Anda di halaman 1dari 38

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Rapat Koordinasi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perdesaan
di Sekitar DAS Citarum
Rabu, 20 Mei 2020

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Outline
1 Latar Belakang

2 Tujuan, Sasaran dan Keluaran Pekerjaan

Arahan Kebijakan dan Dukungan Infrastruktur PUPR


3 dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan DAS Citarum

4 Metodologi, Konsep dan Tahapan


Penyusunan Masterplan

5 Rencana dan Jadwal Pekerjaan


LATAR
1
BELAKANG
SKEMA PERMASALAHAN
DAS CITARUM
1. Kurangnya kesadaran manusia membuang
Sampah Domestik sampah pada tempatnya
Sampah
2. Kurangnya fasilitas persampahan

1. Lahan DTA Kritis


• Erosi Permukaan Tanah 2. Pemanfaatan lahan DTA
Sedimentasi 3. Metodebercocok tanam yang menyebabkan
• Longsoran
erosi permukaan
4. Kuranganya bangunan penangkap
Banjir
Land
Eksploitasi air tanah berlebih Defisit air baku permukaan
Subsidence

1. Kurangnya kesadaran adanya sempadan


sungai
2. Kajian perijinan yang tidak optimal
Berkurangnya Okupasi Bantaran / Sempadan 3. Penertiban bangunan yangberada didaeraha
lebar sungai Sungai bantaran. Sempadan belum maksimal
4. Status kepemilikan daerah smpadan masih
dalam status kekayaan negara

1. Kurangnya Kesadaran Pengelolaan


Pencemaran 1. Limbah Pabrik Limbah
Limbah 2. Limbah Domestik
Air 2. Belum Optimalnya pengelolaan Ipal
3. Limbah Peternakan yang Sudah Ada
4. Limbah Pertanian 3. Belum tersedianya fasilitas
5. Dll penanganan limbah yang terpadu
KONDISI EKSISTING
SUB-DAS CITARUM HULU
(+ 26.000 HA)
4 Luas area: 43.439,04 Ha
Lahan kritis: 3.865 ha
Run-off: 529,5 juta m3/thn
Sedimentasi: 1.023.347 ton/thn

Luas area: 45.164,16 Ha


Luas area: 17.150,40 Ha SUB DAS
7 Luas area:
Lahan 45.164,16
kritis:
Lahan kritis:
Haha
3.782,24
343,53.782,24 ha
5 Lahan kritis: 2.447,78 ha
Run-off: 497,1 juta m3/thn SUB DAS
Run-off:
Run-off: 343,5
Sedimentasi: 773.001
juta m3/thn
juta m3/thn
ton/thn
Sedimentasi: 773.001 ton/thn
Sedimentasi: 857.446 ton/thn

SUB DAS

SUB DAS

SUB DAS

3 Luas area: 34.295,04 Ha


Lahan kritis: 4.626 ha Luas area : 34.208,64 Ha
Run-off: 616,9 juta m3/thn
Sedimentasi: 1.132.692 ton/thn SUB DAS
SUB DAS
1 Lahan kritis: 3.234,5 ha
Run-off: 696,8 juta m3/thn
Sedimentasi: 1.755.517 ton/thn

Luas area: 29.374,56 Ha


6 Lahan kritis: 1.982 ha
Run-off: 389,1 juta m3/thn
Sedimentasi: 1.023.891 ton/thn 2 Luas area: 30.456,00 Ha
Lahan kritis: 6084,95 ha
Run-off: 559,6 juta m3/thn
Sedimentasi: 1.332.692 ton/thn
PERMASALAHAN
SUB-DAS CITARUM HULU

1
Lahan Sangat Kritis 4
Sampah 3
26,022 Ha (20%) 500.000 m /thn yang
akibat berkurangnya areal hutan tidak dapat ditampung
dan budidaya pertanian yang masuk ke sistem drainase
tidak ramah lingkungan sehingga dan sungai
mengakibatkan run-off aliran
permukaan sebesar 3,6 juta
m3/thn

2 5
Sedimentasi Sungai tercemar
7,9 juta ton/tahun dari limbah industri yang
masuk ke Sungai Citarum akibat dibuang ke Sungai Citarum
tingginya erosi yang terjadi di setiap hari
daerah hulu sungai

3
Permukiman 6 Penurunan tanah di
berkembang tanpa perencanaan cekungan bandung
yang baik dan juga tanpa 4-5 cm/tahun
memperhatikan tata ruang yang karena pengambilan air tanah
ada yang berlebihan oleh industri
KONDISI LAHAN KRITIS
SUB-DAS CITARUM HULU

No Kabupaten Kekritisan Lahan Total


Kritis Sangat Kritis
1 Kab. Bandung 7377.75 35610.56 43588.31
2 Kab. Bandung Barat 14691.56 38327.05 53018.61
3 Kab. Bekasi 3283.28 52.86 3336.14
4 Kab. Bogor 2977.91 14775.18 17753.09
5 Kab. Cianjur 9730.10 28878.83 38608.93
Faktor pembatas lahan kritis di Wilayah DAS
6 Kota Cimahi 60.51 555.52 616.03
Citarum adalah kondisi bahaya erosi,
7 Kab. Garut 235.99 - 235.99 tutupan lahan dan kemiringan lereng, baik
8 Kab. Karawang 18832.78 2026.65 20859.43 itu di luar maupun di dalam kawasan hutan. Pada
bagian hulu DAS Citarum merupakan lahan yang
9 Kota Bandung - 837.42 837.42 mempunyai kemiringan terjal dan penutupan
10 Kab. Purwakarta 7200.71 7519.47 14720.18 lahan didominasi oleh lahan pertanian kering
berupa tanaman semusim dan holtikultur.
11 Kab. Sukabumi 13.47 91.50 104.97 Pemanfaatan lahan untuk pertanian pada bagian
12 Kab. Sumedang 1236.01 4293.11 5529.12 hulu yang kurang memperhatikan aspek topografi
dalam manajemen lahan akan mempengaruhi
Total 23.601,82 79.623,66 tingginya nilai erosi yang juga berpengaruh pada
kondisi lahan kritis.

