan laparatomy
11. Mengobservasi respon pasien
12. Mengevaluasi perkembangan pasien
13. Mengantar pasien ke OK
14. Menyerahkan pasien dengan petugas OK
15. Membereskan obat-obat dan cuci tangan
16. Menulis CM dengan lengkap dan benar
17. Mencatat temuan yang ada pada pasien
18. Melengkapi tanda tangan dan nama

Unit terkait 1. OK
2. Anaestesi
3. Laboratorium
KEHAMILAN PRE EKLAMPSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/074/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu komplikasi yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi disertai protein uria atau oedema pada umur
kehamilan 20 atau lebih.

Tujuan 1. Bidan /perawat mampu melakukan deteksi dini


kehamilan pre-eklamsi.
2. Mencegah terjadinya kehamilan normal menjadi
Pre Eklamsi

Kebijakan 1. Ada aturan tertulis dari kebidanan.


2. Program dokter yang jelas.

Prosedur kerja 1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.


2. Siapkan pasien, timbang berat badan.
3. Anamnesa.
4. Baringkan ibu, nilai vital sign (tensi, nadi, suhu,
respirasi)
5. Inspeksi, palpasi, Auskultasi, perkusi.
6. KIE:
- Terhadap gejala yang membahayakan
kehamilan (tanda iris)
- Kapan harus control
- Mencari pertolongan, dll
7. Kolaborasi untuk therapy.
8. Alat-alat dibereskan
9. Melakukan pendokumentasian.

Unit terkait 1. Kamar Bersalin


2. Rawat inap
3. BKIA jn

PASIEN DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/075/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
adanya hipertensi ≤ 160 mmHg disertai protein urine,
pada umur kehamilan 20 minggu atau lebih

Tujuan 1. Pasien mendapat penanganan cepat dan tepat


2. Mencegah terjadinya eklamsia
3. Menurunkan AKB
4. Menurunkan tekanan darah

Kebijakan 1. Dipergunakan pada semua pasien PEB di


Kebidanan
2. Dikerjakan oleh bidan dan dokter kandungan
3. Ada protap penatalaksanaan PEB
4. Konservatif bila UK < 37 minggu tanpa keluhan
subyektif dan janin baik selama 24 jam dirawat di
UGD

Prosedur kerja 1. Membaca catatan medik pasien


2. Menyiapkan tempat dan lingkungan
3. Menyiapkan obat-obatan
4. Menghubungi dokter / bagian pediatrik
5. Memberi salam pada pasien
6. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
(informed consent)
7. Membaringkan pasien dengan posisi miring ke kiri
8. Mengukur vital sign
9. Kolaborasi dengan dokter
10. Memasang infuse RE
11. Memberi injeksi MGSO4 20%, 40%
12. Periksa Lab.

Unit terkait Laboratorium

PASIEN DENGAN EKLAMPSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/076/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Kelainan akut pada ibu hamil, persalinan dan masa
nifas, ditandai timbulnya kejang atau koma dimana
sebelumnya sudah ada tanda pre eklamsia

Tujuan 1. Pasien mendapat penanganan cepat dan tepat


2. Menghentikan kejang dan mencegali kejang ulangan
3. Menunmkan tekanan darah
4. Memperbaiki KU jim danjanin
5. Mencegah dan mengatasi komplikasi

Kebijakan 1. Dilakukan pada semua pasien dengan eklamsia


yang datang ke RS Udayana
2. Dikerjakan oleh bidan dan dokter
3. Semua kehamilan dengan eklamsia harus diiakhiri
tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan bayi
4. Pasien harus dirawat insentif sampai keadaan stabil

Prosedur kerja 1. Membaca status pasien


2. Menyiapkan tempat dan lingkungan
3. Menyiapkan alat
4. Mencuci tangan
5. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada
keluarga (informed consent)
6. Koordinir team kerja
7. Baringkan ibu di tempat tidur dengan posisi
miring ke kiri
8. Memberi 02 4-6 liter / menit
9. Memasang tong spatel yang siap pakai pada mulut
pasien
10. Memasang infuse RL
11. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
MgSO4 (boka dan bold) dan 20% IV
12. Bila kejang sudah berhenti, melakukan pengkajian
pemeriksaan vital sign, inspeksi, palpasi, auskultasi,
danVT.
13. Mengambil bahan Lab. CDL, VL, BUN SC, LET dan

Unit terkait Laboratorium


PASIEN HAMIL DENGAN GAWAT JANIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/077/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Keadaan janin intra uterin dengan denyut jantung janin
kurang dan 120 x/menit atau lebih dari 160 x/menit

Tujuan 1. Mencegah kematian janin


2. Mempercepat proses kelahiran

Kebijakan 1. Dilakukan pacla setiap pasien hamil dengan gawat


janin
2. Dikerjakan oleh bidan dan dokte

Prosedur kerja 1. Menyiapkan pasien


2. Membaca status pasien
3. Menyiapkan tempat tidur dan lingkungan
4. Menyiapkan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Memberikan salam pada pasien
7. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan (informed
consent)
8. Menyarankan ibu tidur miring ke kiri
9. Memberikan 02 2-3 liter / menit
10. Menjalankan tindakan delegatif
11. Memasang infuse dex 10%
12. Menyiapkan pasien untuk SC apabila pasien kelas I
13. Melakukan episiotomi apabila pasien dalam Kelas II
14. Memantau denyut jantung janin setiap 15 menit
15. Menginformasikan respon pasien
16. Mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah
dilakukan
17. Membereskan alat-alat
18. Mencuci tangan
19. Mencatat semua kegiatan pada CM perawatan
secara lengkap dan benar
20. Mencatat semua kelainan dan temuan
21. Melengkapi catatan dengan tanda tangan dan nama
terang.

Unit terkait Laboratorium dan Ruang kebidanan


PASIEN DENGAN SOLUTIO PLASENTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/078/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Terlepasnya plasenta dari posisinya yang normal pada
uterus sebelum janin lahir.

Tujuan 1. Mempercepat proses persalinan


2. Pasien mendapat penanganan yang cepat dan benar
3. Menurunkan AM dan AKB

Kebijakan 1. Dilakukan pacla setiap pasien hamil dengan gawat


janin
2. Dikerjakan oleh bidan dan dokter

Prosedur kerja Persiapan:


1. Dilakukan pada setiap pasien Solutio Plasenta
2. Dikerjakan oleh dokter kebidanan dan bidan
3. Ada protap tentang Solutio Plasenta
Pelaksanaan:
1. Menyiapkan pasien
2. Membaca status pasien
3. Menyiapkan tempat tidur dan lingkungan
4. Menyiapkan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Memberi salam kepada pasien
7. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan (Informed
Concent)
8. Membaringkan pasien di tempat tidur
9. Mencuci tangan
10. Melakukan pengkajian: anamnesa, pemeriksaan-
pemeriksaan penunjang.
11. Menentukan diagnosa
12. Menjalankan tindakan delegatif
13. Mengukur vital sign setiap 15 menit
14. Memantau his, DJJ, perdarahan setiap 15 menit
15. Mengevaluasi keberhasilan tindakan
16. Membereskan alat-alat
17. Mencuci tangan
18. Mencatat semua kegiatan yang telah dilakukan
19. Mencatat setiap perkembangan dan temuan-temuan
20. Menandatangani dan nama terang CM perawatan

Unit terkait 1. OK
2. Anaestesi
3. Ruang kebidanan
4. Lab dan transfusi darah
INDUKSI PERSALINAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/079/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu
untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim untuk
memulai terjadinya persalinan.

Tujuan 1. Bidan mampu melakukan tindakan kolaborasi


melaksanakan induksi persalinan.
2. Mampu melaksanakan askeb terhadap ibu dengan
persalinan.
3. Persalinan bisa berjalan normal dan bayi lahir

Kebijakan 1. Ada aturan tertulis dari kebidanan.


2. Ada protap medis tentang induksi persalinan.

Prosedur kerja 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.


2. Anamnesa, kaji vital sign.
3. Baringkan ibu, inspeksi, palpasi, auskultasi,
perkusi
4. Pasang infuse, abocath fiksasi dengan plester
tutup dengan kasa steril.
5. Atur tetesan mulai 8 tetes / mnt tambahkan 5 unit
piton’s naikkan setiap 15 menit sebanyak 4 tetes
sampai mencapai maximal tetes / menit.
6. Pantau kontraksi dan DJJ secara cermat setiap ½
jam.
7. Tetesan dipertahankan setelah kontraksi rahim
mulai teratur adekuat.
8. Bila terjadi kontraksi rahim mulai kuat dan DJJ <
100/> 160’ menit, tetesan dapat dikurangi /
dihentikan.
9. Evaluasi kemajuan pembukaan serviks dengan
periksa diri setelah his adekuat setiap 4 jam.
10. Induksi persalinan gagal bila:
- 2 fles caftan sudali habis, tidak ada tanda-tanda
inpartu
11. Diulang setelah 24 jam (sesuai program dokter).
12. Bereskan alat dan cuci tangan.
13. Bereskan penderita
14. Lakukan pendokmentasian.

Unit terkait Kamar bersalin


PERSALINAN VACUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/080/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Tindakan untuk melahirkan bayi dengan menggunakan
alat vacuum

Tujuan 1. Ibu dan bayi mendapatkan pertolongan yang cepat


dan tepat
2. Menurunkan AKI dan AKB.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bidan
dalam menentukan indikasi, menegakkan masalah
dan memberi Askeb ibu dan bayi dengan vacum.

Kebijakan Ada program tertulis dari dokter

Prosedur kerja 1. ICE pada pasien atau keluarga tentang keadaan


pasien dan bayi yang akan dilakukan tindakan
vacum.
2. Inform conset pada pasien atau keluarga tentang
tindakan yang akan dilaksanakan.
3. Persiapan alat untuk melakukan vacum di
dekatkan dan diurutkan.
4. Observasi CHPB.
5. Persiapan pasien:
- Pasang infus sesuai program dokter.
- Memcuci daerah kemaluan.
- Mengosongkan kandung kencing sesuai sikon.
- Cuci tangan di air yang mengalir.
6. Melakukan kolaborasi untuk tindakan vacum dan
siap menjadi asisten.
7. Mendampingi ibu dan menjadi asisten dalam
persalinan vacuum.
8. Melakukan perawatan bayi baru lahir, merawat
tali pusat dam asisten memberikan injeksi
uterotonika.
9. Mendekatkan bayi ke ibu dan membantu ibu
untuk menetekkan dalam 30 menit pertama.
10. Memandikan ibu.
11. Observasi 2 jam PP.
12. Membereskan alat-alat, cuci tangan.
13. Pendokumentasian.

Unit terkait Kamar bersalin


PERSALINAN FORCEPS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/081/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Tindakan melahirkan bayi dengan menggunakan alat
Forcep

Tujuan 1. Ibu dan bayi mendapatkan pertolongan dengan


cepat dan tepat
2. Menurunkan AKI dan AKB.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
bidan menentukan indikasi menegakkan Askeb ibu
dan bayi dengan forcep.

Kebijakan Ada program tertulis dari dokter

Prosedur kerja 1. Persiapan alat didekatkan, diurutkan sesuai


kebutuhan.
2. Kosongkan kandung kencing dan cuci tangan di
air mengalir 6 pakai APD.
3. Memasang infus sesuai program dokter.
4. Melakukan kolaborasi untuk tindakan forceps dan
siap menjadi asisten
5. Mendampingi ibu untuk memberikan dukungan
moril.
6. Melakukan perawatan bayi baru lahir dan
memeriksa kelam yang ada.
7. Merawat ibu memandikan dan observasi sampai 2
jam partum
8. Membereskan alat dan cuci tangan.
9. Melakukan pendokumentasian

Unit terkait Kamar bersalin, OK, Ruang perinatalogi

PASIEN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/082/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Perdarahan pervaginan yang melebihi 500 cc setelah
plasenta lahir

Tujuan 1. Agar pasien mendapat penanganan yang cepat dan


tepat
2. Mencegah syok akibat perdarahan
3. Menurunkan angka kematian ibu (AKI)

Kebijakan 1. Dilakukan pada pasien Post Partum (PP) yang


mengalami perdarahan
2. Dikerjakan oleh bidan dan dokter kebidanan
3. Ada protap penatalaksanaan post partum

Prosedur kerja 1. Membaca catatan medik pasien


2. Menyiapkan alat-alat dan lingkungan
3. Mencuci tangan
4. Mengkoordinir team kerja
5. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
(Informed Concent)
6. Memindahkan pasien ke meja gynecology
7. Melakukan dengan pemeriksaan KU, vital sign, dan
bila ada tanda-tanda syok, lakukan penanganan
syok.
8. Pasang infuse
9. Melakukan pemeriksaan kontraksi uterus
10. Kolaborasi dengan dokter kebidanan
11. Kontraksi baik, pemeriksaan kelengkapan plasenta,
bila tidak lengkap lakukan curetage. Bila lengkap
evaluasi robekan jalan lahir, robekan (+) lakukan
penjahitan
12. Kontraksi uterus lembek / atonia uteri, melakukan
massage dan bila lembek, melakukan KBI.
13. Memberi injeksi methergin 0,2 mg/IV, drip oxytocin
dalam Dex 5%, mesoprostol 400 mg dan KBE
14. Bila tetap atonia uteri dipertimbangkan untuk
operasi
15. Mengevaluasi kontraksi uterus tiap 15 meit
16. Mengukur vital sign tiap 15 menit
17. Memberi makan dan minum yang cukup
18. Memandikan pasien
19. Memeriksa lab (DL, gol darah dan pembekuan
darah)
20. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan
21. Memantau respon pasien
22. Membersihkan alat-alat
23. Mencuci tangan
24. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
25. Mencatat perkembangan pasien dan tanda tangan
serta nama terang

Unit terkait Bagian OK, Laboratorium


RETENSIO PLASENTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/083/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Retensio plasenta adalah plasenta yang belum lahir
dalam setengah jam (30 menit) setelah janin keluar.

Tujuan 1. Mencegah terjadinya perdarahan post partum


2. Menurunkan AM yang disebabkan oleh HPP

Kebijakan Adanya protap penanganan retensio plasenta

Prosedur kerja 1. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan plasenta


manual
2. Siapkan pasien dan keluarganya, bed informed
concent tindakan yang akan dilakukan
3. Pasang cairan infuse RL
4. Ukur suhu, nadi, tensi dan perdarahan
5. Posisi pasien litotomy
6. Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan tindakan
7. Membereskan pasien dan alat-alat
8. Cuci tangan
9. Pendokumentasian yang benar pada CM tindakan
keperawatan yang lengkap dengan tanda tangan dan
nama terang
Unit terkait 1. OK
2. Ruang rawat inap

PASIEN INVERTIO UTERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/084/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu keadaan dimana uterus bagian dalam menjadi di
luar saat melahirkan plasenta

Tujuan 1. Mengembalikan keadaan uterus ke posisi normal


2. Mencegah syok neurogenik
3. Mencegah perdarahan post partum

Kebijakan 1. Dilakukan pada semua pasien yang mengalami


invertio uteri
2. Dikerjakan oleh dokter spesialis (dokter senior yang
berpengalaman)

Prosedur kerja 1. Membaca status pasien


2. Menyiapkan alat-alat
3. Mencuci tangan
4. Memberi salam kepada pasien
5. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
(informed concent)
6. Menyiapkan pasien
7. Memberi 02
8. Mengukur vital sign
9. Menjalankan tindakan delegatif
10. Memantau keadaan umum pasien, gejala-gejala
syok, perdarahan
11. Mendampingi pasien selama tindakan
12. Membersihkan tubuh pasien dan vulva hygiene
13. Memantau intake dan output pasien
14. Memperhatikan respon pasien
15. Mengevaluasi keberhasilan tindakan
16. Membereskan alat-alat
17. Mencuci tangan
18. Mencatat semua kegiatan pada CM perawatan
secara lengkap dan benar serta tanda tangan dan
nama terang
19. Mencatat semua temua-temuan pasien

Unit terkait Ruang gynecologi


Ruang bersalin
PEMBERIAN IDENTITAS PADA BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/085/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan identitas yang jelas dan akurat sesuai garis
keturunan.

Tujuan 1. Mencegah / menghindari bayi tertukar.


2. Bayi mempunyai identitas yang jelas dan akurat
sesuai garis keturunan.

Kebijakan 1. Setiap petugas di kamar bersalin / kamar operasi


mampu memberikan identitas pada setiap bayi baru
lahir.
2. Ada SK tentang pemberian identitas bayi.

