Anda di halaman 1dari 5

Application of the Early Warning Score (EWS) in the inpatient ward: A Scoping

Review

Suprayogi1
1
Master of Nursing, Faculty of Medicine Public Health and Nursing, Gadjah Mada
University

Abstract

Penerapan Early Warning Score (EWS) di bangsal rawat inap: A Scoping Review.
Pasien dirawat inap yang mengalami perburukan harus dilakukan tindakan dengan tepat.
Salah satu strategi yang sering digunakan rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang aman untuk menurunkan angka perburukan pasien di bangsal rawat inap
adalah penerapan Early Warning Score (EWS). Perawat merupakan tenaga medis yang
kontak langsung dengan pasien dirumah sakit. Peran perawat dalam menerapkan Early
warning Score (EWS) adalah melakukan scoring dan mendeteksi sesegera mungkin dalam
memutuskan apakah ada perubahan frekuensi pemantauan klinis atau peningkatan perawatan
klinik yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan scooping review yang
membahas penerapan Early Warning Score (EWS) di bangsal rawat inap. scooping review
dilakukan pada artikel ilmiah yang berasal dari databse PubMed, ScienceDirect, Scopus yang
dipublikasikan dari tahun 2014-2023 menggunakan keyword ‘Nurse’,’Early Warning
Score’,’Early Warning System’, detect deterioration patient’. Review akhir dilakukan 9
artikel yang dilakukan sesuai dengan kriteria eligibility.
Keywords:perawat, Early Warning Score.

Introduction
Pasien yang mempunyai kondisi buruk di bangsal umum akan memerlukan perawatan
yang lebih ketat. Setiap tahun, telah dilaporkan lebih dari 330.000 kematian pasien dirawat
inap akibat penyakit ataupun komorbiditanya, angka kematian pasien dibangsal rawat inap
mencapai sebanyak 59 % akibat henti jantung dan 31% akibat penyakit lainnya (Dyah Putri,
2018; Rossetti et al., 2021). Pasien dirawat inap yang mengalami perburukan harus dilakukan
tindakan dengan tepat, hal ini penting untuk dapat memberikan pelayanan intervensi yang
kritikal, yaitu tersedia dengan cepat peralatan medis terstandar dan staf terlatih yang baik
(KemenKes, 2022).
Salah satu strategi yang sering digunakan rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang aman untuk menurunkan angka perburukan pasien di bangsal rawat inap
adalah penerapan Early Warning Score (EWS) (Passa et al., 2021). EWS merupakan suatu
sistem yang membuat staf mampu mengidentifikasi keadaan pasien memburuk sedini-dininya
dengan menggunakan kriteria fisiologis (KemenKes, 2022). Sistem skor peringatan dini
bertujuan untuk membantu perawat mendeteksi tanda-tanda awal perburukan pada pasien dan
memuat algoritme yang menyarankan intervensi untuk mengelola dan mencegah perburukan
klinis lebih lanjut (Wood et al., 2019).
Perawat merupakan tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien dirumah sakit.
Peran perawat dalam menerapkan Early warning Score (EWS) adalah melakukan scoring dan
mendeteksi sesegera mungkin dalam memutuskan apakah ada perubahan frekuensi
pemantauan klinis atau peningkatan perawatan klinik yang diperlukan (Royal College of
Physicians, 2017). Beberapa penelitian membuktikan peran perawat dalam menerapkan Early
Warning score (EWS) adalah memantau pasien, menginterpretasikan data sampai pada
penilaian kondisi perburukan pasien, menanggapi dengan aktif dalam menerapkan intervensi
keperawatan (Lavoie et al., 2020; Peerboom et al., 2022).
Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa penerapan Early Warning Score di rumah
sakit masih banyak tantangan, belum berjalan sesuai standar dan pelaksanaan pelayanan EWS
telah dilaksanakan meskipun belum terdapat kebijakan implementasi EWS bagaiamana
monitoring EWS dilakukan (Rorimpandey et al., 2020). Berbagai tinjauan literature review
telah mengdentifikasi terkait EWS. banyak temuan systematic literature review terkait
pengaruh pendidikan Early Warning Score (EWS) terhadap pengetahuan perawat, keyakinan,
dan kinerja (Palareti et al., 2016). Namun masih sedikit literature review membahas terkait
penerapan EWS. Oleh karena perlu dilakukannya penelitian literature review terkait
penerapan Early Warning Score (EWS).