DAS Citarum Hulu


INVENTARISASI KEJADIAN BANJIR SUB-DAS CITARUM HULU
Tahun 2018
Tinggi Banjir
No Tanggal Penyebab Daerah Terdampak Keterangan
(cm)
Kec. Baleendah : 2 Kel. Terdampak 3211 unit rumah , ketinggian
banjir 20 cm - 210 cm
curah hujan yang sangat
Kec. Bojongsoang : 1 Kel Terdampak 320 unit rumah , ketinggian
tinggi dari sore sampai
banjir 10 cm - 150 cm
malam di Wilayah Kota
Kec. Dayeuhkolot: 3 desa/kelurahan, 2780 unit rumah , ketinggian
Bandung dan Wilayah Kab.
22 Februari Kota Bandung dan Kab. banjjir 10 - 170 cm
1 10 - 210 Bandung sehingga Sungai
2018 Bandung Kec. Majalaya : 5 desa terdampak 3727 unit terendam - 20 cm -
Cikapundung, Sungai
90cm
Cusangkuy, dan Sungai
Kec. Ciparay : 1 desa, 240 kk (850 jiwa) terdampak 610 unit rumah
Citarum meluap ke
terendam
pemukiman.
Kec. Paseh : 3 Desa, 37 KK
Kec. Cileunyi : 1 Kampung, 327 KK terdampak
Intensitas hujan tinggi ,
pendangkalan sungai
14 Desember Kec. Dayeuhkolot
2 50 -100 citarum , Kolam retensi Ketinggian Banjir 50 – 100 cm
2018 Kec. Baleendah
Cieunteung sedang dalam
proses pembangunan
Kec.Baleendah : 5721 KK
Kec. Dayeuhkolot : 3005 KK
Kec. Bojongsoang: 2370 KK
Kec. Rancaekek : 3383 KK
12 Desa / kelurahan dan 10 Kec. Cileunyi : 3373 KK
3 Maret 2019 40 – 280 Curah Hujan Tinggi
Kecamatan di Kab. Bandung Kec. Majalaya : 1929 KK
Kec. Banjaran : 2414 KK
Kec. Cicalengka : 85 KK
Kec. Kutawaringin : 25 KK
Kec. Ibun : 250 KK
Kec. Baleendah
meluapnya sungai citarum sudah 3 kali terjadi selama bulan
4 18 Des 2019 150 - 170 Curah Hujan Tinggi Kec. Dayeuhkolot
Desember dengan ketinggian banjir 1,5 dan 1,7 meter
Kec. Bojongsoang
PETA LOKASI BANJIR SUB-DAS CITARUM HULU
(KAB. BANDUNG DAN KOTA BANDUNG)

6
3
6
1

Kejadian Banjir 24-25 Januari 2020 4-5


LUAS GENANGAN
LOKASI Nama Sungai 2 7-8
Tgl 24 Jan 2020 Tgl 25 Jan 2020
S. Citarum
1. Kec. Dayeuh Kolot 17 Ha 29 Ha
S. Cikapundung
S. Cisangkuy
2. Kec. Baleendah 13 Ha 47 Ha
S. Ciputat
S. Cinambo
3. Kec. Gede Bage 69 Ha 67 Ha
S. Cisaranten
4. Kec. Bojongsoang 5 Ha 523 Ha S. Citarik
5. Kec. Solokan Jeruk 9 Ha 8 Ha S. Cisunggalah
S. Cikijing Sumber: BBWS Citarum
6. Kec. Rancaekek 19 Ha 17 Ha
S. Citarik
7. Kec. Majalaya - 1 Ha S. Citarum
8. Kec. Paseh - 9 Ha S. CItarum
TOTAL 132 Ha 701 Ha
SURAT PERMOHONAN FASILITASI
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan
Perdesaan DAS Citarum

Sebagai tindak lanjut implemetasi Peraturan


Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Percepatan Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan DAS Citarum

Arahan Pendekatan Pengembangan


Kawasan Perdesaan di DAS Citarum
meliputi:
a. Konservasi DAS; dan
b. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Desa di Sekitar DAS Citarum
629 DESA PRIORITAS
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 28 Tahun 2019 tentang Rencana aksi Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum Tahun 2019 – 2025

DAS Citarum Sub-DAS Citarum Hulu

No Kabupaten/Kota Jumlah Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan


1 Bandung 23 146
2 Bandung Barat 10 98
3 Kota Bandung 30 150
4 Kota Cimahi 3 11
5 Cianjur 8 24
6 Sumedang 2 6
7 Purwkarta 9 82
8 Karawng 11 68
9 Bekasi 9 44
USULAN LOKASI
Kawasan Perdesaan DAS Citarum

Kawasan PerdesaanKab.
Kawasan Perdesaan Kab. Sumedang (Luas = 1083.320 Ha)
Sumedang
Kawasan Perdesaan
Kawasan Perdesaan Kab.
Kab. Bandung
Bandung BaratBarat (Luas=2986.109 Ha)
Kawasan Perdesaan Kab. Bandung
Kawasan Perdesaan Kab. Bandung (Luas=2200.376 Ha)

