Anda di halaman 1dari 2

ALUR PELAKSNAAN VAKSINASI COVID-19

Adapun saat pelaksanaan layanan vaksinasi, nantinya para penerima vaksin harus melewati 4
meja. Alur 4 meja ini sebagaimana tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Nomor hk.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Keputusan tersebut ditandatangani oleh Dirjen P2P Muhammad Budi Hidayat pada 2 Januari
2021. Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Tiba di Indonesia, Kemenkes: Nakes Dulu Ya! Dalam
prosesnya, berikut ini alur pelayanan vaksinasi Covid-19 di puskesmas, fasilitas pelayanan
kesehatan lain, maupun pos pelayanan vaksinasi: Meja pertama (pendaftaran) Meja pertama
untuk melakukan pendaftaran dan verifikasi data. Secara lebih rinci pelayanan di meja pertama
yakni: Petugas memanggil sasaran penerima vaksinasi ke meja 1 sesuai dengan nomor urutan
kedatangan Petugas memastikan para penerima vaksin menunjukkan nomor tiket elektronik (e-
ticket) dan/atau KTP untuk dilakukan verifikasi sesuai dengan tanggal pelayanan vaksinasi yang
telah ditentukan. Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare Vaksinasi (pada
komputer/laptop/HP) atau secara manual yaitu dengan menggunakan daftar data sasaran yang
diperoleh melalui aplikasi Pcare Vaksinasi yang sudah disiapkan sebelum hari H pelayanan Baca
juga: [HOAKS] Aplikasi Peduli Lindungi Rawan Phishing dan Malware Meja kedua Disarankan
ada lebih dari 1 meja sesuai dengan jumlah tenaga kesehatan yang ada.

Di meja ini petugas kesehatan melakukan anamnesa untuk melihat kondisi kesehatan dan
mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid) serta melakukan pemeriksaan fisik sederhana.
Pemeriksaan meliputi suhu tubuh dan tekanan darah. Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin
Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan? Perlu diketahui vaksinasi tidak diberikan pada
mereka yang memiliki riwayat konfirmasi Covid-19, wanita hamil, menyusui, usia di bawah 18
tahun dan beberapa kondisi komorbid. Setelah pemeriksaan, selanjutnya data skrining akan
diinput petugas, jika input online tidak bisa maka hasil skrining dicatat untuk kemudian diinput
setelah ada koneksi internet. Nantinya berdasarkan data yang diinput akan keluar rekomendasi
hasil apakah sasaran penerima bisa lanjut vaksinasi atau tidak atau harus ditunda. Baca juga:
Update Proses Vaksinasi di Indonesia, Ini Penjelasan BPOM dan MUI Jika harus ditunda maka
petugas menyampaikan akan ada notifikasi SMS blast ulang atau melalui aplikasi peduli lindungi
untuk melakukan registrasi ulang dan menentukan jadwal pengganti. Selanjutnya dilanjutkan
dengan pengisian keputusan hasil skrining oleh petugas. Jika saat skrining terdeteksi penyakit
tidak menular atau adanya infeksi Covid-19 maka pasien dirujuk ke Poli Umum untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Di meja 2 petugas juga memberikan penjelasan singkat mengenai
vaksin yang diberikan, manfaat dan reaksi simpan (KIPI) yang mungkin terjadi dan
penanganannya. Adapun sasaran yang sehat diminta lanjut ke meja 3. Baca juga: Melihat
Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya..

Meja ketiga (vaksinator) Disarankan lebih dari 1 meja disesuaikan dengan jumlah tenaga
kesehatan yang ada di dalam ruangan dengan memperhatikan protokol kesehatan Di sini
dilakukan pemberian vaksin. Untuk vaksin mutidosis petugas menuliskan tanggal dan jam
dibukanya vial vaksin dengan pulpen/spidol di label pada vial vaksin. Baca juga: Melihat
Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac
Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip penyuntikan aman Petugas
menuliskan nama sasaran, NIK, nama vaksin dan nomor batch vaksin pada sebuah memo. Memo
diberikan kepada sasaran penerima untuk diserahkan kepada petugas di Meja 4. Baca juga:
Perkembangan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, dari Pendistribusian Vaksin hingga
Tahapannya... Meja keempat (petugas pencatatan) Dilakukan pencatatan saat berada di meja
keempat. Petugas mempersilahkan sasaran untuk menunggu 30 menit sebagai antisipasi bila ada
KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). KIPI bisa diartikan sebagai setiap kejadian medis yang
tidak diinginkan, terjadi setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan
kausalitas dengan vaksin. Nantinya penerima vaksin diberikan kartu vaksinasi dan penanda
edukasi pencegahan Covid-19. Kartu vaksinasi berupa manual dan atau elektronik.

Anda mungkin juga menyukai