Anda di halaman 1dari 13

Mengatasi Kenakalan Remaja Pemuda

Yang Suka membrontak Terhadap Orangtua

DISUSUN OLEH

Kelompok II

Nama : Yehezkiel Ramlan, Andras Tanesab

NIM : 86.3182

Prodi : PAK 

Tkt/Smt : II/IV

Mata Kuliah : PAK REMAJA

Dosen : Dr. Merdianti Marbun, M.PdK

SEKOLAH TINGGI THEOLOGI “IKAT”

JAKARTA 2020
Daftar Isi

Daftar isi

Kata Pengantar

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang masalah


B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan makalah
D. Sitimatika penulisan maklah

Bab II Pembahasan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Masa remaja sering juga disebut dengan masa peralihan dalam
bahasa psikolgi disebut dengan masa pubertas, yaitu sebagai masa yang
paling berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan psikis anak. Pada masa ini,
perkembangan seorang anak akan memberikan dampak serius pada tingkah
laku anak pada masa dewasa. Pubertas terjadi pada masa remaja berkisar
antara 15-18 tahun, sehingga pada masa ini sering terdapat gejala-gejala
yang disebut dengan “negative phase”. gejala ini adalah keinginan untuk
menyendiri, kurang kemauan untuk bekerja, kurangnya koordinasi fungsi-
fungsi tubuh, kejenuhan, kegelisahan, pertentangan sosial, kepekan
perasaan, kurang percaya diri, timbul niat pada lawan jenis, kepekaan
perasaan dan kesukaan berhayal.
Setiap orang tua dibebani dengan tanggung jawab yang cukup berat.
Akan ada masa-masa sulit yang dihadapi sebagai orang tua yang selama
membesarkan anaknya.Siapapun pastinya berharap keluarganya bisa
menjadi keluarga yang ideal dan mampu membesarkan anaknya dengan
norma-norma keagamaan dengan baik. Tapi perjuangan yang harus
dilakukan untuk mencapai nilai-nilai itu pastinya tidak mudah ya. Apalagi
menjadi orang tua itu harus terus mau belajar agar bisa menjadi teladan bagi
anak-anaknya.
Maka dari itu peran tugas dan fungsi orang tua secara alamiah dan
kodratnya harus melindungi dan menghidupi serta mendidik anaknya agar
dapat hidup dengan layak dan mandiri setelah menjadi dewasa. Oleh karena
itu tidak cukup hanya memberi makan minum dan pakaian saja kepada anak-
anaknya saja tetapi harus berusaha agar anaknya menjadi baik, pandai dan
berguna bagi kehidupan dimasyarakat kelak. Oran tua dituntut
mengembangkan potensi yang memiliki anaknya agar jasmani dan rohani
dapat berkembang dengan selaras dan seimbang secara maksimal.
Tugas dan tanggung jawab tersebut tidaklah mudah terutama dalam
mendidik anak. Minimnya dapat terbawa arus hal-hal negative seperti
penyalahgunaan obat-obat terlarang yang saat ini sedang berkembang dikota
besar bahkan sampai kekampungkampung yang akibatnya akan merusak
mental dan masa depan anak, khususnya para pelajar yang diharapkan untuk
menjadi generasi penerus bangsa yang sangat potensial dan produktif.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas maka adanya rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa itu kenakalan Remaja serta bentuk-bentuk kenakalan Remaja
Pemuda?
2. Bagaimana peran orangtua dalam mengatasi kenakalan Remaja
Pemuda?
3. Apa saja kendala orangtua dalam mengatasi kenakalan Remaja Pemuda?
C. Tujuan penulisan
1. Sebagai syarat persentasi kelompok II mata kuliah PAK REMAJA!
2. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi si pembaca bagaimana
peran orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja!
D. Sitematika Penulisan

Daftar isi

Kata Pengantar

Bab I Pendahuluan

E. Latar belakang masalah


F. Rumusan masalah
G. Tujuan penulisan makalah
H. Sitimatika penulisan maklah
Bab II Pembahasan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran orang tua


1. Pengertian peran orangtua
Pengertian peran Orang tua menurut pasal 1 Undang-undang
perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, menjelaskan bahwa perkawinan ikatan
lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri
dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Anggota keluarga berdiri dari
suami, istri atau orang orang tua (ayah dan ibu) serta anak Ikatan dalam
keluarga tersebut didasarkan kepada cinta kasih sayang antara suami istri
yang melahirkan anak-anak. Oleh karena itu hubungan pendidikan dalam
keluarga adalah didasarkan atas adanya hubungan kodrati, rasa kasih
sayang yang murni, yaitu rasa cinta kasih sayang orang tua terhadap
anaknya. Rasa kasih sayang inilah yang menjadi sumber kekuatan
menjadi pendorong orang tua untuk tidak jemu-jemunya membimbing dan
memberikan pertolongan yang dibutukan anakanaknya.
Keluarga adalah merupakan primer yang paling penting didalam
masyarakat. Keluarga merupakan sebuah grup yang berbentuk dari
perhubungan laki-laki dan wanita.Jadi keluarga dalam bentuk yang murni
merupakan satukesatuan sosial ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang
sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia. Menjadi ayah dan
ibu tidak hanya cukup dengan melahirkan anak, kedua orang tua
dikatakan memiliki kelayakan menjadi ayah dan ibu manakala meereka
bersungguh-sungguh dalam mendidik anak mereka.
2. Peran Orang tua dan harapan pada anak
Melalui proses pengasuhan yang dijalankan, orang tua berupaya
mencapai harapannya pada anak dengan berbagai cara. Cara-cara yang
digunakan orang tua terkait erat dengan pandangan orang tua mengenai
tugas-tugas yang mesti dijalankan dalam mengasuh anak. peran orang
tua dalam mewujudkan harapan pada anak adalah sebagai berikut.
a. Mendampingi anak menuju masa dewasanya. Anak dididik agar
dapat menemukan jati dirinya dan mampu menjadi dirinya sendiri.
b. Mengarahkan anak untuk menjadi orang sukses .

c. Mendidik anak agar berprilaku baik dan menjauhi perilaku yang tidak
baik seperti menggunakan narkoba, dan minum-minuman keras,
menjaga anak agar berprilaku baik dalam arti tidak bermasalah di
sekolah maupun dilingkungan sekitar rumah.

d. Memiliki cara yang berbeda dalam menjalankan peran sebagai


orang tua.

Peran ayah memberikan bimbingan dan nilai-nilai, khususnya


yang disampaikan melalui ajaran agama. Seiring dengan timbulnya
Revolusi Industri, peran ayah mengalami perubahan, ayah
bertangtanggung jawab sebagai pencari nafkah bagi keluarganya,
suatu peran yang berlangsung terus hingga depresi besar. Interaksi
dengan ayah yang mengasihi, mudah berkomunikasi, dan dapat
diandalkan, yang dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan pada
anak-anaknya, sangat mendukung perkembangan sosial remaja.
Dalam sebuah penyelidikan, Frank Fustenbeng & Kathleen Haris,
mendokumentasikan bagaimana pengasuhan ayah dapat mengatasi
kesulitan anak ketika menghadapi situasi hidupnya.

Peran ibu, peran seorang ibu sangatlah penting dalam


perkembangan remaja, sebagian basar perempuan berharap bahwa
menjadi ibu akan memebahagiakan dan mengisi kehidupan, namun
pada kenyataannya hanya menjadi ibu dianggap sebagai posisi yang
kurang bergengsi dalam masyarakat. Ketika dikaitkan dengan uang,
kekuasaan, dan prestasi, menjadi ibu kurang dihargai dan seorang ibu
jarang menerima penghargaan. Ketika anak-anak dan remaja tidak
berhasil atau memiliki masalah, masyarakat kita cendrung mengaitkan
kegagalan atau masalah perkembangan tersebut kesumber tunggal
yaitu ibu. Salah satu pelajaran psikologi yang terpenting adalah bahwa
perilaku ditentukan oleh banyak faktor. Demikian pula halnya
perkembangan remaja ketika perkembangan tidak berlangsung
sebagaimana seharusnya, ibu bukanlah penyebab tunggal dari
masalah tersebut
Kenyataan yang berlaku saaat ini mengenai peran ibu adalah
tanggung jawab utama terhadap perkembangan anak-anak dan remaja
masih dibebankan pada ibu. Dalam sebuah studi, remaja yang berada
dikelas sembilan dan dua belas menyatakan bahwa dibandingkan
ayah, ibu memiliki keterlibatan yang lebih besar dalam pengasuhan.
Singkatnya, peran ibu mengandung keuntungan sekaligus
keterbatasan. Meskipun sebagian besar perempuan tidak
mengabdikan seluruh hidupnya dalam peran sebagai ibu, bagi
sebagian besar ibu, peran tersebut merupakan pengalaman paling
memberikan makna bagi kehidupan

3. Tanggung jawab orang tua terhadp anak


Orangtua adalah penanggung jawab utama untuk terpeliharanya
anak agar tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan. orang tua
tidak boleh lalai dalam mendidik anak karena bila orang tua lalai dalam
mendidik anak waktu kecil akan membawa akibat buruk bagi
anak.Tanggung jawab pendidikan adalah tanggung jawab orang tua
yang harus dilaksanakan dengan baik, apalagi anak yang masih kecil
belum bisa bekerja atau menentukan sesuatu yang baik dan yang
buruk
Adapun tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak adalah

B. Kenakalan Remaja
1. Pengertian kenakalan Remaja
Dalam kamus Bahasa Indonesia, kenakalan adalah suka berbuat
kurang baik, tidak menurut, mengganggu.Kenakalan remaja suatu sikap
tidak terpuji, perbuatan yang super interaktif yang akan berdampak kearah
yang negative, kearah yang bisa menghancurkan masa depan, seperti
mencuri, narkoba, minum-minuman keras dan tawuran yang akan
merugikan masa depan. Kenakalan remaja juga akan menghancurkan
masa depan, menghancurkan cita-cita yang di impi-impikan dan
menghancurkan harapan bangsa.
2. Remaja sebagai subkultural
a. Remaja Sebagai Anggota Keluarga
Kiranya tidak dapat lagi bahwa keluarga merupakan lingkungan
primer hampir setiap individu, sejak lahir sampai datang ia
meninggalkan rumah untuk membentuk keluarga sendiri. Sebagai
lingkungan primer, hubungan antar manusia yang paling intensif dan
paling awal terjadi dalam keluarga.
Di pihak orang lain, orang tua pun menghadapi berbagai
alternatif. Ia ingin bertindak otoriter terhadap anak-anaknya karena ia
dididik seperti itu oleh orang tuanya sendiri. Akan tetapi, kenyataannya
anak tidak bisa dididik secara keras seperti itu, terlepas dari keadaan
orang tua pada umumnya yang memang menghadapi masalah.
Masalah itu timbul karena adanya berbagai perkembangan dalam
masyarakat yang berpengaruh terhadap kahidupan keluarga. Dalam
masyarakat mana pun, ada saja orang tua tertentu yang memang tidak
bisa mengasuh dan mendidik anaknya dengan baik

b. Remaja di sekolah
Sekolah adalah lingkungan sekunder. Bagi anak yang sudah
bersekolah, lingkungan yang setiap hari dimasukinya selain lingkungan
rumah adalah sekolahnya. Anak remaja yang sudah duduk di bangku
SLTP atau SLTA. umumnya menghabiskan waktunya sekitar tujuh jam
sehari di sekolahnya. Ini berarti bahwa hampir sepertiga dari waktunya
setiap hari di lewatkan remaja di sekolah. Tidak heran pengaruh
sekolah terhadap perkembangan jiwa remaja cukup besar.
Pengaruh sekolah itu tentunya diharapkan positif terhadap
perkembangan jiwa remaja, karena sekolah adalah lembaga
pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan, sebagaimana halnya
dengan keluarga, sekolah juga mengajarkan nilai-nilai dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat.
Fungsi sekolah adalah sebagai pembentuk nilai dalam diri anak
sekarang ini banyak menghadapi tantangan. Khususnya karena
sekolah berikut segala kelengkapannya tidak lagi merupakan satu-
satunya lingkungan keluarga, sebagaimana yang pernah berlaku.
Sekarang ini sangat terasa adanya banyak lingkungan lain yang dapat
dipilih remaja selain sekolahnya seperti pasar, pusat pembelanjaan,
taman hiburan, atau bahkan warung ditepi jalan di seberang
sekolahnya, yang merupakan alternatif yang lebih menarik dari sekolah
itu sendiri.

