PERAN KPH DLM PEMBERDAYAAN MASY - Asosiasi KPH - 2020
PERAN KPH DLM PEMBERDAYAAN MASY - Asosiasi KPH - 2020
Tata Ruang Kawasan Hutan yang merupakan Kewenangan Provinsi Dalam Satuan Hektar
NO BLOK/ZONA TAHURA WAR HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI JUMLAH
1. Perlindungan 4.648 - 10.160 14.808
2. Inti - 59.665 - 59.665 76.595 (13,56 %)
3. Koleksi Tumbuhan/Satwa 2.122 - - 2.122
4 Pemanfaatan 1.138 231.360 67.395 299.893
5. Pemanfaatan HHK-HT - - 48.163 48.163
6. Pemanfaatan KH, Jasling dan HHBK - - 1.135 1.135
7. Pemberdayaan - - 88.973 88.973 487.833 (86,35 %)
8. Khusus 4 - 9.264 9.268
9. Tradisional 13.811 - - 13.811
10. Wilayah Tertentu / Wiltu - 26.590 - 26.590
11. Rehabilitasi 526 - - 526 526 (0,09 %)
JUMLAH 22.249 317.615 225.090 564.954
ORGANISASI PENGELOLA HUTAN DI TINGKAT TAPAK
(KPH=Kesatuan Pengelolaan Hutan) PASCA UU. 23/2014
NO. NAMA UPTD KPH LUAS HL (HA) LUAS HP (HA) TOTAL (HA)
Berdasarkan Pergub Terbaru : Saat ini UPTD KPH telah ditetapkan sebanyak 17 KPH (termasuk Tahura WAR)
KPH WAY TERUSAN
KPH PESAWARAN
KPH GUNUNG
BALAK
±37,42%
Memperbaiki Hutan Yang
Sudah Rusak : Kawasan Hutan ±62,58%
Rusak Kawasan
• Rehabilitasi hutan dan lahan
(Sinergi dengan BPDAS Way Hutan Baik
Seputih Way Sekampung de-
ngan memanfaatkan kegiatan re Mempertahankan Hutan yang
habilitasi hutan sumber dana AP masih Bagus :
BN dan Pemanfaatan Persemai • Patroli dan pengamanan hutan;
an Permanen / 3,5 juta batang • Pencegahan, penanggulangan dan penegakan
/tahun); hukum atas kebakaran hutan dan lahan;
• Mendorong percepatan pemenu • Pemberdayaan masyarakat (MPA, Pemegang
han kewajiban kelompok Perhu Izin Perhutanan sosial dan Mitra kehutanan)
tanan Sosial dalam penanaman untuk meminimalisir konfik tenurial;
tanaman kehutanan (Pola Agro- • Sinergi dengan UPT KLHK (BKSDA, TN) dlm
forestry) penanganan konflik satwa liar
Peningkatan penduduk yang menyebabkan peningkatan
kebutuhan lahan untuk pemukiman dan lahan usaha yang
mengakibatkan pembangunan pemukiman dan pengelolaan
lahan garapan secara illegal di dalam kawasan hutan
negara (Perambahan Hutan dan Konflik Tenurial)
“Memberi manfaat peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan ☺ Menyerap tenaga kerja ☺ Menumbuhkan
kegiatan ekonomi berbasis hasil hutan di pedesaan ☺ Solusi terhadap
konflik tenurial kawasan hutan ☺ Partisipasi masyarakat dalam
rehabilitasi dan pengamanan hutan”
HUTAN HUTAN JUMLAH
SKEMA PERHUTANAN JUMLAH
NO. JUMLAH IZIN LINDUNG PRODUKSI ANGGOTA
SOSIAL LUAS (Ha)
(Ha) (Ha) (KK)
“Kelembagaan
PS yang
KUAT”
MASYARAKAT KELOLA USAHA
SEJAHTERA
BILAMANA UUCK DIIMPLEMENTASIKAN
Dengan tidak adanya batasan luas minimal kawasan hutan pada suatu
wilayah DAS/Pulau, maka akan berpotensi munculnya klaim-klaim
terhadap kawasan hutan Provinsi Lampung termasuk yang resisten terhadap
hal ini cth : Tuntutan Pelepasan Desa Sumber Jaya (KPH Liwa), Klaim Gunung Balak
(KPH Gunung Balak), Desa-desa Definitif di Gedong Wani (KPH Gedong Wani) dan
Way Pisang (KPH Way Pisang-Gn. Rajabasa-Batu Serampok), Konflik tenurial Reg. 45
(KPH Sungai Buaya), Klaim Masyarakat yang mengatasnamakan adat, dll.
Penegakan hukum terhadap pelanggaran oleh oknum masyarakat /
perusahaan akan semakin lemah dan tidak menimbulkan efek jera,
karena sanksi yang diberikan penekanannya adalah sanksi administratif
selanjutnya dibina dan difasilitasi perizinan berusaha;
Di sisi lain Petugas Kehutanan terancam pidana jika “terkesan
melakukan pembiaran”
PERAN KPH DALAM PERLINDUNGAN DAN PEBERDAYAAN
MASYARAKAT BILAMANA UUCK DIIMPLEMENTASIKAN
16
TERIMAKASIH
Semoga Bermanfaat