Mengatasi Kenakalan Remaja Pemuda
Mengatasi Kenakalan Remaja Pemuda
DISUSUN OLEH
Kelompok II
NIM : 86.3182
Prodi : PAK
Tkt/Smt : II/IV
JAKARTA 2020
Daftar Isi
Daftar isi
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas maka adanya rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa itu kenakalan Remaja serta bentuk-bentuk kenakalan Remaja
Pemuda?
2. Bagaimana peran orangtua dalam mengatasi kenakalan Remaja
Pemuda?
3. Apa saja kendala orangtua dalam mengatasi kenakalan Remaja Pemuda?
C. Tujuan penulisan
1. Sebagai syarat persentasi kelompok II mata kuliah PAK REMAJA!
2. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi si pembaca bagaimana
peran orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja!
D. Sitematika Penulisan
Daftar isi
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
PEMBAHASAN
c. Mendidik anak agar berprilaku baik dan menjauhi perilaku yang tidak
baik seperti menggunakan narkoba, dan minum-minuman keras,
menjaga anak agar berprilaku baik dalam arti tidak bermasalah di
sekolah maupun dilingkungan sekitar rumah.
B. Kenakalan Remaja
1. Pengertian kenakalan Remaja
Dalam kamus Bahasa Indonesia, kenakalan adalah suka berbuat
kurang baik, tidak menurut, mengganggu.Kenakalan remaja suatu sikap
tidak terpuji, perbuatan yang super interaktif yang akan berdampak kearah
yang negative, kearah yang bisa menghancurkan masa depan, seperti
mencuri, narkoba, minum-minuman keras dan tawuran yang akan
merugikan masa depan. Kenakalan remaja juga akan menghancurkan
masa depan, menghancurkan cita-cita yang di impi-impikan dan
menghancurkan harapan bangsa.
2. Remaja sebagai subkultural
a. Remaja Sebagai Anggota Keluarga
Kiranya tidak dapat lagi bahwa keluarga merupakan lingkungan
primer hampir setiap individu, sejak lahir sampai datang ia
meninggalkan rumah untuk membentuk keluarga sendiri. Sebagai
lingkungan primer, hubungan antar manusia yang paling intensif dan
paling awal terjadi dalam keluarga.
Di pihak orang lain, orang tua pun menghadapi berbagai
alternatif. Ia ingin bertindak otoriter terhadap anak-anaknya karena ia
dididik seperti itu oleh orang tuanya sendiri. Akan tetapi, kenyataannya
anak tidak bisa dididik secara keras seperti itu, terlepas dari keadaan
orang tua pada umumnya yang memang menghadapi masalah.
Masalah itu timbul karena adanya berbagai perkembangan dalam
masyarakat yang berpengaruh terhadap kahidupan keluarga. Dalam
masyarakat mana pun, ada saja orang tua tertentu yang memang tidak
bisa mengasuh dan mendidik anaknya dengan baik
b. Remaja di sekolah
Sekolah adalah lingkungan sekunder. Bagi anak yang sudah
bersekolah, lingkungan yang setiap hari dimasukinya selain lingkungan
rumah adalah sekolahnya. Anak remaja yang sudah duduk di bangku
SLTP atau SLTA. umumnya menghabiskan waktunya sekitar tujuh jam
sehari di sekolahnya. Ini berarti bahwa hampir sepertiga dari waktunya
setiap hari di lewatkan remaja di sekolah. Tidak heran pengaruh
sekolah terhadap perkembangan jiwa remaja cukup besar.
Pengaruh sekolah itu tentunya diharapkan positif terhadap
perkembangan jiwa remaja, karena sekolah adalah lembaga
pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan, sebagaimana halnya
dengan keluarga, sekolah juga mengajarkan nilai-nilai dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat.
Fungsi sekolah adalah sebagai pembentuk nilai dalam diri anak
sekarang ini banyak menghadapi tantangan. Khususnya karena
sekolah berikut segala kelengkapannya tidak lagi merupakan satu-
satunya lingkungan keluarga, sebagaimana yang pernah berlaku.
Sekarang ini sangat terasa adanya banyak lingkungan lain yang dapat
dipilih remaja selain sekolahnya seperti pasar, pusat pembelanjaan,
taman hiburan, atau bahkan warung ditepi jalan di seberang
sekolahnya, yang merupakan alternatif yang lebih menarik dari sekolah
itu sendiri.
3. Kenakalan remaja
Kenakalan remaja adalah semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut
akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18
tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-
kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Kenakalan remaja yang dimaksud disini adalah perilaku yang
menyimpang atau melanggar hukum. Ada empat jenis kenakalan remaja
yaitu:
a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain:
perkelahian, pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-
lain.
b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi: perusakan,pencurian,
pencopetan, dan lain-lain.
c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang
lain: pelacuran, penyalahgunaan obat. Di Indonesia mungkin dapat
juga dimasukan hubungan seks sebelum menikah.
1. Adapun faktor-faktor penyebab kenakalan remaja sebagai
berikut :
a. Perceraian orang tua.
b. Salah satu kedua orang tua atau kedua-duanya “tdak hadir”
secara kontinyu dalam tenggang waktu yang cukup lama.
c. Anak yang tidak jelas asal-usul keturunannya (anak lahir bukan
karena perkawinan yang sah)
d. Anak yang sering ditinggalkan kedua orang tuanya mencari
nafkah (berdagang, mengemudi becak, ayah tugas diluar
daerah).
2. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja sebagai berikut:
a. Kebut-kebutan dijalan yang menganggu keamanan lalu linta,
dan membahayakan jiwa sendiri serta orang orang lain.
b. Prilaku ugal-ugalan, brandalan, urakan yang mengacukan
ketentraman sekitar.
c. Perkalahian antar gang, antar kelompok, antar sekolah,
antar suku (tawuran), sehingga kadang-kadang membawa
korban.
d. Membolos sekolah lalu berlandangan sepanjang jalan.
e. Berpesta pora, sambil mabuk-mabukan.
f. Kecanduan dan ketagihan bahan narkotika.
g. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan
taruhan.
3. Akibat dari Perilaku Kenakalan Remaja
a. Kenakaalan dalam pergaulan: dampak kenakalan yang paling nampak
adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini masih banyak para
remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari
pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas menyeret remaja
pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah., dimana remaja
sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan
kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan
keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.
b. Kenakalan dalam pendidikan: kenakalan dalam bidang pendidikan
memang sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal
dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk,
karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang
benar. Kenakalan dalam hal pendidikan misalny, membolos sekolah,
tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas, dll.
c. Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut.
Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang
berkpribadian buruk.