Anda di halaman 1dari 30

MASTERPLANRUMAHSAKIT

PROSES
PERENCANAAN
RUMAH SAKIT
(ERA ADAPTASI KEHIDUPAN BARU)

Ir. Hilman Hamid Hosp.Eng


Praktisi Hospital Planning &Engineering
PTPI
BIODATA 2

Nama : HILMANHAMID, Ir.


Tempat & Tanggal lahir : Pontianak, 22 Juli 1949
Pendidikan terakhir : S1Teknik Elektro STTNJakarta 1976
Profesi : Konsultan Bidang Hospital Planning & Engineering
Organisasi Profesi : Perkumpulan Tehnik Perumahsakitan Indonesia (PTPI)
Pengalaman Kerja Bidang Kesehatan & Rumah Sakit:
1977 –1989 : Staf Direktorat Instalasi Medik Dep. Kes. RI.
1985 –1988 : Counterpart Engineer Project P2KTPII (World Bank : 10 RS)
1989 –1993 : Sen. Hospital Engineer PT. Konsultasi Pembangunan Atmadasa Jakarta
1993 –sekarang : - Chartered/Counterpart Hospital Engineer
- Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Rumah Sakit
- Narasumber Workshop KARSBid. MFKSarana/Prasarana
- Narasumber Pencegahan dan Penanggulangan “Hospital Hazards”
- Anggota Team Penyusunan Pedoman Rumah Sakit Pemerintah KEMENKES
- Praktisi bidang Hospital Planning & Engineering
Pendidikan tambahan :
1. Short Course Public Health, Boston University
2. Gammacamera CGRBuck, France
3. Cold Chain WHO, Bangkok, Thailand
4. Hospital Engineering, Melbourne, Barcelona (International Federation of Hospital Engineering/IFHE)
LATARBELAKANG& TUJUAN

3
PASAL YANGBERKAITAN DENGAN 4

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PASAL YANGBERKAITAN DENGAN 5

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PASAL YANGBERKAITAN DENGAN 6

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


7

KETENTUAN YANG - HIGIENITAS


BERLAKU SECARA - KESELAMATAN &
UNIVERSAL UNTUK KEAMANAN
RUMAH SAKIT
8
Tempat
Pertemuan
Tempat berkumpulnya
Dokter, Perawat,
pasien dengan daya Tempat terjadinya
Pasien, Keluarga
tahan yang lemah sumber berbagai
Pasien &
dibandingkan dengan penyakit
Pengunjung
orang sehat
Umum

RUMAH SAKIT MERUPAKAN:

Tempat dilakukan
Tempat timbulnya Tempat perawatan tindakan medis
berbagai zat, gas, orang sakit selama dengan tingkat
asap yang berbahaya 24jam 7 hari/minggu kompleksitas yang
tinggi
9
10

BIDANG-BIDANG YANG TERCAKUP


DALAMHOSPITALENGINEERING
1. Arsitektur Bangunan : 3. Peralatan :
- Struktur Bangunan
- Medik
- Interior
- Penunjang Medik (Radiology, Lab, CSSD)
- Pertamanan, Jalan, Parkir, Pagar
- Non Medik (Dapur, Laundry, Mortuary)

1. Mechanical & Electrical


11

SYSTEM ENGINEERING(M&E) YANGADA DI RUMAH SAKIT


● Sistem Kelistrikan
● Sistem Proteksi Kebakaran (Deteksi dan Penanggulangan Kebakaran serta
Evakuasi)
● Sistem telekomunikasi (Nurse Call, PABX , IT/ SIRS, radio komunikasi)
● Sistem Pengkondisian Udara(HVAC)
● Sistem Pengelolaan Air Bersih
● Sistem Pengelolaan dan Pengolahan Air Kotor
● Solid Waste Disposal (Limbah Padat) dan House Keeping
● Sistem Medikal Gas dan Vakum Medik
12

SYSTEM ENGINEERINGYANGADA DI RUMAH SAKIT


● Sistem Uap dan Air Panas
● Sistem Pencahayaan
● System Transportasi Vertikal (Ram, Lift, Eskalator, Dumb Waiter, Pneumatic
tube)
● Sistem Informasi Audio dan Video (CCTV, MATV, Intercom, sign board)
● Sistem Proteksi, Radiasi, Magnetic Field, RF Field, Petir.
● Sistem Sekuriti/ Akses/ sistem kunci
● Sistem Bahan Bakar (Minyak Diesel, LPG, Gas Kota)
● K3 RS dan Sistem Pengendalian Terhadap Kebisingan dan Getaran
13

PERSYARATANBAKU SELURUH SISTEM ENGINEERINGDI


RUMAH SAKIT

Keamanan
Kapasitas Keandalan dan
keselamatan
harus harus penggunaan
cukup tinggi harus
Kesinambu- terjamin
Kualitas ngan fungsi
harus baik harus
terjamin
TEKNIK PERUMAHSAKITAN (HOSPITAL ENGINEERING) 14
15

KATA KUNCI:

PROSES PERENCANAAN RUMAH SAKIT MERUPAKAN


KEGIATAN KERJASAMA YANG TERINTEGRASI SECARA
HOLISTIK SELURUH DISIPLIN ENGINEERING DENGAN
PELAYANAN MEDIK
PROSES PERENCANAAN RUMAH SAKIT 16