Prosedur kerja 1. Bidan / perawat di kamar bersalin mengambil bayi


dan mengisi kartu identitas BBL, baik lahir spontan
ataupun tindakan.
2. Kartu yang sudah diisi lengkap ditempelkan pada
status ibu
3. Bidan / perawat memasang gelang identitas yang
sudah diisi lengkap pada kaki bayi dan tangan
ibunya (warna sama) dengan ketentuan sebagai
berikut :
4. Untuk bayi perempuan dipasang gelang warna
merah muda.
5. Untuk bayi laki-laki dipasang gelang warna biru
muda.
6. Bidan melengkapi sidik telapak kaki kiri dan kanan
bayi serta sidik jari tangan kanan ibu pada lembar
identifikasi (1 di RM ibu, 1 di RM bayi).
7. Setelah bayi lahir segera informasikan kepada suami
/ keluarganya dan bidan / perawat menyerahkan
kartu identitas bayi untuk mencari status bayi ke
RM.
8. Petugas loket memberi cap stampel merah pada
status bayi untuk bayi perempuan (karena semua
status rawat map berwarna biru).
9. Bidan / perawat yang bertugas di kamar bersalin /
OK Keb. Agar melengkapi surat keterangan lahir
yang ditandatangani oleh penolong ditaruh di lyst
ibu.
10. Bidan / perawat ruangan yang bertugas melengkapi
administrasi menyerahkan surat keterangan lahir
yang sudah lengkap pada saat pulang

11. Bidan / perawat senior menyerahkan bayi dan orang


tua / penanggung jawab menerima bayi,
menandatangani lembar identifikasi bayi

Unit terkait 1. Kamar bersalin dan ruang bayi


2. OK
BAYI DENGAN HYPOTERMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/086/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu usaha mempertahankan kembali suhu tubuh bayi
menjadi 36,5-37,50C

Tujuan 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi antara 36,5 –


37,5°C
2. Mencegah terjadinya hipoglikemia
3. Menurunkan angka kejadian infeksi neonatus

Kebijakan 1. Setiap bayi hipotermi harus dihangatkan di dalam


incubator atau radiant heater.
2. Ada protap tentang penatalaksanaan bayi hipotermi

Prosedur kerja 1. Melakukan informed concent


2. Memakai APD/apron
3. Mencuci tangan
4. Menghangatkan bayi dalam incubator / radiant
heater
5. Memberi 02 1-2 liter /menit
6. Memantau suhu tubuh bayi setiap 15 menit sampai
sd mencapai 36,5 — 37,5°C
7. Bila suhu bayi antara 36 — 35,4 °C ukur suhu
setiap 30 menit sampai suhu stabil
8. Bila suhu bayi < 36°C lakukan tindakan kolaborasi
untuk pemberian therapy dan pemeriksaan
laboratorium
9. Melakukan pendokumentasian dengan lengkap
ditandatangani serta nama terang
10. Mencuci tangan

Unit terkait Laboratorium

MEMULANGKAN BAYI DARI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/087/IX/ 1 1/1


RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Bayi yang dinyatakan sudah sembuh oleh dokter yang
merawat atau keluar Rumah Sakit atas permintaan
orang tua atau keluarga (pulang paksa).

Tujuan 1. Bayi sehat.


2. Bayi diterima orang tua / keluarga yang asli.

Kebijakan 1. Ada pernyataan tertulis dokter yang merawat


bahwa bayi boleh pulang.
2. Identitas bayi dan gelang bayi sama.
3. Ibu bayi menandatangani pada buku pulang.

Prosedur kerja 1. Petugas melengkapi CM dan memberitahu ibu /


keluarga bahwa bayi boleh pulang.
2. Orang tua / keluarga membawa perincian ke loket
pembayaran.
3. Ibu bayi menandatangani buku bayi pulang dan
status bayi.
4. Bila ibu tidak ada, ayah / keluarga bisa mengambil
bayi dengan membawa surat keterangan dari
kelurahan.
5. Petugas yang memulangkan bayi harus tanda
tangan dan menulis nama terang.
6. ME ibu bayi / keluarga:
- Kapan control, ke mana harus control (Poli Anak
atau Puskesmas terdekat)
- Imunisasi yang sudah didapat
- Tentang perawatan bayi di rumah.
- Obat-obatan yang harus dilanjutkan di rumah
7. Bidan / perawat mengisi resume perawatan.
8. Menyerahkan ke dokter untuk diisi resume
9. Menyerahkan status ke bidang administrasi Rekam
Medik

Unit terkait Rekam medis

MENGUKUR SUHU BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/088/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengukur suhu badan bayi dengan menggunakan
termometer

Tujuan 1. Mengetahui suhu badan bayi


2. Menentukan diagnosa
3. Menentukan tindakan perawatan

Kebijakan 1. Ada program mengukur suhu 3 x sehari


2. Sewaktu-waktu kalau perlu

Prosedur kerja 1. Alat-alat didekatkan


2. Petugas mencuci tangan
3. Membersihkan ketiak bayi dengan tisu kering
4. Menurunkan air raksa termometer tepat pada angka
nol.
5. Memasang termometer tepat pada resevoirnya
jepitkan ditengah-tengah ketiak dan lengan
dilipatkan.
6. Mengangkat termometer setelah 5-10 menit langsung
dibaca.
7. Mencuci termometer di air mengalir dengan
sabun”kapas alkohol dikeringkan air raksa kembali
diatur ke 0 disimpan.
8. Merapikan pasien.
9. Membereskan alat-alat
10. Petugas mencuci tangan
11. Lakukan pendokumentasian

Unit terkait Ruang bayi

PENATALAKSANAAN KGEL EXERCISE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/089/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu latihan untuk penguatan otot daerah panggul

Tujuan Untuk mengatasi masalah stress inkontinensia

Kebijakan Dilakukan oleh perawat berpengalaman dibidang


perawatan pasien geriatri

Prosedur kerja Persiapan:


1. Ruangan yang nyaman dengan bed dan kursi
2. Pispot
3. Urinal
4. Tissue
5. Bengkok.
Pelaksanaan:
1. Memberi salam kepada pasien
2. Memberi penjelasan 137atihan137 apa yang akan
dilakukan
3. Memberitahukan pasien untuk tidur atau duduk
4. Memberi penjelasan dan aba-aba kepada pasien
5. Masukkan jari kevagina untuk perempuan dan ice
rectum untuk laki-laki
6. Lakukan seperti saat buang air kecil tiba-tiba
pancaran mine
7. Kontraksikan 10 x bitungan atau 10 detik
8. Jadwal latihan pagi 1 5X, sore 1 5X, malam 1 5x.
9. Mengobservasi respon pasien selama 138atihan
10. Memberi informasi kepada pasien bahwa : bila
dilakukan setiap hari selama 2 minggu berturut
turut maka akan terjadi perubahan yang sangat
besar dengan angka keberhasilan 10% s/d 94%
11. Melakukan pendokumentasian pada catatan
perawatan

Unit terkait SMF

PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SYOK


HIPOVOLOMIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/090/IX/ 1 1/2
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu keadaan syok yang diakibatkan oleh ketidak
seimbangan antara pembuluh darah dan isinya yang
mengakibatkan perfusi jaringan tidak adekuat

Tujuan Memberi pertolongan yang cepat dan tepat

Kebijakan Pertolongan pertama ABCD dapat dilakukan oleh


Perawat berpengalaman hanya untuk life saving bila
dokter sedang tidak ada

Prosedur kerja Persiapan:


1. O2
2. Ambu bag
3. Cairan Cristaloid
4. Abocath 2 buah sesuai ukuran
5. Blood infusion 22 buah atau sesuai indikasi
6. Obat-obatan emergency (adrenalin, dopanin,
dobutamin, furosemid)
7. Intubasi set
8. Masker 02
Pelaksanaan:
1. Memberikan Posisi pasien trendelenburg ( kepala
lebih rendah dan kaki
2. Bebaskan jalan nafas k/p tracheal intubasi
3. Berikan O2 masker 3 — 5 liter/menit atau sesuai
indikasi
4. Beri IVFD RL/Assering 2 line yaitu 4 — 5 x jumlah
perluaran, cairan keluar sebagai cairan dasar
5. Kolaborasi pemberian darah apabila pasien
pendarahan >20% volume cairan tubuh
6. Monitor cairan keluar
7. Monitoring kebutuhan cairan
6. Obs vital sign setiap 15 menit pada kondisi beium
stabil selanjutnya setiap jam
7. Siapkan obat-obatan inotropik apabila setelah
diberikan cairan cukup tidak ada peningkatan
perfusi yaitu adrenalin, dopamin, noor adrenalin.
8. Lakukan pemeriksaan ECG, lab (elektrolit, AGD)
thorax foto untuk memonitor adanya oedem paru
(kolaboratif)
9. Lanjutkan teraphi depenitif sesuai penyebab syok
hypovolemik sesuai program dokter
10. Melakukan pendokumentasian pada catatan
perawatan

Unit terkait Laboratorium, UGD, Radiologi


PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SYOK
ANAFILAKTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/091/IX/ 1 1/2
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu keadaan syok akibat reaksi antigen antibodi oleh
berbagai etiologi

Tujuan Untuk memberikan pertolongan yang cepat dan tepat

Kebijakan Pertolongan pertama untuk life saving boleh dilakukan


oleh perawat yang berpengalaman dan berpengetahuan

Persiapan 1. 02
2. Infus set, abocath, plaster
3. Cairan infus, RL, NaCI 0.9 %, Dextran 70
4. Epinephrin (adrenalin) 1: 1000
5. Depenhidramin 50 mg
6. Amynophylin injeksi
7. Spuit
8. Dexamethason
9. Ambubag
10. Set Tracheotomi
11. Set intubasi
12. EKG, Monitor, tensimeter

Prosedur kerja 1. Bebaskan jalan nafas


2. Beri 02 dengan face mask 5-8 liter/menit
3. Pasang infus NaCI 0.9 %/RL atau Dextran 70
4. Bila tidak ada dokter berikan:
- Epinefrin/adrenalin 1:1000 0.3-0.6 mg
second/mnt diulang setiap 15-20 mnt sesuai
dengan kebutuhan
- Bila terjadi rejatan anafilatik berikan larutan
epinefrin 1: 1000 sebanyak 10 cc IV pelan-pelan
selama 5-10 mnt
5. Kolaborasi aminofilin 0.45 mg/kg/jam atau 4-7
mg/kg selama 15 - 29 menit
6. Lakukan EKG, elektrolit darah, AGD
7. Monitor vital sign antara 15 menit
8. Pasang monitor EKG, bila ada
9. Melakukan pendokumentasian dengan tepat catatan
perawat

Unit terkait Laboratorium, Radiologi


PENATALAKSANAAN PASIEN SYOK
KARDIOGENIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/092/IX/ 1 1/2


AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu keadaan syok akibat kegagalan kerja jantung

Tujuan Memberikan pertolongan cepat dan tepat

Kebijakan Dilakukan oleh perawat berpengalaman

Persiapan 1. Ruang resusitasi Iengkap


2. DC Syok
3. EKG Monitor
4. Infus set, abocath, plester
5. Cairan infuse Dex 5%, Dextran 40, RL
6. Morphin, dopamine, norephineprin, furosemid
7. Tensimeter
Prosedur kerja 1. Bebaskan jalan nafas buka pakaian penderita
dengan pasien ditidurkan pada tempat yang datar
dan keras
2. Beri 02, 5-8 liter permenit dengan fase masker
3. Pasang infus dex 5% atau bila ada dextran 40, 28
tetes/ menit atau RL 28 tetes/ menit
4. Kolaborasi pemberian obat :
 Morphin 4 - 8 mg intervena
 Dopamin 2 -15 mcg/kg/menit
 Norephinephrin 2 - 20 mcg/kg/menit
 Doatamin 2,5 - 10 mcg/kg/menit
 Furosemid 40 - 80 mg atau asam atakrinik
sony (bila ada bendungan paru)
5. Lakukan pemeriksaan penunjang EKG, eletrolit,
AGD, Thorax foto
6. Monitor vital sign masing-masing 5 menit sampai
stabil selanjutnya bertahap 15 menit - 30 menit - 1
jam
7. Melakukan pendokumentasian pada catatan
perawatan
Unit terkait Laboratorium, Radiologi

PENATALAKSANAAN PASIEN SYOK


CARDIAC ARREST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/093/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu cara untuk melakukan pertolongan penyelamatan
pertama bila pasien tiba-tiba henti nafas jantung

Tujuan Dapat melakukan pertolongan secara tepat dan benar


sesuai indikasi pada pasien henti nafas jantung

Kebijakan Dilakukan oleh oleh dokter ataupun perawat

Persiapan 1. Bed plank


2. Ambubag
3. O2/ masker 02
4. Obat-obatan emergency (adrenalin, Bic. Nat, Dopant
Dobutamin)

Prosedur kerja 1. Tepuk, cubit, rangsang, nyeri, setrum untuk menilai


kesadaran
2. Lihat, dengar, rasakan, nafas pasien
3. Pasien tidak bernafas lakukan bantuan 2 x dengan
ambubag yang disambungkan dengan 02
4. Cek nadi karotis
5. Bila tidak adanya denyut nadi, lakukan RJP, dengan
posisi tangan 3 jari diatas Px dengan posisi tangan
tegak lurus dengan membentuk sudut 90, atau
pada anak dengan satu tangan dan dengan jari pada
bayi dengan frekwensi 1 penolong 15 : 2, 2 penolong
5:1. dengan kecepatan sesuai irama jantung
6. Lakukan evaluasi nadi karotis : 4 periode untuk satu
penolong, 10 periode untuk 2 penolong
7. BiIa respon (+) lanjutkan sampai mendapat thergin
lebih lanjut
8. Bila respon (-) RJP diulang selama 30 menit
9. Bila tidak ada respon petolongan diberhentikan
10. Lakukan pendokumentasian dengan benar

Unit terkait Dokter, Perawat

PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN VENTRIKEL


FIBRILASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/094/IX/ 1 1/2


AMSYAR RSUD MA
KASONGAN

Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,


Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan pada penderita yang
mengalami ventikel fibrilasi dengan cara memberikan
aliran listrik asinkoniise

Tujuan Memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada pasien


ventrikel fibrilasi dengan DC shock sehingga kontraksi
jantung kembali keirama sinus.

Kebijakan Dilakukan oleh perawat yang berpengalaman dan


langsung menyaksikan keadaan ventrikelofebrilasi pada
monitor EKG.

Persiapan 1. EKG Monitor


2. Defibrilator
3. Jelly
4. Lead EKG / Eleesonde
5. Ambubag
6. Set intubasi
7. O2 Nasal/mask
8. Adrenalin, SA, Xylocain, Dopamin, Dobutamin,
Noradrinalin, dan trolleyemergency.

Prosedur kerja 1. Perhatikan gambaran pada monitor EKG


( kemungkinan salah Intpretasi atau extrude lepas)
2. Lakukan record EKG bila yakin ventrikan febrilasi
beri 02 mask 5-8 liter
3. Segera panggil teman untuk pertolongan minimal
2 orang
4. Siapkan alat defibrillator, lakukan cardiac tumb
bila alat belum siap lanjutkan dengan RJP
5. Bila ventrilcal vibrilasi membandel segera
defibrilasi
 Beri jellly yang cukup kedua paddle
 Hidupkan power on defebrilator dan
pastikan dalam pasien ansinkronise
 Setel energi sesuai dengan keadaan pasien :
dewasa 200- 300 joule atau 4-5 joule/ Kg berat
badan, anak anak 1-2 jaule/Kg berat badan
 Letakkan pedle sesuai aksis jantung pedel /
diletakkan, pada inter kosta 2,3 kanan sternum,
Pedel II pada interkostal 5 media sebelah kiri
sternum.
 Pastikan tidak ada kontak orang dengan
pasien/ bed
 Tekan knop padle secara bersama-sama dan
deflulasi akan memberikan kejutan kontraksi pada
jantung
6. Segera nilai EKG monitor jika masih VF Defibrilasi
bisa diulang dengan menaikkan energi.
7. Segera lakukan kolaborasi dengan dokter untuk
terapi
8. Siapkan obat-obat emergensi dekat pasien.
9. Lakukan tindakan delegatif sesuai intruksi
10. Observasi vital sign tekanan darah setiap 5- 10
menit pada pase emergency sampai stabil atau irama
sinus
11. Lakukan dokumentasi setiap respon dan tindakan
dengan benar

Unit terkait Radiologi


PENANGANAN INFARK MIOCARD ACUTE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/095/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Penyakit jantung yang ditandai dengan nyeri dada khas,
keringat dingin diperkuat dengan adanya gambaran EKG
ST elevasi dan atau kelainan enzim jantung

Tujuan Agar pasien yang mengalami IMA dapat diselamatkan

Kebijakan 1. Dilakukan path pasien dengan keluhan nyeri dada


lebih dan 20 menit
2. ST elevasi > 0,1 mv pada sekurang-kurangnya 2
sandapan usia < 70 tahun

Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat pelindung (masker,


sarung tangan)
2. Penderita dilayani sesuai dengan prosedur layanan
unit gawat darurat
3. Baringkan dengan posisi semi fowler
4. Berikan 02 4ltr/nmt
5. Pasang EKG monitor
6. Pasang infuse
7. Ambil sample darah untuk pemeriksaan enzim
jantung
8. Kolaborasi dengan team medis unuk pemberian
acetosal 160 - 325 mg/oral
9. Siapkan ICU

Unit terkait Perawat, dokter

PENATALAKSANAAN PASIEN CEDERA KEPALA


DENGAN GANGGUAN KESADARAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/096/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu cara untuk melakukan pertolongan pertama pada
pasien yang mengalami trauma kepala dari berbagai
etiologi dengan gangguan kesadaran

Tujuan Memberikan pertolongan secara tepat dan cepat

Kebijakan 1. Pertolongan pertama untuk life saving boleh


dilakukan oleh perawat yang berpengalaman
2. Intubasi boleh dilakukan oleh perawat terlatih
bersetifikat PPGD serta berpengalaman

Prosedur kerja 1. Kaji tingkat kesadaran kualitas dan kwantitas


2. Bebaskan jalan nafas
3. Berikan O2, 6-12 liter dengan rebreathing mask
atau 5-8 liter dengan O2 mask
4. Pasang collar brace
5. Berikan posisi miring, cegah head down
6. Pasang Infus RL dengan blood infusion
7. Ambil sample darah lengkap
8. Observasi ketat perkembangan kesadaran tiap 10-
l5menit
9. Memasang kateter pada pasien kesadaran
memburuk /tidak sadar
10. Mengobservasi intake dan output kalau perlu
kolaborasi pemasangan CVP
11. Melakukan kolaborasi dan delegatif untuk
penaganan dan therapi lebih lanjut
12. Melakukan pendokumentasian terhadap tindakan
dan respon pasien

Unit terkait Dokter, Perawat, Radiologi

PENATALAKSANAAN PASIEN KERACUNAN BAHAN


NON KOROSIF SEPERTI MAKANAN, OBAT-OBATAN
ATAU ZAT KIMIA (BAYGONE)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS
AMSYAR SPO/KKp/097/IX/ 1 1/1
KASONGAN RSUD MA

Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,


Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu cara untuk menangani pasien yang menderita
gangguan setelah menelan makanan, obat-obatan / zat

Tujuan 1. Mencegah pemaparan racun yang lebih jauh


2. Menghindari agar petugas tidak ikut terpapar

Kebijakan Dilakukan oleh perawat yang berpengalaman

Prosedur kerja Persiapan:


1. Air minum
2. Norit
3. Maag slang
4. Spuit 50cc 1100 cc
5. Spuit 3cc, 10cc dan 20cc
6. Obat-obatan (SA, MgSO4)
Pelaksanaan:
1. Upayakan pasien muntah dengan melakukan
rangsangan
2. Pasang maag slang sesuai kebutuhan
3. Lakukan pencucian lambung sehingga bau
makanan, obat-obatan atau zat yang ditelan hilang
4. Berikan norit 10 tablet dihaluskan, berikan
MgSO430 gram + Norit
5. Bila pupil pin poin kolaborasi untuk pemberian SA
10 ampul IV bolus selanjutnya 05 mg tiap 5 merit
sampai pupil diatasi
6. Monitor vital sign
7. Lakukan pendokumentasian lengkap dan benar
serta nama terang dan tanda tangan

Unit terkait UGD

PENATALAKSANAAN PASIEN KERACUNAN BAHAN


KOROSIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/098/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Keracunan yang disebabkan oleh bahan-bahan seperti
bensin, minyak tanah, porset, asam/basa kuat

Tujuan 1. Mencegah keadaan yang lebih lanjut


2. Menghindari kesalahan prosedur tindakan

Kebijakan 1. Dilakukan oleh perawat berpengalaman


2. Setiap pasien keracunan
3. Konsul psikiatri dan konseling

Prosedur kerja Persiapan:


1. Air minum
2. Susu cair
3. Ember
Pelaksanaan:
1. Memberikan inform consent
2. Observasi vital sign
3. Memberi minum susu sebanyak-banyaknya
4. Beri minum air sebanyak-banyaknya
5. Cari informasi mengapa hal tersebut bisa terjadi
6. Memberikan konseling
7. Bila paisen dipulangkan berikan penjelasan kepada
keluarga agar hal tersebut tidak terulang lagi
8. Melakukan pendokumentasian lengkap dan benar
serta nama terang dan tanda tangan

Unit terkait UGD

PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN SEPSIS


PUERPERALIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/099/ 1 1/2


AMSYAR IX/RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tatanan asuhan kebidanan yang dilakukän pada
post partum yang mengalami infeksi puerperalis

Tujuan 1. Mencegah terjadinya septik syok


2. Pasien mendapat penaganan yang cepat dan tepat
3. Menurunkan AKI oleh karena sepsis

Kebijakan 1. Setiap pasien dengan septis


puerperalis harus bedrest dengan posisi lower
2. Dirawat diruang khusus
Prosedur kerja Persiapan:
1. Tensimeter, stestokop, thermometer
2. Tempat tidur dengari block dikepala
3. Infus set, abocath, standard infuse
4. 02
5. Cairan infus
6. Obat-obatan Dexamethason, Xylo, Deladry Dopamin,
Adrenalin
7. Poly catheter dan urinbag
8. Bengkok
9. Alat-alat TV
10. Meja ginekologi
Pelaksanaan:
1. Melakukan infomed consent
2. Mencuci tangan
3. Memakai APD
4. Menyiapkan pasien dengan
flower posisi
5. Melakukan pengkajian
 Anamnesia
 Pemeriksaan umum
(tekanan darah, nadi respirasi, suhu) inspeksi
palpasi, auskultasi, perkusi
6. Melakukan kolaborasi dengan
dokter
 Memasang infuse
 Pemeriksaan
laboratorium (DL, UL, BUN SC, LFT, BT, CT)
 Pemeriksaan vagina
toucher
 Therapi
 Konsultasi kebagian lain
7. Memasang dower kateter sesuai dengan program
8. Memantau intake dan output
9. Mengukur Vital sign, kesadaran setiap 30 menit
10. Membantu pemenuhan kebutuhan sehari hari
11. Membereskan alat-alat
12. Melakukan pendokumentasian dengan lengkap dan
benar serta nama terang dan tanda tangan
13. Menyiapkan pasien pindah ruangan sesuai dengan
prosedur

Unit terkait Laboratorium, Radiologi


PENATALAKSANAAN BAYI DENGAN ASPHYXIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/100/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan

Tujuan 1. Agar bayi mendapat pertolongan secara cepat tepat


2. Menurunkan mobiditas akibat asphyxia
3. Mencegah kecacatan dikemudian hari
4. Menurunkan angka kematian bayi

Kebijakan 1. Dilakukan pada semua bayi baru lahir dengan


asphyxia
2. Dikerjakan oleh perawat atau bidan terlatih
diruang neonatus

Prosedur kerja Persiapan:


1. Meja pemanas (radiant heater).
2. Handuk bersih dan hangat
3. O2 dengan masker
4. Ambubag I intubasi set
5. Sarung tangan
6. Stetoskop, thermometer
7. Slym zuiger
8. Obat-obatan emergency adrenalin
9. Alat-alat infuse
10. Alat-alat tulis
11. APD(Alatpelindung)
Pelaksanaan:
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menilai bayi segera setelah lahir (APGAR Score) dan
mengeringkan bayi dengan handuk bersih hangat.
4. Bila bayi tidak bernafas, tangis lemah, warna kulit
melakukan hal-hal sebagai berikut :
 Membaringkan bayi terlentang pada perilaku yang
datar dengan dongak kepala topang dagu
 Menghisap hidung dan mulut bayi secara hati-
hati
 Memberikan stimulus taktil dengan lembut
 Menilai ulang keadaan bayi dan bila bayi bernafas
normal, lanjutkan perawatan seperti bayi baru
lahir normal
 Bila bayi tetap tidak bernafas, petugas melakukan
pertolongan dengan ventilasi
 Mengamati bayi selama 5 menit dan bila
pernafasan normal, petugas melakukan
perawatan seperti bayi baru lahir
5. Mengobservasi warna kulit, pernafasan dan denyut
nadi selama 2 jam
6. Mengukur suhu setiap 1 jam hingga normal (36.5°
C — 37.5° C)
7. Menjalankan tindakan delegatif
8. Melakukan pendokumentasian lengkap dan benar
9. Memberi informasi pada keluarga
10. Membereskan alat-alat
11. Mencuci tangan

Unit terkait 1. Kebidanan


2. Rontgen
3. Laboratorium

PENANGANAN PASIEN KEJANG DEMAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/101/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Kejang yang terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh
yang disebabkan oleh adanya suatu proses extrakranium

Tujuan 1. Mencegah terjadinya kejang berulang


2. Meminimalisir cedera akibat kejang

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan kasus kejang demam


Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat pelindung
2. Mengatur posisi pasien (cegah pasien terbentur
dengan benda-benda sekitar)
3. Berikan O2
4. Memasang sudip lidah
5. Memasang infus
6. Memberikan obat-obatan sesuai indikasi
7. Mengukur tanda-tanda vital

Unit terkait Perawat, Dokter

PENATALAKSANAAN KEGAWATAN PASIEN DIABETES


MILLITUS (DM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/102/IX/ 1 1/2
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu cara yang dilakukan untuk menangani pasien
yang mengalami keadaan darurat dengan riwayat DM
yang ditandai oleh kesadaran menurun

Tujuan 1. Memberikan penaganan yang cepat dan tepat


2. Mengendalikan kadar gula secara cepat
Kebijakan 1. Setiap pasien yang datang dengan kesadaran
menurun dengan riwayat DM dianggap sebagai pasien
hipoglikemia
2. Pertolongan pertarna dan pengendalian awal gula
darah dapat dilakukan oleh perawat berpengalaman

Prosedur kerja Persiapan:


1. Dex5%/10%
2. Glukosa4O%
3. Infus set
4. Abocath
5. O2
6. NaCl
7. Uropharengial tube
8. Infusion purnp
9. Syringe pump
Pelaksanaan:
1. Mempertahankan jalan nafas tetap paten
 Kepala extensi
 Pasang uro pharengial
tube
 K/p lakukan suction
2. Beri oksigen 5-8 liter dengan face mask
3. Pasang infuse Dex 5% 28 tts/menit
4. Mengambil darah untuk cek BS Cyto
5. Berikan glucose 40 % bolus IV 2 fles (50cc)
6. Konfirmasi hasil BS
 Bila BS 100mg ulangi
bolus glucose 40 % 1 amp IV
 Bila BS 300 mg lakukan
kaloborasi delegatif untuk dilakukan scale
7. Kaloborasi dengan dokter
program pengecekan guna darah selanjutnya
8. Melakukan Observasi ketat
setiap 30 menit sampai kesadaran kembali
9. Melakukan pendokumentasian
terhadap tindakan dan respon pasien secara benar

Unit terkait Dokter, Perawat, Laboratorium


MENERIMA PASIEN DENGAN KEDARURATAN
PSIKIATRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/103/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu kegiatan menerima pasien baru dengan gangguan
atau perubahan perilaku alam pikir atau alam perasaan
yang muncul secara tiba-tiba, untuk mendapat
pertolongan segera
Tujuan Untuk menghindari ancaman integritas fisik atau psikis
terhadap diri pasien atau orang lain maupun ancaman
integritas social

Dilakukan pada pasien dengan :


1. Perilaku bunuh din
2. Ganas menyerang/violence
3. Panik

Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat


pelindung diri
2. Mendampingi pasien saat
dilakukan pemeriksaan
3. Melakukan orientasi minimal
dengan memanggil nama pasien dan menyebut nama
perawat
4. Meminta kepada pasien untuk
mencoba mengendalikan diri dengan kata-kata
sederhana dan mudah dimengerti
5. Mengajak pasien ketempat
tenang dan memotivasi untuk mengungkapkan
perasaannya secara verbal
6. Libatkan keluarga pasien secara
langsung dan melakukan komunikasi pertama kali
7. Pasien gaduh gelisah tidak
dapat dikendalikan, petugas dipaksa melakukan
pengekangan
8. Memegang tangan kanan dan
kin selanjutnya disilangkan didepan dada
9. Membimbing pasien ke tempat
yang sudah di sediakan atau bila gaduh bisa
dipasang jaket pengaman
10. Bila pasien tetap meronta ikat
pasien di tempat tidur yang sudah di sediakan
11. Mengobservasi pasien sebelum
dan sesudah melakukan tindakan
12. Melaksanakan program
pengobatan
13. Mencatat semua tindakan yang
telah dilakukan

Unit terkait Perawat, Dokter


PENATALAKSANAAN PASIEN NGAMUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/104/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Pasien ngamuk akibat kejiwaan yang terganggu atau
pengaruh alkohol dan atau obat-obatan yang dapat
membahayakan orang lain.

Tujuan 1. Mencegah bahaya terhadap orang lain


2. Meminimalkan cedera

Kebijakan Strain hanya dapat dilakukan kepada pasien yang


cenderung yang membahayakan orang, dengan
komunikasi sebelumnya kepada pasien dan keluarga

Prosedur kerja 1. Jauhkan pasien dan benda-


benda yang dapat membahayakan seperti pisau,
gunting atau tongkat
2. Upayakan mengiring pasien
ketempat yang aman
3. Laporkan kepada petugas
keamanan
4. Libatkan keluarga yang tidak
dibenci oleh pasien
5. Lakukan restrain yang benar
jika pasien cenderung membahayakan diri sendiri
dan orang lain, gunakan ikatan yang kuat tapi lembut
( pengikat khusus)
6. Lakukan komunikasi / berikan
informasi pada pasien atau keluarga tentang
pelaksanaan restrain
7. Kolaborasi untuk penanganan
dan therapi selanjutnya
8. Melakukan pendokumentasian
terhadap tindakan respon pasien yang benar

Unit terkait Dokter, Perawat

PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM


No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/105/IX/ 1 1/1
RSUD MA

UPT RSUD MAS


AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk menangani apabila
petugas tertusuk jarum/benda tajam mulai pertolongan
pertama sampai lanjutan

Tujuan 1. Agar petugas dapat melakukan


tindakan yang tepat dan benar bila tertusuk jarum /
benda tajam
2. Mencegah terinfeksi kuman
/virus infeksius

Kebijakan 1. Diterapkan oleh semua


petugas yang tertusuk jarum/benda tajam bekas
kontaminasi pasien
2. Prosedur wajib ditempelkan pada setiap troly
tindakan

Prosedur kerja 1. Keluarkan darah dengan memijit


luka pada setiap tusukan
2. Cuci tangan dengan sabun cair
3. Bersihkan atau bilas luka
dengan sabun bersih mengalir
4. Berikan antiseptik
5. Tutup luka dengan plester
kedap air
6. Menentukan jenis paparan
(status HIV, hepatitis)
7. Melakukan pemeriksaan pada
sumber paparan (status HIV, hepatitis)
8. Lakukan pemeriksaan serologis
pada petugas kesehatan jika sumber yang paparan
dinyatakan positif infeksi
9. Bila hasil pemeriksaan petugas
paparan dinyatakan negatif maka dilakukan
pemeriksaan ulang pada minggu VI, minggu XII dan
bulan IV
10. Bila hasil pemeriksaan petugas
terpapar dinyatakan positif maka dilakukan
penanganan lebih lanjut

Unit terkait Seluruh Petugas RS, Laboratorium

PENATALAKSANAAN PASIEN APNOE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/106/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu cara untuk menangani pasien dengan henti nafas
yang disebabkan oleh berbagai etiolagi.

Tujuan Memberikan pertolongan cepat melalui oksigenasi


adekuat

Kebijakan Dilakukan oleh perawat berpengalaman yang terdekat


dengan pasien dan mempunyai kompetensi untuk
memberikan bantuan nafas

Prosedur kerja 1. Indikasi pasien masuk ke ICU berdasarkan


Prioritas / Derajat Ke Kritisan Pasien:
2. Pasien sakit kritis, pasien tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif, gagal napas berat, pasca
bedah jantung
3. Pasien yang memerlukan pemantauan intensif
invasif atau noninvasif sehingga komplikasi berat
dapat di hindarkan atau dikurangi
4. Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk
mengatasi komplikasi-komplikasi akut, sekalipun
manfaat 1CU ini sedikit (contoh : pasien dengan
komplikasi infeksi, tamponade jantung, sumbatan
jalan napas).

Unit terkait Dokter dan perawat


PENATALAKSANAAN KEDARURATAN PASIEN
LUKA BAKAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/107/IX/ 1 1/2
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu cara melakukan pertolongan pertama pada pasien
dari berbagai etiologi dan tingkatan / derajat.

Tujuan 1. Memberikan pertolongan cepat dan tepat


2. Menentukan derajat luka bakar
3. Memberikan resusitasi cairan sesuai indikasi

Kebijakan Pertolongan pertama untuk life saving, pendinginan


resusitasi cairan awal boleh oleh perawat berpengalaman
tanpa /dengan dokter

Persiapan 1. O2
2. Uropharingeal tube
3. Face mask
4. Set intubasi
5. Infus set 2 buah
6. Abbocath 2 buah
7. Cairan cristaloid (RL, NaCl, Asering)
8. Obat-obatan emergency
9. Analgetik ( phetidin, novalgin, thoradol)

Prosedur kerja 1. Bebaskan jalan nafas kalau


perlu pasang uropharingeal tube, intubasi,
tracheotomy / mini tracheotomy
2. Kaji tingkat kesadaran pasien
3. Lakukan pendinginan dengan
air dingin bersih / Nacl
4. Kaji derajat kegawatan luka
bakar dan presentase luka dengan rumas rule on
nine
 Luka bakar minor
 Dewasa < 15%,
anak < 10% pada derajat ll
 < 2% pada derajat
111
 Tidak ada riwayat
penyakit kronis
 Tidak ada
gangguan pernafasan
 Luka bakar mayor
 Dewasa 15-
25%,anak 10-20% derajat 11
 2-10% pada
derajat 111
 Mengenai Wajah,
tangan, kaki , perinium
 Ada kerusakan
saluran pemafasan
 Ada penyakit
kronis
 Disebabkan oleh
listrik
 Luka bakar gawat
 Dewasa > 25%,
anak > 20% derajat 1l
 > 10% pada
derajat lll
 Usia dibawah 18
tahun diatas 45 tahun
 Mengenai kepala,
ekstremitas dan genetalia
5. Memasang infus dengan blood
infus 2 line
6. Lakukan resusitasi cairan pada
pasien dengan kegawatan mayor dan gawat, dengan
menggunakan rumus cairan baxteter 4cc X BB X luas
LB diberikan V2 bagian pada 16 jam II
7. Pasang dower kateter
8. Obsepasi ketat intake dan
output, pertahankan urine 1-2 cc/Kg berat
badan/jam
9. Periksa lab (AOD, Electrolit,BUN
SC, DL)
10. Kaloborasi dan delegatif dari
therapy lebih lanjut terutama dalam pemberian
analgetik (petidin) dan debridenent.
11. Kaji pemenuhan kebutuhan
nutrisi kalau perlu pasang NOT untuk nutrisi
adekuat.
12. Lakukan perawatan pada
ruangan khusus luka bakar
13. Melakukan pendokumentasian
terhadap tindakan dan respon pasien dengan benar.