Usulan lokasi RPKP DAS Citarum merujuk pada Surat Gubernur Jawa Barat
No. 05/5732/BAPPEDA tanggal 19 November 2019 Tentang Usulan
Penetapan Desa Pada Lingkup Wilayah Penyusunan RPKP DAS Citarum (11
Desa di 3 Kecamatan).
2 TUJUAN, SASARAN,
DAN KELUARAN
TUJUAN
1. Menyusun master plan, development plan, serta program
tahunan pengembangan infrastruktur PUPR dan
infrastruktur strategis lainnya (non-PUPR) di kawasan
perdesaan yang terpadu antar sektor, antar wilayah, dan
antar tingkat pemerintahan berdasarkan kebutuhan jangka
panjang (10 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka
pendek (1 tahun);

2. Menyusun rencana pengembangan kawasan sekitar


kawasan perdesaan DAS Citarum untuk meningkatkan
perkembangan ekonomi dan kesjahteraan
masyarakat, serta mendukung dalam rencana aksi
pengendalian pencemaraan dan kerusakan DAS
Citarum
SASARAN
1 Review Kebijakan, Rencana dan Program Pengembangan Kawasan

2 Tersusunnya profil kawasan perdesaan di Kab. Bandung, Bandung Barat dan Sumedang

3 Tersusunnya profil dan analisis kinerja infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis lainnya (Non-PUPR)

Terumuskannya analisis dan strategi keterpaduan pengembangan kawasan pusat pertumbuhan dan kawasan
4 perdesaan

Terumuskannya analisis perumusan program pembangunan infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis
5 lainnya (non-PUPR) dalam rangka mendukung pengembangan pusat permukiman

Terumuskannya konsep pengembangan kawasan perdesaan Bandung, Bandung Barat dan Sumedang yang
6 memuat hilirisasi sistem agribisnis

Tersusunnya Key Performance Indicators (KPI) dan rencana pengembangan (development plan) kawasan
7 perdesaan dan pusat pertumbuhan kawasan;

Terumuskannya analisis perumusan program pembangunan infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis
8 lainnya (non-PUPR) dalam rangka mendukung pengembangan kawasan pusat pertumbuhan dan kawasan
perdesaan

Terumuskannya rencana dan program pembangunan infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis lainnya
9 (non-PUPR) untuk jangka panjang (10 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka pendek (1 tahun);
KELUARAN
1. Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Perdesaan di Sekitar DAS Citarum yang memuat
sekurang-kurangnya:
a. Profil Kawasan Perdesaan di Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat dan Kab. Sumedang
b. Kebijakan dan strategi Pengembangan Kawasan Perdesaan di Kab. Bandung, Kab.Bandung
Barat dan Kab. Sumedang
c. Analisis mencakup : Posisi kawasan ,lingkungan fisik potensi ekonomi, isu strategis dan
permasalahan, proyeksi pertumbuhan penduduk, jaringan prasarana kawasan, proyeksi
kebutuhan pengembangan infrastruktur, sumber pemibayaan, pertumbuhan fisik dan
analisis isu
d. Konsep pengembangan kawasan perdesaan dan kawasan pusat pertumbuhan
e. Program dan kegiatan infrastruktur PUPR dan Non PUPR dalam jangka Panjang (10 tahun),
jangka menengah (5 tahun) dan tahunan (1 tahun)

2. Peta spasial dan peta indikasi program untuk Pusat Pengembangan kawasan perdesaan di
Kab. Bandung, Bandung Barat dan Sumedang

3. Laporan pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perdesaan di


sekitar DAS Citarum yang terdiri atas laporan bulanan, laporan I, laporan II, prosiding, Buku
Deluxe Master Plan)
ARAHAN KEBIJAKAN DAN DUKUNGAN
3 INFRASTRUKTUR PUPR
dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan DAS Citarum
PERATURAN PRESIDEN NO.15 TAHUN 2018
Tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum

Ketua : Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman


Wakil Ketua I : Menteri Koordinator Bidang POLHUKAM
Wakil Ketua II : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Wakil Ketua III : Menteri Koordinator Bidang PMK
Anggota :
1. Menteri Dalam Negeri
2. Menteri Agama
3. Menteri Keuangan
4. Menteri RISTEK DIKTI
5. Menteri Kesehatan
6. Menteri Perindustrian
7. Menteri ESDM
8. Menteri PUPR
9. Menteri Pertanian
10. Menteri LHK
11. Menteri KKP
12. Menteri ATR/BPN
13. Menteri Bappenas/PPN
14. Menteri BUMN
15. Jaksa Agung RI
16. Panglima TNI
17. Kapolri
18. Sekretaris Kabinet
19. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO.45 TAHUN 2018
Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung

Keterkaitan DAS Citarum dengan Cekungan Ruang lingkup pengaturan Peraturan Presiden ini
Bandung meliputi:
1. Peran dan fungsi Rencana Tata Ruang serta
cakupan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung;
2. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung;
3. Rencana struktur ruang, rencana pola ruang,
arahan, pemanfaatan ruang, dan arahan
pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung;
4. Pengelolaan Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung;
5. Peran Masyarakat dalam penataan ruang di
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung

Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung


mencakup 85 Kecamatan :
a. Kab. Bandung Barat: 16 Kecamatan
b. Kab. Bandung: 31 Kecamatan
Penanganan DAS Citarum dalam RTR Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung c. Kab. Sumedang: 5 Kecamatan
d. Kota Bandung: 30 Kecamatan
1. Sebagai sistem jaringan sumber daya air untuk pengelolaan sumber daya air yang e. Kota Cimahi : 5 Kecamatan
terdiri atas konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air;
2. Pembangunan bangunan pengendalian banjir yaitu floodway Cisangkuy, Upper
Citarum Basin Flood Management dan Terowongan Nanjung;
3. Saluran drainase primer sungai Citarum pada Kabupaten Bandung Barat dan
Kabupaten Bandung;
4. Penetapan zona sempadan sungai (zona L2) yang dibagi penetapan sempadan
sungainya menjadi sungai tidak bertanggul dan sungai bertanggul.
ARAHAN RPJMN 2020 – 2024
Terkait Kawasan Perdesaan dan Pengelolaan DAS Citarum

