Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI INFEKSI Pediculosis PADA SANTRIWATI

(Studi di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Jombang)

Jurnal

Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Studi


Di Progam Studi Diploma III Analis Kesehatan

SRI WAHYUNINGSIH
NIM 12.131.045

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2015
IDENTIFIKASI INFEKSI Pediculosis PADA SANTRIWATI
(Studi di Pondok Pesantren Darussalam Jombang)

IDENIFICATION INFECTED Pediculosis AT SANTRIWATI (Study


in the Islamic Boarding school Darussalam Regency Jombang)

Sri Wahyuningsih Awaluddin Susanto., S.Pd.,M.Kes Erni Setiyorini, SKM.,MM


Korespondensi :
Sri Wahyuningsih : Prodi D III Analis Kesehatan
STIKes ICME Jombang, Jl. Kemuning No. 57, Candimulyo, Jombang. Telp (0321) 865446.
e-mail :Wahyuningsihs59@yahoo.com

ABSTRAK
Pediculosis merupakan infestasi parasit pada kulit kepala manusia yang bersifat menetap dan dapat
menimbulkan berbagai masalah. Secara umum factor yang mempengaruhi timbulnya Pediculus
Humanus Capitis adalah kondisi sanitasi lingkungan dan hygiene individu. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi Pediculus Humanus Capitis terhadap santriwati yang terinfeksi Pediculosis.
Desain penelitian yang digunakan Deskriptif, populasi penelitian sebanyak 15 santriwati, dan teknik
sampling yang digunakan yaitu Total Sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan data
kuisioner dan pengambilan sampel secara langsung di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten
Jombang, analisis data mengguanakan editing, coding dan tabulating.
Hasil penelitian pada sampel rambut santriwati di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Jombang
menggunakan metode pemeriksaan mikroskopis semi permanen menunjukkan bahwa 14 santriwati
(93,4%) di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Jombang positif terinfeksi Pediculus Humanus
Capitis dan 1 santriwati (6,6%) adalah negative.
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar santriwati di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten
Jombang positif terinfeksi Pediculus Humanus Capitis dengan menggunakan metode pemeriksaan
mikroskopis semi permanen. Diharapkan santriwati di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten
Jombang meningkatkan hygiene individu dan sanitasi lingkungan dengan tidak memakai barang
pribadi secara bersamaan.

Kata kunci : Pediculus Humanus Capitis, Rambut, Santriwati.

ABSTRACT
Pediculosis is infestation of parasites in the human scalp are persistent and can cause various
problems. Generally, the factors Pediculus Humanus Capitis is environmental sanitation and personal
hygiene. This research for Pediculus Humanus Capitis identification about santriwati infected
Pediculosis for santriwati.
The design of research was descriptive, the population was research fifteen santriwati and sampling
techniques used Total of Sampling, taking data collection by use of kuisioner data and taking direct
sample in the Islamic boarding school Darussalam regency Jombang that analysis with Editing,
coding, and tabulating.
The result of research on hair samples santriwati in the Islamic boarding school Darussalam regency
Jombang, using semi-permanent microscopic examination methods showed that 14 santriwati (93,4%)
in the Islamic boarding school Darussalam regency Jombang infected positive Pediculus Humanus
Capitis and 1 santriwati (6,6%) were negative.
Inconclusive that most santriwati in Islamic boarding school Darussalam regency Jombang infected
positive Pediculus Humanus Capitis using semi-permanent microscopic examination methods.
Expected santriwati in Islamic boarding school Darussalam district Jombang improve individual
hygiene and environmental sanitation by do’not wearing personal items simulaneolisly.

Keyword : Pediculus Humanus capitis, Hair, santriwati.


PENDAHULUAN
Pondok pesantren merupakan suatu tempat tidur ditempati 2 orang santriwati
tempat dengan jumlah penghuni yang dan tempat tidur yang digunakan harus
cukup banyak, sehingga kebutuhan air berbeda. Sehingga prevalensi infeksi
secara kualitas sangat diperlukan sebagai Pediculus Humanus Capitis dapat
penunjang sanitasi lingkungan dan berkurang.
hygiene perorangan terhadap santriwati Prevalensi akibat Pediculus Humanus
(Supriyadi dalam Anisa, 2013). Keadaan Capitis ini cukup tinggi di dunia bahkan di
ini dapat menyebabkan lingkungan fisik Indonesia. Di Negara maju seperti Belgia,
dan biologis yang tidak memadai sehingga prevalensi terbanyak pada anak usia
memungkinkan berkembang biaknya sekolah sebesar 8,9%, sedangkan di
vektor penyakit (Kemenkes, 2010). Salah Negara India sebesar 16,59%, 58.9% di
satu binatang yang berperan sebagai Alexandria, Mesir, hingga 81,9% di
vektor penyakit yaitu Pediculus Humanus Argentina (Bugayong dalam Sahar, 2013).
Capitis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Dilihat dari sisi kesehatan, pada umumya Riswandi pada tahun 1996, yang
pondok pesantren tradisional masih mengalami infeksi Pediculus Humanus
memerlukan perhatian dari berbagai pihak Capitis pada pesantren khusus santri
yang terkait, baik dalam aspek pelayanan perempuan di Jakarta sebesar 40,2%.
kesehatan, perilaku sehat maupun aspek Penelitian Restiana pada tahun 2010,
lingkungannya. Pondok pesantren dinilai menunjukan bahwa sebesar 71,3% santri
masih kurang memperhatikan kesehatan di sebuah pesantren di Yogyakarta
para santri dan lingkungannya seperti, terinfestasi tuma. Tingginya
kurang menjaga kebersihan individu, prevalensiPediculus humanus capitis di
membuang sampah tidak pada tempatnya, pesantren menimbulkan berbagai masalah,
kurang memperhatikan kebersihan mulai dari kurangnya rasa percaya diri,
didalam kamar, sehingga dengan mudah kurangnya kualitas tidur dan gangguan
tertular penyakit yang membahayakan belajar yang disebabkan karena gangguan
(Rizki dalam Anisa, 2013). gatal pada kepala akibat gigitan Pediculus
Pondok Pesantren Darussalam merupakan humanus capitis. Dari studi pendahuluan
salah satu pondok pesantren yang berada yang dilakukan di Pondok Pesantren
di Kabupaten Jombang dengan sistem Darussalam Kabupaten Jombang dengan 5
pembelajaran masih tradisional dan
sampel yang telah diperiksa pada bulan
sederhana. Setiap hari santriwati yang
berjumlah 20 orang mempunyai kegiatan Februari 2015 menunjukkan sebanyak 3
mulai dari mengaji, sekolah dinniyah, dan santriwati positif terdapat kutu dewasa dan
berjamaah di masjid. Secara fasilitas 2 santriwati negatif (tidak ditemukan kutu
terdapat 3 kamar tidur dimana setiap dewasa). Berdasarkan survey awal yang
kamar tidur ditempati 5-6 orang,setiap dilakukan di Pondok Pesantren
kamar tidur mempunyai satu jendela Darussalam Kabupaten Jombang
sehingga tingkat kelembaban didalam menunjukkan faktor penularan secara
kamar sangat tinggi, terdapat 4 kamar tidak langsung dengan kebiasaan
mandi yang berdekatan dengan kamar santriwati yang suka memakai barang
tidur dan dapur, serta tempat sampah yang pribadi secara bersamaan seperti sisir,
berada didepan kamar tidur. Untuk handuk dan kerudung, membersihkan
memenuhi kebutuhan tempat didalam rambut atau keramas 3 hari sekali,
pondok pesantren, seharusnya setiap memakai kerudung dalam kondisi rambut
basah. Sedangkan faktor penularan yang
besar adalah penularan secara langsung RUMUSAN MASALAH
dengan menggunakan alas tidur secara Apakah ada infeksi Pediculosis pada
bersamaan. Dari faktor penularan tersebut rambut santriwati di Pondok Pesantren
dapat menimbulkan dampak seperti iritasi Darussalam Kabupaten Jombang” ?
kulit, peradangan dan timbulnya nanah TUJUAN PENELITIAN
karena rasa gatal pada kulit kepala akibat
dari gigitan Pediculus Humanus Capitis. Tujuan Umum
Pediculus Humanus Capitis merupakan Untuk mengidentifikasi keberadaan
salah satu ektoparasit penghisap darah Pediculus humanus capitis pada santriwati
yang berinfestasi dikulit kepala manusia, di Pondok Pesantren Darussalam
bersifat menetap dan menimbulkan Kabupaten Jombang.
berbagai masalah. Masalah yang
ditimbulkan dari gigitan Pediculus Tujuan Khusus
humanus capitis adalah memberikan Untuk memberikan penyuluhan tentang
reaksi yang sangat gatal dengan cara bahaya gigitan Pediculus Humanus
menggaruk menambah peradangan karena Capitis pada santriwati di Pondok
infeksi sekunder oleh bakteri terbentuklah Pesantren Darussalam
pustel crusta dan proses penanahan. KabupatenJombang.
Tempat-tempat yang disukai adalah MANFAAT PENELITIAN
rambut bagian belakang kepala.
Gigitannya akan menyebabkan iritasi pada Manfaat teoritis
kulit yang disebabkan oleh air liur yang Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dikeluarkan pada waktu menghisap darah memberikan sumbangan pemikiran bagi
penderita. (Bugayong dalam Sahar, 2013). perkembangan ilmu kesehatan khususnya
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan dibidang Parasitologi
upaya pengendalian penyebaran
pediculosis agar menekan dalam Manfaat praktis
timbulnya gangguan dan penyakit bagi Bagi peneliti
manusia. Upaya-upaya untuk Diharapkan penelitian ini dapat
mengendalikan penyebaran Pediculus menambah pengetahuan tentang penyakit
humanus capitis salah satunya yang dapat yang ditimbulkan oleh parasit.
dilakukan dengan menjaga pemeliharaan Bagi tenaga kesehatan
kesehatan khususnya perilaku kesehatan Memberikan masukan dalam rangka
meningkatkan penyuluhan kesehatan
untuk dirinya sendiri, antara lain
kepada masyarakat, khususnya para
memperhatikan kesehatan rambut, tidak
santriwati di pondok pesantren agar bisa
memakai barang secara bersama-sama, menerapkan higienitas pada dirinya
membersihkan tempat tidur serta menjaga sendiri dan lingkungan disekitar.
pemeliharaan kesehatan lingkungan. Bagi masyarakat atau santriwati
Upaya pengendalian lainnya ialah Menambah pengetahuan dan informasi
pengendalian dengan insektisida golongan tentang bahaya gigitan Pediculus humanus
klorin atau permetrin (Inge Sutanto, capitis serta pentingnya hiegine pada
2008). individu agar terhindar dari infeksi parasit.
Mengacu pada latar belakang maka Bagi institusi
peneliti ingin melalukan “Identifikasi Menambah pengetahuan dan referensi
Pediculus Humanus Capitis pada tentang infeksi Pediculus humanus capitis
santriwati di PondokPesantren Darussalam terutama bagi mahasiswa Program Studi
Kabupaten Jombang”. D-III Analis Kesehatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Pediculus humanus capitis sebesar 14
Jombang. (93,4%).

