Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN RABIES

Oleh :
ELI IDAYATI
(Programer Rabies)

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


PUSKESMAS PADANGAN
TAHUN 2020
BAB I

DEFINISI

A. PENGERTIAN
Rabies merupakan penyakit menular akut yang menyerang sistem saraf pada
manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies,
ditularkan melalui saliva hewan penderita rabies melalui gigitan atau luka terbuka.
Penyakit ini bersifat fatal, biasanya berakhir dengan kematian.

Rabies telah menyebar luas secara global di semua benua di dunia kecuali
Antartika. Lebih dari 95% kematian pada manusia terjadi di Asia dan Afrika.
Hampir 99% kasus kematian rabies pada manusia ditularkan oleh anjing

B. DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501 Tahun 2010 tentang Jenis-jenis
Penyakit Menular Tertentu Yang dapat menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Rabies meliputi :


1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR
2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi
BAB III
TATA LAKSANA

A. Pelayanan diare didalam gedung

Melakukan pelayanan, pemeriksaan dan tindakan medis yang meliputi:

1. Pemeriksaan keadaan umum : baik, sadar

2. Pemeriksaan pada bekas gigitan : kulit luka

3. Pemeriksaan manifestasi: demam,kaku kuduk


4. Rencana terapi yang di berikan :
• Mencuci luka menggunakan sabun dan air mengalir. Debridemen dan
eksplorasi terhadap benda asing (misalnya patahan gigi hewan) perlu
dilakukan selama minimal 10 menit
• pemberian vaksin rabies dan imunoglobulin segera setelah pajanan
rabies untuk mencegah masuknya virus ke dalam sistem saraf pusat
yang dapat menyebabkan kematian dengan cepat.
B. Pelayanan diare di luar gedung

 Membina tatalaksana penanganan rabies di rumah, melakukan


penyuluhan kepada anak sekolah dan masyarakat
 Mengajarkan cara cuci luka terhadap luka yang terkena gigitan HPR
BAB IV
DOKUMENTASI

Berdasarkan RPK yang telah tersusun, penanggung jawab upaya


melaksanakan kegiatan melalui tahapan:
1. Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
KAK dibuat untuk setiap kegiatan yang tercantum dalam RPK.
2. Penyusunan jadwal kegiatan dan kesepakatan jadwal kegiatan
Penanggung jawab upaya menyusun jadwal kegiatan berdasarkan KAK yang
telah dibuat.Kegiatan yang melibatkan lintas sektor masyarakat seperti
kegiatan penyuluhan, kunjungan rumah, atau pertemuan lainnya dengan
melibatkan sasaran melalui kesepakatan jadwal dan diketahui oleh Kepala
Desa. Kegiatan yang melibatkan lintas program disepakati melalui koordinasi
lintas program
3. Sosialisasi jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui pertemuan
lokakarya mini Puskesmas, lokakarya mini lintas sektor, media komunikasi dan
distribusi langsung kepada sasaran program dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan
4. Pelaksanaan kegiatan
Penanggung jawab upaya melaksanakan kegiatan dengan cara:
 Mengorganisasi tim pelaksana kegiatan
 Mempersiapkan kebutuhan logistik kegiatan seperti alat tulis, pengecekan
alat kesehatan yang digunakan
 Melaksanakan koordinasi dengan sasaran program dan lintas program jika
ada perubahan jadwal.
 Selesai pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab upaya membuat laporan
dan mendokumentasikan seluruh hasil kegiatan.
5. Monitoring
Monitoring pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Tim Mutu UKM meliputi:
 Kesesuaian jadwal
 Kesesuaian proses pelaksanaan kegiatan
 Capaian hasil kegiatan dibandingkan dengan target
Monitoring dilaksanakan setiap bulan melalui kegiatan audit internal dan dibahas
dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dan Lokakarya mini bulanan.
6. Evaluasi
Setiap akhir kegiatan, penanggung jawab upaya membuat evaluasi pelaksanaan
kegiatan meliputi:
 Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana
 Hambatan dan masalah selama pelaksanaan kegiatan
 Masukan atau umpan balik dari sasaran program
7. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Berdasarkan hasil evaluasi, penanggung jawab upaya membuat RTL untuk
perbaikan kegiatan dan penyusunan rencana kegiatan yang akan datang.
Laporan kegiatan dilaporkan setiap bulan dan dilaporkan ke Dinas Kabupaten
Bojonegoro, hasil evaluasi dan RTL dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai