Pasal Done
Pasal Done
(2) Suatu perbuatan yang diatur (2) Jika suatu perbuatan masuk
dalam aturan pidana umum dan dalam suatu aturan pidana yang
aturan pidana khusus hanya umum, diatur pula dalam aturan
dijatuhi aturan pidana khusus, pidana yang khusus, maka hanya
kecuali Undang-Undang yang khusus itulah yang
menentukan lain. diterapkan.
BAB III / PASAL 126. PASAL 64. SFW
PASAL 126. (1) Jika terjadi perbarengan (1) Jika antara beberapa
beberapa Tindak Pidana yang perbuatan meskipun masing-
saling berhubungan sehingga masing merupakan kejahatan
dipandang sebagai perbuatan atau pelanggaran, ada
berlanjut dan diancam dengan hubungannya sedemikian rupa
ancaman pidana yang sama, hanya sehingga harus dipandang
dijatuhi 1 (satu) pidana sebagai satu perbuatan
berlanjut, maka hanya diterapkan
(2) Jika perbarengan Tindak satu aturan pidana; jika berbeda-
Pidana sebagaimana dimaksud beda, yang diterapkan yang
pada ayat (l) diancam dengan memuat ancaman pidana pokok
pidana yang berbeda, hanya yang paling berat.
dijatuhi pidana pokok yang
terberat.
BAB III / PASAL 127. PASAL 65. SFW
PASAL 127. (1) Jika terjadi perbarengan (1) Dalam hal perbarengan
beberapa Tindak Pidana yang beberapa perbuatan yang harus
harus dipandang sebagai Tindak dipandang sebagai perbuatan yang
Pidana yang berdiri sendiri dan berdiri sendiri sehingga
diancam dengan pidana pokok merupakan beberapa kejahatan,
yang sejenis, hanya diiatuhkan I yang diancam dengan pidana
(satu) pidana. pokok yang sejenis, maka
dijatuhkan hanya satu pidana.
(2) Maksimum pidana untuk
perbarengan Tindak Pidana (2) Maksimum pidana yang
sebagaimana dimaksud pada ayat dijatuhkan ialah jumlah
(l) adalah jumlah pidana yang maksimum pidana yang
diancamkan pada semua diancam terhadap perbuatan
Tindak Pidana tersebut, tetapi itu, tetapi boleh lebih dari
tidak melebihi pidana yang maksimum pidana yang
terberat ditambah 1/3 (satu per terberat ditambah sepertiga.
tiga).
BAB III / PASAL 128. PASAL 66. SFW
PASAL 128. (1) Jika terjadi perbarengan (1) Dalam hal perbarengan
beberapa Tindak Pidana yang beberapa perbuatan yang masing-
harus dipandang sebagai Tindak masing harus dipandang sebagai
Pidana yang berdiri sendiri dan perbuatan yang berdiri sendiri
diancam dengan pidana pokok sehingga merupakan beberapa
yang tidak sejenis, pidana yang kejahatan, yang diancam dengan
dijatuhkan adalah semua jenis pidana pokok yang tidak sejenis,
pidana untuk Tindak Pidana maka dijatuhkan pidana atas
masing-masing, tetapi tidak tiap-tiap kejahatan, tetapi
melebihi maksimum pidana yang jumlahnya tidak boleh melebihi
terberat ditambah l/3 (satu per maksimum pidana yang terberat
tiga). ditambah sepertiga.
(2) Dalam hal ketentuan (2) Pidana denda adalah hal itu
sebagaimana dimaksud pada ayat dihitung menurut lamanya
(1) diancam dengan pidana denda, maksimum pidana kurungan
penghitungan denda didasarkan pengganti yang ditentukan
pada lama maksimum pidana untuk perbuatan itu.
penjara pengganti pidana
denda. Untuk point ke 3 tidak ada.
c. pengumuman putusan
pengadilan.