METODE PENELITIAN No. Hasil Jumlah Persentase


Penelitian ini menggunakan metode Identifikasi (%)
Deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 1. Positif 14 93,4
santriwati pondok pesantren, yang 2. Negative 1 6,6
menyetujui Informed consent, bersedia Total 15 100
mengisi kuisioner dan bersikap kooperatif Sumber data : Data Primer 2015
selama penelitian. Metode yang digunakan
adalah Total Sampling.
Alat yang digunakan dalam penelitian Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan hasil
adalah Cawan petri, Obyek glass, bahwa dari 15 responden, sebagian besar
Mikroskop, Ose, Pipet tetes, Cover glass, responden yang terinfeksi Pediculus
Beaker glass 100ml. Reagen yang humanus capitis dengan faktor memakai
digunakan adalah KOH 10% dan Alkohol alas tidur bersama sebesar 6 (40%).
70%. No. Aspek Positif Total
Sampel yang diteliti merupakan semua Higiene Negatif Persentase
santriwati dengan melakukan pemeriksaan (%)
infeksi Pediculosis. Hasil positif apabila 1. Memakai Positif 10
ditemukan Pediculus humanus capitis Alas 6 (67%)
dewasa, kemudian dilakukan pemeriksaan Tidur (40%)
di Labaratorium Mikobiologi di STIKes Bersama Negatif
ICME Jombang. 4
(27%)
HASIL
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan 2. Tidak Positif 5
bahwa sebagian besar responden berusia Keramas 2 (33%)
19 – 23 tahun sebanyak 11 orang (74%). (13%)
No Usia Jumlah Persentase(%) Negatif
1. 16-18 4 26 3
2. 19-23 11 74 (20%)
Total 15 100
Sumber data : Data Primer 2015 Total 15
(100%)
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan Sumber data : Data Primer 2015
bahwa sebagian besar responden
berpendidikan SMP sebanyak 11 orang PEMBAHASAN
(74%). Pediculus humanus capitis adalah salah
No Pendidika Jumla Persentase(% satu ektoparasit penghisap darah yang
. n h ) berinfestasi dikulit kepala manusia. Akibat
1. SD 2 13 gigitan Pediculus humanus capitis air liur
2. SMP 11 74 yang dikeluarkan pada waktu menghisap
3. SMA 2 13 darah kulit kepala akan menyebabkan

