Anda di halaman 1dari 13

HAZZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT AND DETERMINING CONTROL (HIRADC)

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PENENTUAN PENGENDALIAN


BENGKEL MOBIL
Risk Matrix
Consequence/Konsekuensi
Likelihood/ 1 2 3 4 5
Kemungkinan Insignificant/ Minor/ kecil Moderat/ Major/ Catastrophic/
sangat kecil sedang besar sangat besar
5
Almost certain/ 5H 10H 15E 20E 25E
hampir pasti
4
Likely/sangat 4M 8H 12H 16E 20E
mungkin terjadi
3
Posible/mungkin 3L 6M 9H 12E 15E
2
Unlikely/hampir 2L 4L 6M 8H 10E
tidak mungkin
1
Rare/jarang 1L 2L 3M 4H 5H
Sekali

Penilaian Residual
Penilaian Resiko
Risk / Resiko Sisa

Hazard / Bahaya
Activity and Area Risk Control / Action / Remarks /

Level Risiko Sisa


No (sumber bahaya) Impact / Dampak
Area dan Akifitas Pengendalian Resiko Keterangan

Level Risiko
C
R

R
L

L
1. sepatu safety, helm safety ,
pengawasan rekan kerja

pengecekan jenis muatan


1 kendaraan
material jatuh tertimpa 5 3 2 30 5 3 1 15 kecil
2. pengawasan K3

3. Laporkan ke mekanik jika ada


kesulitan

1. helm safety , safety line , rambu


safety

2. sepatu safety
pengecekan sisterm keamanan
2. dengan amano
tempat kerja licin terpeleset 5 3 2 30 5 2 2 20 dapat diterima

3. rambu safety

4. safety line

helm safety , safety line , rambu safety

material dari ketinggian memar , luka gores 5 3 2 30 5 2 1 10 kecil

sepatu safety

rambu safety

tempat kerja licin memar 5 3 2 30 sepatu safety 5 2 2 20 dapat diterima

safety line

Berjalan di area kerja (peralatan ,


3 bengel , dok opung)

safety shoes

sisa materialjatuh/tergeletak tersandung 5 2 2 20 5 2 1 10 kecil

safety line

rambu safety
HAZZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT AND DETERMINING CONTROL (HIRADC)
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PENENTUAN PENGENDALIAN
RECRUITMEN DRIVER DAN OPERATOR
Risk Matrix
Consequence/Konsekuensi
Likelihood/ 1 2 3 4 5
Kemungkinan Insignificant/ Minor/ kecil Moderat/ Major/ Catastrophic/
sangat kecil sedang besar sangat besar
5
Almost certain/ 5H 10H 15E 20E 25E
hampir pasti
4
Likely/sangat 4M 8H 12H 16E 20E
mungkin terjadi
3
Posible/mungkin 3L 6M 9H 12E 15E
2
Unlikely/hampir 2L 4L 6M 8H 10E
tidak mungkin
1
Rare/jarang 1L 2L 3M 4H 5H
Sekali

Penilaian Residual
Penilaian Resiko
Risk / Resiko Sisa

Hazard / Bahaya
Activity and Area Risk Control / Action / Remarks /

Level Risiko Sisa


No (sumber bahaya) Impact / Dampak
Area dan Akifitas Pengendalian Resiko Keterangan

Level Risiko
C
R

R
L

L
1. Calon karyawan harus tamat
sekolah minimal sekolah dasar yang
dibuktikan dengan ijazah pendidikan
terakir

2. Cukup umur sesuai dengan


peraturan pemerintah untuk bekerja
yaitu minimal usia 17 th dan memiliki
KTP

3. Memiliki SIM polisi asli yang di


sesuaikan dengan jenis kendaraan
atau alat yang akan di operasikan (Sim
A untuk kendaraan jenis LV, SIM B, BI
Berkas administrasi sebagai untuk kendaraan menengah jenis truck
Calon karyawan gagal dalam proses kecil dan bis, BII, BII U untuk
persyaratan calon karyawan 3 2 6 M 2 1 2 L HRD
administasi tahap awal mengoperasikan kendaraan besar
tidak terpenuhi
seperti dump truck dan alat berat)

4. Calon karyawan harus memiliki


pengalaman dalam mengoperasikan
kendaraan atau alat minimal 1 Th kerja
untuk jenis pengoperasian kendaraan
atau alat yang sama

5. Memiliki surat keterangan sehat,


bebas narkoba dari instansi kesehatan
terkait, SKCK dari pihak kepolisian
(semuanya harus masih berlaku)

1. Setiap calon karyawan wajib bisa


baca tulis

2. Calon karyawan wajib mengikuti


Calon karyawan tidak dapat mengisi proses tes teory yang dilaksanakan di
Calon karyawan tidak bisa baca form checklis harian (P2H), tidak divisi safety PT. BDM dan wajib lulus
4 3 12 H 2 1 2 L HRD & SAFETY PT. BDM
tulis (buta huruf) mengerti rambu-rambu lalulintas, tidak
dapat mengisi time sheet, Dsb
3. Calon karyawan harus mampu
mengisi informasi biodata diri pada
saat proses pelaksanaan safety
induksi di PT. BDM (Form induksi
karyawan baru)

Penerimaan calon karyawan baru


1. untuk Driver & Operator 1. Pihak kontraktor harus melengkapi
diantaranya (surat permohonan untuk
tes teory yang ditanda tangani oleh
pihak pengawas dan PJO kontraktor
dengan lampiran fotocopy form bukti
dilakukan tes P2H oleh calon
karyawan kontraktor, fotocopy SIM
polisi yang masih berlaku yang
disesuaikan dengan tipe unit yang
akan dioperasikan serta
memperlihatkan bukti SIM polisi yang
asli, fotocopy KTP)
Berkas administrasi pengajuan
uji materi/ tes teory yang Berkas pengajuan uji materi/ tes teory
diajukan pihak kontraktor untuk calon karyawan ke safety PT. BDM di 3 2 6 M 2 1 2 L HRD & SAFETY PT. BDM
calon karyawanya ke safety PT. tolak/ ditunda
BDM tidak lengkap 2. Calon Driver/ operator tidak boleh
bekerja pada perusahaan/kontrakotr
lain di bawah naungan PT. BDM

3. Apabila ada calon Driver/ operator


dari kontraktor berpindah ke kontrakor
lainya namun masih di bawah
naungan PT. BDM wajib istirahat
selama 3 bulan yang di buktikan
dengan surat pengalaman kerja dari
tempat bekerja sebelumnya

1. Pihak safety PT. BDM membagikan


kisi-kisi bahan uji/tes ke masing-
masing perwakilan kontraktor

2. Pihak kontraktor membantu


memberikan bimbingan kilat kepada
calon karyawan yang akan mengikuti
uji materi/tes teory di PT. BDM
Calon karyawan tidak
menguasai materi yang di Gagal uji materi/ tes teory 4 2 8 H 2 1 2 L HRD & SAFETY PT. BDM
ujikan/tes 3. Mengikuti jadwal uji materi/ tes teory
yang telah ditetapkan oleh pihak safety
PT. BDM
menguasai materi yang di Gagal uji materi/ tes teory 4 2 8 H 2 1 2 L HRD & SAFETY PT. BDM
ujikan/tes

4. Calon karyawan yang gagal dalam


tes teory akan diberikan kesempatan
hingga 3x untuk remedial dan jika
gagal tidak dizinkan lagi untuk
melanjutkan proses recruitment
1. Pihak kontraktor harus melengkapi
diantaranya (surat permohonan untuk
safety induction yang ditanda tangani
oleh pihak pengawas dan PJO
kontraktor, dengan lampiran fotocopy
Berkas administrasi pengajuan SIM polisi yang masih berlaku yang
safety induction yang diajukan Berkas pengajuan untuk safety induction disesuaikan dengan tipe unit yang
pihak kontraktor untuk calon calon karyawan kontraktor ke safety PT. 2 1 2 L akan dioperasikan serta 1 1 1 L HRD & SAFETY PT. BDM
karyawanya ke safety PT. BDM BDM di tolak/ di tunda memperlihatkan bukti SIM polisi yang
tidak lengkap asli, fotocopy KTP)

2. Mengikuti jadwal safety induction


yang telah ditetapkan oleh pihak safety
PT. BDM

Safety Induction oleh pihak Safety 1. Setiap peserta yang mengikuti


2 PT. BDM safety induction wajib mengisi form
safety induction/ form biodata calon
karyawan

2. Setiap telp genggam/ hand phond


peserta yang mengikuti safety
Calon karyawan/ peserta yang Calon karyawan/peserta safety induction induction harus di non aktifkan
mengikuti safety induction tidak tidak memahami dengan baik tentang
3 2 6 M 2 1 2 L SAFETY PT. BDM
memahami materi safety peraturan-peraturan yang berlaku di
induction kawasan PT. BDM 3. Setiap peserta yang mengikuti
safety induction wajib memperhatikan
materi yang disampaikan.

4. Pihak pemberi materi safety


induction melakukan sesi tanya jawab
seputaran materi yang disampaikan
dengan peserta safety induction

1. Adminitrasi safety PT. BDM harus


memastikan penginputan data sesuai
Penginputan data oleh Terjadinya perbedaan data antara dengan biodata calon karyawan
Penerbitan SIMPER sementara
3 untuk calon Driver/ operator
adminsitrasi safety PT. BDM SIMPER sementara dengan biodata 2 2 4 L 2 1 2 L SAFETY PT. BDM
tidak sesuai benar calon karyawan kontraktor
2. SIMPER sementara berlaku 2
minggu sejak SIMPER sementara di
terbitkan

1. Pihak trainer kontraktor melakukan


uji kelayakan pengoperasian unit/ tes
lapangan sesuai dengan SOP yang
Calon Driver/ operator tidak telah di tetapkan
Uji kelayakan pengoperasian unit/
menguasai sistem Calon Driver/ operator gagal dalam uji
tes praktek lapangan calon Driver/
4 operator oleh pihak trainer dari
pengoperasian kendaraan kelayakan pengoperasian unit/ tes 4 2 8 H 2 2 4 L TRAINER/ KEPALA KENDARAAN
sesuai dengan kebutuhan praktek lapangan 2, Apabila calon Driver/ operator gagal
kontraktor dalam proses uji kelayakan
perusahaan
pengoperasian unit/ tes praktek
lapangan, SIMPER sementara harus
di cabut dan dikembalikan kepada
pihak safety PT. BDM