BAB III / PASAL 130. PASAL 68. SFW
PASAL 130. (1) Jika terjadi perbarengan (1) Berdasarkan hal-hal dalam
sebagaimana dimaksud dalam pasal 65 dan 66, tentang pidana
Pasal 127 dan Pasal 129, tambahan berlaku aturan sebagai
penjatuhan pidana tambahan berikut:
dilakukan dengan ketentuan 1. pidana-pidana pencabutan hak
sebagai berikut: yang sama dijadikan satu, yang
a. pidana pencabutan hak yang lamanya paling sedikit dua tahun
sama dijadikan satu dengan dan paling banyak lima tahun
ketentuan: melebihi pidana pokok atau
l. paling singkat 2 (dua) tahun pidana-pidana pokok yang
dan paling lama 5 (lima) tahun dijatuhkan. Jika pidana pokok
lebih lama dari pidana pokok yang hanya pidana denda saja, maka
dljatuhkan; atau lamanya pencabutan hak paling
2. apabila pidana pokok yang sedikit dua tahun dan paling lama
diancamkan hanya pidana denda, lima tahun;
lama pidana paling singkat 2 (dua)
tahun dan paling lama 5 (lima) 2. pidana-pidana pencabutan hak
tahun. yang berlainan dijatuhkan sendiri-
sendiri tanpa dikurangi;
b. pidana pencabutan hak yang
berbeda dijatuhkan secara sendiri- 3. pidana-pidana perampasan
sendiri untuk tiap Tindak Pidana barang-barang tertentu, begitu
tanpa dikurangi; atau pula halnya dengan pidana
kurungan pengganti karena
c. pidana perampasan Barang barang-barang tidak
tertentu atau pidana pengganti diserahkan, dijatuhkan sendiri-
dijatuhkan secara sendiri-sendiri sendiri tanpa dikurangi.
untuk tiap Tindak Pidana tanpa
dikurangi. (2) pidana kurungan-kurungan
pengganti jumlahnya tidak
(2) Ketentuan mengenai boleh melebihi delapan bulan.
lamanya pidana pengganti bagi
pidana perampasan Barang
tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c berlaku
ketentuan pidana pengganti
untuk denda.
BAB III / PASAL 131. PASAL 71. SFW
PASAL 131. (1) Jika Setiap Orang telah Jika seseorang telah dijatuhi
dijatuhi pidana dan kembali pidana, kemudian dinyatakan
dinyatakan bersalah melakukan bersalah lagi karena melakukan
Tindak Pidana lain sebelum kejahatan atau pelanggaran lain
putusan pidana itu diiatuhkan, sebelum ada putusan pidana itu,
pidana yang terdahulu maka pidana yang dahulu
diperhitungkan terhadap pidana diperhitungkan pada pidana yang
yang akan dijatuhkan dengan akan dijatuhkan dengan
menggunakan aturan menggunakan aturan-aturan
perbarengan dalam bab ini mengenai hal
sebagaimana dimaksud dalam perkara-perkara diadili pada saat
Pasal 125 sampai dengan Pasal yang sama.
l30, seperti jika Tindak Pidana itu
diadili secara bersama. Untuk point ke 2 tidak ada.
(2) Jika pidana yang dijatuhkan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) telah mencapai maksimum
pidana, hakim cukup menyatakan
bahwa terdakwa bersalah tanpa
perlu diikuti pidana.
BAB IV PASAL 132. Tidak ada (-) SFW
Bagian Kesatu (1) Kewenangan penuntutan
Gugurnya dinyatakan gugur jika:
Kewenangan a. ada putusan pengadilan yang
Penuntutan / telah memperoleh kekuatan
PASAL 132. hukum tetap terhadap Setiap
Orang atas perkara yang sama;
c. kedaluwarsa;
Pasal 87
Dikatakan ada makar untuk
melakukan suatu perbuatan,
apabila niat untuk itu telah
ternyata dari adanya
permulaan pelaksanaan, seperti
dimaksud dalam pasal 53.
Pasal 88
Dikatakan ada permufakatan
jahat, apabila dua orang atau
lebih telah sepakat akan
melakukan kejahatan.
BAB V / Setiap orang adalah Tidak ada (-) SFW
PASAL 145. perseorangan, termasuk
Korporasi.