Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KESTABILAN LERENG

DENGAN MENGGUNAKAN METODE


FELLENIUS DAN BISHOP PADA BLOK
TENGAH PIT KUMALA
PT. MANUNGGAL SARANA SURYA PRATAMA
DESA BOENAGA KECAMATAN LASOLO
KEPULAUAN KABUPATEN KONAWE UTARA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

A.Ramlan Wahyudi Putra R


R1D115003
Pendahuluan
Latar Belakang
Stabilitas lereng merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pekerjaan
yang berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah,  batuan dan bahan
galian, karena menyangkut persoalan keselamatan manusia atau pekerja, keamanan
peralatan serta kelancaran produksi. Keadaan ini berhubungan dengan berjalannya
proses penambangan. Dalam proses penambangan masalah stabilitas lereng ini akan
diketemukan pada penggalian tambang terbuka. Apabila lereng-lereng yang
terbentuk sebagai akibat dari proses penambangan maupun yang merupakan sarana
penunjang proses penambangan, maka akan berdampak pada kegiatan produksi.
PT. Manunggal Sarana Surya Pratama saat ini sedang melakukan kegiatan
penambangan pada Blok Tengah yang dimana pada blok tersebut pernah terjadi
longsoran pada bagian lerengnya yang disebabkan dari geometri lereng yang tidak
beraturan karena ketidaksesuaian dari rancangan aman dari lereng tersebut.
Pendahuluan

Batasan Masalah Rumusan Masalah


Penelitian ini membahas Analisis Rumusan masalah dari penelitian
Kestabilan Lereng dengan yang dilakukan adalah apakah nilai
Menggunakan Metode Fellenius kestabilan lereng pada Blok Tengah
dan Metode Bishop pada Blok Pit Kumala di PT. Manunggal
Tengah Pit Kumala PT. Sarana Surya Pratama memenuhi
Manunggal Sarana Surya standar faktor keamanan
Pratama. menggunakan metode Fellenius dan
metode Bishop ?.
Pendahuluan

Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian yang Manfaat dari penelitian yang
dilakukan, yaitu menentukan dilakukan, yaitu menambah
kondisi kestabilan lereng pada wawasan serta pemahaman
kegiatan penambangan yang ada dalam menganalisis kestabilan
pada Blok Tengah Pit Kumala di lereng pada jenjang/bench
PT. Manunggal Sarana Surya penambangan yang aman untuk
Pratama berdasarkan metode diterapkan pada Blok Tengah
Fellenius dan metode Bishop. Pit Kumala PT. Manunggal
Sarana Surya Pratama.
Tinjauan Pustaka
Lereng
Lereng merupakan bagian dari topografi
permukaan tanah yang memiliki sudut
kemiringan tertentu.
 Lereng alami
 Lereng buatan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kestabilan Lereng
 Geometri lereng
 Aktifitas
manusia
 Struktur Geologi
 Sifat fisik dan mekanik batuan
 Air tanah
Standar Faktor Keamanan Lereng
Untuk menyatakan bobot atau tingkat kemantapan suatu lereng
dikenal dengan faktor keamanan (safety factor), yang
merupakan perbandingan antara besarnya gaya penahan
dengan gaya penggerak longsoran dan dinyatakan sebagai
berikut:

Terdapat 3 kemungkinan yang ada, yaitu:


Fk > 1, Lereng dianggap stabil
Fk = 1, Lereng dalam keadaan setimbang tetapi akan segera longsor
jika mendapat sedikit gangguan.
Fk < 1, Lereng dianggap tidak stabil
Longsoran
Longsoran atau pergerakan tanah merupakan proses
perpindahan massa tanah secara alami dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah.
Jenis-Jenis longsoran
 Longsoran Busur
 Longsoran Bidang
 Longsoran Baji
 Longsoran Guling
Analisi Kestabilan Lereng dengan Metode Irisan

Fellenius Bishop

dimana: dimana:
FK = Faktor Keamanan FK = faktor keamanan
c = kohesi tanah (kN/m2) c’ = kohesi tanah efektif (kN/m2)
ϕ = sudut geser dalam tanah (º) ɸ’ = sudut geser dalam tanah efektif (º)
αi = panjang busur lingkaran pada bi = lebar irisan ke-i
irisan ke-i (m) Wi = berat irisan tanah ke-i(kN)
Wi = berat irisan tanah ke-i (kN) ɸi = sudut irisan (º)
μi = tekanan air pori pada irisan ke-i ui = tekanan air pori pada irisan ke-i(kN/m2)
(kN/m2)
θi = sudut irisan (º)
Pengujian Laboratorium Mekanika Tanah
Standar Nasional Indonesia (SNI)
Sifat fisik tanah (SNI 03-3637-1994)

Bobot isi Bobot isi kering

dimana : dimana :
γ = bobot isi (gram/cm3) γd = bobot isi kering (gram/cm3)
W2 = berat cincin + tanah (gram) γ = bobot isi (gram/cm3)
W1 = berat cincin kosong (gram) ω = kadar air (cm3)
V = volume cincin (cm3)
Pengujian Laboratorium Mekanika Tanah
Standar Nasional Indonesia (SNI)
Sifat mekanik tanah (SNI 2813:2008)

Kekuatan geser tanah Tegangan normal Tegangan geser


dimana: dimana:
dimana:
S : kuat geser tanah (kN/m2) : tegangan geser (kN/m2)
: tegangan normal (kN/m2)
kohesi tanah efektif (kN/m2) S : tekanan terbesar (kN)
N : massa (kN)
: tegangan normal efektif A : luas cincin (m2)
A : luas cincin (m2)
(kN/m2)
: sudut geser dalam tanah
efektif (˚)
Metode Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan bulan April 2022 di PT.
Manunggal Sarana Surya Pratama. Secara administatif terletak
di Desa Boenaga, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten
Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas IUP
kurang lebih 278 Ha. Lokasi ini dapat dijangkau dengan mobil
dari kota Kendari ke arah utara melalui jalan poros lintas
Provinsi Sulawesi menuju ke Lasolo Kepulauan kurang lebih 2
jam, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan melalui jalur
penyeberangan laut kurang lebih 2 jam.
Instrumen Penelitian
No. Alat dan Bahan Kegunaan
Menentukan titik koordinat pengambilan
1. GPS
sampel geotek
2. Alumunium foil Menutup lubang tabung sampel
3. Pipa paralon 3 inch Membungkus sampel tanah
4. Tabung (Shelby tube) Mengambil sampel tanah
Mengeluarkan sampel tanah dalam
5. Sample Extruder
tabung
6. Direct Shear Menentukan nilai sudut geser
7. Meteran Mengukur tinggi dan lebar jenjang
8. Kompas geologi Mengambil data kemiringan lereng
9. Kamera Mengambil dokumentasi
Diagram Mulai

Alir Studi Literatur

Pengambilan Data

Data Primer
Data Sekunder
1. Sampel Tanah
1. Peta IUP lokasi penelitian
a. Kohesi
2. Kondisi aktual lereng
b. Sudut Geser Dalam
c. Bobot isi
2. Geometri Lereng
1. a. Tinggi
2. b. Lebar
3. c. Sudut Kemiringan

Pengolahan Data
1. Analisis Laboratorium Mekanika Tanah
a. Penentuan sifat fisik tanah ( bobot isi)
b. Penentuan sifat mekanik tanah (kohesi dan sudut geser dalam) menggunakan parameter tegangan normal (σ) dan tegangan geser maksimum
(τ)
2. Data Geometri Lereng
a. Membuat sketsa lereng berdasarkan geometri lereng pada bench (tinggi, lebar , dan sudut kemiringan)
b. Menentukan pusat busur longsor dan bidang gelincir
c. Membuat beberapa irisan vertikal

A
Diagram A
Alir
Analisis Data
Penentuan nilai FK menggunakan
metode Fellenius dan Bishop pada
tanah yang basah ataupun kering

FK 1,5
KEPMEN
No. 1827
K/30/MEM/2018

FK FK
>1,5 <1,5

Stabil Tidak Stabil

Selesai
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai