Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN CASE METHODE II MANAJEMEN BK di SEKOLAH

“Analisis Tugas Guru BK di Sekolah”

Dosen Pengampu :

Zuraida Lubis S.Pd., M.Pd., Kons

Disusun Oleh :

Nadia Chairani (1221151001)

KELAS BK REGULER A 2022

PRODI S1 PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2023
1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
BAB I RINGKASAN TEORI....................................................................................................5
2.1 Konsep Manajemen Bimbingan dan Konseling...............................................................5
2.2 Peran atau Tugas Guru – guru di Sekolah dalam Membantu Guru Bimbingan dan
Konseling................................................................................................................................6
BAB II ANALISA PEMBAHASAN.......................................................................................12
2.1 Identifikasi Tugas Kepala Sekolah dalam Membantu Guru BK di Sekolah..................12
2.2 Identifikasi Tugas Wali Kelas dalam Membantu Guru BK di Sekolah.........................13
2.3 Identifikasi Tugas Guru Bidang Studi dalam Membantu Guru BK di Sekolah.............13
2.4 Identifikasi Tugas Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah.....................................14
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH.....................................................................................15
3.1 Identifikasi Tugas Kepala Sekolah dalam Membantu Guru BK di Sekolah “X”...........15
3.2 Identifikasi Tugas Wali Kelas dalam Membantu Guru BK di Sekolah “X”..................16
3.3 Identifikasi Tugas Guru Bidang Studi dalam Membantu Guru BK di Sekolah “X”......16
3.4 Identifikasi Tugas Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah “X”.............................17
3.5 Hasil Temuan..................................................................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN SOLUSI.........................................................................................19
4.1 Identifikasi Permasalahan...............................................................................................19
4.2 Solusi Pada Permasalahan A dan B................................................................................19
4.3 Solusi Pada Permasalahan C, D, E dan F.......................................................................21
BAB V PENUTUP...................................................................................................................23
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24

2
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua, puji dan syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan kita rahmat, nikmat, dan akal yang sehat sehingga penyusun telah
menyelesaikan tugas kuliahnya yaitu tentang “Permasalahan Manajemen BK d Sekolah
Menengah Atas” ini dan tak lupa pula penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Terselesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah, maka penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
penyusun harapkan kepada Ibu dosen dan teman-teman sekalian agar kedepannya dapat
tercipta tugas makalah yang lebih baik dan menambah wawasan kita.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
para pembaca makalah ini, sekian dan terima kasih.

Sab, 11 Maret 2023

Nadia Chairani
(1221151001)

3
LATAR BELAKANG

Proses penyelenggaraan pendidikan yang bermutu tentu tidak cukup hanya dengan
melakukan perubahan menyangkut aspek akademis, atau dilakukan melalui transformasi ilmu
pengetahuan dan teknologi tetapi harus didukung oleh peningkatan profesionalisme dan
sistem manajemen tenaga pendidik. Ada satu keperdulian kepada masalah-masalah yang
muncul yang berkenaan dengan siswa, tidak lain adalah peran serta konselor yang kompeten
dan memenuhi kualifikasi konselor yang profesional. Untuk mencapai kompetensi dan
keterampilan hidup yang dibutuhkan itu, peserta didik tidak cukup hanya diberikan
pengajaran bidang studi saja, tetapi diperlukan bimbingan dan konseling (Nurihsan, 2004,
hlm. 7).
Perkembangan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas (SMA) pada saat
ini merupakan upaya pemberian bantuan kepada individu (peserta didik) yang dilakukan
secara berkesinambungan. Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau
pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu melalui pertemuan
atau tatap muka antara keduanya untuk mengungkap masalah konseling sehingga nantinya
konseli mampu melihat masalahnya sendiri sesuai dengan potensinya dan mampu
memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya. Mengamati kegiatan manajemen bimbingan
dan konseling yang dilakukan oleh para konselor di lapangan penulis meyakini masih
terdapat banyak kekurangan.
Hal ini disebabkan karena para konselor belum melaksanakan tugas secara sungguh-
sungguh misalnya; melakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi bimbingan dan konseling
secara intensif, kurangnya terjalin kerjasama yang baik dalam mengatasi kekurangan-
kekurangan, sering tidak ada tindak lanjut dalam mengatasi kasus yang terjadi. Permasalahan
yang dialami para siswa di sekolah seringkali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran
yang baik sekalipun. Hal ini lebih jelas lagi disebabkan karena sumber-sumber permasalahan
siswa banyak yang terletak di luar sekolah. Disinilah dirasakan perlunya pelayanan
bimbingan dan konseling. Apabila misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang luas
untuk secara efektif membantu siswa mencapai tujuan perkembangannya dan mengatasinya
permasalahannya (Prayitno, 1994)

4
BAB I

RINGKASAN TEORI

2.1 Konsep Manajemen Bimbingan dan Konseling

Sugiyo menyatakan manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan yang


diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pengorganisasian aktivitas
dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling, menggerakkan sumber daya
manusia untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling, memotivasi sumber
daya manusia agar kegiatan bimbingan dan konseling mencapai tujuan.
Bimbingan dan konseling memiliki derajat dan tujuan yang sama dengan
pelayanan pendidikan, yaitu mengaturkan para siswa untuk memperoleh perkembangan
diri yang optimal. Perbedaannya hanya terletak dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya,
yang masing-masing memiliki karakteristik tugas dan fungsi yang khas yang berbeda.
Namun dalam hal pelaksanaan masih banyak anggapan bahwa bimbingan dan konseling
adalah “polisi sekolah”. Tidak lama banyak hal ini disebabkan pihak sekolah sering
menyerahkan sepenuhnya masalah pelanggaran kedisiplinan dan peraturan sekolah
lainnya kepada guru bimbingan dan konseling.
Bahkan banyak guru bimbingan dan konseling yang diberi wewenang sebagai
eksekutor lain bagi siswa yang bermasalah. Masalah utama yang dihadapi bimbingan dan
konseling saat ini adalah timbulnya persepsi-persepsi keliru dari beberapa kalangan akan
arti hakikat bimbingan dan konseling, upaya selanjutnya adalah mengubah persepsi
kalangan tersebut agar sesuai hakekat bimbingan dan konseling itu sendiri. Hal ini
tentunya dengan cara pemberian materi yang lebih baik kepada konselor agar para
konselor benar-benar memahami hakekat dari bimbingan dan konseling yang kemudian
menindaklanjutinya dengan bersosialisasi kepada masyarakat.
Tujuan manajemen bimbingan dan konseling dalam aspek akademik (belajar)
antara lain : 1) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar positif, 2) Memiliki motivasi yang
tinggi untuk belajar sepanjang hayat, 3) Memiliki ketrampilan belajar yang efektif, 4)
Memiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, 5) Memiliki
kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

5
2.2 Peran atau Tugas Guru – guru di Sekolah dalam Membantu Guru Bimbingan dan
Konseling

Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan optimal
sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan oleh guru, konselor, dan
tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja, sementara itu masing-masing pihak tetap
memiliki wilayah pelayanan khusus dalam mendukung realisasi diri dan pencapaian
kompetensi peserta didik. Guru selayaknya juga ikut aktif untuk menanamkan nilai dan
norma yang berlaku, terutama berkaitan dengan masalah perilaku atau akhlak siswa.
Kewajiban itu pun tidak hanya dilakukan oleh guru BK.

Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat
diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi
siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru
yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing yang baik, guru harus memiliki
pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru
mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan
bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus
manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan
menghargai tanpa syarat.

Peranan Guru BK di sekolah sangat penting dalam keberhasilan setiap siswa agar bisa
menjalani proses pendidikan di sekolah dengan baik. Guru BK bertugas untuk mengetahui
dan juga memahami perilaku dan juga memberikan konseling kepada siswa sehingga bisa
membantu siswanya dalam mengatasi setiap permasalahan siswa. Guru bimbingan dan
konseling berperan dalam memberikan pelayanan kepada siswa agar dapat memahami,
memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab serta menjadi
manusia yang mandiri.Guru BK dapat mengikuti pelatihan konseling agar Guru BK dapat
memiliki pengalaman sebagai bahan acuan dalam memberikan layanan konseling kepada
siswa.

Peran Guru BK dalam konteks formal secara tegas diatur dalam pasal 1 ayat 6
undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tentang sistem Pendidikan Nasional. Menurut

6
pasal tersebut, peran Guru BK yang berkualitas sebagai Konselor adalah untuk berpartisipasi
dalam pelaksanaan pendidikan. Bentuk dan wujud partisipasinya adalah sebagai pengampu
ahli pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta didik/konseli melalui
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling yang mencakup empat bidang, yaitu
bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar, dan bidang
bimbingan karier yang diprogramkan ke dalam empat komponen pelayanan, yaitu: komponen
program pelayanan dasar, komponen program pelayanan peminatan dan perencanaan
individual, komponen program pelayanan responsif, dan komponen program pelayanan
dukungan sistem .Guru BK memiliki peran keberhasilan setiap siswa agar bisa menjalani
proses pendidikan di sekolah dengan baik.

Berdasarkan ruang lingkup terkait dengan bimbingan dan konseling bahwasanya yang
berperan penting sebagai pusat informasi di lingkungan sekolah dengan mewujudkan
sebagian besar kesejahteraan sekolah untuk menuju sekolah yang sejahtera dengan aktifnya
semua layanan bimbingan konseling di lingkungan sekolah.Pada dasarnya bimbingan
konseling disekolah harus menciptakan kondisi sekolah yang (having) idealnya sekolah yang
sejahtera. Selain itu juga dapat meningkatkan hubungan sosial (loving) yang mengacu pada
lingkungan sosial pembelajaran, hubungan antara siswa dengan guru, hubungan pertemanan
di sekolah, dinamika kelompok, dan kerjasama antara sekolah dengan orangtua di rumah,
sehingga semakin besar harapan untuk berkurangnya tindak bullying di sekolah. Hal ini,
sejalan dengan yang dikatakan Salmivalli et al (dalam Konu & Rimpela, 2002), bahwa
Bullying dapat dilihat sebagai fenomena kelompok berdasarkan hubungan sosial dan peran
dalam kelompok. Hal ini dikarenakan Bullying merupakan bagian negatif dari hubungan
sosial. Terciptanya hubungan sosial yang baik menjadikan dapat terdorongnya individu untuk
semakin berprestasi di sekolah. Pokok arti dalam peranan aktif Guru BK disekolah yaitu
sebagai wadah untuk membantu siswa mengambangkan dirinya untuk menjadikan peserta
didik yang lebih mandiri.Terkait dengan itu tugas atau peranan dari Guru BK tidak terlepas
dengan memperoleh pengembangan bakat dan minat.

Fungsi layanan konseling di sekolah adalah membantu siswa dalam mengembangkan


pontensinya dan menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa, sehubungan tentang fungsi ini
maka seorang pembimbing mempunyai tugas-tugas tertentu. Pelayanan bimbingan konseling
mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan Bimbingan
Konseling seperti fungsi pemahaman, fungsi preventif, fungsi pengembangan, fungsi
penyembuhan, fungsi penyaluran, fungsi adaptasi, fungsi penyesuaian, fungsi perbaikan,

7
fungsi fasilitas dan fungsi pemeliharaan. Secara umum bimbingan konseling di sekolah
adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu
dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat
memahami dirinya atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan
lingkungan, baik sekolah maupun keluarga dan masyarakat (Moh. Surya, 1995).

Tugas Guru BK adalah mengetahui dan memahami perilaku dan teknik konseling
pada siswa sehingga mampu membantu siswa mengatasi permasalahannya. Secara terperinci
tugas-tugas, tanggung-jawab dan wewenang guru bimbingan konseling di sekolah dalam
pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah, meliputi mengkoordinir penyusunan program
bimbingan di sekolah,melaksanakan bimbingan kelompok maupun bimbingan individual
Memberikan berbagai informasi kepada siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pendidikan, pekerjaan,jabatan atau karir. Adapun tugas Guru BK secara kompleks yakni :

Membantu siswa mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan


dan belajar secara mandiri.
Tempat mencurahkan segala keluh kesah.
Membantu siswa menangani atau memecahkan masalah -masalah pribadi
Membantu siswa agar dapat membuat pilihan dan keputusan karier secara
cepat. Sahabat siswa
Membantu siswa menangani permasalahan sosial atau masalah yang muncul dalam
hubungannya dengan orang lain.

Sebagai kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan seluruh


program sekolah, khususnya program layanan bimbingan konseling di sekolah yang
dipimpinnya, karena posisinya yang sentral. Menurut Dinmeyer dan Caldwell (Kusmintardjo,
1992) kepala sekolah adalah orang yang paling berpengaruh dalam pengembangan atau
peningkatan pelayanan bimbingan konseling di sekolah seperti memfasilitasi dan
memberikan dorongan untuk kemajuan layanan bimbingan konseling di sekolah. Sebagai
kepala sekolah memiliki cara masing-masing dalam mengembangkan layanan bimbingan
konseling di sekolah seperti ungkapan Prayitno (2004) tujuannya supaya program bimbingan
konseling berjalan dengan baik demi perkembangan peserta didik. Setiap strategi harus
memperhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai di waktu yang akan datang, suatu
bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama. kebijakan-kebijakan dan
rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Mengenai
strategi yang belum di jalan di sekolah maka dari itu peneliti langsung mengambil data hasil

8
wawancara dengan kepala sekolah SMA Kota Banda Aceh namun ada strategi yang berbede-
beda yang belmu terlaksanakan.

Guru seyogyanya melaksanakan tugas di sekolah dengan berfungsi sebagai pendidik dan
pengajar dan berfungsi sebagai pembimbing. Dalam hal ini guru tidak semata-mata hanya
memberikan materi pelajaran saja, melainkan lebih dari itu. Sehubungan tugas atau peran
guru sebagai pembimbing, maka penulis mengutip dari buku Sutirna, bahwa ada tiga tugas
pokok guru:

Tugas profesional, yaitu tugas yang berkenaan dengan profesinya.


Tugas manusiawi (human responsibility) yaitu tugas sebagaimanusia.
Tugas kemasyarakatan (civic mission), yaitu tugas sebagai anggota masyarakat dan
warga negara.

Menurut Fenti Hikmawati, guru memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling. Berikut tugas dan tanggung jawab guru mata pelajaran dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling:

Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling


Melakukan kerja sama dengan guru
Mengalihtangankan siswa
Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan
Memberikan kesempatan pada siswa memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
Membantu mengumpulkan informasi
Ikut dalam program layanan bimbingan
Berpartisipasi kegiatan pendukung seperti konferensi kasus
Berpartisipasi upaya pencegahan masalah pengembangan potensi