Ruang Lingkup
17
PROSESPERENCANAAN RUMAH SAKIT 18

Master Program
19
PROSES PERENCANAAN RUMAH SAKIT 20

Ruang Lingkup
21

YANGPERLU DIPERHATIKAN DALAM PROSES


PERENCANAANERANEWNORMAL

Bentuk, Program,
Alur karakteristik persyaratan
kegiatan dan dan
pelayanan komposisi Jenis hubungan
Zoning, Utilitas dan
bangunan Konstruksi& antar ruang fasilitas
fungsi ruang
Komponen penunjang
dan tata
Bahan yang khusus
ruang/layout Bangunan

Sumber : Dit. Fasyankes


22
KEWASPADAANBERBASIS TRANSMISI
1. Kewaspadaan transmisi percikan (droplet)
● Diterapkan sebagai tambahan Kewaspadaan Standar terhadap pasien dengan infeksi Droplet melayang
di udara dan akan jatuh dalam jarak 1-2 m dari sumber Transmisi droplet berkaitan dengan konjungtiva
atau mucus membrane hidung/mulut.
● Orang rentan dengan droplet yang mengandung mikroba berasal dari pasien pengidap atau carrier dan
dapat dikeluarkan saat batuk, bersin, muntah, bicara, selama prosedur suction, bronkhoskopi.
● Dibutuhkan jarak dekat antara sumber dan resipien <1,8 m. Karena droplet tidak bertahan di udara maka
tidak dibutuhkan penanganan khusus udara atau ventilasi, tetapi dibutuhkan APDatau masker yang
memadai dan bila memungkinkan masker 4 lapis dan atau dengan mengandung pembunuh kuman
(germ decontaminator).
● Transmisi droplet langsung, dimana droplet langsung mencapai mucus membrane atau terinhalasi.
Transmisi droplet sambung ke kontak, bila droplet ke permukaan tangan dan ditransmisikan ke sisi lain
misal: mukosa membrane, dari lantai disapu debunya terhirup pengunjung, petugas yang lewat.
Transmisi jenis ini lebih sering terjadi daripada transmisi droplet langsung.
23
KEWASPADAANBERBASIS TRANSMISI

2. Kewaspadaan transmisi udara (Airborne)


● Kewaspadaan transmisi melalui udara diterapkan sebagai tambahan Kewaspadaan Standar terhadap
pasien yang diduga atau telah diketahui terinfeksi mikroba yang secara epidemiologi penting dan
ditransmisikan melalui udara, bila partikel yang mengandung droplet nuclei dengan ukuran <5 μm.
● Ditujukan untuk menurunkan risiko transmisi udara mikroba penyebab infeksi baik yang bertahan di
udara atau partikel debu yang mengandung mikroba penyebab infeksi. Mikroba tersebut akan terbawa
aliran udara >2m dari sumber, dapat terinhalasi oleh individu rentan di ruang yang sama atau yang jauh
dari pasien sumber mikroba, tergantung pada faktor lingkungan.
ZONINGKOMPLEK BANGUNANRUANGISOLASI PIE(COVID-19) 24

Air Shower

Sumber : Dit. Fasyankes


25
AREA AIRSHOWER
● Air shower dalamhal ini merupakan chamberstertutup khusus
yang digunakan sebagai sarana untuk mengurangi
kontaminasi partikel.
● Air shower prinsipnya adalah pancuran udara menggunakan
tekanan tinggi, udara yang difilter dengan HEPA/ULPA untuk
menghilangkan debu, serat berserat dan kontaminan lainnya
dari permukaanpersonel atauobjek.
● Air shower ditempatkan di antara koridor dan ruang ganti
petugas yang akan keluar bangunan ruang isolasi, sehingga
nozel udara bertekanan menghilangkan partikel kontaminan
dari baju APD/PPE petugas. Setelah siklus program selesai,
pengguna keluar melalui pintu kedua menuju ke dalam ruang
ganti. Sumber : Dit. Fasyankes
CONTOH MODEL 26

GAMBARLAYOUT RUANG
OPERASI EKSISTING

CONTOH MODEL
GAMBARLAYOUT
PERBAIKAN
Sumber : Dit. Fasyankes
27

TEKANANUDARA OPERASI KONVERSI TEKANANUDARA


EKSISTING RUANGOPERASI
Sumber : Dit. Fasyankes
CONTOH GAMBAR KONVERSI SISTEM TATA UDARA DI 28

RUANGAN OPERASI TEKANANNEGATIF

Sumber : Dit. Fasyankes


29
PERSYARATAN PENGKONDISIAN UDARA,
RUANG ISOLASI DANRUANG ICU

● ACbertekanan negatif
● Menggunakan air purifier plasma
Solusi yang cepat adalah memasang plasma air purifier dan
exhaust sistem, plasma air purifier berguna untuk menyaring dan
membunuh bakteri/virus didalam ruangan. Sedangkan exhaust
secara tidak langsung akan memasukkan udara sekitar (fresh air)
kedalam ruangan untuk oksigen dan melarutkan konsentrasi virus
dalam ruangan (dapat dilengkapi dengan safe guard bed).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai