Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian direncanakan selama 6 bulan dari bulan Juli sampai dengan
Desember 2019, terdiri dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan dan analisis
data, serta penyusunan laporan. Penelitian dilaksanakan di beberapa daerah di
Provinsi Riau, yaitu:
a Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan
Meranti, Desa Lukun berada pada sekitar garis lintang utara 0o 50’ 28,08” –
0o 57’ 18,06” dan bujur timur 102o 44’ 8,69” – 102o 54’ 31,53”.
b Desa Bantan dan PT.MESKOM AGRO SARIMAS, Desa Pangkalan Batang
(Km.6.5), Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

± 1.027,2 m

SPK 3 Bor Utama


± 563,47 m
SPK 2

Bor T1
± 587,40 m

Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian di Kabupaten Kepulauan Meranti

22
23

± 44,3 KM

Bengkalis

Gambar 3. 2 Lokasi Penelitian di Bengkalis

3.2 Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data skunder. Data primer merupakan hasil pengujian geolistrik
dilapangan, alat dokenbo, pemboran, dan pengujian propertis fisik di
laboratorium, sedangkan data sekunder merupakan data pendukung yang didapat
dari berbagai sumber yang relevan dengan penelitian ini.

3.3 Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Alat geolistrik,
b. Alat dokenbo,
c. Bor gambut,
d. Oven pengatur suhu,
e. Saringan No. 100,
f. Cawan,
g. Piknometer,
h. Timbangan,
i. Gelas ukur,
24

j. Oven furnace,
furn
k. Perlengka
lengkapan pendukung lainnya.

3.4 Pengeboran
ran di Lapangan
Pengeboran
an dilakukan
dila menggunakan bor gambut tipe Rusia seperti Gambar
3.3. Pengeborann dilakukan
dila per kedalaman 50 cm sesuai dengan
engan panjang mata
pisau bor yang digu
digunakan dan pengeboran dihentikan ketika
tika su
sudah mencapai
tanah mineral. Di Meranti
Me terdapat 7 titik bor dan di Bengkalis
lis terd
terdapat 6 titik bor
dengan kedalaman
an masing-masing
ma titik bor berbeda. Tanah yang
ang di
diuji di mata bor
diasumsikan memiliki
emiliki karakteristik yang sama (homogen) seperti
perti Gambar
G 3.4.

Gambar 3. 3 Bor Gambut Tipe Rusia

Sampe Geolistrik
Sampel Gambar 3. 4 Pengambilan Sampel
Sampel Kadar
ar Air
25

3.5 Pengujian Geolistrik Box (Standar Australia, 1997)


Pengujian Geolistrik dilakukan di lapangan dengan menggunakan geolistrik
Nilsson model 400 seperti pada Gambar 3.5. Pengujian geolistrik bertujuan untuk
mendapatkan nilai resistivitas atau nilai tahanan listrik lahan gambut. Lahan
gambut pada titik yang sudah ditentukan di bor menggunakan bor gambut dengan
interval kedalaman 50 cm, tanah tersebut lalu dimasukkan ke dalam box geolistrik
lalu arus disuntikkan ke dalam box melalui elektroda pelat luar. Penurunan
potensial ditentukan untuk menghitung resistensi dari tanah tersebut. Sisa tanah
pada bor gambut dimasukkan di sebuah wadah untuk pengujian propertis fisik
lahan gambut.

Gambar 3. 5 Alat Geolistrik


26

Gam 3. 6 Pengujian Geolisrik di Lapangan


Gambar
Sampel gambu
ambut yang dihasilkan oleh pengeboran bor
or gambut
gam ada yang
memiliki kandungan
gan air
ai yang cukup banyak, oleh karena itu saat alat
al bor diangkat
ke permukaan dann diletakkan
dile secara horizontal di permukaan tanah, segera setelah
kunci bor pada mata bor
b yang menyimpan sampel gambut dibuka
ibuka, sampel untuk
pengujian geolistrik
trik lan
langsung dicetak ke dalam box geolistrik seperti
seper Gambar 3.6.
Usaha ini dilakukan
kan untuk
un meminimalisir terjadinya kehilangan
gan air
ai pada sampel,
sehingga sampel masih memiliki kandungan air lapangan.