Total 15 100 terjadinya iritasi kulit yang berlangsung


Sumber data : Data Primer 2015 selama beberapa hari. Gigitan Pediculus
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan humanus capitis juga menyebabkan
sebagian besar responden terinfeksi terbentuknya papul merah yang gatal,
disertai dengan pembengkakan kulit. yang kurang akan mempermudah
Siklus hidup Pediculus humanus capitis masuknya infeksi ke anggota tubuh baik
mempunyai metamorfosis yang tidak kulit kepala dan rambut maupun anggota
sempurna, yaitu telur-nimfa-dewasa. Telur badan lainnya pada tubuh manusia. Faktor
akan menetas menjadi nimfa dalam waktu personal hygiene yang mempengaruhi
5-10 hari sesudah mengalami 3 kali gangguan kebersihan rambut seperti tipe
pergantian kulit, nimfa akan berubah rambut, panjang rambut dan pemeliharaan
menjadi kutu rambut dewasa dalam waktu kebersihan rambut baik dari bahan
7-14 hari (Soedarto, 2011. h. 258). pembersihnya, seperti shampo, handuk
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan serta frekuensi keramas dalam seminggu.
bahwa sebagian besar responden berusia Dari kebiasaan santriwati yang terinfeksi
19 – 23 tahun sebanyak 11 orang (74%). Pediculus humanus capitis
Menurut peneliti usia seseorang adalahmemakai barang pribadi seperti
mempengaruhi banyaknya pengalaman sisir rambut, memakai alas tidur secara
yang didapat akan semakin luas
bersamaan, memakai kerudung setelah
pengetahuan yang dimiiki, sehingga
santriwati dapat mencegah dan menjaga keramas, tidak keramas dan memiliki
hygiene individu serta kebersihan di rambut panjang. Sehingga telur yang jatuh
lingkungan. dan menempel pada sisir rambut ataupun
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan 11 alas tidur berpindah pada orang lain
(74%) berpendidikan SMP, semakin tinggi dengan cepat serta kurangnya hygiene
tingkat pendidikan seseorang maka akan individu. Dengan hasil penelitian pada
semakin tinggi tingkat pengetahuannya. tabel 5.4 menunjukkan 14 (93,4%) positif
Kurangnya pengetahuan mengenai terinfeksi Pediculus humanus capitis.
kesehatan yang diajarkan di pondok Hal ini selaras dengan teori menurut
pesantren Darussalam menyebabkan Weems dan Fasulo dalam Siska, 2014
tinggat kebersihannya kurang diperhatikan yang mengatakan bahwa Kutu rambut
baik di lingkungan pondok ataupun kepala dewasa dapat bergerak dengan
hygiene individu. cepat yang menularkan pada santriwati
Aspek hygiene sangat berpengaruh yang lain dengan berpindah pada malam
terhadap timbulnya infeksi Pediculosis hari melalui alas tidur yang digunakan.
pada rambut. Pada pemakaian alas tidur Dengan keadaan tersebut dapat
yang bersamaan maka telur Pediculus menimbulkan dampak kesehatan seperti
humanus capitisakan menempel dan infeksiPediculosis yang disebabkan oleh
menetap sehingga dapat dengan mudah Pediculus humanus capitis. Untuk
berkembang biak dan menularkan pada menurunkan prevalensi infeksi
orang lain, sedangkan faktor kebiasaan Pediculosis yang disebabkan Pediculus
tidak keramas juga menimbulkan berbagai humanus capitis dengan cara
infeksi akan dengan mudah masuk dan meningkatkan hygiene individu dan
menyerang santriwati. Hal ini sesuai sanisitasi lingkungan. Ketersediaan sarana
dengan hasil penelitian di Pondok dan prasarana yang memadai dengan tidak
Pesantren Darussalam Jombang melakukan kebiasaan yang memakai
menunjukkan pada tabel 5.5 memakai alas barang pridadi secara bersamaan dan
tidur bersama (40%) dan tidak keramas menjaga kebersihan di dalam lingkungan
(13%). Menurut Layli dan Sulistiyo, 2012 pondok pesantren.
Adanya masalah pada kebersihan diri akan
berdampak pada kondisi kesehatan
seseorang. Saat seseorang sakit, salah satu
penyebabnya adalah personal hygiene
SIMPULAN DAN SARAN pesantren X. Fakultas Kedokteran
Kesimpulan Universitas Indonesia : Jakarta
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Timur. http : // Journal. UI.ac.id/
Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten index. Php/ e JKI/ article / View /
Jombang menunjukkan sebagian besar 1596 / 1343. Vol 1. No.1. Diakses
responden positif sebanyak 14 santriwati 5 Februari 2015.
(93,4%) terdapat Pediculus humanus
capitis. Laily dan Sulistiyo., 2004. Hubungan
Dasar Manusia dan Proses
Saran Keperawatan : Salemba Medika.
Bagi Tempat Penelitian (Bagi Responden Jakarta dalam kutipan Achmad
atau Pengasuh Pondok Pesantren) Nuransyah., 2013. Hubungan
Diharapkan kepada Santriwati di Pondok personal Higiene dengan Angka
Pesantren Darussalam Kabupaten Kejadian Pediculosis Capitis
Jombang tidak menggunakan alas tidur Pada Santriwati Pondok
secara bersamaan dan rajin membersihkan Pesantren Modern Islam Assalam.
rambut setiap hari. Serta bagi pengasuh Universitas Muhammadiyah.
pondok diharapkan untuk menyediakan Surakarta. http://
sarana dan prasarana yang memadai eprint.ums.ac.id/Naskah_publikasi
dengan kebutuhan santriwati. .pdf. Diakses 10 Mei 2015. Notoatmodjo,
Bagi Institusi Pendidikan (STIKes Soekidjo., 2010. Metodelogi
ICMe) Penelitian Kesehatan. Rineka
Diharapkan kepada Institusi Pendidikan cipta : Nursalam., 2008., Konsep
untuk melalukan pengabdian masyarakat Penerapan Metodologi Penelitian
dengan memberikan pengetahuan, dalam Ilmu Keperawatan.
penyuluhan dan pemeriksaan tentang Salemba Medika : Jakarta.
infeksi Pediculosis akibat Pediculus
Peraturan Mentri Republik Indonesia
humanus capitis.
nomor 374/Mekes/PER/III/2010.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Tentang Pengendalian Vektor.
Diharapakan kepada Peneliti Selanjutnya
http://www.depkes.go.id/downloa
dapat meneliti tentang parasit Pediculosis
ds/Pengendalian Vektor%20.pdf
dan faktor yang menyebabkan infeksi
pada manusia.
Sutanto, Inge dkk., 2008. Parasitologi
Kedokteran. Balai Penerbit
KEPUSTAKAAN
Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia :
Bugayong AMS, Araneta KTS, Cabanilla
Jakarta.
JC. Effect of dry-on, suffocation-
Supriyadi, Sidit. 2004. Perbedaan Sanitasi
based treatment on the prevalence Lingkungan Dan Higiene
of pediculosis among Perorangan Terhadap
schoolchildren in Calagtangan Kejadian Penyakit Scabies
Village, Miag-ao, IIoilo. Philipine Di Pondok Pesantren
Science Letters. 2011 dalam Assalam Dan Darul Falah.
kutipan Sahar Salim Saleh Alatas., Skripsi. Universitas
2013. Hubungan Tingkat
Diponegoro : Semarang
Pengetahuan Mengenai
dalam kutipan Fatmasari,
Pedikulosis Kapitis dengan
Karakteristik Demografi Santri Anisa dkk., 2013.
Hubungan Antara Hygiene
Perorangan dengan Universitas Jenderal
Kejadian Scabies Di Seodirman : Purwokerto.
Pondok Pesantren
Roudlotul Muttaqin Mijen.
Universitas Dian
Nuswantoro : Semarang.