Bimbingan dan konseling atau wali kelas. Perlu disadari bahwa kelas adalah masyarakat
kecil, di sana duduk siswa-siswa yang merupakan anggota masyarakat, masih terbungkus
dalam tubuh yang masih kecil, cara berfikir yang masih labil, yang rentan sekali mengalami
suatu permasalahan di sekolah. Oleh karena itulah mereka perlu tuntunan, panutan dari sang
guru terutama wali kelas. Siswa-siswi yang masih labil tersebut hendaknya harus diarahkan
dengan baik dan benar agar kelak mereka mampu menghadapi permasalahan di sekolah
maupun di kehidupan masyarakat dengan baik dan mandiri. Selanjutnya meski saat ini
paradigma pelayanan bimbingan dan konseling lebih mengedepankan pelayanan yang
bersifat pencegahan pengembangan. Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan

9
bimbingan dan konseling, Wali Kelas berperan sangat penting dalam keberlangsungan
kegiatan bimbingan konseling. Wali kelas juga pastinya mengetahui sifat dan karakter setiap
anak didiknya. Perubahan sikap yang terjadi pada anak didik yang paling mengerti sudah
barang tentu adalah wali kelas.

Keterangan:

1. Pola organisasi bimbingan ini bisa digunakan di sekolah yang memiliki tenaga-tenaga
konselor profesional, yang terbatas dalam mengelola layanan bimbingan.
2. Wali kelas sebagai penguasa tunggal di dalam mengelola kelasnya berperan sebagai
petugas bimbingan dalam kelasnya masing-masing.
3. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab program bimbingan membentuk staf
bimbingan yang terdiri dari: koordinator bimbingan dan konseling, konselor
profesional dan petugas administrasi bimbingan.
4. Wali kelas yang berperan sebagai guru pembimbing di kelasnya masing-masing
dalam melaksanakan tugasnya untuk membimbing siswanya di kelas harus selalu
berkonsultasi dan bekerjasama dengan staf bimbingan di sekolah.
5. Badan Pembantu Pembina Pendidikan (BP3) sebagai organisasi pendamping sekolah
dapat memberikan bantuan dalam pengadaan sarana material dan sarana-sarana bagi
terselenggaranya layanan BK di sekolah..

10
6. Koordinator BK bertugas mengoordinasikan para guru pembimbing (konselor)dalam
meyusun, melaksanakan, menilai, mengadakan tindak lanjut program BK, dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan BK kepada kepala sekolah. Serta
membuat usulan kepada kepala sekolah mengenai kebutuhan layanan BK.
7. Guru pembimbing (konselor) bertugas merencanakan, memasyarakatkan,
mengevaluasi proses dan hasil kegiatan BK. Serta mengadministrasikan
danmempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan BK kepada koordinator guru
pembimbing.
8. Guru mata pelajaran bertugas membantu layanan BK kepada siswa, dalam
mengidentifikasikan siswa yang memerlukan layanan BK. Serta berpartisipasi dalam
kegiatan pendukung. Dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam ikut andil dalam
upaya pencegahan munculnya masalah siswa dalam pengembangan potensi. Seperti
bimbingan keagamaan dan pembinaan terhadap akhlak siswa.

11
BAB II

ANALISA PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Tugas Kepala Sekolah dalam Membantu Guru BK di Sekolah

NO Tugas Kepala Sekolah Dalam Membantu Guru BK Dilakukan Tidak


Dilakukan
1. Memberikan support administratif, memberikan dorongan dan
pimpinan untuk seluruh program bimbingan dan konseling
2. Memperkenalkan peranan para konselor kepada guru-guru,
murid-murid, orang tua murid, dan masyarakat melalui rapat
guru, rapat sekolah, rapat orang tua murid atau dalam bulletin-
buletin bimbingan dan konseling
3. Berusaha membentuk dan menjalin hubungan kerja yang
kooperatif dan saling membantu antara para konselor, guru dan
pihak lain yang berkepentingan dengan layanan bimbingan dan
konseling
4. Menyediakan fasilitas dan material yang cukup untuk
pelaksanaan bimbingan dan konseling
5. Memberikan penjelasan kepada semua staf tentang program
bimbingan dan konseling dan penyelenggaraan “in-service
education” bagi seluruh staf sekolah
6. Memberikan dorongan dan semangat dalam hal pengembangan
dan penggunaan waktu belajar untuk pengalaman-pengalaman
bimbingan dan konseling, baik klasikal, kelompok maupun
individual
7. Penanggung jawab dan pemegang disiplin di sekolah dengan
memberdayakan para konselor dalam mengembangkan tingkah
laku siswa, namun bukan sebagai penegak disiplin
8. Memilih dan menentukan para konselor yang professional dan
dari latarbelakang konselor/guru BK
9. Mengembangkan sikap-sikap yang favorable di antara para
guru, murid, dan orang tua murid/masyarakat terhadap program
bimbingan dan konseling
10. Mengadakan pembagian tugas untuk keperluan bimbingan dan
konseling, misalnya para petugas untuk membina perpustakaan
bimbingan, para petugas penyelenggara testing, dan sebagainya
11. Merencanakan waktu (jadwal) untuk kegiatan-kegiatan
bimbingan dan konseling
12. Merencanakan program untuk mewawancarai murid dengan
tidak mengganggu jalannya jadwal pelajaran sehari-sehari

