Anda di halaman 1dari 13

Mekanisme bonus diterapkan

Manajemen berusaha memaksimalkan


laba untuk mendapatkan bonus

Perusahaan berusaha terhindar dari


beban pajak pertambahan nilai

Perusahaan melakukan transfer


pricing

Keterangan Judul dan Media Nama Tahun Hasil Tulisan


dan
Halaman
DEFINISI:
Kajian Tunneling dan Ratna Sari dan (2014:1) Tunneling incentive merupakan suatu perilaku dari
Pustaka Corporate Candra pemegang saham mayoritas yang mentransfer asset
Governance. Sugiharto dan laba perusahaan demi keuntungan mereka
Yogyakarta: Gajah sendiri.
Mada University
Press.
Hubungan Antara Titik Aryati (2021:25) Tunneling adalah transfer sumber daya dari dalam
Tunneling Incentive, dan Cicely perusahaan ke pengendali pemegang saham.
Bonus Mechanism Delfina H, Pemindahan sumber daya dapat dilakukan dengan
Dan Debt Convenant berbagai cara salah satunya melalui harga transfer.
Terhadap Keputusan
Transfer Pricing
Dengan Tax
Minimization Sebagai
Pemoderasi.
Jurnal Akuntansi
Trisakti
Tax Minization as a Riaty (2021:90) Tunneling is the transfer of assets and profits out of
Moderator on the Handayani the company for the benefit of the majority
Effect of Tunnelling shareholder [12]. Examples of tunneling are not
Incentive and Bonus paying dividends, selling the assets or securities of a
Mechanism on company they control to another company they own
Transfer Pricing at a price below the market rate, and selecting
Provisions. unqualified family members to occupy important
European Journal of positions in the company. Tunneling can also be in
Business and the form of transfers to the parent company through
Management related party transactions or dividend distribution.
Research
Pengaruh Tunnelling Astuti (2019:32) Tunneling didefinisikan sebagai suatu perilaku
Incentive Dan Debt Mintorogo pemegang saham mayoritas memprioritaskan
Convenant Terhadap kepentingan pribadi melalui transfer assets atau
Transfer Pricing profit perusahaan, akan tetapi biaya
Yang Dimoderasi ditanggungjawabkan kepada shareholders minoritas
Oleh Tax Tunneling dapat terjadi melalui strategi merger dan
Minimization. akuisisi oleh pemilik saham mayoritas terhadap
Jurnal Akuntansi Dan minoritas
Auditing
Tunneling atau Value Mutaminah 2008 Tunneling merupakan tindakan pemegang saham
Added dalam Strategi pengendali dalam mengalihkan aktiva dan
Merger dan Akuisisi keuntungan perusahaan dimana pemegang saham
di Indonesia. minoritas juga ikut menanggung pembebanan
Manajemen & Bisnis biayanya padahal transfer tersebut hanya
menguntungkan pemegang saham pengendali.
Manajemen Laba dan Aaron Guing (2011:4) Tunneling merupakan istilah awal yang digunakan
Tunneling Melalui dan Aria untuk menggambarkan kondisi pengambilan aset
Transaksi Pihak Farahmita suatu pemegang saham non pengendali di Republik
Istimewa di Sekitar Ceko melalui pengalihan aset dan keuntungan demi
Penawaran Saham kepentingan pemegang saham pengendali
Perdana.
Jurnal Simposium
Nasional. Universitas
Syiah Kuala Banda
Aceh
Pengaruh Beban Siti Khusnul (2018:127) Tunneling incentive adalah kegiatan pentransferan
Pajak, Tunneling Khotimah aset dan/atau pembagian keuntungan dan/atau
Incentive, Dan pemberian hak-hak istimewa yang langsung
Ukuran Perusahaan diberikan kepada pemegang saham mayoritas
Terhadap Keputusan tanpa memperhatikan hak-hak pemegang saham
Perusahaan Dalam minoritas. Tunneling incentive merupakan masalah
Melakukan Transfer keagenan terjadi antara pemegang saham
Pricing (Studi mayoritas dengan pemegang saham minoritas
Empiris Pada karena pemegang saham mayoritas dapat
Perusahaan mengendalikan manajemen. Ini mengakibatkan
Multinasional Yang pemegang saham mayoritas memiliki kendali pada
Listing Di Bursa Efek untuk keputusan daripada pemegang saham
Indonesia Tahun minoritas.
2013-2017).
Jurnal Ekobis
Dewantara
Pengaruh Pajak dan Wastam (2019:51) Tunneling incentive adalah insentif yang didapat dari
Tunneling Incentive Wahyu pengalihan aset dan laba perusahaan oleh pemegang
Terhadap Keputusan Hidayat, Widi saham mayoritas namun pemegang saham minoritas
Transfer Pricing Winarso dan ikut menanggung bebannya.
Pada Perusahaan Devi
Pertambangan yang Hendrawan.
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
