Anda di halaman 1dari 6

F6.

Upaya Pengobatan Dasar

Rencana Topik :
1. Vaksinasi Covid-19 dengan Target Lansia dan Kader Desa
2. Vaksinasi Covid 19 dengan Target Polisi
3. Vaksinasi Covid 19 dengan Target Pegawai Bank

Vaksinasi Covid 19 dengan Target Lansia dan Kader Desa

Latar Belakang :
Pengembangan vaksin yang aman dan efektif untuk mengendalikan pandemi sangat penting
karena diharapkan dapat menghambat penyebarannya dan mencegah terulangnya kembali di
masa depan. Selain itu, karena pandemi ini menyebar dengan cepat, maka diperlukan vaksin
yang dapat diproduksi dalam waktu yang cukup singkat, karena pada umumnya pembuatan
vaksin baru memerlukan waktu bertahun-tahun.

Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mempercepat penanggulangan COVID-19 di Indonesia


bersama dengan penerapan protokol kesehatan. Selain itu, vaksinasi ini diharapkan dapat
memutus rantai penularan secara menyeluruh, dengan mentargetkan sekitar 70% kelompok
sasaran untuk mencapai herd immunity.

Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No. 9860 Tahun 2020 tentang Penetapan Jenis
Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Pemerintah
menetapkan enam jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia. Enam jenis vaksin ini
meliputi Sinovac Biotech Ltd, Pfizer Inc and BioN tech, PT Biofarma (Persero), AstraZeneca,
Sinopharm, dan Moderna. Pada 13 Januari 2021, Indonesia mulai melakukan penyuntikkan
vaksin Sinovac perdana. Pelaksanaan vaksinasi di Indonesia dibagi ke dalam empat tahapan
yaitu tenaga kesehatan; petugas pelayanan publik dan warga lanjut usia; masyarakat rentan
dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi; dan tahap terakhir pada masyarakat dan pelaku
perokonomian lainnya. Proses vaksinasi dilakukan sebanyak dua kali dan direncanakan akan
memenuhi total sasaran vaksinasi sebanyak 181.554.465 orang dalam lima belas bulan.3
Sampai tanggal 11 Februari 2021, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 telah mencatat
sebanyak 784.318 penerima vaksin tahap 1 dan 139.131 penerima vaksin tahap 2 di Indonesia.

Permasalahan :
Beberapa masalah dan isu yang salah tentang pemberian imunisasi :

1. Masih ada masyarakat yang masih belum mendapatkan informasi tentang kegunaan
dan manfaat vaksin. Beberapa pasien Poli Puskesmas Buleleng I yang disarankan untuk
melakukan vaksin menolak dengan alasan yang kurang logis.
2. Adanya isu bahwa vaksin mengandung lemak babi yang tidak halal bagi kaum muslim.
Wakil Presiden Ma'aruf Amin yang juga menjabat sebagai Ketua MUI menjelaskan
bahwa MUI terlibat dari mulai perencanaan, pengadaan vaksin, pertimbangan kehalalan
vaksin, hingga sosialisasi kepada masyarakat. Beliau menekankan bahwa vaksin yang
akan diberikan ke masyarakat harus mengantongi sertifikat halal dari lembaga yang
memiliki otoritas, dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia
3. Adanya asumsi dimasyarakat bahwa jika sudah mendapatkan vaksinasi maka akan
kebal terhadap virus Corona 19 dan tidak mengindahkan protokol kesehatan 5M
(memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan,
mengurangi mobilitas). Walau vaksin COVID-19 memberikan perlindungan yang efektif,
belum cukup bukti mengenai seberapa baik vaksin mencegah seseorang menyebarkan
virus, meskipun ia tidak sakit. Setelah divaksinasi COVID-19, kita masih dapat terpapar
virus penyebab COVID-19. Setelah paparan, sesorang bisa terinfeksi atau “membawa”
virus namun tidak bergejala, yang disebut infeksi asimptomatik. Selain itu, dibutuhkan
waktu untuk memberikan vaksin kepada sebagian besar populasi untuk mencapai herd
immunity.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :


Dalam pelaksanaan pemberian vaksin Covid-19 ada alur 4 meja. Alur 4 Meja Pelaksanaan
Vaksinasi Covid-19 adalah sebagai berikut :

Meja Pertama
Diisi petugas pendaftaran untuk verifikasi data. Di sini petugas akan memanggil sasaran
penerima vaksinasi ke meja pertama sesuai dengan nomor urutan kedatangan. Selanjutnya,
petugas memastikan sasaran menunjukkan nomor tiket elektronik (e-ticket) dan/atau KTP untuk
dilakukan verifikasi sesuai dengan tanggal pelayanan vaksinasi yang telah ditentukan.
Kemudian, petugas akan melanjutkan verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi
Pcare Vaksinasi (pada komputer/laptop/HP) atau secara manual.

Meja Kedua
Untuk melakukan skrining anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana, serta untuk melakukan
edukasi vaksinasi Covid-19. Di meja ini, petugas kesehatan melakukan anamnesa untuk
melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid), serta melakukan
pemeriksaan fisik sederhana. Pemeriksaan meliputi suhu tubuh dan tekanan darah.

