Anda di halaman 1dari 28

Grading

KRITERIA RISIKO NON KLINIS


PROBABILITAS /FREKUENSI / LIKELIHOOD Damoak KRITERIA RISIKO DAMPAK
Level
Peringkat
Level Frekuensi Kejadian aktual Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI
Risiko Tindakan MATRIKS ANALISIS 1 2 3 4 5
RISIKO (5X5)
Zone
Dapat terjadi Sangat Sangat
1 Sangat jarang dalam lebih dari 5 1 Insignificant Tidak ada cedera, kerugian keuangan kecil Rendah Sedang Tinggi
tahun Rendah Tinggi

Dapat terjadi ·Dapat diatasi dengan pertolongan pertama, SANGAT Diperlukan tindakan segera untuk mengelola Hampir Pasti
2 Jarang 2 Minor 5 > 15 5 5 10 15 20 25
dalam 2 – 5 tahun ·kerugian keuangan sedang TINGGI risikonya. Terjadi

·Berkurangnya fungsi motorik / sensorik /


Dapat terjadi tiap psikologis atau intelektual secara semipermanent Diperlukan tindakan untuk mengelola
3 Mungkin
1 – 2 tahun
3 Moderate
/ reversibel / tidak berhubungan dengan penyakit
4 10 s.d. 14 TINGGI
risikonya. 4 Sering Terjadi 4 8 12 16 20
· Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

PROBABILITAS
· cedera luas
· Kehilangan fungsi utama permanent (motorik,
Dapat terjadi Disarankan diambil tindakan jika tersedia Mungkin
sensorik, psikologis, intelektual),
4 Sering beberapa kali 4 Major 3 5 s.d. 9 SEDANG 3 3 6 9 12 15
dalam setahun
permanen/irreversibel/tidak berhubungan dengan sumber dayanya. Terjadi
penyakit
· Kerugian keuangan besar

· Kematian yang tidak berhubungan dengan Tidak diperlukan tindakan. Buat rencana
Terjadi dalam
5 Sangat sering
minggu / bulan
5 Cathastropic perjalanan penyakit 2 3 s.d. 4 RENDAH darurat (contingency plan) dan terus lakukan 2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10
· Kerugian keuangan sangat besar monitoring.

Hampir Tidak
1 1 s/ 2 SANGAT RENDAH Tidak perlu tindakan. Monitoring 1 1 2 3 4 5
Terjadi

DAMPAK KLINIS /
CONSEQUENCES / SEVERITY
PROBABILITAS RISIKO
Level

Risk Grading Matrix Peristiwa selalu terjadi hampir pada setiap kondisi
Hampir Pasti
5
Terjadi
Frekuensi/ Potencial Concequences Pensentase > 90% dalam 1 periode

Moderat
Likelihood Insignificant Minor Major Catastropic dampak Peristiwa sangat mungkin terjadi pada sebagian kondisi
e
4 sering terjadi
1 2 3 4 5 Pensentase > 50-90%kegiatan dalam 1 periode

Sangat Sering
Terjadi Peristiwa kadang-kadang bisa terjadi
kadang
3
terjadi
(Tiap mgg /bln) Moderate Moderate High Extreme Extreme Pensentase > 30-50%

5 Peristiwa diharapkan tidak terjadi


2 jarang terjadi
Sering terjadi Pensentase > 10-30%

(Bebrp x /thn) Moderate Moderate High Extreme Extreme Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang luar biasa
Hampir tidak
1
Pasti Terjadi
4 Pensentase 0-10%

Mungkin terjadi

(1-2 thn/x) Low Moderate High Extreme Extreme

Dampak
3 Penunda
Dampak Tuntuta pada Dampak
Derajat an
Skor Keuanga n Ganti Kesehatan Reputasi pada pihak
(tingkat) Pelayana
n Rugi dan terkait
Jarang terjadi DAMPAK RISIKO n
Keselamatan

(>2-5 thn/x) Low Low Moderate High Extreme level Dampak dari kejadian terhadap Tujuan, apabila Risiko terjadi

Dimuat oleh
media nasional/
2 Luka berganda internasional dan
Sangat > 12% > Rp > 5 hari atau kematian media Berdampak pada
5 Tinggi anggaran 50.000.000 kerja atau cacat sosial/media lebih dari 5 pihak
Sangat jarang permanen online diingat
sekali (>5 thn/x) lama oleh
masyarakat
Low Low Moderate High Extreme

Dimuat di media
> Rp
Clinical Luka serius pada nasional dan
> 8 - 12% 25.000.000 - > 3 - 5 hari Berdampak pada
Manager / Detailed Sebagian besar tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan 4 Tinggi anggaran Rp kerja
orang atau media online dan
4-5 pihak
Lead review & beberapa orang diingat sementara
50.000.000
Clinician urgent oleh masyarakat
should treatment Immediate review & action
Can be manage by
Can be manage by procedure
procedure
assess the should be required at Board level. Terganggunya minggu
consequence undertake
(Analisa Director must be informed
s againts
(Manajer n detail
by senior
& 5 Sangat Tinggi
cost of
analisa manageme
urget
(Tindak lanjuti sesuai treating the nt (Analisa segera (RCA) di
(Tindak lanjuti sesuai SPO)
SPO)
dampak yg (RCA)
BOD. Dirut di informasikan
Mengancam program dan organisasi serta stakeholders.
akanrisk
timbul oleh
terkait cost) Manajeme Dimuat oleh
n senior) > Rp media massa lokal
Luka berarti pada
Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non >5 - 8% 5.000.000 - > 2 - 3 hari & media sosial Berdampak pada
keuangan 3 Sedang anggaran Rp kerja
orang atau
namun cepat 3 - 4 pihak
beberapa orang
25.000.000 dilupakan
masyarakat
Sangat jarang terjadi (>5 thn/x)
11 Insignificant Low
1 Sebagian tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan

Jarang terjadi (2-5 thn/x)


12 Insignificant Low
2 Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapi kurang dari 1 Minggu

4 Tinggi > Rp
Dimuat oleh
Luka kecil berarti media massa lokal
Mungkin terjadi (1-2 thn/x) > 3 - 5% 1.000.000 – > 1 - 2 hari Berdampak pada
13 Insignificant Low
3 Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi. 2 Rendah anggaran Rp kerja
pada orang atau namun cepat
2 - 3 pihak
beberapa orang dilupakan
5.000.000
masyarakat
Sering terjadi (Bebrp x /thn)
14 Insignificant Moderate
4 Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan.

Sangat Sering Terjadi (Tiap mgg /bln)


15 Insignificant Moderate
5 Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara signifikan

Sangat Luka kecil pada


Sangat jarang terjadi (>5 thn/x) ≤ 3% ≤ Rp ≤ 1 hari Diketahui oleh Hanya berdampak
21 Minor Low Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan 1 orang atau
1
Rendah anggaran 1.000.000 kerja
beberapa orang
seisi kantor pada satu pihak
3 Sedang
Jarang terjadi (2-5 thn/x)
22 Minor Low
2 Mengganggu administrasi program.

Mungkin terjadi (1-2 thn/x)


23 Minor Moderate
3 Kerugian keuangan cukup besar

24 Minor Moderate
Sering terjadi (Bebrp x /thn) Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan meskipun tidak
4 signifikan

Sangat Sering Terjadi (Tiap mgg /bln)


25 Minor Moderate
5 Cukup menggangu jalannya pelayanan

2 Rendah
Sangat jarang terjadi (>5 thn/x)
31 Moderate Moderate
1 Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek program.

Jarang terjadi (2-5 thn/x)


32 Moderate Moderate
2 Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi stakeholders

Mungkin terjadi (1-2 thn/x)


33 Moderate High
3 Tidak berdampak pada pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara umum

Sering terjadi (Bebrp x /thn)


34 Moderate High
4 Agak mengganggu pelayanan
Sangat
1
Rendah
Sangat Sering Terjadi (Tiap mgg /bln)
35 Moderate High
5 Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin.

Sangat jarang terjadi (>5 thn/x)


41 Major High
1 Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi stakeholders

Jarang terjadi (2-5 thn/x)


42 Major High
2

Mungkin terjadi (1-2 thn/x)


43 Major Extreme
3

Sering terjadi (Bebrp x /thn)


44 Major Extreme
4

Sangat Sering Terjadi (Tiap mgg /bln)


45 Major Extreme
5

Sangat jarang terjadi (>5 thn/x)


51 Cathastropic Extreme
1

Jarang terjadi (2-5 thn/x)


52 Cathastropic Extreme
2

Mungkin terjadi (1-2 thn/x)


53 Cathastropic Extreme
3

Sering terjadi (Bebrp x /thn)


54 Cathastropic Extreme
4

Sangat Sering Terjadi (Tiap mgg /bln)


55 Cathastropic Extreme
5
SELERA RISIKO KLINIS
D 5 5 10 15 20 25 SANGAT TINGGI
A 4 4 8 12 16 20 TINGGI
M
P 3 3 6 9 12 15 SEDANG
A 2 2 4 6 8 10 RENDAH
K
1 1 2 3 4 5 - - - - - - - = SELERA RISIKO
1 2 3 4 5
PROBABILITAS

SELERA RISIKO NON KLINIS


5 5 10 15 20 25 15 s.d. 25 SANGAT TINGGI
D
A 4 4 8 12 16 20 10 s.d. 14 TINGGI
M
P 3 3 6 9 12 15 5 s.d. 9 SEDANG
A
K 2 2 4 6 8 10 3 s.d. 4 RENDAH
1 1 2 3 4 5 1 s.d. 2 SANGAT RENDAH
1 2 3 4 5 - - - - - - - = SELERA RISIKO

PROBABILITAS
DAFTAR SASARAN KEGIATAN
DAN PEMILIK RISIKONYA (STRATEGIS, KLINIS, NON KLINIS)

NO NAMA KEGIATAN TUJUAN KEGIATAN PEMILIK RISIKO KATEGORI RISIKO

1 untuk menghindari risiko kesalahan pasien, Kepala Instalasi Gawat Darurat Ops- Risiko Klinis (KP)
Gelang identitas pasien tidak terpasang tindakan maupun prosedur

2 Berkas rekam medik double Tidak ada berkas Rekam Medik double Kepala Unit Rekam Medik Ops- Risiko Klinis (KP)
3 Waktu tunggu Poliklinik Mempersingkat waktu tunggu Kepala Seksi Pelayanan Medik Ops- Risiko Klinis (KP)
dan Keperawatan Rawat Jalan
4 Obat kosong Mengurangi terjadinya obat kosong diawal Kepala Instalasi Farmasi Ops- Risiko Klinis (KP)
tahun
5 Kesalahan pemberian obat pada pasien tidak ada kesalahan pemberian obat kepada Kepala Instalasi Farmasi Ops- Risiko Klinis (KP)
pasien

6 Kepuasan pasien meningkatkan kepercayaan pasien pada Kepala Seksi Pelayanan Medik Ops- Risiko Klinis (KP)
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dan Keperawatan Rawat Inap
7 Ketepatan waktu pemberian makanan Meningkatkan efektivitas pelayanan instalasi Kepala Instalasi Gizi Ops- Risiko Klinis (KP)
pada pasien gizi

8 Sisa makanan yang tidak termakan oleh Memperbaiki kualitas penyajian makanan Kepala Instalasi Gizi Ops- Risiko Klinis (KP)
pasien untuk pasien