Unit terkait 1. Laboratorium


2. Rontgen

PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN KEGAWATAN


EFEK ANASTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/108/IX/ 1 1/2
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tindakan cepat dan tepat yang dilakukan pada
pasien setelah dilakukan anasthesi selama durasi
operasi sampai 6 jam post anasthesi

Tujuan Untuk dapat melakukan tindakan tepat dan benar


terhadap perubahan yang terjadi akibat efek anasthesi
seperti, cardiac arrest, obstruksi jalan nafas , kesakitan
Kebijakan 1. Tindakan pertama untuk life saving
2. Setiap pasien post anasthesi umum dan dilakukan
observasi ketat

Prosedur kerja Persiapan:


1. Oksigen
2. Trolly emergency
3. Suction
Pelaksanaan:
1. Melakukan tindakan yang cepat dan tepat sesuai
dengan respon yang timbul.
2. Kaji penyebab obstruksi / pikirkan lidah jatuh
kebelakang benda asing, muntahan atau cairan
berlebih
3. Bebaskan jalan nafas sesuai penyebab obstruksi
4. Henti nafas:
a. lakukan pembebasan airway
b. beri nafas buatan
c. beri 02 5-8 liter
5. Melakukan observasi ketat terhadap kondisi
pasien setiap 15 menit selama 6 jam
6. Memberi informasi pada pasien dan keluarga
terhadap kondisi dan hal-hal yang tidak boleh
dilakukan
7. Identifikasi setiap perubahan respon ( tanda
obstruksi jalan nafas, henti nafas, henti jantung,
syok, dan kesakitan)
8. Pendokumentasian tindakan dan respon pasien

Unit terkait Dokter, Perawat


PENATALAKSANAAN KEGAWAT DARURATAN PASIEN
DENGAN PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/109/ 1 1/2
AMSYAR IX/RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu cara yang digunakan untuk menangani pasien
dalam keadaan gawat darurat yang menderita penyakit
menular

Tujuan 1. Mencegah penularan penyakit


dan penderita ke orang sehat (petugas dan pasien
lain)
2. Memudahkan pengelolaan
bahan dan alat habis pakai pasien
3. Meningkatkan kewaspadaan
petugas

Kebijakan 1. Pasien yang datang dalam


keadaan gawat darurat harus ditangani sesuai
prosedur gawat darurat dengan langkah-langkah
pencegahan penularan
2. Petugas wajib
mengunakan proteksi sesuai dengan jenis
penularannya
3. Semua alat dan bahan
yang habis dipakai dikelola secara khusus
disesuaikan dengan jenis penularan
4. Setiap pasien menular
wajib dilakukan pencatatan dan pelaporan
5. Setiap pasien dengan
pengeluaran darah serta cairan tubuh dikelola
sebagai pasien dengan penyakit menular

Prosedur kerja Persiapan:


1. Alat proteksi : schort, masker,
topi, sepatu boat, kaca mata, handschon rumah
tangga, hanschon disposable
2. Alat penampung bahan
infeksius dalam kondisi tertutup dan tak mudah
tembus
3. Larutan desinfektan (klorin
lysol)
Pelaksanaan:
1. Melakukan pengelolaan bahan dan alat habis pakai
sesuai jenis kencenderungan penularan
2. Alat habis pakai diposible dibuang pada tempat
khusus tertutup dan tak mudah tembus (jarum,
pisau, dan lain- lain)
3. Cairan tubuh seperti darah, muntahan, berak
ditempat pada tempat tertutup yang sebelumnya
diberikan Lysol
4. Bila terjadi dekontaminasi pada alat medis:
 Dekontaminasi rendam 10 menit dengan larutan
klorin
 Cuci dan bilas (pakai sarung tangan rumah tangga)
hati-hati tertusuk jarum
 Sterilisasi

Unit terkait Seluruh petugas kesehatan


RESUSITASI CAIRAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/110/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Pemberian cairan secara cepat dalam waktu tertentu
yang diberikan dengan mempertimbangkan penyebab
dan kehilangan cairan pasien

Tujuan 1. Menggantikan kehilangan akut


cairan tubuh
2. Untuk ekspansi cepat dan
cairan intravaskuler dan memperbaiki perfusi
jaringan

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan syok hipovolemik, syok


hemoragi, luka bakar dan pasien dengan dehidrasi berat

Prosedur kerja 1. Petugas memakai sarung tangan


2. Lakukan penilaian tentang
kondisi pasien
3. Pasang infus dengan cairan
kristaloid
4. Berikan cairan infuse sesuai
dengan kebutuhan
a. Pasien syok hipovolemik:
berikan ringer laktat atau normal saline 20 ml/kg
bb selama 30-60 mnt 9 jika respon tidak membaik
dosis bisa di ulangi
b. Pasien syok hemoragi
boleh diberikan cairan 2-3 lt dalam 10 menit
c. Pasien dengan luka bakar:
24 jam pertama berikan 2-4 ml RL/kg bb tiap %
luka bakar dengan cara: setengah dosis diberikan
untuk 8 jam pertama dan setengah dosis berikut
16 jam kemudian (lika respon membaik turunkan
laju infus secara bertahap)
d. Pasien dengan dehidrasi
berat:
 Untuk neonatus
dengan berat 2 — 3 kali : 4 jam pertama
berikan 25 ml/kg bb/ jam atau 6 tetes/kg
bb/mnt bila satu ml = 15 tetes atau 8 tetes/kg
bb/mnt bila satu ml = 20 tetes
 Untuk anak
1bulan sampai 2 tahun dengan berat 3-10kg: 1
jam pertama = 40 ml/kg bb/jam 7 jam
kemudian = 12 ml/kg bb/jam
 Untuk anak 2-5
tahun dengan berat 10-15kg : 1 jam pertama = 30
ml/kg bb/jam 7 jam kemudian =10ml /kg bb/jam.
 Untuk anak 5-10
tahun dengan berat badan 15-25 kg: 1 jam pertama =
20 ml/kg bb/jam 7jam pertama= 10 mI/kg bb/jam
 Untuk anak lebih
dan 10 tahun berikan 20 ml/kg bb/jam pada jam
pertama

Unit terkait Perawat, Dokter

RESUSITASI JANTUNG PARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/111/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi
pernafasan dan jantung guna kelangsungan hidup
pasien
Tujuan Mengembalikan fungsi jantung dan paru
Kebijakan Dilakukan pada pasien yang mengalami henti jantung
Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat
pelindung diri (masker, hand scoen)
2. Mengecek kesadaran pasien
dengan cara:
a. Memanggil nama pasien,
menanyakan keadaannya
b. Menggoyangkan bahu
pasien /mencubit pasien
3. Buka jalan nafas dengan “head
tilt chin lift” dan bersihkan jalan nafas dan sumbatan
4. Menilai pernafasan dengan cara
a. Melihat pergerakan
dada/perut
b. Mendengar suara
keluar/masuk udara dan hidung
c. Merasakan adanya udara
dari mulut/hidung dengan pipi atau punggung
tangan
5. Jika pasien tidak bernafas,
berikan nafas buatan dengan bag resusitator
sebanyak 2 kali secara perlahan
6. Periksa denyut jantung pasien
dengan cara meraba arteri carotis, jika arterio carotis
teraba, cukup berikan nafas buatan setiap 5 detik
sekali
7. Jika arteri carotis tidak teraba
lakukan kombinasi nafas buat dan kompresi jantung
luar dengan perbandingan 15 : 2 dewasa baik 1 atau
2 penolong dan 31 untuk neonatus
8. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi
dan 5 kali ventilasi) cek pernafasan
9. Jika nafas tetap belum ada
lanjutkan teknik kombinasi dimulai dengan kompresi
jantung luar.
Unit terkait Perawat, Dokter
TINDAKAN INTUBASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/112/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memasukkan pipa trakea kedalam trakea melalui
hidung/mulut

Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas


2. Sebagai tindakan awal untuk pemasangan
ventilator
3. Mempertahankan pernafasan secara adekuat pada
kegagalan pernafasan
4. Mengurangi “dead space” pada patah beberapa
tulang iga yang menimbulkan “fail chest”/respirasi
paradoxal

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan gagal nafas, retensi


sputum, pemasangan ventilator, pasien koma,
perdarahan masif di rongga mulut

Prosedur kerja 1. Petugas mamakai masker dan


hand schoen
2. Memasang monitor EKG
3. Memberikan obat relaksan dan
sedative
4. Menghisap sekresi sebelum dan
selama tindakan intuba berlangsung
5. Dokter melakukan intubasi
6. Mengisi balon pipa endotrakeal
tube, sesudah dokter melakukan intubasi
7. Melakukan pernafasan buatan
menggunakan air pipa (bagging) sebelum dan
sesudah intubasi pada saat dokter melakukan
pemeriksaan auskultasi
8. Memfiksasi ETT diantara bibir
atas dan lubang hidung
9. Memfiksasi ETT di pipi
kiri/kanan
Unit terkait Perawat, Dokter

TINDAKAN DC SHOCK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/113/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan tindakan arus listrik searah pada otot
jantung melalui dinding dada dengan menggunakan
defibrilator

Tujuan Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti


jantung dan kelainan organic jantung lainnya

Kebijakan Dilakukan pada pasien yang mengalami ventrikel


fibrilasi dan ventrikel takikardi

Prosedur kerja 1. Memberikan sedative atau


analgetik bila perlu
2. Memasang elektrode dan
menyalakan EKG monitor
3. Cek ulang gambaran EKG dan
print gambaran EKG tersebut untuk mencegah
kekeliruan
4. Set kebutuhan joule sesuai
indiksi (untuk defibrilasi mulai dengan 150 joule,
untuk kardio versi mulai dengan 50 joule)
5. Pegang paddle 1 dengan tangan
kiri, letakkan pada daerah mid sternum dan paddle 2
dengan tangan kanan pada daerah mid axila
6. Sambil mengatur letak kedua
paddle, beri aba-aba agar staff yang lain tidak ada
yang menyentuh pasien ataupun bed pasien
7. Bila terdengar tanda, “ready”
dan mesin debrilator, tekan tombol DC shock dengan
jempol agar arus masuk dengan baik
8. Amati EKG monitor, bila tidak
ada perubahan lanjutkan dengan memberi watt
second (joule) yang lebih tinggi
9. Bila gambaran EKG sudah sinus
dan stabil, hentikan tindakan

Unit terkait Perawat, Dokter

PENANGANAN SYOK HEMORAGIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/114/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu keadaan dimana terjadi gangguan perfusi yang
disebabkan karena adanya perdarahan

Tujuan 1. Memulihkan perfusi pada jarinyan


2. Memulihkan keseimbangan cairan di dalam tubuh
3. Mencegah kematian

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan syok haemoregik

Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat


pelindung (kaca mata safety, masker, sarung tangan,
Scot)
2. Airway dan C spain dijamin
aman
3. Breathing dijamin aman,
berikan O2
4. Circulation :
 Infuse 2 lines dengan
jarum no 14/16 RL 1-2 ltr sesuai dengan
kebutuhan atau kelas syok.
 Periksa laboratorium
darah: golongan darah, Rb/Ut, AGD
 Tranfusi specific type atau
golongan O
 Stop sumber perdarahan
5. Pasang monitor EKG
6. Pasang gastric tube
7. Pasang kateter urine dan nilai
produksi urine

Unit terkait Perawat, Dokter

PENANGANAN PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/115/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu keadaan dimana kepala mengalami cidera akibat
adanya suatu trauma
Tujuan 1. Mencegah kerusakan otak sekunder
2. Mempertahankan pasien tetap hidup
Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan contusio cerebri
Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat
pelindung diri (kaca mata safety, masker dan sarung
tangan)
2. Bersihkan jalan nafas dari
kotoran (darah, secret, muntah) dengan
menggunakan suction
3. Imobillisasi C spain dengan neck
collar
4. Jika tiba-tiba muntah miringkan
dengan menggunakan teknik “Log Roll”
5. Letakkan pasien diatas long
spinal board
6. Bila pasien mengorok pasang
oropharingeal tube jangan difiksasi
7. Bantu dokter pasang intubasi
(jika ada indikasi)
8. Pertahankan breathing dan
ventilation dengan memakai masker O2 dan berikan
O2 100%, diberikan dengan kecepatan 10 - 12
ltr/mnt
9. Monitor sirkulasi dan stop
perdarahan, berikan infus RL 1 - 2 ltr bila ada tanda-
tanda syok dan gangguan perfüsi, hentikan
perdarahan luar dengan cara balut tekan
10. Periksa tanda lateralisasi dan
nilai GCS nya
11. Pasang polycateter dan viva
naso gastrik bila tidak ada kontra indikasi
12. Selimuti tubuh penderita setelah
diperiksa seluruh tubuhnya jaga jangan sampai
kedinginan
13. Persiapkan pasien untak
persiapan diagnostilc/ foto kepala

Unit terkait Perawat, Dokter

PENANGANAN PERDARAHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/116/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik
pada kasus bedah maupun non bedah

Tujuan Mencegah terjadinya syok

Kebijakan Dilakukan pada pasien bedah maupun non bedah

Prosedur kerja 1. Mencuci tangan sebelum dan


sesudah melakukan tindakan
2. Petugas menggunakan masker,
sarung tangan dan scort
3. Perawat I
a. Menekan pembuluh darah
proximal dan luka, yang dekat dengan permukaan
kulit dengan menggunakan jari tangan
b. Mengatur posisi dengan
cara meninggikan daerah yang luka
4. Perawat II
a. Mengatur posisi pasien
b. Memakai sarung tangan
kecil
c. Meletakkan kain kasa
steril diatas luka, kemudian ditekan dengan ujung-
ujung jari
d. Meletakkan lagi kain kasa
steril diatas kain kasa yang pertama, kemudian
tekan dengan ujung jari jika perdarahan masih
berlangsung
e. Tindakan ini dapat
dilakukan secara berulang tanpa mengangkat kain
kasa yang sudah ada
5. Balut tekan
a. Meletakkan kain kasa
steril diatas luka
b. Memasang perban balut
tekan, kemudian letakkan benda keras (perban
atau kayu balut) diatas luka
c. Membalut luka dengan
menggunakan perban balut tekan
6. Memasang torniquit untuk luka
dengan perdarahan yang hebat dan traumatik
amputas
a. Menutup luka ujung
tangkai yang putus dengan menggunakan kain
kasa steril
b. Memasang torniquit
kurang lebih 10 cm proximal luka, kemudian
ikatlah dengan kuat
c. Torniquit harus
dilonggarkan setiap 15 menit secara periodik

Unit terkait Dokter, Perawat


PENANGANAN HEMATOTHORAK MASIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/117/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Terkumpulnya darah secara cepat sebanyak > 1500 ml
di rongga thorak akibat trauma tajam atau tumpul yang
menyebabkan terputusnya arteri intercostalis, pembuluh
darah hilus paru atau robek parenkim paru atau jantung
Tujuan 1. Mengurangi rasa sesak
2. Mempertahankan pasien tetap hidup

Kebijakan 1. Dilakukan pada pasien dengan trauma tumpul


dada
2. Dilakukan pada pasien dengan perdarahan pada
rongga dada
3. Dikukan pada pasien dengan luka tusuk pada
dada

Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (kaca mata


safety, masker, sarung tangan, scort)
2. Bersihkan jalan nafas, control servikal dengan
pemasangan cervical collar neck
3. Berikan oksigenasi 12 ltr/menit
4. Membantu dokter untuk pemasangan chest tube dan
WSD
5. Monitor WSD, jumlah darah dan bublle
6. Lakukan resusitasi cairan secara simultan
7. Pasang infus RL dengan 2 jalur lumen besar
8. Pasang monitor EKG

Unit terkait Perawat, Dokter

PENANGANAN FAIL CHEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/118/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Adanya bagian dari dinding dada kehilangan kontinuitas
dengan dinding dada sisanya (ada bagian yang
melayang), terdapat multiple fraktur iga dengan garis
fraktur lebih dan satu pada satu iga
Tujuan 1. Mengurangi rasa sesak
2. Mempertahankan pasien tetap bidup

Kebijakan 1. Dilakukan pada pasien dengan trauma tumpul


dada
2. Dilakukan pada pasien dengan perdarahan pada
rongga dada
3. Dilakukan pada pasien dengan luka tusuk pada
dada

Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (kaca mata


safety, masker, sarung tangan, scort)
2. Bersihkan jalan nafas, control servikal dengan
pemasangan cervical collar neck
3. Berikan oksigenasi 12 ltr/menit
4. Membantu dokter untuk pemasangan chest tube dan
WSD
5. Monitor WSD, jumlah darah dan bublle
6. Lakukan resusitasi cairan secara simultan
7. Pasang infus RL dengan 2 jalur lumen besar
8. Pasang monitor EKG

Unit terkait Perawat, Dokter

PEMASANGAN NEEDLE THORAKOSINTESIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/119/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
STANDAR Amsyar Kasongan
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO)
dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memasukkan jarum dengan lumen yang besar ke rongga
paru

Tujuan 1. Mengurangi rasa sesak


2. Mengeluarkan udara dan rongga paru
3. Mengurangi rasa sakit

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan tension pneumotorax

Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat pelindung


2. Petugas I mengamankan jalan nafas sambil menjaga
cervical
3. Petugas II mendesinfeksi daerah yang akan di tusuk,
yaitu pada daerah dada yang mengalami tension
pneumotorax
4. Melakukan penusukan dengan menggunakan jarum
yang sudah disiapkan
5. Setelah jarum ditusukkan pada sela iga ke tiga
miringkan jarum 30-40 derajat ke arah atas
6. Jika jarum sudah masuk ditandai oleh suara
keluarnya udara mandrin dicabut dan kateternya
ditinggal
7. Tutup ujung IV kateter dengan klep buatan dan
potongan sarung tangan yang telah diberikan lubang
pada ujungnya
8. Fiksasi IV kateter dengan memberikan plester pada
persambungan antara sarung tangan dan kateter
9. Catat seluruh tindakan yang sudah dilakukan dan
monitor respon pasien

Unit terkait Perawat, Dokter

PEMASANGAN NEEDLE CRICO THYROIDOTOMY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/120/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
STANDAR Amsyar Kasongan
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO)
dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menusukkan jarum yang berlumen besar pada
membrane cricothiroid

