Anda di halaman 1dari 12

KOPERASI SIMPAN PINJAM

MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

OLEH :

MUHAMMAD RIDHO APRI YUDA (226200007)

Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan

Dosen N. Marlina, SE., M.Si

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA CIANJUR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan karunia Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Koperasi Simpan Pinjam”. Salawat dan salam semoga tercurah
limpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya sampai akhir
zaman.

Saya menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang saya miliki, meskipun demikian
saya menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Saya berharap makalah ini dapat berguna
dengan tujuan menambah wawasan serta pengetahuan kita.

Semoga makalah sederhana ini dapat dimengerti bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan kata yang kurang berkenan
dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari anda.

Cianjur, 07 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Tema ......................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 1
1.4. Manfaat ..................................................................................................... 1

BAB II KOPERASI SIMPAN PINJAM................................................................................. 2


2.1. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam......................................................... 2
2.2. Sumber-Sumber Dana Koperasi ............................................................... 2
2.3. Jenis-Jenis Koperasi .................................................................................. 3
2.4. Keuntungan Koperasi ............................................................................... 5
2.5. Pendirian Koperasi .................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 7


3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 7
3.2. Saran ......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain dalam
penyaluran sarana produksi pertanian (saprotan), prosesing hasil pertanian hingga
kegiatan pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu, koperasi juga telah mulai
aktif dalam bidang usaha peternakan, perikanan, jasa distribusi/konsumen, dan simpan
pinjam/perkreditan. Kegiatan koperasi tersebut sudah diterima keberadaannya oleh
masyarakat sebagai gerakan ekonomi rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur. Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini, sudah banyak jumlah
koperasi yang berdiri utamanya di pedesaan.
1.2. Tema
Pembahasan tentang Koperasi Simpan Pinjam.
1.3. Tujuan
Makalah ini saya susun bertujuan agar pembaca dapat memahami, mengerti dan
mengetahui tentang Koperasi Simpan Pinjam.
1.4. Manfaat
Pembaca yang tidak memahami tentang koperasi simpan pinjam akan mejadi
paham dan mengerti tentang Koperasi Simpan Pinjam. Selain itu pembaca dapat
menambah ilmu dan wawasan mengenai Koperasi Simpan Pinjam.

1
BAB II
KOPERASI SIMPAN PINJAM
2.1. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Secara harafiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Cooperation yang
terdiri dari dua suku kata yaitu “co” yang berarti bersama dan “operation” yang berarti
bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat
disebut koperasi(Piyoh 2014). Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian,
Pasal I, Ayat I dinyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan(Rochimah 2015).
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama di kenal di
Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta, dan
sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai koperasi Indonesia. Dalam praktiknya
terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian kopersi tidak lepas dari keinginan para
anggota koperasi tersebut. Dalam menjalankan kegiatannya, koperasi simpan pinjam
memungut sejumlah uang dari setiap anggota koperasinya. Uang yang dikumpulkan para
anggota tersebut kemudian dijadikan modal untuk dikelola oleh pengurus koperasi, dan
dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya(Dr. kasmir 2015).
Alasan memasukkan koperasi simpan pinjam sebagai lembaga pembiayaan
dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam adalah usaha
pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari pada anggotanya yang kemudian menyalurkan
kembali dana tersebut kepada para anggotanya atau masyarakat umum. Hal ini tentunya
sesuai pula dengan ciri-ciri dan definisi lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun atau menyalurkan dana atau kedua-duanya.
2.2. Sumber-Sumber Dana Koperasi
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi simpan
pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi anggota koperasi
yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya di koperasi dan kemudian
oleh pihak koperasi dipinjamkan kembali kepada para anggota yang membutuhkan dana
dan jika memungkinkan koperasi juga dapat meminjamkan dananya kepada masyarakat
luas.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai
sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para
anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai lembaga baik
lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana.

2
Secara umum sumber dana koperasi adalah:
1. Dari para anggora koperasi berupa:
 Iuran wajib
 Iuran pokok
 Iuran sukarela
2. Dari luar koperasi
 Badan pemerintah
 Perbankan
 Lembaga swasta lainnya

Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat tergantung kepada


keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Sebagai contoh dalam koperasi
simpan pinjam semakin banyak seorang anggota meminjam sejumlah uang, maka
pembagian keuntungan akan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang tidak
meminjam, demikian pula sebaliknya.
2.3. Jenis-Jenis Koperasi
Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan
kepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang mendirikan
koperasi memiliki kepentingan ataupun tujuan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini
menyebabkan koperasi dibentuk dalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan
kelompok tersebut.
Jenis-jenis koperasi menurut fungsinya:
1. Koperasi Produksi
2. Koperasi Konsumsi
3. Koperasi Simpan Pinjam
4. dan Koperasi Serbaguna
Yang membedakan jenis koperasi tersebut adalah usaha yang mereka jalankan.
Sebagai contoh untuk koperasi produksi di utamakan diberikan kepada para anggotanya
dalam rangka berproduksi untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi dapat
dilakukan dalam berbagai bidang seperti pertanian atau industri atau jasa.
Kemudian koperasi konsumsi, dalam kegiatan usahanya adalah menyediakan
kebutuhan akan barang-barang pokok sehari-hari seperti sandang, pangan dan kebutuhan
yang berbentuk barang lainnya. Koperasi jenis ini banyak dilakukan oleh karyawan suatu
perusahaan dengan menyediakan berbagai kebutuhan bagi para anggotanya.

3
Sedangkan koperasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan
peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Koperasi jenis ini sering
disebut dengan koperasi kredit yang khusus menyediakan dana bagi anggota yang
memerlukan dana dengan biaya murah tentunya.
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja:
1. Koperasi Primer, merupakan koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang.
2. Koperasi Sekunder, merupakan koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan
koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan
koperasi primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi:
a. Koperasi pusat, koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer.
b. Gabungan koperasi, koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.
c. Induk koperasi, koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan
koperasi.
Jenis simpanan koperasi simpan pinjam:
1. Simpanan Pokok (KSP)
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya
yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi
anggota.
2. Simpanan Wajib (KSP)
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib
dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
3. Tabungan Koperasi
Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan
berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan oleh anggota yang
bersangkutan atau kuasanya dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap
saat pada hari kerja Koperasi.
4. Simpanan Berjangka Panjang
Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya
dilakukan satu kali untuk suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara
penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum
jangka waktu tersebut berakhir.

4
2.4. Keuntungan Koperasi
Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
para anggotanya. Dengan pernyataan inilah maka dapat disimpulkan bahwa koperasi
sangat menguntungkan bagi anggotanya baik secara keuangan (financial) maupun non
financial. Manfaat secara keuangan yang dirasakan oleh para anggotanya adalah sebagai
berikut:

 Dengan adanya koperasi, anggota dapat meminjam uang pada koperasi untuk modal
usaha dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman kepada
rentenir,
 Setiap anggota dapat membeli barang – barang kebutuhan pokok dengan harga yang
lebih murah di koperasi,
 Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU) yang tentu saja setelah dikurangi biaya-biaya operasional. Dimana pembagian
keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak ada yang
dirugikan.
Sedangkan secara no financial, anggota koperasi juga akan memperoleh keuntungan
yakni sebagai berikut :

 Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong


 Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah
kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya 13 berarti
koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi
nasional.
Keuntungan dari koperasi juga adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam.
Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi.
Disamping itu, keuntungan lainnya adalah memperoleh biaya-biaya administrasi yang
dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil
investasi lain yang dilakukan diluar kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang
dalam bidang surat-surat berharga.
Pembagian keuntungan didalam koperasi simpan pinjam diberikan terutama bagi
peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya. Keuntungan akan diberikan
sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin besar pinjaman, maka
pembagian keuntungannya pun semakin besar pula, demikian pula sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah :
1. Biaya bunga yang dibebankan kepada peminjam;

5
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi;
3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.

5
2.5. Pendirian Koperasi
Dasar hukum mendirikan koperasi adalah Undang-undang Nomor 25 tahun 1992
tentang Perkoperasian, PP Nomor 4 tahun 1994 tentang persyaratan dan tata cara
pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi, kemudian Peraturan
Menteri Nomor 01 tahun 2006 yaitu tentang petunjuk pelaksanaan pembentukan
pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi. Koperasi merupakan
usaha yang dibentuk oleh sekelompok orang atau anggota masyarakat yang mempunyai
kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. Dalam agenda pendirian koperasi
sebaiknya didahului dengan penyuluhan kepada seluruh calon anggota sehingga memiliki
persepsi yang sama.
Mendirikan sebuah koperasi jumlah minimal anggotanya adalah 20 orang. Dalam
proses pendiriannya awali dengan rapat pembentukan koperasi yang harus dihadiri oleh
pejabat dinas atau instansi yang membidangi permasalahan koperasi di wilayah setempat.
Ada beberapa poin penting yang wajib dibicarakan dalam rapat pembentukan koperasi
tersebut antara lain: kesepakatan nama dan tempat kedudukan koperasi, maksud dan
tujuan, jenis koperasi dan bidang usaha yang dilakoni, keanggotaan, rapat anggota,
pengurus, pengawas dan pengelola, membahas tentang permodalan, jangka waktu serta
sisa hasil usaha. Hasil dari keputusan rapat tersebut akan digunakan sebagai dasar
pengajuan akta pendirian ke notaris.
Dalam kegiatan peminjaman koperasi simpan pinjam mengutamakan pemberian
pinjaman kepada anggotanya dengan bunga yang relatif murah sekitar 12% setahun.
Besar pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu mengingat banyaknya anggota
koperasi, sedangkan dana yang tersedia biasanya terbatas. Jika memang para anggota
sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih lebih, maka tidak menutup kemungkinan
koperasi memberikan pinjaman kepada bukan anggota koperasi.

6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Koperasi Simpan Pinjam didirikan bertujuan untuk memberi kesempatan kepada
anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga ringan.
Koperasi simpan pinjam juga berusaha untuk mencegah para anggotanya agar tidak
terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang,
dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan
bunga yang serendahrendahnya, Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para
anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya.
3.2. Saran
Koperasi perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan yang
diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat membuat kinerja dan
pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikian akan semakin banyak msyarakat
yang tertarik untuk berkopersai, tentunya hal ini diperlukan perhatian yang serius dari
pemerintah khusunya instansi yang terkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif
berpartisipasi dalam koperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara barsama-sama dan
untuk kepentingan bersama pula.

7
DAFTAR PUSTAKA
Dr. kasmir. 2015. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Piyoh, Queensy. 2014. “Koperasi Simpan Pinjam.” Koperasi Simpan Pinjam: 198.
Rochimah, Siti. 2015. “Analisis Penyaluran Kredit.” Manajemen Perbankan: 99.

Anda mungkin juga menyukai