Periode 2012-2017.
Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan
Manajemen (JIAM)
Pengaruh Tunneling Patriot Jaya (2019:575) Tunneling incentive adalah suatu perilaku dari
Incentive Mekanisme Ayshinta, pemegang saham mayoritas yang mentr
Bonus Dan Exchange Henri Agustin ansfer asset dan laba perusahaan demi
Rate Terhadap dan keuntungan mereka sendiri, namun pemegang
Keputusan Mayar saham minoritas ikut menanggung biaya yang
Perusahaan Afriyenti. mereka bebankan.
Melakukan
Transfer
Pricing.
Jurnal Eksplorasi
Akuntansi
The influence of tax, Yasfiana Nuril (2017:71) Tunneling incentive is the behavior of the majority
tunneling incentive, Indriaswari dan shareholders who transfer both the assets and the
and bonus Riski Aprilia profits of the company for their personal gain by
mechanisms on fixing the fees charged to the minority shareholders.
transfer pricing Tunneling incentive occurs in two forms, that is, the
decision in controlling shareholder can move the entire
manufacturing company's resources on him through related
companies. transactions and the majority shareholder can
The Indonesian increase the proportion of the company without
Accounting Review transferring assets through the issuance of shares or
other transactions.
Sintesa : Berdasarkan definisi dari Sari, Aryati , Handayani dan lain-lain Tunneling incentive adalah transfer sumber daya
dari dalam perusahaan ke pengendali pemegang saham. Pemindahan sumber daya dapat dilakukan dengan berbagai cara
salah satunya melalui harga transfer.
TUJUAN DAN JENIS:
Tujuan Manajemen Sumber Malayu (2016:121) Tujuan pemberian bonus ada beberapa macam antara
Daya Manusia. Hasibuan lain:
Jakarta: PT. Bumi 1. Ikatan Kerja Sama Dengan pemberian
Aksara. kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal
antara majikan dengan karyawan. Karyawan
harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik,
sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar
kompensasi sesuai dengan perjanjian yang
disepakati.
2. ]Kepuasan Kerja Dengan balas jasa, karyawan
akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga
memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan Efektif Jika program kompensasi
ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan
yang qualified untuk perusahaan akan lebih
mudah.
4. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup
besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya
Manajemen Sumber Marwansyah (2001:127) Tujuan mekanisme bonus adalah sebagai berikut:
Daya Manusia. dan Mukaram 1. Mendapatkan karyawan yang qualified
Bandung: Pusat kompensasi harus cukup tinggi untuk menarik
Penerbit Administrasi para pelamar. Tingkat pembayaran harus
Negara Poleteknik merespon permintaan dan penawaran tenaga
Negara. kerja dalam pasar tenaga kerja, karena banyak
pengusaha/ majikan yang bersaing untuk
mendapatkan pekerjaan yang berkualitas.
2. Mempertahankan karyawan yang sudah ada para
pekerja mungkin akan berhenti jika tingkat balas
jasa tidak kompetitif, yang akan menimbulkan
perputaran tenaga kerja yang lebih tinggi.
3. Menjamin terciptanya keadilan (equity),
manajemen kompensasi berupaya menciptakan
keadilan internal dan eksternal. Keadilan internal
berarti bahwa imbalan yang terkait dengan nilai
relatif suatu jabatan, sehingga jabatan yang sama
mendapatkan imbalan yang sama. Keadilan
eksternal berarti membayar pekerja sebanding
dengan apa yang diterima oleh pekerja yang
setingkat dari perusahaan lain dalam pasar tenaga
kerja.
4. Memberi penghargaan atas perilaku yang
diharapkan program kompensasi efektif memberi
penghargaan atas unjuk kerja, loyalitas
pengalaman, tanggung jawab dan perilaku positif
lainnya.
5. Mengendalikan biaya program kompensasi
membantu organisasi dalam mendapatkan dan
mempertahankan pekerja dengan tingkat biaya
yang wajar. Tanpa manajemen kompensasi yang
baik, para pekerja mungkin dibayar terlalu tinggi
atau terlalu rendah 6. Mengikuti peraturan atau
hukum yang berlaku sistem upah yang baik perlu
mempertimbangkan dan memenuhi aturan-aturan
yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Jenis Dasa-dasar M (2008:4) Jenis-jenis mekanisme bonus dapat digolongkan
Manajemen. Manullang menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
Yogyakarta: Ghalia 1. Insentif Material Daya perangsang yang
Indonesia (GI). diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi
kerjanya, berbentuk uang atau barang. Insentif
material ini bernilai ekonomis sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan. Beberapa
macam insentif yang diberikan kepada karyawan
meliputi:
a. Bonus merupakan uang yang dibayarkan
sebagai balas jasa atas hasil pekerjaan yang
dilaksanakan. Diberikan selektif dan khusus
kepada pekerja yang berhak menerima, serta
diberikan berkala, sekali terima tanpa adanya
suatu ikatan pada masa yang akan datang.
b. Kompensasi yang ditangguhkan (deffered
compensation) Dana pensiun memiliki nilai
insentif karena memenuhi kebutuhan pokok
seseorang yaitu menyediakan jaminan
ekonomi setelah ia tidak bekerja lagi.
2. Insentif Non Material Daya perangsang yang
diberikan kepada karyawan yang berbentuk
penghargaan, pengukuhan berdasarkan prestasi
kerjanya. Beberapa macam insentif non material
meliputi:
a. Pemberian gelar secara resmi.
b. Pemberian tanda jasa atau medali.
c. Pemberian piagam penghargaan.
d. Pemberian hak untuk memakai sesuatu atribut
jabatan.
e. Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan
kerja.
f. Ucapan terima kasih secara formal maupun
informal.
3. Sosial Insentif Daya perangsang yang diberikan
kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya
berupa fasilitas dan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya seperti
promosi, mengikuti pendidikan, naik haji dan
lain-lain.
Akuntansi Cokins Blocher 2011 Mekanisme bonus dapat pula dibagi menjadi
Manajemen Edisi II beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
Buku 1. Jakarta: a. Bonus Retensi adalah pembayaran insentif yang
Salemba Empat digunakan untuk mencegah karyawan
meninggalkan perusahaan. Biasanya karyawan
diminta untuk menandatangani perjanjian yang
menyatakan mereka akan tetap bekerja untuk
jangka waktu tertentu atau sampai selesainya
suatu tugas atau proyek tertentu agar memenuhi
syarat untuk mendapatkan bonus.
b. Bonus Tahunan adalah sebuah pembayaran
kompensasi variabel, biasanya dalam bentuk
uang tunai, yang diberikan kepada karyawan jika
kinerja tahunan perusahaan melebihi target
keuangan dan non-keuangan yang ditentukan.
Ukuran bonus umumnya dinyatakan sebagai
persentase dari gaji pokok dan mungkin memiliki
minimum yang dijamin dan maksimum tertentu.
Akan tetapi dalam Surat Edaran Menteri Tenaga
Kerja Republik Indonesia No. SE-07/MEN/1990
Tahun 1990 tentang Pengelompokan Komponen
Upah Dan Pendapatan Non Upah, bonus
dikategorikan sebagai komponen non-upah.
Komponen pendapatan nonupah, terdiri dari:
1. Fasilitas adalah kenikmatan dalam bentuk
nyata/natura yang diberikan perusahaan oleh
karena hal-hal yang bersifat khusus atau
untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja,
seperti fasilitas kendaraan (antar jemput
pekerja atau lainnya); pemberian makan
secara cuma-cuma; sarana ibadah; tempat
penitipan bayi; koperasi; kantin dan lain-lain.
2. Bonus adalah bukan merupakan bagian dari
upah, melainkan pembayaran yang diterima
pekerja dari hasil keuntungan perusahaan
atau karena pekerja menghasilkan hasil kerja
lebih besar dari target produksi yang normal
atau karena peningkatan produktivitas;
besarnya pembagian bonus diatur
berdasarkan kesepakatan.
3. Tunjangan Hari Raya (THR), Gratifikasi dan
Pembagian keuntungan lainnya.
c. Bonus Akhir Tahun adalah adalah pembayaran
yang terkadang diberikan kepada karyawan pada
akhir tahun ketika karyawan dan/atau perusahaan
berkinerja sangat baik.
d. Tanteim adalah bagian keuntungan perusahaan
yang dihadiahkan kepada karyawan, yang baru
dapat diberikan bila perusahaan memperoleh laba
bersih sebagaimana ditentukan dalam Pasal 70
ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (UU PT). Dalam Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak No.
SE-16/PJ.44/1992 Tentang Pembagian Bonus,
Gratifikasi, Jasa Produksi dan Tantiem
disebutkan bahwa, Tantiem merupakan bagian
keuntungan yang diberikan kepada Direksi dan
Komisaris oleh pemegang saham yang
didasarkan pada suatu prosentase/jumlah tertentu
dari laba perusahaan setelah kena pajak

