Disusun Oleh
Muhammad Hutri
NIM/TM : 19080020/2019
Dosen Pegampu
FAKULTAS TEKNIK
2022
PRATIKUM 1
MEKANIKA BATUAN
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan uji sifat fisik batuan.
2. Mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang digunakan didalam
pengujian sifat fisik batuan.
3. Mahasiswa dapat memahami cara pengambilan data uji sifat fisik batuan.
4. Mahasiswa mampu mengolah data uji sifat fisik batuan.
B. Dasar Teori
Pengamatan petrografi dan pengujian sifat keteknikan untuk
menentukan sifat keteknikan sampel batuan. Sifat keteknikan yang diuji
diantaranya adalah sifat fisik batuan yang terdiri dari densitas dan serapan air
batuan, serta sifat mekanik yang terdiri dari ketahanan aus dan kuat tekan
batuan. Data tersebut menjadi dasar dalam penentuan hubungan karakteristik
petrologi dengan sifat keteknikan batuan.
Penentuan sifat fisik batuan sangat penting untuk diketahui, karena
dengan mengetahui sifat fisik batuan dapat ditentukan kualitas batu kapur
tersebut. Mengenal dan menafsirkan tentang asalusul dan mekanisme
pembentukan suatu struktur geologi akan menjadi lebih mudah apabila kita
memahami prinsip-prinsip dasar mekanika batuan, yaitu tentang konsep
gaya, tegasan (stress/compressive), tarikan (strength) dan faktor-faktor
lainnya yang mempengaruhi karakter suatu materi/bahan.
Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa
terdiridari satu atau lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari
batuan. Sedangkan mineral adalah substansi yang terbentuk karena
kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia.
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan
berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut berbeda-beda
sehingga membentuk jenis batuan yang berbeda pula.
Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku.
Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, Seperti
proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses
kimiawi maupun alamiah, serta proses penguapan/evaporasi.
Letusan gunung api sendiri dapat menghasilkan batuan piroklastik.
Batuan metamorf terbentuk dari berbagai jenis batuan yang telah terbentuk
lebih dahulu kemudian mengalami peningkatan temperatur atau tekanan
yang
cukup tinggi, namun peningkatan temperatur itu sendiri maksimal dibawah
temperatur magma.
Batuan memiliki sifat fisik dan sifat mekanik.Adapun yang termasuk
ke dalam sifat fisik batuan adalah sebagai berikut:
1. Bobot isi asli/bobot natural (γn), merupakan perbandingan antara berat
batuan asli dengan volume total batuan.
Wn
Rumus: 𝑁𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑙 𝑑e𝑛𝑠i𝑡𝑦 = Ww-Ws
2. Bobot isi kering (γo), merupakan perbandingan antara berat batuan kering
dengan volume total batuan.
Rumus: 𝐷𝑟𝑦 𝑑e𝑛𝑠i𝑡𝑦 =
3. Bobot isi jenuh (γw), meruipakan perbandingan antara berat batuan jenuh
dengan volume total batuan.
Rumus: 𝑆𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑡e𝑑 𝑑e𝑛𝑠i𝑡𝑦 =
6. Kadar air asli (ωn), merupakan perbandingan antara berat air dalam batuan
asli dengan berat butiran batuan dan dinyatakan dalam %.
7. Kadar air jenuh (ωsat), merupakan perbandingan antara berat air dakan
batuan jenuh dan dinyatakan dalam %.
8. Derajat kejenuhan (S), merupakan perbandingan antara kadar air asli dengan
kadar air jenuh dan dinyatakan dalam %.
Rumus: 𝑃o𝑟o𝑠i𝑡𝑦 =
10. Void ratio (e), merupakan perbandingan antara volume rongga dalam batuan
dengan volume butiran batuan
Rumus: 𝑉oi𝑑 𝑟𝑎𝑡io =
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Timbangan digital (Sartorius) dan tali gantungan.
b. Oven.
c. Desikator dan pompa.
d. Jangka sorong.
2. Bahan
a. Air.
b. Sampel batuan A dan B.
D. Keselamatan Kerja
1. Sarung tangan anti panas
E. Langkah Kerja
1. Lakukan pengukuran tinggi dan diameter sampel menggunakan jangka
sorong, kemudian catat hasilnya sebagai tinggi dan diameter.
2. Hidupkan timbangan digital, kemudian reset berat menjadi 0.
3. Timbang sampel menggunakan timbangan digital, kemudian catat
hasilnya sebagai berat asli/natural (Wn).
4. Siapkan air didalam desikator.
5. Masukkan sampel kedalam desikator hingga sampel terendam, lalu tutup
dan hidupkan pompa vakum, lalu tunggu sampai waktu yang ditentukan,
dimana air terserap kedalam rongga-rongga batuan dan tidak
menyisakan lagi rongga yang terisi oleh udara.
6. Keluarkan sampel dari desikator, kemudian timbang menggunakan
timbangan digital, lalu catat hasilnya sebagai berat jenuh (Ws).
7. Timbangan berat sampel tergantung didalam air menggunakan
timbangan digital, lalu catat hasilnya sebagai berat didalam air (Ww).
8. Hidupkan oven.
9. Keringkan sampel menggunakan oven, sampai sampel tidak memiliki
kandungan air lagi.
10. Keluarkan sampel yang telah kering dari oven, kemudian timbang
sampel menggunakan timbangan digital, lalu catat hasilnya sebagai berat
kering (Wo).
11. Lakukan pengolahan data menggunakan data yang telah didapatkan.
F. Data Praktikum
Sampel D(cm) L(cm) Wn(gr) Ww(gr) Ws(gr) Wo(gr)
A 5.64 1.4 50,60 55,23 27,29 45,25
B 5.66 1.42 51,17 54,37 27,11 45,59
Sampel Apparent Specific Gravity (GSA) True Specific Gravity (GST) Kadar Air Asli (ωn)
(%)
A 1.667 2.42 12.82
B 1.693 2.434 12.22
Sampel Kadar Air Jenuh (ωsat)(%) Derajat Kejenuhan (S)(%) Porositas (n)(%)
A 18.66 68.71 31.11
B 17.98 67.98 29.64
I. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka didapatkanlah fakta
bahwa setiap sampel yang berasal dari tempat yang sama, dapat memiliki
perbedaan sifat fisik.
Berikut adalah selisih dari sampel A dan B
Sampel Bobot Natural (γn) Bobot Kering (γo) Bobot Jenuh (γw)
A 1.881 1.667 1.978
B 1.900 1.693 1.997
Selisih -0.019 -0.026 -0.019
Sampel Apparent Specific Gravity (GSA) True Specific Gravity (GST) Kadar Air Asli (ωn)(%)
A 1.667 2.42 12.82
B 1.693 2.434 12.22
Selisih -0.026 -0.014 0.6
Sampel Kadar Air Jenuh (ωsat)(%) Derajat Kejenuhan (S)(%) Porositas (n)(%)
A 18.66 68.71 31.11
B 17.98 67.98 29.64
Selisih 0.68 0.73 1.40
Sampel Void Ratio (e)
A 0.96
B 0.966
Selisih -0.0
Tabel 3. Selisih hasil sampel A dan B
J. Saran
1. Junjung tinggi kerja sama dalam melakukan segala kegiatan
berkelompok demi efektifitas pengerjaan tugas.
2. Saling support dalam segala aspek pengerjaan tugas.
3. Utamakan keselamatan dalam bekerja “Safety First”.
4. Membiasakan komunikasi terbuka, menyampaikan fakta yang sesuai
konteks dengan mengesampingkan perasaan.
K. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Rosari, A. A., Muris, & Arsyad, M. (2017, Desember). ANALISIS SIFAT FISIS
DAN SIFAT MEKANIK BATUAN KARST MAROS. Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika (JSPF), 13(3), 276-281. Retrieved
from https://ojs.unm.ac.id