3.6 Pengujian
n Kuat
Kua Geser
Pengujian kuat geser dilakukan di lapangan dengann menggunakan
men alat
dokenbo, tujuann digunakan
digu alat dokenbo adalah karena mudah
udah digunakan dan
hemat biaya. Pengujia
ngujian kuat geser bertujuan untuk mengetahui
ui nilai
nila kohesi (c) dan
sudut geser dalam
lam (φ),
( dimana salah satu kegunaan nilai
ai kua
kuat geser untuk
mengetahui kemampu
mampuan daya dukung suatu tanah. Selain mengu
mengukur parameter
kuat geser, alat dokenbo
doken juga bisa mengukur nilai penetrasi tanah.
tanah Pada Gambar
3. 7 jarak pengujian
gujian antara geolistrik dan pengujian kuat geser ± 1 meter dan
interval kedalaman
an pengeboran
pe adalah 50 cm.

Gambar 3. 7 Sketsa Rencana Pengujian


27

Pe
Penggunaan Alat Dokenbo di Lapanga
pangan

Memastikanan membawa
me Memasang rod/ba /batang per 1
perlengkapan
an alat dokenbo meter (tidak terma
termasuk batang
ke lapanga
apangan. paling bawah
ah unt
untuk cone).

Pengujian pertama
ertama adalah untuk Memasang cone ne yang ingin
mencari nilai
lai penetrasi
pen lahan digunakan,n, untuk
untu nilai
gambut. Rod
od yang sudah penetrasi menggun
nggunakan vane
dipasang ditancap
itancapkan ke titik shear test (cone di bawah) dan
yang sudah
ah ditentukan
dite per kuat geser menggu
enggunakan vane
kedalaman
an 20 cm
c dengan cone shear test (co
cone di atas).
tambahan beban di atasnya.

A
28

Membaca beban vertikal


(penetrasi) saat rod masuk
uk ke
tanah per kedalaman 20 cm

Setelah mendapa
ndapatkan T0, Masih menggunakannakan vane
cabut batang yang menancap shear test, setelah
ah men
mencapai
ditanah dan
an tukar
tuka cone kedalaman per 1 meter
mete (1 m,
menjadi vanee cone
con shear 2 m, 3 m, dsb)) putar rod
test. Masukkan
kkan kembali
k dengan alat torsi
rsi sec
secara
batang sedalam
lam pe pembacaan perlahan tanpaa mene
menekan
To. Lalu putar
tar torsi
tors dengan beban. Catat nilai
ai seba
sebagai T0.
beban vertikal
al yang beragam
(WN). Catat
tat nilai
nila torsi
sebagai TN. Ambil
Ambi nilai TN
minimal
imal 3.3
29

3.7 Pengujian Propertis Fisik


Propertis fisik yang akan diuji pada penelitian ini adalah kadar air (ASTM
D2216), kadar serat (ASTM D1997-91), specific gravity (ASTM D854), berat
volume (ASTM D2167), kadar abu (ASTM D2974). Pengujian tersebut dilakukan
di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Riau.
Sampel untuk pengujian kadar air diambil dari lahan gambut kondisi
lapangan yang ditimbang dengan ring yang sudah diketahui beratnya, lalu tanah
tersebut disimpan di sebuah wadah yang nantinya tanah tersebut akan di keringkan
dengan oven dan ditimbang berat kering tanah tersebut.
Pengujian kadar serat dilakukan pada sampel sisa pada bor gambut untuk
geolistrik, sebelum dilakukan pengujian diambil tanah beberapa gram dan di oven
untuk sampel pengujian specific gravity.
Berat volume didapat dengan menggunakan ring pada pengujian kadar air
dilapangan. Sampel kadar abu diambil dari tanah kering hasil pengovenan sampel
pengujian kadar air.

3.8 Analisis Data


Data hasil pengujian yang didapat dikumpulkan dan disusun dalam bentuk
tabel serta kurva untuk memudahkan dalam penganalisan menggunakan analisis
regresi linier/non-linier sederhana dengan program bantu Microsoft Excel, dan
kemudian diperoleh suatu kesimpulan.

3.9 Bagan Alir


Penelitian dilakukan sesuai dengan bagan alir berikut:
30

Mulai

Studi Literatur

Pengeboran di Pengujian Dengan


Lapangan Alat Dokenbo

Pengujian Geolistrik dan Pengambilan Sampel


Kadar Air Lapangan untuk Uji Laboratorium

- Resistivitas - Kadar Air


- Kadar Air - Gs
- Berat Volume - Kadar Serat
- Berat Volume
- Kadar Abu

- Nilai Penetrasi
- Sudut Geser
- Kohesi

A
31

A
Pengolahan Data Ms. Excel

- Rentang nilai resistivitas


gambut
- Rentang nilai karakteristik
mekanis gambut
- Hubungan karakteristik
mekanis dan resistivitas
- Hubungan karakteristik mekanis

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3. 8 Bagan Alir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai