REPUBLIK INDONESIA
Rapat Koordinasi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perdesaan
di Sekitar DAS Citarum
Rabu, 20 Mei 2020
SUB DAS
SUB DAS
SUB DAS
1
Lahan Sangat Kritis 4
Sampah 3
26,022 Ha (20%) 500.000 m /thn yang
akibat berkurangnya areal hutan tidak dapat ditampung
dan budidaya pertanian yang masuk ke sistem drainase
tidak ramah lingkungan sehingga dan sungai
mengakibatkan run-off aliran
permukaan sebesar 3,6 juta
m3/thn
2 5
Sedimentasi Sungai tercemar
7,9 juta ton/tahun dari limbah industri yang
masuk ke Sungai Citarum akibat dibuang ke Sungai Citarum
tingginya erosi yang terjadi di setiap hari
daerah hulu sungai
3
Permukiman 6 Penurunan tanah di
berkembang tanpa perencanaan cekungan bandung
yang baik dan juga tanpa 4-5 cm/tahun
memperhatikan tata ruang yang karena pengambilan air tanah
ada yang berlebihan oleh industri
KONDISI LAHAN KRITIS
SUB-DAS CITARUM HULU
6
3
6
1
Kawasan PerdesaanKab.
Kawasan Perdesaan Kab. Sumedang (Luas = 1083.320 Ha)
Sumedang
Kawasan Perdesaan
Kawasan Perdesaan Kab.
Kab. Bandung
Bandung BaratBarat (Luas=2986.109 Ha)
Kawasan Perdesaan Kab. Bandung
Kawasan Perdesaan Kab. Bandung (Luas=2200.376 Ha)
Usulan lokasi RPKP DAS Citarum merujuk pada Surat Gubernur Jawa Barat
No. 05/5732/BAPPEDA tanggal 19 November 2019 Tentang Usulan
Penetapan Desa Pada Lingkup Wilayah Penyusunan RPKP DAS Citarum (11
Desa di 3 Kecamatan).
2 TUJUAN, SASARAN,
DAN KELUARAN
TUJUAN
1. Menyusun master plan, development plan, serta program
tahunan pengembangan infrastruktur PUPR dan
infrastruktur strategis lainnya (non-PUPR) di kawasan
perdesaan yang terpadu antar sektor, antar wilayah, dan
antar tingkat pemerintahan berdasarkan kebutuhan jangka
panjang (10 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka
pendek (1 tahun);
2 Tersusunnya profil kawasan perdesaan di Kab. Bandung, Bandung Barat dan Sumedang
3 Tersusunnya profil dan analisis kinerja infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis lainnya (Non-PUPR)
Terumuskannya analisis dan strategi keterpaduan pengembangan kawasan pusat pertumbuhan dan kawasan
4 perdesaan
Terumuskannya analisis perumusan program pembangunan infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis
5 lainnya (non-PUPR) dalam rangka mendukung pengembangan pusat permukiman
Terumuskannya konsep pengembangan kawasan perdesaan Bandung, Bandung Barat dan Sumedang yang
6 memuat hilirisasi sistem agribisnis
Tersusunnya Key Performance Indicators (KPI) dan rencana pengembangan (development plan) kawasan
7 perdesaan dan pusat pertumbuhan kawasan;
Terumuskannya analisis perumusan program pembangunan infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis
8 lainnya (non-PUPR) dalam rangka mendukung pengembangan kawasan pusat pertumbuhan dan kawasan
perdesaan
Terumuskannya rencana dan program pembangunan infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis lainnya
9 (non-PUPR) untuk jangka panjang (10 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka pendek (1 tahun);
KELUARAN
1. Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Perdesaan di Sekitar DAS Citarum yang memuat
sekurang-kurangnya:
a. Profil Kawasan Perdesaan di Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat dan Kab. Sumedang
b. Kebijakan dan strategi Pengembangan Kawasan Perdesaan di Kab. Bandung, Kab.Bandung
Barat dan Kab. Sumedang
c. Analisis mencakup : Posisi kawasan ,lingkungan fisik potensi ekonomi, isu strategis dan
permasalahan, proyeksi pertumbuhan penduduk, jaringan prasarana kawasan, proyeksi
kebutuhan pengembangan infrastruktur, sumber pemibayaan, pertumbuhan fisik dan
analisis isu
d. Konsep pengembangan kawasan perdesaan dan kawasan pusat pertumbuhan
e. Program dan kegiatan infrastruktur PUPR dan Non PUPR dalam jangka Panjang (10 tahun),
jangka menengah (5 tahun) dan tahunan (1 tahun)
2. Peta spasial dan peta indikasi program untuk Pusat Pengembangan kawasan perdesaan di
Kab. Bandung, Bandung Barat dan Sumedang
Keterkaitan DAS Citarum dengan Cekungan Ruang lingkup pengaturan Peraturan Presiden ini
Bandung meliputi:
1. Peran dan fungsi Rencana Tata Ruang serta
cakupan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung;
2. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung;
3. Rencana struktur ruang, rencana pola ruang,
arahan, pemanfaatan ruang, dan arahan
pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung;
4. Pengelolaan Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung;
5. Peran Masyarakat dalam penataan ruang di
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung
Program Pengembangan Kawasan Perdesaan dalam matriks pembangunan pada RPJMN 2020 – 2024:
1. Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan (Bumdes Bersama yang ditingkatkan kapasitas dan pemasarannya)
2. Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Perdesaan (Pembangunan, Pengembagan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Ekonomi di Kawasan
Perdesaan)
3. Pengembangan Sumber daya Alam Kawasan Perdesaan (Kawasan Perdesaan yang memiliki potensi SDA Unggulan yang dikembangkan dan
dikelola dengan pendekatan lingkungan hidup berkelanjutan)
4. Peningkatan kerjasama dan pengembangan kapasitas (Pendampingan Pembangunan Kawasan Perdesaan)
Penyediaan
Rumah layak huni bagi masyarakat Text
Perumahan
PENDEKATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUKTUR PUPR DI
KAWASAN PERDESAAN
• Pembangunan jembatan dan jalan lingkungan
Penyediaan Sarana dan • Penyediaan air minum
• Penyediaan akses sanitasi (air limbah dan persampahan)
Prasarana Dasar • Pembangunan dan revitalisasi drainase lingkungan
Permukiman • Penataan kawasan (penyediaan RTH, penataan kws.
pariwisata)
FISIK
• Pembangunan infrastruktur pendukung produksi dan
pengolakan komoditi unggulan perdesaan (tambak, talaud,
Penyediaan Sarana dan lantai jemur, bangunan penggilingan padi, dsb)
Prasarana Pendukung • Pembangunan akses mendukung kegiatan pemasaran hasil
Kegiatan Ekonomi produksi (jalan dan jembatan, TPI, pasar argo)
EKONOMI
2
Pembangunan Jembatan Konstruksi
Sederhana
(Gantung, Jembatan Beton, Kayu);
Tambatan Perahu
3
4 Irigasi Tersier Perdesaan;
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PUPR DALAM PENGEMBANGAN
KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN
5
Sarana Pemasaran Pertanian, Peternakan,
Perikanan, Industri, dan Pendukung Kegiatan
Pariwisata
(Pasar Desa, tempat penjemuran ikan);
6
Prasarana Air Bersih dan Sanitasi (Instalasi
Pengelolaan Air Sederhana (IPAS), MCK,
Drainase Permukiman dan Persampahan
2. Pelaksanaan Survei : Diperlukan untuk pengumpulan data sekunder, pengambilan data dan video menggunakan drone
serta verifikasi program dan pengecekan Readiness Criteria untuk masing- masing program yang telah direncanakan.
Survei yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a) Pelaksanan Survei 1 (Kab. Bandung dan Bandung Barat) untuk pengumpulan data sekunder
b) Pelaksanaan Survei 2 (Kab. Sumedang) untuk pengumpulan data sekunder
c) Pelaksanaan Survei 3 yang bertujuan untuk verifikasi program berdasarkan masukan/diskusi FGD Daerah serta
pengecekan Readiness Criteria untuk masing-masing program yang direncanakan
3. Rapat koordinasi : diperlukan untuk mensosialisasikan program pengembangan kawasan perdesaan di sekitar DAS
Citarum, melakukan identifikasi terhadap potensi dan permasalahan kawasan, serta untuk mendapatkan masukan untuk
penyusunan Master Plan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Rapat koordinasi akan dilaksanakan dengan
agenda sebagai berikut:
a) Rapat Koordinasi awal sekaligus Rapat Koordinasi Kabupaten Sumedang
b) Rapat Koordinasi Kabupaten Bandung dan Bandung Barat
c) Rapat Koordinasi Provinsi Jawa Barat (FGD Daerah) setelah mematangkan muatan rencana pengembangan
berdasarkan data yang diperoleh dari survei 1 dan 2.
d) FGD Unit Organisasi (internal Kementerian PUPR) untuk memfinalisasikan rencana program pengembangan
khususnya di bidang PUPR
e) Rapat Koordinasi di Jakarta dalam rangka Ekspose Master Plan yang telah disusun serta untuk masukan dan
penyempurnaan dari K/L terkait ,sekaligus mensosialisaiskan muatan masterplan kepada pemerintah pusat.
Rapat Koordinasi di
Jakarta (FGD Pusat)
Agustus Survei 2 di
Kabupaten
Sumedang
Rakor Kabupaten
• Rapat Koordinasi
Bandung dan
sekaligus Rakor
Bandung Barat
Juli Kabupaten Sumedang
dan pelaksanaan
(via Vidcon)
Survei 1
• Pengambilan gambar
aerial dengan drone
(Kab. Sumedang)
Pengumpulan Data
• Penyusunan Profil
Sekunder Juni dan Analisis data
Pengiriman surat
Pernohonan data dan
RDK Persiapan Survey lampiran survei
Persiapan
DAS Citarum (21 sekunder
Kerja Mei
Februari 2020)
April
Maret
Februari
1 Rapat Persiapan Survei DAS Citarum
• Undangan :
Bappeda Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum dan Kemenko PMK
• Tujuan :
a. Mengetahui lebih dalam mengenai kondisi DAS Citarum dan penanganannya
b. Membahas kesepakatan deliniasi penyusunan masterplan kawasan perdesaan DAS Citarum
Citarum
• Materi :
Paparan profil DAS Citarum oleh BBWS Citarum, Paparan program renaksi pengendalian Rapat Persiapan Survei DAS Citarum
pencemaran dan kerusakan DAS Citarum oleh Bappeda Prov. Jawa Barat dan paparan rencana
survei DAS Citarum oleh Kapus Pengembangan Kawasan Perkotaan, BPIW, Kementerian PUPR.
Materi : Materi :
Paparan rencana penyusunan masterplan Kawasan Perdesaan DAS Daftar lokasi desa, list kebutuhan data sekunder dan primer, permohonan
Citarum oleh perwakilan dari BPIW, Paparan kondisi Kabupaten terkait pendamping survey dan Isu Strategis Pengembangan Kawasan
yang disampaikan oleh Bappeda Kabupaten
Kesimpulan
1. Kementerian PUPR cq. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah akan
melaksanakan penyusunan Masterplan Kawasan Perdesaan di DAS Citarum Hulu pada
3 Kabupaten yaitu Bandung, Bandung Barat dan Sumedang.
2. Penyusunan Kawasan Perdesaan ini bertujuan untuk mengurangi presentase lahan
kritis yang terdapat di Hulu DAS Citarum serta meningkatkan ekonomi dan
kesejahterahaan masyarakat desa.
3. Target untuk penyelesaian Masterplan Kawasan Perdesaan ini adalah pada akhir tahun
2020.
Rekomendasi
1. Diharapkan dapat terbentuknya koordinasi yang baik antara tim penyusun masterplan
dengan Pemeintah Daerah (Pemprov dan Pemkab) agar penyusunan Masterplan ini
dapat sesuai dengan arahan atau rencana pembangunan dari Pemprov dan Pemkab
2. Informasi yang akurat dari Kecamatan serta desa yang masuk wilayah deliniasi
merupakan suatu kebutuhan yang penting untuk menghasilkan Masterplan Kawasan
Perdesaan yang lebih detail dan akurat sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.