Meningkatkan keunggulan kompetitif pusat – pusat pertumbuhan wilayah,


Kawasan Perdesaan melalui strategi pembangunan:
1. Penguatan basis produksi dan pengolahan komoditas unggulan daerah
Sasaran Pembangunan kewilayahan tahun 2020-2024 yang tersebar pada sentra – sentra hilirisasi pertanian dan perikanan di
akan dicapai melalui 5 (lima) prioritas, yaitu:
kawasan perdesaan
1. Pengembangan Kawasan Strategis
2. Penguatan konektvitas dengan pusat – pusat produksi bahan baku di
2. Pengembangan Sektor Unggulan
3. Pengembangan Kawasan Perkotaan kawasan perdesaan dan transmigrasi, kota kota kecil dan kota menengah
4. Pembangunan Daerah Tertinggal, Kawasan dalam pengadaaan bahan baku dan pendukung
Perbatasan, Kawasan Perdesaan, Transmigrasi 3. Pengembangan desa wisata, desa digital dan produk unggulan desa dan
5. Pengelolaan Kelembagaan dan keuangan daerah kawasan perdesaan, pengembangan BumDes Bersama

Program Pengembangan Kawasan Perdesaan dalam matriks pembangunan pada RPJMN 2020 – 2024:
1. Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan (Bumdes Bersama yang ditingkatkan kapasitas dan pemasarannya)
2. Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Perdesaan (Pembangunan, Pengembagan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Ekonomi di Kawasan
Perdesaan)
3. Pengembangan Sumber daya Alam Kawasan Perdesaan (Kawasan Perdesaan yang memiliki potensi SDA Unggulan yang dikembangkan dan
dikelola dengan pendekatan lingkungan hidup berkelanjutan)
4. Peningkatan kerjasama dan pengembangan kapasitas (Pendampingan Pembangunan Kawasan Perdesaan)

1. Normalisasi dan Pengingkatan Kapasitas Aliran Sungai


2. Pembangunan infrastruktur hijau untuk mendukung ketahanan wilayah
terhadap bencana banjir
3. Pembangunan dan peningkatan check dam penahan banjir dan sedimen
4. Pengembangan sistem peringatan dini banjir
Pengelolaan DAS Citarum dalam 5. Fasilitas pengolahan air limbah di sungai Citarum
RPJMN 2020 – 2024 6. Pengembangan sistem peringatan dini banjir 20
PENDEKATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
DENGAN TEMA PRIORITAS NASIONAL
Contoh:
Aceh Tengah, Lahat, Bengkulu Selatan, Contoh:
Bangka Selatan, Sumbawa, Belu, PLBN Jagoi Babang,
Nunukan, Bulungan, Kapuas Buol, Parigi PLBN Sei Nyamuk Contoh:
Moutong, Muna, Boalemo, Nunukan Pulau Miangas,
Kab. Kep. Talaud
Contoh:
Sabang, Bengkalis, Ranai,
Long Midang, Melonguane,
137 18 Contoh:
Daerah
Atambua, Saumlaki, Jayapura Rawan PLBN Sumbawa, Bima, TTU, Belu,
18 Air 111 Sumba Timur, Kayong Utara,
PPKT Sambas, Nunukan, Mamuju
PKSN
PELABUHAN Tengah, Buol, Tojo Una-una,
Contoh: Bitung, Parigi Moutong, Sigi,
Kuala Tanjung, 122 Boalemo, Gorontalo Utara,
Tanjung Priok) 63 DDT Pohuwato, Morotai, Kep.
KTM Sula, Maluku Tengah, Teluk
Wondama, Kerom, Merauke
PELABUHAN
PERIKANAN 9
Contoh: Belawan, 222 Kota
Lokpri Kecil
Cilacap, Bitung Contoh:
DUKUNGAN Subulussalam

PELABUHAN ASDP Konek


INFRASTRUKT
Contoh: Merak, tivitas UR PUPR 62 Contoh:
Bakauheni, Ketapang, Multi Pesisir selatan, Banyuasin,
KPPN
Gilimanuk moda OKU Timur, Mesuji, Kubu
Raya, Barito Kuala, Muna
Barat, Boalemo
20
BANDARA KI & 7 TN
&
Contoh: Kualanamu, 10 Contoh:
Silangit, Sibisa KEK 10 Kepulauan Seribu, Karimun
KKPN
jawa, Bunaken, Wakatobi,
10 Teluk Cendrawasih, Togean
12
KERETA API KSPN 18 13 Kawasan
Metropolitan
Contoh: Sulawesi Provinsi
Lumbung Kota Contoh:
Selatan, Sumatera
Contoh: Pangan
Baru
Utara, double track Jabodetabek,
Danau Toba,
Jawa Mebidangro,
Borobudur, Mandalika,
M amminasata
Labuan Bajo
Contoh:
KPPN : Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional Lokpri : Lokasi PrioritasNasional Pontianak, Sei Mangkei,
KSPN : Kawasan Strategis Pariwisata Nasional PKSN : Pusat Kegiatan Strategis Nasional Sofifi, Sorong, Maja
KEK: Kawasan Ekonomi Khusus PLBN : Pos Lintas Batas Negara
KI : Kawasan Industri PPKT : Pulau-Pulau Kecil Terluar
TIPOLOGI DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR
Terhadap Pengembangan Kawasan Perdesaan

Jalan akses menuju titik2 pemasaran untuk


Bina mempermudah distribusi hasil pengolahan komoditas
Marga unggulan

Jaringan irigasi untuk peningkatan produktivitas pertanian


(umumnya pertanian menjadi komoditas unggulan kawasan
SDA perdesaan) dan sumber air baku bagi masyarakat

• Jalan akses dari lahan produksi ke pusat pengolahan (jalan


poros desa, jalan usaha tani, dan jalan lingkungan)
• Bangunan pengolahan komoditas unggulan menjadi
intermediate product
Cipta • Bangunan pemasaran lokal
Karya • Infrastruktur permukiman bagi masyarakat

Penyediaan
Rumah layak huni bagi masyarakat Text
Perumahan
PENDEKATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUKTUR PUPR DI
KAWASAN PERDESAAN
• Pembangunan jembatan dan jalan lingkungan
Penyediaan Sarana dan • Penyediaan air minum
• Penyediaan akses sanitasi (air limbah dan persampahan)
Prasarana Dasar • Pembangunan dan revitalisasi drainase lingkungan
Permukiman • Penataan kawasan (penyediaan RTH, penataan kws.
pariwisata)
FISIK
• Pembangunan infrastruktur pendukung produksi dan
pengolakan komoditi unggulan perdesaan (tambak, talaud,
Penyediaan Sarana dan lantai jemur, bangunan penggilingan padi, dsb)
Prasarana Pendukung • Pembangunan akses mendukung kegiatan pemasaran hasil
Kegiatan Ekonomi produksi (jalan dan jembatan, TPI, pasar argo)

EKONOMI

Pembangunan Kawasan Dukungan pembangunan infrastruktur di kawasan


Perdesaan Berbasis perdesaan dilaksanakan dengan mempertahankan nilai
Budaya dan Kearifan budaya dan berorientasi pada peningkatan kualitas
kompetensi SDM di kawasan perdesaan.
Lokal
SOSIAL - BUDAYA 23
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR DALAM PENGEMBANGAN
KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN

JENIS KOMPONEN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN

Jalan Poros Desa, Jalan Lingkungan,


Jalan usaha tani;
1

2
Pembangunan Jembatan Konstruksi
Sederhana
(Gantung, Jembatan Beton, Kayu);

Tambatan Perahu
3
4 Irigasi Tersier Perdesaan;
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR DALAM PENGEMBANGAN
KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN

JENIS KOMPONEN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN

5
Sarana Pemasaran Pertanian, Peternakan,
Perikanan, Industri, dan Pendukung Kegiatan
Pariwisata
(Pasar Desa, tempat penjemuran ikan);

6
Prasarana Air Bersih dan Sanitasi (Instalasi
Pengelolaan Air Sederhana (IPAS), MCK,
Drainase Permukiman dan Persampahan

Pembangunan Ruang-ruang Publik


(RTH/taman, pendopo warga) 7
METODOLOGI, KONSEP, DAN TAHAPAN
4 PENYUSUNAN RENCANA
METODOLOGI
Terdapat 3 Metodologi :
1. Desk Study : Pengumpulan data dan informasi melalui pemeriksaan dan analisis data dan informasi yang menggunakan
data sekunder. Hasil dari desk study yang telah dilaksanakan sebagai berikut:
a) Kajian Literatur, teori dan best practice di Indonesia terkait dengan pengembangan kawasan perdesaan berbasis
Daerah Aliran Sungai
b) Desk study awal pada kebijakan pembangunan kawasan perdesaan
c) Profil dan potensi DAS Citarum beserta profil dan potensi Kecamatan Kawasan Perdesaan DAS Citarum
d) Pengolahan dan penyusunan peta dasar DAS Citarum

2. Pelaksanaan Survei : Diperlukan untuk pengumpulan data sekunder, pengambilan data dan video menggunakan drone
serta verifikasi program dan pengecekan Readiness Criteria untuk masing- masing program yang telah direncanakan.
Survei yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a) Pelaksanan Survei 1 (Kab. Bandung dan Bandung Barat) untuk pengumpulan data sekunder
b) Pelaksanaan Survei 2 (Kab. Sumedang) untuk pengumpulan data sekunder
c) Pelaksanaan Survei 3 yang bertujuan untuk verifikasi program berdasarkan masukan/diskusi FGD Daerah serta
pengecekan Readiness Criteria untuk masing-masing program yang direncanakan

3. Rapat koordinasi : diperlukan untuk mensosialisasikan program pengembangan kawasan perdesaan di sekitar DAS
Citarum, melakukan identifikasi terhadap potensi dan permasalahan kawasan, serta untuk mendapatkan masukan untuk
penyusunan Master Plan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Rapat koordinasi akan dilaksanakan dengan
agenda sebagai berikut:
a) Rapat Koordinasi awal sekaligus Rapat Koordinasi Kabupaten Sumedang
b) Rapat Koordinasi Kabupaten Bandung dan Bandung Barat
c) Rapat Koordinasi Provinsi Jawa Barat (FGD Daerah) setelah mematangkan muatan rencana pengembangan
berdasarkan data yang diperoleh dari survei 1 dan 2.
d) FGD Unit Organisasi (internal Kementerian PUPR) untuk memfinalisasikan rencana program pengembangan
khususnya di bidang PUPR
e) Rapat Koordinasi di Jakarta dalam rangka Ekspose Master Plan yang telah disusun serta untuk masukan dan
penyempurnaan dari K/L terkait ,sekaligus mensosialisaiskan muatan masterplan kepada pemerintah pusat.
Rapat Koordinasi di
Jakarta (FGD Pusat)

FGD Unit Organisasi (Internal


Tahapan Penyusunan Rapat Koordinasi
Kementerian PUPR)
November
Rencana Pengembangan Provinsi Jawa Barat
(FGD Daerah) dan
Kawasan Perdesaan Survei 3 Oktober

Di Sekitar DAS Citarum


September

Agustus Survei 2 di
Kabupaten
Sumedang
Rakor Kabupaten
• Rapat Koordinasi
Bandung dan
sekaligus Rakor
Bandung Barat
Juli Kabupaten Sumedang
dan pelaksanaan
(via Vidcon)
Survei 1
• Pengambilan gambar
aerial dengan drone
(Kab. Sumedang)
Pengumpulan Data
• Penyusunan Profil
Sekunder Juni dan Analisis data
Pengiriman surat
Pernohonan data dan
RDK Persiapan Survey lampiran survei
Persiapan
DAS Citarum (21 sekunder
Kerja Mei
Februari 2020)

April
Maret
Februari
1 Rapat Persiapan Survei DAS Citarum
• Undangan :
Bappeda Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum dan Kemenko PMK
• Tujuan :
a. Mengetahui lebih dalam mengenai kondisi DAS Citarum dan penanganannya
b. Membahas kesepakatan deliniasi penyusunan masterplan kawasan perdesaan DAS Citarum
Citarum
• Materi :
Paparan profil DAS Citarum oleh BBWS Citarum, Paparan program renaksi pengendalian Rapat Persiapan Survei DAS Citarum
pencemaran dan kerusakan DAS Citarum oleh Bappeda Prov. Jawa Barat dan paparan rencana
survei DAS Citarum oleh Kapus Pengembangan Kawasan Perkotaan, BPIW, Kementerian PUPR.

2 Rapat Koordinasi Awal & Rapat Koordinasi Kabupaten Sumedang


Kick Off Meeting
Undangan :
Bappeda Provinsi Jawa Barat, Bappeda Kabupaten, Kementerian/Lembaga terkait, unit organisasi di Kementerian PUPR, Tim Satgas DAS Citarum
Tujuan :
a. Sosialisasi awal kegiatan penyusunan masterplan kepada Pemerintah Daerah, K/L terkait dan Unor PUPR
b. Membahas rencana survei yang akan dilakukan dan permintaan fasilitasi dalam tim melaksanakan survei
Materi :
Paparan rencana penyusunan masterplan Kawasan Perdesaan DAS Citarum oleh perwakilan dari BPIW, Kemen PUPR. Paparan profil DAS Citarum oleh
Bappdea Prov dan Paparan progress penanganan DAS Citarum oleh Tim Satgas DAS Citarum

Rakor Awal &


Rakor Kab. Survei II di
Rakor Kabupaten & Survei I Kab. FGD Daerah & Rakor Internal
Rapat Persiapan Sumedang Survei III
di Kab. Bandung dan Bandung Barat Sumedang Kemen PUPR FGD Pusat
Survei DAS Citarum
3 Rakor Kabupaten & Survei I di Kab. Bandung dan Bandung Barat
Rakor Kabupaten Survei Kedua di Kab. Bandung dan Bandung Barat
Undangan : Undangan :
Bappeda Kabupaten, SKPD Kabupaten, dan Unit Organisasi di Kemen Bappeda Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat, OPD Terkait, Kepala Desa,
PUPR Camat Cimenyan dan Camat Lembang
Tujuan :
a. Sosialisasi awal kegiatan penyusunan masterplan kepada Tujuan :
Pemerintah Kabupaten Pengumpulan data dan survey primer seluruh desa dalam kawasan untuk
b. Membahas rencana survei yang akan dilakukan dan permintaan mendapatkan potensi, permasalahan, isu strategis kawasan, dan kebutuhan
fasilitasi dalam tim melaksanakan survei dukungan program.

Materi : Materi :
Paparan rencana penyusunan masterplan Kawasan Perdesaan DAS Daftar lokasi desa, list kebutuhan data sekunder dan primer, permohonan
Citarum oleh perwakilan dari BPIW, Paparan kondisi Kabupaten terkait pendamping survey dan Isu Strategis Pengembangan Kawasan
yang disampaikan oleh Bappeda Kabupaten

4 Survei II di Kab. Sumedang

• Undangan : Bappeda Kabupaten , Kepala Desa dan Camat


• Tujuan : Pendalaman Program, Verifikasi Hasil Analisis, Penentuan Kawasan Prioritas, Rencana
Design Kawasan Prioritas, pengambilan gambar dan video menggunakan drone untuk kawasan
prioritas dan keseluruhan kawasan perdesaan
• Materi : Indikasi Program Kegiatan, Alternatif Lokasi Kawasan Prioritas, Daftar Program
Prioritas, perlengkapan drone untuk mengambil gambar dan video udara
.
Contoh Foto dengan Drone
Rakor Awal &
Rakor Kab. Survei II di
Rakor Kabupaten & Survei I Kab. FGD Daerah & Rakor Internal
Rapat Persiapan Sumedang Survei III
di Kab. Bandung dan Bandung Barat Sumedang Kemen PUPR FGD Pusat
Survei DAS Citarum
Focus Group Discussion (FGD) Daerah & Survei III (Survei Konfirmasi Program Setelah Pembahasan Program di
5 FGD Daerah)
Undangan : Kementerian/Lembaga, Bappeda Kabupaten Terkait, SKPD Survei IV (Konfirmasi Program setelah FGD Daerah
Terkait, Kepala Desa dan Camat. Undangan :
Tujuan : Memaparkan hasil perencanaan pengembangan Kawasan Bappeda Kabupaten terkait, SKPD, terkait, Kepala Daerah dan Camat
Perdesaan, Verifikasi indikasi Program dan Peran Pemerintah Daerah
dalam pemenuhan Readiness Criteria (RC) Tujuan :
Materi : Pengumpulan data dan survey primer seluruh desa dalam kawasan untuk
1. Hasil Survey berupa foto udara dan video kawasan prioritas mendapatkan potensi, permasalahan, isu strategis kawasan, dan kebutuhan
serta program prioritas dukungan program.
2. Analisa Kebutuhan Infrastruktur Prioritas
3. Analisa Teknis Pembangunan Infrastruktur Langkah tindak lanjut dari hasil FGD Daerah yaitu menkonfirmasi program
4. Analisa Ekonomi berupa biaya dan manfaat serta kelayakannya yang telah disepakati saat FGD Daerah, yang disepakati terkait Readiness
5. Kajian lingkungan dan sosial pada kawasan prioritas Criteria, kesiapan pemerintah daerah, nomenklatur program serta volume
6. Analisa Resiko dan Mitigasi program tersebut sesuai dengan kebutuhan.
7. Analisa Siteplan berupa; Kesiapan lahan, Aksesibilitas,
Ketersedian Sarpras dan Kesiapan Masyarakat. Materi :
8. Indikasi Biaya Pembangunan, Sumber Pembiayan dan Tahapan Daftar program yang telah disepakati saat FGD Daerah.
Pembangan.
9. Bussines Plan Kawasan Prioritas.

Rakor Awal &


Rakor Kab. Survei II di
Rakor Kabupaten & Survei I Kab. FGD Daerah & Rakor Internal
Rapat Persiapan Sumedang Survei III
di Kab. Bandung dan Bandung Barat Sumedang Kemen PUPR FGD Pusat
Survei DAS Citarum
6 Focus Group Discussion (FGD) Internal Unit Organisasi di Kementerian PUPR
Undangan : Tim Penyusun dan Unit Organisasi di Lingkungan PUPR
Tujuan : Membahas secara lebih terperinci dan mendalam kebutuhan dukungan infrastruktur PUPR pada
Lokasi penyusunan Kawasan Perdesaan DAS Citarum hingga kepada kriteria kesiapan (readiness criteria)
bersama dengan unit organisasi PUPR sebagai eksekutor di lapangan
Materi : Profil Kawasan Perdesaan, Konsep Pengembangan, Program Kegiatan Pengembangan Kawasan
Perdesaan, Pra Desain Kawasan Prioritas dan Desain Infrastruktur PUPR Prioritas di Pusat Pertumbuhan FGD dengan Ditjen Cipta
Kawasan Perdesaan Karya, Perumahan, Sumber
. Daya Air, dan Bina Marga di
Kementerian PUPR

7 Focus Group Discussion (FGD) antar Kementerian/


Lembaga Pemerintah Pusat
• Undangan :
Bappeda Provinsi dan Kabupaten, Kementerian/Lembaga terkait dan Unit
organisasi di Kementerian PUPR
• Tujuan :
Pematangan program, verifikasi hasil analisis dan kawasan prioritas,
rencana desain kawasan prioritas
• Materi :
Indikasi Program Kegiatan, Alternatif Lokasi Kawasan Prioritas, Citra
Alternatif Lokasi Kawasan Prioritas, dan Daftar Program Prioritas KPPN
Contoh FGD Pusat

