Anda di halaman 1dari 22

STABILITAS OBAT

Stabilitas: Pengertian dan Pengelompokan Stabilitas


Tim Dosen Stabilitas Obat
Integrasi AIK:
Mentafakuri Surat Al
Al-Anbiya ayat 30
Capaian Pembelajaran
CPL
•Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika
•Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur; humaniora dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah terkait obat berdasarkan analisis informasi dan data, menggunakan pendekatan berbasis bukti dalam
perancangan, pembuatan/penyiapan, pendistribusian, pengelolaan dan/ atau pelayanan sediaan farmasi untuk
mengoptimalkan keberhasilan terapi
•Menguasai teori, metode, aplikasi ilmu, dan teknologi farmasi (farmasetika, kimia farmasi, farmakognosi, farmakologi)
konsep dan aplikasi ilmu biomedik (biologi, anatomi manusia, mikrobiologi, fisiologi, patofisiologi, etik biomedik,
biostatistik), konsep farmakoterapi, pharmaceutical care, pharmacy practice serta prinsip pharmaceutical calculation,
epidemiologi, pengobatan berbasis bukti dan farmakoekonomi.
CPMK
•Mampu mengumpulkan dan merangkum informasi mengenai stabilitas obat (CPL1, CPL2, CPL4)

Sub-CPMK
•Mahasiswa mampu menafsirkan mengenai stabilitas obat dan menarik kesimpulan mengenai pentingnya stabilitas obat
dalam bidang kefarmasian (C5, A4, P3)

Indikator Capaian
1.Ketepatan dalam menjelaskan mengenai stabilitas dan pentingnya mempelajari stabilitas dalam bidang kefarmasian
2.Ketepatan dalam menjelaskan jenis-jenis stabilitas
3.Ketepatan dalam menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas
STABILITAS SEBAGAI SIMBOL KUALITAS
PRODUK OBAT/KOSMETIK
 Stabilitas Obat → kemampuan suatu produk untuk mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar sama
dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas, kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam batasan yang
ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan (shelf-life)
 Expiration date → waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas waktu diperbolehkannya
obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi spesifikasi yang ditetapkan
 Shelf-life (waktu simpan) → periode penggunaan dan penyimpanan yaitu waktu dimana suatu produk
tetap memenuhi spesifikasinya jika disimpan dalam wadahnya yang sesuai dengan kondisi penjualan di
pasar

Stabilitas → kemampuan suatu produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas
spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin
identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian produk tersebut
Sediaan obat/kosmetika yang stabil → suatu sediaan yang masih berada dalam batas yang
dapat diterima selama periode penyimpanan dan penggunaan, dimana sifat dan
karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat
Faktor yang mempengaruhi stabilitas

 Faktor Lingkungan
1. Temperatur
2. Oksigen
3. Karbondioksida
4. Cahaya
5. Kelembaban
 Obat atau eksipien dalam sediaan
✓ Ukuran partikel obat, pH sediaan
 Kontaminan mikroba
 Kontaminasi logam berat
 Pembersihan dari wadah
jenis stabilitas

1. Stabilitas Fisika
2. Stabilitas Kimia
3. Stabilitas Mikrobiologi
1. Stabilitas Fisika

 Pengertian → mempertahankan sifat fisika awal, termasuk penampilan,


kesesuaian, keseragaman, disolusi, dan kemampuan untuk disuspensikan.
 Stabilitas fisika → mengevaluasi perubahan sifat fisika dari suatu produk
yang tergantung waktu (periode penyimpanan).
 Contoh dari perubahan fisika antara lain: migrasi (perubahan) warna,
perubahan rasa, perubahan bau, perubahan tekstur atau penampilan.
 Evaluasi stabilitas fisika meliputi pemeriksaan organoleptik, homogenitas,
pH, bobot jenis.
TERJADINYA dekomposisi fisika

Formulas Kemungkinan Masalah Efek


1. Pembentukan polimorf dan hidrat i
2. Hilangnya keseragaman: sublimasi, Larutan 1.
Kehilangan warna Perubahan
adsorpsi obat oral 2.
Perubahan warna bau atau
3.
Kehilangan rasa rasa
3. Hilangnya estetika
4.
Terjadi perubahan
rasa yang berbeda
karena interaksi
dengan wadah
Formulasi Kemungkinan Masalah5. Pengendapan Efek
Larutan 1. Perubahan warna karena reaksi fotokimia atau Perubahan
parenteral oksidasi penampilan dan
2. Adanya endapan karena interaksi dengan biavailabilitas
wadah atau tutup
3. Adanya “whiskers”
4. Clouds karena :
• perubahan kimia
TERJADINYA dekomposisi fisika
Formulasi Kemungkinan Efek
Masalah
Suspensi 1. Pengendapan 1. Kehilangan
2. Caking keseragaman
3. Pertumbuhan kristal obat
2. Loss of elegans
Formulasi Kemungkinan Efek
Masalah
Emulsi 1. Creaming 1. Kehilangan keseragaman
2. Koalesen obat
2. Loss of elegans
Formulasi Kemungkinan Efek
Masalah
Semisolid 1. Perubahan 1. Kehilangan
(ointment dalam : keseragaman obat
dan • Ukuran partikel 2. Loss of elegans
suppositoria) • konsisten 3. Perubahan dalam
2. Caking or laju pelepasan obat
TERJADINYA dekomposisi fisika

Formulasi Kemungkinan Masalah Efek


Tablet Perubahan dalam: Perubahan
1. Disintegrasi dalam laju
2. Profil disolusi pelepasan obat
3. Kekerasan
4. Penampilan (lunak dan jelek/ sangat
keras)

Formulasi Kemungkinan Masalah Efek


Kapsul Perubahan dalam: Perubahan dalam laju pelepasan
1. Penampilan obat
2. Disolusi
3. Kekuatan
2. Stabilitas Kimia

 Pengertian → lamanya waktu suatu obat untuk mempertahankan integritas


kimia dan potensinya seperti yang tercantum pada etiket dalam batas
waktu yang ditentukan
 Atau dapat berarti juga terdapat beberapa dekomposisi dalam bahan
kimia yang dimasukkan kedalam formula sebagai obat, pengawet atau
eksipien lainnya
 Dekomposisi ini dapat mempengaruhi stabilitas fisika dan kimia obat
TERJADINYA dekomposisi kimia

1. Hilangnya bahan aktif


2. Hilangnya “pharmaceutical elegance” seperti timbul bau tidak enak,
perubahan warna, problema rasa
3. Terbentuknya produk yang toksik
Mekanisme Degradasi

1. Hidrolisis
2. Oksidasi
3. Fotolisis
4. Isomerisasi/rasemisasi
5. Polimerisasi
6. Lainnya: solvolisis, pirolisis, dehidrasi, hidrasi, dekarboksilasi, inkompatibilitas,
rearrangement
1. Hidrolisis

 Dekomposisi karena air


 Harus diperhatikan dalam sediaan
cair
✓ modifikasi struktur
 Contoh gugus yang mungkin
terhidrolisis:
2. Oksidasi

 Oksidasi senyawa organik dan Contoh gugus yang bisa teroksidasi:


anorganik dijelaskan dengan
hilangnya sebuah molekul
hideogen
 Karena lingkungan udara:
✓ auto oksidasi
✓ beri antioksidan
3. Fotolisis

 Dekomposisi oleh cahaya  Fotolisis dicegah dengan cara :


 Misal → sodium nitroprusside yang 1. Kemasan yang cocok dalam
diberikan secara infusi intravena botol warna
untuk terapi hipertensi akut 2. Outer kardus
 Jika larutan terlindung dari 3. Aluminium Foil
cahaya, maka akan stabil selama
setidak-tidaknya 1 tahun; jika
terekspose terhadap cahaya
ruangan, maka masa simpannya
hanya 4 jam
4. Isomerisasi/rasemisasi dan
5. polimerisasi
 Isomerisasi /Rasemisasi → terbentuk isomer inaktif /
rasemat
✓ Perubahan struktur senyawa pada konfigurasi struktur 3 dimensinya
✓ Perubahan pada posisi-posisi atom dalam struktru bangun senyawa
 Polimerisasi → senyawa dengan BM tinggi

Dekomposisi obat awalnya dapat terjadi karena fotokimia/fotolisis → karena


pengaruh cahaya menjadi terdegradasi dan diperkuat dengan adanya
dekomposisi lain seperti oksidasi dan hidrolisis
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
degradasi
1. pH
 Keasaman atau kebasaan suatu larutan mempunyai pengaruh besar
terhadap dekomposisi senyawa obat
 Larutan dapar aspirin stabil maksimum pada pH 2,4 di atas pH 10 laju
dekomposisi meningkat tajam
 pH juga mempengaruhi laju oksidasi

2. Kompleksasi
 Pembentukan kompleks menurunkan laju hidrolisi dan oksidasi
 Misal → kompleks kafein dengan anestesi lokal, sepertibenzokain, prokain
dan tetrakain dapat menyebabkan suatu penurunan laju degradasi
hidrolisisnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
degradasi
3. Surfaktan
 Surfaktan nonionik, kationik dan anionik ketika ditambahkan dalam larutan
yang mengandung obat membentuk misel dari partikel obat menjadi
terperangkap di dalam misel
 Gugus hidrolisis seperti OH tidak dapat mem-penetrasi tutup misel ini dan
tidak dapat mencapai partikel obat sehingga laju hidrolisis menurun
4. Keberadaan logam berat
 Logam berat , seperti tembaga, besi, kobal dan nikel meningkatkan
laju pembentukan radikal bebas dan meningkatkan dekomposisi
oksidatif
5. Cahaya dan kelembaban
 Cahaya terutama sinar ultra violet meningkatkan fotolisis dan
kelembaban meningkatkan dekomposisi hidrolitik
Stabilisasi obat terhadap hidrolisis,
oksidasi dan fotolisis
1. Temperatur 4. Oksigen
 Semua produk obat disimpan pada Kemasan yang tepat menjaga kandungan
temperatur yang sesuai untuk mencegah oksigen dari larutan dan menyisakan ruang yang
percepatan dekomposisi karena panas. sangat kecil di botol di atas produk obat
merupakan metode untuk melawan oksidasi
 3 jenis temperatur yang disarankan untuk
penyimpanan obat, yaitu temperatur ruangan, 5. Agen Pengkelat
penyimpanan dingin dan gudang
penyimpanan yang diinginkan  Agen pengkelat membentuk kompleks
dengan ion logam berat dan mencegahnya
2. Cahaya dari dekomposisi oksidatif yang terkatalisis
Material sensitif cahaya disimpan di dalam botol  Misal: turunan ethylenediamine tetracetic
berwarna acid (EDTA)dan garamnya, asam sitrat, dan
asam tartrat.
3. Kelembaban
6. Pelarut
Material kemasan dipilih ( biasanya kaca dan
plastik) untuk mencegah terpaparnya produk Dengan penambahan pelarut yang cocok
obat terhadap kondisi lembab yang tinggi mungkin dapat menurunkan laju hidrolisis
Stabilitas Mikrobiologi

Stabilitas mikrobiologi menunjukkan  Degradasi atau


bahwa:
kontaminasi
 Formulasi tidak mengalami
beberapa serangan mikrobiologi
mikroba dapat terjadi
dan memenuhi standar pada:
sehubungan dengan 1. Obat-obat injeksi
berkurangnya
2. Produk obat mata
kontaminasi/sterilitas.
3. Produk kosmetika
4. Alat-alat bedah
SEKIAN… ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai