Anda di halaman 1dari 4

Nama : Monica Salsabilla

NIM : 23020221140127
Kelas : Agroekoteknologi B

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Biografi Bob Sadino

Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933


Kebangsaan : Indonesia
Dikenal : Pendiri Kem Chicks, Kem Foods, and Kem Farms, Pengusaha Telur Negeri

Kehidupan
Bambang Mustari Sadino atau lebih dikenal dengan nama Bob Sadino merupakan salah
satu tokoh inspiratif, sosok kompeten, dan pengusaha yang lahir di Tanjungkarang, Lampung
pada tanggal 9 Maret 1933 dari pasangan suami istri yaitu Bapak Sadino dan Ibu Itinah
Soeraputra. Sebutan yang biasanya akrab untuk dipanggil dari seorang Bob Sadino adalah ‘Om
Bob’. Lahir sebagai seorang bungsu dari lima bersaudara. Lahir dari keluarga yang
berkecukupan dengan memiliki seorang ayah seorang guru dan kepala sekolah yang mana
tergolong sebagai pegawai negeri pada zaman Hindia-Belanda, tidak lantas membuatnya
menggantungkan hidup pada keluarganya tetapi menjadikan beliau sosok yang mandiri dan
kompeten. Tentunya dengan latar belakang hidupnya yang berasal dari keluarga berkecukupan,
Bob Sadino memiliki akses pendidikan yang layak dari sekolah dasar hingga jenjang SMA.
Selain itu, Bob Sadino juga mendapat dukungan dari posisi ayahnya yang juga seorang guru di
SMP dan SMA Tanjungkarang, Lampung.
Akan tetapi, di usianya yang masih 19 tahun, ayahnya meninggalkan Bob Sadino
meninggalkan seluruh warisan harta kekayaan keluarganya untuk Bob Sadino. Hal tersebut
dikarenakan saudara kandungnya sudah memiliki kehidupan lain yang mapan dan berkecukupan.
Meskipun sudah dipercaya dan diamanahi seluruh harta dan kekayaan orang tuanya, di mana
privilege sudah dimiliki oleh Bob Sadino, kegigihan dan sifat pantang menyerahnya tak dapat
dilawan hingga mengantarkannya sebagai sosok yang mampu menginspirasi banyak orang.
Pendidikannya yang ditempuh yaitu sekolah dasar pada tahun 1947 di Yogyakarta, SMP pada
tahun 1950 di Jakarta, dan SMA pada tahun 1953 di Jakarta. Setelah ia tamat menempuh bangku
SMA, perjalanan hidup Bob Sadino dimulai. Setelah tamat SMA, Bob Sadino sempat
melanjutkan ke jenjang perkuliahan dan memilih fakultas hukum di Universitas Indonesia.
Namun dunia perkuliahannya tidak diselesaikan sampai tamat dan Bob Sadino memilih untuk
bekerja.
Perjalanan Karir Bob Sadino bermula dari Langkah awalnya untuk melepaskan
pilihannya dengan tidak melanjutkan pendidikannya di bangku perkuliahan. Di saat orang-orang
berlomba-lomba untuk meraih pendidikan tinggi, Bob Sadino memiliki idealismenya sendiri
untuk memilih tidak melanjutkan pendidikannya di bangku perkuliahan. Meskipun Bob Sadino
memiliki idealismenya untuk tidak melanjutkan perguruan tinggi, hal tersebut bukan berarti Bob
Sadino memilih jalannya sendiri di mana dari kebanyakan perjalanan hidup seseorang dimulai
dari ilmu pengetahuan yang didapat melalui pendidikan dan bertahap hingga menjadi seorang
ahli. Tetapi hal tersebut justru membuat Bob Sadino terbuka dan banyak belajar hal baru. Bob
Sadino memulai perjalanan karirnya dari nol. Jenjang karir yang dijalankan oleh Bob Sadino
dimulai dari usianya 19 tahun yang sudah ditinggalkan oleh ayahnya, Bob Sadino hanya
memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Dengan cara berpikir yang kreatif, beliau berhasil
untuk menjadi pengusaha yang hingga saat ini menjadi panutan bagi pengusaha muda.
1. Menjadi Karyawan Unilever
Dimulai dari keputusannya untuk tidak melanjutkan perkuliahannya, Bob Sadino
memilih untuk bekerja sebagai karyawan di Unilever hingga beberapa tahun sebelum
dirinya singgah dan bekerja di luar negeri. Sebelum keputusannya untuk memilih bekerja
di luar negeri, Bob Sadino kemudian memilih keputusan ingin bekerja untuk diri sendiri
dan meninggalkan posisinya sebagai karyawan di Unilever pada tahun 1955.
2. Bekerja di Djakarta Lylod di Belanda dan Jerman
Pada saat Bob Sadino ditinggali harta kekayaan orang tuanya, sebagian harta
tersebut digunakan oleh Bob Sadino untuk berkeliling dunia dan singgah dan menetap di
Belanda selama 9 tahun.Saat di tinggal di Belanda tersebut, Bob Sadino bekerja di
perusahaan pelayaran Djakarta Lylod di Kota Amsterdam dan di Jerman. Perjalanan
hidupnya di Belanda menghantarkan dirinya bertemu dengan pasangan hidupnya yang
bernama Soelami Soejoed yang merupakan seorang karyawati Bank Indonesia Amerika
Serikat.
3. Membuka Sewa Mobil dan Menjadi Sopir
Perjalanan jatuh bangunnya dimulai dari Bob Sadino menjadi sopir saat setelah
kehidupan merantaunya di Belanda. Pada tahun 1967 Bob Sadino dengan keluarganya
kembali ke Indonesia. Dengan menggunakan gajinya hasil bekerja saat di Eropa dan
menggunakan warisan orang tuanya, Bob Sadino membeli dua buah mobil Mercedes dan
memulai usahanya dengan membuka sewa mobil dan Bob Sadino sendiri yang menjadi
sopirnya. Namun, kehidupan dan tantangan menghampiri Bob Sadino yaitu suatu hari
Bob Sadino mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah.
4. Menjadi Kuli Bangunan
Berlanjut dari musibah yang didapati oleh Bob Sadino, kerugian yang didapatinya
dari akibat kecelakaannya membuat Bob Sadino tidak memiliki cukup modal untuk
memperbaiki mobilnya hingga beliau memutuskan untuk menjadi kuli bangunan. Dengan
banyaknya musibah yang menimpa diri Bob Sadino, beliau tetap bangkit yang
membuatnya sukses hingga saat ini.
5. Bisnis Telur Ayam Negeri
Dari tekanan hidupnya yang membuatnya depresi, rekan Bob Sadino bernama Sri
Mulyono Herlambang yang merupakan pensiunan Jenderal Angkatan Udara yang mana
juga merupakan salah satu perintis usaha ayam ras dan dikenal sebagai pendiri dan
pimpinan Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI), menyarankan untuk
memelihara ayam hingga memunculkan ide untuk memiliki usaha ternak ayam. Peluang
bisnis yang dimiliki oleh Bob Sadino menghasilkan temuan baru bagi dirinya yaitu
mampu memberikan pembeda pada ukuran telur ayam lokal yang mana ukurannya lebih
kecil dibanding ukuran telur ayam yang ada di luar negeri. Kemampuannya dalam
melihat peluang dan jejaring pertemanannya yang dimiliki di luar negeri, Bob Sadino
berusaha untuk mempelajari cara untuk mengembangbiakkan ayam broiler dari majalah
peternakan yang berbahasa Belanda karena mengingat bahwa Bob Sadino bukan seorang
lulusan sarjana peternakan. Dari kemampuannya untuk mempelajari jenis telur tersebut,
Bob Sadino berhasil menjualkan telur ayamnya ke tetangga-tetangganya di daerah
Kemang, Jakarta, yang mana kebanyakan dari tetangganya tersebut adalah ekspatriat.
Penjualan tersebut tentunya dilakukan dari pintu ke pintu yang tentunya bermodalkan
pengalaman hidupnya di Eropa.
Kemudian dengan keuletan dan konsistensi yang dimiliki oleh Bob Sadino,
penjualan yang dilakukannya meningkat dalam sehari menjadi puluhan kilo. Dari
memelihara ayam, Bob Sadino juga belajar dari ayam-ayamnya yang dipelihara. Dalam
proses membuka bisnis telur ayam ini, Bob Sadino tentunya didampingi oleh istrinya.
Tantangan yang didapat dari berjualan telur ini pun juga sering berdatangan. Seperti
halnya tak jarang Bob Sadino mendapatkan makian, teguran, dari pelanggannya dan
bahkan pembantu dari orang asing. Tentunya dari tantangan yang dihadapinya tersebut,
Bob Sadino dan istrinya terus memperbaiki kualitas usahanya, baik dari barang
dagangannya maupun pelayanannya.

Point of view:
 Pengusaha terkenal di Indonesia dengan kegigihan dan sifat pantang menyerahnya tak
dapat dilawan hingga mengantarkannya sebagai sosok yang mampu menginspirasi
banyak orang.
 Memilih idealismenya sendiri untuk tidak melanjutkan pendidikannya di bangku
perkuliahan. Meskipun Bob Sadino memiliki idealismenya untuk tidak melanjutkan
perguruan tinggi, hal tersebut bukan berarti Bob Sadino memilih jalannya sendiri di mana
dari kebanyakan perjalanan hidup seseorang dimulai dari ilmu pengetahuan yang didapat
melalui pendidikan dan bertahap hingga menjadi seorang ahli.
 Memulai karir dari 0 dan Mempelajari hal-hal baru demi kesuksesan serta giat belajar
 Meskipun ditimba musibah kecelakaan, Bob sadino tetap bangkit demi memperjuangkan
usahanya
 Kemampuannya dalam melihat peluang usaha
 Keuletannya dan konsistensi yang dimiliki Bob Sadino sehingga penjualannya meningkat
dalam sehari dan berkembang sampai saat ini
 Meskipun mendapatkan makian, teguran dari pelanggannya, Bob Sadino dan istrinya
tidak pantang menyerah dan tetap terus memperbaiki kualitas usahanya, baik dari produk
dagangan maupun pelayananya

Pesan moral yang dapat diambil:


Jangan menjadi manusia yang mudah menyerah, jangan takut kegagalan , jangan
bermalas-malasan dalam bekerja, dan tidak malu untuk bekerja dengan profesi apapun
dan pekerjaan apapun yang dilakukan, Selalu mempelajari hal-hal baru guna meraih
kesuksesan dan ulet dalam bekerja. Karena, usaha dan kerja keras penting untuk
menggapai kesuksesan. Kesabaran dan kerja keras membuahkan hasil, jangan pernah
ragu untuk melakukan pekerjaan apapun.

Anda mungkin juga menyukai