Keterangan Judul dan Media Nama Tahun Hasil Tulisan


dan
Halaman
Hubungan Antara Titik Aryati (2021:30) Manajer cenderung memanfaatkan transaksi transfer
Tunneling Incentive, dan Cicely pricing untuk memaksimalkan bonus yang mereka
Bonus Mechanism Delfina H terima jika bonus tersebut berdasarkan laba.
Dan Debt Convenant manajemen dapat memanfaatkan transaksi transfer
Terhadap Keputusan pricing sebagai mekanisme pengalihan keuntungan
Transfer Pricing antar perusahaan guna meningkatkan bonus
Dengan Tax manajemen dari suatu perusahaan ke perusahaan
Minimization Sebagai dengan kepemilikan yang sama. Motivasi bonus
Pemoderasi. berbasis laba bersih juga dapat mendorong manajer
Jurnal Akuntansi memilihi metode akuntansi akrual yang dapat
Trisakti mengeser laba dari periode yang akan datang ke
periode tahun berjalan.
Pengaruh Pajak, Thesa Refgia 2017 Mekanisme bonus yakni penghargaan maupun
Meknisme Bonus, insentif alternatif yang dibagikan untuk karyawan
Ukuran Perusahaan, yang berhasil mencapai tujuan perusahaan.
Kepemilikan Asing, Remunerasi berbasis keuntungan ialah cara yang
dan Tunneling paling umum untuk membagikan penghargaan
Incentive terhadap kepada manajer dan direksi. Manajer mengharapkan
Transfer Pricing. keuntungan yang sangat baik setiap saat. Mungkin
JOM Fekon, 4(1), dapat meningkatkan bonus jika alokasinya
543–555. didasarkan pada bonus pendapatan bersih yang
dilaporkan.

Mekanisme bonus diterapkan

Manajemen berusaha memaksimalkan


laba untuk mendapatkan bonus

Perusahaan berusaha terhindar dari


beban pajak pertambahan nilai

Perusahaan melakukan transfer


pricing

Anda mungkin juga menyukai