Peran KPH Setelah Uu CK-1
Peran KPH Setelah Uu CK-1
Peran KPH Setelah Uu CK-1
22 OKTOBER 2020
PERUBAHAN UU KEHUTANAN
▪ Pasal 36 UU CIPTA KERJA
▪ Perubahan pada 18 Pasal: Pasal 15, 18, 19, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,
35, 38, 48, 49, 50, 78, 80
▪ Tambahan 3 pasal: Pasal 29A, 29B, 50A
▪ Pasal yang tidak berubah 66 pasal: Pasal 1 sd 14, 16, 17, 20 sd 25, 34,
36, 37, 39 sd 47, 51 sd 76, 79, 81 sd 84
▪ KPH pada Pasal 10, 12, 17 dan 21 tidak berubah.
KPH DAN PERANANNYA
1 PASAL 17 2 Yang dimaksud dengan unit pengelolaan adalah
kesatuan pengelolaan hutan terkecil sesuai fungsi
Pembentukan wilayah pengelolaan hutan dilaksanakan untuk pokok dan peruntukannya, yang dapat dikelola secara
tingkat: propinsi, kabupaten/kota, dan unit pengelolaan. efisien dan lestari, antara lain kesatuan pengelolaan
hutan lindung (KPHL), kesatuan pengelolaan hutan
Pembentukan wilayah pengelolaan hutan tingkat unit produksi (KPHP), kesatuan pengelolaan hutan
pengelolaan dilaksanakan dengan mempertimbangkan konservasi (KPHK), kesatuan pengelolaan hutan
karakteristik lahan, tipe hutan, fungsi hutan, kondisi daerah kemasyarakatan (KPHKM), kesatuan pengelolaan hutan
aliran sungai, sosial budaya, ekonomi, kelembagaan masyarakat adat (KPHA), dan kesatuan pengelolaan daerah aliran
sungai (KPDAS).
setempat termasuk masyarakat hukum adat dan batas
administrasi pemerintahan.
Dalam penetapan pembentukan wilayah pengelolaan
Pembentukan unit pengelolaan hutan yang melampaui batas tingkat unit pengelolaan, juga harus
administrasi pemerintahan karena kondisi dan karakteristik serta mempertimbangkan hubungan antara masyarakat
dengan hutan, aspirasi, dan kearifan tradisional
tipe hutan, penetapannya diatur secara khusus oleh Menteri.
masyarakat.
PERAN KPH
5 Ketentuan mengenai prioritas pengukuhan percepatan KPH dapat berperan untuk inventarisasi “keterlanjuran”, termasuk
pengukuhan diatur dalam Peraturan Pemerintah melakukan pemetaan sosial dan proses penyelesaiannya (?)
PERAMBAHAN. Dengan kriteria
pemodal/cukong adalah individu
yang menguasai kebun sawit
lebih 25 Ha, diperoleh informasi
(nama-nama diketahui) dan
pemetaan lokasinya:
• Teridentifikasi 64 area
kepemilikan sawit di konsesi
eks HPH PT Hutani Sola
Lestari
• Teridentifikasi 36 area
kepemilikan sawit di konsesi
eks PT Siak Raya Timber
Hutan Tersisa : ± 23.000 Ha
Luas Perambahan : ± 58.000 Ha
Tertanam Sawit : ± 33.000 Ha
Lahan Kosong : ± 25.000 Ha
Jumlah Perambah : ± 7.000 KK
LUAS MASYARAKAT
NO SKEMA
(HA) PENERIMA MANFAAT
POLA
DESA AIR HITAM: 517
SEBARAN LOKASI MASYARAKAT PENERIMA MANFAAT 1 KEMITRAAN 4.200
KK; DESA LKB: 407 KK
KONSERVASI
DESA BGN. LIMAU: 315
135
KK
HUTAN DESA
KENEGERIAN DESA GUNUNG
2 GUNUNG
3.461
SAHILAN: 657 KK
SAHILAN
HUTAN DESA DESA GONDAI : 1054
3 GONDAI
11.700
KK
HUTAN DESA
4 SEGATI
14.920 DESA SEGATI : 1205 KK
KEMITRAAN
MASYARAKAT
5 LOGAS
253 DESA LOGAS: 60 KK
DENGAN KPHP
DESA LOGAS: 1130 KK,
9.586/
DESA LBK. KEBUN: 450
37.581
PERHUTANAN KK DESA SITUGAL,
6 SOSIAL
(perlu
HULU TESSO, GIRI
dicermati
SAKO, SIDODADI : 1275
petanya)
KK
HUTAN
DESA GUNUNG
7 KEMASYARAKA 4.695
SAHILAN: 657 KK
Catatan: Luas yang disampaikan pendamping dalam rapat tgl 2 Mei 2017 di Manggala tidak sama TAN
dengan luas digital. HUTAN DESA
8 15.000 DESA KESUMA: 1500 KK
KESUMA
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
HOME RANGE SATWA LIAR
Pemasangan Kotak Lebah Madu
PEMULIHAN EKOSITEM
• Konsep :
PEMULIHAN EKOSITEM
• Kegiatan :
REHABILITASI
• Kondisi Umum :
o Lokasi Terbuka Eks
Perambahan
o Aksesibilitas dan
Pengawasan Mudah
o Dekat dengan Lokasi
Rehabilitasi yang sudah
dilakukan
• Kelemahan :
o Rawan Karhutla
o Teridentifikasi mulai
adanya coba-coba
penguasaan lahan
REHABILITASI
EKOWISATA JASA LINGKUNGAN
KECUKUPAN KAWASAN HUTAN Ekoregion (UU PPLH)
6
bentang
alam/jasa
lingkungan
sumber
sumber sumber
daya hutan
daya laut daya lahan
dan pesisir
sumber
3 daya
air (4)
2
1 sumber
daya mi
neral (5)
TARGET PENURUNAN
DOWN-STREAM Kab. PENCEMARAN
S. Kapuas Kapuas Hulu
12
MASALAH PENURUNAN
3 Kab. PENCEMARAN
5
Sintang
Kab.
Kab. KAPASITAS PENURUNAN
Sanggau
Kota Landak PENCEMARAN
Pontianak
Qmax, Qmin PERIODE
Kab. Bahan Pencemar TRANSFORMASI
Pontianak
PENGEMBANGAN
KAPASITAS
PERUBAHAN PERUNTUKAN, FUNGSI &
PENGGUNAAN KWS HUTAN
4 Konflik: Pemanfaatan ini tidak memperhatikan status Isu ketimpangan memerlukan kebijakan afirmatif
kawasan hutan termasuk keberadaan masyarakat
hukum adat [Pasal 86 UU 22 2019/SBDPB: Pusat Terdapat Perpres No 13 Tahun 2018 yang
dilarang memberi PB di atas tanah ulayat MHA; Pasal mengatur identifikasi pemilik manfaat (BO) untuk
103 UU 39 2014 Perkebunan: bagi pejabat penerbit memastikan alokasi manfaat secara adil
izin di tanah ulayat MHA dikenakan pidana penjara Terkait dengan perubahan peruntukan Kawasan
mask 5 th atau denda maks Rp 5 M]
hutan (Pasal 19) dan penggunaan kawasan hutan
6 LH: terkait amdal dan uji kelayakan lingkungan (Pasal 38) yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
pada perubahan UU PPLH.
MASALAH STRUKTURAL KPH
1 Perbaikan key 2 Menuju single salary 3 Multi-year budget untuk 4 Integrasi system
performance indicators system= basis income mewujudkan fleksibilitas informasi untuk
kearah output yang tidak didasarkan watu belanja; serta pengendalian, cross
Bersama/outcome pada belanja kegiatan pengawasan kinerja yang check & alert
disesuaikan
TERIMAKASIH
HARIADI KARTODIHARDJO