9 Kegagalan pelayanan rontgen Menghindari terjadinya kegagalan pelayanan Kepala Instalasi Radiologi Ops- Risiko Klinis (KP)
rontgen saat listrik padam

10 Pasien jatuh Menghindari terjadinya pasien jatuh di rawat Kepala Seksi Pelayanan Medik Ops- Risiko Klinis (KP)
inap dan Keperawatan Rawat Inap

11 Kejadian Kematian Ibu karena Menurunkan Risiko Kematian ibu karena pre- Kepala Seksi Pelayanan Medik Ops- Risiko Klinis (KP)
persalinan pre-eklamsia eklamsia dan Keperawatan Rawat Inap

12 Reaksi alergi terjadi selama atau Antisipasi reaksi alergi pada proses transfusi Kepala Seksi Pelayanan Medik Ops- Risiko Klinis (KP)
sesudah melakukan proses transfusi darah di RS dan Keperawatan Rawat Jalan

13 Kesalahan tindakan rehabilitasi medik Meningkatkan pelayanan rehabilitasi medik Kepala Seksi Pelayanan Ops- Risiko Klinis (KP)
Penunjang Medik

14 Kesalahan dalam penyerahan hasil Tidak ada kesalahan dalam penyerahan hasil Kepala Instalasi Laboratorium Ops- Risiko Klinis (KP)
pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik
NO NAMA KEGIATAN TUJUAN KEGIATAN PEMILIK RISIKO KATEGORI RISIKO

15 Waktu tanggap komplain Efektivitas penanganan komplain Case Manager Ops- Risiko Klinis (KP)

16 Pengelolaan SDM pengelolaan SDM yang efektif, efisien dan taat Kepala Sub Bagian Kepegawaian Operasional (Non Klinis
aturan; kepuasan pegawai > 80% dan Hukum SDM)

17 Pemeliharaan (maintenance) APAR APAR tersedia dan terisi serta berfungsi Komite K3RS Operasional (Non Klinis
secara rutin dengan baik 100% Keselamatan Kebakaran)

18 Pengelolaan laundry Petugas yang bekerja dalam pengelolaan Kepala Seksi Pelayanan Operasional (Non Klinis)
laundry menggunakan APD sesuai standard; Penunjang Non Medik
kepatuhan petugas > 80%
19 Pemeliharaan alat-alat medis di ICU Tidak ada kerusakan alat-alat medis di ICU Kepala Seksi Pelayanan Operasional (Non Klinis)
Penunjang Medik

20 Akreditasi rumah sakit Tercapainya tingkat akreditasi paripurna Direktur UPT RSUD Mas Amsyar Risiko Strategis
Kasongan

21 Kejadian sentinel pada pelayanan Tidak ada kejadian sentinel di rumah sakit Direktur UPT RSUD Mas Amsyar Risiko Strategis
rumah sakit Kasongan

22 Penilaian mutu RSUD Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit Direktur UPT RSUD Mas Amsyar Risiko Strategis
Kasongan

23 Proses pengadaan barang dan jasa Pengadaan barang dan jasa DAK fasilitas Kepala Bagian Kesekretariatan, Operasional (Non Klinis)
kesehatan sesuai timeline Kepala Bagian Keuangan, Kepala
Bidang Pelayanan Medik dan
Kepala Bidang
PelayananPenunjang

KETERANGAN:
KODE R1-R15 UNTUK PENGISIAN RISIKO KLINIS Kasongan, September 2022
KODE R16-R23 UNTUK PENGISIAN RISIKO NON KLINIS Ketua Sub Manajemen Risiko UPT RSUD Mas Amsyar Kasongan

APABILA ADA PENAMBAHAN, ANDA BISA INSERT ROW

Vilayuransi Tabayeda, S.Si


NIP. 19781011 199703 2 001
RUMAH SAKIT UPT.Rumah Sakit
/ FKTP Umum Daerah Mas
Amsyar Kasongan TANGGAL PENILAIAN:
DIBUAT OLEH :

EVALUASI PEMILIK
ANALISA RISIKO INHERENT ALTERNATIF TEKNIK PENANGANAN RISIKO RISIKO RESIDUAL
RIISIKO RISIKO/
NAMA
AREA / PENGENDALIAN YANG APAKAH TARGET
No KEGIATAN Tujuan KEGIATAN*) OPSI TEKNIK URAIAN
LOKASI KODE SUDAH ADA SAAT INI CONCAT PERINGKAT PERLU PEMBIAYAAN PERINGKAT PENANGGUN WAKTU
(PROSES BISNIS) SEBAB RISIKO DAMPAK PERNYATAAN RISIKO DAMPAK PROBABILITAS SKOR PENGENDALIAN PENANGANAN DAMPAK PROBABILITAS SKOR
RISIKO (D & P) RISIKO PENANGANAN RISIKO RISIKO GJAWAB
RISIKO RISIKO
RISIKO ?

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)
1 Gelang identitas untuk menghindari IGD Rendahnya R.1 salah pasien Sehingga Rendahnya kepatuhan perawat di SPO pemberian Kepala 1 tahun
pasien tidak risiko kesalahan pasien, kepatuhan perawat pada saat memperlambat IGD untuk melaksanakan pemasangan gelang Meningkatkan Instalasi Gawat
terpasang tindakan maupun di IGD untuk pemberian kesembuhan pemasangan gelang identitas identitas pasien di IGD pengawasan dalam Darurat
prosedur melaksanakan obat, pasien atau bahkan pasien sesuai SPO salah pasien penerapan SPO
pemasangan gelang tindakan atau menyebabkan pada saat pemberian obat, dan perlunya
identitas pasien prosedur kejadian sentinel tindakan atau prosedur Sehingga perencanaan
sesuai SPO memperlambat kesembuhan Cegah kerugian pengadaan alat
pasien atau bahkan 5 5 55 25 Extreme ya (Mengurangi printer gelang Retensi risiko 2 2 4 Low
menyebabkan kejadian sentinel Probabilitas) identitas pasien
untuk
mempermudah
mempersiapkan
gelang identitas
pasien

2 Berkas rekam Tidak ada berkas Rekam Rekam medik R.2 dokter tidak Sehingga terapi Rekam medik tercecer dan tidak Jika ditemukan kembali Mengadakan Kepala Unit 1 tahun
medik double Rekam Medik double Medik tercecer dan tidak bisa melihat pada pasien ditemukan di unit rekam medik rekam medik yang lama Rekam Medik Rekam Medik
ditemukan di unit riwayat dilakukan mulai dokter tidak bisa melihat riwayat maka akan digabungkan Elektronik
rekam medik penyakit dan dari awal kembali penyakit dan pengobatan pasien dengan rekam medik yang Cegah kerugian
pengobatan Sehingga terapi pada pasien baru 3 3 33 9 High ya (Mengurangi Retensi risiko 1 1 1 Low
pasien dilakukan mulai dari awal Probabilitas)
kembali

3 Waktu tunggu Mempersingkat waktu Poliklinik Jam visite dokter R.3 kemungkina sehingga pasien Jam visite dokter spesialis sama Menyampaikan hasil Pengaturan jadwal Kepala Seksi 1 tahun
Poliklinik tunggu spesialis sama n pasien sering komplain dengan jam pelayanan di evaluasi waktu tunggu visite ruangan Pelayanan
dengan jam menunggu poliklinik, rekam medik lama poliklinik perbulan oleh dokter spesialis, Medik dan
pelayanan di lama dan disampaikan ke poliklinik BPJS Cegah kerugian pengawasan dalam Keperawatan
poliklinik, rekam ruang tunggu kemungkinan pasien menunggu 3 5 35 15 High ya (Mengurangi pelaksanaan Retensi risiko 1 2 2 Low Rawat Jalan
medik lama poliklinik lama dan ruang tunggu poliklinik Probabilitas) kinerja petugas
disampaikan ke padat padat sehingga pasien sering rekam medik
poliklinik komplain

4 Obat kosong Mengurangi terjadinya Instalasi Obat disuplai oleh R.4 obat sering Pasien yang Obat disuplai oleh vendor pada Membuat mekanisme Merevisi SPO Kepala
obat kosong diawal Farmasi vendor pada akhir kosong membutuhkan akhir masa kontrak,tidak ada pengadaan tanpa melalui pengadaan Obat Instalasi
tahun masa kontrak,tidak terapi obat informasi terbuka terkait stok sistem e-catalog dengan Farmasi
ada informasi tersebut tidak obat di vendor,vendor tidak harga yang sama dengan
terbuka terkait stok terlayani menyuplai obat sesuai dengan yang ada di sistem e- Cegah kerugian
obat di jumlah pesanan obat sering catalog dan bekerjasama 4 4 44 16 Extreme ya (Mengurangi Retensi risiko 1 3 3 Low
vendor,vendor tidak kosong Pasien yang dengan Dinas Kesehatan Probabilitas)
menyuplai obat membutuhkan terapi obat melalui pengamprahan
sesuai dengan tersebut tidak terlayani obat buffer stock
jumlah pesanan

5 Kesalahan tidak ada kesalahan Instalasi Petugas farmasi R.5 terapi pada Dapat Petugas farmasi tidak melakukan SPO tentang pelayanan Meningkatkan Kepala
pemberian obat pemberian obat kepada Farmasi tidak melakukan pasien tidak menyebabkan double cek pada saat persiapan kefarmasian pengawasan dalam Instalasi
pada pasien pasien double cek pada saat optimal dan penurunan kondisi dan penyerahan obat terapi pada penerapan SPO Farmasi
persiapan dan menjadi dan terjadinya pasien tidak optimal dan menjadi Cegah kerugian dan supervisi
penyerahan obat lebih lama sentinel pada lebih lama Dapat menyebabkan 5 4 54 20 Extreme ya (Mengurangi Retensi risiko 2 4 8 Moderate
pasien penurunan kondisi dan Probabilitas)
terjadinya sentinel pada pasien
EVALUASI PEMILIK
ANALISA RISIKO INHERENT ALTERNATIF TEKNIK PENANGANAN RISIKO RISIKO RESIDUAL
RIISIKO RISIKO/
NAMA
AREA / PENGENDALIAN YANG APAKAH TARGET
No KEGIATAN Tujuan KEGIATAN*) OPSI TEKNIK URAIAN
LOKASI KODE SUDAH ADA SAAT INI CONCAT PERINGKAT PERLU PEMBIAYAAN PERINGKAT PENANGGUN WAKTU
(PROSES BISNIS) SEBAB RISIKO DAMPAK PERNYATAAN RISIKO DAMPAK PROBABILITAS SKOR PENGENDALIAN PENANGANAN DAMPAK PROBABILITAS SKOR
RISIKO (D & P) RISIKO PENANGANAN RISIKO RISIKO GJAWAB
RISIKO RISIKO
RISIKO ?

