1 Ed
1 Ed
2021, xxx-xxx
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi adalah istilah klinis untuk menggambarkan tekanan darah
tinggi. Hipertensi dalam kehamilan dapat mengakibatkan morbiditas pada janin yang
disebabkan karena aliran darah ke plasenta berkurang (seperti tumbuhnya janin yang
terhambat, janin yang mengalami kematian dalam rahim hingga lahir prematur) hingga
menyebabkan morbiditas pada ibu (seperti edema paru, perdarahan dalam otak, kejang
eklamsia, penggumpalan darah dalam pembuluh darah, gagal ginjal akut bahkan
mengakibatkan kematian pada ibu). Hipertensi Dalam Kehamilan merupakan kompilkasi
utama yang menyebabkan 60% sampai 80% kematian ibu dan morbiditas ibu di seluruh
dunia.
Metode: Scoping Review menggunakan database: Wiley Online Library, PubMed, dan
ProQuest. Hasil pencarian yang memenuhi kriteria kemudian dilakukan analisis artikel.
Studi apprasial menggunakan Joana Briggs Institute (JBI), dan metode sintesis
menggunakan modifikasi PEOS.
Hasil: Dari 108 artikel relevan judul dan abstrak, didapatkan 9 artikel yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Ditemukan lima faktor yaitu keturunan keluarga, umur,
paritas, gemeli dan Body Mass Index (BMI) yang mempengaruhi Hipertensi Dalam
Kehamilan.
Simpulan: Hipertensi pada kehamilan adalah 5-15 % merupakan penyulit dalam
kehamilan yang cukup signifikan. Disebabkan karena etiologinya yang masih belum jelas
terdeteksi dan tentunya sistem rujukan yang masih belum sempurna. Sehingga upaya
penanganan oleh tenaga kesehatan yaitu pada penyakit hipertensi perlu ditingkatkan
dengan hasil akhir yang diharapkan dapat menurunkan angka kejadian morbiditas dan
mortalitas. Terdapat lima faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kejadian hipertensi
dalam kehamilan yaitu faktor keturunan, usia, gemeli, paritas, dan body mass index.
ABSTRACT
1
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 2021, xxx-xxx
maternal morbidity (such as pulmonary edema, bleeding in the brain, eclamptic seizures,
blood clots in the veins, acute kidney failure and even death in the mother). Hypertension
in Pregnancy is a major complication that causes 60% to 80% of maternal deaths and
maternal morbidity in the worldwide.
Method: Scoping Review used databases: Wiley Online Library, PubMed, and ProQuest.
The search results that met the criteria, then it analyzed for articles. The appraisal study
used the Joana Briggs Institute (JBI), and the synthesis method used modified PEOS.
Finding: From the 108 articles have been relevant to the title and abstract, 9 articles met
the inclusion and exclusion criteria. Five factors were found, namely heredity, age, parity,
gemeli and Body Mass Index (BMI) that affected Hypertension in Pregnancy.
Conclusion: Hypertension in pregnancy was 5-15% and it was a significant complication
in pregnancy. Due to the etiology was still not clearly detected and the referral system was
not definitely still perfect. So that the efforts of handling by health workers, namely
hypertension, need to be improved, thus, it is expected to reduce the incidence of morbidity
and mortality. It also indicated that five factors could affect the occurrence of hypertension
in pregnancy, namely heredity, age, gemeli, parity, and body mass index.