12
2.2 Identifikasi Tugas Wali Kelas dalam Membantu Guru BK di Sekolah

NO Tugas Guru Wali Kelas Dalam Membantu Guru BK Dilakukan Tidak


Dilakukan
1. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,
khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk
mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan
konseling
2. Bertangung jawab terhadap kelas yang dibinanya
3. Membantu guru mata pelajaran/pelatih melaksanakan
peranannya dalam pelayanan bimbingan khususnya di kelas
yang menjadi tanggung jawabnya
4. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,
khususnya yang menjadi tanggung
jawabnya, untuk mengikuti/menjalani dan/atau kegiatan
bimbingan
5. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan
konseling, seperti konferensi kasus
6. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan
dan konseling kepada guru pembimbing/konselor

2.3 Identifikasi Tugas Guru Bidang Studi dalam Membantu Guru BK di Sekolah

NO Tugas Bidang Studi Dalam Membantu Guru BK Dilakukan Tidak


Dilakukan
1. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi
siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan
konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa
tersebut.
2. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada siswa
3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor
4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor,
yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor
memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti
pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan)
5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-
siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang
pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang
memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu
7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa
8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam
rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta
upaya tindak lanjutnya

13
2.4 Identifikasi Tugas Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah

NO Tugas Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dilakukan Tidak


Dilakukan
1. Mengetahui dan juga memahami perilaku dan juga
memberikan konseling kepada siswa sehingga bisa
membantu siswanya dalam mengatasi setiap permasalahan
siswa
2. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan
3. Merencanakan program bimbingan
4. Melaksanakan segenap layanan bimbingan
5. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan
6. Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan
pendukung
7. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian
8. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan yang dilaksanakan
9. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam
pelayanan bimbingan kepada koodinator bimbingan

14
BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

3.1 Identifikasi Tugas Kepala Sekolah dalam Membantu Guru BK di Sekolah “X”

NO Tugas Kepala Sekolah Dalam Membantu Guru BK Dilakukan Tidak


Dilakukan
1. Memberikan support administratif, memberikan dorongan dan
pimpinan untuk seluruh program bimbingan dan konseling 
2. Memperkenalkan peranan para konselor kepada guru-guru,
murid-murid, orang tua murid, dan masyarakat melalui rapat
guru, rapat sekolah, rapat orang tua murid atau dalam bulletin- 
buletin bimbingan dan konseling
3. Berusaha membentuk dan menjalin hubungan kerja yang
kooperatif dan saling membantu antara para konselor, guru dan 
pihak lain yang berkepentingan dengan layanan bimbingan dan
konseling
4. Menyediakan fasilitas dan material yang cukup untuk 
pelaksanaan bimbingan dan konseling
6. Memberikan dorongan dan semangat dalam hal pengembangan
dan penggunaan waktu belajar untuk pengalaman-pengalaman 
bimbingan dan konseling, baik klasikal, kelompok maupun
individual
7. Penanggung jawab dan pemegang disiplin di sekolah dengan
memberdayakan para konselor dalam mengembangkan tingkah 
laku siswa, namun bukan sebagai penegak disiplin
8. Memilih dan menentukan para konselor yang professional dan 
dari latarbelakang konselor/guru BK
9. Mengembangkan sikap-sikap yang favorable di antara para
guru, murid, dan orang tua murid/masyarakat terhadap program 
bimbingan dan konseling
10. Mengadakan pembagian tugas untuk keperluan bimbingan dan
konseling, misalnya para petugas untuk membina perpustakaan 
bimbingan, para petugas penyelenggara testing, dan sebagainya
11. Merencanakan waktu (jadwal) untuk kegiatan-kegiatan 
bimbingan dan konseling
12. Merencanakan program untuk mewawancarai murid dengan 
tidak mengganggu jalannya jadwal pelajaran sehari-sehari

15
3.2 Identifikasi Tugas Wali Kelas dalam Membantu Guru BK di Sekolah “X”

NO Tugas Guru Wali Kelas Dalam Membantu Guru BK Dilakukan Tidak


Dilakukan
1. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,
khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk
mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan 
konseling
2. Bertangung jawab terhadap kelas yang dibinanya 
3. Membantu guru mata pelajaran/pelatih melaksanakan
peranannya dalam pelayanan bimbingan khususnya di kelas 
yang menjadi tanggung jawabnya
5. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan 
konseling, seperti konferensi kasus
6. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan 
dan konseling kepada guru pembimbing/konselor

3.3 Identifikasi Tugas Guru Bidang Studi dalam Membantu Guru BK di Sekolah “X”

NO Tugas Bidang Studi Dalam Membantu Guru BK Dilakukan Tidak


Dilakukan
1. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi
siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan 
konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa
tersebut.
2. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan 
konseling kepada siswa
3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan 
bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor
4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor,
yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor
memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti 
pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan)
5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-
siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang 
pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang
memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk 
mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu
7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa 
8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam
rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta 
upaya tindak lanjutnya

16
3.4 Identifikasi Tugas Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah “X”