6 Kepuasan pasien meningkatkan Rawat Inap 1. Pasien tidak puas R.6 rumah sakit Income rumah 1. Pasien tidak puas dengan Meningkatkan mutu Meningkatkan Kepala Seksi
kepercayaan pasien dengan seluruh tidak sakit menurun dan seluruh pelayanan yang fasilitas dengan pengadaan kompetensi tenaga Pelayanan
pada pelayanan yang pelayanan yang mendapatkan image rumah sakit diberikan oleh RSUD 2. alat medis yang memadai kesehatan dengan Medik dan
diberikan oleh rumah diberikan oleh kepercayaan buruk Budaya kerja yang tidak serta memberikan melakukan Keperawatan
sakit RSUD 2. Budaya dari pasien mendukung program kerja pelatihan dan pendidikan assesment dan Rawat Inap
kerja yang tidak dalam hal RSUD 3. Peningkatan staf yang dapat menunjang Reduksi kerugian pelatihan rutin
mendukung pelayanan kompetensi yang tidak sejalan peningkatan mutu 4 3 (Mengurangi
43 12 Extreme ya Retensi risiko 2 2 4 Low
program kerja kesehatan dengan peningkatan fasilitas pelayanan di RS Dampak)
RSUD 3. RSUD rumah sakit tidak
Peningkatan mendapatkan kepercayaan dari
kompetensi yang pasien dalam hal pelayanan
tidak sejalan dengan kesehatan Income rumah sakit
peningkatan fasilitas menurun dan image rumah sakit
RSUD buruk
7 Ketepatan waktu Meningkatkan Instalasi Keterbatasan jumlah R.7 pasien lapar Mempengaruhi Keterbatasan jumlah petugas SPO tentang pelayanan Supervisi pada Kepala
pemberian efektivitas pelayanan Gizi petugas pramusaji dan gelisah jadwal minum pramusaji pasien lapar dan instalasi gizi saat pemberian Instalasi Gizi
makanan pada instalasi gizi obat bagi pasien gelisah Mempengaruhi jadwal makanan pasien
pasien yang minum obat minum obat bagi pasien yang Cegah kerugian
sesudah makan minum obat sesudah makan 3 1 31 3 Moderate ya (Mengurangi Retensi risiko 1 1 1 Low
Probabilitas)

8 Sisa makanan Memperbaiki kualitas Instalasi Kondisi dari R.8 pasien tidak Proses Kondisi dari pasien,efek samping SPO tentang pelayanan Supervisi pada Kepala
yang tidak penyajian makanan Gizi pasien,efek samping mendapatkan penyembuhan obat-obatan dan rasa serta instalasi gizi saat pemberian Instalasi Gizi
termakan oleh untuk pasien obat-obatan dan rasa kecukupan pasien lambat tekstur makan yang tidak sesuai makanan pasien
pasien serta tekstur makan gizi dengan kondisi pasien pasien
yang tidak sesuai tidak mendapatkan kecukupan Cegah kerugian
dengan kondisi gizi Proses penyembuhan pasien 3 3 33 9 High ya (Mengurangi Retensi risiko 1 2 2 Low
pasien lambat Probabilitas)

9 Kegagalan Menghindari terjadinya Instalasi Pemadaman listrik R.9 rontgen tidak memperpanjang Pemadaman listrik tiba-tiba SPO tentang pelayanan Maintenance alat Kepala
pelayanan kegagalan pelayanan Radiologi tiba-tiba dapat waktu pelayanan rontgen tidak dapat dilakukan, instalasi radiologi secara berkala Instalasi
rontgen rontgen saat listrik dilakukan, di instalasi hasil foto rusak dan tidak jelas Radiologi
padam hasil foto radiologi memperpanjang waktu Reduksi kerugian
rusak dan pelayanan di instalasi radiologi 2 4 24 8 Moderate ya (Mengurangi Retensi risiko 1 3 3 Low
tidak jelas Dampak)

10 Pasien jatuh Menghindari terjadinya Rawat Inap Kondisi pasien dan R.10 terjadinya dapat terjadi Kondisi pasien dan pengaman SPO pasien jatuh Meningkatkan Kepala Seksi
pasien jatuh di rawat pengaman bed cedera fisik gangguan fisik bed pasien terjadinya cedera fisik kemampuan Pelayanan
inap pasien dan cedera dan perdaharan dan cedera kepala dapat terjadi menganalisa Medik dan
kepala otak gangguan fisik dan perdaharan Reduksi kerugian kemampuan Keperawatan
otak 5 (Mengurangi pasien dengan Rawat Inap
1 51 5 Extreme ya Retensi risiko 1 1 1 Low
Dampak) risiko jatuh,
perbaikan fasilitas

11 Kejadian Menurunkan Risiko Rawat Inap Hipertensi tidak R11 ibu sehingga dapat Hipertensi tidak terkontrol SPO Penanganan pasien Koordinasi dengan Kepala Seksi
Kematian Ibu Kematian ibu karena terkontrol selama mengalami terjadi kematian selama masa kehamilan,rujukan pre -eklamsia bidan di FKTP Pelayanan
karena pre-eklamsia masa perdarahan , ibu dan anak yang terlambat dari FKTP tentang Medik dan
persalinan pre- kehamilan,rujukan kejang dan dikarenakan transportasi tidak peningkatan Keperawatan
eklamsia yang terlambat dari penurunan ada dan lokasi jauh ibu Cegah kerugian pemantauan Rawat Inap
FKTP dikarenakan kesadaran mengalami perdarahan ,kejang 5 3 53 15 Extreme ya (Mengurangi selama masa Retensi risiko 3 2 6 Moderate
transportasi tidak serta risiko dan penurunan kesadaran serta Probabilitas) kehamilan pasien
ada dan lokasi jauh jatuh risiko jatuh sehingga dapat yang memiliki
terjadi kematian ibu dan anak risiko pre-
eklamsia

12 Reaksi alergi Antisipasi reaksi alergi Rawat Inap Reaksi tubuh pasien R12 terjadi reaksi sehingga target Reaksi tubuh pasien terjadi SPO transfusi darah di Meningkatkan Kepala Seksi
terjadi selama pada proses transfusi alergi dan transfusi tidak reaksi alergi dan demam sehingga ruangan penerapan SPO Pelayanan
atau sesudah darah di RS demam tercapai dan biaya target transfusi tidak tercapai Reduksi kerugian tranfusi darah Medik dan
melakukan bertambah dan biaya bertambah 4 2 42 8 High ya (Mengurangi Retensi risiko 2 1 2 Low Keperawatan
proses transfusi Dampak) Rawat Jalan
EVALUASI PEMILIK
ANALISA RISIKO INHERENT ALTERNATIF TEKNIK PENANGANAN RISIKO RISIKO RESIDUAL
RIISIKO RISIKO/
NAMA
AREA / PENGENDALIAN YANG APAKAH TARGET
No KEGIATAN Tujuan KEGIATAN*) OPSI TEKNIK URAIAN
LOKASI KODE SUDAH ADA SAAT INI CONCAT PERINGKAT PERLU PEMBIAYAAN PERINGKAT PENANGGUN WAKTU
(PROSES BISNIS) SEBAB RISIKO DAMPAK PERNYATAAN RISIKO DAMPAK PROBABILITAS SKOR PENGENDALIAN PENANGANAN DAMPAK PROBABILITAS SKOR
RISIKO (D & P) RISIKO PENANGANAN RISIKO RISIKO GJAWAB
RISIKO RISIKO
RISIKO ?

13 Kesalahan Meningkatkan Instalasi Rekam medik tidak R13 Evaluasi sehingga keluhan Rekam medik tidak disampaikan SPO pelayanan instalasi rekam medik Kepala Seksi
tindakan pelayanan rehabilitasi Fisioterapi disampaikan perkembanga pasien berulang bersama dengan pasien sehingga rehab medik disampaikan Pelayanan
rehabilitasi medik bersama dengan n pasien skrining tidak tertulis langsung bersama pasien Penunjang
medik pasien sehingga tidak pada berkas rekam medik dan rekam medik Medik
skrining tidak terpantau Evaluasi perkembangan pasien Reduksi kerugian elektronik
tertulis langsung dan jadwal tidak terpantau dan jadwal 3 3 33 9 High ya (Mengurangi Retensi risiko 2 3 6 Moderate
pada berkas rekam pertemuan pertemuan pasien tidak mudah Dampak)
medik pasien tidak terkontrol sehingga keluhan
mudah pasien berulang
terkontrol

14 Kesalahan dalam Tidak ada kesalahan Instalasi Sampel terlalu R14 menyebabka sehingga terapi Sampel terlalu banyak dan SPO Pelayanan Instalasi Menambah jumlah Kepala
penyerahan hasil dalam penyerahan hasil Laboratoriu banyak dan n tidak tepat yang diberikan keterbatasan petugas lab. Laboratorium PK petugas Instalasi
pemeriksaan pemeriksaan m PK keterbatasan petugas diagnosa kepada pasien menyebabkan tidak tepat Reduksi kerugian laboratorium dan Laboratorium
laboratorium laboratorium lab. tidak sesuai diagnosa sehingga terapi yang 3 3 33 9 High ya (Mengurangi melakukan Retensi risiko 2 4 8 Moderate Patologi Klinik
diberikan kepada pasien tidak Dampak) pengecekan hasil
sesuai serta data pasien
kembali
15 Waktu tanggap Efektivitas penanganan Seluruh Ketidakpuasan R15 tidak sehingga dapat Ketidakpuasan pasien terhadap SPO waktu tanggap Memperbaiki Case Manager
komplain komplain unit kerja pasien terhadap optimalnya terkena tuntutan pelayanan rumah sakit tidak komplain mutu pelayanan
pelayanan rumah mutu hukum, optimalnya mutu pelayanan terutama
sakit pelayanan citra rumah sakit RSUD sehingga dapat terkena komunikasi efektif
RSUD menjadi turun tuntutan hukum, Reduksi kerugian antara pasien dan
dan pendapatan citra rumah sakit menjadi turun 4 2 42 8 High ya (Mengurangi staf rumah sakit Retensi risiko 2 1 2 Low
RSUD tidak dan pendapatan RSUD tidak Dampak) sehingga terbina
tercapai tercapai hubungan yang
baik

16 Pengelolaan pengelolaan SDM yang Sub Bagian karena belum semua R16 data pengelelolaan data karena belum semua unit kerja formulir informasi dan formulir dibagikan Kepala Sub 3 bulan
SDM efektif, efisien dan taat Kepegawai unit kerja kepegawaian SDM tidak efektif mendapatkan formulir informasi aturan pegawai sudah ada ke seluruh unit Bagian
aturan; kepuasan an dan mendapatkan tidak akurat dan efisien serta dan aturan kepegawaian data Cegah kerugian kerja dan Kepegawaian
pegawai > 80% Hukum formulir informasi dan disiplin kualitas Pelayanan kepegawaian tidak akurat dan 3 4 34 12 Tinggi ya (Mengurangi disosialisasikan Retensi risiko 2 2 4 Rendah dan Hukum
dan aturan pegawai buruk disiplin pegawai kurang Probabilitas) serta dimonitoring
kepegawaian kurang pengelelolaan data SDM tidak
efektif dan efisien serta kualitas
Pelayanan buruk
17 Pemeliharaan APAR tersedia dan Seluruh Karena belum R17 APAR tidak Sehingga APAR Karena belum semua APAR kartu pengecekan APAR Supervisi APAR Komite K3RS 6 bulan
(maintenance) terisi serta berfungsi unit kerja semua APAR berfungsi tidak dapat dilakukan pengecekan secara secara berkala dan
APAR secara dengan baik 100% dilakukan saat digunakan / rutin APAR tidak berfungsi saat Reduksi kerugian tercatat di kartu
rutin pengecekan secara diperlukan berfungsi saat diperlukan Sehingga APAR tidak 5 2 52 10 Tinggi ya (Mengurangi pengecekan Retensi risiko 2 2 4 Rendah
rutin dibutuhkan dapat digunakan / berfungsi saat Dampak)
dibutuhkan

