Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BELAJAR, MEMORI, FOKUS, BAHASA, MOTIVASI, DORONGAN

Mata Kuliah: Biopsikologi

Dosen Pengampu: Ghea Amalia Arpandy M.Psi, Psikolog

Kelompok 3 :

1. Anjar Sri Lestari (2173201110005)


2. Sisca Ramadhania Wati (2173201110031)

FAKULTAS PSIKOLOGI

PRODI S1 PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin
dan kekuatan kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Belajar, Memori, Fokus, Bahasa, Motivasi, Doroangan”.

Meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya,


tetapi saya berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa saya
sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing saya, yang telah membantu dan
membimbing dalam mengerjakan makalah ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang


juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada
masyarakat dari hasil makalah ini.

Karena itu saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Banjarmasin, 19 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1 Belajar ................................................................................................................. 3

2.2 Memori ................................................................................................................ 4

2.3 Fokus ................................................................................................................... 6

2.4 Bahasa ................................................................................................................. 8

2.5 Motivasi ............................................................................................................. 11

2.6 Dorongan ........................................................................................................... 13

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 15

3.2 Saran .................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Biopsikologi adalah ilmu aplikasi atau terapan biologi (ilmu hayati) dan
psikologi (ilmu tentang perilaku manusia). Jadi biopsikologi merupakan pendekatan
psikologi dari aspek biologi. Pada konsep ini, ahli biopsikologi melihat bahwa sifat
dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan dari induk asal. Sebagai contoh,
sifat pendiam, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak
dipelajari melalui pengalaman.

Berbicara tentang konsep biopsikologi, maka kita harus berpikir bahwa untuk
mempelajari perkembangan manusia, kita harus membedakan dua hal yaitu proses
pematangan dan proses belajar. Proses pematangan berarti proses pertumbuhan yang
menyangkut penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh sehingga terjadi perubahan-
perubahan perilaku, terlepas ada tidaknya proses belajar. Proses belajar berarti proses
mengubah atau mempelajari perilaku melalui latihan, pengalaman, dan kontak dengan
lingkungan. Selain dua hal tersebut tentunya faktor pembawaan atau bakat juga
memengaruhi perkembangan manusia.(Aprihatin 2019)

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Belajar?
2. Bagaimana Memori?
3. Bagaimana Fokus?
4. Bagaimana Bahasa?
5. Bagaimana Motivasi?
6. Bagaimana Dorongan?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Belajar
2. Untuk mengetahui Memori
3. Untuk mengetahui Fokus
4. Untuk mengetahui Bahasa
5. Untuk mengetahui Motivasi
6. Untuk mengetahui Dorongan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Belajar
Secara umum Imron (1996:2), belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan
untuk menguasai/mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut
diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang dikenal dengan guru atau
sumber-sumber lain karena guru sekarang ini bukan merupakan satu-satunya sumber
belajar. Dalam belajar, pengetahuan tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga
akhirnya menjadi banyak. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai
orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya
diidentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar dan orang yang tidak berpengetahuan
dipandang sebagai orang yang tidak belajar. Orang dikatakan belajar manakala,
sedang membaca bacaan, membaca buku pelajaran, mengerjakan tugas-tugas dan
lain-lain. Menurut psikologi belajar, belajar adalah suatu perubahan tingkah laku
dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.
Contoh: belajar membaca berarti individu mendapat pengalaman, dan terjadi
perubahan dalam 3 ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Pakar psikologi menjelaskan bahwa perilaku belajar sebagai proses psikologis,
individu dalam interaksinya dengan lingkungan secara alami (Imron, 1996:3).
Fontana (1981:147) menjelaskan belajar (learning) adalah proses perubahan yang
relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Dalam pengertian
ini memusatkan perhatian pada 3 hal yaitu: (1) bahwa belajar harus memungkinkan
terjadinya perubahan perilaku individu; (2) bahwa perubahan itu harus merupakan
buah dari pengalaman; (3) bahwa perubahan itu terjadi pada perilaku individu yang
mungkin (Winataputra, 2008:2). Slameto (2002:2) belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

3
dengan lingkungannya. Perubahan dalam aspek kematangan, pertumbuhan,
perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.

Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984), belajar adalah


perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap,
termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, uusaha memecahkan rintangan,
dan menyesuaikan dengan situasi baru. Definisi ini menekankan hasil dari aktifitas
belajar (Sriyanti, 2013:16). Dictionary of Psychology disebutkan bahwa belajar
memiliki dua definisi. Pertama, belajar diartikan sebagai “the process of acquiring
knowledge”. Kedua, belajar diartikan sebagai “a relatively permanent change
potentiality which occurs as a result of reinforced practice”. Pengertian pertama,
belajar memiliki arti suatu proses untuk memperoleh pengetahuan. Pengertian kedua,
belajar berarti suatu perubahan kemampuan untk bereaksi yang relative langgeng
sebagai hasil latihan yang diperkuat. Pengertian belajar dari Dictionary of Psychology
ini menekankan aspek proses serta keadaan sebagai hasil belajar. Menurut pandangan
psikologis, setidak-tidaknya ada tiga pandangan mengenai teori belajar yaitu dari
psikologi behavioristik, psikologi kognitif, dan psikologi humanistic.(Anon t.t.)

2.2 Memori
Memori atau disebut juga ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima,
menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah lampau. Definisi dari
Schlessinger dan Groves (1976) adalah suatu sistem yang sangat berstruktur, yamg
menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Setiap saat stimulasi mengenai
indera kita, setiap saat pula stimulasi itu direkam secara sadar atau tidak sadar. berapa
kemampuan rata-rata memori manusia untuk menyimpan informasi? John Griffith,
ahli matematika, menyebutkan angka 10¹¹ (seratus triliun) bit. John von Neumann,
ahli teori informasi, menghitungnya sampai 2.8 x 10º² (280 kuintriliun) bit. Asimov
menerangkan bahwa otak manusia selama hidupnya sanggup menyimpan sampai satu
kuidriliun bit informasi.

4
Agak sukar bagi kita yang awam untuk memeriksa angka mana yang paling
tepat. Lagi pula, tidak pertlu. Kita sudah cukup mengetahui bahwa manusia memiliki
memori yang sangat luar biasa. Wilden Penfield, ahli bedah syaraf, pernah
melaporkan bagaimana rangsangan dengan jarum elektris pada bagian-bagian otak
tertentu dapat menghadirkan kembali rekaman ini, persis seperti memainkan rekaman
video (penfield, 1956).

Seorang wanita berumur 26 tahun mengalami bedah otak karena epilepsi.


Karena hanya digunakan anestesia lokal, pasien masih dalam keadaan sadar. Dokter
bedah merangsang daerah-daerah tertentu dan menimbulkan rekaman peristiwa.
Elektroda diletakkan pada lokasi 11 pada otaknya, dan pasien berkata, “ya, tuan, saya
mendengar seorang ibu memanggil anaknya di suatu tempat. Tampaknya terjadi
bertahun-tahun yang lampau, seseorang yang tinggal bertetangga dengan saya”.
Kemudian elektroda digerakkan ke lokasi 13, dan pasien berteriak, “Saya mendengar
suara. Jauh malam, di sekitar tempat pesta seperti ada sirkus, saya melihat banyak
gerobak yang digunakan untuk menyimpan binatang”. Elektroda diletakkan lagi pada
lokasi 11, dan pasien berkata lagi, “Ya, saya dengar suara yang saya kenal, seorang
wanita seperti sedang memanggil, wanita yang sama”. Pada peristiwa ini, memori
diungkap kembali, begitu memori hidup, seakan-akan si pasien mengalaminya lagi.

Secara singkat, memori memiliki tiga tahap proses : perekaman, penyimpanan,


dan pemanggilan kembali.

1. Perekaman (disebut encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor


indera dan sirkit syaraf internal. Dimana dalam tahap ini pesan yang diperoleh
dari gejala fisik mengalami transformasi menjadi semacam kode yang dapat
diterima.
2. Penyimpanan (storage), proses yang kedua, adalah menentukan berapa lama
informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa dan di mana.
Penyimpanan bisa aktif atau pasif. Kita menyimpan secara aktif, bila kita

5
menambahkan informasi tambahan. Kiti menyimpan informasi yang tidak
lengkap dengan kesimpulan kita sendiri (inilah yang menyebabkan desas-
desus menyebar lebih banyak dari volume asal). Mungkin secara pasif terjadi
tanpa penambahan.
3. Pemanggilan kembali (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi,
adalah menggunakan informasi yang disimpan. Yakni proses dimana
informasi yang telah tersimpan dikeluarkan kembali sesuai dengan kebutuhan.

