Anda di halaman 1dari 5

Infeksi jamur adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur.

Penyakit ini menular antarmanusia, dari


hewan yang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi jamur. Meskipun umumnya terjadi di kulit,
infeksi jamur juga bisa menyerang jaringan lunak (paru-paru atau otak)

Pengobatan Infeksi Jamur

Metode pengobatan infeksi jamur tergantung pada jenis infeksi, tingkat keparahan, dan bagian
tubuh yang terinfeksi. Pada umumnya, pasien akan diberikan obat antijamur.

Perlu diketahui, bentuk dan dosis obat antijamur, serta lama pengobatan antijamur berbeda-beda,
tergantung pada jenis infeksi jamur yang terjadi dan kondisi pasien.

Obat antijamur yang dapat digunakan antara lain:

Amphotericin B

Clotrimazole

Flucanozole

Itraconazole

Ketoconazole

Griseofulvin

Miconazole

Nystatin

Terapi farmakologi utk :

infeksi panu (Tinea versicolor) ringan dapat diatasi dengan obat antijamur berupa Krim dan lotion
yang mengandung selenium sulfide, ketoconazole, atau pyrithione zinc.

Dan utk infeksi yg luas diberikan obat oral yg mengandung itrakonazole, flukonazol, dan Terbinafine
oral digunakan saat panu menjalar ke area besar pada tubuh

Utk terapi Tinea nigra

dapat diobati dengan obat topikal antijamur yang dapat diberikan pada area kulit yang terkena,
seperti:

Krim Miconazole 2%

Krim ketoconazole 2%
salep asam salisilat 5% - 10 %

Utk terapi tinea piedra

Piedra adalah sejenis infeksi jamur (mikosis) pada rambut. Gambaran klinis dapat berkisar dari tanpa
gejala hingga rambut rontok adapun terapi farmakologi nya:

Penanganan utama piedra dgn pemberian antijamur seperti terbinafine dan dpt juga dilakukan
dengan menggunakan antijamur topikal seperti imidazol, ciclopirox olamine, 2 % selenium sulfida,
sulfur 6 % dalam larutan minyak, larutan chlorhexidine, cat chlorani, zinc pyrithione, dan
lotion amfoterisin B

Utk terapi dermatofitosis :

Beberapa antijamur yg dapat diberikan misalnya miconazole dan clotrimazole

Utk terapi infeksi candiasis:

Candidiasis diobati dengan menggunakan antijamur, jenis obat yang digunakan untuk mengobati
tergantung pada lokasi yg terkena infeksi candida

Adapun rekomendasi pengobatannya:

1. Mulut dan saluran pernapasan: nystatin, clotrimazole, fluconazole, itraconazole

2. Kerongkongan: nystatin, fluconazole, itraconazole

3. Area kulit: obat luar seperti nystatin, miconazole, clotrimazole, naftifine, dan ketoconazole

4. Area vagina: topical clotrimazole, miconazole, butoconazole, terconazole, tioconazole

5. Aliran darah: anidulafungin, caspofungin, micafungin atau amphotericin B

Terapi non farmakologi:

Panu (tinea versicolor)

1. Hindari paparan

langsung sinar matahari


2. Gunakan sunscreen

atau tabir surya bila

perlu

3. Kenakan kain longgar

yang dingin seperti

katun untuk mengurangi

keringat.

4. Kurangi penggunaan

produk untuk kulit

berminyak

(nonkomedogenik)

Terapi non farmakologi tinea nigra sbb:

1. Kondisi tubuh harus tetap bersih. Mandilah setiap hari.

2. Jagalah bagian yang terkena jamur kulit agar tetap bersih dan kering.

3. Jangan menggaruk atau menggosok pada daerah yang terinfeksi.

4. Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain.

5. Hindarilah menggunakan kamar mandi di tempat umum.

6. Gunakan kaus kaki katun dan sepatu keds dengan lubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara yang
baik agar menjaga kaki Anda tetap kering (untuk mencegah tinea kaki).

7. Kenakan pakaian yang bersih dan kering. Hindari memakai kain nilon. Kenakanlah pakaian katun
atau bahan pakaian yang menyerap berkeringat
Terapi non farmakologi tinea piedra :

Penanganan utama tinea piedra adalah dengan mencukur atau memotong rambut yg terinfeksi

erapi non farmakologi dermatofitosis dgn cara:

1. Pakailah pakaian pelindung ketika harus melakukan pekerjaan yang berisiko terpapar.

2. Hindari kulit kering. untuk mencegah kulit kering dapat dengan membersihkan diri dengan mandi
yang bersih jangan teralu cepat karena sabun juga dapat menempel yang membuat kulit kering
hindari dari air yang sangat panas

3. Gunakan pembersih yang lembut dan tidak berbusa. Pilih pembersih yang tidak mengandung
deterjen dan parfum karena zat tersebut bisa membuat kulit kering.

4. Keringkan tubuh dengan lembut. Setelah mandi, tepuk lembut kulit dengan handuk lembut.

5. Gunakan pelembab saat kulit masih basah, oleskan minyak, krim atau lotion untuk
melembapkan kulit.

Terapi non farmakologi infeksi candidiasis :

1. Jaga kebersihan mulut dan gigi, dengan rutin menggosok gigi dan melakukan pemeriksaan ke
dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

2. Hentikan kebiasaan merokok.

3. Gunakan pakaian yang nyaman, tidak ketat, dan menyerap keringat (katun)

4. Ganti pakaian, pakaian dalam, dan kaos kaki, secara teratur.

5. Ganti pembalut secara rutin saat menstruasi.


6. Konsumsilah makanan bergizi seimbang dan probiotik.

7. Bersihkan area vagina dengan air mengalir, serta hindari penggunaan panty liner dan sabun
pembersih kewanitaan tanpa anjuran dokter.

8. Lakukan kontrol rutin ke dokter jika Anda menderita penyakit yang bisa melemahkan daya tahan
tubuh, seperti diabetes, kanker, atau HIV/AIDS.

9. Lakukan kontrol rutin bila Anda menjalani kemoterapi atau menggunakan obat kortikosteroid
untuk waktu yang lama

Anda mungkin juga menyukai