18 Pengelolaan Petugas yang bekerja Ruang Karena belum R18 petugas yang sehingga petugas Karena belum semua petugas SPO pengelolaan laundry Penyediaan APD Kepala Seksi 6 bulan
laundry dalam pengelolaan Laundry semua petugas yang terkena terpapar cairan yang bekerja di ruang laundry dan sosialisasi Pelayanan
laundry menggunakan bekerja di ruang cairan tubuh infeksius menggunakan APD petugas yang Cegah kerugian penggunaannya Penunjang Non
APD sesuai standard; laundry maupun terkena cairan tubuh maupun 4 3 43 12 Tinggi ya (Mengurangi Retensi risiko 2 2 4 Rendah Medik
kepatuhan petugas > menggunakan APD darah pasien darah pasien yang ada di linen. Probabilitas)
80% yang ada di sehingga petugas terpapar cairan
linen. infeksius

19 Pemeliharaan Tidak ada kerusakan ICU Tegangan listrik R19 kondisi sehingga Tegangan listrik yang tidak stabil SPO pemeliharaan alat Manitenance yang Kepala Seksi
alat-alat medis di alat-alat medis di ICU yang tidak stabil pasien tidak penurunan kondisi dan pemakaian alat sering atau medis di ICU terjadwal dan Pelayanan
ICU dan pemakaian alat dapat pasien tidak segera lama kondisi pasien tidak dapat Reduksi kerugian supervisi Penunjang
sering atau lama terpantau dapat diketahui terpantau sehingga penurunan 5 4 54 20 Sangat Tinggi ya (Mengurangi penggunaan alat Retensi risiko 2 3 6 Sedang Medik
kondisi pasien tidak segera dapat Dampak) medis secara
diketahui berkala di ICU
EVALUASI PEMILIK
ANALISA RISIKO INHERENT ALTERNATIF TEKNIK PENANGANAN RISIKO RISIKO RESIDUAL
RIISIKO RISIKO/
NAMA
AREA / PENGENDALIAN YANG APAKAH TARGET
No KEGIATAN Tujuan KEGIATAN*) OPSI TEKNIK URAIAN
LOKASI KODE SUDAH ADA SAAT INI CONCAT PERINGKAT PERLU PEMBIAYAAN PERINGKAT PENANGGUN WAKTU
(PROSES BISNIS) SEBAB RISIKO DAMPAK PERNYATAAN RISIKO DAMPAK PROBABILITAS SKOR PENGENDALIAN PENANGANAN DAMPAK PROBABILITAS SKOR
RISIKO (D & P) RISIKO PENANGANAN RISIKO RISIKO GJAWAB
RISIKO RISIKO
RISIKO ?

20 Akreditasi Tercapainya tingkat RSUD Mas SDM dan peralatan R20 tidak kurangnya SDM dan peralatan medis yang 1. Tersedia peta jabatan 1. Rekruitmen Direktur UPT
rumah sakit akreditasi paripurna Amsyar medis yang tercapainya kepercayaan diperlukan belum terpenuhi, untuk RSUD SDM sesuai RSUD Mas
Kasongan diperlukan belum tingkat masyarakat standar bangunan belum tercapai 2. Tersedia standar alat kualifikasi yang Amsyar
terpenuhi, standar akreditasi terhadap dan standar kompetensi belum dan bangunan dari diperlukan melalui Kasongan
bangunan belum paripurna pelayanan sesuai standar tidak tercapainya Kementerian Kesehatan jalur selain CPNS,
tercapai dan standar kesehatan di tingkat akreditasi paripurna 3. Tersedia standar 2. Penyediaan
kompetensi belum RSUD kurangnya kepercayaan kompetensi dari anggaran untuk
sesuai standar masyarakat terhadap pelayanan Kementerian Kesehatan belanja alat
kesehatan di RSUD kesehatan,pendidi
Cegah kerugian kan dan pelatihan
5 5 55 25 Sangat Tinggi ya (Mengurangi sesuai dengan Retensi risiko 1 2 2 Sangat Rendah
Probabilitas) kompetensi, untuk
pengembangan
dan pemeliharaan
bangunan

21 Kejadian Tidak ada kejadian Rumah Kurangnya R21 terjadinya Tuntutan hukum, Kurangnya pengawasan kinerja penetapan SPM RSUD 1. Rapat Direktur UPT
sentinel pada sentinel di rumah sakit Sakit pengawasan kinerja kejadian kepercayaan staf, tidak ada petugas supervisi, sudah tersedia koordinasi semua RSUD Mas
pelayanan staf, tidak ada sentinel di kepada pelayanan kompetensi staf tidak sesuai dan bidang dalam Amsyar
rumah sakit petugas supervisi, RSUD rumah sakit tidak memadai terjadinya menetapkan Kasongan
kompetensi staf berkurang , citra kejadian sentinel di RSUD metode
tidak sesuai dan rumah sakit Tuntutan hukum, kepercayaan pengawasan dan
tidak memadai menurun dan kepada pelayanan rumah sakit penanggungjawab
pendapatan RSUD berkurang , citra rumah sakit pengawasan
tidak tercapai menurun dan pendapatan RSUD terhadap
tidak tercapai pelaksanaan
pelayanan,
Cegah kerugian 2. Pengawasan
5 5 55 25 Sangat Tinggi ya (Mengurangi terhadap Retensi risiko 2 5 10 Tinggi
Probabilitas) pelaksanaan SPO
terkait
keselamatan
pasien,
3. Membentuk SPI
dan Tim KMKB

22 Penilaian mutu Peningkatan mutu Rumah Pelayanan RSUD R22 Rendahnya sehingga Pelayanan RSUD belum SPO pelayanan di rumah 1. Regulasi terkait Direktur UPT
RSUD pelayanan rumah sakit Sakit belum paripurna nilai mendapatkan paripurna Rendahnya nilai sakit dan SPO alur reward dan RSUD Mas
kepuasan banyak komplain kepuasan pasien terhadap komplain punisment, Amsyar
pasien dari pasien pelayanan RSUD sehingga 2. Menunjuk Kasongan
terhadap maupun keluarga mendapatkan banyak komplain pengawas khusus
pelayanan pasien dari pasien maupun keluarga terkait pelayanan
RSUD pasien pasien (Case
Manager)
Reduksi kerugian 3. Adanya
5 3 53 15 Sangat Tinggi ya (Mengurangi komitmen Retensi risiko 3 3 9 Sedang
Dampak) bersama seluruh
pegawai rumah
sakit untuk
memperbaiki pola
pelayanan yang
diberikan
EVALUASI PEMILIK
ANALISA RISIKO INHERENT ALTERNATIF TEKNIK PENANGANAN RISIKO RISIKO RESIDUAL
RIISIKO RISIKO/
NAMA
AREA / PENGENDALIAN YANG APAKAH TARGET
No KEGIATAN Tujuan KEGIATAN*) OPSI TEKNIK URAIAN
LOKASI KODE SUDAH ADA SAAT INI CONCAT PERINGKAT PERLU PEMBIAYAAN PERINGKAT PENANGGUN WAKTU
(PROSES BISNIS) SEBAB RISIKO DAMPAK PERNYATAAN RISIKO DAMPAK PROBABILITAS SKOR PENGENDALIAN PENANGANAN DAMPAK PROBABILITAS SKOR
RISIKO (D & P) RISIKO PENANGANAN RISIKO RISIKO GJAWAB
RISIKO RISIKO
RISIKO ?

23 Proses Pengadaan barang dan Rumah Regulasi dari R23 Terlambat dan waktu Regulasi dari Kementerian kegiatan di input dalam 1. Mengikuti Kepala Bagian
pengadaan jasa DAK fasilitas Sakit Kementerian proses lelang pelaksanaan Keuangan dan nomenklatur dari aplikasi SIRUP segera perkembangan Kesekretariatan
barang dan jasa kesehatan sesuai Keuangan dan karena terlalu pendek Kemendagri diterbitkan saat setelah RKA ditetapkan penetapan , Kepala
timeline nomenklatur dari perubahan sehingga hasil DPA tahun pelaksanaan sudah regulasi, Bagian
Kemendagri regulasi bangunan tidak ditetapkan, perubahan DPA 2. Mempersiapkan Keuangan,
diterbitkan saat sesuai garapan dan memerlukan proses yang lama dokumen yang Kepala Bidang
DPA tahun gagal pengadaan dan proses lelang baru dapat diperlukan, Pelayanan
pelaksanaan sudah dilakukan setelah RKA 3. Kerjasama Medik dan
ditetapkan, ditetapkan Terlambat proses Reduksi kerugian dengan pihak Kepala Bidang
perubahan DPA lelang karena perubahan regulasi 5 2 52 10 Tinggi ya (Mengurangi terkait dalam Retensi risiko 2 4 8 Sedang PelayananPenu
memerlukan proses dan waktu pelaksanaan terlalu Dampak) penyesuaian njang
yang lama dan pendek sehingga hasil bangunan perubahan regulasi
proses lelang baru tidak sesuai garapan dan gagal (Bapelitbang,
dapat dilakukan pengadaan BPKAD, UKPBJ)
setelah RKA
ditetapkan

Kasongan, September 2022


KETERANGAN: Ketua Sub Manajemen Risiko UPT RSUD Mas Amsyar Kasongan
KODE R1-R15 UNTUK PENGISIAN RISIKO KLINIS
KODE R16-R23 UNTUK PENGISIAN RISIKO NON KLINIS

APABILA ADA PENAMBAHAN, ANDA BISA INSERT ROW DAN COPY PASTE RUMUS DI ATASNYA

Vilayuransi Tabayeda, S.Si


NIP. 19781011 199703 2 001
PETA PANAS RISIKO KLINIS

No Risiko Dampak Probabilitas


5 RISK ASSESSMENT
3 HEATMAP 1 R1 5 5
R2 3 3
R3 3 5
CATASTROPHIC
R4 4 4
R5 5 4
4 9 4 5 R6 4 3
Probabilitas

R7 3 1
R8 3 3
R9 2 4
MODERATE
R10 5 1
3 2
8
14
13 6 11
R11 5 3
R12 4 2
R13 3 3
R14 3 3
MAJOR
2 12
15 R15 4 2

1 MINOR 7 10

0
1 2 3 4 5
Dampak
PETA PANAS NON KLINIS
KODE RISIKO DAMPAK PROBABILITAS
R16 3 4
5 6
5
R17 5 2
R18 4 3
R19 5 4
MODERATE R20 5 5
CATASTROPHIC R21 5 5
4 1 4
R22 5 3
Probabilitas

R23 5 2
R24 0
R25 0 0
3 3 7

2 2
8

MINOR MAJOR
1

0 10
0 1 2 3 4 5
Dampak
#NAME?
PROFIL RISIKO
NAMA UNIT
KATEGORI PERNYATAAN RISIKO AKAR MASALAH (PENYEBAB DAMPAK PROBABILITAS CONTROLLABILITY SCORING RANGKING
NO RISIKO UTAMA RISIKO) (D) (P) (Pengendalian)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


(5x6x7)

Risiko Strategis SDM dan peralatan medis yang diperlukan belum terpenuhi, 1. Pelamar untuk formasi CPNS tidak 5 5 3 75 1
standar bangunan belum tercapai dan standar kompetensi belum ada/kurang
sesuai standar tidak tercapainya tingkat akreditasi paripurna 2. Formasi tidak selalu terbuka setiap ada
20 kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan penerimaan
di RSUD 3. Penerimaan PHL tidak memperhatikan
peta jabatan di RSUD

Risiko Strategis Kurangnya pengawasan kinerja staf, tidak ada petugas supervisi, Belum ada monitoring pelaksanaan 5 5 3 75 2
kompetensi staf tidak sesuai dan tidak memadai terjadinya
kejadian sentinel di RSUD Tuntutan hukum, kepercayaan kepada
21 pelayanan rumah sakit berkurang , citra rumah sakit menurun dan
pendapatan RSUD tidak tercapai

Operasional Tegangan listrik yang tidak stabil dan pemakaian alat sering atau Tidak dilakukan jadwal utk maintenance 5 4 3 60 3
lama kondisi pasien tidak dapat terpantau sehingga penurunan alat medis dan persiapan apabila
19 kondisi pasien tidak segera dapat diketahui tegangan listik tidak stabil

Risiko Strategis Pelayanan RSUD belum paripurna Rendahnya nilai kepuasan belum ada monitoring pelaksanaan 5 3 2 30 4
pasien terhadap pelayanan RSUD sehingga mendapatkan banyak
22 komplain dari pasien maupun keluarga pasien

Operasional Regulasi dari Kementerian Keuangan dan nomenklatur dari penayangan di SiRUP didak di proses 5 2 3 30 5
Kemendagri diterbitkan saat DPA tahun pelaksanaan sudah jika ada perubahan regulasi
ditetapkan, perubahan DPA memerlukan proses yang lama dan
proses lelang baru dapat dilakukan setelah RKA ditetapkan
23 Terlambat proses lelang karena perubahan regulasi dan waktu
pelaksanaan terlalu pendek sehingga hasil bangunan tidak sesuai
garapan dan gagal pengadaan

Ops- Risiko Klinis Hipertensi tidak terkontrol selama masa kehamilan,rujukan yang Koordinasi yang belum efektif dan 5 3 3 45 6
(KP) terlambat dari FKTP dikarenakan transportasi tidak ada dan lokasi efisien antara FKTP dan Rumah Sakit
11 jauh ibu mengalami perdarahan ,kejang dan penurunan kesadaran
serta risiko jatuh sehingga dapat terjadi kematian ibu dan anak
KATEGORI PERNYATAAN RISIKO AKAR MASALAH (PENYEBAB DAMPAK PROBABILITAS CONTROLLABILITY SCORING RANGKING
NO RISIKO UTAMA RISIKO) (D) (P) (Pengendalian)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


(5x6x7)

Ops- Risiko Klinis Jam visite dokter spesialis sama dengan jam pelayanan di Belum ada Jadwal visite spesialis 3 3 3 27 7
(KP) poliklinik, rekam medik lama disampaikan ke poliklinik
3 kemungkinan pasien menunggu lama dan ruang tunggu poliklinik
padat sehingga pasien sering komplain

Ops- Risiko Klinis Sampel terlalu banyak dan keterbatasan petugas lab. menyebabkan SPO Pelayanan Instalasi Laboratorium 3 3 3 27 8
(KP) tidak tepat diagnosa sehingga terapi yang diberikan kepada pasien PK
14 tidak sesuai

Ops- Risiko Klinis Rekam medik tercecer dan tidak ditemukan di unit rekam medik belum ada buku kendali untuk 3 3 3 27 9
(KP) dokter tidak bisa melihat riwayat penyakit dan pengobatan pasien penyusunan berkas rekam medik
2
Sehingga terapi pada pasien dilakukan mulai dari awal kembali

Ops- Risiko Klinis Petugas farmasi tidak melakukan double cek pada saat persiapan petugas farmasi yang tidak punya 3 3 3 27 10
(KP) dan penyerahan obat terapi pada pasien tidak optimal dan menjadi komitmen dalam menjalankan jadwal
5 lebih lama Dapat menyebabkan penurunan kondisi dan terjadinya dinas sehingga jumlah petugas selalu
sentinel pada pasien kurang

Ops- Risiko Klinis Rendahnya kepatuhan perawat di IGD untuk melaksanakan Tidak ada Supervisi berkala terhadap 5 5 1 25 11
(KP) pemasangan gelang identitas pasien sesuai SPO salah pasien pada kepatuhan pemasangan gelang pasien
saat pemberian obat, tindakan atau prosedur Sehingga
1 memperlambat kesembuhan pasien atau bahkan menyebabkan
kejadian sentinel

Ops- Risiko Klinis Ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit tidak Mutu pelayanan Rumah Sakit rendah 4 2 3 24 12
(KP) optimalnya mutu pelayanan RSUD sehingga dapat terkena
tuntutan hukum,
15
citra rumah sakit menjadi turun
dan pendapatan RSUD tidak tercapai

Ops- Risiko Klinis Reaksi tubuh pasien terjadi reaksi alergi dan demam sehingga belum dilakukan tindakan preventif 4 2 3 24 13
12 (KP) target transfusi tidak tercapai dan biaya bertambah sesuai dengan perkembangan ilmu baru

Ops- Risiko Klinis Kondisi dari pasien,efek samping obat-obatan dan rasa serta Tidak ada ahli masak yang profesional 3 3 2 18 14
(KP) tekstur makan yang tidak sesuai dengan kondisi pasien pasien
8 tidak mendapatkan kecukupan gizi Proses penyembuhan pasien
lambat

Ops- Risiko Klinis Rekam medik tidak disampaikan bersama dengan pasien sehingga Koordinasi yang belum efektif dan 3 3 2 18 15
(KP) skrining tidak tertulis langsung pada berkas rekam medik Evaluasi efisien antar unit dan instalasi
13 perkembangan pasien tidak terpantau dan jadwal pertemuan
pasien tidak mudah terkontrol sehingga keluhan pasien berulang
KATEGORI PERNYATAAN RISIKO AKAR MASALAH (PENYEBAB DAMPAK PROBABILITAS CONTROLLABILITY SCORING RANGKING
NO RISIKO UTAMA RISIKO) (D) (P) (Pengendalian)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


(5x6x7)

Ops- Risiko Klinis 1. Pasien tidak puas dengan seluruh pelayanan yang diberikan oleh Mutu pelayanan Rumah Sakit belum 3 3 2 18 16
(KP) RSUD 2. Budaya kerja yang tidak mendukung program kerja optimal
6 RSUD 3. Peningkatan kompetensi yang tidak sejalan dengan
peningkatan fasilitas RSUD rumah sakit tidak mendapatkan
kepercayaan dari pasien dalam hal pelayanan kesehatan Income
rumah sakit menurun dan image rumah sakit buruk
KATEGORI PERNYATAAN RISIKO AKAR MASALAH (PENYEBAB DAMPAK PROBABILITAS CONTROLLABILITY SCORING RANGKING
NO RISIKO UTAMA RISIKO) (D) (P) (Pengendalian)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


(5x6x7)

Ops- Risiko Klinis Pemadaman listrik tiba-tiba rontgen tidak dapat dilakukan, hasil pemadaman listrik tiba-tiba 2 4 2 16 17
(KP) foto rusak dan tidak jelas memperpanjang waktu pelayanan di
9
instalasi radiologi

Ops- Risiko Klinis Kondisi pasien dan pengaman bed pasien terjadinya cedera fisik Fasilatas dan tenaga yang masih belum 5 1 3 15 18
10 (KP) dan cedera kepala dapat terjadi gangguan fisik dan perdaharan memadai
otak

Ops- Risiko Klinis Obat disuplai oleh vendor pada akhir masa kontrak,tidak ada Proses administrasi dan pembayaran di 4 4 1 16 19
(KP) informasi terbuka terkait stok obat di vendor,vendor tidak keuangan sering terkendala anggaran
menyuplai obat sesuai dengan jumlah pesanan obat sering kosong
4 Pasien yang membutuhkan terapi obat tersebut tidak terlayani

Operasional (Non karena belum semua unit kerja mendapatkan formulir informasi tidak ada pemantauan dalam distribusi 3 4 1 12 20
Klinis SDM) dan aturan kepegawaian data kepegawaian tidak akurat dan dan sosialisasi formulir kepegawaian
16 disiplin pegawai kurang pengelelolaan data SDM tidak efektif
dan efisien serta kualitas Pelayanan buruk

Operasional (Non Karena belum semua petugas yang bekerja di ruang laundry Belum ada supervisi berkala penggunaan 4 3 1 12 21
Klinis) menggunakan APD petugas yang terkena cairan tubuh maupun APD
18 darah pasien yang ada di linen. sehingga petugas terpapar cairan
infeksius

Operasional (Non Karena belum semua APAR dilakukan pengecekan secara rutin Belum ada Supervisi dan evaluasi 5 2 1 10 22
17 Klinis Keselamatan APAR tidak berfungsi saat diperlukan Sehingga APAR tidak pelaksaan pengecekan APAR sesuai
Kebakaran) dapat digunakan / berfungsi saat dibutuhkan jadwal di Kartu pengecekan

Ops- Risiko Klinis Keterbatasan jumlah petugas pramusaji pasien lapar dan gelisah pengaturan sistem kerja yang belum 3 1 2 6 23
7 (KP) Mempengaruhi jadwal minum obat bagi pasien yang minum obat sesuai dengan jumlah tenaga
sesudah makan
KATEGORI PERNYATAAN RISIKO AKAR MASALAH (PENYEBAB DAMPAK PROBABILITAS CONTROLLABILITY SCORING RANGKING
NO RISIKO UTAMA RISIKO) (D) (P) (Pengendalian)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


(5x6x7)

Keterangan Controlability (Pengendalian): Kasongan, September 2022


kolom 2 diisi oleh kategori risiko (strategis, operasional, kebijakan, keuangan, kepatuhan, kecurangan (fraud), dan legal
Ketua Sub Manajemen Risiko UPT RSUD Mas Amsyar Kasongan
kolom 3 diisi pernyataan risiko yang menggambarkan peristiwa atau kejadian yang menggambarkan tidak tercapainya program atau kegiatan
kolom 4 diisi oleh akar masalah atau penyebab terjadinya risiko
kolom 5 skor dampak [1-5], tergantung tingkatan dampak
kolom 6 skor probabilitas [1-5], tergantung tingkat kemungkinan (P)
kolom 7 skor controllability [1-4], yaitu:
1 : Easy = mudah untuk dikontrol
2 : Moderate easy = agak mudah dikontrol Vilayuransi Tabayeda, S.Si
3 : Moderate difficult = agak sulit dikontrol NIP. 19781011 199703 2 001
4 : Difficult = sulit untuk dikontrol
RENCANA PENANGANAN RISIKO

ALTERNATIF TEKNIK PENANGANAN


Pengendalian yang sudah ada Rencana pengendalian
RISIKO
Penanggung
Risiko (Prioritas)
No KEGIATAN SASARAN Pemilik Risiko Jawab TL
tinggi/sangat tinggi Jenis (Detektif
Opsi Teknik Pengendalian
Uraian Penanganan Pengendalian yang sudah Efektif/ Kurang Pengendalian yang (D), Preventif
Penanganan Kegiatan Waktu
Risiko ada efektif harus ada (P), Korektif
Risiko
(K))
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Gelang identitas untuk menghindari salah pasien pada Cegah kerugian Meningkatkan pengawasan SPO pemberian Kurang Efektif Supervisi dan Observasi dan 3 bulan Detektif (D) Kepala Instalasi
pasien tidak risiko kesalahan saat pemberian obat, (Mengurangi dalam penerapan SPO dan pemasangan gelang pengecekan ulang supervisi Gawat Darurat
terpasang pasien, tindakan tindakan atau Probabilitas) perlunya perencanaan identitas pasien di IGD saat timbang terima
maupun prosedur prosedur pengadaan alat printer pasien dari IGD ke
gelang identitas pasien ruang perawatan
untuk mempermudah
mempersiapkan gelang
identitas pasien

2 Berkas rekam medik Tidak ada berkas dokter tidak bisa Cegah kerugian Mengadakan Rekam Jika ditemukan kembali Kurang Efektif Kartu kendali Supervisi kinerja 3 bulan Preventif (P) Kepala Unit
double Rekam Medik double melihat riwayat (Mengurangi Medik Elektronik rekam medik yang lama penyimpanan manual petugas RM dalam Rekam Medik
penyakit dan Probabilitas) maka akan digabungkan rekam medik persiapan dan
pengobatan pasien dengan rekam medik yang penyampaian RM ke
baru Poliklinik

Waktu tunggu Mempersingkat waktu kemungkinan pasien Cegah kerugian Pengaturan jadwal visite Menyampaikan hasil Kurang Efektif menetapkan jadwal Supervisi jam visite 3 bulan Detektif (D) Kepala Seksi
Poliklinik tunggu menunggu lama dan (Mengurangi ruangan dokter spesialis, evaluasi waktu tunggu visite yang tidak dan pengawasan Pelayanan
ruang tunggu Probabilitas) pengawasan dalam poliklinik perbulan oleh sama dengan jam kinerja petugas RM Medik dan
3 poliklinik padat pelaksanaan kinerja BPJS pelayanan rawat jalan dalam persiapan dan Keperawatan
petugas rekam medik penyampaian RM ke Rawat Jalan
Poliklinik

4 Obat kosong Mengurangi terjadinya obat sering kosong Cegah kerugian Merevisi SPO pengadaan Membuat mekanisme Efektif Perencanaan jadwal Supervisi dan asistensi 3 bulan Preventif (P) Kepala Instalasi
obat kosong diawal (Mengurangi Obat pengadaan tanpa melalui pembayaran yang revisi SPO pengadaan Farmasi
tahun Probabilitas) sistem e-catalog dengan tepat waktu
harga yang sama dengan
yang ada di sistem e-catalog
dan bekerjasama dengan
Dinas Kesehatan melalui
pengamprahan obat buffer
stock

Kesalahan tidak ada kesalahan terapi pada pasien Reduksi kerugian Meningkatkan pengawasan SPO tentang pelayanan Efektif rasa tanggungjawab supervisi kinerja staf 6 bulan Korektif (K) Kepala Instalasi
pemberian obat pada pemberian obat tidak optimal dan (Mengurangi dalam penerapan SPO dan kefarmasian dan empati dari farmasi dan Farmasi
5 pasien kepada pasien menjadi lebih lama Dampak) supervisi petugas farmasi pengawasan penerapan
dalam pelaksanaan spo
tugasnya
6 Kepuasan pasien meningkatkan rumah sakit tidak Cegah kerugian Meningkatkan kompetensi Meningkatkan mutu Efektif 1. Seleksi Evaluasi kinerja staf 1 tahun Korektif (K) Kepala Seksi
kepercayaan pasien mendapatkan (Mengurangi tenaga kesehatan dengan fasilitas dengan pengadaan kompetensi staf dan penggangaran Pelayanan
pada pelayanan yang kepercayaan dari Probabilitas) melakukan assesment dan alat medis yang memadai sesuai dengan unit yang sesuai untuk Medik dan
diberikan oleh rumah pasien dalam hal pelatihan rutin serta memberikan pelatihan yang akan dilayani peningkatan Keperawatan
sakit pelayanan kesehatan dan pendidikan staf yang 2. meningkatkan kompetensi staf Rawat Inap
dapat menunjang budaya kerja yang
peningkatan mutu lebih positif dan
pelayanan di RS beorientasi pada
keselamatan pasien
Ketepatan waktu Meningkatkan pasien lapar dan Cegah kerugian Supervisi pada saat SPO tentang pelayanan Kurang Efektif Formulir tanda Evaluasi pengawasan 1 hari Detektif (D) Kepala Instalasi
pemberian makanan efektivitas pelayanan gelisah (Mengurangi pemberian makanan pasien instalasi gizi terima diet makanan ahli gizi atau kepala Gizi
7 pada pasien instalasi gizi Probabilitas) pasien disesuaikan ruangan
dengan SPO waktu
pemberian makanan
pasien
ALTERNATIF TEKNIK PENANGANAN
Pengendalian yang sudah ada Rencana pengendalian
RISIKO
Penanggung
Risiko (Prioritas)
No KEGIATAN SASARAN Pemilik Risiko Jawab TL
tinggi/sangat tinggi Jenis (Detektif
Opsi Teknik Pengendalian
Uraian Penanganan Pengendalian yang sudah Efektif/ Kurang Pengendalian yang (D), Preventif
Penanganan Kegiatan Waktu
Risiko ada efektif harus ada (P), Korektif
Risiko
(K))
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
8 Sisa makanan yang Memperbaiki kualitas pasien tidak Cegah kerugian Supervisi pada saat SPO tentang pelayanan Kurang Efektif Kuisioner kepuasan Rvaluasi master menu 1 tahun Detektif (D) Kepala Instalasi
tidak termakan oleh penyajian makanan mendapatkan (Mengurangi pemberian makanan pasien instalasi gizi pasien terhadap setiap 1 tahun sekali Gizi
pasien untuk pasien kecukupan gizi Probabilitas) makanan yang
disajikan
Kegagalan Menghindari rontgen tidak dapat Cegah kerugian Maintenance alat secara SPO tentang pelayanan Kurang Efektif Operator genset Evaluasi Kinerja 1 hari Preventif (P) Kepala Instalasi
pelayanan rontgen terjadinya kegagalan dilakukan, hasil foto (Mengurangi berkala instalasi radiologi standby Operator Radiologi
9 pelayanan rontgen rusak dan tidak jelas Probabilitas)
saat listrik padam

10 Pasien jatuh Menghindari terjadinya cedera Cegah kerugian Meningkatkan kemampuan SPO pasien jatuh Kurang Efektif Melakukan Supervisi 1 tahun Preventif (P) Kepala Seksi
terjadinya pasien jatuh fisik dan cedera (Mengurangi menganalisa kemampuan Pemantauan terhadap Pelayanan
di rawat inap kepala Probabilitas) pasien dengan risiko jatuh, kinerja petugas Medik dan
perbaikan fasilitas secara berkala Keperawatan
Rawat Inap

Kejadian Kematian Menurunkan Risiko ibu mengalami Cegah kerugian Koordinasi dengan bidan SPO Penanganan pasien pre Efektif Kolaborasi DPJP 1. Observasi kondisi Preventif (P) Kepala Seksi
Ibu karena Kematian ibu karena perdarahan ,kejang (Mengurangi di FKTP tentang -eklamsia pasien dan makan Pelayanan
persalinan pre- pre-eklamsia dan penurunan Probabilitas) peningkatan pemantauan pasien 2. KIE pasien Medik dan
11 eklamsia kesadaran serta risiko selama masa kehamilan dan keluarga Keperawatan
jatuh pasien yang memiliki Rawat Inap
risiko pre-eklamsia

12 Reaksi alergi terjadi Antisipasi reaksi terjadi reaksi alergi Cegah kerugian Meningkatkan penerapan SPO transfusi darah di Kurang Efektif Koordinasi dengan Melakukan 1 hari Preventif (P) Kepala Seksi
selama atau sesudah alergi pada proses dan demam (Mengurangi SPO tranfusi darah ruangan petugas diunit yang pengawasan saat Pelayanan
melakukan proses transfusi darah di RS Probabilitas) pasiennya menerima dilakukan transfusi Medik dan
transfusi transfusi darah Keperawatan
Rawat Jalan
Kesalahan tindakan Meningkatkan Evaluasi Cegah kerugian rekam medik disampaikan SPO pelayanan instalasi Efektif 1. Pengawasan dalam 1. Evaluasi Penerapan 1 bulan Preventif (P) Kepala Seksi
rehabilitasi medik pelayanan rehabilitasi perkembangan (Mengurangi bersama pasien dan rekam rehab medik pelaksanaan SPO 2. Evaluasi Pelayanan
medik pasien tidak Probabilitas) medik elektronik pelayanan yang jadwal maintenance Penunjang
13 terpantau dan jadwal sesuai dengan SPO 2. alat Medik
pertemuan pasien Maintenance Alat
tidak mudah dan fasilitas terkait
terkontrol rehabilitasi medik

14 Kesalahan dalam Tidak ada kesalahan menyebabkan tidak Cegah kerugian Menambah jumlah petugas SPO Pelayanan Instalasi Kurang Efektif 1. Pengawasan 1. Evaluasi Penerapan 1 bulan Detektif (D) Kepala Instalasi
penyerahan hasil dalam penyerahan tepat diagnosa (Mengurangi laboratorium dan Laboratorium PK Penerapan SPO 2. SPO 2. Evaluasi Laboratorium
pemeriksaan hasil pemeriksaan Probabilitas) melakukan pengecekan peningkatan kinerja staf Patologi Klinik
laboratorium laboratorium hasil serta data pasien komunikasi dan
kembali koordinasi dengan
DPJP

Waktu tanggap Efektivitas tidak optimalnya Cegah kerugian Memperbaiki mutu SPO waktu tanggap Kurang Efektif 1. Kolaborasi Pengawasan 1 minggu Korektif (K) Case Manager
komplain penanganan komplain mutu pelayanan (Mengurangi pelayanan terutama komplain penyelesaian dengan berkelanjutan MPP ,
RSUD Probabilitas) komunikasi efektif antara pihak Humas, Bidang
pasien dan staf rumah sakit terkait/unit/bagian di Pelayanan ditempat
15 sehingga terbina hubungan tempat terjadinya terjadinya komplain
yang baik komplain 2.
Meningkatkan
komunikasi efeketif

16 Pengelolaan SDM pengelolaan SDM data kepegawaian Reduksi kerugian formulir dibagikan ke formulir informasi dan Kurang Efektif Monitoring berkala Supervisi dan evaluasi 1 tahun Korektif (K) Kepala Sub
yang efektif, efisien tidak akurat dan (Mengurangi seluruh unit kerja dan aturan pegawai sudah ada penerapan aturan dan kinerja pada tiap Bagian
dan taat aturan; disiplin pegawai Dampak) disosialisasikan serta disiplin pegawai bidang dan unit Kepegawaian
kepuasan pegawai > kurang dimonitoring dan Hukum
80%
Pemeliharaan APAR tersedia dan APAR tidak Cegah kerugian Supervisi APAR secara kartu pengecekan APAR Efektif Menambahkan Pelatihan pengecekan 1 jam Preventif (P) Komite K3RS
17 (maintenance) terisi serta berfungsi berfungsi saat (Mengurangi berkala dan tercatat di Uraian Tugas APAR
APAR secara rutin dengan baik 100% diperlukan Probabilitas) kartu pengecekan delegasi unit untuk
melakukan
pengecekan
ALTERNATIF TEKNIK PENANGANAN
Pengendalian yang sudah ada Rencana pengendalian
RISIKO
Penanggung
Risiko (Prioritas)
No KEGIATAN SASARAN Pemilik Risiko Jawab TL
tinggi/sangat tinggi Jenis (Detektif
Opsi Teknik Pengendalian
Uraian Penanganan Pengendalian yang sudah Efektif/ Kurang Pengendalian yang (D), Preventif
Penanganan Kegiatan Waktu
Risiko ada efektif harus ada (P), Korektif
Risiko
(K))
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
18 Pengelolaan laundry Petugas yang bekerja petugas yang terkena Cegah kerugian Penyediaan APD dan SPO pengelolaan laundry Efektif Pengawasan Supervisi 1 hari Preventif (P) Kepala Seksi
dalam pengelolaan cairan tubuh maupun (Mengurangi sosialisasi penggunaannya penggunaan APD, Pelayanan
laundry menggunakan darah pasien yang Probabilitas) penilaian kepatuhan Penunjang Non
APD sesuai standard; ada di linen. penggunaan APD Medik
kepatuhan petugas >
80%

Pemeliharaan alat- Tidak ada kerusakan kondisi pasien tidak Cegah kerugian Manitenance yang SPO pemeliharaan alat Efektif mendelegasikan Pelatihan maintenance 1 bulan Preventif (P) Kepala Seksi
alat medis di ICU alat-alat medis di ICU dapat terpantau (Mengurangi terjadwal dan supervisi medis di ICU manitenance alat alat yang ada di Unit Pelayanan
19 Probabilitas) penggunaan alat medis kepada staf di unit ICU Penunjang
secara berkala di ICU ICU untuk keadaan Medik
darurat
20 Akreditasi rumah Tercapainya tingkat tidak tercapainya Cegah kerugian 1. Rekruitmen SDM sesuai 1. Tersedia peta jabatan Efektif 1. Keterlibatan semua dukungan Top dan 1 tahun Korektif (K) Direktur UPT
sakit akreditasi paripurna tingkat akreditasi (Mengurangi kualifikasi yang diperlukan untuk RSUD pihak dalam Midlle manajemen RSUD Mas
paripurna Probabilitas) melalui jalur selain CPNS, 2. Tersedia standar alat dan pelaksanaan tugas Amsyar
2. Penyediaan anggaran bangunan dari Kementerian dan fungsi 2. Kasongan
untuk belanja alat Kesehatan Menjadikan kegiatan
kesehatan,pendidikan dan 3. Tersedia standar akreditasi sebagai
pelatihan sesuai dengan kompetensi dari budaya kerja
kompetensi, untuk Kementerian Kesehatan
pengembangan dan
pemeliharaan bangunan

Kejadian sentinel Tidak ada kejadian terjadinya kejadian Cegah kerugian 1. Rapat koordinasi semua penetapan SPM RSUD Kurang Efektif Pengawasan secara Pelatihan peningkatan 1 tahun Preventif (P) Direktur UPT
pada pelayanan sentinel di rumah sakit sentinel di RSUD (Mengurangi bidang dalam menetapkan sudah tersedia periodik terhadap kompetensi staf secara RSUD Mas
rumah sakit Probabilitas) metode pengawasan dan penerapan SPM kontinu baik internal Amsyar
penanggungjawab disetiap unit, SPO maupun eksternal Kasongan
pengawasan terhadap Peyanan yang terkait
pelaksanaan pelayanan, keselamatan pasien
21 2. Pengawasan terhadap
pelaksanaan SPO terkait
keselamatan pasien,
3. Membentuk SPI dan
Tim KMKB

22 Penilaian mutu Peningkatan mutu Rendahnya nilai Reduksi kerugian 1. Regulasi terkait reward SPO pelayanan di rumah Efektif Evaluasi penanganan Evaluasi pengendalian 24 jam Korektif (K) Direktur UPT
RSUD pelayanan rumah sakit kepuasan pasien (Mengurangi dan punisment, sakit dan SPO alur komplain komplain RSUD Mas
terhadap pelayanan Dampak) 2. Menunjuk pengawas komplain Amsyar
RSUD khusus terkait pelayanan Kasongan
pasien (Case Manager)
3. Adanya komitmen
bersama seluruh pegawai
rumah sakit untuk
memperbaiki pola
pelayanan yang diberikan
ALTERNATIF TEKNIK PENANGANAN
Pengendalian yang sudah ada Rencana pengendalian
RISIKO
Penanggung
Risiko (Prioritas)
No KEGIATAN SASARAN Pemilik Risiko Jawab TL
tinggi/sangat tinggi Jenis (Detektif
Opsi Teknik Pengendalian
Uraian Penanganan Pengendalian yang sudah Efektif/ Kurang Pengendalian yang (D), Preventif
Penanganan Kegiatan Waktu
Risiko ada efektif harus ada (P), Korektif
Risiko
(K))
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Proses pengadaan Pengadaan barang dan Terlambat proses Reduksi kerugian 1. Mengikuti kegiatan di input dalam Efektif Perubahan sub Mengirimkan surat 2 hari Korektif (K) Kepala Bagian
barang dan jasa jasa DAK fasilitas lelang karena (Mengurangi perkembangan penetapan aplikasi SIRUP segera kegiatan di SIPD permohonan untuk Kesekretariatan,
kesehatan sesuai perubahan regulasi Dampak) regulasi, setelah RKA ditetapkan menjadi prioritas tim buka kuncikegiatan Kepala Bagian
timeline 2. Mempersiapkan anggaran Kabupaten kepada Setda,Kepala Keuangan,
dokumen yang diperlukan, Katingan Bappelitbang Kepala Bidang
3. Kerjasama dengan pihak Pelayanan
terkait dalam penyesuaian Medik dan
23 perubahan regulasi Kepala Bidang
(Bapelitbang, BPKAD, PelayananPenun
UKPBJ) jang

Kolom (2) diisi dengan kegiatan (sama dengan kolom B di Register Risiko)
Kolom (3) diisi dengan sasaran kegiatan (sama dengan kolom C di Register Risiko) Kasongan, September 2022
Kolom (4) diisi dengan risiko prioritas, yaitu tinggi atau sangat tinggi Ketua Sub Manajemen Risiko UPT RSUD Mas Amsyar Kasongan
kolom (5) diisi dengan Opsi Teknik Penanganan Risiko (menghindar, mengurangi probabiilitas, mengurangi dampak, transfer risiko (sama dengan kolom Q pada Register Risiko
Kolom (6) diisi dengn Uraian Penanganan Risiko (sama dengan kolom R di Register Risiko)
kolom (7) diisi dengan pengendalian yang sudah ada dalam menangani risiko yang diidentifikasi (sama dengan kolom J pada Register Risiko)
kolom (8) diisi dengan jelas, (efektif, kurang efektig atau tidak efektif)
kolom (9) diisi jelas dengan pengendalian yang harus ada
kolom (10) diisi kegiatan untuk rencana pengendalian yang akan dilakukan
kolom (11) diisi jelas waktu untuk rencana pengendalian Vilayuransi Tabayeda, S.Si
kolom (12) diisi jenis rencana pengendalian; Detektif (D): untuk mendeteksi / Preventif (P): untuk mencegah / Korektif (K): untuk perbaikan NIP. 19781011 199703 2 001
Kolom (13) diisi pemilik risiko
kolom (14) diisi penanggung jawab TL pengendalian Risiko
PEMANTAUAN PENANGANAN PENGENDALIAN RISIKO

Penanganan Waktu Pemantauan


Penanggung
No Kegiatan Sasaran Risiko (Prioritas) Realisasi Usulan perbaikan Jawab
Rencana Yang Belum
(Kegiatan Rencana Realisasi Pemantauan
(Pengendalian yg harus ada) Tertangani
Rencana Pengendalian )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Gelang identitas untuk menghindari risiko salah pasien pada saat Supervisi dan pengecekan ulang saat Observasi dan supervisi Kepala Instalasi
pasien tidak kesalahan pasien, pemberian obat, tindakan timbang terima pasien dari IGD ke Gawat Darurat
terpasang tindakan maupun atau prosedur ruang perawatan
prosedur
2 Berkas rekam Tidak ada berkas Rekam dokter tidak bisa melihat Kartu kendali penyimpanan manual Supervisi kinerja petugas Kepala Unit
medik double Medik double riwayat penyakit dan rekam medik RM dalam persiapan dan Rekam Medik
pengobatan pasien penyampaian RM ke
Poliklinik

3 Waktu tunggu Mempersingkat waktu kemungkinan pasien menetapkan jadwal visite yang tidak Supervisi jam visite dan Kepala Seksi
Poliklinik tunggu menunggu lama dan sama dengan jam pelayanan rawat pengawasan kinerja Pelayanan Medik
ruang tunggu poliklinik jalan petugas RM dalam dan Keperawatan
padat persiapan dan Rawat Jalan
4 Obat kosong Mengurangi terjadinya obat sering kosong Perencanaan jadwal pembayaran penyampaian
Supervisi dan RM ke
asistensi Kepala Instalasi
obat kosong diawal tahun yang tepat waktu Poliklinik
revisi SPO pengadaan Farmasi

5 Kesalahan tidak ada kesalahan terapi pada pasien tidak rasa tanggungjawab dan empati dari supervisi kinerja staf Kepala Instalasi
pemberian obat pemberian obat kepada optimal dan menjadi petugas farmasi dalam pelaksanaan farmasi dan pengawasan Farmasi
pada pasien pasien lebih lama tugasnya penerapan spo

6 Kepuasan pasien meningkatkan rumah sakit tidak 1. Seleksi kompetensi staf sesuai Evaluasi kinerja staf dan Kepala Seksi
kepercayaan pasien pada mendapatkan dengan unit yang akan dilayani 2. penggangaran yang Pelayanan Medik
pelayanan yang diberikan kepercayaan dari pasien meningkatkan budaya kerja yang sesuai untuk peningkatan dan Keperawatan
oleh rumah sakit dalam hal pelayanan lebih positif dan beorientasi pada kompetensi staf Rawat Inap
kesehatan keselamatan pasien
7 Ketepatan waktu Meningkatkan efektivitas pasien lapar dan gelisah Formulir tanda terima diet makanan Evaluasi pengawasan ahli Kepala Instalasi
pemberian pelayanan instalasi gizi pasien disesuaikan dengan SPO gizi atau kepala ruangan Gizi
makanan pada waktu pemberian makanan pasien
pasien
8 Sisa makanan yang Memperbaiki kualitas pasien tidak Kuisioner kepuasan pasien terhadap Rvaluasi master menu Kepala Instalasi
tidak termakan oleh penyajian makanan untuk mendapatkan kecukupan makanan yang disajikan setiap 1 tahun sekali Gizi
pasien pasien gizi
9 Kegagalan Menghindari terjadinya rontgen tidak dapat Operator genset standby Evaluasi Kinerja Kepala Instalasi
pelayanan rontgen kegagalan pelayanan dilakukan, hasil foto Operator Radiologi
rontgen saat listrik padam rusak dan tidak jelas
Penanganan Waktu Pemantauan
Penanggung
No Kegiatan Sasaran Risiko (Prioritas) Realisasi Usulan perbaikan Jawab
Rencana Yang Belum
(Kegiatan Rencana Realisasi Pemantauan
(Pengendalian yg harus ada) Tertangani
Rencana Pengendalian )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
10 Pasien jatuh Menghindari terjadinya terjadinya cedera fisik Melakukan Pemantauan terhadap Supervisi Kepala Seksi
pasien jatuh di rawat inap dan cedera kepala kinerja petugas secara berkala Pelayanan Medik
dan Keperawatan
Rawat Inap
11 Kejadian Kematian Menurunkan Risiko ibu mengalami Kolaborasi DPJP 1. Observasi kondisi Kepala Seksi
Ibu karena Kematian ibu karena pre- perdarahan ,kejang dan pasien dan makan pasien Pelayanan Medik
persalinan pre- eklamsia penurunan kesadaran 2. KIE pasien dan dan Keperawatan
eklamsia serta risiko jatuh keluarga Rawat Inap
12 Reaksi alergi terjadi Antisipasi reaksi alergi terjadi reaksi alergi dan Koordinasi dengan petugas diunit Melakukan pengawasan Kepala Seksi
selama atau pada proses transfusi demam yang pasiennya menerima transfusi saat dilakukan transfusi Pelayanan Medik
sesudah melakukan darah di RS darah dan Keperawatan
proses transfusi Rawat Jalan

13 Kesalahan tindakan Meningkatkan pelayanan Evaluasi perkembangan 1. Pengawasan dalam pelaksanaan 1. Evaluasi Penerapan Kepala Seksi
rehabilitasi medik rehabilitasi medik pasien tidak terpantau pelayanan yang sesuai dengan SPO 2. SPO 2. Evaluasi jadwal Pelayanan
dan jadwal pertemuan Maintenance Alat dan fasilitas terkait maintenance alat Penunjang Medik
pasien tidak mudah rehabilitasi medik
terkontrol
14 Kesalahan dalam Tidak ada kesalahan menyebabkan tidak tepat 1. Pengawasan Penerapan SPO 2. 1. Evaluasi Penerapan Kepala Instalasi
penyerahan hasil dalam penyerahan hasil diagnosa peningkatan komunikasi dan SPO 2. Evaluasi kinerja Laboratorium
pemeriksaan pemeriksaan laboratorium koordinasi dengan DPJP staf Patologi Klinik
laboratorium
15 Waktu tanggap Efektivitas penanganan tidak optimalnya mutu 1. Kolaborasi penyelesaian dengan Pengawasan Case Manager
komplain komplain pelayanan RSUD pihak terkait/unit/bagian di tempat berkelanjutan MPP ,
terjadinya komplain 2. Humas, Bidang
Meningkatkan komunikasi efeketif Pelayanan ditempat
terjadinya komplain
16 Pengelolaan SDM pengelolaan SDM yang data kepegawaian tidak Monitoring berkala penerapan aturan Supervisi dan evaluasi Kepala Sub Bagian
efektif, efisien dan taat akurat dan disiplin dan disiplin pegawai kinerja pada tiap bidang Kepegawaian dan
aturan; kepuasan pegawai pegawai kurang dan unit Hukum
> 80%
17 Pemeliharaan APAR tersedia dan terisi APAR tidak berfungsi Menambahkan Uraian Tugas delegasi Pelatihan pengecekan Komite K3RS
(maintenance) serta berfungsi dengan saat diperlukan unit untuk melakukan pengecekan APAR
APAR secara rutin baik 100%

18 Pengelolaan Petugas yang bekerja petugas yang terkena Pengawasan penggunaan APD, Supervisi Kepala Seksi
laundry dalam pengelolaan cairan tubuh maupun penilaian kepatuhan penggunaan Pelayanan
laundry menggunakan darah pasien yang ada di APD Penunjang Non
APD sesuai standard; linen. Medik
kepatuhan petugas > 80%

19 Pemeliharaan alat- Tidak ada kerusakan alat- kondisi pasien tidak mendelegasikan manitenance alat Pelatihan maintenance Kepala Seksi
alat medis di ICU alat medis di ICU dapat terpantau kepada staf di unit ICU untuk alat yang ada di Unit ICU Pelayanan
keadaan darurat Penunjang Medik
Penanganan Waktu Pemantauan
Penanggung
No Kegiatan Sasaran Risiko (Prioritas) Realisasi Usulan perbaikan Jawab
Rencana Yang Belum
(Kegiatan Rencana Realisasi Pemantauan
(Pengendalian yg harus ada) Tertangani
Rencana Pengendalian )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
20 Akreditasi rumah Tercapainya tingkat tidak tercapainya tingkat 1. Keterlibatan semua pihak dalam dukungan Top dan Direktur UPT
sakit akreditasi paripurna akreditasi paripurna pelaksanaan tugas dan fungsi 2. Midlle manajemen RSUD Mas
Menjadikan kegiatan akreditasi Amsyar Kasongan
sebagai budaya kerja
21 Kejadian sentinel Tidak ada kejadian terjadinya kejadian Pengawasan secara periodik terhadap Pelatihan peningkatan Direktur UPT
pada pelayanan sentinel di rumah sakit sentinel di RSUD penerapan SPM disetiap unit, SPO kompetensi staf secara RSUD Mas
rumah sakit Peyanan yang terkait keselamatan kontinu baik internal Amsyar Kasongan
pasien maupun eksternal
22 Penilaian mutu Peningkatan mutu Rendahnya nilai Evaluasi penanganan komplain Evaluasi pengendalian Direktur UPT
RSUD pelayanan rumah sakit kepuasan pasien terhadap komplain RSUD Mas
pelayanan RSUD Amsyar Kasongan
23 Proses pengadaan Pengadaan barang dan Terlambat proses lelang Perubahan sub kegiatan di SIPD Mengirimkan surat Kepala Bagian
barang dan jasa jasa DAK fasilitas karena perubahan menjadi prioritas tim anggaran permohonan untuk buka Kesekretariatan,
kesehatan sesuai timeline regulasi Kabupaten Katingan kuncikegiatan kepada Kepala Bagian
Setda,Kepala Keuangan, Kepala
Bappelitbang Bidang Pelayanan
Medik dan Kepala
Bidang
PelayananPenunjan
g

Kasongan, September 2022


Ketua Sub Manajemen Risiko UPT RSUD Mas Amsyar Kasongan
kolom (2) diisi kegiatan (sama seperti kolom B di Rencana Penanganan Risiko)
Kolom (3) diisi sasaran kegiatan (sama seperti kolom C di Rencana Penanganan Risiko)
Kolom (4) diisi dengan risiko prioritas, yaitu tinggi atau sangat tinggi (sama seperti kolom D di Rencana Penanganan Risiko)
kolom (5) diisi rencana penaganan (sama seperti kolom I di Rencana Penanganan Risiko)
kolom (6) diisi realisasi penanganan (sama seperti kolom J di Rencana Pengendalian Risiko)
kolom (7) diisi penanganan yang belum tertangani
kolom (8) diisi usulan perbaikan Vilayuransi Tabayeda, S.Si
kolom (9,10) diisi rencana dan realisasi waktu penanganan NIP. 19781011 199703 2 001
kolom (11) diisi oleh petugas yang kompeten sesuai dengan permasalahan yang ditangani
Laporan Pemantauan
Koordinator Manajemen Risiko
Periode : tahun 2022

Penanganan Risiko Status Risiko


Prioritas Risiko
Aksi/Pengendalian Output Target Realisasi Waktu Implementasi Penanggung Jawab Trend (naik/turun)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Akreditasi rumah 1. Rekruitmen SDM sesuai kualifikasi yang diperlukan
sakit melalui jalur selain CPNS,
2. Penyediaan anggaran untuk belanja alat
kesehatan,pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
kompetensi, untuk pengembangan dan pemeliharaan
bangunan

Kejadian sentinel 1. Rapat koordinasi semua bidang dalam menetapkan metode


pada pelayanan rumah pengawasan dan penanggungjawab pengawasan terhadap
sakit pelaksanaan pelayanan,
2. Pengawasan terhadap pelaksanaan SPO terkait
keselamatan pasien,
3. Membentuk SPI dan Tim KMKB

Pemeliharaan alat-alat Manitenance yang terjadwal dan supervisi penggunaan alat


medis di ICU medis secara berkala di ICU

Penilaian mutu RSUD 1. Regulasi terkait reward dan punisment,


2. Menunjuk pengawas khusus terkait pelayanan pasien
(Case Manager)
3. Adanya komitmen bersama seluruh pegawai rumah sakit
Proses pengadaan 1. Mengikuti
untuk perkembangan
memperbaiki penetapan
pola pelayanan yangregulasi,
diberikan
barang dan jasa 2. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan,
3. Kerjasama dengan pihak terkait dalam penyesuaian
perubahan regulasi (Bapelitbang, BPKAD, UKPBJ)

Kejadian Kematian Koordinasi dengan bidan di FKTP tentang peningkatan


Ibu karena persalinan pemantauan selama masa kehamilan pasien yang memiliki
pre-eklamsia risiko pre-eklamsia

Waktu tunggu Menyampaikan hasil evaluasi waktu tunggu poliklinik


Poliklinik perbulan oleh BPJS

Kesalahan dalam Menambah jumlah petugas laboratorium dan melakukan


penyerahan hasil pengecekan hasil serta data pasien kembali
pemeriksaan
laboratorium
Berkas rekam medik Mengadakan Rekam Medik Elektronik
double

Kesalahan pemberian Meningkatkan pengawasan dalam penerapan SPO dan


obat pada pasien supervisi

Gelang identitas Meningkatkan pengawasan dalam penerapan SPO dan


pasien tidak terpasang perlunya perencanaan pengadaan alat printer gelang identitas
pasien untuk mempermudah mempersiapkan gelang identitas
pasien
Waktu tanggap Memperbaiki mutu pelayanan terutama komunikasi efektif
komplain antara pasien dan staf rumah sakit sehingga terbina hubungan
yang baik

Reaksi alergi terjadi Meningkatkan penerapan SPO tranfusi darah


selama atau sesudah
melakukan proses
transfusi
Sisa makanan yang Supervisi pada saat pemberian makanan pasien
tidak termakan oleh
pasien
Kesalahan tindakan rekam medik disampaikan bersama pasien dan rekam medik
rehabilitasi medik elektronik

Kepuasan pasien Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dengan


melakukan assesment dan pelatihan rutin

Kegagalan pelayanan Maintenance alat secara berkala


rontgen
Pasien jatuh Meningkatkan kemampuan menganalisa kemampuan pasien
dengan risiko jatuh, perbaikan fasilitas
Obat kosong Merevisi SPO pengadaan Obat

Pengelolaan SDM formulir dibagikan ke seluruh unit kerja dan disosialisasikan


serta dimonitoring

Pengelolaan laundry Penyediaan APD dan sosialisasi penggunaannya

Pemeliharaan Supervisi APAR secara berkala dan tercatat di kartu


(maintenance) APAR pengecekan
secara rutin

Ketepatan waktu Supervisi pada saat pemberian makanan pasien


pemberian makanan
pada pasien

Kasongan, September 2022


kolom (1) diisi prioritas risiko Ketua Sub Manajemen Risiko UPT RSUD Mas Amsyar Kasongan
Kolom (2) diisi aksi/pengendalian penanganan risiko
Kolom (3) diisi ouput penanganan risiko
kolom (4) diisi target penanganan risiko
kolom (5) diisi realisasi penanganan risiko
kolom (6) diisi waktu implementasi penanganan risiko
kolom (7) diisi penanggung jawab Vilayuransi Tabayeda, S.Si
kolom (8) diisi trend status risiko (naik/turun) NIP. 19781011 199703 2 001
kolom (9) diisi level risiko
Status Risiko
Level Risiko
(9)
September 2022
PT RSUD Mas Amsyar Kasongan

Tabayeda, S.Si
1 199703 2 001

Anda mungkin juga menyukai