Kita tidak menyadari pekerjaan memori pada dua tahap yang pertama. Kita
hanya mengetahui memori pada tahap yang ketiga, pemanggilan kembali.
Pemanggilan/ mengingat kembali diketahui dengan beberapa cara yaitu :

1. Rekognisi, merupakan bentuk ingatan yang sangat sederhana yaitu mengingat


kembali kesan yang pernah diterima indera, seperti mengingat wajah kawan,
lukisan, dan sebagainya.
2. Recall, merupakan bentuk mengingat sesuatu yang lebih sukar, seperti
mengingat-ingat rangkaian kejadian yang pernah terjadi di masa yang lalu.
3. Reproduksi, merupakan bentuk ingatan yang lebih sukar lagi yaitu mengingat
dengan cukup tepat untuk memproduksi bahan yang pernah dipelajari, seperti
rekognisi sebuah nyanyian yang pernah dipelajari (recall) dengan tujuan
menyajikannya kembali.
4. Performance, yaitu bentuk mengingat yang keempat yaitu mengingat
performance kebiasaan-kebiasaan yang sangat romantis.(Lian t.t.)

2.3 Fokus
Apa yang menyebabkan psikologi lebih fokus pada aspek negatif dari diri
manusia? Menurut Seligman (2002), hegemoni psikologi yang lebih fokus pada
aspek-aspek negatif manusia tersebut terjadi karena setelah Perang Dunia II,
psikologi mendapatkan tugas berat untuk memulihkan psikologis masyarakat yang
terkena dampak negatif perang. Pada saat itu, psikologi fokus pada pemulihan

6
gangguan-gangguan psikologis yang dialami masyarakat, sehingga lupa dengan
program-program pengembangan potensi-potensi positifnya. Menurut Seligman,
tugas psikologi bukan hanya membantu kesembuhan orang-orang yang mengalami
gangguan mental semata. Selain tugas tersebut, ada dua tugas lainnya yang
terlupakan, yaitu membantu orang-orang untuk bisa hidup lebih produktif dan
bermakna, dan mengidentifikasi serta mengembangkan potensi-potensi positif yang
dimilikinya.

Menyadari fokus psikologi yang seperti itu, ditambah dengan hasil


pengamatannya terhadap buruknya kondisi kesejahteraan psikologis masyarakat
Amerika Serikat akibat pembangunan yang lebih berorientasi pada kesejahteraan
ekonomi dan politik, Martin E.P. Seligman kemudian berusaha mengambil peran
dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan mengembangkan psikologi
yang fokus pada aspek positif dari manusia. Seligman percaya bahwa, ilmu psikologi
dapat memberikan kontribusi berarti dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis
masyarakat.

Martin E.P Seligman memperkenalkan idenya mengenai psikologi positif . pada


tahun 1998-an, yaitu ketika memberikan pidato pengangkatannya sebagai presiden
Asosiasi Psikologi Amerika (APA). Pada kesempatan tersebut, Seligman
menyampaikan idenya untuk mengubah orientasi psikologi dari yang awalnya lebih
fokus pada kekurangan dan psikopatologi menjadi lebih fokus pada kekuatan dan
kehidupan positif. Tujuan utama psikologi positif tersebut tiada lain “… untuk
mempercepat perubahan dalam psikologi dari psikologi yang dikuasai oleh perbaikan
hal-hal buruk menjadi psikologi yang juga membangun kualitas terbaik dalam
kehidupan” (Seligman, 2002: 3) atau untuk mengidentifikasi dan meningkatkan
kekuatan dan keutamaan manusia sehingga membuat kehidupan yang berharga, dan
memungkinkan individu dan masyarakat untuk maju (Froh, 2004: 18).

7
Bagi Seligman (2002), “psikologi bukan hanya studi tentang penyakit,
kelemahan, dan kerusakan, psikologi juga merupakan studi tentang kekuatan dan
keutamaan. Treatment bukan hanya untuk memperbaiki yang salah: tapi juga untuk
membangun apa yang benar. Psikologi bukan hanya tentang penyakit atau kesehatan:
tapi juga tentang pekerjaan, pendidikan, insight, cinta, pertumbuhan, dan permainan”.
Hafferon dan Boniwell menyebutkan lebih lanjut bahwa psikologi positif tidak hanya
fokus pada emosi dan pikiran positif saja, pun meliputi segala hal yang
memungkinkan individu ataupun masyarakat berkembang dalam pengertian yang
lebih luas. Individu dan masyarakat yang berkembang bermakna memiliki kesehatan
mental yang tinggi, berkembang, terbebas dari gangguan mental, dan berfungsi secara
positif baik secara individu ataupun sosial.

Ruang lingkup psikologi positif sendiri meliputi penelitian terhadap


pengalaman subjektif yang bersifat positif, penelitian terhadap sifat-sifat positif
seseorang, dan penelitian terhadap institusi yang memungkinkan munculnya
pengalaman dan sifat positif. Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh
Hafferon dan Boniwell (2011) yang menyampaikan bahwa fokus penelitian psikologi
positif terhadap tiga pengalaman positif di masa lalu (wellbeing dan satisfaction),
sekarang (happiness dan flow), dan masa yang akan datang (optimism dan hope),
baik pada tingkatan subjektif, individual, ataupun kelompok yang lebih besar.(Fitri
2021)

2.4 Bahasa
Menurut Verhaar (2002:2) linguistik berarti bahasa kata linguistik berasal dari
bahasa latin lingua dalam bahasa roman (yaitu bahasa yang berasal dari bahasa latin)
masih ada kata serupa dengan lingua latin itu yaitu langue dan langage dalam bahasa
prancis, dan bahasa lingua dalam bahasa itali. Bahasa inggris memungut dai bahasa
parancis kata yang kini menjadi language. Istilah linguistik dalam bahasa inggris
berkaitan dengan kata language itu,istilah dalam bahasa prancis istilah linguistigue

8
berkaitan dengan langage. Dalam bahasa Indonesia”lingistik”adalah nama bidang
ilmu, dan kata sifatnya adalah “linguistis”atau linguistik”

Menurut Nababan (1992:13) sebelum kita membicarakan topik-topik yang


bersifat psikolinguistik, kita akan meninjau sepintas lalu pemerian bahasa
sebagaimana dilakukn dalam ilmu linguistik. Linguistik memandang dan menkaji
bahasa sebagai “sistem isyarat”. Secara etimologi kata psikolinguistik terbentuk dari
kata psikologi dan kata linguistik yakni ada dua bidang ilmu yang berbeda, yang
masing-masing berdiri sendiri dengan prosedur dan metode yang berlainan. Namun
keduanya sama-sama meneliti bahasa sebagai objek formaknya . Linguistik mengkaji
struktur bahasa sedangkan psikologi mengkaji prilaku berbahasa atau proses
berbahasa.

Menurut Tarigan (1986:5) psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan kata
linguistik, yakni dua bidang ilmu yang berbeda, yang masing-masing berdiri, dengan
prosedur dan metode yang berlainan namun, keduanya sama-sama bahasa sebagai
objek formalnya. Inguistik menkaji struktur bahasa, sedangkan psikologi menkaji
perilaku berbahasa atau proses berbahsa.

Psikolinguistik berarti :

1. Psyche itu adalah jiwa atau roh


2. Logo itu limu
3. Linguistik adalah bahasa
4. Psikolinguistik adalah bahasa kejiwaan

Dari uraian ringkas di atas, maka psikolinguistik berarti mencoba menguraikan


proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang yang mengucapkan kalimat-
kalimat yang didengarnya pada waktu berkominikasi, dan bagaimana kemampuan
berbahasa itu di proleh oleh manusia, bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan
secara psikologi daapat menerangkan hakikat bahasa dan pemerolehanya. Dengan
kata lain, psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa.

