Anda di halaman 1dari 2

PANITIA KONFERENSI

MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA (MWC NU)


MUSLIMAT NU DAN FATAYAT NU KEC. LOSARI KAB. CIREBON TAHUN 2023
Sekretariat : Gedung KBNU Losari, Jl. Ki Mertasara Dusun Panggang Lor Desa Losari Lor Kec. Losari Kab. Cirebon.

No. : 020/PK-KBNU/ V/2023 Losari, 25 Syawal 1444 H


Lamp. : 1 lembar Asilah Bahtsul Masail 15 Mei 2023 M
Perihal : Pemberitahuan Bahtsul Masail

Kepada Yth.
Pengurus MWC NU Kec. Losari
Di -
Tempat

Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Salam silaturahmi kami sampaikan dengan iringan do’a semoga semua
aktifitas kita mendapat Rahmat dan Ridho dari Allah SWT, sehingga amanat
organisasi bisa berjalan dengan baik.
Dengan ini, kami Panitia Konferensi MWC NU, Muslimat NU, Fatayat NU
Kec. Losari memberitahukan kepada Pengurus MWC NU Kec. Losari bahwa kami
akan mengadakan kegiatan Bahsul Masail yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu/ 20 Mei 2023
Waktu : Pukul 19.30 – selesai
Tempat : Serambi Masjid Jami Al-Qodiriyah Panggangsari
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan atas kehadirannya kami
sampaikan banyak terima kasih.

Wallahul muaffiq ilaa aqwamithoriq


Wassalamualaikum wr. wb.

Ketua Sekretaris

NUROJI, S.Sy. IZZI MAULANA, S.Pd


Lampiran
Deskripsi masalah
Prosedur pelayanan yang panjang, berbelit-belit dan melelahkan serta lemahnya pengawasan dari
pihak terkait menjadi penyebab banyaknya masyarakat yang menyerah ketika hendak membuat
surat menyurat seperti KTP, Akta Kelahiran, SIM, Pengurusan Nikah. “Jasa memperlancar urusan”
juga terjadi ketika seleksi masuk perguruan tinggi atau pun agar bisa diterima di perusahaan
tertentu. Hal ini merupakan salah satu faktor yg menyebabkan masyarakat cenderung semakin
terbiasa terhadap praktik pungutan liar dalam penyelanggaraan layananan publik. Orang yg
menggunakan “jasa” seperti ini memiliki bergamm alasan, seperti agar urusannya cepet selesai
tanpa susah payah atau tidak paham dengan prosedur pengurusan, Atau bisa juga hal itu karena
seseorang dengan kesibukannya sehingga tidak punya banyak waktu untuk mengurusnya.

Pertanyaan:

1. Apa hukum pungutan biaya yang diberikan atau diminta oleh orang-orang terkait dan
apakah itu termasuk suap?

2. Bisakah hal tersebut masuk dalam kaidah Al âdât al Muhakamah?

Deskripsi Masalah
Mengadakan walimah atau resepsi adalah salah satu bentuk mengikuti sunnah nabi S.A.W
sebagaimana beliau bersabda aulim walau bi syâtin. seiring dengan berubahnya budaya dan
berkembangnya peradaban, resepsi pernikahan kini digelar dengan berbagai bentuk dengan
beragam hiburan dan suguhan untuk dinikmati orang-orang yang hadir. Dalam acara resepsi atau
walimah beberapa orang yang hadir dengan senang hati memberikan cindera mata atau hadiah
kepada pasangan pengantin. hadiah biasanya diberikan oleh orang-orang dekat misalkan dari murid-
murid yang gurunya menikah. seiring dengan berubahnya budaya kemudian sesuatu yang diberikan
kepada penganten sebagai sebuah hadiah kini berubah sebagai sebuah kewajiban, yaitu ngamplop.
dan ada orang yang enggan atau memilih tidak mengahdiri undangan acara nikahan dengan alasan
tidak punya uang untuk kondangan. Dan di lapangan kita sering mendengar keluhan orang dengan
ujaran “mumet lagi akeh kondangan”. Artinya tersirat ada beban bagi yang diundang.

Pertanyaan

1. Acara pernikahan seperti apakah yang karenanya kita dibolehkan untuk tidak
menghadirinya?

2. Apakah ketiadaan uang untuk kondangan merupakan udzur untuk tidak menghadiri
undangan?

Anda mungkin juga menyukai