Rakor Awal &


Rakor Kab. Survei II di
Rakor Kabupaten & Survei I Kab. FGD Daerah & Rakor Internal
Rapat Persiapan Sumedang Survei III
di Kab. Bandung dan Bandung Barat Sumedang Kemen PUPR FGD Pusat
Survei DAS Citarum
RENCANA DAN JADWAL
5
PEKERJAAN
No Tahapan Pekerjaan I II III IV V VI VII VIII IX X
A. Persiapan dan Organisasi Kerja
1. Kajian literatur, teori, dan benchmark/pengalaman praktis
2. Desk study awal kebijakan pembangunan kawasan perdesaan di Indonesia
3. Penajaman metodologi dan rencana kerja pelaksanaan pekerjaan
6. Inventarisasi kebutuhan data, desain survei, perangkat survei
7. Identifikasi stakeholder pusat dan daerah terkait
B. Pengumpulan Data dan Informasi Awal Wilayah Perencanaan
1. Pengumpulan data sekunder ke instansi terkait di tingkat pusat dan daerah
C. Penyusunan Profil
1. Penentuan nama, luas dan deliniasi kawasan
2. Profil kawasan perdesaan dilihat dari berbagai aspek karakteristik
3. Penyusunan peta dasar
D. Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan
1. Analisis isu strategis, perumusan tujuan, dan kebijakan & strategi pengembangan kawasan
E. Pengumpulan Data di Daerah
2. Kunjungan lapangan
3. Rembug desa
4. Pengambilan gambar dan video aerial dengan drone
F. Analisis Pengembangan Kawasan Perdesaan
G. Penyusunan Konsep Pengembangan
No Tahapan Pekerjaan I II III IV V VI VII VIII IX X
H. Penyusunan Rencana dan Program Infrastruktur PUPR dan Infrastruktur Strategis lainnya (non-
PUPR)
1. Penyusunan rencana ultimate pengembangan kawasan perdesaan dan pengembangan
infrastruktur
2. Penyusunan Program Pembangunan Infrastruktur PUPR dan Non-PUPR berdasarkan
kebutuhan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek
3. Perumusan Key Performance Indicators (KPI) untuk infrastruktur dan rencana
pengembangan(development plan)
4. Penyusunan Strategi Keterpaduan Pengembangan Kawasan dan Infrastruktur
I. Verifikasi Kesiapan Readiness Criteria Program
1. Survei lapangan
J. Penyelenggaraan Rapat Koordinasi
1. Rapat Koordinasi di Jakarta persiapan survei
2. Rapat Koordinasi tingkat daerah dengan Bappeda dan OPD daerah terkait
3. Rapat Koordinasi Provinsi (FGD Daerah)
4. FGD Unor
5. FGD Pusat
K. Penyerahan Laporan
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Akhir
3. Laporan Bulanan
4. Laporan Prosiding
5. Buku Deluxe Master Plan
NO JAM KEGIATAN KETERANGAN
HARI PERTAMA
1 08.00 – 09.30 Perjalanan Menuju Bappeda Kab. Sumedang
Diskusi dan Permintaan Data yang dibutuhkan, serta
2 09.30 – 10.30 Fasilitasi Bappeda Kab. Sumedang
permintaan fasilitasi untuk survei
3 10.30 – 11.15 Perjalanan ke Kantor Kecamatan Cimanggung
Diskusi dan Permintaan Data yang dibutuhkan, serta
4 11.15 – 12.15 Fasilitasi Bappeda Kab.Sumedang
permintaan fasilitasi untuk survei
Fasilitasi Bappeda Kab. Sumedang dan
5 13.00 – 17.00 Survei data Primer dan Sekunder di Desa Cihanjuang
Kecamatan Cimanggung
HARI KEDUA
Fasilitasi Bappeda Kab. Sumedang dan
1 08.00 – 12.00 Survei data Primer dan Sekunder di Desa Mangunarga
Kecamatan Cimanggung
Fasilitasi Bappeda Kab. Sumedang dan
2 13.00 – 17.00 Survei data Primer dan Sekunder di Desa Sawah Dadap
Kecamatan Cimanggung
HARI KETIGA
Fasilitasi Bappeda Kab. Sumedang dan
1 08.00 – 12.00 Survei data Primer dan Sekunder di Desa Sidangpakuon
Kecamatan Cimanggung
Fasilitasi Bappeda Kab. Sumedang dan
2 13.00 – 17.00 Survei data Primer dan Sekunder di Desa Sukadana
Kecamatan Cimanggung
HARI KEEMPAT
Fasilitasi Bappeda Kab. Sumedang dan
1 07.00 – 17.00 Survei dan melengkapi data – data yang dibutuhkan
Kecamatan Cimanggung
HARI KELIMA
Fasilitasi Bappeda Kab. Sumedang dan
1 07.00 – 12.00 Survei dan melengkapi data – data yang dibutuhkan
Kecamatan Cimanggung
2 13.00 – 13.30 Perjalanan menuju ke Bappeda Kab. Sumedang
3 13.30 – 17.00 Pengambilan data dan diskusi hasil survei yang telah dilakukan Fasilitasi Bappeda Kab. Sumedang
PEDOMAN PENGISIAN KUISIONER APARATUR DESA
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin : Ο Laki-laki Ο Perempuan
Alamat :
Telepon : 0822222.......
Pekerjaan : Kepala Desa…. / Camat….

A. KETERSEDIAAN DOKUMEN RENCANA DESA / PENDUKUNG

Dokumen Bentuk Data Keterangan

RPJM Desa o Hardcopy o Softcopy


Profil dan Potensi Desa o Hardcopy o
 Softcopy
Hasil Musrenbang Desa o Hardcopy o
 Softcopy
RKP Desa dan APBDesa o Hardcopy o Softcopy
o Hardcopy o Softcopy

B. PROGRAM YANG TELAH / SEDANG DILAKUKAN (2015 – 2018)


SUMBER
NO PROGRAM / KEGIATAN TAHUN BIAYA DAMPAK KEBERLANJUTAN
PENDANAAN
Pembangunan Jalan Desa 2015 200.000.000 APBDes Mempermudah
akses jalan menuju dusun
A
Pembangunan Embung Desa 2016 300.000.000 APBN Sawah di dusun A, B Akan dianggarkan
(Kementerian teraliri pembangunan jaringan irigasi
Desa) teknis di dusun A oleh dana
Pembangunan Sarana Sanitasi 2016 300.000.000 APBN Berkurangnya
(MCK +) (Kementerian masyarakat yang buang
PUPR) air di sembarang tempat
Pembangunan Jaringan Air Bersih 2017 200.000.000 APBN Bertambahnya Pengelolaan PAMSIMAS oleh
dari PAMSIMAS (Kementerian masyarakat yang masyarakat dengan naungan
PUPR) terfasilitasi air bersih BUMDes
dst.....
Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan
1. Kementerian PUPR cq. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah akan
melaksanakan penyusunan Masterplan Kawasan Perdesaan di DAS Citarum Hulu pada
3 Kabupaten yaitu Bandung, Bandung Barat dan Sumedang.
2. Penyusunan Kawasan Perdesaan ini bertujuan untuk mengurangi presentase lahan
kritis yang terdapat di Hulu DAS Citarum serta meningkatkan ekonomi dan
kesejahterahaan masyarakat desa.
3. Target untuk penyelesaian Masterplan Kawasan Perdesaan ini adalah pada akhir tahun
2020.
Rekomendasi
1. Diharapkan dapat terbentuknya koordinasi yang baik antara tim penyusun masterplan
dengan Pemeintah Daerah (Pemprov dan Pemkab) agar penyusunan Masterplan ini
dapat sesuai dengan arahan atau rencana pembangunan dari Pemprov dan Pemkab
2. Informasi yang akurat dari Kecamatan serta desa yang masuk wilayah deliniasi
merupakan suatu kebutuhan yang penting untuk menghasilkan Masterplan Kawasan
Perdesaan yang lebih detail dan akurat sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai