id
BAB 3
METODE PENELITIAN
Keterangan:
= Lokasi Penelitian
Gambar 3.1 Peta Sub DAS Keduang
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
Data hujan yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah data curah hujan harian
maksimum bulanan pada DAS Keduang. Data curah hujan selama 10 tahun (2004
- 2013) yang didapat dari tiga stasiun hujan yang berada di DAS Keduang yaitu
stasiun hujan Jatiroto, Jatisrono, dan Ngadirojo. Data ini diperoleh dari
Perusahaan Umum Jasa Tirta 1 Kabupaten Wonogiri.
Sta. Jatisrono
Luas 220,1695 km2
Sta. Ngadirojo
Luas 96,4468 km2
Sta. Jatiroto
Luas 104,3654 km2
Pada penelitian ini peneliti menggunakan data primer dan data sekunder. Data
primer yang dibutuhkan berupa data properties tanah dan data parameter geser
tanah. Pengambilan data primer dilakukan di lokasi penelitian yaitu satu lereng di
Desa Mangunharjo Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri. Pada lokasi
penelitian dilakukan pengambilan undisturbed sampel (UDS). Sampel yang telah
diambil kemudian dilakukan pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah UNS.
Rangkaian pengujian sampel tanah berupa:
1. Kadar Air (Water Content) (ASTM D 2216-90)
2. Berat Jenis Tanah (Specific commit
Gravity)to user (ASTM D 854-63)
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Dari rangkaian pengujian tersebut maka akan didapatkan data sifat fisik tanah
yang meliputi kadar air (w), berat jenis tanah (Gs), berat volume tanah asli (γb),
presentase butiran tanah, batas cair (LL), batas plastis (PL) dan indeks plastisitas
(PI). Hasil uji sifat fisik tanah ini akan digunakan untuk menentukan berat volume
tanah jenuh (γsat) akibat terjadi infiltrasi dan berguna untuk rangkaian perhitungan
tebal tanah jenuh (Hsat).
Dari pengujian direct shear akan didapatkan data berupa nilai kohesi (c) dan sudut
gesek dalam tanah (φ) yang nantinya akan digunakan dalam rumus analisa
stabilitas lereng.
Data curah hujan yang diperoleh dari Perusahaan Umum Jasa Tirta 1 Kabupaten
Wonogiri adalah data hujan harian maksimum bulanan. Pada penelitian ini
dibutuhkan data hujan periode pendek dalam satu hari, yaitu periode hujan 4 jam-
an. Oleh sebeb itu, data curah hujan harian maksimum bulanan yang diperoleh
perlu diolah terlebih dahulu menjadi
commit todata
usercurah hujan 4 jam-an dengan
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
Metode Green-Ampt digunakan untuk menghitung tebal tanah jenuh atau wetting
front (Hsat) akibat infiltrasi air hujan pada suatu permukaan tanah pada suatu
periode waktu tertentu. Perhitungan ini dilakukan secara bertahap. Pertama
menghitung volume air yang terinfiltrasi (F(t)) selama waktu/lama hujan yang
ditentukan dengan menggunakan Persamaan 2.20 – Persamaan 2.22. Kemudian
menghitung tebal tanah jenuh (Hsat) menggunakan Persamaan 2.26.
Variasi Kemiringan :
1 : 30o
2 : 45o
3 : 60o
4 : kondisi eksisting (42o)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
Analisis stabilitas lereng karena pengaruh air hujan ini akan menggunakan
Metode Lereng Tak Hingga (Infinite Slope Method). Ketika hujan terjadi, air
hujan terinfiltrasi ke dalam permukaan tanah yang menghasilkan tebal/lapisan
tanah jenuh di dekat permukaan lereng yang akan memicu terjadinya longsor
selama hujan berlangsung. Jenis longsoran yang terjadi pada lereng jenis ini
biasanya berbentuk dangkal yang bentuknya sejajar mengikuti bentuk permukaan
lereng. Oleh sebab itu, model lereng seperti ini dapat dianalisis sebagai model
lereng tak hingga (infinite slope).
Untuk lebih menjelaskan alur pada proses penelitian ini dapat melihat diagram alir
penelitian yang disajikan dalam Gambar 3.4.
commit to user
Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian