Anda di halaman 1dari 4

Nama : Monica Salsabilla

NIM : 23020221140127
Matkul : Rancangan Percobaan
Kelas : Agroekoteknologi B

TUGAS 3 INDIVIDU “MODEL LINIER”

1. Penjelasan Gambar diatas kaitan nya membentuk model linier


2. Penjelasa dari Model Linier menjadi dasar analisis ragam

JAWABAN
Pada diagram atas, menunjukkan dua perlakuan yaitu perlakuan yang mendapat
Nitrogen rendah dan perlakuan yang mendapat Protein Tinggi. Perlakuan 2 yaitu “Protein
Tinggi” dan Perlakuan 1 “Nitrogen Rendah” memiliki ulangan bervariasi yaitu seperti,
tinggi, tinggi sekali, dan rendah. Terdapat 5 ulangan pada tiap perlakuan pada produksi yang
memiliki μ1 dan μ2 pada Nitrogen rendah dan Protein tinggi. (Rohimah, 2020) berpendapat
bahwa dalam percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), sebanyak n satuan
percobaan diperlukan.
Gambar diatas, diantara μ1 dan μ2 terdapat μ (μ umum). (Rasyid, 2018) berpendapat
bahwa syimbol µ merupakan rataan umum dan menurut (Satriya, 2021) bahwa μ1 merupakan
rata-rata dari respon ke 1, dan seterusnya. Terdapat selisih antara µ terhadap μ1 dan μ2
memiliki selisih yang disebut 1 dan 2 (i merupakan pengaruh perlakuan ke i). Hal ini
didukung oleh pendapat Silmy (2015) bahwa j merupakan pengaruh perlakuan ke j. Nilai
terhadap setiap perlakuan terhadap Rata-rata umum (µ) merupakan pengaruh yang dimaksud.
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pada perlakuan yang mendapat
Nitrogen rendah memiliki μ1 dan 1 dan perlakuan yang mendapat protein tinggi memiliki μ2
dan 2. Sehingga memiliki model linier yang umum (parsial) yang kemudian digabungkan
sehingga muncul menjadi Yij = µ + i + εij. Yij merupakan angka pengamatan pada perlakuan
ke i dan ulangan ke j. μ1 dan μ2 mengandung unsur yang sama dan 1 dan 2 menjadi  ke i.
ε merupakan sisa dari banyakknya Y ke i di kurangi µ dan di kurangi  ke i.
Bentuk umum model linier aditif dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:
Yij = µi + τi + εij atau Yij = μi + εij
Keterangan:
 i = 1, 2, … , 4 dan j = 1, 2
 Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j μ = Rataan umum
 τi = Pengaruh perlakuan ke-i
 εij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.

Pengujian dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut:


(1) Menentukan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara sebelum percobaan dilaksanakan yang didasarkan pada
hasil studi. Hipotesis biasanya memuat pernyataan-pernyataan yang bersifat netral atau hal
yang umum terjadi.
H0: τ1= … = τi = 0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu i dimana τi ≠ 0
(2) Pengacakan
Pengacakan yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang sama untuk diberi suatu
perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat menggunakan tabel
bilangan acak, sistem lotere secara manual atau dapat juga menggunakan komputer.

(3) Pengambilan Keputusan

Statistik uji Fhitung = KTP/KTG mengikuti sebaran F dengan derajat bebas pembilang
sebesar t-1 dan derajat bebas penyebut sebesar t(r-1). Dengan demikian jika nilai Fhitung
lebih besar dari Fα,db1,db2 maka hipotesis nol ditolak dan berlaku sebaliknya.

Daftar Pustaka

Rasyid. 2018. Penguraian Interaksi Genotipe-Lingkungan Menggunakan Model AMMI


dan Model k Faktor Analitik dengan Penyesuaian Terhadap Korelasi Spasial
Lahan. J. Ilmu Dasar, 4 (5): 220 – 224.
Rohimah. 2020. Pendugaan Data Hilang dengan Metode Yates dan Algoritma EM
pada Rancangan Lattice Seimbang. E-Jurnal Matematika, 4(2): 74–82.
Satriya. 2021. Pendekatan Regresi Polinomial Orthogonal pada Rancangan Dua Faktor
(dengan Aplikasi SAS dan Minitab). J. Matematika dan Komputer, 5 (4): 1-10.
Silmy. 2015. Pemanfaatan Teknologi Augmented Reality (AR) untuk Pengenalan
Aksara Jawa pada Anak. J. Teknologi, 8 (2): 104-111.

Anda mungkin juga menyukai