S
FARMASI UNIVERSITAS TULANG
BAWANG LAMPUNG
2023
DEFINIS
I
• Stabilitas merupakan simbol kualitas yang penting untuk suatu produk obat atau
kosmetika
• Stabilitas obat adalah kemampuan suatu produk untuk mempertahankan sifat
dan karakteristiknya agar sama dengan yg dimilikinya pada saat dibuat
(identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas) dalam batasan yg ditetapkan
sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan (shelf-life). Joshita,
2008).
• Expiration date: Waktu yg tertera pada kemasan, yg menunjukkan batas waktu
diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi spesifikasi yg
ditetapkan.
• Shelf life (waktu simpan): merupakan periode penggunaan dan penyimpanan, yaitu waktu
dimana
suatu produk tetap memenuhi spesifikasinya jika disimpan dalam wadahnya yang sesuai dengan
kondisi tempat penjualan
JENIS
SPESIFIKASI
• Spesifikasi ‘release’ adalah spesifikasi yang harus dipenuhi pada waktu pembuatan, missalnya
95% - 105%.
• Spesifikasi periksa atau spesifikasi waktu simpan atau spesifikasi umur produk, adalah spesifikasi
yang harus dipenuhi sepanjang waktu simpannya, misalnya 90% - 110%.
• Waktu simpan minimum adalah periode waktu yg dibutuhkan oleh suatu produk yg berada pada
batas spesifikasi ‘release’ saat pembuatan untuk mencapai batas spesifikasi periksa. Misalnya:
95% - 110%.
• Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk obat untuk bertahan dalam batas
spesifikasi yg ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin
identitas, kekuatan, kualitas, dan kemurnian produk tsb.
• Sediaan obat yg stabil adalah suatu sediaan yg masih berada dalam batas yg dapat diterima
selama periode penyimpanan dan penggunaan, dimana sifat dan karakteristiknya sama dg yg
dimilikinya pada saat dibuat.
Instabilitas
• Perubahan performa yang tidak diinginkan, disolusi/bioavailabilitas
misalnya
• Perubahan substansi dalam penampilan fisik sediaan
Pilocarpine
Lactone Spironolactone
s
Chloramphenicol
Penicillins
Amides
Cephalosporins
Lactam
s Glutethimide
Barbiturates
Imides
MEKANISME
DEGRADASI
2. OKSIDASI : hilangnya elektron dan hilangnya sebuah molekul hidrogen.
• Misal: sodium nitroprusside yang diberikan secara infusi intravena untuk terapi hipertensi akut.
• Jika larutan terlindung dari cahaya, maka akan stabil selama setidak-tidaknya 1 tahun; jika
terekspos terhadapa cahaya ruangan, maka masa simpannya hanya 4 jam.
• Logam berat, seperti tembaga, besi, kobal, dan nikel meningkatkan laju radikal
pembentukan
bebas dan meningkatkan dekomposisi oksidatif
Semua produk obat disimpan pada temperatur yang sesuai untuk mencegah percepatan dekomposisi karena
• panas.
3 jenis temperatur yang disarankan untuk penyimpanan obat, yaitu temperatur ruangan, penyimpanan dingin, dan
2.
gudang penyimpanan yang didinginkan.
• Cahaya
3. Material sensitif cahaya disimpan di dalam botol berwarna
• Kelembaban
Material kemasan dipilih (biasanya kaca dan plastik) untuk mencegah terpaparnya produk obat terhadap kondisi
4. lembab yang tinggi.
• Oksigen
atas produk obat merupakan metode untuk melawan oksidasi.
Kemasan yang tepat menjaga kandungan oksigen dari larutan dan menyisakan ruang yang sangat kecil di botol di
STABILISASI OBAT TERHADAP
HIDROLISIS,
OKSIDASI, DAN
5. Agen pengkelat
FOTOLISIS
• Agen pengkelat membentuk kompleks dengan ion logam berat dan dari
mencegahnya
dekomposisi oksidatif yang terkatalisis
• Misal: turunan ethylenediamine tetracetic acid (EDTA) dan garamnya, asam sitrat, dan asam
tartrat.
6. Pelarut
• Dengan penambahan pelarut yang cocok mungkin dapat menurunkan laju hidrolisis.
STABILITAS
MIKROBIOLOGI
• Stabilitas mikrobiologi menunjukkan bahwa: formulasi tidak mengalami beberapa serangan
mikrobiologi dan memenuhi standar sehubungan dengan berkurangnya kontaminasi/sterilitas.
1. Obat-obat injeksi
2) Transfer uap lembab lingkungan, oksigen, dan elemen lain ke produk farmasi.
• Keterbatasan: logam dapat menyebabkan korosi dan presipitasi di dalam produk obat
• Perlakuan awal dari tutup vial karet dan penutupan dengan air dan uap mengurangi potensial
tercuci.