1. Orinetasi dilapangan harus di


dampingi oleh pihak trainer/ Driver/
operator senior yang di tunjuk oleh
PJO dari kontraktor

Driver/ operator tidak mengusai 2. Masa orientasi lapangan harus


Orientasi lapangan untuk Driver/ pengoperasian kendaraan pada Driver/ Operator mengalami kecelakaan dilakukan selama 7 hari dengan
5 operator karyawan baru saat terjadi perubahan kondisi selama proses orientasi lapangan
3 3 9 H dibuktikan dengan form orientasi (pada 2 2 4 L TRAINER/ KEPALA KENDARAAN
medan hari 8 harus di serahkan kepada pihak
safety PT. BDM)

3. Driver/ operator harus mematuhi


SOP pengoperasian kendaraan yang
di berlakukan oleh pihak PT. BDM

1. Sebelum masa berlaku SIMPER


Pihak kontraktor tidak sementara berakhir, pihak kontraktor
menyerahkan PERMIT (Form harus segera menyerahkan PERMIT
Driver gagal mendapatkan SIMPER
6 Penerbitan SIMPER permamanet aplication request SIMPER)
permanent
2 1 2 L (Form aplication request SIMPER) 2 1 2 L HRD & SAFETY PT. BDM
untuk penerbitan SIMPER kepada pihak safety PT. BDM dengan
permanent melampirkan foto caopy SIMPER
sementara dari Driver/ operator

Di Setujui Oleh : Disiapkan Oleh :

Kepala Teknik Tambang Divisi HSE


HAZZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT AND DETERMINING CONTROL (HIRADC)
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PENENTUAN PENGENDALIAN
TANGGAP DARURAT
Risk Matrix
Consequence/Konsekuensi
Likelihood/ 1 2 3 4 5
Kemungkinan Insignificant/ Minor/ kecil Moderat/ Major/ Catastrophic/
sangat kecil sedang besar sangat besar
5
Almost certain/ 5H 10H 15E 20E 25E
hampir pasti
4
Likely/sangat 4M 8H 12H 16E 20E
mungkin terjadi
3
Posible/mungkin 3L 6M 9H 12E 15E
2
Unlikely/hampir 2L 4L 6M 8H 10E
tidak mungkin
1
Rare/jarang 1L 2L 3M 4H 5H
Sekali

Penilaian Residual
Penilaian Resiko
Risk / Resiko Sisa

Hazard / Bahaya
Activity and Area Risk Control / Action / Remarks /

Level Risiko Sisa


No (sumber bahaya) Impact / Dampak
Area dan Akifitas Pengendalian Resiko Keterangan

Level Risiko
C
R

R
L

L
1. Segera membuatkan struktur
oraganisasi
1 Struktur organisasi Belum ada struktur organisasi Belum ada team emergency 3 3 9 H 2 1 2 L KTT PT. BDM
2. Bentuk team emergency

1. Lakukan identifikasi bahaya di


setiap masing-masing lokasi kerja
dengan bekerja sama dengan
pengawas sebagai penanggung jawab
lokasi di area tersebut

2. Kelompokan tingkatan dari bahaya-


Belum teridentifikasinya seluruh Banyaknya kecelakaan yang terjadi bahaya tersebut (rendah, sedang, HSE & PENGAWAS LOKASI PT.
2 Pencegahan keadaan darurat sumber-sumber bahaya yang akibat sumber-sumber bahaya tidak 3 4 12 E tinggi, sangat tinggi) untuk 2 2 4 L
BDM
ada di lingkungan kerja teridentifikasi mempermudah menentukan skala
perioritas penangananya

3. Bentuk team emergency di setiap


lokasi kerja untuk mempercepat
proses evakuasi apabila terjadi suatu
kondisi bahaya

1. Pihak perusahaan harus


menyiapkan SOP tanggap darurat

2. Segera menyiapkan sarana dan


prasarana tanggap darurat sesuai
dengan yang tertera pada SOP
tanggap darurat seperti team tanggap
darurat, radio komunikasi, Kendaraan
keadaan darurat, klinik tempat
penanganan keadaan darurat, dsb

Sarana dan prasarana tanggap Team emergency kesulitan dalam 3. Memberikan pelatihan emergency
Sarana dan prasana tanggap KTT, MANAJEMENT, HSE, HRD,
3 darurat
darurat belum tersedia/ tidak melakukan evakuasi dan P3K saat 4 4 16 E response kepada semua team 2 2 4 L
INFRASTRUKTUR PT. BDM
lengkap terjadinya kecelakaan tanggap darurat

4. Melakukan simulasi tanggap darurat


secara berkala di tempat kerja seusai
dengan program kerja yang telah di
rencanakan

5. Memastikan semua sarana dan


prasarana untuk tanggap darurat
berfungsi dengan baik dan siap
digunakan pada saat di butuhkan
(melakukan inspeksi rutin seusai
dengan program kerja yang telah di
rencanakan)

1. Membuatkan SOP tentang


penggunaan radio komunikasi
khususnya ketika terjadi kondisi
keadaan darurat

2. Membuatkan jalur khusus untuk


kondisi darurat/ emergency agar tidak
satu dengan jalur umum

3. Sosialisasikan SOP tersebut agar


dapat di mengerti oleh semua pihak
pengguna radio komunikasi
Belum ada SOP tentang aturan
Informasi ketika terjadi kondisi darurat
4 Tindakan tanggap darurat penggunaan radio komunikasi
tidak dapat di sampaikan dengan baik
3 3 9 H L KTT & HSE PT. BDM
pada saat kondisi darurat
4. Menyampaikan dengan jelas
informasi darurat yang ingin di
informasikan seperti ( identitas
lengkap tentang si pemberi informasi,
Lokasi kejadian, Bentuk kejadian,
Berapa jumlah korban, dan
pertolongan apa yang di butuhkan)

5. Berlakukan punishment berat


apabila ada pengguna radio
komunikasi tidak mematuhi SOP
penggunaan radio komunikasi ketika
terjadi keadaan darurat
1. karyawan, saksi, pelaku, korban
Menyampaikan dengan jelas informasi
darurat yang ingin di informasikan
seperti ( identitas lengkap tentang si
pemberi informasi, Lokasi kejadian,
Bentuk kejadian, Berapa jumlah
korban, dan pertolongan apa yang di
butuhkan)

2. Hanya team emergency yang di


tunjuk yang di izinkan mengambil
tindakan untuk penanganan keadaan
darurat, kecuali untuk evakuasi unit
untuk keperluan menyelamatkan
nyawa korban

3. Orang yang tidak berkepentingan


atau yang terlibat untuk penanganan
karyawan, saksi, pelaku atau keadaan darurat tidak di perbolehkan
Penanganan keadaan darurat pada Terlambatnya memberikan pertolongan berada di sekitar lokasi kejadian HSE, PENGAWAS LOKASI, TEAM
5 korban kecalakaan
korban tidak tau apa yang
kepada korban kecelakaan
3 2 6 M 2 2 4 L
EMERGENCY
harus dilakukan

4. Team keadaan darurat saat tiba


dilokasi kejadian harus mengamankan
lokasi kejadian dengan memasang
tanda atau safety line sebagai
pembatas

5. Korban kecelakaan setelah di


evakuasi dan mendapatkan P3K,
harus segera di arahkan ke klinik
terdekat atau yang di tetapkan untuk
mendapatkan pertolongan lanjutan

6. hanya team tanggap darurat yang di


tunjuk/ team medis yang di
perbolehkan memberikan bantuan
medis pada korban kecelakaan

1. Driver yang mengoperasikan


kendaraan untuk penanganan
keadaan darurat adalah Driver yang
sudah di berikan pelatihan khusus
untuk pengoperasian keadaan darurat

Driver yang mengemudikan 2. Kendaraan harus dilengkapi dengan


kendaraan untuk penanganan sirine dan terdengar dengan jelas
Kendaraan untuk penanganan keadaan
keadaan darurat melaju tanpa 4 4 16 E 2 2 4 L CARPOOL, HSE PT. BDM
darurat mengalami kecelakaan
memperhatikan rambu-rambu
lalu lintas dan kondisi lalu lintas
3. Driver harus memperhatikan aspek
keselamatan dirinya sendiri selama
mengemudi untuk penanganan
keadaan darurat
Mobilisasi untuk penangananan
6 keadaan darurat
4. Driver harus mematuhi rambu-
rambu keselamatan yang terpasang di
sepanjang jalan

1. Setiap pengguna jalan wajib


memberikan perioritas kepada
kendaraan darurat yang melintas
(pengguna jalan lain harus
meminggirkan kendaraanya atau
Pengguna jalan lain tidak memberhentikan kendaraanya untuk
Terlambatnya kendaraan penanganan
memberikan prioritas kepada sementara waktu)
darurat tiba dilokasi atau mengalami 3 3 9 H 2 2 4 L SELURUH PENGGUNA JALAN
kendaraan penanganan
kecelakaan
keadaan darurat
2. Pengguna jalan lain yang
menghambat atau tidak memberikan
perioritas kepada kendaraan
penanganan darurat akan diberikan
sanksi berat

Di Setujui Oleh : Disiapkan Oleh :

Kepala Teknik Tambang Divisi HSE


HAZZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT AND DETERMINING CONTROL (HIRADC)
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PENENTUAN PENGENDALIAN
KEGIATAN PRODUKSI
Risk Matrix
Consequence/Konsekuensi
Likelihood/ 1 2 3 4 5
Kemungkinan Insignificant/ Minor/ kecil Moderat/ Major/ Catastrophic/
sangat kecil sedang besar sangat besar
5
Almost certain/ 5H 10H 15E 20E 25E
hampir pasti
4
Likely/sangat 4M 8H 12H 16E 20E
mungkin terjadi
3
Posible/mungkin 3L 6M 9H 12E 15E
2
Unlikely/hampir 2L 4L 6M 8H 10E
tidak mungkin
1
Rare/jarang 1L 2L 3M 4H 5H
Sekali

Penilaian Residual
Penilaian Resiko
Risk / Resiko Sisa

Activity and Area Hazard / Bahaya Risk Control / Action / Remarks /


No Impact / Dampak

Level Risiko Sisa


(sumber bahaya)
Area dan Akifitas Pengendalian Resiko Keterangan

Level Risiko
C
R

R
L

L
1. Dozer di lengkapi dengan kanopi.