NO Tugas Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dilakukan Tidak


Dilakukan
1. Mengetahui dan juga memahami perilaku dan juga
memberikan konseling kepada siswa sehingga bisa
membantu siswanya dalam mengatasi setiap permasalahan 
siswa
2. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan 
3. Merencanakan program bimbingan 
4. Melaksanakan segenap layanan bimbingan 
5. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan 
6. Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan 
pendukung
7. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian 
8. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung 
bimbingan yang dilaksanakan
9. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam 
pelayanan bimbingan kepada koodinator bimbingan
10. Guru BK dapat mengikuti pelatihan konseling agar Guru BK 
dapat memiliki pengalaman sebagai bahan acuan dalam
memberikan layanan konseling kepada siswa

3.5 Hasil Temuan


Identifikasi Tugas Kepala Sekolah dalam Membantu Guru BK di sekolah “x”
ditemukan Case pada bagian:
a. Kepala sekolah tidak mengembangkan sikap favorable diantara para guru,
murid dan orang tua hingga terhadap Program Bimbingan dan Konseling
b. Kepala sekolah tidak mengadakan pembagian tugas untuk keperluan
bimbingan dan konseling
Identifikasi Tugas Wali Kelas dalam Membantu Guru BK di Sekolah “x” ditemukan
Case pada bagian:
a. Wali kelas tidak Membantu guru mata pelajaran/pelatih melaksanakan
peranannya dalam pelayanan bimbingan khususnya di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya
Identifikasi Tugas Guru Bidang Studi dalam Membantu Guru BK di Sekolah “x”
ditemukan Case pada bagian:
a. Guru bidang studi tidak menerima siswa alih tangan dari guru
pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor
memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus

17
b. Guru bidang studi tidak membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan
guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan
pelayanan pembimbingan dan konseling.
Identifikasi Tugas Guru BK di Sekolah “x” ditemuka Case pada bagian:
a. Tidak memasyarakatkan pelayanan bimbingan

18
BAB IV

PEMBAHASAN SOLUSI

4.1 Identifikasi Permasalahan


a. Kepala sekolah tidak mengembangkan sikap favorable diantara para guru,
murid dan orang tua hingga terhadap Program Bimbingan dan Konseling
b. Kepala sekolah tidak mengadakan pembagian tugas untuk keperluan
bimbingan dan konseling
c. Wali kelas tidak membantu guru mata pelajaran/pelatih melaksanakan
peranannya dalam pelayanan bimbingan khususnya di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya
d. Guru bidang studi tidak menerima siswa alih tangan dari guru
pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor
memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus
e. Guru bidang studi tidak membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan
guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan
pelayanan pembimbingan dan konseling.
f. Tidak memasyarakatkan pelayanan bimbingan

4.2 Solusi Pada Permasalahan A dan B


1. Kepala sekolah sebaiknya membuat webinar untuk staf pengajar dan peserta didik
mengenai peran pentingnya kepala sekolah di suatu pendidikan dan peran layanan
bimbingan dan konseling untuk para siswa-siswi. Dengan begitu akan menimbulkan
rasa sadar para peserta didik dan staf guru lainnya mengenai peran penting kepala
sekolah di suatu yayasan pendidikan
2. Kepala sekolah mengadakan perlombaan di sekolah, sehingga membuat rasa kesan
dan kagum peserta didik terhadap kepala sekolah, karena berusaha membuat suasana
sekolah terasa damai dan nyaman
3. Kepala sekolah senantiasa meningkatkan dan mengembangkan komunikasi dirinya
dengan peserta didik lainnya, dengan begitu membuat rasa kagum peserta didik dan

19
dapat menimbulkan sikap favorable di peserta didik itu sendiri maupun staff pengajar
lainnya.
4. Kepala sekolah senantiasa ikut serta dalam pengawasan, pemantauan dan kegiatan
pada saat layanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik berlansung, dengan
begitu membuat kepala sekolah merasa lebih dekat dengan peserta didik nya
5. Kepala sekolah senantiasa bertanggung jawab dan harus menjadi teladan bagi staff
pengajar dan peserta didik lainnya, dengan sering berkomunikasi, bersikap friendly
hingga memantau atau memasuki kelas peserta didik se-kali
6. Kepala sekolah sebaiknya senantiasa melakukan pengecekan hingga perbaikan
terhadap layanan dan program bimbingan konseling kepada guru-guru BK
7. Kepala sekolah senantiasa mengadakan rapat kepada para guru BK untuk memajukan
dan mensejahterakan para peserta didik terhadap layanan dan program BK
8. Adanya pembinaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas BK, dalam
hal ini Kepala Sekolah berperan sebagai pemimpin pendidikan, administrator serta
supervisor di sekolah (dalam Zukhufarisma, 2012:2).
9. Kepala Sekolah dan Pengawas BK selaku pembina mempunyai kewajiban
membimbing, membina, dan mengawasi kinerja Guru BK dalam menyelenggarakan
pelayanan BK di sekolah. Peran Kepala Sekolah dan Pengawas BK yang efektif, akan
mendorong semangat Guru BK ke arah perubahan yang diinginkan. Pembinaan dan
bimbingan yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan dan kelancaran
proses pelayanan BK di sekolah, seperti kepengawasan yang dilakukan secara
berkelanjutan dan menyeluruh meliputi seluruh aspek, antara lain personil,
pelaksanaan kegiatan, material dan hambatan-hambatan yang muncul dalam
pelaksanaan pelayanan BK di sekolah.
10. Adanya kegiatan tatap muka di dalam kelas selama 2 jam pembelajaran perminggu
setiap kelasnya, untuk melakukan pembelajaran dalam bidang pelayanan BK di
sekolah.
11. Adanya peningkatan sarana dan prasarana serta pembiayaan dalam menunjang
pelayanan guru BK di sekolah
12. Kepala sekolah sering melakukan evaluasi bersama guru BK terhadap pelayanan
bimbingan dan konseling yang terlaksana untuk para peserta didik

