Askep Gerontik - Monika Wulandari - 2011020039 - 6a
Askep Gerontik - Monika Wulandari - 2011020039 - 6a
Disusun oleh :
Monika Wulandari
2011020039
6A
PRODI KEPERAWATAN S1
Athritis Reumatoid
Karditis
Obstruksi pembuluh
Substansi pengangkut O2
Keletihan
Nyeri
Intoleran aktivitas
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada
jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang
berdekatan (perubahan awal) berkembang menjadi formasi kista tulang,
memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik
yang terjadi secara bersamaan.
2. Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan synovium
3. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan
irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi
4. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration)
atau atroskopi; cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak
leukosit dan kurang kental dibanding cairan sendi yang normal.
5. Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis
yang simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan
kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila
ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi peri-artikuler pada foto
rontgen.
H. PENATALAKSANAAN
h) Medikamentosa
Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat
simtomatik. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya
sebagai analgesik dan mengurangi peradangan, tidak mampu
menghentikan proses patologis.
i) Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada
sendi yang sakit.
j) Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri
k) Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera
l) Dukungan psikososial
m) Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan
yang tepat
n) Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya
keluhan
o) Kompres dengan es saat kaki bengkak dan kompres air hangat saat
nyeri
p) Konsumsi makanan yang mengandung protein dan Vitamin
q) Diet rendah purin:
Tujuan pemberian diet ini adalah untuk mengurangi pembentukan
asam urat dan menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk dan
mempertahankannya dalam batas normal. Bahan makanan yang boleh
dan yang tidak boleh diberikan pada penderita osteoartritis.
I. KOMPLIKASI
A. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya
prosesgranulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule.
B. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot.
C. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
Tromboemboli adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang
disebabkan oleh adanya darah yang membeku.
D. Terjadi splenomegaly
Slenomegali merupakan pembesaran limfa,jika limfa membesar
kemampuannya untuk menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih
dan trombosit dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan sel-sel darah
akan meningkat.
Daftar Pustaka
ISBN
Stanley, Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Alih Bahasa; Nety Juniarti,
Sari Kurnianingsih. Editor; Eny Meiliya, Monica Ester. Edisi 2. EGC.
Jakarta. 2006.
Tamher, S. Noorkasiani. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. 2011.
ASUHAN KEPERAWTAN GERONTIK Tn.A
Disusun oleh :
Monika Wulandari
2011020039
6A
PRODI KEPERAWATAN S1
Penanggung jawab
Nama : Tn.M
Hubungan dengan Klien : menantu Klien
Pekerjaan : PNS
Alamat : Tlagayasa
II. Keluhan Utama
Kakek A mengatakan bahwa kaki kanan dan kirinya sering sakit, dan dahulu
pernah bengkak dari lutut ke bawah.
III. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada hari jumat 24 febuari 2022 telah dilakukan pengkajian pada kakek A umur 82
tahun , alamat desa tlagayasa rt 01 rw 02 kecamatan bobotsari kabupaten
purbalingga. Dari data yang saya dapatkan kakek A mengeluh :
1) Keadaan Umum.
Klien dalam kondisi baik namun terlihat kondisi kaki lemah sehingga perlu
bantuan tongkat untuk berjalan dan berat badan ,klien masih terlihat overweight
sehingga memperberat beban kaki saat berjalan.
b. Wajah.
Warna kulit = coklat.
c. Mata.
Bentuk = simetris
Fungsi penciuman= baik,dapat membedakan bau.
Pendarahan = tidank megalami pendarahan.
e. Telinga.
Bentuk telinga = simetris antara kanan dan kiri.
Lubang telinga= terdapat serumen tapi dalam batas normal.
Ketajaman pendengaran= kurang mendengar karena sudah tua.
Mulut dan Faring.
Keadaan bibir = bibir klien kering
Keadaan gusi dan gigi= tidak ada pendarahan gusi dan gigi.Gigi
terlihat bersih dan tidak lengkap.
Keadaan lidah = tidak ada tanda pendaarahan.
f. Leher.
5) Pemeriksaan Neurologis
a. Tingkat kesadaran GCS = 15 : E = 6,M = 4 ,V = 5
b. Status Mental
c. Orientasi
Klien masih dapat berorientasi dengan baik, baik waktu, tempat dan orang
d. Proses Berfikir
b. Fungsi Sensori
Riwayat perdarahan, tidak ada dan saat mengkaji tidak terjadi diare Karakter
feses : klien mengatakan tidak terlalu keras dan tidak encer/sedang
b. BAK :
Pola BAK : ± 6 – 7 x/hari dan tidak terjadi inkontinensia
Karakter urin : kuning tidak terlalu pekat dan tidak terjadi retensi urin
Tidak ada rasa nyeri / rasa terbakar/kesulitan BAK
Tidak ada penggunaan diuretik
Tidak ada riwayat penyakit ginjal
c. Pola makan dan minum
a.Gejala (subjektif)
Diit type : Jenis makanan yaitu makanan biasa dan jumlah makanan per
hari 3 piring dalam per hari.
Nyeri ulu hati tidak ada
Kehilangan selera makan : kadang-kadang dan lausea, vomite (mual,
muntah tidak ada
Alergi terhadap makanan tidak ada. Tapi semenjak mengalami penyakir
tematik klien mempunyai makanan pantang, antara lain Jeroan, kerang-
kerangan, sayur bayam
Berat badan klien jarang menimbangnya sehingga tidak mengetahuinya,
b.Tanda Obyektif
TB = 155 cm,
Waktu makanan yaitu : pagi, siang dan sore
Jumlah dan jenis makanan : 1 piring sekali makan dan jenis makanan
adalah makanan biasa
Waktu minum : Pengambilan air putih terserah/sukahati
Kebersihan / Personal hygiene
• Pemeliharaan tubuh / mandi 2x/hari
• Pemeliharaan gigi/gosok gigi 2x/hari
• Pemeliharaan kuku/pemotongan kuku kalau Panjang
c.Pola Kegiatan / Aktivitas
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Klien mengatakan tidak Usia yang lanjut Intoleransi aktivitas
sanggup berjalan jauh.
Intoleransi aktivitas.
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1.Intolerasi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
1.seorang laki laki berusia 82 tahun, sejak 5 bulan terakhir mengeluh nyeri dan bengkak pada
kaki bagian bawah lutut sebelah kanan dan kiri . tidak terdapat tanda tanda reda pada kaki
tersebut. Kaku sendi dirasakan saat bangun tidur dan terasa nyeri apabila melakukan aktivitas
yang berlebih. Yang menyebabkan klien berjalan lambat. LED 88 mm pada jam pertama dan
kadar asam urat 6,2 ml/dL. Diagnose yang paling mungkin adalah :
A. atritis gout
B. osteoporosis
C. atritis rheumatoid
D. atritis septic
Alasan:
Karena, artitis rheumatoid adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan
penunjang sekitar sendi, biasanya sering mempengaruhi sendi tangan,pergelangan
tangan,kaki dan lutut. Kasus atritis rheumatoid biasanya sering terjadi pada lansia.