Soedarto, 2011.,Parasitologi Kedokteran.


Sagung Seto : Jakarta.

Rizki Aminah, Evi Naria, Irnawati


Marsaulina. 2012. Analisis
Fisik, Biologis Dan Kimia
Terbatas Pada Air Sungai
Singolot Dan Air Bersih
yang Digunakan Oleh Para
Santri Serta Keluhan
Kesehatan Kulit pada
Pondok Pesantren Purba
Baru. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara dalam
kutipan Fatmasari, Anisa
dkk., 2013. Hubungan
Antara Hygiene
Perorangan dengan
Kejadian Scabies Di
Pondok Pesantren
Roudlotul Muttaqin Mijen.
Universitas Dian
Nuswantoro : Semarang..
http : Repository.unej.ac.id
Weems, H. V. Jr. and T. R. Fasulo. 2013.
Human Lice: Body Louse,
Pediculus humanus
humanus Linnaeus and
Head Louse, Pediculus
humanus capitis De Geer
(Insecta: Phthiraptera
(=Anoplura): Pediculidae).
Ifas Extension. University
Of Florida dalam kutipan
Fiany, Siska dkk., 2014.
Kutu Busuk (Cimex
Hemipterus), Kutu Kepala
(Pediculus Humanus
Capitis), dan Kutu
Kemaluan (Phthirus Pubis)
serta Pengendaliannya.

Anda mungkin juga menyukai