20
4.3 Solusi Pada Permasalahan C, D, E dan F
1. Wali Kelas dan guru bidang studi senantiasa sering berkomunikasi dan berhubungan
baik kepada Guru BK terhadap peningkatan Kualitas dan Potensi pada setiap peserta
didik
2. Wali kelas senantiasa melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap peserta didik
bersama guru matapelajaran pada saat peserta didik melakukan pelayanan bimbingan
dan konseling
3. Wali kelas sebaiknya sering melakukan evaluasi bersama guru bidang studi terhadap
bagaimana perkembangan kinerja, potensi, kualitas peserta didik di kelas
4. Pelaporan perkembangan hasil belajar siswa. Guru mata pelajaran adalah salah satu
stakeholder sekolah yang paling mengetahui catatan perkembangan hasil belajar siswa
di sekolah. Namun demikian, dengan adanya kolaborasi yang baik sesama personel
sekolah, dapatlah kiranya wali kelas pro aktif bertanya kepada guru mata pelajaran
dalam memahami perkembangan siswa dalam masalah belajar dan melakukan
koordinasi penanganan kepada guru BK jika ada siswa yang bermasalah dalam belajar.
Jadi, baik guru BK ataupun wali kelas tidak hanya menerima hasil belajar siswa pada
akhir semester atau kenaikan kelas saja, akan tetapi dapat memantau perkembangan
hasil belajar sehari hari sehingga memudahkan penanganan jika ada yang bermasalah.
Dengan demikian pencapaian hasil belajar siswa pada akhir semester dan kenaikan
kelas sudah mencapai taraf optimal hasil pembimbingan guru BK dan wali kelas.
5. Saling bertukar pendapat dan saran mengenai penanganan siswa bermasalah. Meskipun
latar belakang guru BK dianggap cukup mumpuni dalam memahami perkembangan
dan permasalahan siswa bukan berarti segalanya dapat diatasi dengan mudah dan
cukup oleh guru BK saja, Bagaimanapun, wali kelas sebagai guru yang memiliki latar
keilmuan pendidikan boleh jadi sangat bermakna sumbang sarannya dalam
membimbing siswa. Kolaborasi guru bidang studi dengan wali kelas hingga guru BK
hendaknya menjalin bentuk kolaborasi yang sama-sama saling menguntungkan dan
merupakan tanggung jawab bersama demi tercapainya tujuan pendidikan. Tidak
terlepas dari peran guru bidang studi, wali kelas juga memiliki peran yang sangat
penting dalam mendukung perkembangan siswa ataupun mengatasi perilaku
bermasalah siswa. Saling bertukar pendapat dan saran mengenai penanganan siswa
akan menjadi hal bermakna dalam berlangsungnya proses pendidikan di sekolah.
6. Pencatatan data latar belakang siswa. Layanan pengumpulan data merupakan salah
satu layanan BK yang penting dilaksanakan bagi siswa baru pada saat awal tahun

21
ajaran

22
baru. Hasilnya bisa berupa bio data atau berbagai catatan data lainnya yang berkenaan
dengan keperluan layanan BK. Sekolah melalui panitia penerimaan siswa baru
biasanya melakukan pengumpulan data umum siswa melalui pengisian formulir
pendaftaran. Dalam hal ini wali kelas bisa meminta arsip copy data dari sekolah dan
menyimpannya sebagai catatan data bagi wali kelas. Dengan saling mengetahui data
latar belakang siswa akan memudahkan kedua belah pihak untuk memahami kondisi
siswa sehingga dalam penanganan masalah lebih cepat dan tepat sasaran. Wali kelas
tidak hanya sekedar bertanya kepada guru BK tentang latar belakang siswa tetapi
sudah dapat langsung saling koordinasi bertukar data dan informasi.
7. Penataan administrasi absensi siswa. Mengabsen merupakan cara mengetahui
keberadaan siswa di sekolah. Sebaiknya guru BK dan wali kelas dapat memantau
kehadiran siswa sebagai wujud tanggung jawab peran masing-masing terhadap siswa
asuhannya dan tidak menganggap tugas ini hanya merupakan tugas piket sekolah. Wali
Kelas atau Guru BK tidak lagi sekedar bertanya rekapitulasi absensi kepada piket
harian sekolah akan tetapi langsung mengecek sendiri kehadiran siswa setiap harinya.
Dengan cara ini akan segera terpantau jika ada siswa yang tidak hadir tanpa
keterangan. Koordinasi bisa dilakukan dari wali kelas terlebih dahulu atau sebaliknya
sehingga segera saling mengetahui penyebab siswa tidak hadir untuk segera ditangani.
8. Guru bidang studi berusaha mencaikan suasana kelas supaya tetap aman, nyaman dan
ceria dengan cara salah satunya menggunakan metode bercerita pengalaman guru
tersebut dengan bertujuan memotivasi para peserta didik
9. Sebaiknya guru bidang studi berkolaborasi dengan wali kelas dan guru BK dalam
mengatasi permasalahan peserta didik, sehingga mereka dapat menemukan solusi
terkait masalah siswanya tersebut
10. Guru bidang studi dan wali kelas harus ikut serta dalam pelayanan bimbingan dan
konseling berlangsung, sehingga mengetahui bagaimana kinerja guru BK dan peserta
didiknya.
11. Guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk
mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta
(kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.

23
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kemampuan kepala sekolah dalam memimpin dan mengambil kebijakan adalah hal
fundamental yang dibutuhkan oleh guru BK dalam menjalankan program bimbingan dan
konseling di sekolah. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja, guru, khususnya guru BK. Akan
tetapi, Peranan kepala sekolah di beberapa sekolah di Indonesia belum berjalan dengan baik
karna kepala sekolah belum memahami secara utuh bagaimana urgensi dan peranan guru BK
di sekolah, hal itu menyebabkan kesalahan persepsi terhadap layanan bimbingan dan
konseling. Guru bimbingan dan konseling harus pandai melihat peluang, untuk
berkomunikasi/layanan dengan peserta didik selama mereka di sekolah. Komunikasi di luar
sekolah pada saat itu terbatas karena mengganggu waktu istirahat mereka dan waktu
menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Ketrampilan guru bimbingan dan konseling dalam
membaca “gelagat” bahasa chat ataupun komunikasi verbal di platfom conference sangat
dibutuhkan. Sebagai tenaga profesional guru bimbingan dan konseling ditantang untuk
menjaga suasana hati peserta didik, agar mampu mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan
nyaman. Sebuah dilema mengganjal dalam diri guru bimbingan dan konseling. Keinginan
guru mata pelajaran, tuntutan managerial dengan peserta didik terkadang tidak sejalan. Guru
mata pelajaran menginginkan tugas, ulangan, kehadiran peserta didik lengkap. Pihak
managerial menjadwalkan program penilaian. Peserta didik memiliki berbagai macam
kendala. Disinilah guru bimbingan konseling memainkan perannya. Bagaimana
menyelaraskan ketiga kepentingan tersebut. Guru BK hendaknya dalam pembuatan program
BK di sekolah, agar merencanakan dan menyusunnya berdasarkan need assesment, sehingga
Guru BK mengetahui kebutuhan siswa dalam memperoleh layanan BK. Selanjutnya, Guru
BK dituntut mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya dalam menjalankan tugas
serta tanggung jawabnya sebagai seorang guru yang profesional melalui kegiatan pelatihan,
seminar, lokakarya BK, dan kegiatan MGBK di Kabupaten Merangin, dengan tujuan
meningkatkan ilmu pengetahuan dan pemahaman Guru BK terhadap kompetensi profesioanal
Guru BK, sehingga pelaksanaan pelayanan BK dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa.

24
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Putranti, F. F. (2020, Desember). Peran Kepala Sekolah Dalam Implementasi Program
Bimbingan Dan Konseling di Sekolah. Jurnal Prakarsa Paedagogia, 159-167.
Henni Syafriana Nasution, d. (Agustus 2019). Bimbingan Konseling “Konsep, Teori dan
Aplikasinya. Medan: LPPPI.
Khalilurrahman, S. B. (2018, April). Strategi Kepala Sekolah Dalam Membantu Guru BK
Mengimplimentasikan Layanan Bimbingan Dan Konseling Di SMA Kota Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 9-14.
PURWANINGSIH, H. (2021, Februari). PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
DALAM MELAYANI PESERTA DIDIK DI MASA PANDEMI COVID-19.
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran, 36-44.
Rahmawati.dkk, N. R. (2020, Desember). BENTUK KOLABORASI GURU BIMBINGAN
DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM
MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK. al-Tazkiah, 155-172.
Saputra, A. D. (2022, Juni). PERAN GURU KELAS DALAM MENGAMPU TUGAS
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 389-400.
Saputri.dkk, S. M. (2018, Juni). KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
SERTA PEMBINAANNYA. Enlighten: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1-20.

https://www.gurusiana.id/read/linaherlina1204/article/optimalisasi-kolaborasi-guru-bk-dan-
wali-kelas-tantangan-hari-ke-21-tantangangurusiana-4035180
https://malik2475.wordpress.com/peranan-guru-bk-di-sekolah/
http://wahyu-purwadi.blogspot.com/2015/12/memasyarakatkan-bimbingan-karir-pada.html
https://www.kompasiana.com/andi88833/5bf58f7343322f2aec2d5195/siapa-saja-yang-harus-
berpartisipasi-dalam-pelayanan-bimbingan-dan-konseling-di-sekolah-dan-apa-saja-tugas-
tugasnya

25

Anda mungkin juga menyukai