Meja Ketiga
Pada meja ketiga pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh vaksinator kepada penerima vaksin.
Untuk vaksin multidosis petugas harus menuliskan tanggal dan jam dibukanya vial vaksin
dengan pulpen/spidol di label pada vial vaksin. Di sini vaksin Covid-19 akan diberikan secara
intra muskular atau melalui lengan sebelah kiri sesuai prinsip penyuntikan aman. Kemudian,
petugas menuliskan nama sasaran, NIK, nama vaksin dan nomor batch vaksin pada sebuah
memo. Memo akan diberikan kepada sasaran untuk diserahkan kepada petugas di meja 4.

Meja Keempat
Petugas akan menerima memo yang diberikan oleh petugas meja 3 dan memasukkan hasil
vaksinasi yaitu jenis vaksin dan nomor batch vaksin. Bila tidak memungkinkan untuk menginput
data langsung ke dalam aplikasi hasil akan pelayanan dicatat di dalam format pencatatan
manual. Petugas kemudian akan memberikan kartu vaksinasi, manual dan/atau elektronik,
serta penanda kepada sasaran yang telah mendapat vaksinasi. Kartu tersebut ditandatangi dan
diberi stempel lalu diberikan kepada sasaran sebagai bukti bahwa sasaran telah diberikan
vaksinasi. Petugas akan meminta penerima vaksinasi untuk menunggu selama 30 menit di
ruang observasi dan diberikan penyuluhan dan media KIE tentang pencegahan Covid-19
melalui 3M dan vaksinasi Covid-19.

Pelaksanaan :
Vaksinasi dilakukan oleh para dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Buleleng I dan
dilaksanakan di Puskesmas Buleleng I secara rutin setiap hari Senin, Rabu, Kamis, dan Sabtu.
Vaksinasi sesi 1 dilakukan pada pukul 08.00 WITA sampai pukul 12.00 WITA, kemudian
dilanjutkan dengan sesi 2 pada pukul 12.30 WITA sampai pukul 14.30 WITA. Target peserta
vaksin setiap hari adalah 300 orang. Vaksinasi sejauh ini berjalan dengan baik. Peserta

Monitoring dan Evaluasi :


1. Kegiatan : Vaksinasi dilakukan di Puskesmas Buleleng I setiap minggunya pada hari Senin,
Rabu, Kamis, dan Sabtu dimulai dari tanggal 21 Maret 2021 sampai 25 Maret 2021
2. Sasaran : Para Lansia dan Kader disekitar wilayah kerja Puskesmas Buleleng I
3. Monitoring :
Vaksinasi diberikan kepada Lansia dan Kader wilayah kerja Puskesmas Buleleng I. Acara
berjalan dengan baik dan lancar. Para peserta vaksin tetap mengikuti protokol kesehatan dan
mengikuti peraturan vaksinasi.
4. Evaluasi :
Sebagian besar peserta vaksinasi sudah mengikuti vaksinasi dengan baik dan tidak ada
kejadian ikutan pasca imunisasin

Vaksinasi Covid 19 dengan Target Polisi

Latar Belakang :
Pengembangan vaksin yang aman dan efektif untuk mengendalikan pandemi sangat penting
karena diharapkan dapat menghambat penyebarannya dan mencegah terulangnya kembali di
masa depan. Selain itu, karena pandemi ini menyebar dengan cepat, maka diperlukan vaksin
yang dapat diproduksi dalam waktu yang cukup singkat, karena pada umumnya pembuatan
vaksin baru memerlukan waktu bertahun-tahun.

Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mempercepat penanggulangan COVID-19 di Indonesia


bersama dengan penerapan protokol kesehatan. Selain itu, vaksinasi ini diharapkan dapat
memutus rantai penularan secara menyeluruh, dengan mentargetkan sekitar 70% kelompok
sasaran untuk mencapai herd immunity.

Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No. 9860 Tahun 2020 tentang Penetapan Jenis
Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Pemerintah
menetapkan enam jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia. Enam jenis vaksin ini
meliputi Sinovac Biotech Ltd, Pfizer Inc and BioN tech, PT Biofarma (Persero), AstraZeneca,
Sinopharm, dan Moderna. Pada 13 Januari 2021, Indonesia mulai melakukan penyuntikkan
vaksin Sinovac perdana. Pelaksanaan vaksinasi di Indonesia dibagi ke dalam empat tahapan
yaitu tenaga kesehatan; petugas pelayanan publik dan warga lanjut usia; masyarakat rentan
dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi; dan tahap terakhir pada masyarakat dan pelaku
perokonomian lainnya. Proses vaksinasi dilakukan sebanyak dua kali dan direncanakan akan
memenuhi total sasaran vaksinasi sebanyak 181.554.465 orang dalam lima belas bulan.3
Sampai tanggal 11 Februari 2021, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 telah mencatat
sebanyak 784.318 penerima vaksin tahap 1 dan 139.131 penerima vaksin tahap 2 di Indonesia.

Permasalahan :
Beberapa masalah dan isu yang salah tentang pemberian imunisasi :

Adanya isu bahwa vaksin mengandung lemak babi yang tidak halal bagi kaum muslim. Wakil
Presiden Ma'aruf Amin yang juga menjabat sebagai Ketua MUI menjelaskan bahwa MUI terlibat
dari mulai perencanaan, pengadaan vaksin, pertimbangan kehalalan vaksin, hingga sosialisasi
kepada masyarakat. Beliau menekankan bahwa vaksin yang akan diberikan ke masyarakat
harus mengantongi sertifikat halal dari lembaga yang memiliki otoritas, dalam hal ini Majelis
Ulama Indonesia

Adanya asumsi dimasyarakat bahwa jika sudah mendapatkan vaksinasi maka akan kebal
terhadap virus Corona 19 dan tidak mengindahkan protokol kesehatan 5M (memakai masker,
menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas). Walau vaksin
COVID-19 memberikan perlindungan yang efektif, belum cukup bukti mengenai seberapa baik
vaksin mencegah seseorang menyebarkan virus, meskipun ia tidak sakit. Setelah divaksinasi
COVID-19, kita masih dapat terpapar virus penyebab COVID-19. Setelah paparan, sesorang
bisa terinfeksi atau “membawa” virus namun tidak bergejala, yang disebut infeksi asimptomatik.
Selain itu, dibutuhkan waktu untuk memberikan vaksin kepada sebagian besar populasi untuk
mencapai herd immunity.

Adanya beberapa anggota polisi yang kurang dari 3 bulan sebelumnya terkena covid 19
sehingga vaksinasi harus ditunda dulu

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :


Dalam pelaksanaan pemberian vaksin Covid-19 ada alur 4 meja. Alur 4 Meja Pelaksanaan
Vaksinasi Covid-19 adalah sebagai berikut :

Meja Pertama
Diisi petugas pendaftaran untuk verifikasi data. Di sini petugas akan memanggil sasaran
penerima vaksinasi ke meja pertama sesuai dengan nomor urutan kedatangan. Selanjutnya,
petugas memastikan sasaran menunjukkan nomor tiket elektronik (e-ticket) dan/atau KTP untuk
dilakukan verifikasi sesuai dengan tanggal pelayanan vaksinasi yang telah ditentukan.
Kemudian, petugas akan melanjutkan verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi
Pcare Vaksinasi (pada komputer/laptop/HP) atau secara manual.

Meja Kedua
Untuk melakukan skrining anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana, serta untuk melakukan
edukasi vaksinasi Covid-19. Di meja ini, petugas kesehatan melakukan anamnesa untuk
melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid), serta melakukan
pemeriksaan fisik sederhana. Pemeriksaan meliputi suhu tubuh dan tekanan darah.

Meja Ketiga
Pada meja ketiga pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh vaksinator kepada penerima vaksin.
Untuk vaksin multidosis petugas harus menuliskan tanggal dan jam dibukanya vial vaksin
dengan pulpen/spidol di label pada vial vaksin. Di sini vaksin Covid-19 akan diberikan secara
intra muskular atau melalui lengan sebelah kiri sesuai prinsip penyuntikan aman. Kemudian,
petugas menuliskan nama sasaran, NIK, nama vaksin dan nomor batch vaksin pada sebuah
memo. Memo akan diberikan kepada sasaran untuk diserahkan kepada petugas di meja 4.

Meja Keempat
Petugas akan menerima memo yang diberikan oleh petugas meja 3 dan memasukkan hasil
vaksinasi yaitu jenis vaksin dan nomor batch vaksin. Bila tidak memungkinkan untuk menginput
data langsung ke dalam aplikasi hasil akan pelayanan dicatat di dalam format pencatatan
manual. Petugas kemudian akan memberikan kartu vaksinasi, manual dan/atau elektronik,
serta penanda kepada sasaran yang telah mendapat vaksinasi. Kartu tersebut ditandatangi dan
diberi stempel lalu diberikan kepada sasaran sebagai bukti bahwa sasaran telah diberikan
vaksinasi. Petugas akan meminta penerima vaksinasi untuk menunggu selama 30 menit di
ruang observasi dan diberikan penyuluhan dan media KIE tentang pencegahan Covid-19
melalui 3M dan vaksinasi Covid-19.

Pelaksanaan :
Vaksinasi dilakukan oleh para dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Buleleng I dan
dilaksanakan di Polres Buleleng pada hari Selasa dan Jumat. Target peserta vaksin setiap hari
adalah 200 orang. Vaksinasi sejauh ini berjalan dengan baik.

Monitoring dan Evaluasi :


1. Kegiatan : Vaksinasi dilakukan di Polres Buleleng
2. Sasaran : Polisi
3. Monitoring :
Vaksinasi diberikan kepada polisi. Acara berjalan dengan baik dan lancar. Para peserta vaksin
tetap mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti peraturan vaksinasi.
4. Evaluasi :
Sebagian besar peserta vaksinasi sudah mengikuti vaksinasi dengan baik dan tidak ada
kejadian ikutan pasca imunisasi

Anda mungkin juga menyukai