Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai resistivitas dominan gambut pada penelitian ini sebesar 61-70 ohm.m.
Kepulauan Meranti memiliki rentang resistivitas sebesar 6,7-140 ohm.m dan
Kabupaten Bengkalis memiliki rentang resistivitas sebesar 20-160 ohm.m.
2. Rentang nilai karakteristik mekanis gambut Bengkalis dan Meranti
a. Nilai penetrasi dominan gambut pada penelitian ini sebesar 401-500
kN/m2, dengan rentang nilai penetrasi di gambut Meranti sebesar 125-1800
kN/m2 dan rentang penetrasi di gambut Bengkalis sebesar 250-1300
kN/m2.
b. Nilai kohesi dominan gambut pada penelitian ini sebesar 0-0,5 kN/m2,
dengan rentang nilai kohesi di gambut Meranti sebesar 0,1-6,5 kN/m2 dan
nilai kohesi di gambut Bengkalis dengan rentang 0,16-8,5 kN/m2.
c. Nilai sudut geser dalam dominan gambut pada penelitian ini adalah 16o-
20o, dengan rentang sudut geser dalam di gambut Meranti sebesar 13,76o-
55o dan sudut geser dalam gambut di Bengkalis dengan rentang 7,13o-50o.
3. Analisis statistik antara karakteristik mekanis dan karakteristik mekanis dengan
resistivitas.
a. Hubungan antara penetrasi dan kohesi sangat rendah dan hubungan
antara penetrasi dan sudut geser dalam rendah dengan R2 = 0,1236.
b. Hubungan dengan multi variabel antara penetrasi, kohesi dan sudut geser
dalam memiliki hubungan agak rendah dengan R2 = 0,3204.
c. Hubungan antara karakteristik mekanis dan resistivitas sangat rendah.
Hubungan analisis yang dilakukan antara resistivitas dan penetrasi,
resistivitas dan kohesi, resistivitas dan sudut geser dalam.

59
60

d. Hubungan dengan multi variabel antara penetrasi, sudut geser dan


resistivitas memiliki hubungan yang rendah dengan R2 = 0,132.
Hubungan antara kohesi, sudut geser dan resistivitas memiliki hubungan
yang agak rendah dengan R2 = 0,274. Hubungan sudut geser, kohesi dan
resistivitas memiliki hubungan yang agak rendah dengan R2 = 0,271.
4. Analisis statistik antara karakteristik mekanis dan karakteristik fisik lahan
gambut.
a. Hubungan antara sudut geser dalam dan berat volume basah agak rendah
dengan R2 = 0,1674. Hubungan sudut geser dalam dan kadar air rendah.
Hubungan sudut geser dalam dan kadar abu rendah. Hubungan sudut
geser dalam dan kadar serat sangat rendah.
b. Hubungan dengan multi variabel antara sudut geser dalam, kadar air, dan
berat volume basah memiliki hubungan agak rendah dengan R2 =0,22.
Hubungan antara penetrasi, angka pori dan kadar abu agak rendah dengan
R2 = 0,247. Hubungan antara penetrasi, kadar air, Gs dan angka pori agak
rendah dengan R2 = 0,23. Hubungan antara penetrasi, Gs, angka pori dan
kadar abu agak rendah dengan R2 = 0,247. Hubungan antara penetrasi,
berat volume kering, Gs dan angka pori agak rendah dengan R2 = 0,25.
Hubungan antara penetrasi, angka pori, kadar serat dan kadar abu agak
rendah dengan R2 = 0,269.

5.2 Saran
1. Untuk penelitian berikutnya uji dokenbo dilakukan terlebih dahulu di titik yang
sama dengan pengeboran karena karakteristik gambut dapat berbeda walaupun
jaraknya pengujian hanya 1 meter.
2. Untuk pengujian karakteristik fisik penelitian berikutnya, pengujian kadar air
dan berat volume, sebaiknya menggunakan satu ring untuk satu sampel atau
ring yang digunakan sebelumnya harus benar-benar bersih agar tidak
mempengaruhi pengujian berikutnya. Pengujian kadar serat sebaiknya
menggunakan tanah yang langsung dari lapangan dan tidak menggunakan
tanah kering oven.
61

3. Penelitian berikutnya jika melakukan percobaan pada lahan gambut, titik


percobaan dibuat lebih banyak dan rapat karena gambut bersifat heterogen.
4. Untuk penelitian berikutnya tanah yang digunakan untuk uji geolistrik dan
untuk pengujian karakteristik fisik gambut sebaiknya diambil dari tanah yang
sama.
5. Untuk penelitian berikutnya dibuat perbandingan uji karakteristik mekanis di
laboratorium dan uji dokenbo.
6. Untuk penelitian berikutnya sampel dokenbo dibuat dengan sampel modifikasi
laboratorium.

61

Anda mungkin juga menyukai