Tujuan 1. Membuat jalan nafas


2. Menjaga jalan nafas tetap lancar
3. Memberikan oksigen

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan sumbatan jalan nafas


total yang tidak bisa diatasi secara manual

Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat


pelindung diri
2. Tidurkan pasien terlentang
3. Fiksasi trakea path posisi bagian
lateral dekstra dan sinistra
4. Spuit diisi dengan cairan
setengahnya, kemudian IV kateter pasang pada spuit
5. Tusukkan jarum pada membran
crocotiroidea kerah caudal
6. Aspirasi spuit, bila keluar
gelembung udara berarti benar tempat penusukan,
kemudian lepaskan spuit dan mandrin dicabut
7. Hubungkan jarum
cricothyroidotomy dengan jet insuflation untuk
memberikan oksigen
8. Oksigen diberikan dengan cara,
1 detik ditutup dan 4 detik di buka

Unit terkait Perawat, Dokter

PENANGANAN OPEN PNEUMOTHORAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/121/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Defek yang lebar pada dinding dada menyebabkan
terjadinya pneumothorak wound. Diameter > 2/3
diameter trachea yang terbuka / sucking chest

Tujuan Menghilangkan sesak nafas dan mempertahankan


pasien agar hidup

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan open pneumotorak

Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan alat


pelindung diri
2. Jaga ABC tetap stabil dan jaga
cervical tetap stabil
3. Tutup defek dengan kasa steril
dan plastik, sampai melewati tepi defek
4. Plester pada tiga sisi
5. Kolaborasi dengan dokter untuk
memasang chest tube dan WSD, pemberian 02 8
ltr/menit, analgetik bila perlu dan infus RL 2 jalur
dengan jarum yang besar

Unit terkait Dokter, Perawat

PENANGANAN TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/122/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu keadaaan dimana abdomen mengalami benturan

Tujuan Mencegah kerusakan lebih lanjut organ di rongga perut

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan cedera pada daerah


abdomen

Prosedur kerja 1. Petugas


menggunakan alat pelindung diri
2. Pertahankan
jalan nafas tetap terbuka dan immobilisasi C spine
3. Pasien
diberikan 02 6 ltr/mnt
4. Pasang infus
RL hangat dengan menggunakan jarum yang besar
5. Pasang gurita
jika terjadi perdarahan external
6. Jika ada
organ yang keluar tutup dengan kasa steril yang
lembab
7. Membantu
dokter untuk menyiapkan pasien untuk dilakukan
operasi
8. Monitor
tanda-tanda vital

Unit terkait Dokter, Perawat


PEMASANGAN NECK COLLAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/123/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memasang alat neek collar untuk immobilisasi leher
(mempertahankan tulang cervical)

Tujuan 1. Mencegah
pergerakan tulang cervical yang patah
2. Mencegah
bertambahnya kerusakan tulang cervical dan spinal
cord
3. Mengurangi
rasa sakit

Kebijakan 1. Dilakuk
an pada pasien dengan penurunan kesadaran
2. Dilakuk
an pada pasien dengan jejas daerah klavikula kearah
kranial
3. Dilakuk
an pada pasien dengan multi trauma
4. Dilakuk
an pada pasien dengan trauma biomekanika
5. Dilakuk
an pada pasien dengan patah tulang leher

Prosedur kerja 1. Petugas menggunakan masker handschoen


2. Pegang kepala/lengan cara satu tangan memegang
bagian kanan mulai dan mandibula kearah temporal,
demikian juga bagian sebelah kiri dengan tangan
yang lain dengan cara yang sama
3. Petugas yang lain memasukkan neck collar secara
perlahan kebagian belakang leher dengan sedikit
melewati leher
4. Letakkan bagian neck collar yang berlekuk tepat
pada dagu
5. Rekatkan 2 sisi neck collar sama lain
6. Pasang bantal pasir di kedua sisi kepala pasien

Unit terkait Dokter, Perawat

MEMASANG BIDAI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/124/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memasang alat untuk immobilisasi (mempertahankan
kedudukan tulang)

Tujuan 1. Mencegah pergerakan tulang yang patah


2. Mencegah pertambahan perlukaan pada patah tulang
3. Mengurangi rasa sakit
4. Mengistirahatkan daerah patah tulang

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan patah tulang terbuka dan


tertutup

Prosedur kerja 1. Petugas


menggunakan masker dan sarung tangan
2. Petugas I
mengangkat daerah yang akan dipasang bidai
3. Petugas II
meletakkan bidai melewati 2 persendian anggota
gerak
4. Jumlah dan
ukuran bidai yang dipakai disesuaikan dengan lokasi
patah tulang
5. Petugas I
mempertahankan posisi, sementara petugas II
mengikat bidai
6. Pengikatan
tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendor
7. Mengatur
posisi pasien, sesuiakan dengan kondisi luka
8. Pada fraktur
terbuka atau fraktur dengan luka, rawat luka terlebih
dahulu dan tutup luka dengan kasa steril
9. Mencatat
respon dan tindakan yang telah dilakukan pada
catatan perawatan

Unit terkait Dokter, Perawat

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK


PEMASANGAN GIPS PADA TULANG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/125/IX/ 1 1/2


AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menyiapkan peralatan dan pasien yang akan dipasang
gips

Tujuan Untuk melakukan fiksasi, reposisi, immobillisasi dan


penyembuhan tulang sesuai dengan yang diharapkan
pada pasien dengan patah tulang terbuka maupun
tertutup

Kebijakan Dilakukan pada pasien dengan patah tulang terbuka dan


tertutup

Prosedur kerja 1. Memindahkan


pasien ke ruangan khusus
2. Memasang
perlak dibawah daerah yang akan di gips
3. Mengisi ember
dengan air secukupnya
4. Membantu dr
pada saat pemasangan gips
a. Mengat
ur posisi pasien
b. Mengan
gkat daerah yang akan dipasang gips dan posisi
tersebut dipertahankan selama dilakukan
tindakan reposisi
c. Menguk
ur daerah yang akan dipasang gips
d. Memasa
ng gips dengan cara:
 M
asukkan gulungan verban gips kedalam air
 B
iarkan verban gips di dalam air beberapa saat
sampai gips mengeluarkan gelembung udara
 A
ngkat verban gips dan peras sedikit
 P
emasangan pada daerah yang fraktur dengan
posisi gulungan gips terletak disebelah luar
 H
aluskan gips jika balutan gips dirasa susah
cukup
 A
tur posisi setelah pemasangan
e. Member
sihkan areal disekitar pemasangan
f. Melakuk
an obervasi terhadap : respon setelah
tindakan/keluhan pasien, neuro vascular baik
g. Memind
ahkan pasien dan meja pemasangan gips
h. Mencata
t seluruh tindakan dalam catatan perawatan

Unit terkait Dokter, Perawat


MEMBILAS LAMBUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/126/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan lambung dengan cara memasukkan air /
cairan tertentu ke dalam lambung dan mengeluarkan
kembali dengan menggunakan selang penduga lambung
(NGT)

Tujuan Membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari


dalam lambung
Kebijakan 1. Dilakukan
pada pasien dengan keracunan : obat, zat kimia,
makanan
2. Dilakukan pada pasien dengan hematemesis

Prosedur kerja 1. Memasang


perlak dan alas didada pasien
2. Meletakkan
bengkok dibawah dagu pasien
3. Menentukan
panjang selang penduga yang masuk kedalam
lambung
4. Memberikan
pelicin pada ujung NGT
5. Menutup NGT
dengan ditekuk/diklem
6. Masukkan
NGT pelan-pelan kedalam lambung melalui hidung.
Bagi pasien sadar dianjurkan untuk menelan pelan-
pelan sambil menarik nafas panjang
7. Meyakinkan
NGT masuk ke dalam lambung dengan cara
masukkan ujung selang NGT ke dalam mangkok yang
berisi air dan tidak tampak gelembung udara dalam
air
8. Setelah yakin
NGT masuk ke lambung pasien, posisi diatur miring
kiri tanpa bantal dan letakkan kepala lebih rendah
9. Memasang
corong pada pangkal selang kemudian masukkan
air/cairan, selanjutnya tunggu air keluar dan
tampung dalam ember yang sudah disiapkan
10. Membilas
lambung dilakukan berulang kali sampai air yang
keluar berwarna bening / tidak berbau racun
11. Mengobservasi
tanda-tanda vital pasien
12. Mencatat
semua tindakan yang telah ditentukan

Unit terkait Dokter, Perawat


MERAWAT LUKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/127/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu rangkain kegiatan yang meliputi membersihkan,
mengobati, menutup dan membalut luka

Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi


2. Memberi rasa nyaman pada pasien
3. Membantu penyembuhan primer

Kebijakan Dilakukan pada pasien yang mengalami luka

Prosedur kerja 1. Petugas


mengunakan masker dan sarung tangan
2. Mengatur
posisi pasien sesuai dengan keadan luka
3. Membersihka
n daerah luka dan kotoran, darah kering sebelum
luka dijari
4. Membantu
dokter saat menjahit luka
a. Mendesi
nfeksi
b. Member
ikan anastesi lokal
c. Mencuci
luka dengan 14202 bila terpapar karat besi atau
seng dan cuci luka dengan lainnya dengan cara
menekan secara perlahan-lahan
d. Membu
ang jaringan nekrotik
e. Menjahi
t luka
f. Member
sihkan sekitar
 M
enutup luka dengan kain kasa steril sekitarnya
dibersihkan sampai kering
 M
emfiksasi kasa dengan pleter
 M
embalut luka dengan verban

Unit terkait Dokter, Perawat


MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN
PEMBEDAHAN AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/128/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu kegiatan untuk mempersiapkan baik jasmani
maupun mental serta peralatan yang akan diperlukan
untuk operasi

Tujuan 1. Menyiapkan pasien agar kooperatif


2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
3. Membantu kelancaran pembedahan

Kebijakan Dilakukan pada pasien yang memerlukan tindakan


pembedahan akut

Prosedur kerja 1. Mengecek


kelengkapan dokumen medik/perawatan, basil
pemeriksaan penunjang, perjanjian operasi
2. Mengganti
baju pasien dengan menggunakan mitella dan tutup
kepala
3. Mengukur:
a. Tensi
b. Nadi
c. Suhu
d. Pernafas
an
e. Tingkat
kesadaran
f. Cairan
yang masuk/keluar
4. Mengecek
kelengkapan alat-alat kesehatan dan obat-obat serta
darah yang diperlukan untuk tindakan pembedahan
5. Mengantar
pasien ke kamar bedah bila perlengkapan, petugas
dan kamar bedah sudah siap
6. Peralatan
dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula

Unit terkait Dokter, Perawat

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK


PEMERIKSAAN RADIODIAGNOSTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/129/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu kegiatan menyiapkan pasien untuk tindakan
pemeriksaan diagnostik

Tujuan 1. Membantu kelancaran tindakan


2. Mendapat hasil yang akurat
3. Menyiapkan pasien kooperatif selama pemeriksaan
berlangsung

Kebijakan Dilakukan pada semua pasien yang memerlukan


tindakan radiodiagnostik

Prosedur kerja 1. Non invasive


USS : puasa atau minum banyak sesuai dengan
program pemeriksaan Radiodiagnostik tanpa kontras
2. Invasif dengan
kontras
a. Pasie
n puasa
b. Mena
ndatangani surat persetujuan tindakan medis
c. Mem
bersihkan daerah yang akan dilakukan
pemeriksaan
3. Mengantar
pasien ke ruang pemeriksaan
a. Pada saat pemeriksaan
perawat mendampingi pasien
b. Memperhatikan respon
pasien
c. Setelah pemeriksaan
pasien diantar ke tempat semula
4. Memberikan
hasil rontgen kepada dokter

Unit terkait Ruangan Radiologi

ALUR PERBAIKAN ALAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/130/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memperbaiki keadaan alat atau barang yang masih layak
pakai agar selalu dalam kondisi baik

Tujuan Agar kondisi alat selalu dalam kondisi baik dan siap
pakai

Kebijakan Alat atau barang kesehatan sebagai penunjang penting


dalam pelaksanaan tindakan

Persiapan -

Prosedur kerja 1. Kepala unit kerja/ruangan mengusulkan barang atau


alat yang rusak untuk diperbaiki ke bagian IPSRS
2. Petugas IPSRS memeriksa kondisi alat apakah kondisi
rusak berat atau ringan
3. Jika barang tersebut tidak dapat diperbaiki oleh
teknisi IPSRS maka menghubungi teknisi luar agar
diperbaiki
4. Barang yang telah selesai diperbaiki dikirim kembali
keruangan asal, disertai tanda terima bahwa barang
telah bisa berfungsi kembali.

Unit terkait IPSRS

MENIMBANG BERAT BADAN BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/131/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Untuk mengetahui berat badan pasien yang berobat

Tujuan 1. Mengetahui berat badan pasien


2. Mengetahui keadaan umum pasien
3. Membantu menentukan salah satu penyokong
diagnosa
4. Mengikuti pertumbuhan bayi
5. Menentukan diet pasien.

Kebijakan Mengetahui berat badan pasien untuk membantu dokter


dalam menegakan Diagnosa.

Prosedur kerja 1. Alat- alat :


a. Timbangan bayi di atas meja
b. Dacin
c. Kain pengalas
d. Buku catatan dan alat tulis
2. Cara kerja :
a. Mencuci tangan
b. Mengatur keseimbangan timbangan
c. Meletakkan bayi di atas timbangan,bila bisa berdiri
anak disuruh berdiri di atas dacin
d. Membaca skala timbangan secara tepat
e. Mengembalikan bayi pada tempatnya
f. mencatat hasilnya
g. Mencuci tangan

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan

PENGGUNAAN ALAT SATURASI O2

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/132/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan bantuan O2 bagi pasien yang mengalami
gangguan pernapasan.

Tujuan Untuk mengetahui O2 dalam tubuh / dalam darah.

Kebijakan Pemberian oksigen secara murni.

Prosedur kerja 1. Alat saturasi O2


2. Plester
3. Gunting
4. Caranya :
a. Pasang alat monitor O2 pada kuku jari-jari
( tangan/ kaki )
Warna putih di atas kuku.
Warna hitam di jari bagian bawah.
b. Di plester
c. Hidupkan monitor

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Kamar Bedah

PEMERIKSAAN E.K.G

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/133/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Untuk mengetahui irama jantung pasien dengan
menggunakan alat EKG

Tujuan Memperoleh gambaran elektrolit jantung untuk


membantu menegakkan diagnosa dan terapi

Kebijakan 1. Dilakukan bagi setiap pasien yang akan dioperasi


2. Pada pasien dengan kelainan jantung

Prosedur kerja 1. Persiapan Alat :


a. Alat EKG lengkap dan siap pakai
b. Kapas alkohol dalam tempatnya
c. Jelly EKG
d. Kapas/kas lembab tissu
2. Persiapan Pasien :
a. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang
tindakan yang akan dilakukan
b. Posisi pasien di atur terlentang datar, setengah
duduk.
3. Pelaksaan :
a. Membuka dan melonggarkan pakaian bagian atas,
bila pasien memakai jam tangan, gelang dan logam
lainnya dilepas.
b. Mengoleskan jelly EKG pada permukaan elektroda
bila tidak ada jelly menggunakan kapas basah.
c. Memasang manset elektroda pada kedua
pergelangan tangan dan kedua tungkai.
d. Menyambung kabel EKG pada kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai pasien untuk rekam
ekstremitas:
 Warna merah pada tangan kanan
 Warna kuning pada tangan kiri
 Warna hitam pada tungkai kanan
 Warna hijau pada tungkai kiri
e. Memasang elektroda pada dada untuk rekaman
pre cardial lead :
 Warna merah untuk inter costa 3-4 dada kanan
 Warna kuning untuk inter costa 3-4 dada kiri
 Warna hijau terletak antara lead 2 dan 4
 Warna coklat terletak di bawah puting susu
sebelah kiri
 Warna hitam terletak pada aksilla depan sejajar
lead 4
 Warna ungu terletak pada tengah aksilla sejajar
lead 5
f. Membuat rekaman secara berurutan sesuai
dengan pilihan lead yang terdapat pada mesin
EKG
g. Memberikan identitas pasien pada hasil rekaman
(nama, umur, tanggal, jam dan nomor dokumen
medik)

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. OK
MEMINDAHKAN PASIEN DENGAN
KURSI RODA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/134/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda
dengan bantuan atau dirinya sendiri sesuai dengan rasa
nyaman pasien dengan memperhatikan keselamatan
pasien.

Tujuan 1. Memindahkan pasien dengan aman


2. Memindahkan pasien ke tempat lain untuk tindakan
selanjutnya

Kebijakan Memindahkan pasien dari tempat tidur dengan


menggunakan kursi roda

Prosedur kerja 1. Kursi roda didorong ke sisi tempat tidur, roda


belakang harus ditahan / direm agar kursi roda tidak
terbalik.
2. Kedua tangan petugas menyokong ketiak pasien pada
sisi yang lemah, pasien dianjurkan bertumpu pada sisi
yang kuat.
3. Petugas menyuruh pasien untuk turun dari kursi roda
dan berjalan bersama-sama menuju tempat tidur.
4. Pasien bersandar pada sisi tempat tidur kemudian
dibantu naik ke tempat tidur.
5. Pasien ditidurkan pada posisi yang mengenakkan
kemudian dirapikan.

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

MEMINDAHKAN PASIEN DENGAN


BRANCAR / KERETA DORONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


UPT RSUD MAS SPO/KKp/135/IX/ 1 1/1
AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brancard
dengan bantuan atau dirinya sendiri sesuai dengan rasa
nyaman pasien dengan memperhatikan keselamatan
pasien

Tujuan 1. Untuk mengurangi / menghindarkan pergerakan


pasien sesuai dengan keadaan fisiknya
2. Pasien dapat istirahat dengan nyaman untuk
mendapatkan perawatan, pengobatan
3. Untuk konsul atau pindah ruangan

Kebijakan Memindahkan pasien dari tempat tidur

Prosedur kerja 1. Pasien diangkat oleh tiga orang petugas atau lebih
2. Petugas satu berdiri di bagian kepala
3. Petugas berdiri dibagian kepala
4. Petugas dua berdiri dibagian kaki
5. Ketiganya berdiri pada sisi kanan pasien
6. Lengan kiri petugas di bawah kepala dan pangkal
lengan pasien, lengan kanan di bawah punggung (bila
pasien gemuk, lengan kanan petugas I melilit badan
pasien ke bawah pinggang, lengan kanan di bawah
bokong
7. Lengan petugas tiga , keduanya melekat seluruh
tungkai
8. Setelah siap salah satu petugas memberi aba-aba
untuk mengangkat bersama
9. Dengan langkah yang sama, mulai berjalan bersama-
sama menuju ke tempat tidur / brankart yang telah
disiapkan

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

MENGATUR POSISI LITHOTOMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/136/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Tindakan untuk persiapan pasien yang akan diperiksa
pada bagian vagina wanita

Tujuan Memperlancar pelaksanaan tindakan kuretage, vakum


ekstraksi, eksterpasi daerah vagina, persalinan letak
sungsang, pemasangan / pelepasan IUD

Kebijakan Ruang Bersalin


Poliklinik Kebidanan

Prosedur kerja 1. Persiapan tempat tidur khusus pemeriksaan


kebidanan (gynecology bed), selimut atau kain
penutup
2. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
3. Pasien berbaring terlentang dan pakaian bagian
bawah dibuka
4. Kedua kaki ditekuk dan dibantu oleh perawat untuk
meletakkannya pada penahan lutut

Unit Terkait Instalasi Kebidanan

MENGATUR POSISI SIM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/137/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mempersiapkan pasien untuk memudahkan tindakan
perawatan miring kiri atau kekanan, dengan kaki atas
ditekuk.

Tujuan 1. Memudahkan pasien untuk tindakan pemeriksaan


2. Memberikan perasaan nyaman

Kebijakan 1. Memudahkan pasien untuk tindakan pemeriksaan


2. Memberikan perasaan nyaman

Prosedur kerja 1. Pasien diberitahu


2. Pasien dimiringkan ke kiri setengah telungkup, kaki
kiri lurus
3. Sudut dan paha kanan ditekuk dan daerah kerak
dada
4. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung
5. Tangan kanan di atas tempat tidur

Unit Terkait Semua Instalasi Rawat Inap

MENGATUR POSISI FOWLER

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/138/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengatur pasien tidur untuk memudahkan tindakan
perawatan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
dengan cara kaki sedikit naik keatas daripada keadaan
kepala.

Tujuan 1. Mengurangi sesak nafas


2. Memberikan perasaan senang
3. Membantu memperlancar keluarnya cairan misalnya
pada water scal drainage
4. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan

Kebijakan Memudahkan tindakan perawatan

Prosedur kerja 1. Persiapan Alat :


a. Sandaran punggung
b. Bantal guling balok penahan kaki tempat tidur
2. Pelaksanaan :
a. Pasien diberikan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
b. Pasien didudukkan, sandaran punggung kursi
diletakkan di bawah atau di atas kasur dibagian
kepala, di atas sampai setengah duduk dan
dirapikan
c. Bantal disusun menurut kebutuhan
d. Pasien dibaringkan kembali, diujung kaki dipasang
penahan kaki
e. Pasien dirapikan
Perhatian :
1. Keadaan umum pasien
2. Bila merosot (sikap berubah) segera dibetulkan
3. Pada pasien pasca bedah, di bawah lutut dilarang
diberi guling / bantal

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap, UGD

MENGATUR POSISI GENUE PECTORAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/139/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Persiapan posisi pasien Ibu hamil dengan letak sungsang

Tujuan 1. Untuk memudahkan pemeriksaan daerah rectum dan


signeoid
2. Untuk membantu merubah letak kepala, pada pasien
hamil sungsang (sebelum dilakulkan versi luar)

Kebijakan Ruang Bersalin, Kebidanan.

Prosedur kerja 1. Pasien diberitahu


2. Pasien dianjurkan dengan posisi menungging
3. Pakaian bagian bawah dibuka
Perhatian :
1. Hindarkan tindakan yang menimbulkan rasa malas
dan lelah pada pasien
2. Tetap menjaga kesopanan

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap

MENGATUR POSISI TRANDELENBURG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/140/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengatur posisi pasien kaki ditinggikan untuk
memudahkan tindakan

Tujuan 1. Melancarkan peredaran darah ke otak


2. Memudahkan jalannya pembedahan pada bagian
perut

Kebijakan Dilakukan pada pasien shock dan pasien dengan


pemasangan skin traksi pada kaki.

Prosedur kerja 1. Persiapan Alat :


a. Tempat tidur khusus yang dapat diatur.
b. Bantal guling, balok penopang kaki tempat tidur,
bila tidak ada tempat tidur yang bisa diatur
posisinya.
2. Pelaksanaan :
a. Pasien diberitahu
b. Tempat tidur bagian kaki ditinggikan.
c. Pasien tidur tanpa bantal, di bawah lipatan lutut
diberi bantal
d. Di atas kepala pasien anatara kepala dan ujung
tempat tidur diberi bantal
e. Pada tempat tidur yang dapat diatur dibagian
kakinya dapat langsung ditinggikan sesuai dengan
kebutuhan
3. Perhatian :
a. Tempat tidur tidak boleh bergerak
b. Tinggi balok tergantung kebutuhan

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap

MENGATUR POSISI DORSAL RECUMBENT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/141/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Merubah/mengatur posisi pasien dengan kaki ditekuk,
paha direnggangkan dan telapak kaki pada tempat tidur

Tujuan 1. Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan


2. Untuk memudahkan tindakan keperawatan tertentu

Kebijakan Dilakukan pada :


1. Ibu hamil untuk pemeriksaan
2. Ibu hamil yang akan bersalin
3. Pada waktu melakukan vulva hygiene
4. Penyedotan air kemih
Prosedur kerja 1. Pasien diberitahu
2. Pasien dibaringkan terlentang
3. Pakaian bawah dibuka
4. Kaki ditekuk, paha direnggangkan
5. Telapak kaki pada tempat tidur
Perhatian :
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Hindarkan terjadinya bahaya jatuh
3. Menjaga kesopanan
4. Jangan sampai melelahkan pasien

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat

MENGATUR SIKAP TIDUR SELANG SELING


( ALIH BARING )

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/142/IX/ 1 1/1


AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mengubah posisi tidur secara bergantian kesebelah sisi
kanan dan sisi kiri secara bergantian

Tujuan 1. Untuk menghindarkan terjadinya Dicubitus


2. Untuk memberikan perasaan nyaman / senang pada
pasien.
3. Mengurangi rasa sakit.
4. Memperlancar peredaran darah.

Kebijakan Sebagai pedoman pelaksanaan tindakan di ruang Rawat


Inap.
Prosedur kerja 1. Persiapan Alat :
a. Pakaian pasien yang kering dan bersih.
b. Bedak talk
c. Bila perlu Waskom dengan air bersih dan handuk.
2. Pelaksanaan :
a. Pasien diberitahu bila dalam keadaan sadar.
b. Pasien dibaringkan ke posisi kanan / kiri.
c. Apabila berkeringat dibersihkan / dikeringkan
terlebih dahulu dan diberi talk.
d. Bahu dan punggung di ganjal dengan bantal.
e. Memasang bantal dan guling diatas lutut.
f. Pasien diselimuti dan alat-alat dibereskan.
g. Mencuci tangan.

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap

MERAWAT LUKA OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/143/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Melakukan perawatan luka operasi dengan cara
mengganti perban pada daerah luka operasi.

Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman.


2. Mencegah terjadinya infeksi

Kebijakan 1. Dilakukan ganti perban setelah operasi tiga hari


atau bila keadaan mengharuskan diganti perban.
2. Satu set alat digunakan untuk satu orang (steril)

Prosedur kerja Persiapan


1. Bengkok 2 buah.
2. Bak steril berisi :
- Gunting kasa
- Pinset 2 buah
- Kom kecil berisi betadine
- Kain kasa steril
- Sarung tangan
3. Plester
4. Gunting plester
5. Kasa gulung bila diperlukan
Pelaksanaan
1. Pasien diberitahu.
2. Perawat mencuci tangan.
3. Alat dibawa ke dekat pasien.
4. Perban dibuka dengan teknis Septik.
5. Daerah luka operasi diolesi bethadine dengan cara
melingkar dari dalam keluar dengan teknis septic dan
aseptik.
6. Bila ada Pus dikeluarkan.
7. Luka ditutup dengan kompres betadine dan ditutup
kasa steril lalu di plester.
8. Alat dibereskan.
9. Perawat cuci tangan.

Unit Terkait Kamar Bedah, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat


Darurat
MENDAMPINGI DOKTER VISITE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/144/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mendampingi Dokter pada waktu mengunjungi pasien.

Tujuan 1. Memperlancar kegiatan pemeriksaan fisik


pemeriksaan penunjang untuk program pengobatan /
penyembuhan pasien.
2. Memberi rasa tenang pada pasien.

Kebijakan 1. Sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan


harus cuci tangan.
2. Waktu visite dokter sesuai keadaan.

Prosedur kerja 1. Dokter menemui Kepala ruang rawat / Ketua Grup


/ Penanggung jawab ruangan.
2. Menyiapkan rekam medik dan data penunjang .
3. Menyiapkan pasien, alat – alat dan lingkungan.
4. Dokter memeriksa pasien.
5. Perawat mendampingi pasien selama pemeriksaan.
6. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan.
7. Menulis rencana medik dalam buku visite, rekam
keperawatan di papan acara.
8. Melaksanakan program dokter, mendiskusikan
keadaan pasien untuk kolaborasi.

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan

PEMBUATAN KASSA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/145/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Persiapan kain kassa guna memenuhi kebutuhan
perawat pasien yang mengalami luka tubuh

Tujuan Untuk menekan / membersihkan luka bekas operasi

Kebijakan Mempermudah perawatan

Prosedur 1. Kasa hydrofil dengan lebar 80 cm kita potong dengan


ukuran 15 x 20 cm.
2. Kita lipat menjadi ukuran 5 x 7 cm.
3. Kasa yang sudah jadi dengan ukuran tersebut kita
masukkan dalam tromal dan ditala rapi.
4. Setelah tromal penuh kita tutup lubang tromal kita
buka.
5. Tromal kita masukkan dalam Auto Clap dengan suhu
160ºC selama 1 jam.
6. Setelah selesai 1 jam tromol kita ambil dari auto clap
dan kita tutup lubang Auto clap
7. Kasa sudah siap pakai.

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Kamar Bedah
5. Kamar Bersalin

PROSEDUR TETAP PENYETERILAN ALAT KARET

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/146/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Melaksanakan penyeterilan alat dari bahan karet
dengan bahan berupa tablet (formalin) dalam waktu 24
jam.

Tujuan Membebaskan micro organisme beserta sporanya yang


terdapat pada alat karet.

Kebijakan Alat karet biasa dilakukan untuk :


1. Tindakan Pembedahan
2. Tindakan perawatan
3. Tindakan kebidanan

Prosedur 1. Persiapan Alat :


 Formalin tablet 5
 Bak/teomal tertutup rapat
 Gas 3-4 potong
 Peralatan karet dalam keadaan kering dan diberi
talek.
2. Pelaksanaan :
 Alat karet dicuci bersih dan dikeringkan.
 Dimasukkan dalam bak yang berisi 5 biji formalin
tablet.
 Bak ditutup rapat.
 Beri Label, waktu (jam), tanggal saat memasukkan
bak steril.
 Lamanya 24 jam baru bisa dianggap steril.

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Kamar Bedah
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Rekam Medik
5. Kamar bersalin

PROSEDUR TETAP PENYETERILAN ALAT LOGAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/147/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Agar tindakan pembedahan tidak terkomtaminasi
khususnya micro organisme beserta sporanya terdapat
di alat logam

Tujuan Membebaskan atau membasmi micro organisme beserta


sporanya yang terdapat pada alat logam.

Kebijakan 1. Alat siap pakai dalam keadaan steril.


2. Untuk tindakan pre operasi

Prosedur 1. Peralatan dicuci bersih dan dikeringkan


2. Dibungkus dengan kain dan diusahakan pinggir
bungkus alat tenun berada dipingir lipatan agar
mudah membukanya.
3. Setiap bungkus di beri keterangan mengenai apa
yang ada didalamnya dan ada tanggal kapan
disterilkan (labelnya) kemudian dimasukan kedalam
autoclave.
4. Disusun dan diatur harus ada sela untuk lewatnya
uap panas.
5. Atoclave ditutup rapat dengan mengunci pintu
autoclave.
6. Listrik dinyalakan dan mengukur suhu yang akan
dibutuhkan
7. Sesudah cukup waktu untuk steril listrik dimatikan,
pintu dibuka untuk mengeluarkan set alat yang
disteril
Set alat yang sudah dikeluarkan didinginkan dulu
kemudian disimpan almari, untuk set alat yang
lamanya 1 minggu tak dipakai harus dilakukan
pensterilan ulang

Unit Terkait Rawat inap, Rawat jalan, UGD, OK

PEMERIKSAAN KEHAMILAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/148/ 1 1/1
IX/RSUD MA

UPT RSUD MAS


AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Pemeriksaan ibu hamil minimal 4x selama hamil yang
meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin
dengan seksama untuk menilai perkembangan janin
secara normal/resiko tinggi

Tujuan 1. Untuk dapat mendeteksi kelainan-kelainan pada ibu


hamil
2. Untuk menurunkan angka kematian ibu dan janin

Kebijakan Selama hamil ibu hamil minimal periksa 4 kali

Persiapan 1. Timbangan dan pengukur tinggi badan


2. Tensi meter + Stesoskop
3. Thermometer + Reflex Hamer
4. Metlin + Tong spatel
5. Tempat cuci tangan + handuk
6. Alat perawatan buah dada/putting susu
7. Vaksin Imnunisasi TT

Prosedur 1. Melakukan anamnesa sesuai dengan status obstetri


2. Melakukan pemeriksaan meliputi : Timbang berat
badan, tinggi badan, ukur tekanan darah, vital sign,
inspeksi, palpasi DJJ, perkusi
3. Imunisasi TT
4. KIE penderita mengenai diit ibu hamil, kontrol
kembali, perawatan buah dada, senam hamil
5. Segera kontrol apabila ada kelainan/keluhan
6. Melakukan tindakan kolaborasi dengan dokter :
Untuk pemberian therapi dan untuk pemeriksaan
penunjang
7. Administrasi pasien pulang
8. Alat-alat dibereskan petugas cuci tangan

Unit Terkait BKIA, Kamar Bersalin, Laboratorium


KEHAMILAN DENGAN KELAINAN LETAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/149/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Kelainan letak adalah semua presentasi lain dari janin
selain presentasi verteks (posisi abnormal dari verteks).
Kepala janin dengan ubun-ubun kecil sebagai presentasi

Tujuan 1. Bidan mampu mengenal kehamilan kelainan letak


2. Mampu melaksanakan askeb pada kehamilan
kelainan letak
3. Menurunkan angka kesakitan, kematian ibu dan
bayi

Persiapan 1. Alat pemeriksaan vital sign


2. Alat pemeriksaan denyut jantung janin
3. Timbangan, meteran
4. Sarung tangan steril, kapas DTT, waskom air
bayclin, ember sampah medis, pispot, bengkok
5. Status lengkap

Prosedur 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


2. Lakukan pemeriksaan vital sign dan namnesa
3. Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
4. Kolaborasi dengan dokter
5. KIE keluarga tentang keadaan kehamilan
6. Untuk pasien anjurkan ANC yang teratur
7. Anjurkan untuk partus di rumah sakit bila sudah
ada tanda-tanda persalinan (sakit perut hilang
timbul, keluar air, keluar darah+lendir)
8. Bersihkan alat
9. Pendokumentasian

Unit Terkait Kamar Bersalin, Rawat Inap, BKIA, Radiologi


PERDARAHAN PADA KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/150/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Terjadinya perdarahan pada kehamilan setelah 22
minggu sampai sebelum bayi lahir

Tujuan 1. Bidan/perawat mampu mengenal perdarahan dalam


kehamilan
2. Mampu melaksanakan askeb terhadap ibu dengan
perdarahan dalam kehamilan
3. Menurunkan angka kesakitan, kematian ibu dan bayi

Persiapan 1. Air mengalir, sabun, handuk


2. Alat pemeriksaan vital sign
3. Alat pemeriksaan denyut jantung janin
4. Oxygen
5. Sarung tangan steril, kapas DTT, waskom air bayclin,
ember sampah medis, pispot, bengkok
6. Obat-obat Emergenci
7. Status lengkap

Prosedur 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


2. Baringkan ibu, nilai vital sign (tensi, nadi,
temperatur, respirasi)
3. Anamnesa, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
4. Kolaborasi terhadap therapi
5. Bila rawat inap anjurkan tirah baring, bantu segera
kebutuhan ibu makan, minum, BAB, BAK, personal
hygiene
6. Bila boleh pulang : pesan segera kembali ke RS bila
perdarahan tiba-tiba, tidak boleh koitus, batasi gerak,
diit TKTP
7. pendokumentasian

Unit Terkait Kamar Bersalin, Rawat Inap, BKIA

PERAWATAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR


No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/151/ 1 1/1
IX/RSUD MA

UPT RSUD MAS


AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan perawatan tali pusat pada setiap bayi baru
lahir agar terhindar dari infeksi