Methods
Penelitian ini merupakan penelitian Scooping review dengan strategi pencarian database,
yaitu PubMed, Scopus, ScienceDirect. Keyword yang digunakan antara lain ‘nurse’ , ‘Early
warning score’, ‘early warning system’, ‘detect deterioration patient’.

Artikel yang dicantumkan dalam review adalah artikel yang memenuhi kriteria (1) populasi
adalah perawat, (2) bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris (3) publikasi antara tahun
2014-2023 (3) membahas terkait penerapan Early Warning Score (EWS) intra rumah sakit (5)
metode yang digunakan adalah mixed method, kuantitatif dan kualititif. Artikel yang di
exclude kan adalah (1) artikel yang membahas Pediatric Warning Score (PEWS), Maternitas
Warning Score (MEWS), Triase (2) populasi atau sample perawat emergency, perawat
intensive, mahasiswa keperawatan. Hasil awal pencarian artikel sebanyak 176 dan setelah
malalui proses screning, sebanyak melakukan cek duplikasi artikel menjadi 164. Sebanyak
164 artikel dilakukan screnning judul dan abstrak dan di exclude 149 sehingga didapat 15
artikel . 15 artikel tersebut dilakukan screening full text dan dan kelayakan menjadi 9 artikel,
selanjutnya peneliti akan melakukan analisa dengan 9 artikel tersebut.

Gambar 1. Diagram Proses Pencarian Artikel

Identification Pencarian menggunakan database Total duplikat


Pubmed, scienceDirect, Scopus (n=12)
(n=176)

Jumlah artikel setelah duplikat Artikel yang


Screening dihapus (n=164) dikeluarkan
(149)

Artikel yang lolos screening 26 (pengkajian dini


judul dan abstrak (15) penyakit khusus :
hematoma, cardio, DM,
malaria, tpoid, sepsis,
tyroid, dialysis, airbone
virus, CAP, MRSA), 5
Eligibility Artikel yang lolos screening (MEWS), 10 (PEWS), 2
full text dan kelayakan (9) (triase pada anak), 2
(triase dewasa), 97 (tidak
sesuai tema), 1
(pengkajian dini nyeri ), 1
(pengkjian dini spo2 di
Include Artikel yang akan dimasukkan ruang intensive) , 3
dalam analisis (9) (systematic review), 1
(pre hospitals), 1 (Bahasa
spayol)

Artikel yang akan di analisis


1. Aggregate National Early Warning Score (NEWS) values are more important than
high scores for a single vital signs parameter for discriminating the risk of adverse
outcomes
http://dx.doi.org/10.1016/j.resuscitation.2014.11.014
2. Serious adverse events in a hospital using early warning score – What went wrong?
http://dx.doi.org/10.1016/j.resuscitation.2014.08.037
3. The effect of the quality of vital sign recording on clinical decision making in a
regional acute care trauma ward
http://dx.doi.org/10.1016/j.cjtee.2016.11.008
4. The experiences of nurses implementing the Modified Early Warning Score and a 24-
hour on-call Mobile Intensive Care Nurse: An exploratory study
https://doi.org/10.1016/j.iccn.2015.07.008
5. Using an Early Warning Score for Nurse Shift Patient Handover: Before-and-after
Study https://doi.org/10.1016/j.anr.2021.12.005
6. ‘Errors’ and omissions in paper-based early warning scores: the association with
changes in vital signs—a database analysis
doi:10.1136/ bmjopen-2014-007376
7. Nurses' Experiences and Perceptions of two Early Warning Score systems to Identify
Patient Deterioration—A Focus Group Study
DOI: 10.1002/nop2.821
8. Mandatory early warning scoring—implementation evaluated with a mixed-methods
approach
9. Workload involved in vital signs-based monitoring & responding to deteriorating
patients: A single site experience from a regional New Zealand hospital
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e10955

Anda mungkin juga menyukai