2. Posisi mendorong dozer sejajar


dengan rebahnya pohon. Pengawas memberikan arahan
Pepohonan tumbang pada saat Bulldozer tertimpa pepohonan yang
kepada operator pada saat
pembersihan lahan (land tumbang pada saat pembersihan lahan 3 4 12 E 2 2 4 L
melaksanakan P5M setiap hari di
clearing). (land clearing).
awal shift
3. Apabila pohon mempunyai diameter >
30 cm dengan ketinggian >10 m harus
1 Land Clearing (pembersihan lahan) menggunakan alat chaisaw.

1. Pengecekan kondisi kerja.


Bulldozer tergelincir hingga terbalik pada
Gunakan excavator utuk kemiringan
Topografi yang miring dan terjal. saat pembersihan lahan dikarenakan 1 4 4 L 1 2 2 L
2. Tidak melakukan kegiatan land lebih dari 45°.
kondisi topografi yang miring dan terjal.
clearing pada saat hujan, 1 jam setelah
hujan dan pada malam hari.

1. Pengaturan desain tambang dan


1. Pelebaran jalan hauling
Jalan hauling longsor dan Dump Truck amblas hingga terbalik kemiringan tambang.
2 Hauling top soil operator dump truck kurang hati- dikarenakan kondisi jalan hauling yang 3 3 9 H 2 2 4 L
hati dalam mengoperasikan unit. longsor. 2. Memasangan safety line di tepi jalan 2. Pengecekan kondisi tebing secara
yang longsor. berkala

1. Perhatikan kondisi material di area


Articular Dump Truck (ADT) amblas pada loading terlebih dahulu.
Material di area loading lunak dan saat maju setelah excavator memuat Melakukan perkerasan jalan dan
2 1 2 L 2 1 2 L
mendaki. overburden ke vessel Articular Dump Truck 2. Pemisahan material keras dan material perawatan jalan
(ADT) lunak.

1. Jaga jarak Articular Dump Truck (ADT)


dengan alat loading.
3 Loading overburden
2. Pastikan klakson pada excavator
berfungsi dengan baik. Pengawas memberikan arahan
Jarak antara Articular Dump Bucket excavator mengenai vessel
kepada operator pada saat
Truck dengan alat loading Articular Dump Truck (ADT) pada saat 3 2 6 M 2 1 2 L
3. Jika Articular Dump Truck (ADT) akan melaksanakan P5M setiap hari di
(excavator) terlalu dekat. loading overburden.
mundur, pastikan setelah ada kode (aba- awal shift
aba) dari alat loading.

4. Program safety operation unit.

1. Pastikan muatan Articular Dump Truck


Material overburden jatuh mengenai unit (ADT) tidak berlebihan.
Muatan Articular Dump Truck Pengawas memberikan arahan
lain karena muatan Articular Dump Truck
(ADT) melebihi kapasitas, dimana kepada operator pada saat
(ADT) yang melebihi kapasitas serta 2 2 4 L 1 1 1 L
kondisi jalan hauling pit mendaki 2. Pada saat di tikungan uasahakan tidak melaksanakan P5M setiap hari di
kondisi jalan yang mendaki dan
dan bergelombang berselisihan atau memberi kesempatan awal shift
bergelombang
bagi kendaraan lain yang melintas

1. Tidak mengoperasikan unit terlalu ke


tepi jalan dan berhenti terlebih dahulu
Jalan hauling pit licin, material di Articular Dump Truck (ADT) tergelincir dan untuk memberi kesempatan bagi
tepi jalan lunak dan Articular hilang kendali sehingga terperosok karena kendaraan lain yang melintas. Pengawas memberikan arahan
Dump Truck (ADT) terlalu ke tepi ingin memberi kesempatan bagi kendaraan kepada operator pada saat
1 2 2 L 1 1 1 L
karena ingin memberi lain yang melintas, sementara kondisi jalan melaksanakan P5M setiap hari di
kesempatan bagi kendaraan lain licin, material di tepi jalan lunak serta 2. Kecepatan unit 20 km/jam sesuai awal shift
yang melintas. Articular Dump Truck (ADT) terlalu ke tepi. dengan SOP PT. BDM

3. Gunakan seat belt.

1. Gunakan seat belt dan klakson unit.

4 Hauling overburden Articular Dump Truck (ADT) bersenggolan


karena banyaknya alat berat yang lewat di 2. Selalu fokus dan berhenti sejenak
ketika di persimpangan untuk Memasang rambu wajib stop dan
Banyaknya alat berat yang lewat persimpangan jalan hauling pit ketika
3 2 6 M memperhatikan kendaraan dari arah lain 2 1 2 L memberikan kesempatan di
di persimpangan jalan hauling pit. hauling overburden dan ketika Articular
persimpangan
Dump Truck (ADT) menuju front loading
point 3. Kecepatan unit 20 km/jam sesuai
dengan SOP PT. BDM.

4. Pemasangan rambu-rambu

1. Fokus dalam mengoperasikan


Articular Dump Truck (ADT) terbalik pada kendaraan. Melakukan perawatan jalan secara
Jalan hauling pit bergelombang saat hauling overburden karena kondisi 2 1 2 L 1 1 1 L
rutin
jalan yang bergelombang
2. Maintenance jalan oleh motor grader/
bulldozer.

1. Nyalakan lampu rotary, lampu besar


dan gunakan seat belt.
Articular Dump Truck (ADT) menabrak pengawas melakukan pemantauan
Banyaknya debu atau jerjadinya safety berm atau masuk kedalam saluran kondisi tebu secara berkala dan
kabut di jalan hauling pit sehingga Drinase karena banyaknya debu di jalan 2 1 2 L 2. Kecepatan unit 20 km/jam sesuai 1 1 1 L menginformasikan kepada Driver
jarak pandang terbatas. hauling pit sehingga menghalangi jarak dengan SOP. Water Truck untuk melakukan
pendang penyiraman
3. Penyiraman jalan dengan water truck

Bulldozer tertabrak atau tersenggol oleh


Adanya Articular Dump Truck Harus ada pengawas yang standby
Maintenance jalan hauling pit oleh Articular Dump Truck (ADT) yang melewati 1. Intensifikasi komunikasi menggunakan
5 bulldozer
(ADT) yang melewati jalan
jalan tersebut pada aktivitas maintenance
2 3 6 M
klakson dank ode lampu
2 2 4 L di lokasi selama proses perawatan
hauling pit jalan berlangsung
jalan
1. Posisikan unit dengan benar. Pengawas memberikan arahan
kepada Driver pada saat
Jarak parkir/antri antar Dump
Dump truck bersenggolan ketika akan melaksanakan P5M setiap hari di
Truck terlalu dekat (kurang dari 3 2 6 M 2 2 4 L
manuver mundur ke arah alat loading. 2. Jaga jarak antar dump truck minimal awal shift dan pada saat
2,5 meter).
2,5 meter sesuai dengan SOP PT. BDM pelaksanaan Safety Talk setiap
minggunya

1. Memastikan tingkat ketinggian dan


kemiringan tebing aman serta dilengkapi
bench sesuai dengan SOP PT. BDM

2. Driver Dump Truck dan Operator


Excavator harus memastikan klakson
berfungsi dengan baik

3. Excavator harus dilengkapi dengan


radio komunikasi dan standby di jalur
umum selama beroperasi (jalur 8-2/ 2-8)

4. Menjaga jarak aman tempat loading


dengan dinding tebing sesuai dengan
SOP PT. BDM

5. Memastikan jalur evakuasi tersedia


lebih dari 1 jalur
Sosialisasi SOP dan analisa risiko
Tebing longsor dan mengenai bahaya selama melakukan aktifitas
6 Loading ore di pit tambang excavator yang sedang loading Excavator atau Dump Truck pada saat P5M setiap hari di awal
4 5 20 E 6. Operator Excavator dan Driver Dump 2 2 4 L
atau Dump Truck yang sedang tertimpa/tertimbun material longsoran Truck Jangan mendengarkan musik atau shift sebelum melakukan aktifitas
memuat ore menggunakan hadset/cable penyambung dan pada saat pelaksanaan Safety
suara ke telinga pada saat bekerja Talk setiap minggunya
disekitar area tebing

7. Driver Dump Truck harus membuka


kaca jendela pada saat muat di loading
pont maupun pada saat melakukan
antrian untuk muat

8. Operator Excavator harus selalu


memperhatikan setiap saat pergerakan
tanah yang terjadi pada tebing selama
beraktifitas

9. Pengawas, Operator Excavator,,


Driver DT, dan karyawan lainya yang
beraktifitas di sekitar area tebing harus
memahami kode emergency pada saat
terjadi suatu kondisi berbahaya (Klakson
panjang 3x)

Gangguan pernafasan dan iritasi pada 1. Tutup kaca cabin unit.


Banyaknya debu di pit tambang
mata karena kaca cabin dump truck Melakukan penyiraman
pada saat loading ore, sementara 3 2 6 M 2 1 2 L
terbuka, dan banyaknya debu di pit 2. Gunakan masker dan kaca mata menggunakan Water Truck
kaca cabin Dump Truck terbuka.
tambang pada saat loading ore. safety pada saat bekerja

1. Jarak beriringan minimal 25 meter


sesuai dengan SOP PT. BDM 1. Pengawas memberikan arahan
kepada Driver pada saat
melaksanakan P5M setiap hari di
awal shift dan pada saat
Dump Truck di depan tiba- tiba mundur pelaksanaan Safety Talk setiap
Jarak beriringan antar Dump dan menabrak Dump Truck di belakangnya 2. Pemasangan rambu-rambu batas jarak minggunya
3 2 6 M 2 2 4 L
Truck terlalu dekat. karena jarak beriringan antar dump truck aman di sepanjang jalan hauling
terlalu dekat

3. Intensifikasi komunikasi
2. Pengontrolan secara rutin oleh
safety patroli
4. Gunakan klakson unit.

1. Mengurangi kecepatan dengan


menyalakan lampu besar dan
memberikan kode klakson beberapa kali 1. Pengontrolan secara rutin oleh
Jalan hauling berdebu tebal atau Dump Truck menabrak safety berm karena safety patroli
berakbut sehingga jarak pandang banyaknya debu di jalan hauling sehingga 3 3 9 H 2 2 4 L
terbatas. jarak pandang terbatas. 2. menggunakan seat belt.

3. Penyiraman jalan oleh Water Truck 2. Penyiraman jalan oleh Water


apabila kondisi jalan berdebu Truck

1. Driver harus memastikan kendaraanya


dalam keadaan siap atau aman untuk
beroperasi, yaitu dengan melaksanakan
P2H setiap hari sebelum
mengoperasikan kendaraan yang
dibuktikan dengan mengisi form cheklist
P2H dan di tanda tangani oleh masing-
1. Sosialisasi SOP dan analisa risiko
masing kepala kendaraan
bahaya selama melakukan aktifitas
pada saat P5M setiap hari di awal
shift sebelum melakukan aktifitas
2. Driver harus memastikan kondisi fisik dan pada saat pelaksanaan Safety
dan mental dalam keadaan sehat dan Talk setiap minggunya
siap untuk beraktifitas

3. Gunakan gigi rendah yaitu gear 1 atau


gear 2 dengan batas kecepatan maximal
20 KM/Jam saat berada di jalan turunan
Dump Truck mengalami permasalahan sesuai dengan SOP PT. BDM
pada rem (rem panas akibat tingginya 4 4 16 E 3 1 3 L
penggunaan rem).
4. Menyediakan beberapa rest area di
sepanjang jalan hauling untuk kendaraan
beristirahat (mendinginkan rem)

5. Menyediakan emergency stop minimal


Jalan hauling memiliki turunan 1 per 1 KM jalan hauling (tempat
yang panjang. berhenti darurat apabila kendaraan
mengalami permasalahan rem) 2. Pengontrolan secara rutin oleh
safety patroli

6. Membunyikan klakson panjang


sebanyak 3x dan menggunakan lampu
hazard atau lampu dim sebagai kode
emergency apabila kendaraan
mengalami permasalahan selama berada
di jalan turunan

1. Dump Truck harus menjaga jarak


aman pada saat beriringan yaitu 25
meter dengan kendaraan yang terdapat 1. Sosialisasi SOP dan analisa risiko
di depanya bahaya selama melakukan aktifitas
pada saat P5M setiap hari di awal
shift sebelum melakukan aktifitas
Dump Truck bertabrakan atau dan pada saat pelaksanaan Safety
bersenggolan dengan kendaraan lain baik 2. Dump Truck tidak boleh saling Talk setiap minggunya
4 4 16 E 3 1 3 L
dari jalur yang sama maupun dari jalur mendahului pada saat di jalan turunan
berlawanan
Dump Truck bertabrakan atau
bersenggolan dengan kendaraan lain baik
4 4 16 E 3 1 3 L
dari jalur yang sama maupun dari jalur
berlawanan

3. Wajib memberikan perioritas kepada


2. Pengontrolan secara rutin oleh
Dump Truck hauling yang bermuatan
safety patroli
pada saat di jalan turunan

Hauling ore dari tambang menuju


7 stockpile
1. Menetapkan batas kecepatan maximal
Hauling ore dari tambang menuju untuk kendaraan di jalan hauling dengan
7 stockpile memasang GPS di setiap kendaraan
sebagai alat bantu monitoring kecepatan
kendaraan (sesuai dengan rekomendasi
ESDM provinsi) untuk batas kecepatan 1. Sosialisasi SOP dan analisa risiko
maximal diatur oleh SOP PT. BDM dan bahaya selama melakukan aktifitas
rambu-rambu yang terpasang di pada saat P5M setiap hari di awal
sepanjang jalan hauling shift sebelum melakukan aktifitas
dan pada saat pelaksanaan Safety
Talk setiap minggunya

2. Menyesuaikan kecepatan dengan


Dump truck tergelincir dan hilang kendali
kondisi jalan yang licin yaitu mengurangi
sehingga dapat menyebakan kendaraan
Jalan hauling licin karena habis kecepatan dan menggunakan gear
turun dari badan jalan, menabrak safety
penyiraman oleh Water Truck 4 3 12 H rendah 2 2 4 L
berm, bersenggolan dengan kendaraan
atau karena cuaca hujan
lain, menabrak kendaraan lain, terbalik/
rebah, tidak bisa menanjak, amblas, dsb
3. Melakukan scrap jalan atau perawatan 2. Melakukan scrap jalan oleh Motor
jalan oleh Motor Grader atau bulldozer grader

4. Memberikan prioritas kepada Dump


Truck Hauling yang bermuatan dan alat
berat yang sedang melakukan perawatan
jalan
3. Pengontrolan secara rutin oleh
safety patroli
5. Selalu fokus dalam mengemudi

6. menggunakan seat belt selama


mengemudi

1. Menetapkan batas kecepatan maximal


untuk kendaraan di jalan hauling dengan
memasang GPS di setiap kendaraan
sebagai alat bantu monitoring kecepatan
1. Sosialisasi SOP dan analisa risiko
kendaraan (sesuai dengan rekomendasi
bahaya selama melakukan aktifitas
ESDM provinsi) untuk batas kecepatan
pada saat P5M setiap hari di awal
maximal diatur oleh SOP PT. BDM dan
shift sebelum melakukan aktifitas
rambu-rambu yang terpasang di
dan pada saat pelaksanaan Safety
sepanjang jalan hauling
Talk setiap minggunya

2. melakukan patroli setiap hari oleh


Dump Truck terbalik/ rebah, bertabrakan, safety patrol di sepanjang jalan hauling
Driver mengemudi dengan ugal-
bersenggolan, turun dari badan jalan 4 4 16 E 2 2 4 L
ugalan di sepanjang jalan hauling
(masuk parit)
3. Menjaga jarak aman pada saat
beriringan yaitu 25 meter dengan
kendaraan yang terdapat di depanya

4. Memberikan prioritas kepada Dump


Truck Hauling yang bermuatan dan alat
berat yang sedang melakukan perawatan 2. Pengontrolan secara rutin oleh
jalan safety patroli

5. Jangan mendahului di area tikungan


yang blindspot maupun di tanjakan atau
pada area yang terdapat rambu larangan
mendahului

1. Driver harus memastikan waktu


istirahat di malam harinya cukup 8 jam
sehari

2. Mengkonsumsi makanan yang sehat Surat himbauan dari manajement


dan memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh kepada karyawanya untuk mengatur
jam istirahat dan pola makan sehat

3. Driver harus memastikan kondisi fisik


dan mental dalam keadaan sehat dan
siap untuk beraktifitas
Dump Truck terbalik/ rebah, bertabrakan,
Driver mengalami fatiq pada saat
bersenggolan, turun dari badan jalan 3 4 12 E 4. Driver harus mengatur jam istirahat 2 2 4 L
mengemudi
(masuk parit) dengan baik di waktu jam istirahat kerja
2. Pengontrolan secara rutin oleh
5. Apabila fatiq Driver harus segera safety patroli dan melakukan
menghentikan kendaraanya di tempat penyetopan kepada Driver yang
yang aman dan berisirahat sejenak, atau terlihat tanda-tanda fatiq, dengan
turun dari kendaraan untuk melakukan menginstruksikan kepada Driver
peregangan ringan atau mencuci muka untuk istirahat atau melakukan
dengan air peregangan ringan sebelum di
izinkan kembali untuk beroperasi
6. Melakukan pemeriksaan ke klinik
kesehatan apabila kondisi fatiq semakin
memburuk

1. Pengawas area melakukan


pengecekan secara berkala apakah
landasan aman untuk dilakukan
dumping
Area landasan untuk dumping 1. Pastikan area landasan rata dan padat
Dump Truck terbalik/ rebah. 4 2 8 H 2 2 4 L
tidak rata dan padat sebelum melakukan dumping

2. Driver memastikan terlebih dahulu


area landasan aman untuk dumping

1. Memastikan terlebih dahulu area


tempat dumpingan cukup aman untuk
dumping 1. harus ada pengawas area atau
traffic man yang mengatur lalulintas
Dump Truck bersenggolan dengan jalan di area tersebut
Area dumpingan sempit akibat kendaraan lain atau alat yang beraktifitas 2. Memastikan area untuk manuver aman
banyak nya tumpukan ore atau di sekitar area saat Dump Truck dan terbebas dari halangan dari
4 2 8 H kendaraan atau alat lain 2 1 2 L
banyaknya kendaraan dan alat melakukan manuver mundur untuk
yang beraktifitas di area tersebut dumping atau manuver maju saat
meninggalkan area selesai dumping
3. Menggunakan kode klakson 2x saat 2. Driver melaksanakan SOP
akan maju untuk manuver dan klakson 3x pengoperasian unit yang telah di
8 Dumping ore di stockpile/pabrik
saat akan mundur untuk dumping tetapkan oleh PT. BDM

1. Driver Dump Truck harus mematuhi


prosedur dumping yang benar sesuai 1. Sosialisasi SOP pengoperasian
dengan SOP PT. BDM kendaraan kepada Driver yaitu
Driver Dump Truck menurunkan
mengenai prosedur dumping pada
dump sambil menjalankan Dump tersangkut pada H-Beam, tiang
4 3 12 H 2 1 2 L saat P5M setiap hari di awal shift
kendaraan atau lupa menurunkan penyangga, conveyor, cable listrik 2. Driver Dump Truck harus memastikan
sebelum melakukan aktifitas dan
dump selesai dumping posisi dump sudah turun sebelum
pada saat pelaksanaan Safety Talk
bergerak maju meninggalkan area
setiap minggunya
dumpingan setelah selesai dumping

1. Pada saat mundur Driver harus selalu


memperhatikan kaca spion kiri dan kaca
spion kanan
Dump Truck mundur tidak
memperhatikan kaca spion atau 1. Pastikan Dump Truck mundur
Vessel Dump Truck penyok atau robek
tidak menunggu aba-aba dari 3 2 6 M 2. Driver harus mendengarkan atau 2 2 4 L setelah ada kode atau aba-aba dari
terkena bucket Excavator
operator excavator ketika mundur memperhatikan aba-aba dari operator excavator
untuk dumping excavator selama proses dumping
berlangsung

Di Setujui Oleh : Disiapkan Oleh :


Kepala Teknik Tambang Divisi HSE

Anda mungkin juga menyukai