Tujuan 1. Mencegah infeksi tali pusat


2. Memberikan rasa nyaman pada bayi
3. Menurunkan morbiditas dan mortalitas

Persiapan 1. Set perawatan tali pusat


2. Air mengalir
3. Pakaian bayi satu set, popok, selimut, topi, kaos kaki
dan kaos tangan gurita

Prosedur 1. Tali pusat di klem 2-3 cm dari pangkal kemudian


klem kedua 2 cm di atasnya
2. Tali pusat dipoting diantaranya dua klem tadi
3. Ikat tali pusar dan bersihkan dari bekas darah
4. Bungkus puntung tali pusat dengan has steril
5. Petugas cuci tangan
6. Mengobservasi tanda persalinan tali pusat
7. Melakukan pendokumentasian

Unit Terkait Kamar Bersalin, Ruang bayi, OK


PERAWATAN TALI PUSAT SEHARI-HARI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/152/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan perawatan tali pusat sehari-hari pada bayi

Tujuan Mencegah infeksi, mempercepat pengeringan tali pusat,


Mempercepat lepasnya tali pusat, memberikan rasa
nyaman pada bayi, menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas pada bayi

Persiapan 1. Air mengalir untuk cuci tangan


2. Handuk bersih dan kering
3. Kasa steril / kapas steril
4. Baju bayi
5. Popok
6. Sarung tangan dan kaki

Prosedur 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat


di bawah air mengalir dengan memakai sabun cuci
tangan, kemudian keringkan tangan pakai handuk
2. Jika puntung tali pusat kotor, cuci dengan lembut
menggunakan air matang dan sabun saat
memandikan. Kemudian keringkan dengan seksama
menggunakan kain bersih/kasa steril
3. Setelah dikeringkan, puntung tali pusat bisa
dibungkus dengan kasa bersih/steril
4. Kemudian pakaikan popok dengan melipat dibawah
puntung tali pusat lalu kenakan baju bayi saja, tidak
usah memakai gurita
5. Jelaskan pada ibu untuk segera memeriksakan
bayinya ke puskesmas atau tempat pelayanan
kesehatan terdekat jika tali pusat menjadi merah
atau mengeluarkan nanah atau darah
6. Sarankan pada ibu/keluarga penderita agar pakaian
bayi dicuci yang bersih kemudian disetrika untuk
mencegah infeksi pada tali pusat bayi

Unit Terkait Ruang bayi, Ruang Rawat Gabung


PUERPERIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/153/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kembali seperti keadaan sebelum hamil (masa
nifas berlangsung lebih kurang selama 6 minggu)

Tujuan Mencegah terjadinya perdarahan post partum,


memastikan involusi, tercapainya kesehatan ibu dan
bayi yang optimal

Persiapan Drising Card berisi :


1. Alat vulva hygiene meliputi : kapas savlon 1 %, pinset
anatomi, sarung tangan, bengkok dan alas bokong,
botol cebok dan pispot
2. Ember tertutup untuk tempat kotoran
3. Air mengalir untuk cuci tangan

Prosedur 1. Alat dipersiapkan dan didekatkan dengan penderita


2. Pasien diberitahu dan dipersiapkan
3. Pintu jendela ditutup dan bila perlu pasang
sampiran
4. Bidan/perawat cuci tangan, raba uterus, kontraksi
uterus dirasakan, ukur tinggi fundus uteri
5. Perhatikan pengeluaran lochea, pasang alas bokong
dan pispot
6. Lakukan perawatan luka perinium sebagai berikut :
guyur dengan air bersihkan labia mayor dari sisi
kanan/kiri dari atas ke bawah, bersihkan bagian
dalam dari atas ke bawah, bersihkan luka
puerperium dari bagian dalam dari atas ke bawah,
bagian luar kiri kanan
7. Pasang softek dan pakaikan selana penderita
8. Penderita disarankan pakai stagen
9. Alat dibereskan, petugas cuci tangan
10. Melakukan pendokumentasian

Unit Terkait Kamar Bersalin, Ruang Rawat Gabung, OK

MENIMBANG BAYI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/154/ 1 1/1
IX/RSUD MA

UPT RSUD MAS


AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menimbang berat badan dengan menggunakan
timbangan bayi

Tujuan 1. Mengetahui perkembangan dan berat badan bayi


2. Membantu menentukan program bayi

Kebijakan Ada program penimbangan bayi setiap hari

Persiapan 1. Persiapan alat-alat : timbangan bayi siap pakai, buku


catatan, kain pengalas timbangan
2. Pakaian bayi dibuka

Prosedur 1. Petugas memakai baju khusus dan masker


2. Pintu jendela ditutup
3. Petugas cuci tangan
4. Timbangan diberi pengalas
5. Timbangan distel pada angka nol
6. Pakaian bayi dibuka ditelanjangi dibaringkan siatas
timbangan
7. Lihat jarum timbangan menuju angka berapa
8. Bayi diangkat dan rapikan serta tidurkan di tempat
tidur
9. Alat dibereskan dan melakukan dokumentasi

Unit Terkait Semua ruangan yang merawat bayi, BKIA


MEMBERI MINUM ASI LANGSUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/155/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan minum ASI kepada bayi dengan cara
menyusu langsung ke Ibu

Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat


makanan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan

Kebijakan 1. Ketentuan pemberian minum


2. Bayi minum sesuai keinginannya

Prosedur Persiapan
1. Kapas putting susu
2. Bengkok
3. Ibu dalam keadaan rapi
Pelaksanaan
1. Petugas cuci tangan
2. Bayi disipakan, Ibu cuci tangan
3. Putting susu dibersihkan, tes pengeluaran ASI
4. Masukkan putting susu ke mulut bayi
5. Tetekkan bayi pada kedua buah dada secara
bergantian masing-masing 15 menit
6. Setelah menetekkan sendawakan bayi, mulut bayi
dibersihkan dengan kapas air hangat
7. Tidurkan bayi dengan memiringkan kepala kekanan
8. Alat dibereskan, petugas cuci tangan
9. Melakukan pendokumentasian

Unit Terkait Ruang Rawat Gabung Kebidanan


ASI/PASI PERSENDOK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/156/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan minum ASI/PASI dengan menggunakan
sendok/dot

Tujuan 1. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat


makanan, cairan dan elektrolit
2. Mendapat tubuh kembang yang optimal

Kebijakan Ada program dokter dan bayi tidak bermasalah

Prosedur Persiapan
1. Ibu bayi yang siap menetekkan
2. Kapas putting susu
3. ASI/PASI dalam tempat sesuai keperluan
4. Celemek
5. Sendok
6. Bayi sudah dibedong
Pelaksanaan
1. Petugas cuci tangan
2. ASI/PASI disiapkan dalam cucing
3. Bayi di bedong dan pasang celemek
4. Atur posisi bayi dan berikan minum sendok demi
sendok secara perlahan sampai habis
5. Bersihkan mulut bayi terakhir air putih satu sendok
6. Bayi di sendawakan, tidurkan bayi dengan kepala
miring ke arah kanan
7. Bereskan alat-alat, cuci tangan
8. Lakukan pendokumentasian

Unit Terkait Ruang Rawat Gabung Kebidanan


PENYULUHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/157/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Penyuluhan kesehatan adalah pemberian penjelasan
bermacam hal yang berkaitan dengan kesehatan anak

Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan penyuluhan


kesehatan di lingkup ruang anak

Kebijakan 1. Penyuluhan kesehatan diberikan di poliklinik


maupun di ruang rawat inap
2. Penyuluh kesehatan diberikan secara perorangan
maupun berkelompok

Prosedur 1. Poliklinik
 Penyuluhan kesehatan perorangan diberikan
setiap saat, sesuai kasus yang ditemukan
 Penyuluhan kesehatan kelompok : diberikan pada
orang tua bayi, bersamaan dengan imunisasi I
(pertama) , Materi : Imunisasi, perawatan
neonatus, pemberian ASI; atau materi lain yang
dianggap sesuai dengan kebutuhan
2. Ruang rawat inap anak/bayi
Penyuluhan kesehatan perorangan, diberikan saat
visite pasien

Unit Terkait Poliklinik KIA, Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat
PASIEN BARU MASUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/158/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Mempersiapkan ruang perawatan dan menerima
penderita baru sesuai ketentuan yang berlaku

Tujuan 1. Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk


penderita baru agar siap pakai
2. Menumbuhkan kepercayaan dan kesan-kesan yang
baik, pemberian pelayanan prima kepada pasien dan
keluarga

Kebijakan 1. Semua pasien yang akan dirawat harus melalui


poliklinik atau UGD
2. Petugas poliklinik dan UGD harus melakukan
pengecekan ulang tempat kosong di ruang rawat inap

Prosedur 1. Menerima pemberitahuan dari poliklinik, UGD atau


ruang rawat lain
2. Menyiapkan tempat tidur dan perlengkapan pasien
3. Menerima penyerahan penderita dari perawat
pengantar, periksa kelengkapan rekam medik dan
obat-obat yang di bawa
4. Periksa tanda-tanda vital
5. Lakukan program dokter
6. Catat semua data pada rekam medik dan rekam
perawatan
7. Perawat memberikan penjelasan kepada keluarga
penderita mengenai : keadaan penderita dan bantuan
keluarga dalam pengawasan penderita (misal
infusnya), tat tertib di ruangan, fasilitas yang menjadi
haknya
8. Tindakan di ruangan selanjutnya sesuai pedoman
keperawatan

Unit Terkait Poliklinik, UGD, Ruang Rawat Inap, Instalasi Gizi, Loket
Kartu
RUJUKAN PENDERITA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/159/ 1 1/1
UPT RSUD MAS IX/RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu upaya yang dilakukan agar pasien mendapat
perawatan yang lebih canggih yang tidak terdapat di
UPT RSUD MAS AMSYAR KASONGAN
Tujuan 1. Meningkatkan pelayanan penderita yang beresiko
tinggi
2. Menurunkan angka kematian
Kebijakan Dokter berhak memutuskan untuk merujuk pasien
apabila terjadi kegawatan dan dinilai UPT RSUD MAS
AMSYAR KASONGAN tidak mampu menanganinya.
Prosedur 1. Dokter memberi penjelasan kepada keluarga
penderita tentang situasi kegawatan yang dihadapi
dan perlunya penderita dirujuk.
2. Tugas Dokter selanjutnya :
 Membuat surat rujukan, dilampiri data-data
penunjang
 Melengkapi status rekam medis penderita
 Memberikan instruksi yang jelas kepada perawat
berkaitan dengan pengantaran pasien, antara lain :
Pendampingan petugas, apakah perlu oksigen
diperjalanan, posisi penderita di ambulance,
kebagian mana dari penderita diantar.
3. Tugas perawat :
 Mempersiapkan surat rujukan
 Mempersiapkan penderita (obat-obatan, infus,
oksigen dll )
 Memindahkan ke kereta dorong
 Menghubungi petugas ambulance
4. Keluarga penderita menyelesaikan adminitrasi yang
diperlukan
5. Penderita dikirim ke RS tujuan dengan ambulance
setelah tiba di RS tujuan diserahkan kepada petugas,
disertai penjelasan tentang penderita bila diperlukan
Unit Terkait Unit Ambulance, UGD, Rawat Inap

CARA MENGHISAP LENDIR


No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/160/ 1 1/1
IX/RSUD MA

UPT RSUD MAS


AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas Amsyar
Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September
OPERASIONAL 2022
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Menghilangkan/membersihkan lendir di jalan nafas
melalui lubang hidung sampai tenggorokan supaya jalan
nafas bersih

Tujuan Agar pertukaran O2 ke jaringan tubuh lancar dan tidak


terhambat oleh sekret jalan nafas

Kebijakan Membersihkan saluran nafas pasien dengan gangguan


sumbatan jalan nafas

Prosedur kerja Persiapan


1. Satu buah mangkok steril berisi air bersih
2. Satu buah mangkok steril berisi alkohol dan savlon
3. Selang isap lendir
4. Satu set alat isap lendir (slym suction)
Pelaksanaan
1. Siapkan alat slym suction
2. Bersihkan selang yang akan dimasukkan ke dalam
hidung/mulut
3. Sebelum selang dimasukkan ke dalam hidung/mulut,
lubang selang ditutup dengan ibu jari atau selang di
tekuk dulu
4. Masukkan selang melalui hidung/mulut sampai
tenggorokan
5. Selang segera tarik jangan terlalu lama di dalam
6. Dilakukan berulang-ulang sampai bersih
7. Isap lendir dikerjakan dengan interval ¼ jam sekali
8. Masukkan selang ke dalam air bersih setelah selesai
digunakan, isap sampai lendir dalam selang bersih
9. Masukkan alat slym suction, bersihkan alat dan
pasien

Unit Terkait Ruang Rawat Inap, Ruang Rawat Jalan, UGD


PERAWATAN LUKA POST OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/161/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian 1. Melakukan penggantian balutan luka pasien post
operasi
2. Membersihkan lukanya dan memberinya desinfektan

Tujuan Mencegah terjadinya infeksi, mempercepat proses


penyembuhan luka, memberikan perasaan nyaman bagi
pasien

Persiapan 1. Persiapan alat steril : 1 set alat steril untuk merawat


luka
2. Perawatan tidak steril : Gunting verban,
plester/hypapix, bengkok,waskom isi betadine,
tempat sampah medis
3. Persiapan pasien : Memberikan penjelasan pada
pasien, penunggu dikeluarkan, sampiran/gorden
dipasang

Prosedur kerja Pelaksanaan


1. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan
keringkan dengan handuk
2. Pasang pengalas diatas tempat tidur dekat area
luka, letakkan bengkok diatasnya
3. Bila balutan menggunakan plester/hypapix
4. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan
handuk bersih
5. Bersihkan meja dengan kapas alkohol untuk
tempat set steril
6. Ambil set steril untuk merawat luka, letakkan
diatas meja yang sudah dibersihkan
7. Buka instrumen set steril secara hati-hati agar
alat-alat didalamnya tidak sampai terkontaminasi,
kemudian susun instrumennya dengan
menggunakan korentang agar memudahkan saat
diambil
8. Bersihkan luka dengan bethadin atau alkohol 70
% dengan menggunakan lidi kapas, kemudian lidi
kapas dibuang ke bengkok
9. Tutup daerah luka dengan has yang telah
dicelupkan kedalam larutan betadine.
10. Beri hypapix/plester pada luka yang di tutup has
11. Raikan alat, buang sampah medis ke tempatnya
12. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan
handuk kering
13. Pendokumentasian

Unit terkait Semua Ruang Rawat Inap dan Jalan

MEMANDIKAN BAYI ATERM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/162/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan kulit/tubuh bayi dengan kain hangat dan
sabun

Tujuan 1. Membersihkan tubuh dari keringat dari sisa


kotoran-kotoran
2. Merangsang peredaran darah
3. Memberikan rasa nyaman dan segar

Kebijakan Semua bayi aterm tanpa komplikasi dan bayi rawat


gabung dengan berat badan 2500 gram

Persiapan 1. Meja mandi khusus/baby taple


2. Handuk mandi 1 buah, sabun mandi
3. Kapas mata, kapas mulut, kapas cebok dalam
tempatnya dan 1 buah waslap
4. Alat perawatan tali pusat dan pakaian khusus
5. Korentang dan 1 buah bengkok
6. Tempat pakaian kotor
7. Pakaian bayi lengkap tanpa gurita
8. Ember mandi dan air hangat
9. Alat tulis dan RM untuk mencatat

Prosedur kerja 1. Petugas memakai pakaian khusus (skrot masker)


2. Pintu jendela ditutup
3. Pakaian bayi dibuka dan ditidurkan di baby taple
dengan posisi aman
4. Kalau panatat kotor/bayi BAB di sebok dulu,
petugas cuci tangan
5. Bersihkan mata dari luar ke dalam
6. Bersihkan mulut bayi dengan kapas mulut
7. Muka bayi dibersihkan dengan waslap bersih
8. Badan bayi disabun mulai dari leher, bagian perut,
kaki, punggung terakhir tangan
9. Masukkan/celupkan bayi ke ember air hangat
bersihkan mulai dari tangan, badan dan terakhir
punggung
10. Bayi dikeringkan dengan handuk dan beri bedak
11. Tali pusat dirawat pakaian bayi
12. Bayi dibaringkan dalam bx bayi atau berikan ke
ibunya
13. Alat dibereskan dan petugas cuci tangan
14. Lakukan pendokumentasian

Unit terkait Ruang Rawat Gabung kebidanan

MEMANDIKAN BAYI PREMATUR


No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/163/IX/ 1 1/2
RSUD MA

UPT RSUD MAS


AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Membersihkan tubuh/badan bayi dengan menggunakan
kapas hangat dengan cara mengelap

Tujuan 1. Membersihkan tubuh dari keringat dari sisa


kotoran-kotoran
2. Merangsang peredaran darah
3. Memberikan rasa nyaman dan segar

Kebijakan 1. Semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500


gram
2. Petugas memahami perawatan bayi prematur

Persiapan 1. Persiapan petugas skrot dan masker


2. Persiapan mandi : kapas, kapas mulut, kapas mata,
kapas cebok dalam tempatnya dan baby taple
3. Alat perawatan tali pusat
4. Korentang dan bengkok (1 buah)
5. Pakaian lengkap tanpa gurita
6. Tempat pakaian kotor tertutup
7. Tempat sampah medis
8. Alat tulis dan lembar RM untuk dokumentasi

Prosedur kerja 1. Petugas memakai pakaian khusus, pintu jendela


ditutup, petugas cuci tangan, ukur vital sign
2. Buka pakaian bayi, bila bayi BAB cebok sampai
bersih, petugas kembali cuci tangan di baby taple
3. Timbang bayi
4. Selimuti bayi dan buka seperlunya saja
5. Bersihkan mata bayi dari luar ke dalam dengan
menggunakan kapas mata
6. Bersihkan mulut bayi
7. Lap bayi mulai dari kepala ke seluruh badan dengan
menggunakan kapas minyak
8. Lakukan perawatan tali pusat
9. Isi perut bayi dengan minyak telon
10. Pakaikan pakaian bayi
11. Tidurkan bayi dalam incubator
12. Alat dibereskan dan petugas cuci tangan
13. Melakukan pendokumentasian

Unit terkait Ruang Rawat Gabung kebidanan


NEBULIZER/INHALASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/164/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Pemberian obat dengan cara di uap

Tujuan 1. Untuk mengencerkan dan mengeluarkan secret


2. Melonggarkan pernafasan pasien supaya nyaman

Kebijakan 1. Dosis obat sesuai nstruksi dokter


2. Lihat masa kadaluarsa

Prosedur Persiapan
1. Alat inhalasi
2. Obat sesuai program dokter (bisolvon, atropin,
ventolin)
3. Cairan Nacl 0,9 % atau Nacl 3 %
4. Sungkup (masker) atau oral tube
5. Spuit disposible 3 cc
Pelaksanaan
1. Memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarganya tentang yang akan dilakukan
2. Posisi pasien senyaman mungkin (semi fowler)
3. Isi obat sesuai dengan dosis program dokter
4. Sambungkan alat tersebut dengan masker/oral tube
5. Sambungkan ke stop kontak listrik
6. Tekan ON
7. Atur waktu atau timer
8. Periksa apakah uap keluar atau tidak
9. Pasang alat tersebut ke mulut pasien
10. Anjurkan untuk menghisap
11. Tunggu sampai timer habis
12. Cabut kabel listrik dan alat kemudian dirapikan
Yang perlu diperhatikan : Bila pasien memakai oksigen
jangan lupa setelah selesai inhalasi diberi oksigen
kembali, observasi tanda-tanda sianosis saat pemberian
inhalasi (khusus pasien payah)

Unit terkait Ruang Rawat Inap, Unit Rawat Jalan, UGD


MEMBERIKAN TRANFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/165/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memberikan tranfusi darah adalah proses memindahkan
darah dari orang yang sehat kepada orang yang sakit
yang membutuhkan melalui intravena

Tujuan 1. Meningkatkan volume darah


2. Menambahkan komponen darah yang kurang
3. Mencegah terjadinya kesalahan pemberian tranfusi
darah

Kebijakan Pemberian tranfusi darah harus sesuai dengan golongan


darah pasien

Prosedur Persiapan
1. Kelengkapan tranfusi set
2. Cairan Nacl 0,9 %
3. Darah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
4. Kapas
5. Alkohol
6. Has steril
7. Gunting
8. Plester
9. Pengalas
10. Bengkok
11. Tourniquet
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan dan jelaskan prosedur yang akan
dikerjakan
3. Menyiapkan alat ke dekat pasien
4. Ukur tanda vital pasien sebelum melaksanakan
tranfusi
5. Menyiapkan area penusukan jarum tranfusi
6. Memeriksa kantong darah dengan teliti, dengan
disaksikan oleh petugas yang lainnya
7. Memeriksa : nama pasien, golongan darah, nomor
darah, jenis darah, rhesus, tanggal kadaluarsa
8. Memasang infus dengan cairan Nacl 0,9 % sesuai
prosedur pemasangan infus. Ganti cairan Nacl 0,9 %
dengan kantong darah milik pasien tersebut
9. Atur tetesan secara perlahan selama 20 menit, setelah
itu tetesan disesuaikan dengan instruksi dokter.
Tetesan optimal 50-100 tetes/menit
10. Memperhatikan reaksi pasien atas pemberian
tranfusi darah tersebut
11. Jika terjadi reaksi, hentikan tetesan darah dan
segera lapor dokter
12. Catat dalam lembaran/formulir waktu pemberian
darah dan jumlah tetesan
13. Merapikan peralatan
14. Cuci tangan
Hal yang perlu diperhatikan :
 Tidak boleh memberikan obat melalui set yang di
pergunakan untuk tranfusi
 Pemberian tranfusi harus ditunda jika suhu tubuh
pasien 38C
 Jangan memberikan tranfusi 1 unit lebih dari 4 jam
akan mempercepat tumbuhnya bakteri dan hemolisis
sel darah merah
 Untuk membantu pasien dengan Hbs Ag positif,
perawat harus menggunakan sarung tangan

Unit terkait Unit Tranfusi Darah, Ruang Rawat Inap


PEMASANGAN GIPS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/166/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Suatu bubuk campuran yang digunakan untuk
membungkus secara keras area yang mengalami patah
tulang

Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk menyatukan kedua bagian


tulang yang patah agar tak bergerak sehingga dapat
menyatu dan fungsinya pulih kembali dengan cara
mengimobilisasi tulang yang patah tersebut.

Prosedur 1.   Mencuci tangan


2.   Membentangkan polietilen/koran di lantai
3.   Menjelaskan pada klien apa yang akan dirasakan
(rasa hangat pada saat pemasangan perban)
4.  Mengukur perban gulung dan lembaran gips pada
bagian ekstremitas yang akan di imobilisasikan:
-   Lembar gips diatur sedemikian rupa agar teratur
masing-masing tersusun berlapis sampai habis ½
rol gips
-  Beberapa lembar gips tambahan diletakkan diatas
untukpenyangga tulang okranon, maleoli dan
patella
-    Lembar gips dipasang dari ujung distal sampai pada
proksimal ektremitas. Bila terlalu banyak gips yang
digunakan akan memungkinkan pemborosan dan
menekan daerah dibawah pemasangan gips.
-    Bagian tengah balutan perban tetap tegak pada air
(suhu ruangan) untuk beberapa menit dan menjadi
lunak agar mudah digunakan. Periksa langsung
bahan gips sintetik
-    Memeriksa efek air terhadap kekuatan rekat/tidak
lentur pada tengah balutan oleh operator dengan
hati-hati agar tak jatuh. Kekuatan maksimal
dihasilkan oleh gips sintetik dari reaksi kimia
5.  Mulai dari ujung distal, balutkan gips dengan baik
dan tepat pada ektremitas, secara berlapis sampai
habis ½ rol. Jaga gerakan gips dan tetap menempel
dengan baik pada permukaan ektremitas. Secara hati-
hati kombinasikan balutan berurutan kebawah dan
balikkan tiap balutan menuju ke posisi bawah dengan
tungkai dan tulang jari (ujung jari) secara melingkat
atau memanjang. Jaga kombinasi susunan bawah
gips agar sejajar dengan permukaan gips (tanpa
penekanan) dan berlapis-lapis sehingga membentuk
gambaran huruf V.
6.  Potong gips sesuai ukuran dengan pisau tajam.
Pasang perban gulung diatas susunan gips dan
sesuaikan dengan bahan gips
7.  Mengakhiri pemasangan gips dengan krem tangan
gips untuk menjaga agar permukaan kulit luar tetap
halus
8.  Tanyakan pada klien jika hal ini menyebabkan
ketidak nyamanan atau nyeri
9.   Mencatat diagnosa dan data kecelakaan dan
pemasangan gips dengan spidol permanen pada
permukaan gips setelah mengering
10.  Menghindarkan gips terhadap jari-jari tangan selama
pasien bergerak. Keringkan dengan menganginkan
gips agar hangat, sirkulasi lancar dan alirkan udara.
Atau kipaskan udara diatas gips dengan kipas
berputar untuk mempercepat penguapan air.
11.  Mendokumentasikan prosedur dan respons klien
pada catatan klien.

Unit terkait Unit Rawat Inap, OK, UGD, Rawat Jalan


PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/167/IX/ 1 1/2
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi
observasi, diagnosa, pengobatan, perawatan, rehabilitasi
medik dengan menginap di ruang rawat inap pada
sarana kesehatan yang oleh karena penyakitnya
penderita harus menginap.

Tujuan Acuan operasional dalam penyelenggaraan pelayanan


rawat inap di UPT RSUD MAS AMSYAR KASONGAN.

Prosedur 1. Pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan di


ruang rawat inap meliputi:
a. Konseling medik
b. Deteksi dini atau penegakan diagnosa
c. Pengobatan dan atau tindakan cepat, tepat
terhadap penyakit infeksi dan penyakit tidak
menular termasuk kegawatan daruratan dan
penyakit tanpa komplikasi
d. Pelayanan Medik sesuai dengan kompetensi
2. Pelayanan Medik :
a. Menyediakan peralatan dan bahan yang
digunakan untuk pelayanan
b. Menyediakan rekam medik, informed consent,
buku resep, dan dokumen lainnya
c. Menyediakan fasilitas sehingga memungkinkan
staf medis dapat bertemu dan berkomunikasi
3. Tugas dan tanggung jawab tenaga medik:
a. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan
medik dengan penuh tanggung jawab sesuai
keahlian dan kewenangannya.
b. Melaksanakan pelayanan medik sesuai standar
prosedur operasional, standar pelayanan medik,
tata kerja dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan
oleh pimpinan / penanggung jawab teknis rawat
inap pelayanan medik
c. Membuat rekam medik yang baik dan lengkap
serta dapat dipertanggung jawabkan
d. Melaksanakan upaya pelayanan medik sesuai
standar profesi dan mematuhi peraturan
perundangan yang berlaku
e. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan
rawat inap pelayanan medik
f. Memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada
pasien dan keluarganya

Unit terkait Seluruh Ruang Rawat Inap


KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/168/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Keselamatan pasien (patient safety) Rumah Sakit adalah
suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih
aman. Yang meliputi : assessment risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko. Kejadian tidak
diharapkan adalah kejadian klinik yang membahayakan
pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.

Tujuan Menjamin keselamatan pasien UPT RSUD MAS AMSYAR


KASONGAN

Prosedur 1. Melaksanakan pelayanan mengacu pada visi, misi,


dan tujuan RS, kebutuhan pasien, petugas pelayanan
kesehatan, kaidah klinis terkini, praktik bisnis yang
sehat, serta memperhatikan faktor-faktor lain yang
berpotensi risiko bagi pasien.
2. Melaksanakan pelayanan pasien sesuai SOP, PROTAP
dan SPM
3. Bila mendapati pasien atau menerima laporan
kejadian yang tidak diinginkan, segera beri
pertolongan.
4. Lengkapi laporan dalam waktu 1 x 24 jam dan segera
laporkan kepada kepala unit / instalasi /ruangan.
5. Kepala unit melakukan grading dan investigasi
sederhana dan menindaklanjuti dengan melaporkan
ke bagian Pelayanan Medik Rumah Sakit
6. Bagian Pelayanan Medik mempelajari akar
permasalahan, mengevaluasi dan menyimpulkan
kejadian yang tidak diharapkan dilanjutkan dengan
memberikan laporan dan rekomendasi kepada Kepala
Rumah Sakit.
7. Kepala rumah sakit melaporkan KTD yang terjadi di
rumah sakit yang menjadi tanggung jawabnya kepada
unit/instansi yang terkait

Unit terkait 1. Masing –masing SMF yang terkait


2. Pelayanan Medik
3. Komite Medik
PENGGUNAAN OBAT DAN ALAT LIFE SAVING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/169/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Tata cara penggunaan obat dan alat life saving adalah
prosedur yang harus dilakukan dalam rangka
pemakaian alat dan obat tersebut untuk kepentingan
pasien emergency di UGD

Tujuan Memberikan satu prosedur baku untuk penanganan


pasien di UGD

Kebijakan Kebijakan ini berlaku bagi semua dokter dan perawat


yang bertugas di UGD

Prosedur 1. Penderita atau korban datang dalam keadaan Gawat


Darurat seperti syok, sesak nafas dan gawat nafas,
status convulsi, koma dan lain-lain.
2. Tindakan segera seperti : pasang infus, obat-obat anti
kejang dan lain-lain, alat dan obat diambil dari
persediaan yang ada di UGD.
3. Kepada keluarga pasien diberikan resep obat/ alat
untuk mengganti alat dan obat yang sudah dipakai
4. Jumlah dan macam alat/obat live saving harus
diserah terimakan saat perawat pergantian jaga.
5. Urusan logistik UGD mengatur persediaan &
permintaan alat & obat life saving bersama Instalasi
Farmasi

Unit terkait Instalasi Farmasi


PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN AMBU BAG

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/170/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Ambu bag adalah suatu alat bantu pernafasan pada
pasien yang mengalami gagal nafas

Tujuan Sebagai pedoman dalam penerapan langkah-langkah


pemakaian dan pemeliharaan ambu bag

Kebijakan Setiap alat-alat yang digunakan harus dicek


kelengkapannya, baik atau rusak dan diperlu dirawat
dengan baik

Prosedur 1. Siapkan ambu bag dan pastikan alat tersebut dapat


digunakan atau tidak

2. Bebaskan jalan nafas

3. Pergunakan pada klien yang sedang gagal nafas


dalam keadaan/posisi terlentang, bagian kepala
ekstensi

4. Letakkan pada daerah mulut dan hidung lalu tarik


bagian dagu dan pompakan

5. Setelah selesai digunakan alat dibersihkan kembali

6. Simpan alat yang pada tempat yang ditentukan.

Unit terkait UGD, Unit Rawat Inap


PEMAKAIAN LARINGOSKOPE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/171/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian 1. Laringoskope adalah alat yang memberikan
penerangan pada saat tindakan melalui mulut dan
tenggorokan.

2. Laringoskope dapat digunakan untuk pemasangan


ETT.

Tujuan Sebagai acuan dalam pemakaian alat laringoskop guna


memperlancar tindakan.

Kebijakan Setiap alat-alat yang digunakan harus dicek


kelengkapannya, baik atau rusak dan diperlu dirawat
dengan baik.

Prosedur 1. Cek ukuran alat yang dipergunakan sesuai dengan


kebutuhan klien.

2. Pasangkan lampu laringoskope dengan gagangnya.

3. Siapkan klien dalam keadaan terlentang.

4. Masukkan alat, bagian lampu diarahkan ke bagian


tenggorokan dengan cara bagian atas diputar secar
perlahan.

5. Setelah selesai dipergunakan, alat dibersihkan dan


disimpan di tempat yang aman.

Unit terkait UGD, OK, Unit Rawat Inap


PEMBERIAN OKSIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/KKp/172/IX/ 1 1/1
UPT RSUD MAS RSUD MA
AMSYAR
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memasukkan oksigen ke dalam paru-paru melalui
saluran pernapasan dengan menggunakan alat.

Tujuan Sebagai acuan dalam penetapan langkah-langkah


pemakaian oksigen.

Kebijakan Setiap alat yang digunakan harus dicek kelengkapannya,


baik atau rusak harus dirawat dengan baik.

Prosedur 1. Cek kelengkapan alat manometer.


2. Cek isi tabung oksigen.
3. Tabung pada manometer harus selalu terisi air
sampai batas yang tertera pada tabung tersebut.
4. Buka flow meter dan ukur kecepatan oksigen yang
diperlukan.
5. Pasang slang kanule atau masker pada hidung klien.
6. Setelah selesai dipergunakan, nasal kanule atau
masker dibersihkan kembali.
7. Simpan alat pada tempat yang telah ditentukan.

Unit terkait UGD, OK, Unit Rawat Inap, Unit Rawat Jalan
PEMBERIAN OBAT ANALGETIK GOLONGAN
NARKOTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/173/IX/ 1 1/1


AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Adalah obat pilihan untuk menghilangkan rasa nyeri
hebat

Tujuan Sebagai acuan dalam langkah – langkah pemberian obat


golongan analgetik/narkotik

Kebijakan Kebijakan tentang penggunaan obat dan peralatan untuk


life saving

Prosedur 1. Diberikan atas instruksi dokter


2. Cara pemberian obat sesuai dengan perintah dokter
3. Dosis pemberian sesuai dengan perintah Dokter
4. Pada pemberian obat-obatan ini perlu dilakukan
pengawasan ketat terhadap perubahan keadaan
umum pasien
5. Pengadaan obat berdasarkan resep dokter yang di
ambil di apotek UPT RSUD MAS AMSYAR KASONGAN
di mana obat tersebut disimpan dalam lemari
terkunci.

Unit terkait Instalasi Farmasi


PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
SARANA RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

UPT RSUD MAS SPO/KKp/174/IX/ 1 1/1


AMSYAR RSUD MA
KASONGAN
Diterbitkan Ditetapkan di Kasongan,
Direktur UPT RSUD Mas
Amsyar Kasongan
STANDAR
PROSEDUR 08 September 2022
OPERASIONAL
(SPO) dr. AGNES NISSA PAULINA
Pembina
NIP. 19781118 200904 2 001
Pengertian Memelihara dan memperbaiki semua sarana dan fasilitas
yang ada di rumah sakit.

Tujuan Agar sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit


tetap terpelihara dan berfungsi dengan baik.

Prosedur 1. Prosedur kerja pelayanan pemeliharaan preventif :


a. Mencatat/menginventarisasikan semua
peralatan yang ada diruangan rumah sakit dan
diberi kartu catatan. Setiap alat diusahakan
memiliki kartu catatan tersendiri.
b. Pemeliharaan rutin atau sarana rumah sakit
dilakukan 3 (tiga) bulan sekali.
2. Prosedur kerja perbaikan :
a. Kepala ruangan melaporkan adanya
kerusakan kebagian pelayanan medik baik secara
tertulis maupun lisan.
b. Kepala bidang pelayanan medik memberikan
perintah kerja kepada kepala seksi yang terkait
untuk melakukan pemeriksaan atas kerusakan
yang terjadi.
c. Hasil pemeriksaan dilanjutkan dengan
melaporkan ke bagian IPSRS.
d. Bila alat/suku, cadang/bahan ada di gudang
IPSRS maka kerusakan bisa segera diselesaikan.
e. Bila kerusakan tidak bisa diselesaikan,
kepala IPSRS mengusulkan ke Kepala Rumah Sakit
untuk dikerjakan oleh pihak ke tiga (pihak luar).
f. Setelah perbaikan dilaksanakan dan selesai
maka dilakukan penyerahan kembali hasil
perbaikan dari bagian IPSRS kepada unit/ruangan
semula beserta formulirnya untuk ditandatangani
sebagai bukti penyelesaian.

Unit terkait IPSRS

Anda mungkin juga menyukai