Anda di halaman 1dari 6

Dokumen STUDI KELAYAKAN

Tambang Sirtu PT. ABC


Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

BAB V

GEOTEKNIK, HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI

5.1 Geoteknik
Setelah dilakukan pengambilan sampel geoteknik pada daerah penyelidikan. Hasil kajian geoteknik
dapat dilihat secara lengkap pada lampiran.
Pada dasarnya kestabilan dari suatu lereng pada kegiatan penambangan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti :
a) geometri lereng,
b) kondisi geologi daerah setempat,
c) bentuk keseluruhan lereng pada lokasi tersebut,
d) kondisi air tanah setempat,
e) faktor kegempaan setempat,
f) faktor Iuar seperti getaran akibat peledakan,
g) alat mekanis yang beroperasi, dan
h) teknik penggalian yang digunakan dalam pembuatan lereng.
Apabila kestabilan dari suatu lereng dalam operasi penambangan meragukan, maka analisa terhadap
kestabilannya harus dinilai berdasarkan dari struktur geologi, kondisi air tanah dan faktor pengontrol
lainnya yang terdapat pada suatu lereng.
Suatu cara umum untuk menyatakan kestabilan suatu lereng penambangan adalah dengan
mendapatkan faktor keamanan dari hasil simulasi kajian kestabilan lereng tersebut, Faktor ini
merupakan perbandingan antard gaya penahan yang membuat Iereng tetap stabil, dengan gaya
pengerak yang dapat menyebabkan longsor. Data yang diperlukan dalam suatu perhitungan
sederhana untuk mencari nilai FK (Faktor keamanan lereng) adalah sebagai berikut :
a. Data lereng atau geometri
Data lereng atau geometri lereng (terutama dipertukan untuk membuat penampang lereng).
Meliput: sudut kemiringan lereng, tinggi lereng dan lebar jalan angkut atau berm pada lereng
tersebut.
b. Data mekanika tanah
- Sudut geser dalam (ф)
- Bobot isi tanah atau batuan (у)
- Kohesi (c)
- Kadar air tanah (ῳ)

37
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

c. Faktor Luar
- Getaran akibat kegiatan peledakan,
- Beban alat mekanis yang beroperasi, dll.
Dalam penetuan beberapa kriteria penambangan diperlukan data-data yang diperoleh
dari hasil eksplorasi seperti data dari pengujian geoteknik pada saat pelaporan terdahulu.
Kajian data pengujian geoteknik yang dilakukan (Lampiran Analisis Geoteknik)
menghasilkan rekomendasi batas maksimum dimensi lereng yang diizinkan untuk
digunakan dalam perancangan tambang.
Batas maksimum dimensi lereng yang diijinkan untuk digunakan dalam perancangan
tambang yaitu batas maksimum dimensi lereng yang berupa tinggi, kemiringan lereng
tunggal dan kemiringan lereng keseluruhan untuk lereng tambang yang masih aman
adalah sebagai berikut :
1. Lereng Tunggal (Lereng Individual)

Tinggi lereng (h) = 6 meter, berm = 4 meter dan sudut lereng = 60 º (lihat Gambar 4.1
Sketsa lereng individual)

2. Lereng Total

Untuk lereng total dengan tinggi total 30 meter akan direncanakan dengan sudut
lereng sebesar 40º (sudut yang dibentuk dari toe – crest), seperti pada Gambar 4.2
Sketsa lereng total.

6 meter

4 meter

60o Berm

Gambar 5.1 Sketsa Lereng Individual

38
6 4
m m
60 Ber
o
6 4
m m
60 Dokumen STUDI KELAYAKAN
o
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

6
m 40
Gambar 5.2 Sketsa Lereng Individual
o ds
60
o t

Data fisik tanah yang diambil sebaiknya dari sampel sample yang tidak terganggu (undisturb soil).
Kadar air tanah (ῳ) diperlukan terutama dalam perhitungan yang menggunakan komputer (terutama
bila memeriukan daya Ydry atau bobot satuan isi tanah kering), yaitu:
Tabel 5.1
Data Hasil Uji Fisik
No. Parameter 01/ABC/07/2016

1 Natural mass, wn (gr) (massa asli) 32.14


2 Saturated Mass Ww (gr) (massa jenuh) 35.91
3 Submerged Mass, Wg (gr) (massa tergantung) 13.37
4 Dry Mass, Wo (gr) (massa kering) 27.13
5 Natural Density, pn = Wn / (Ww – Ws) 1.43
6 Saturated Density, ps = Ww / (Ww – Ws) 1.59
7 Dry Density, pd = Wo / (Ww – Ws) 1.45
8 Apparent S.G. S.Gapp = (Wo/(Ww-Ws)) / Water 1.20
Density
9 True S.G. S.Gtr =(Wo (Wo – Ws)) / Water Density 1.97
10 Natural Water Content, W = ((Wn – Wo) / Wo) x 18.47
100%
11 Saturated Water Content (Absorption), A = ((Ww – 32.36
Wo) / Wo) x 100%
12 Saturated Degree, S = ((Wn – Wo)) / (Ww – Wo)) x 57.06
100%
13 Porosity, n = ((Ww – Wo)/(Ww – Ws)) x 100% 38.95
14 Void Ratio, e = n / (1 – n) 0.64

5.2 Hidrologi dan Hidrogeologi


Aspek hidrologi suatu wilayah desa sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata
air wilayah desa. Desa Simarasa, Kecamatan Tanjung Sari dilalui oleh aliran sungai yang melandai
ke utara. Sungai Cibeet merupakan pemisah antara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur,
bermuara di sungai Citarum. Pola aliran sungainya memperlihatkan pola "dendritik" sampai pola
"sub-dendritik'." DAS Cibeet merupakan bagian dari 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) Yang berada di
Bogor.

39
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Sungai yang mengalir secara kontinu tidak ditemukan di daerah penyelidikan. Sungai yang ada
berupa crack (sungai kecil) yang ada air nya ketika musim hujan dan kalau musim kemarau akan
kering. Sungai-sungai kecil dari daerah penyelidikan akan mengalir kearah selatan akan
bermuara ke sungai Cibeet.

Gambar 5.3
Sungai Cibeet

Di lihat dari kontur pada topografi lokasi tersebut diasumsikan bahwa limpasan air ( run off)
air akan masuk seluruhnya kedalam tambang tersebut sehingga nilai dari area catchment area
sebesar 4,8 Ha, dengan data curah hujan dan percobaan permeabilitas sebagai berikut maka di
dapat perhitungan untuk debit air yang akan masuk ke tambanga dan harus di keluarkan dari
tambang seperti dalam table dibawah ini dengan perhitungan seperti dalam lampiran.

40
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Tabel 5.2
Perhitungan Debit air
Durasi Kategori Kategori A
Nama Kategori C I (m/jam) Q (m³/jam) Q (m³/detik)
(jam/hari) Lahan Kemiringan (m²)
IN 1 0,011356241 490,58960 0,13627489
Lahan 4800
(Dalam 5 tahun 2 >15% 0,9 0,002166608 93,59748 0,02599930
Terbuka 0
Pit) 3 0,001364878 58,96272 0,01637853

Tabel 5.3
Perhitungan Debit Air bawah permukaan
K
Lithology (m/jam) I Panjang Tebal Q (m³/jam)
(cm/detik)
0,00118948
In 0,000033041 1 0,5 5 0,34 0,0010111

Tabel 5.4
Total debit per Hari
Total Debit Per
Q (m³/Hari) total debit /hari
Hari
Run Off 11774,15034
11774,15
akuifer 0,024265413

42
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Maka dengan diketahui nilai debit air yang masuk ke dalam tambang dan yang ditampung
oleh tambang sirtu tersebut. Perlu adanya dibuatkan settling pond dengan dimensi seperti dibawah
ini agar seluruh air yang masuk dapat di tamping oleh settling pond tersebut.

Gambar 5.4 Setling Pond

43

Anda mungkin juga menyukai