c. Remaja dalam masyarakat


Masyarakat sebagai lingkungan tersier adalah lingkungan yang
terluas bagi remaja dan sekaligus paling banyak menawarkan pilihan.
Dengan maju dan pesatnya teknologi komunikasi massa, hampir-
hampir tidak ada batas-batas geografis, etnis, politis, maupun sosial
antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Pengaruh lingkungan pada diri remaja, sekali lagi nampak
dalam aspek kehidupan beragama. Di Indonesia, dimana kehidupan
beragama masih mewarnai sebagian besar kehidupan masyarakat,
kaum remajanya tidak bisa dilepaskan dari keyakinan agama tersebut.
Kita lihat misalnya berbagai kegiatan dan perkumpulan keagamaan
yang diselenggarakan untuk remaja, misalnya perkumpulan remaja
masjid atau perkumpulan remaja gereja

3. Kenakalan remaja
Kenakalan remaja adalah semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut
akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18
tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-
kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Kenakalan remaja yang dimaksud disini adalah perilaku yang
menyimpang atau melanggar hukum. Ada empat jenis kenakalan remaja
yaitu:
a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain:
perkelahian, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-
lain.
b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi: perusakan,pencurian,
pencopetan, dan lain-lain.
c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang
lain: pelacuran, penyalahgunaan obat. Di Indonesia mungkin dapat
juga dimasukan hubungan seks sebelum menikah.
1. Adapun faktor-faktor penyebab kenakalan remaja sebagai
berikut :
a. Perceraian orang tua.
b. Salah satu kedua orang tua atau kedua-duanya “tdak hadir”
secara kontinyu dalam tenggang waktu yang cukup lama.
c. Anak yang tidak jelas asal-usul keturunannya (anak lahir bukan
karena perkawinan yang sah)
d. Anak yang sering ditinggalkan kedua orang tuanya mencari
nafkah (berdagang, mengemudi becak, ayah tugas diluar
daerah).
2. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja sebagai berikut:
a. Kebut-kebutan dijalan yang menganggu keamanan lalu linta,
dan membahayakan jiwa sendiri serta orang orang lain.
b. Prilaku ugal-ugalan, brandalan, urakan yang mengacukan
ketentraman sekitar.
c. Perkalahian antar gang, antar kelompok, antar sekolah,
antar suku (tawuran), sehingga kadang-kadang membawa
korban.
d. Membolos sekolah lalu berlandangan sepanjang jalan.
e. Berpesta pora, sambil mabuk-mabukan.
f. Kecanduan dan ketagihan bahan narkotika.
g. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan
taruhan.
3. Akibat dari Perilaku Kenakalan Remaja
a. Kenakaalan dalam pergaulan: dampak kenakalan yang paling nampak
adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini masih banyak para
remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari
pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas menyeret remaja
pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah., dimana remaja
sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan
kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan
keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.
b. Kenakalan dalam pendidikan: kenakalan dalam bidang pendidikan
memang sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal
dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk,
karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang
benar. Kenakalan dalam hal pendidikan misalny, membolos sekolah,
tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas, dll.
c. Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut.
Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang
berkpribadian buruk.

C. Peran orangtua dlam megatasi kenakalan remaja


1. Mendampingi anak menuju masa dewasanya
2. Mengarahkan anak untuk menuju orang sukses
3. Menemani anak dalam mengerjakan tugas rumahnya
4. Mendidik anak agar berprilaku baik
5. Menggambarkan kepada anak tata krama dalam kehidupan sehari-
hari.

D. Kendala-Kendala Orang tua dalam Mengatasi Kenakalan Remaja


1. Lingkungan merupakan salah satu kendala dalam mengatasi
kenakalan remaja bagi orang tua. Hal ini jika orang tua selalu
menanankam nilai-nilai agama pada anaknya namun lingkungan
sekitar tidak mendukung dengan kata lain banyaknya pengaruh
pengaruh buruk dari lingkungan keluarga maka usaha orang tua
tersebut tidak akan tercapai sesuai harapan orang tua. Begitupu akhlak
anak tergantung dari lingkungan sekitarnya jika ia berada dalam
lingkungan tempat tinggal yang baik maka akhlak anak tersebut juga
akan baik namun sebaliknya jika anak itu tinggal di lingkungan yang
buruk maka akan buruk jugalah akhlak anak tersebut.
2. Ekonomi Jika orang tua memiliki ekonomi yang mapan maka akan banyak waktu
untuk mendidik anak di rumah oleh orang tua

Anda mungkin juga menyukai