2
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 2021, xxx-xxx
kematian bagi bayi yang dilahirkan dan diamati pada wanita yang mengalami
ibu yang melahirkan, dikarenakan gangguan hipertensi kehamilan. Studi
kurangnya tanda dan gejala yang khas terbaru telah menunjukkan risiko
sebagai awal peringatan dini. Hipertensi mengalami hipertensi dalam kehamilan
dalam kehamilan berkontribusi tinggi yang lebih tinggi pada wanita dengan
terhadap morbiditas dan mortalitas ibu riwayat keluarga hipertensi, riwayat
dan bayi. Menurut analisis dari World hipertensi akibat kehamilan sebelumnya,
Health Organization (WHO), hipertensi diabetes pra-eksitasi, diabetes mellitus
gangguan kehamilan dikaitkan dengan gestasional, usia ibu ≥40 tahun, kehamilan
14% dari kematian ibu dan menjadi ganda, nuliparitas, dan obesitas pra-
penyebab kematian ibu kedua setelah kehamilan. Beberapa penelitian
perdarahan di Sub-Sahara Afrika dan sebelumnya telah mendapatkan bahwa
penyumbang 16,0% dari ibu kematian dan indeks massa tubuh sebelum kehamilan
negara-negara Sub-Sahara Afrika (Berhe yang lebih tinggi dikaitkan dengan
et al., 2020) [4]. peningkatan risiko hipertensi gestasional
Indonesia sendiri untuk kasus dan pre-eklamsia. Namun, beberapa
hipertensi dalam kehamilan menjadi penelitian tidak mengamati hubungan
peringkat kedua penyebab paling tinggi tersebut. Dari beberapa penelitian
dari ibu yang mengalami kematian setelah didapatkan bahwa kenaikan berat badan
kasus perdarahan. Yang berarti bahwa pada masa kehamilan yang berlebihan
preeklampsia berat adalah penyebab telah ditemukan sebagai faktor risiko
terbesar dari kelompok hipertensi dalam hipertensi gangguan kehamilan dalam
kehamilan sehingga mengakibatkan beberapa penelitian (Kazemian et al.,
komplikasi dan menimbulkan kematian 2014)[8]. Oleh karenanya, upaya-upaya
bagi ibu. Angka HDK di Indonesia untuk pencegahan dan deteksi dini kasus
semakin bertambah, yaitu sekitar 30% dari hipertensi dalam kehamilan ini sudah
ibu yang mengalami kematian di banyak dilakukan oleh pemerintah,
Indonesia (Nurfatimah et al., 2020) [5]. misalnya dengan melaksanakan
Beberapa faktor risiko yang pemeriksaan kehamilan terpadu.
menyebabkan hipertensi dalam kehamilan Upaya pelayanan yang dapat
yaitu memiliki hipertensi sejak sebelum dilakukan oleh bidan adalah bentuk upaya
kehamilan, kehamilan yang berulang kali, dari kesehatan untuk selalu meningkatkan
riwayat keluarga hipertensi, derajat kesehatan seperti masyarakat.
penyakit/gangguan ginjal, penyakit Indikator derajat kesehatan masyarakat
diabetes, primigravida, penambahan berat dapat dilihat dari jumlah AKI dan AKB.
badan berlebih selama kehamilan (>1 Karena sampai saat ini AKI dan AKB
kg/minggu), dan usia reproduksi yang masih tinggi, sehingga menjadi masalah
terlalu muda atau tua (Imaroh et al., 2018) dari prioritas di bidang kesehatan.
[6]
. Identifikasi dini pada wanita yang Beberapa upaya untuk menurunkan AKB
berisiko hipertensi dalam kehamilan akibat hipertensi dapat dilakukan seperti
sangat diperlukan agar dapat dilakukan pencegahan, pengamatan dini, dan
pengawasan yang lebih ketat secepat melakukan terapi (Lail, 2015)[9].
mungkin (Lewandowska et al., 2020)[7]. Berdasarkan gambaran prevalensi
Ibu hamil dengan hipertensi, hipertensi dalam kehamilan yang masih
kemungkinan dilakukannya persalinan sangat tinggi maka perlunya
melalui operasi caesar meningkat. untukmelakukan kajian dari hasil
Demikian pula risiko terjadinya solusio beberapa penelitian terdahulu mengenai
plasenta, kelahiran prematur, berat lahir faktor yang dapat mempengaruhi kejadian
rendah, lahir mati, gagal ginjal akut, dan hipertensi pada ibu hamil.
koagulasi intravaskular lebih sering
3
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 2021, xxx-xxx
4
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 2021, xxx-xxx
5
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 2021, xxx-xxx
Hu et al. China 2015 : 373 kasus Tema yang didapatkan dari penelitian ini
hipertensi yaitu: riwayat penyakit kardiovaskular
dan 507 dalam keluarga, riwayat hipertensi
kontrol kehamilan, tingakat pendidikan,
normotensi hubungan buruk dengan mertua,
peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT),
riwayat keluarga hipertensi, perokok,
dan kualitas tidur yang buruk.
Zhuang China 2019 99.535 Tema yang didapatkan dari penelitian ini
et al. yaitu: usia ibu lanjut, BMI, hipertensi
kronis, dan riwayat hipertensi
sebelumnya.
Alves et Portugal 2013 6.952 Tema yang didapatkan dari penelitian ini
al. yaitu: usia tua, pendidikan yang rendah,
riwayat penyakit kardiovaskular, berat
badan berlebih sebelum dan selama
kehamilan, serta primipara dan
multipara.
Hinkosa Ethiopia 2020 6.826 Tema yang didapatkan dari penelitian ini
et al. yaitu: usia ≥ 35, daerah pemukiman desa,
primigravida, paritas, riwayat aborsi,
kehamilan kembar, kurang ANC, dan
riwayat hipertensi.
Wanita yang memiliki riwayat
PEMBAHASAN keluarga hipertensi positif lebih mungkin
Keturunan Keluarga untuk mengembangkan gangguan
Wanita hamil yang memiliki riwayat hipertensi dibandingkan dengan wanita
keluarga hipertensi memiliki yang memiliki riwayat keluarga hipertensi
kemungkinan lebih besar (delapan kali negatif. Lebih banyak studi serupa
lipat) untuk mengalami gangguan termasuk di wilayah Tigray, Ethiopia
hipertensi kehamilan dibandingkan mengungkapkan bahwa riwayat keluarga
dengan mereka yang tidak. Karena positif hipertensi kronis merupakan faktor
disebabkan faktor genetik yang risiko dalam hipertensi pada ibu hamil[11].
berkontribusi terhadap predisposisi
fisiologis gangguan hipertensi Usia
kehamilan .[3]
Usia ibu mempengaruhi selama proses
Riwayat keluarga dengan penyakit reproduksi. Dikarenakan dalam reproduksi
kardiovaskular menunjukkan keterlibatan sehat dapat diketahui usia yang paling
komponen genetik dalam etiologi aman untuk hamil serta bersalin yaitu usia
multifaktorial gangguan hipertensi dalam 20 - 35 tahun, dalam usia tersebut organ
kehamilan. Sebagian besar keterlibatan reproduksi telah terbentuk sempurna dan
genetik disimpulkan berdasarkan riwayat dapat menjalankan fungsinya[12].
hipertensi keluarga. Usia ibu dengan perkembangan
alat reproduksi adalah sangat berkaitan.
Wanita dengan hipertensi Usia reproduksi yang sehat adalah usia
gestasional dan preeklamsia lebih sering reproduksi yang aman yaitu antara usia 20
melaporkan riwayat keluarga mempunyai sampai 35 tahun. Sehingga apabila terjadi
stroke atau pendarahan otak angina kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun,
pektoris, dan infark miokard[10]. ibu hamil dengan alat reproduksinya
secara biologis belum siap atau matang,
6
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 2021, xxx-xxx
dan juga ibu hamil yang kurang siap diabetes mellitus merupakan faktor risiko
mengakibatkan masih labilnya emosi independen untuk perkembangan
sehingga ibu akan menjadi kurang hipertensi pada kehamilan .
[15]
7
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 2021, xxx-xxx
normal, dengan hasil nilai 22,3 kg/m. sebelum ada tanda dan gejala penyakit
Kejadian preeklampsia berat maupun yang ditemukan dan deteksi dini yaitu
preeklampsia ringan yang terjadi dalam dapat menemukan penyakit kelainan dari
akhir umur kehamilan ditemukan lebih awal. Tenaga kesehatan dapat
tinggi yaitu ibu dengan obesitas atau memberikan upaya preventif bagi ibu
overweight[16]. hamil yaitu melalui pengetahuan,
Kelebihan berat badan atau pemahaman, dan pengaturan pola hidup
obesitas meningkatkan risiko diabetes sehat.
gestasional dan hipertensi gestasional.
Telah diklaim bahwa obesitas dapat
SARAN
meningkatkan konsentrasi protein reaktif-
1. Bagi tenaga kesehatan, dapat
C plasma, yang terlibat dalam etiologi
mensosialisasikan kepada ibu hamil
gangguan hipertensi kehamilan meningkat
yaitu faktor yang dapat meningkatkan
pada obesitas[17]. Lebih lanjut, beberapa
resiko mengalami kejadian hipertensi
bukti telah mengindikasikan bahwa
pada kehamilan seperti faktor
obesitas meningkatkan fungsi endotel dan
keturunan, umur, gemeli, paritas, dan
mendorong respon inflamasi sistematis
indeks masa tubuh / body mass index.
yang terkait dengan aterosklerosis, yang
Tenaga kesehatan yang terkhusus bidan
dapat berperan dalam PIH (Wanita yang
dapat memberikan penyuluhan tentang
mengalami kenaikan berat badan secara
beberapa resiko kehamilan dengan
berlebihan selama kehamilan cenderung
hipertensi, menambah kualitas dalam
cenderung mengalami preeklamsi[8].
Antenatal Care (ANC), dan
Risiko HDK 1,8 kali lebih tinggi pada
memberikan penyuluhan tentang gizi
mereka yang kelebihan berat badan dan
yang seimbang serta mampu
3,1 kali lebih tinggi pada mereka yang
melakukan evaluasi dalam pelayanan
obesitas[13].
kebidanan khusunya untuk kejadian
Risiko hipertensi gestasional
hipertensi pada kehamilan.
menjadi lebih tinggi dengan adanya
2. Bagi ibu hamil, dengan semakin
peningkatan lingkar tengah lengan dan
canggihnya teknologi diharapkan ibu
asupan selama kehamilan. Lingkar lengan
untuk dapat mencari informasi melalui
tengah adalah lingkar lengan kiri atas,
internet, media cetak atau dapat melalui
diukur pada titik tengah jarak dari proses
tenaga kesehatan. Dan ibu diharapkan
akromion bahu ke ujung proses olekranon
dapat selalu menjaga pola hidup
dari siku tengah. Wanita di kuintil lingkar
dengan cara berolahraga secara rutin,
tengah lengan tertinggi (28-39 cm) lebih
menjaga kehamilannya dengan periksa
mungkin (4.4 kali) untuk mengalami
kandungannya yang secara berkala ke
preeklamsia dibandingkan dengan wanita
tenaga kesehatan untuk mencegah dan
di kuintil terendah (21-23 cm) [8].
mendeteksi apabila terjadi hipertensi
pada kehamilan, hasil akhir yang
KESIMPULAN
diharapakan apabila terjadi
Berdasarkan hasil Scoping Review dan preeklampsia mendapatkan penanganan
pembahasan yang telah peneliti lakukan tepat dan cepat oleh tenaga dan layanan
mengenai faktor yang mempengaruhi kesehatan.
kejadian hipertensi dalam kehamilan, 3. Bagi keluarga, diharapkan kepada ibu
maka dapat diambil kesimpulan bahwa dan keluarga untuk lebih proaktif untuk
terdapat lima faktor yang mempengaruhi mencari informasi guna meningkatkan
kejadian hipertensi pada kehamilan yaitu pengetahuan ibu tentang tanda dan
faktor keturunan, usia, gemeli, paritas, gejala kehamilan dengan hipertensi,
dan body mass index. Petugas kesehatan komplikasi selama masa kehamilan dan
perlu membedakan prediksi awal yaitu persalinan, informasi tersebut dapat
8
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 2021, xxx-xxx
9
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 2021, xxx-xxx
10
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969