PATOGENESIS Hiv
PATOGENESIS Hiv
retrovirus lainnya. Virion HIV berdiameter ~100 nm, dengan berat molekul
integrase dan protease, beberapa protein minor, dan protein inti utama,
seperti terlihat pada gambar 1.1. Genom HIV mengodekan 16 protein virus
yang memainkan peran penting selama siklus hidupnya (Li et al., 2016).
protein utama envelope virus, gp120 di sebelah luar dan gp41 yang
yang terbentuk ini kemudian memasuki inti sel target melalui enzim
integrase dan berintegrasi di dalam kromosom dalam inti sel target. HIV
ada di dalam sel target untuk membuat kopi diri sehingga terbentuk virus
baru dan matur yang memiliki karakter HIV. Kemampuan virus HIV
untuk bergabung dengan DNA sel target pasien, membuat seseorang yang
terinfeksi HIV akan terus terinfeksi seumur hidupnya (Li et al., 2016).
Hingga kini dikenal dua tipe IV, yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV-1
kulit dan mukosa yang tidak intak seperti yang terjadi pada kontak
seksual. Setelah sampai dalam sirkulasi sistemik, 4–11 hari sejak paparan
HIV mendekati dan berhasil menggaet sel target melalui interaksi gp120
dan kemudian atas peran protein transmembran gp41 akan terjadi fusi
membran virus dan membran sel target. Proses selanjutnya diteruskan
melalui peran enzim reverse transcriptase dan integrase serta protease untuk
membran sel host, menembus membran keluar dari dalam sel sebagai
virion matur, yang potensial penyebab infeksi pada sel lain, bahkan
satu hari HIV mampu melakukan replikasi hingga mencapai 108–109 virus
atau mutasi sehingga HIV yang beredar dalam sirkulasi tubuh otomatis
kelompok varian sebagai spesies quasi. Variasi virus ini cenderung terus
yang penuh stresor. Hal ini dapat memicu strain resisten terhadap obat
sel target HIV akan tertekan dan semakin menurun melalui berbagai
oleh karena respons imun humoral dan seluler yang berusaha melenyapkan
virus HIV dan sel yang telah terinfeksi. Penurunan limfosit T dan CD4
1993).