9
mikro dan makro.objek kajian mikro adalah struktur internal bahasa itu sendiri
mikro internal terdapat beberapa cabang yaitu:

1. Fonologi

Secara etimologi istilah fonlogi ini dibentuk dari kata fon yang bermakna bunyi
dan logi yang bearti ilmu.dalam kamus besar bahasa Indonesia menyatakan fonologi
adalah bidang alam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut
fungsinya.

2. Morfologi

Secara etimologi, kata morfologi berasal dari bahasa yunani, yaitumorphe yang
bearti bentuk atau logos yang bearti ilmu.

3. Sintaksis

Sintaksis berasal dari bahasa yunani, yaitu sun yang bearti ‘dengan dan kata
tattein yang bearti ‘menempati ‘dalam kamus besar bahasa Indonesia sintaksis
didefinisikan sebagai pengaturan hubungan kata dengan kata lain atau dengan kata
lain.cabang linguistik tentang susunan kalimat dan bagiannya atau ilmu.

4. Leksikal

Leksikal adalah keseluruhan kata berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang
tertentu yang ada di dalamnya leksikal adalah suatu ejaan kata yang merupakan
susunan berbahasa yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari.

Makro (eksternal) adalah bahasa dalam hubungan dengan faktor dari luar
bahasa seperti.

1. Sosiologi

Adalah sosiologi adalah ilmu yang mempelajari antar manusia dengan


kelompok bagi suatu masyarakat bahasa, bahasa ini bukan hanya merupakan suatu

10
gejala dan identitas sosial saja tetapi juga merupakan suati ikatan batin dan nurani
yang suka ditinggalkan.

2. Antropologi

Adalah studi tentang spesies manusia dan nenek moyang terdekatnya,


mempelajari seluruh kondisi manusia baik itu masa lalu maupun masa depan.

3. Neurologi

Adalah mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasa dan otak manusia. Para
pakar manusia neurology telah berhasil menganalisis struktur biologis otak serta telah
memberikan nama pada bagan struktur otak tersebut.(Rahmat 2018)

2.5 Motivasi
Menurut Mc. Donald (Sardiman 2007: 73), menyebutkan bahwa motivasi
sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Mc.
Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu: Bahwa motivasi itu mengawali
terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia (walaupun motivasi itu
muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik
manusia, Motivasi di tandai dengan munculnya, rasa atau feeling yang relevan
dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi serta dapat menentukan
tinggkah-laku manusia, Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan dan tujuan ini
akan menyangkut soal kebutuhan.

Menurut Sardiman (2007: 73), menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas -
aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai
suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif ini dapat menjadi

11
aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan atau mendesak.

Menurut Azwar (2000: 15), motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun


pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau
berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi:

1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong


untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam
rangka belajar.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan sikap
terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung,yang
kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.
3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai motivasi
dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan
yang diabaikan.

Menurut Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah :

1. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi


maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke
pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin
dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya
suatu pekerjaan.

Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi:

12
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai
3. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-
tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.(Fauziah t.t.)

2.6 Dorongan
Dorongan (drive) adalah suatu keadaan dalam dan luar yang kompleks yang
diarahkan pada pencapaian suatu tujuan tertentu atau pemuasan suatu keperluan;
suatu keadaan psikologi lekat diri yang memotivasi tindakan.(Anon t.t.)

Adler semula adalah anggota bahkan ketua Masyarakat Psikoanalisis Wina


yang menjadi organisasi pengembang teori Freud, namun kemudian memisahkan diri
karena mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri. Dia kemudian membentuk
kelompok sendiri, yakni Individual Psychology.

Pokok-pokok teori Adler adalah:

1. Individualitas sebagai pokok persoalan

Setiap orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, sifat-sifat serta nilai-nilai


yang khas, tiap tindak yang dilakukan seseorang membawakan corak khas gaya
kehidupan yang bersifat individual.

2. Pandangan Teologis: Finalisme semu

Bahwa manusia hidup dengan berbagai macam cita-cita atau fikiran yang
semata-mata bersifat semu, yang tidak ada buktinya atau pasangannya dalam realitas.

3. Dua Dorongan Pokok

Dalam diri manusia terdapat dua dorongan pokok, yang mendorong serta
melatar belakangi segala tingkah lakunya, yaitu:

13
1) Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak yang
mengabdi kepada masyarakat
2) Dorongan keakuan, yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi
kepada aku sendiri.

4. Rasa Rendah Diri dan Kompensasi (menutupi kelemahan diri).

5. Dorongan Kemasyarakatan

Misalnya berwujud hubungan sosial, hubungan antar pribadi, mangikat diri


dengan kelompok, dsb. Dorongan kemasyarakatan bermanfaat membantu masyarakat
guna mendapat tujuan masyarakat yang sempurna.

6. Gaya hidup

Adalah prinsip yang dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang.
Inilah yang melatar belakangi sifat khas seseorang.

7. Diri yang kreatif

Diri yang kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat sebab pertama bagi
semua tingkah laku.(Kompasiana.com 2015)

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk menguasai/mengumpulkan
sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu
atau yang sekarang dikenal dengan guru atau sumber-sumber lain karena guru
sekarang ini bukan merupakan satu-satunya sumber belajar. Memori atau disebut juga
ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan memproduksi
kembali informasi yang telah lampau. Psikologi yang lebih fokus pada aspek-aspek
negatif manusia tersebut terjadi karena setelah Perang Dunia II, psikologi
mendapatkan tugas berat untuk memulihkan psikologis masyarakat yang terkena
dampak negatif perang. Menyadari fokus psikologi yang seperti itu, ditambah dengan
hasil pengamatannya terhadap buruknya kondisi kesejahteraan psikologis masyarakat
Amerika Serikat akibat pembangunan yang lebih berorientasi pada kesejahteraan
ekonomi dan politik

linguistik berarti bahasa kata linguistik berasal dari bahasa latin lingua dalam
bahasa roman (yaitu bahasa yang berasal dari bahasa latin) masih ada kata serupa
dengan lingua latin itu yaitu langue dan langage dalam bahasa prancis, dan bahasa
lingua dalam bahasa itali. motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga
yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan
bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

15
Dorongan (drive) adalah suatu keadaan dalam dan luar yang kompleks yang
diarahkan pada pencapaian suatu tujuan tertentu atau pemuasan suatu keperluan;
suatu keadaan psikologi lekat diri yang memotivasi tindakan

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu para pembaca
disarankan untuk membaca tentang merancang dan mengelola saluran pemasaran
teritegrasi pada referensi–referensi lainnya, agar pengetahuan pembaca semakin
banyak sehingga memperluas khazanah keilmuan kita.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anon. t.t. “Buku-BELAJAR-PEMBELAJARAN-BERBASIS-COOPERATIVE-


LEARNING-SRI-HARYATI(1) - Flip eBook Pages 1-50 | AnyFlip.” Diambil
21 April 2022 (https://anyflip.com/qcwhx/hqdq/basic).

Anon. t.t. “Pengertian Dorongan (Drive).” Pengertian. Diambil 21 April 2022


(http://pengertianpengertian.blogspot.com/2016/03/pengertian-dorongan-
drive.html).

Aprihatin, Yessy. 2019. “Psikologi.”

Fauziah, Nurul. t.t. “Psikologi Motivasi.”

Fitri, Mustika. 2021. “Mengenal Psikologi Positif : Fokus pada Kekuatan dan
Keutamaan Manusia | Profesi Online.” Diambil 21 April 2022
(https://profesi-unm.com/2021/11/20/mengenal-psikologi-positif-fokus-pada-
kekuatan-dan-keutamaan-manusia/).

Kompasiana.com. 2015. “Alfred Adler dengan Psikologi Individualnya.”


KOMPASIANA. Diambil 21 April 2022
(https://www.kompasiana.com/alfi_la/5580a9f8e022bd0f2c0e7754/alfred-
adler-dengan-psikologi-individualnya).

Lian, Berlian. t.t. “Makalah psikologi tentang Memori.”

Rahmat, Wahyudi. 2018. “Linguistik Dan Psikolinguistik, Hubungan Psikologi


Dengan Linguistik Dan Objek Kajian Psikolinguistik.”

17

Anda mungkin juga menyukai