Anda di halaman 1dari 104

LAPORAN PRAKTEK KEPERAWATAN DAN KELUARGA (KKG)

DESA TALULOBUTU SELATAN KECAMATAN TAPA

OLEH KELOMPOK 3:

SUDIN ANWAR
RAHMI PAPUTUNGAN
FADJRIA SY.NEY
SITTI FADLINA BARMAWI
HARDIANTO LINGGENGGE
NUR SINTYA MOHAMMAD
SRI FATRAWATY INOMBI
SISILIA HIMAM
FATRA ATINI
IIN PRATIWI ADJAMI
WAHYUNI ADAM
FATRA LAPAGULU
SRI UTAMI
NANDA AMALIA DARWIN
WAHYUNI S.ADAM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional

yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,

dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit

dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang

dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pelayanan keperawatan (Wellang, 2017).

Keperawatan kesehatan masyarakat menurut APHA atau the American Public

Health Association adalah praktek promosi dan proteksi terhadap kesehatan populasi

menggunakan pengetahuan di bidang keperawatan, sosial, dan ilmu kesehatan

masyarakat. Pelayanan keperawatan komunitas ditujukan terutama pada kelompok resiko

tinggi untuk menekan upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit

(preventif) dan tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dengan menjamin

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra

kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Depkes,

2016).

Seiring dengan program kesehatan lingkungan yang dicanangkan oleh

Departemen Kesehatan RI, pendidikan dan profesi Keperawatan telah menerapkan

standar perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti yang

ada pada konsep kesehatan lingkungan. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan

untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya tersebut


bersifat umum dan konprehensif yang ditujukan pada individu, keluarga, dan kelompok

beresiko tinggi (kelurga atau penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, daerah yang

tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil) (Kholifah, 2016).

Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar

keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam

mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan

sehari-hari. Perawat sebagai orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan,

melaksanakan fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat. Sehat secara sosial meupakan hasil dari interaksi positif di

dalam komunitas. Kesehatan manusia berubah-ubah bergantung pada stressor yang ada

dan kemampuannya untuk mengatasi masalah serta memelihara homeostasis. Setiap

manusia mempunyai rentang yang terdiri dari dua kutub yaitu keadaan sehat optimal dan

keadaan sakit (Efendi, 2013).

Dalam rangka memenuhi tugas pelaksanaan praktek keperawatan komunitas yang

diadakan selama 7 minggu, diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep

keperawatan komunitas yang diperoleh pada perkuliahan kepada masyarakat. Untuk

meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan

komunitas, maka kegiatan diarahkan pada identifikasi masalah kesehatan masyarakat

melalui pengkajian, analisa data, prioritas masalah, perencanaan, implementasi serta

evaluasi keperawatan komunitas bersama masyarakat.

Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka mahasiswa Profesi Ners Angkatan XIV

Program Studi Ners Universitas Negeri Gorontalo tahun 2021 melakukan pengambilan
data keperawatan komunitas didesa Talulobutu Selatan Kec. Tapa Kab. Bone Bolango

dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan masyarakat dan pendekatan

keluarga, dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah kesehatan serta

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana dalam pelaksanaan

praktek asuhan keperwatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan

komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data, menganalisa,

menentukan diagnosa atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai permasalahan

yang ditemukan, kemudian pelaksanaan atau implementasi dan yang terakhir adalah

melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.

1.2 TUJUAN

1.2.1 TUJUAN UMUM

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dalam meningkatkan dan

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan

sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki dan mahasiswa mampu menerapkan asuhan

keperawatan komunitas pada setiap area pelayanan di komunitas dengan pendekatan

proses keperawatan komunitas.

1.2.2 TUJUAN KHUSUS

1. Mengkaji kebutuhan dan masalah keperawatan keluarga, kelompok, dan masyarakat.

2. Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, kelompok,

dan masyarakat.
3. Menetapkan perencanaan asuhan keperawatan baik keluarga maupun komunitas

dalam rangka mengembangkan kemampuan keluarga, kelompok, dan masyarakat

dalam mengatasi masalah kesehatan.

4. Melaksanakan rencanaan asuhan keperawatan melalui pendekatan pengorganisasian

masyarakat, penggunaan teknologi tepat guna, kerjasama lintas sektoral dan lintas

program, dan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan kebutuhan atau

masalah kesehatan.

5. Mengevaluasi tindakan keperawatan berdasarkan standar dan kriteria yang telah

ditetapkan.

6. Mendokumentasikan dan melaporkan data atau informasi yang akurat berbagai

aktifitas asuhan keperawatan pada keluarga, kelompok, dan komunitas.

1.3 MANFAAT

1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam ruang lingkup

keperawatan komunitas atau masyarakat dan keluarga secara nyata dilahan praktek

maupun tempat bekerja nanti.

1.3.2 Manfaat Bagi Desa

Pengembangan kemandirian masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah

kesehatan yang ditandai dengan terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat serta

memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia, dan Meningkatkan kemampuan keluarga

dalam melaksakan fungsi kesehatan dan keperawartan kesehatan anggota keluarga.

1.3.3 Manfaat Bagi Pendidikan

1. Waktu dan Tempat Praktek


Mahasiswa Keperawatan Komunitas dilaksanakan pada tanggal 14 Juni – 31 Juli

2021 di Desa Boludawa Kec. Suwawa.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi

data kesehatan masyarakat dan lingkungannya dengan berpedoman pada format

pengkajian keperawatan komunitas.

3. Analisa

Analisa dilakukan pada tiap-tiap tahapan proses keperawatan dengan mempelajari

berbagai literature tentang keperawatan komunitas yang dihubungkan dengan kasus dan

selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil yang didapatkan.


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Keperawatan Kesehatan Komunitas

2.1.1 Definisi Komunitas

Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai

persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan

batas-batas geografi yang jelas dengan norma dan nilai yang telah melembaga

(Sumijatun, dkk 2010). Di dalam kesehatan komunitas dikenal kelompok ibu hamil,

kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat

dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok

masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, masayarakt pekerja,

masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2012).

American Nurses Association (2004), mendefinisikan keperawatan kesehatan

komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari

populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan

keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum

serta tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas pada

perawatan yang bersifat episodik. Keperawatan komunitas atau Community Health

Nursing merupakan praktik untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat

dengan menggunakan pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu

kesehatan masyarakat. Pengertian lain dari keperawatan komunitas adalah suatu bentuk

pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan terutama

pada kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status kesehatan komunitas dengan
menekankan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan

kuratif dan rehabilitative (Nur Kholifah, 2016).

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan

perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan

dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif

dan prefentif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan

rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (Nursing

Process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu

mandiri dalam upaya kesehatan. Proses keperawatan komunitas merupakan metode

asuhan keperawatan yang bersifat alamia, sistematis, dinamis, kontinu dan

berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga,

kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).

2.1.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Kesehatan Komunitas

1. Tujuan keperawatan komunitas : Tujuan proses keperawatan dalam komunitas

adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui

upaya-upaya sebagai berikut :

a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,

keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.

b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general

community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.


2. Fungsi keperawatan komunitas

a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi

kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien

melalui asuhan keperawatan.

b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan

kebutuhannya di bidang kesehatan.

c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan

masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta

masyarakat. d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan

dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan

penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat

mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2012).

2.1.3 Sasaran Perawatan Komunitas

Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok beresiko

tinggi (keluarga atau penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, daerah yang tidak

terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil (Depkes, 2016).

2.1.4 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

Menurut Elisabeth (2007), ruang lingkup praktik keperawatan komunitas

meliputi:

1. Upaya-upaya peningkatan kesehatan (Promotif) Upaya promotif dilakukan

untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.


2. Pencegahan (Preventif) Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya

penyakit Upaya kuratif, Upaya preventif Upaya preventif ditujukan untuk

mencegah terjadinya penyakit.

3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (Kuratif), Upaya kuratif Upaya

kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggotaanggota keluarga,

kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan.

4. Pemulihan kesehatan (Rehabilitatif) Upaya rehabilitatif merupakan upaya

pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun

terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.

5. Resosialisasi Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya

(resosialisasi). Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu,

keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat.

2.2 Peran Perawat Komunitas (Provider Of Nursing Care)

Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya

adalah :

1. Sebagai Penyedia Pelayanan (Care provider) Memberikan asuhan keperawatan melalui

mengkaji masalah keperawatan yang ada, merencanakan tindakan keperawatan,

melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan

kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor) Proses pengajaran

mempunyai 4 komponen yaitu : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal

ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase pengkajian seorang perawat mengkaji
kebutuhan pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar. Selama perencanaan

perawat membuat tujuan khusus dan strategi pengajaran. Selama pelaksanaan perawat

menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai hasil yang telah

didapat (Mubarak, 2012). Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara

terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan

perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan

psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan

untuk meningkatkan perkembangan seseorang.

3. Sebagai Panutan (Role Model) Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan

contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh

masyarakat.

4. Sebagai Pembela (Client Advocate) Pembelaan dapat diberikan kepada individu,

kelompok atau tingkat komunitas. Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan

fungsinya melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien

adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa

yang terbaik untuk klien memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak

klien (Mubarak, 2012).

5. Sebagai Manajer Kasus (Case Manager) Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat

mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai

dengan beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.


6. Sebagai Kolaborator Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara

bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan

lain-lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses penyembuhan klien Tindakan

kolaborasi atau kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang lain

pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting untuk

merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2012).

7. Sebagai Perencana Tindakan Lanjut (Discharge Planner) Perencanaan pulang dapat

diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan di suatu instansi kesehatan atau

rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada klien yang sudah mengalami

perbaikan kondisi kesehatan.

8. Sebagai Pengidentifikasi Masalah Kesehatan (Case Finder) Melaksanakan monitoring

terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat yang menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul

serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-

pertemuan, observasi dan pengumpulan data.

9. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services) Peran perawat sebagai

koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan,

karena klien menerima pelayanan dari banyak profesional (Mubarak, 2012).

10. Pembawa Perubahan atau Pembaharu dan Pemimpin (Change Agent and Leader)

Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan. Dengan

menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan,


melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan

perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2012).

11. Pengidentifikasi Dan Pemberi Pelayanan Komunitas (Community Care Provider and

Researcher) Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada

masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi masalah

kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan pencarian atau

pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari peran

perawat komunitas.

2.3 Pemecahan Masalah Kesehatan Keperawatan Komunitas

2.3.1 Model pendekatan

Proses keperawatan merupakan sebuah metode yang diterapkan dalam praktek

keperawatan. Ia juga merupakan sebuah konsep dengan pendekatan problem solving

yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal untuk memenuhi

kebutuhan klien/keluarganya. Seiring berkembangnya waktu, proses keperawatan telah

dianggap sebagai dasar hukum praktek keperawatan dan telah digunakan sebagai

kerangka konsep kurikulum keperawatan.

2.3.2 Metode Pendekatan

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metode yang

digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah di dalam bidang

keperawatan. Asuhan keperawatan komunitas merupakan pusat dari segala tindakan

keperawatan dari praktek keperawatan dan merupakan aplikasi dari segala tindakan dan

kerangka kerja dari referensi, konsep dan teori keperawatan komunitas. Fokus dari proses

asuhan keperawatan komunitas yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


secara optimal. Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan

yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinyu, dan berkesinambungan dalam

rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat

melalui langkahlangkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi

keperawatan (Wahyudi, 2010).

Pelayanan dalam asuhan keperawatan komunitas sifatnya berkelanjutan dengan

pendekatan peoses keperawatan sebagai pedoman dalam upaya menyelesaikan masalah

kesehatan komunitas. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, analisa dan

diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Nurhayati, 2011).

Pelayanan dalam asuhan keperawatan komunitas sifatnya berkelanjutan dengan

pendekatan peoses keperawatan sebagai pedoman dalam upaya menyelesaikan masalah

kesehatan komunitas. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, analisa dan

diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Nurhayati, 2011).

1. Pengkajian

Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor (positif dan negatif)

yang berhubungan dengan kesehatan dalam rangka membangun strategi untuk

promosi kesehatan. Pengkajian Tahap-tahap proses keperawatan komunitas sama

dengan tahap-tahap proses keperawatan pada umumnya, yaitu dimulai dari tahap

pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perawat

berupaya untuk merespon dan memenuhi kebutuhan komunitas. Komunitas adalah

klien. terdiri atas data inti komunitas, data subsistem komunitas, dan data persepsi

(Riasmini, et al 2017).
a. Pengkajian

Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor (positif dan

negatif) yang berhubungan dengan kesehatan dalam rangka membangun strategi

untuk promosi kesehatan. Pengkajian Tahap-tahap proses keperawatan komunitas

sama dengan tahap-tahap proses keperawatan pada umumnya, yaitu dimulai dari

tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Perawat berupaya untuk merespon dan memenuhi kebutuhan komunitas.

Komunitas adalah klien. terdiri atas data inti komunitas, data subsistem

komunitas, dan data persepsi (Riasmini, et al 2017).

1) Data Inti Komunitas

Data inti komunitas yang dikaji terdiri atas sejarah/riwayat yang meliputi

riwayat daerah dan perubahan daerah. Demografi meliputi usia, karakteristik

jenis kelamin, distribusi ras dan distribusi etnis. Tipe keluarga meliputi

keluarga/bukan keluarga dan kelompok. Status perkawinan meliputi kawin,

janda/duda, single. Statistic vital meliputi kelahiran, kematian kelompok usia

dan penyebab kematian. Serta nilai-nilai, keyakinan, dan agama.

2) Data Subsistem Komunitas

Data subsistem yang dikaji dalam komunitas meliputi :

 Lingkungan fisik Pengkajian lingkungan fisik sama seperti pemeriksaan

fisik yang penting bagi pasien individu, begitu juga pemeriksaan fisik di

lingkungan hidup masyarakat.

 Pelayanan Kesehatan dan Sosial Bedakan antara fasilitas di lokasi

masyarakat dan diluar lokasi. Rumah sakit meliputi jumlah tempat tidur,
kepegawaian, anggaran, puskesmas, klinik, atau pos kesehatan, layanan

kesehatan masyarakat, klinik swasta, apotik, klinik gigi, dan jasa lainnya.

Tanda obat atau penyalahgunaan zat, alkoholisme. Pelayanan sosial

meliputi penyuluhan dan dukungan, pakaian, makanan, tempat tinggal, dan

kebutuhan khusus, serta pasar dan pertokoan.

 Ekonomi Pengkajian ekonomi meliputi karakteristik rata-rata keuangan

pendapatan rumah tangga, persentase rumah tangga yang hidup dalam

kemiskinan kurang dari 100 Birr per bulan. Karakteristik angkatan kerja,

status pekerjaan populasi umum lebih besar dari 18 tahun. Kategori

pekerjaan dan persentase orang yang dipekerjakan oleh pemerintah, petani,

terampil, tidak terampil, professional, jenis bisnis/industri.

 Transportasi dan Keamanan Pengkajian transportasi dan keamanan

meliputi polisi, sanitasi (sumber air, pembuangan limbah padat, limbah dan

kualitas udara) dan layanan pemadam kebakaran. Sarana utama angkutan;

berjalan, bagal, taksi, bus, kereta api, mobil pribadi, dan layanan udara.

Frekuensi dan keterjangkauan masyarakat/transportasi pribadi, dan standar

jalan.

 Politik dan Pemerintahan Pengkajian politik dan pemerintahan meliputi

kebele, asosiasi petani, aliansi bisnis, kelompok religius, asosiasi pemuda

dan wanita, asosiasi etika, aktivisme politik, dan lain-lain, menggambarkan

tujuan dan aktivitas asosiasi

 Komunikasi Pengkajian komunikasi terdiri atas formal dan informal.

Komunikasi formal meliputi surat kabar, radio, televise, telepon,internet,


dan hotline. Komunikasi informal meliputi papan pengumuman, poster,

brosur, pengeras suara dari masjid, dll

 Pendidikan Pengkajian pendidikan meliputi jenis sekolah, perguruan tinggi

dan universitas. Catatan bahasa yang digunakan, nilai, mata kuliah yang

ditawarkan, persentase petugas (laki-laki, perempuan), kecukupan,

aksesibilitas, dan penerimaan pendidikan. Jumlah rata-rata tahun yang

diselesaikan oleh orang-orang di sekolah.

 Rekreasi Pengkajian rekreasi meliputi fasilitas seperti stadion, area

rekreasi, lapangan bola voli, taman bermain, area piknik, museum,

musik/tarian, teater/bioskop.

3) Data Persepsi

a. Data persepsi yang perlu dikaji yaitu :

 Persepsi masyarakat mengenai tempat tinggal yaitu bagaimana perasaan

masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat yang dirasakan di lingkungan

tempat tinggal mereka, apa yang menjadi kekuatan mereka, permasalahan,

ditanyakan pada masyarakat dalam kelompok berbeda misalnya lansia,

remaja, pekerja, professional, ibu rumah tangga, dll.

 Persepsi perawat berupa pertanyaan umum tentang kondisi kesehatan dari

masyarakat apa yang menjadi kekuatan, apa masalahnya atau potensial

masalah yang dapat diidentifikasi.

b. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan Komunitas

Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisis seberapa besar

stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul
dalam masyarakat tersebut. Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan

diagnosa atau masalah keperawatan komunitas. Diagnosa keperawatan

komunitas terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan

lingkungan yang dapat bersifat actual ancaman, dan potensial.

c. Perencanaan Keperawatan Komunitas

Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang

cocok dengan kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai dengan

prioritas (penapisan masalah), penetapan tujuan dan sasaran, menetapkan

strategi intervensi dan rencana evaluasi (Nurhayati, 2011). Perencanaan yang

disusun dalam keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada promosi

kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan manajemen

krisis. Terdapat empat langkah dalam menyusun perencanaan keperawatan

kesehatan komunitas menurut Riasmini et, al (2017) yaitu:

 Menetapkan prioritas Penetapan prioritas masalah perlu melibatkan

masyarakat dalam suatu pertemuan musyawarah masyarakat. Masyarakat

akan memprioritaskan masalah yang ada dengan bimbingan atau arahan

perawat kesehatan komunitas. Perawat dalam menentukan prioritas

masalah perlu memperhatikan enam kriteria, yaitu kesadaran masyarakat

akan masalah, motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah,

kemampuan perawat dalam memengaruhi penyelesaian masalah,

ketersediaan pihak terkait terhadap solusi masalah, beratnya konsekuensi

jika masalah tidak terselesaikan, memperepat penyelesaian masalah dengan

resolusi yang dapat dicapai.


 Menetapkan sasaran (goal) Setelah menetapkan prioritas masalah

kesehatan, langkah selanjutnya adalah menetapkan sasaran. Sasaran

merupakan hasil yang diharapkan. Dalam pelayanan kesehatan sasaran

merupakan pernyataan situasi kedepan, kondisi atau status jangka panjang

dan belum bisa diukur. Contoh dari penulisan sasaran yaitu meningkatkan

cakupan imunisasi pada bayi, memperbaiki komunikasi antara orang tua

dan guru, meningkatkan proporsi individu yang memiliki tekanan darah,

serta menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler.

 Menetapkan tujuan (objective) Tujuan adalah pernyataan hasil yang

diharapkan dan dapat diukur, dibatasi waktu berorientasi pada kegiatan.

Karakteristik dalam penulisan tujuan yaitu menggunakan kata kerja,

menggambarkan tingkah laku akhir, kualitas penampilan, kuantitas

penampilan, cara mengukur penampilan, berhubungan dengan sasaran,

adanya batasan waktu.

 Menetapkan rencana intervensi Dalam menetapkan rencana intervensi

keperawatan kesehatan komunitas maka yang perlu diperhatikan adalah hal

apa yang akan dilaksanakan, waktu pelaksanaan, jumlah, target atau

sasaran, tempat atau lokasi. Adapun hal yang perlu diperhatikan saat

menetapkan rencana intervensi meliputi program pemerintah terkait dengan

masalah kesehatan yang ada, kondisi atau situasi yang ada, sumber daya

yang ada di dalam dan di luar komunitas yang dapat dimanfaatkan,

program yang sudah pernah dijalankan, menekankan pada pemberdayaan


masyarakat, penggunaan teknologi tepat guna, mengedepankan upaya

promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

d. Pelaksanaan (Implementasi) keperawatan komunitas

Implementasi merupakan tahap kegiatan selanjutnya setelah perencanaan

kegiatan keperawatan komunitas dalam proses keperawatan komunitas. Hal

yang sangat penting dalam implementasi keperawatan kesehatan komunitas

adalah melakukan berbagai tindakan yang berupa promosi kesehatan,

memelihara kesehatan/mengatasi kondisi tidak sehat, mencegah penyakit dan

dampak pemulihan. Program kesehatan masyarakat yang telah ditetapkan

pada tahap perencanaan. (Riasmini et al, 2017).

e. Evaluasi keperawatan komunitas

Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang

diharapkan. Evaluasi terdiri dari tiga unsur yaitu evaluasi struktur, evaluasi

proses, dan evaluasi hasil. Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi,

menginterpretasi data sesuai dengan kriteria evaluasi, menggunakan

penemuan dari evaluasi untuk membuat keputusan dalam memberikan asuhan

keperawatan (Nurhayati, 2011).


BAB III

TINJAUAN LAPANGAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi Desa Talulobutu

Pada umumnya nama suatu desa memiliki latar belakang sejarah terdiri sebagai simbol

yang sangat melekat pada masyarakat desa yang dimaksud,demikian pula dengan desa talulobutu

selatan kec.tapa kab.bone bolango. Desa talulobutu selatan adalah desa mekaran dari desa

talulobutu yang berada di wilayah kecamatan tapa.pada tanggal 15 april tahun 2007 sebagian

masyarakat desa talulobutu yang berada di dusun iii (tiga ) melakukan pertemuan untuk

memekarkan desa,dari pertemuan tersebut menyepakati terbentuknya suatu desa yang diberi

nama desa talulobutu selatan dan menyetujui pembentukan panitia pemekaran untuk membuat

proposal yang ditujukan kepada pemerintah bone bolango.

Setelah di pelajari proposal pemekaran desa oleh pemerintah daerah kabupaten bone

bolango tersebut maka berdasarkan ketentuan undang-undang otonomi daerah,maka disetujui

oleh bupati dan telah di paripurnakan oleh dprd bone bolango sebagai desa definitif,perda no: 19

tahun 2007 tentang pembentukan desa dan kecamatan dengan kepala desa bapak sofyan pou.

Desa talulobutu selatan terbagi atas tiga dusun yaitu,dusun satu (molowahu),dusun dua

(tunggulo),dusun tiga (upo). Kepala desa talubolutu selatan saat ini adalah bpk.mahdi jusuf

periode 2020-2025.

Batas-batas wilayah desa tolulobutu selatan adalah sebagai berikut:

Batas Desa/kelurahan Kecamatan


Sebelah utara Talulobutu Tapa
Sebelah selatan Tinelo ayula Bulango selatan
Sebelah timur Popodu Bulango timur
Sebelah barat Pilohayanga Telaga
3.2 Struktur dan fungsi keluarga
a. Status Keluarga
Tabel 3.2.1 Distrisbusi Penduduk Berdasarkan Status Keluarga

No. Status Keluarga Jumlah Presentase


1. Kepala Keluarga 194 30,6 %
2. Anggota Keluarga 440 69,4%
Total 634 100 %
(Sumber: Data Primer 2021)
Tabel 3.2.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk yang terkaji di Desa

Talulobutu Selatan sebanyak 194 Kepala Keluarga (30,6%) dengan jumlah Anggota

Keluarga sebanyak 440 (69,4%).

b. Jenis kelamin
Tabel 3.2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Jumlah Presentase


1. Laki-laki 299 47,2 %
2. Perempuan 335 52,8 %
Total 634 100 %
(Sumbe : Data Primer 2021)
Tabel 3.2.2 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis

kelamin laki-laki berjumlah 299 (47,2 %) dan perempuan 335 (52,8 %).

c. Umur
Tabel 3.2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Presentase


.
1. Bayi (1 – 12 bulan) 12 1,9 %
2. Balita (1 – 5 tahun) 48 7,6 %
3. Kanak-kanak (6 – 11 tahun) 72 11, 4 %
4. Remaja awal (12-16 tahun) 59 9, 3 %
5. Remaja akhir (17 – 25 tahun) 103 16, 2 %
6. Dewasa awal (26 – 35 tahun) 90 14,2 %
7. Dewasa akhir (36 – 45 tahun) 99 15, 6 %
8. Lansia awal (46 – 55 tahun) 66 10, 4 %
9. Lansia akhir (56 – 64 tahun) 47 7, 4 %
10. Manula (≥ 65 tahun) 38 6,0 %
Total 634 100 %
(Sumber : Data Primer 2021)
Tabel 3.2.2 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan umur

penduduk di desa Talulobutu Selatan, bayi berjumlah 12 (1,9 %) balita berjumlah 48

(7,6 %), kanak-kanak berjumlah 72 (11, 4 %) remaja awal berjumlah 59 (9, 3 %) remaja

akhir berjumlah 103 (16, 2 %) dewasa awal berjumlah 90 (14,2 %) deawasa akhir

berjumlah 99 (15, 6 %), lansia awal berjumlah 66 (10, 4 %) lansia akhir berjumlah 47

(7, 4 %)dan manula berjumlah 38 (6,0 %).

d. Agama
Tabel 3.2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah Presentase


1. Islam 634 100 %

Total 634 100 %


(Sumber : Data Primer 2021)
Tabel 3.2.4 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan agama

yang di anut oleh masyarakat di desa Talulobutu Selatan yakni menganut agama islam

sebenyak 634 jiwa (100 %).

e. Pendidikan
Tabel 3.2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat pendidikan Jumlah Presentase


1. Belum sekolah 8 1.3 %
2. Tidak sekolah 38 6.0 %
3. Paud 8 1.3 %
4. Tk 27 4.3 %
5. Sd 160 25.2 %
6. Smp 89 14.0 %
7. Sma 203 32.0 %
8. D3 11 1.7 %
9. S1 84 13.2 %
10 S2 5 0.8 %
11. S3 1 0.2 %
Total 634 100 %
(Sumber: Data Primer 2021)
Tabel 3.2.5 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

pendidikan masyarakat di desa Talulobutu Selatan yang belum sekolah 8 (1.3%), tidak

sekolah sebanyak 38 orang (6.0%), paud 8 orang (1.3%), tk 27 orang (4.3 %) , sd 160

orang (25.2 %), smp 89 orang (14.0 %), sma 203 orang (32.0 %), d3 11 orang (1.7 %),

s1 84 orang (13.2 %), dan s2 5 orang (0.8 %), s3 ada 1 orang (0.2 %) .

f. Pekerjaan
Tabel 3.2.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Presentase
1. Belum bekerja 31 4.9 %
2. Tidak bekerja 251 39.6 %
3. Pns 29 4.6 %
4. Honorer 48 7.6%
5. Wiraswasta/pedagang 51 8.0%
6. Pegawai swasta 41 6.5%
7. Petani 28 4.4%
8. Irt 115 18.1%
9. Buruh 14 2.2%
10 Sopir 11 1.7%
11. Tukang 8 1.3%
12. Tni 1 0.2%
13. Polri 2 0.3%
14. Lain-lain 4 0.6%
Total 634 100 %
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.2.6 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

pekerjaan masyarakat yang belum bekerja 31 orang (4.9%), tidak bekerja sebenyak 251

orang (39.6 %), pns berjumlah 29 orang (4.6 %), honorer sebenyak 48 orang (7.6%),

wiraswasta/pedagang ada 51 orang (8.0%), pegawai swasta 41 orang (6.5%), petani ada

28 orang (4.4%), irt 115 orang (18.1%), buruh 14 (2.2%), sopir 11 orang (1.7%), tukang

ada 8 orang (1.3%), tni ada 1 orang (0.2%), polri ada 2 orang (0.3%), lain-lain ada 4

orang (0.6).
g. Dusun
Tabel 3.2.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Dusun

No. Nama dusun Jumlah Presentase


1. Dusun 1 194 30.6%
2. Dusun 2 154 24.3%
3. Dusun 3 286 45.1%
4. Total 634 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.2.7 diatas menunjukkan bahwa distribusi dusun di desa talulobutu selatan

yaitu dusun 1 ada 194 jiwa (30.6%), dusun 2 ada 154 jiwa (24.3%), dusun 3 ada 286 jiwa

(45.1%).

h. Tipe Keluarga
Tabel 3.2.8 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tipe Keluarga

No. Pekerjaan Jumlah Presentase


1. Nuclear family 105 54.1%
2. Extended family 7 3.6%
3. Diad family 18 9.3%
4. Single parent family 64 33.0%
5. Total 194 100.0%
(Sumber, Data Primer 2021)

Tabel 3.2.8 diatas menunjukkan bahwa distribusi tipe keluarga yaitu nuclear

family ada 105 keluarga (54.1%), extended family ada 7 keluarga (3.6%), diad family ada

18 keluarga (9.3%), single parent family ada 64 keluarga (33.0%).

3.3 Nutrisi
a. Cara Penyajian Makanan
Tabel 3.3.1 Cara Penyajian Makanan

No. Cara penyajian makanan Jumlah Presentase

1. Terbuka 9 4.6%
2. Kadang tertutup 1 .5%
3. Tertutup 184 94.8%
Total 194 100
(Sumber : Data Primer 2021)
Tabel 3.3.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan cara

penyajian makanan menunjukkan bahwa distribusi terbanyak yaitu tertutup 184 (94,8%)

dan distribusi terendah yaitu terbuka 9 (4.6%).

b. Kebiasaan Dalam Mengelola Air Minum

Tabel 3.3.2 Kebiasaan Dalam Mengelola Air Minum


No. Kebiasaan Dalam Mengelola Air Jumlah Presentase
Minum
1. Kadang dimasak 5 2.6%
2. Tidak dimasak 4 2.1%
3. Dimasak 120 61.9%
4. Lain-lain 65 33.5%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.3.2 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

kebiasaan mengelola air minum menunjukkan bahwa distribusi terbanyak yaitu dimasak

sebanyak 120 (61.9%) keluarga, lainnya seperti depot sebanyak 65 (33.5%) keluarga,

kadang dimasak sebanyak 5 (2.6%) keluarga, dan distribusi terendah yaitu tidak dimasak

sebanyak 4 (2.1%) keluarga.

c. Kebiasaan keluarga dalam mengelola makanan


Tabel 3.3.3 Kebiasaan Keluarga Dalam Mengelola Makanan

No Kebiasaan Dalam Mengelola Makanan Jumlah Presentase


.
1. Tidak dicuci 1 0.5%
2. Di potong lalu dicuci 32 16.5%
3. Di cuci lalu di potong 121 62.4%
4. Lain-lain 40 20.6%
Total 194 100%
(sumber : data primer 2021)
Tabel 3.3.3 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

kebiasaan mengelola makanan menunjukkan bahwa distribusi terbanyak yaitu dicuci lalu

dipotong sebanyak 121(62,4%) keluarga, dipotong lalu dicuci sebanyak 32 (16.5%)

keluarga, untuk lain-lain seperti membeli makanan diluar sebanyak 40(20.6%) keluarga,

dan distribusi terendah yaitu tidak dicuci sebanyak 1 (0.5%) keluarga.

d. Makanan Yang Disajikan


Tabel 3.3.4 Makanan Yang Disajikan

No. Makanan yang disajikan Jumlah Presentase


1. Ya 170 87.6%
2. Tidak 24 12.4%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.3.4 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan makanan

yang disajikan menunjukkan bahwa distribusi terbanyak yang menyajikan makanan gizi

seimbang sebanyak 170 (87.6%) keluarga dan distribusi terendah yang menajikan

makanan kurang dari 5 sempurna sebanyak 24 (12.4%) keluarga.

3.4 Istirahat Dan Tidur


a. Kebiasaan Tidur Dalam Keluarga
Tabel 3.4.1 Kebiasaan Tidur Dalam Keluarga

No. Kebiasaan tidur dalam keluarga Jumlah Presentase


1. Pagi 2 1.0%
2. Siang 5 2.6%
3. Malam 32 16.5%
4. Siang dan malam 155 79.9%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.4.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

kebiasaan tidur menunjukkan bahwa distribusi terbanyak yaitu siang dan malam 155

(79.9%) dan distribusi terendah yaitu pagi sebanyak 2 (1.0%) keluarga.


3.5 Aktivitas Dan Olahraga
1. Kebiasaan Senang Olahraga Dalam Keluarga
Tabel 3.5.1 Kebiasaan Senang Olahraga Dalam Keluarga

No. Kebiasaan senang olahraga dalam Jumlah Presentase


keluarga
1. Ya 108 55.7%
2. Tidak 86 44.3%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.5.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan senang

olahraga menunjukkan bahwa distribusi terbanyak ya 108 (55,7%) dan distribusi terendah

yaitu tidak sebanyak 86 (44.3%) keluarga.

2. Semua anggota keluarga mengikuti


Tabel 3.5.2 Anggota Keluarga Mengikuti

No. Semua anggota keluarga mengikuti Jumlah Presentase


1. Ya 79 40.7%
2. Tidak 114 58.8%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.5.2 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

kebiasaan keluarga olahraga menunjukkan bahwa distribusi terbanyak tidak 114 (58.8%)

dan distribusi terendah yaitu ya sebanyak 79 (40.7%) keluarga.

3.6 Ekonomi
1. Sarana Ekonomi Dalam Keluarga
Tabel 3.6.1 Sarana Ekonomi Dalam Keluarga

No Sarana ekonomi dalam keluarga Jumlah Presentase


.
1. Pasar 177 91.2%
2. Uud/kud 8 4.1%
3. Bank 5 2.6%
4. Perusahaan/industri 4 2.1%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.6.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan sarana

ekonomi dalam keluarga menunjukkan bahwa distribusi terbanyak pasar 177 (91.2%) dan

distribusi terendah yaitu perusahaan/industri sebanyak 4 (2.1%) keluarga.

2. Penghasilan Rata-Rata Dalam Keluarga


Tabel 3.6.2 Penghasilan Rata-Rata Dalam Keluarga

No Penghasilan rata-rata dalam keluarga Jumlah Presentase


.
1. <500 ribu 61 31.4%
2. 500 ribu - 1 juta 65 33.5%
3. > 1 juta 68 35.1%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.6.2 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

penghasilan rata-rata dalam keluarga menunjukkan bahwa distribusi terbanyak >1 juta

sebanyak 68 (35.1%) keluarga dan distribusi terendah yaitu < rp. 500.000 sebanyak 61

(31.4%) keluarga.

3. Tabungan Kesehatan Dalam Keluarga


Tabel 3.6.3 Tabungan Kesehatan Dalam Keluarga

No Tabungan kesehatan dalam keluarga Jumlah Presentase


.
1. Ya 111 57.2%
2. Tidak 83 42.8%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)
Tabel 3.6.3 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan tabungan

kesehatan dalam keluarga menunjukkan bahwa distribusi terbanyak ya sebanyak 111

(57.2%) keluarga dan distribusi terendah yaitu tidak sebanyak 83 (42.8%) keluarga.

4. Jaminan Kesehatan Dalam Keluarga


Tabel 3.6.4 Jaminan Kesehatan Dalam Keluarga

No Jaminan kesehatan dalam keluarga Jumlah Presentase


.
1. Askes/ bpjs 175 90.2%
2. Jps 3 1.6%
3. Tidak ada 11 5.7%
4. Lain-lain 5 2.6%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.6.4 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

berdasarkan jaminan kesehatan dalam keluarga menunjukkan bahwa distribusi terbanyak

askes/bpjs 175(90.2%) dan distribusi terendah yaitu jps sebanyak 3 (1.6%) keluarga dan

lain-lain seperti kis sebanyak 5 (2.6%) keluarga.

5. Penghasilan Keluarga Dapat Mencukupi Biaya Hidup


Tabel 3.6.5 Penghasilan Keluarga Dapat Mencukupi Biaya Hidup

No Penghasilan keluarga dapat mencukupi biaya Jumlah Presentase


. hidup
1. Ya 188 96.9 %
2. Tidak ada 6 3.1 %
Total 194 100 %
(Sumber : Data Primer 2021)
Tabel 3.6.5 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

berdasarkan kecukupan penghasilan dalam keluarga menunjukkan bahwa distribusi

terbanyak ya 186(96.9%) dan distribusi terendah yaitu tidak sebanyak 6 (3.1%) keluarga.

3.7 Sosial
a. Hubungan Keluarga
Tabel 3.7.1 Hubungan Keluarga

No Hubungan keluarga Jumlah Presentase


.
1. Dekat 191 98.5 %
2. Kurang dekat 1 0.5 %
3. Lain-lain 2 1.0 %
Total 194 100 %
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.7.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

hubungan antar keluarga didapatkan hubungan keluarga dekat sebanyak 191 (98.5%)

responden.

b. Keterlibatan Keluarga Di Masyarakat


Tabel 3.7.2 Keterlibatan Keluarga Di Masyarakat

No. Keterlibatan keluarga di masyarakat Jumlah Presentase


1. Ya 107 55.2%
2. Tidak 87 44.8%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.7.2 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan anggota

keluarga yang aktif dalam kegiatan masyarakat sebanyak 107 (55.2%) responden

sedangkan yang tidak sebanyak 87 (44.8%) responden.

3.8 Pendidikan
a. Pendidikan Non-Formal
Tabel 3.8.1

No. Pendidikan non-formal Jumlah Presentase


1. Ya 13 6.7%
2. Tidak 181 93.3%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

non-formal didapatkan yang mengikuti pendidikan non-formal sebanyak 13 responden

(6.7%) sedangkan yang tidak mengikuti pendidikan non-formal 181 responden (93.3%).

b. Keluarga Yang Tidak Bisa Membaca


Tabel 3.8.2 Keluarga Yang Tidak Bisa Membaca

No. Keluarga yang tidak bisa membaca Jumlah Presentase


1. Ya 25 12.9%
2. Tidak 169 87.1%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan keluarga yang

tidak bisa membaca didapatkan 25 responden (12.9%).

c. Keterampilan Khusus
Tabel 3.8.3 Keterampilan Khusus

No. Keterampilan khusus Jumlah Presentase


1. Ya 7 3.6%
2. Tidak 187 96.4%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan keluarga yang

memiliki keterampilan khusus sebanyak 7 responden (3.6%).

d. Pandangan Keluarga Terhadap Pendidikan


Tabel 3.8.4 Pandangan Keluarga Terhadap Pendidikan

No. Pandangan keluarga terhadap pendidikan Jumlah Presentase


1. Positif 192 99%
2. Negatif 1 0.5%
3. Lain-lain 1 0.5%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan pandangan

keluarga terhadap pendidikan sebanyak 192 responden dengan pandangan positif

terhadap pendidikan (99.0%).

e. Sarana Pendidikan
Tabel 3.8.5 Sarana Pendidikan

No. Sarana pendidikan Jumlah Presentase


1. Ada 162 83.5%
2. Tidak ada 32 16.5%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan adanya sarana

pendidikan dalam radius 10 km dari rumah didapatkan 162 (83.5%) keluarga yang

rumahnya dalam radius 10 km dengan sarana pendidikan sedangkan yang tidak sebanyak

32 (16.5%) keluarga.

f. Program Kesehatan Disekolah


Tabel 3.8.6 Program Kesehatan Disekolah

No. Program kesehatan disekolah Jumlah Presentase


1. Ya 181 93.3%
2. Tidak 13 6.7%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan program

kesehatan disekolah didapatkan 181 responden (93.3%) yang mengatakan terdapat

program kesehatan di sekolah dan ada 13 responden (6.7%) yang mengatakan tidak

terdapat program kesehatan disekolah.

3.9 Psikologis
a. Pola Komunikasi
1. Pola Komunikasi
Tabel 3.9.1 Pola Komunikasi

No. Pola komunikasi Jumlah Presentase


1. Terbuka 180 92.8%
2. Tertutup 14 7.2%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.9.1 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan pola

komunikasi dalam keluarga didapatkan 180 (92.8%) orang dengan pola komunikasi

terbuka dan 14 (7.2%) orang dengan pola komunikasi tertutup.

2. Bahasa Yang Digunakan


Tabel 3.9.2 Bahasa Yang Digunakan

No. Bahasa yang digunakan Jumlah Presentase


1. Bahasa daerah 36 18.6%
2. Bahasa indonesia 149 76.8%
3. Lain-lain 9 4.6%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan bahasa yang

digunakan dalam berkomunikasi dominan menggunakan bahasa indonesia sebanyak 149

(76.8%) orang diikuti bahasa daerah 36 (18.6%) orang.

b. Pola Pertahanan
1. Penanggulangan Masalah Dalam Keluarga
Tabel 3.9.3 Penanggulangan Masalah Dalam Keluarga
No. Penanggulangan masalah dalam keluarga Jumlah Presentase
1. Mandiri 37 19.1
2. Bersama-sama 147 75.8
3. Minta bantuan 10 5.2
Total 194 100.0
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel 3.9.3 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk penanggulangan

masalah dalam keluarga didapatkan 147 (75.8%) orang penanggulangan masalah secara

bersama, diikuti 37 (19.1%) orang penanggulangan masalah secara mandiri serta

penanggulangan masalah dengan minta bantuan didapatkan 10 (5.2%) orang.

2. Respon Keluarga Bila Salah Satu Anggota Keluarga Bermasalah

Tabel 3.9.4 Respon Keluarga Bila Anggota Keluarga Bermasalah


No. Bagaimana respon keluarga bila salah satu Jumlah Presentase
anggota keluarga bermasalah
1. Mencari jalan keluar 190 97.9%
2. Acu tak acu 4 2.1%
Total 194 100%
(Sumber : Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan respon

keluarga bila salah satu anggota keluarga bermasalah dominan dengan membantu

mencari jalan keluar yakni 268 (97.45%)

3.10 Spritual
Tabel 3.10.1 Spritual
No. Spritual Jumlah Presentase
1. Ya 194 100%
Total 194 100
(Sumber : Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan anggota

keluarga yang taat menjalankan ibadah didapatkan 194 (100%) orang taat menjalankan

ibadah.

3.11 Faktor Lingkungan


a. Perumahan
1. Status Kepemilikan Rumah

Tabel 3.11.1 Status Kepemilikan Rumah


No. Status kepemilikan rumah Jumlah Presentase
1. Milik sendiri 150 77.3%
2 Kontrakan 2 1.0%
3 Menumpang 7 3.6%
4 Lain-lain 33 17.0%
5 Asrama 2 1.0%
Total 194 100%
(Sumber, Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan status

kepemilikan rumah terbanyak yaitu kepemilikan rumah milik sendiri sebanyak 150

(77.3%), %), lain-lain 33 (17.0%), dan yang paling sedikit yaitu asrama 2 (1.0%).

2. Jenis Rumah
Tabel 3.11.2 Jenis Rumah

No. Jenis rumah Jumlah Presentase


1. Petak 5 2.6%
2 Tersendiri 189 97.4%
3 Total 194 100%
(Sumber, Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan jenis rumah,

yang terbanyak yaitu dengan jenis rumah tersendiri sebanyak 189 (97.4%) yang terendah

adalah jenis rumah petak sebanyak 5 (2.6%).


3. Batas Ruangan
Tabel 3.11.3 Status Kepemilikan Rumah

No. Status kepemilikan rumah Jumlah Presentase


1. Ya 189 97.4%
2 Tidak 5 2.6%
3 Total 194 100%
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel 3.11.3 diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan batas

tiap ruangan didapatkan distribusi terbanyak adalah ya dengan 189 keluarga (97.4%) dan

terendah adalah tidak 5 keluarga (2.6%) .

4. Jumlah Kamar
Tabel 3.11.4 Jumlah Kamar

No. Jumlah kamar Jumlah Presentase


1. < 3 kamar 57 29.4%
2 > 3 kamar 137 70.6%
Total 194 100%
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan jumlah

kamar yaitu yang terdistribusi terbanyak adalah >3 kamar dengan 137 kamar (70.6%),

dan terendah adalah <3 kamr dengan 57 kamar (29.4%)

5. Jenis Bangunan
Tabel 3.11.5 Jenis Bangunan

No. Jenis bangunan Jumlah Presentase


1. Permanen 186 95.9%
2 Non-permanen 1 0.5%
3 Semi permanen 7 3.6%
Total 194 100%
(Sumber Data Primer, 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan jenis

bangunan yaitu yang distribusi terbanyak adalah permanen 186 bangunan (95.9%), dan

yang terenfah adalah non-permanen dengan 1 bangunan (0.5%)

6. Status Rumah
Tabel 3.11.6 Status Rumah

No. Status rumah Jumlah Presentase


1. Sewa bulanan 1 0.5
2 Kontrakan 8 4.1
3 Milik sendiri 152 78.4
4 Lain-lain 33 17.0
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan status rumah

yaitu yang distribusi terbanyak adalah milik sendiri 152 rumah(78.4%), lain-lain

sebanyak 33 rumah (17.0%) dan terendah adalah sewa bulanan 1 rumah (0.5%).

7. Atap Rumah
Tabel 3..11.7 Atap Rumah

No. Atap rumah Jumlah Presentase


1. Sirap 6 3.1
2 Seng 177 91.2
3 Genteng 10 5.2
4 Lain-lain 1 .5
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan atap rumah

yaitu yang distribusi terbanyak adalah seng dengan 117 rumah (91.2%), dan yang

terndah adalah lain-lain (atap beton) dengan 1 rumah (0.5%).

8. Dinding Rumah
3.11.8 Dinding Rumah

No. Dinding rumah Jumlah Presentase


1. Tembok penuh 181 93.3
2 Papan kayu 2 1.0
3 1/2 tembok 9 4.6
4 Lain-lain 2 1.0
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penrumahan berdasarkan dinding

rumah yaitu yang distribusi terbanyak adalah tembok penuh dengan 181 rumah (93.3%),

lain lain (gipsun) 2 rumah (1.0%) dan yang terendah papan kayu sebanyak 2 rumah

(1.0%).

9. Ventilasi Rumah
Tabel 3.11.9 Ventilasi

No. Ventilasi rumah Jumlah Presentase


1. Ya 187 96.4
2 Tidak 7 3.6
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan ventilasi

rumah yaitu yang distribusi terbanyak adalah ya dengan 187 rumah (96.4%), dan yang

terndah adalah tidak dengan 7 rumah (3.6%).

10. Luas Ventilasi


Tabel 3.11.10 Luas Ventilasi

No. Luas ventilasi Jumlah Presentase


1. < 20 % 144 74.2
2 > 20 % 50 25.8
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan luas ventilasi

yaitu yang distribusi terbanyak adalah <20% dengan 144 rumah (74.2%), dan yang

terendah adalah >20% dengan 50 rumah (25.8%).

11. Jendela Rumah


Tabel 3.11.11 Jendela Rumah

No. Jendela rumah Jumlah Presentase


1. Ya 193 99.5
2 Tidak 1 .5
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan jendela

rumah yaitu yang distribusi terbanyak adalah ya dengan 193 rumah (99.5%), dan yang

terendah adalah tidak dengan 1 rumah (0.5%).

12. Jendela Dibuka Tiap Hari


Tabel 3.11.12 Jendela Rumah

No. Jendela rumah Jumlah Presentase


1. Ya 191 98.5
2 Tidak 3 1.5
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan jendela

dibuka tiap hari yaitu yang distribusi terbanyak adalah ya dengan 191 rumah (98.5%),

dan yang terendah adalah tidak dengan 3 rumah (1.5%).

13. Luas Jendela


Tabel 3.11.13 Luas Jendela

No. Luas jendela Jumlah Presentase


1. <20% 150 77.3
2 >20% 44 22.7
3 Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan luas jendela

yaitu yang distribusi terbanyak adalah <20% dengan 150 rumah (77.3%), dan yang

terendah adalah >20% dengan 44 rumah (22.7%)

14. Pencahayaan Rumah


Tabel 3.11.14 Pencahayan Rumah

No. Pencahayaan rumah Jumlah Presentase


1. Baik 177 91.2
2 Kurang 1 .5
3 Cukup 16 8.2
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan pencahayaan

rumah yaitu yang ditribusi terbanyak adalah dengan pencahayaan baik dengan 177

rumah (91.2%), dan yang terendah adalah dengan pencahayaan cukup dengan 1 rumah

(0.5%).

15. Penerangan
Tabel 3.11.15 Penerangan

No. Penerangan Jumlah Presentase


1. Listrik 194 100%
Total 194 100%
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan penerangan

di didesa talulobutu selatan 100% penduduk menggunakan listrik.

16. Lantai
Tabel 3.11.16 Lantai

No. Lantai Jumlah Presentase


1. Papan 2 1.0
2 Plester 85 43.8
3 Ubin 107 55.2
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan lantai

didapatkan yang terbanyak yaitu menggunakan ubin dengan 107 rumah (55.2%) dan yang

terendah adalah papan denga 2 rumah (1.0%).

17. Vector Dirumah


Tabel 3.11.17 Vektor Dirumah
No. Vektor dirumah Jumlah Presentase
1. Lalat 35 18.0
2 Nyamuk 117 60.3
3 Kecoa 13 6.7
4 Anjing 1 .5
5 Burung 1 .5
6 Kucing 12 6.2
7 Ayam 15 7.7
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan vector rumah

didapatkan distribusi yang terbanyak adalah nyamuk dengan 117 rumah (60.3%) dan

yang distribusi terendah adalah anjing sebanyak 1 rumah (0.5%), burung sebanyak 1

rumah (0.5%).

18. Kebersihan Rumah


Tabel 3.11.18 Kebersihan Rumah

No. Kebersihan rumah Jumlah Presentase


1. Bersih 162 83.5
2 Cukup bersih 28 14.4
3 Tidak bersih 4 2.1
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan kebersihan

rumah yaitu yang distribusi terbanyak adalah bersih dengan 162 rumah (83.5%), dan

yang distribusi terendah adalah tidak bersih dengan 4 rumah (2.1%).


19. Penyebab Tidak Bersih
Tabel 3.11.19 Penyebab Tidak Bersih

No. Lantai Jumlah Presentase


1. Sisa makanan 38 19.6
2 Debu 145 74.7
3 Sampah 3 1.5
4. Pasir 8 4.1
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan penyebab

tidak bersih yaitu yang distribusi terbanyak yaitu disebabkan debu yaitu 145 rumah

(74.7%), dan yang distribusi terendah adalah sampah yaitu 3 rumah (1.5%)

20. Kebersihan Halaman


Tabel 3.11.20 Kebersihan Halaman

No. Lantai Jumlah Presentase


1. Bersih 178 91.8
2 Tidak bersih 9 4.6
3 Tidak ada halaman 7 3.6
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan kebersihan

rumah yang distribusi terbanyak adalah bersih dengan 178 rumah (91.8%), dan yang

terendah adalah tidak ada halaman 7 rumah (3.6%)

21. Pemanfaatan Halaman Rumah


Tabel 3.11.21 Pemanfaatan Halaman Rumah

No. Lantai Jumlah Presentase


1. Tidak di manfaatkan 103 53.1
2 Untuk perkebunan 87 44.8
3 Kandang ternak 3 1.5
Untuk perikanan 1 .5
Total 194 100.0
(Sumber Data Primer, 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi perumahan berdasarkan pemanfaatan

halaman rumah yang distribusi terbanyak adalah tidak dimanfaatkan yaitu 103 rumah

(53.1%) dan yang terendah adalah untuk perikanan yaitu 1 rumah (0.5%)

b. Sumber Air
1. Sumber Air
Tabel 3.11.22 Sumber Air
No Sumber Air Jumlah Persentase
1 Ledeng 34 17.5
2 Pompa air 8 4.1
3 Sumur gali 18 9.3
4 Pompa listrik 81 41.8
5 Membeli 1 .5
6 Lain-lain 52 26.8
Total 194 100.0
(Sumber, Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi sumber air di desa talulobutu selatan

yang distribusi terbanyak adalah menggunakan pompa listrik yaitu 81 rumah (41.8%),

dan distribusi terendah adalah membeli yaitu 1 rumah (0.5%).

2. Jenis Sumber Air


Tabel 3.11.23 Jenis Sumber Air

No Jenis sumber air Jumlah Presentase


1 Sumur gali 17 9%
2 Sungai 1 0.5%
3 Ledeng 35 18.5%
4 Sumur pompa 18 9.5%
5 Sumur bor 100 53%
6 Lain-lain 18 9.5%
Total 189 100.0
(Sumber, Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis sumber air

keluarga didapatkan sumber air yang banyak digunakan yaitu sumur bor sebanyak 100 rumah

(51.5%) dan yang terendah adalah sungai yaitu 1 rumah (0.5%)

3. Air Minum Diambil Dari Sumber Air Yang Dimiliki


Tabel 3.11.23 Air Minum Diambil Dari Sumber Yang Dimiliki
Air minum diambil dari sumber air
No Jumlah Presentase
yang dimiliki
1 Ya 68 35.1
2 Tidak 126 64.9
Total 194 100.0
(Sumber, Data Primer 2021)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

air minum dari sumber air didapatkan yang terbanyak adaah tidak yaitu 126 (64.9)

keluarga yang tidak menggunakan sumber air untuk air minum dan yang terendah adalah

ya 68 (35.1) keluarga yang menggunakan air minum dari sumber air .

4. Tempat Penyimpanan Air


Tabel 3.11.24 Tempat Penyimpanan Air
Tempat penyimpanan air Jumlah Presentase
No
1 Tertutup 133 68.6
2 Terbuka 28 14.4
3 Bersih 33 17.0
Total 194 100.0
(Sumber, Data Primer 2021)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk penduduk

berdasarkan keadaan tempat penyimpanan air terbanyak dengan penyimpanan air tertutup

yaitu 133 (68.6%) dan yang terendah adalah dengan penyimpanan air terbuka yaitu

28(14.4%).
5. Pengurasan Tempat Penampungan Air
Tabel 3.11.5 Pengurasan Tempat Penampungan Air
No Pengurasan tempat Jumlah Presentase
penampungan air
1 Tidak pernah 17 8.8
2 < 3 hari 141 72.7
3 > 3 hari 36 18.6
Total 194 100.0
(Sumber, Data Primer 2021)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan

pengurasan tempat penampungan air didapatkan distribusi terbanyak yaitu < 3 hari

dengan 141 (72.7%), dan yang terendah adalah tidak pernah yaitu 17 (8.8%).

6. Penggunaan air minum


Tabel 3.11.26 Penggunaan Air Minum
No Penggunaan Air Minum Jumlah Presentase

1 Dimasak 132 68.0


2 Tidak Dimasak 62 32.0
Total 194 100.0
(Sumber, Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan penggunaan

air minum didapatkan distribusi terbanyak yaitu dengan dimasak sebanyak 132 (68.0%)

dan yang terendah dengan tidak dimasak sebanyak 62(32.0%).

7. Kualitas Sumber Air


Tabel 3.11.27 Kualitas Sumber Air
No Kualitas sumber air Jumlah Presentase

1 Berbau 6 3.1
2 Berwarna 37 19.1
3 Tidak 3b 151 77.8
Total 194 100.0
(Sumber, Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan kualitas

sumber air dengan distribusi terbanyak yakni tidak 3b sebanyak 151 (77.8%) dan

yang terendah adalah berbau sebanyak 6 (3.1%) .

8. Sumber Air Yang Digunakan Untuk Keperluan Kebersihan


Tabel 3.11.28 Sumber Air Yang Digunakan Untuk Keperluan Kebersihan
No Sumber air yang digunakan untuk Jumlah Presentase
keperluan kebersihan
1 Ledeng 34 17.5
2 Pompa air 8 4.1
3 Sumur gali 18 9.3
4 Pompa listrik 81 41.8
5 Membeli 1 .5
6 Lain-lain 52 26.8
Total 194 100.0
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan sumber air

untuk keperluan kebersihan dominan menggunakan sumber pompa listrik yaitu sebanyak

81(41.8%), lain lain sebanyak 52(26.8%) dan yang terndah adalah membeli yaitu

sebanyak 1 (0.5%).

9. Jarak Sumber Air


Tabel 3.11.29 Jarak Sumber Air

No Jarak Sumber Air Jumlah Persentase

1 < 10 M 96 49.5 %

2 > 10 M 98 50.5 %

Total 194 100 %

(Sumber, Data Primer 2021)


Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jarak sumber

air dengantempat penampungan limbah didapatkan yang terbanyak adalah >10 m dengan

98 (50.5%) dan yang terndah adala <10 m sebanyak 96(49.5%).


c. Pembuangan Air Limbah

1. Saluran Pembuangan Air Limbah

Tabel 3.11.30 Saluran Pembuangan Air Limbah


No. Saluran Pembuangan Air Limbah Jumlah Presentase
1. Ya 187 96.4
2 Tidak 7 3.6
3 Total 194 100.0
(Sumber:Data Primer 2021)
Table diatas menunjukkan bahwa distribusi pembuangan saluran air limbah dalam

keluarga menunjukkan bahwa distribusi tertinggi 187 (96,4%) dan terendah tidak 7

(3,6%).

2. Jenis Pembuangan
Tabel 3.11.31 Jenis Pembuangan

No. Jenis Pembuangan Jumlah Presentase


1 Got 81 43,3%
2 Sungai 9 4,8%
3 Selokan 39 20,8
4 Dibuang Sembarang 2 1,1
5 Bak Penampungan 56 30%
Total 187 100%
(Sumber:Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis

pembuangan air limbah paling terbanyak yaitu got 81 (3,6%) dan paling terendah yaitu

lainnya seperti di buang disembrang tempat 2 (1,0%)

3. Kondisi Pembuangan Limbah


Tabel 3.11.32 Kondisi Limbah

No. Kondisi pembuangan limbah Jumlah Presentase


1 Tertutup lancar 84 45%
2 Tertutup tergenang 5 2,6%
3 Terbuka lancar 82 43,8%
4 Terbuka tergenang 16 8,6%
Total 187 100%
(Sumber:Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan kondisi saluran

pembuangan air limbah paling terbanyak yaitu tertutup lancar 84(43,3%) dan paling

terendah yaitu terbuka tergenang 5 (2.6%).

d. Pembuangan Sampah
1. Penampungan Sampah
Tabel 3.11.33 Pembuangan Sampah

No. Penampungan sampah Jumlah Presentase


1. Ya 182 93.8
2 Tidak 12 6.2
3 Total 194 100.0
(Sumber: Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan tempat

penampungan sampah paling terbanyak yaitu ya 182 (93. 8%) dan paling terendah yaitu

tidak ada 12 (6,2%).

2. Cara Pembuangan Sampah


Tabel 3.11.34 Cara Pembuangan Sampah

No. Cara penampungan sampah Jumlah Presentase


1. Di bakar 188 96.9
2 Ditimbun 3 1.5
3 Disungai 2 1.0
4 Disembarang tempat 1 .5
Total 194 100.0
(Sumber: Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan cara

pembuangan sampah paling terbanyak yaitu dibakar 188 (96.9%) dan paling terendah

yaitu di sembarang tempat 1 (5%).


3. Keadaan Pembuangan
Tabel 3.11.35 Keadaaan Pembuangan

No. Keadaan Pembuangan Jumlah Presentase


1. Terpelihara 172 88.7
2 Tidak Terpelihara 22 11.3
Total 194 100.0
(Sumber: Data Primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan keadaan

tempat penampungan sampah terbanyak yaitu terpelihara 172 (88,7%) dan paling

terendah yaitu tidak terpelihara 22(11,3%).

4. Polusi Udara Dan Buangan Limbah


Tabel 13.11.36 Polusi Dan Buangan Limbah

No. Polusi Udara Dan Buangan Limbah Jumlah Presentase


1. Ya 9 4.6
2 Tidak 185 95.4
3 Total 194 100.0
(Sumber Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukan bahwa distribusi penduduk berdasarkan keadaan polusi

udara dan buangan limbah terbanyak tidak 185 (95,4%) dan paling terendah ya 9(4,6%).

5. Kebiasaan Membuangan Barang Bekas


Tabel 13.11.37 Kebiasaan Barang Bekas

No. Kebiasaan membuangan barang bekas Jumlah Presentase


1. Ditutup 16 8.2
2 Dibuang ditempat pembuangan 175 90.2
3 Ditimbun 3 1.5
Total 194 100.0
(Sumber: Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan

membuang barang bekas yang dapat menampung air yaitu dibuang ditempat

penampungan sampah 175 (90.2%) dan paling terendah yaitu dtimbun 3 (1,5%).

e. Pembuangan Kotoran/Tinja
1. Jamban/Wc
Tabel 3.11.38 Jamban/Wc

No. Jamban/wc Jumlah Presentase


1. Ya 189 97.4
2 Tidak 5 2.6
3 Total 194 100.0
(Sumber: Data Primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ada tidaknya

jamban yaitu ya 189 (97.4%) dan paling terendah yaitu tidak 5 (2,6%).

2. Jenis jamban
Tabel 3.11.39 jenis jamban

No. Jenis jamban Jumlah Presentase


1 Cemplung 11 5,8%
2 Leher angsa 178 94,2%
Total 189 100%
(sumber, data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis jamban

terbanyak yaitu leher angsa 178 (91,8%) dan paling terendah yaitu lainnya cemplung

11(5,7%).

3. Jika tidak memilki jamban


Tabel 3.11.40jika tidak memiliki jamban

No. Jika tidak memilki jamban Jumlah Presentase


1 Selokan 5 100%
Total 5 100%
(sumber, data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan tempat bab

jika tidak memiliki jamban. Yaitu selokan sebanyak 5 (2,6%).

4. Jarak pembuangan dengan sumber air


Tabel 3.11.41 jarak pembuangan sumber air

No. Jarak pembuangan dengan sumber air Jumlah Presentase


1. > 10 m 133 68.6
2 < 10 m 61 31.4
3 Total 194 100.0
(sumber, data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jarak tempat

pembuangan tinja dengan sumber air yaitu terbanyak > 10 meter 133 (68,6%) dan paling

terendah yaitu <10 m 61 (31,4%).

f. Kepemilikan kandang ternak


1. Kandang ternak
Tabel 3.11.42 kandang ternak

No. Kandang ternak Jumlah Presentase


1. Ada 58 29.9
2 Tidak 136 70.1
3 Total 194 100.0
(sumber, data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan pemilikan

kandang ternak yaitu tidak memiliki kandang ternak 136 (70.1%) dan paling terendah

yaitu ya 58 (29,9%).

2. Letak kandang dengan rumah induk


Tabel 3.11.43 letak dengan rumah induk

No. Letak kandang dan rumah Jumlah Presentase


induk
1 Diluar rumah 57 98,3%
2 Didalam rumah 1 1,7%
Total 58 100%
(sumber, data primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan letak kandang

dengan rumah induk yaitu letak kandang diluar sebanyak 57 (29,4%). Dan paling

terendah yaitu didalam 1(0,5%).

3. Pemanfaat kotoran
Tabel 3.11.44 pemanfaatan kotoran

No. Pemanfaat kotoran Jumlah Presentase


1 Ditampung 16 27,5%
2 Ditimbun 25 43,1
3 Dibuang sembarang tempat 4 6,9%
4 Lain-lain 13 22,5%
Total 58 100%
(sumber, data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan pemanfaatan

kotoran ternak paling banyak yaitu ditimbun sebanyak 25 (12,9%) dan paling terendah

dibuang sembarang tempat 4 (2.1%).

3.12 Komunikasi dan transportasi


a. Sumber informasi kesehatan
Tabel 3.12.1 sumber informasi kesehatan

No. Sumber informasi kesehatan Jumlah Presentase


1. Tv 23 11.9
2 Edaran dari desa 94 48.5
3 Radio 3 1.5
4 Penyuluhan di puskesmas 62 32.0
5 Telepon/hp 12 6.2
Total 194 100.0
(sumber, data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan media

penerimaan informasi terkait kesehatan di desa boludawa paling banyak penyuluhan

edaran dari desa sebanyak 94 (48,5) dan terendah radio sebanyak 3 (1,5%).

b. Sarana transportasi umum


Tabel 3.12.2 sarana transportasi umum

No. Sarana transportasi umum Jumlah Presentase


1. Angkutan umum 25 12.9
2 Becak 21 10.8
3 Andong 4 2.1
4 Kendaraan sendiri 144 74.2
Total 194 100.0
(sumber, data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan sarana

tranpostasi umum yang digunakan keluarga didesa boludawa paling banyak kendaraan

sendiri 144(74,2%) dan terendah yaitu andong sebanyak 4 (2.1)

c. Cara pergi ke pelayanan kesehatan


Tabel 3.12.3 cara pergi ke pelayanan kesehatan

No. Cara pergi ke pelayanan kesehatan Jumlah Presentase


1. Jalan kaki 5 2.6
2 Naik sepeda 7 3.6
3 Naik sepeda motor 131 67.5
4 Naik mobil 10 5.2
5 Naik andong 8 4.1
6 Angkutan umum 33 17.0
Total 194 100.0
(sumber, data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan cara keluarga

ke sarana pelayanan kesehatan di desa boludawa paling banyak naik sepeda motor 131

(67,5) dan terendah yaitu naik sepeda 7 (3,6%).

3.13 Pelayanan kesehatan dan social


a. Adakah anggota keliarga yang menderita sakit pada satu tahun terakhir
No. Anggota keluarga yang Jumlah Presentase
menderita sakit pada satu tahun
terakhir
1 Ada 76 39.2
2 Tidak ada 118 60.8
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
berdasarkan anggota keluarga yang menderita sakit pada satu tahun terakhir di desa
talulobutu selatan ada 76 (39.2%) keluarga tidak sakit sebanyak 118 (60.8 %).

b. Bila ada, jenis penyakitnya

No Jenis penyakit Jumlah Presentase


1 Ispa 1 3,1%
2 Tbc 2 6,2%
3 Asma 1 3,1%
4 Diare 1 3,1%
5 Dbd 5 15,6%
6 Reumatik 2 6,2%
7 Kulit 3 9,4%
8 Hipertensi 4 12,5%
9 Lain-lain 13 40,8%
Total 32 100%
(sumber : data primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk


berdasarkan jenis penyakit yang pernah dialami keluarga pada satu
tahun terakhir paling terbanyak yaitu dbd 5 (2.6%) keluarga
dan paling terendah yaitu penyakit ispa asma dan diare 1 (0,5%)
keluarga.

c. Bila ada bagaimana mengatasinya


No Cara mengatasi Jumlah Presentase
1 Berobat ke puskesmas 14 43,7%
2 Berobat ke rs 7 21,9%
3 Berobat ke dokter umum 4 12,5%
4 Berobat ke dokter spesialis 1 3,1%
5 Berobat ke perawat/bidan 3 9,4%
6 Berobat ke dukun 2 6,3%
7 Diobati sendiri 1 3,1%
Total 32 100%
(sumber : data primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk


berdasarkan cara mengatasi penyakit yang pernah dialami keluarga
pada satu tahun terakhir paling tertinggi berobat ke puskesmas yaitu
sebanyak 14 (7.2%) keluarga dan terendah berobat ke
berobat ke dokter special dan diobati sendiri sebanyak 1 (0.5%) keluarga.

d. Adakah anggota keluarga yang sakit saat ini

No. Anggota keluarga yang sakit saat Jumlah Presentase


ini
1 Ada 32 16.5
2 Tidak ada 162 83.5
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk


berdasarkan keluarga yang sakit saat ini didapatkan 32 (16.5%)
keluarga dan yang tidak sakit sebanyak 162 (83.5%) keluarga.

e. Jika ada bagaimana mengatasinya

No Cara mengatasi Jumlah Presentase


1 Berobat ke puskesmas 24 31,6%
2 Berobat ke rs 22 28,9%
3 Berobat ke dokter umum 7 9,2%
4 Berobat ke dokter spesialis 3 4%
5 Berobat ke perawat/bidan 6 7,9%
6 Berobat sendiri 14 18,4%
Total 76 100
(sumber : data primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk


berdasarkan cara mengatasi penyakit yang dialami keluarga saat ini
yang terbanyak yaitu keluarga berobat ke puskesmas sebanyak 24
(12.4%) dan terendah berobat ke dokter spesialis sebanyak 3
(1.5%)

f. Bila ada, jenis penyakitnya

No Bila ada jenis Jumlah Presentase


penyakitnya
1 Ispa 2 2,6%
2 Tbc 1 1,3%
3 Asma 3 3,9%
4 Typhoid 1 1,3%
5 Diare 2 2,6%
6 Dbd 2 2,6%
7 Reumatik 4 5,2%
8 Kulit 12 15,8%
9 Hipertensi 16 21,6%
10 Lain-lain 33 43,1%
Total 76 100%
(sumber : data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
berdasarkan jenis penyakit yang dialami keluarga saat ini terbanyak yaitu
penyakit hipertensi sebanyak 16 (6.2%) dan terendah penyakit tbc dan typhoid 1
(0.5%).
g. Adakah resiko tinggi dalam keluarga

No. Resiko tinggi Jumlah Presentase


1 Ada 52 26.8
2 Tidak ada 142 73.2
Total 194 100
(sumber : data primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk


berdasarkan resiko tinggi dalam keluarga dimana didapatkan 52 (26.8%) memiliki
resiko tinggi dan 142 (73.2%) tidak memiliki
resiko.
h. Bila ada sebutkan jenisnya

No Jenis resiko Jumlah Presentase


1 Maternal 2 3,9
2 Bayi 5 9,6%
3 Balita 9 17,3%
4 Lansia 27 51,9%
5 Penyakit kronis 9 17,3%
Total 52 100%
(sumber : data primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk


berdasarkan jenis resiko dalam keluarga tertinggi didapatkan 27 (13.9%) lansia dan jenis
resiko terendah yaitu maternal 2 (1.0%).

i. Apakah keluarga/ sering mendapat informasi tentang kesehatan

No Informasi tentang kesehatan Jumlah Presentase


1 Ada 185 95.4
2 Tidak ada 9 4.6
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
berdasarkan keluarga mendapatkan informasi kesehatan ada 185 (95.4%) dan yang
tidak mendapatkan informasi tentang kesehatan ada 9 (4.6%) keluarga.
j. Jika jawaban no 9 adalah ya dari mana keluarga mendapat informasi yang tentang
kesehatan

No Jika ya pemeberian Jumlah Presentase


informasi
1 Radio 5 2,7%
2 Tv 22 11,9%
3 Penyuluhan 132 71,3%
puskesmas/posyandu
4 Mahasiswa kkn/pbl 2 1,1%
5 Papan pengumuman rw/desa 20 10,8%
6 Lain-lain 4 2,2%
Total 185 100%
(sumber : data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
berdasarkan sumber informasi yang didapatkan dimana terbanyak diperoleh dari
penyuluhan puskesmas/posyandu sebanyak 132 (68.0%) dan paling sedikit diperoleh
dari mahasiswa kkn/pbl sebanyak 2 (1.0%).

k. Apakah saudara pernah di kunjungi petugas kesehata dari puskesmas

No Kunjungi petugas
kesehata dari
puskesmas Jumlah Presentase

1 Ya, < 1 bulan sekali 23 11.9


2 Ya, jika di panggil 51 26.3
3 Ya, 1 bulan sekali 99 51.0
4 Tidak pernah 21 10.8
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)

Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan kunjungan


petugas kesehatan dari puskesmas banyak keluarga mengatakan 1 bulan sekali
sebanyak 99 (51.0%) keluarga dan tidak pernah sebanyak 21 (10,8%) keluarga.

l. Apakah keluarga mendapatkan pembinaan dan tenaga kesehatan


No. Pembinaan dari tenaga kesehatan Jumlah Presentase
1 Ada 141 72.7
2 Tidak ada 53 27.3
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)
Tabel 3.93 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk penduduk berdasarkan keluarga
yang mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan sebanyak 141 (72.7%) keluarga,
sementara 53(27.3%) keluarga tidak mendapatkan pembinaan.

m. Jika ya, bagaimana tanggapan keluarga mengenai petugas kesehatan

No. Tanggapan keluarga mengenai


petugas kesehatan
Jumlah Presentase
1 Baik 141 72.7
2 Tidak baik 53 27.3
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
berdasarkan tanggapan keluarga mengenai petugas kesehatan sebanyak 141 (72.7%)
mengatakan bahwa petugas kesehatan baik dan tanggapan keluarga meneganai
petugas kesehatan tidak baik sebanyak 53 (27.3%).

n. Apakah saudara pelu mendapatkan penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan

No Keperluan mendapatkan Jumlah Presentase


penyuluhan kesehatan dari petugas
kesehatan
1 Ya 48 24.7
2 Ya, secara kelompok 80 41.2
3 Ya, secara individu 24 12.4
4 Tidak 42 21.6
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)
Tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
berdasarkan perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan dimana
didapatkan bahwa paling tertinggi keluarga perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan
secara kelompok sebanyak 80 (41,2%) dan terendah mengatakan perlu mendapatkan
penyuluhan secara individu sebanyak 24 (12.4%).
o. Saudara menjangkau pusat pelayanan kesehatan terdekat menggunakan

No Menjangkau pusat pelayanan Jumlah Presentase


kesehatan terdekat
1 Jalan kaki 4 2.1
2 Naik mobil, motor pribadi 134 69.1
3 Naik sepeda 4 2.1
4 Ojek/becak 41 21.1
5 Lain-lain 11 5.7
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)
Tabel 3.98 menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan transportasi
untuk menjangkau pusat pelayanan kesehatan terdekat terbanyak menggunakan naik
mobil/motor pribadi 134 (69.1%) keluarga sedangkan paling sedikit jalan kaki dan naik
sepeda 4 (2.1%) keluarga.

p. Adakah anggota ada yang menjadi kader kesehatan

No. Anggota ada yang menjadi kader


kesehatan
Jumlah Presentase
1 Baik 10 5.2
2 Tidak baik 184 94.8
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)
Tabel menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga
yang menjadi kader kesehatan terdapat 10 (5.2%) yang menjadi kader kesehatan dan
184 (94.8%) keluarga tidak menjadi anggota keluarga.

q. Jika ada, jenis kegiatan kader

Jenis kegiatan kader Jumlah Presentase


No
1 Kader posiandu bayi 7 70%
balita
2 Kader posyandu 2 20%
lansia
3 Lain-lain 1 10%
Total 10 100%
(sumber : data primer 2021)
Tabel menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis
kegiatan kader kesehatan terbanyak kader posyandu bayi balita 7 (3.6%) dan
terendah kader posyadu lansia sebanyak 2 (1.0%).
r. Apakah kader aktif dalam

No. Kader aktif mengikuti Jumlah Presentase


kegiatan
1 Ya 9 90%
2 Tidak 1 10%
Total 10 100%
(sumber : data primer 2021)
Tabel menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan keaktifan
kader kesehatan mengikuti kegiatan (4.6%) dan yang tidak aktif mengikuti
kegiatan ada 1 (0.5%)
s. Jika tidak alasannya

No. Alasan Jumlah Presentase


1 Tidak ada waktu 1 100%
Total 1 100%
(sumber : data primer 2021)
Tabel menunjukkan bahwa alasan ketidakaktifan kader mengikuti kegiatan
kesehatan dikarenakan tidak memiliki waktu luang 1(0.5%)
t. Apakah kader sudah mendapatkan pelatihan

No. Pelatihan kader Jumlah Presentase


1 Sudah 8 80%
2 Belum 2 20%
Total 10 100%
(sumber : data primer 2021)

Tabel menunjukkan bahwa distribusi didapatkan bahwa kader kesehatan telah


mendapatkan pelatihan.ada 8 (4.1) dan yang belum mendapatkan pelatihan ada 2
(1.0%)

u. Jika sudah, jenis pelatihan

No
Jenis pelatihan Jumlah Presentase
1 Sistem 5 meja dalam posyandu 1 12,5%
2 Imunisasi 1 12,5%
3 Deteksi dini tumbuh kembang bayi 3 37,5%
dan balita
4 Senam lansia 1 12,5
5 Lain-lain 2 25%
Total 8 100%
(sumber : data primer 2021)
Tabel menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis kegiatan yang
pernah diikuti dimana kader kebanyakkan mengikuti kegiatan deteksi dini tumbuh
kembang bayi dan balita 3 (1.5%) sedangkan untuk sistem 5 meja dalam posyandu,
imunisasi, senam lansia 1 (0.5%)

v. Adakah anggota keluarga yang menjadi dukun beranak

No Anggota keluarga yang


menjadi dukun Jumlah Presentase
beranak
1 Tidak ada 194 100.0
(sumber : data primer 2021)
Tabel menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga
tidak ada yang menjadi dukun beranak di desa talulobutu selatan.
w. Adakah anggota keluarga yang meninggal pada satu tahun terakhir

No. Anggota keluarga yang Jumlah Presentase


meninggal
1 Ada 6 3.1
2 Tidak ada 188 96.9
Total 194 100.0
(sumber : data primer 2021)

Tabel 3.104 menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan anggota


keluarga yang meninggal pada satu tahun terakhir terdapat 6 (3.1%) keluarga yang
memiliki anggota keluarga yang meninggal pada satu tahun terakhir dan tidak sebanyak
188 (96.9%).

x. Jika ada, siapa

No. Keluarga meninggal Jumlah Presentase


1 Ayah 4 66,7%
2 Ibu 2 33,3%
Total 6 100%
(sumber : data primer 2021)
Tabel menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan bagian anggota
keluarga yang meninggal pada satu tahun terakhir dari ibu anggota keluarga
diantaranya ayah terdapat 4 (2.1%) ibu 2 (1.0%).

y. Penyebab kematian tersebut

No. Penyebab kematian Jumlah Presentase


1 Penyakit kronis 5 83,3%
2 Lain-lain 1 16,7%
Total 6 100%
(sumber : data primer 2021)

Tabel menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan penyebab anggota


keluarga yang meninggal pada satu tahun terakhir kebanyakan disebabkan penyakit
kronis 5 (2.6%).

3.14 Masalah maternal/kesehatan ibu hamil


a. Kesehatan ibu hamil
1. Anggota keluarga yang hamil

No. Kesehatan Ibu Hamil Jumlah Presentase


1. Ya 9 4.6
2. Tidak 185 95.4
Total 194 100
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ada
tidaknya anggota keluarga dalam kondisi hamil didapatkan bahwa dari 194 kepala
keluarga terdapat 9 (4,6 %) anggota keluarga sedang dalam kondisi hamil, dan 185 (95,4
%) tidak terdapat anggota keluarga yang hamil.

2. Umur Kehamilan

No. Umur Kehamilan Jumlah Presentase


1. > 3-6 Bulan 5 55,5%
2. > 6-9 Bulan 4 44,5%
Total 9 100%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan umur


kehamilan anggota keluarga didapatkan 5 (2,6 %) anggota keluarga dengan umur
kehamilan > 3 bulan - 6 bulan dan 4 (2.1%) anggota keluarga dengan umur kehamilan
>6 bulan - 9 bulan.

3. Jarak Kehamilan
No. Jarak Kehamilan Jumlah Presentase
1. > 3 Tahun 4 44,5%
2. < 3 Tahun 5 55,5%
Total 9 100%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jarak


kehamilan dengan kehamilan sekarang terbanyak dengan jarak > 3 tahun yaitu 4 (2,1%)
keluarga dan terendah dengan jarak <3 tahun yaitu 5 (2,6%) keluarga.

4. Mengalami Keguguran

No. Mengalami Keguguran Jumlah Presentase


1. Tidak 9 100%
Total 9 100%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ada


tidaknya anggota keluarga yang pernah mengalami keguguran, diperoleh sebanyak 9
(4,6%) tidak pernah mengalami keguguran.

5. Ibu Hamil Yang Memeriksa Secara Rutin

No. Pemeriksaan Rutin Jumlah Presentase


1. Ya 9 100%
Total 9 100%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu hamil
melakukan pemeriksaan kehamilan didapatkan 9 (4,6%) ibu hamil melakukan
pemeriksaan kehamilan.

6. Tempat Pemeriksaan Kehamilan

No. Tempat Pemeriksaan Jumlah Presentase


1. Bidan 1 11,2%
2. Puskesmas 4 44,4%
3. Rumah Sakit 2 22,2%
4. Dokter 2 22,2%
Total 9 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan tempat
ibu melakukan pemeriksaan kehamilan, paling banyak ibu hamil memeriksakan
kehamilan ke puskesmas sebanyak 4 (2,1%) keluarga , dan ke rumah sakit 2 (1,0 %)
keluarga, Kedokter 2(1,0%) keluarga, kebidan 1 (.5%).

7. Pemeriksaan Kehamilan 3 Bulan Pertama

No. Pemeriksaan 3 Bulan Pertama Jumlah Presentase


1. 2 kali 9 100%
Total 9 100 %

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu


melakukan pemeriksaan kehamilan pada kehamilan 3 bulan pertama didapatkan 9 (4,6%)
keluarga melakukan pemeriksaan sebanyak 2 kali.

8. Pemeriksaan Kehamilan Pada 4-6 Bulan

No. Pemeriksaan Kehamilan Pada 4-6 Bulan Jumlah Presentase


1. 2 Kali 7 77,8%
2. Tidak Pernah 2 22,2%
Total 9 100%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu


melakukan pemeriksaan kehamilan pada kehamilan 4-6 bulan didapatkan bahwa
sebanyak 7 (3,6%) keluarga melakukan pemeriksaan sebanyak 2 kali.

9. Jika Tidak Alasannya

No. Jika Tidak Alasannya Jumlah Presentase


1. Tidak Perlu 1 50%
2. Lain-Lain 1 50%
Total 2 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu
melakukan pemeriksaan kehamilan pada kehamilan 4-6 bulan didapatkan bahwa yang
mengatakan tidak perlu sebanyak 1 (.5%) dan lain-lain 1(.5%).

10. Pemeriksaan Kehamilan Pada 7-9 Bulan


No. Pemeriksaan Kehamilan 7-9 Bulan Jumlah Presentase
1. 1 Kali 2 25%
2. 2 Kali 4 50%
3. Tidak Pernah 2 25%
Total 8 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu
melakukan pemeriksaan kehamilan pada kehamilan 7-9 bulan didapatkan bahwa
sebanyak 2 (3,6%) keluarga melakukan pemeriksaan sebanyak 1 kali , dan yang
melakukan yang melakukan pemeriksaan 2 kali sebanyak 4(2,1%). Dan yang tidak
pernah melakukan pemeriksaan sebanyak 2 (1,0%).

11. Jika Tidak Alasannya

No. Jika Tidak Alasannya Jumlah Presentase


1. Tidak tahu 2 100%
Total 2 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu
melakukan pemeriksaan kehamilan pada kehamilan 7-9 bulan didapatkan keluarga yang
tidak memeriksa kehamilan karena tidak tahu bahwa sebanyak 2(1,0%).
12. Imunisasi TT

No. Imunisasi TT Jumlah Presentase


1. Lengkap 3 33,3%
2. Belum lengkap 3 33,3%
3. Tidak mendapat imunisasi tt 3 33,3%
Total 9 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu
diberikan imunisasi TT didapatkan semua ibu hami telah mendapatkan imunisasi lengkap
sebanyak 3 (1,5%) ibu hamil, dan yang belum lengkap sebanyak 3(1,3%), dan yang belu,
mendapatkan imunisasi TT sebanyak 3 (1,5%).

13. Jika belum alasannya

No. Jika belum alasannya Jumlah Presentase


1. Belum Cukup Usia 3 50%
Kehamilan
2. Tidak Diberi 1 16,6%
2. Tidak Tahu Manfaatnya 1 16,6%
4. Lainnya 1 16,6%
Total 6 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu hamil
yang belum diberikan imunisasi TT didapatkan ada belum cukup usia kehamilan
3(1,5%), tidak diberi 1(.5%) yang tidak tahu manfaatnya 1(.5%) dan lainya 1(.5%).

14. Konsumsi Zat Besi

No. Konsumsi Zat Besi Jumlah Presentase


1. Ya 7 77,8%
2. Tidak 2 22,2%
Total 9 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu
mengkonsumsi zat besi didapatkan semua ibu hamil telah mengkonsumsi zat besi
sebanyak 7 (3,6%) ibu hamil, dan yang tidak sebanyak 2(1,0%).

15. Jika tidak alasannya

No. Jika tidak alasannya Jumlah Presentase


1. Tidak Diberi 2 100%
Total 2 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu yang
tidak mengkonsumsi zat besi didapatkan 2(1,0%) tidak diberi sebanyak 2 (1,0%) ibu
hamil.

16. Asupan gizi seimbang ibu hamil

No. Gizi seimbang ibu hamil Jumlah Presentase


1. YA 9 100%
Total 9 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi ibu hamil yang mengkonsumsi
gizi seimbang didapatkan semua ibu hamil mengonsumsi gizi seimbang sebanyak 9
(4,6%) ibu hamil.

17. Resti ibu hamil

No. Resti ibu hamil Jumlah Presentase


1. Ya 2 22,2%
2. Tidak 7 22,8%
Total 9 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu hamil
resiko tinggi terdapat 2 (1,0%) ibu, dan ibu hamil yang tidak beresiko tinggi sebanyak 7
(3,6%) ibu.
18. Jika ya jenis

No. Jika ya, jenis Jumlah Presentase


1. Anemia 1 50%
2. Riwayat obstetrik buruk 1 50%
Total 2 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis
penyakit yang menyebabkan ibu hamil resiko tinggi terdapat anemia sebanyak 1 (.5%)
ibu, dan yang riwayat obsetrik buruk 1 (.5%).

19. Kepunyaan KMS

No. Kepunyaan KMS Jumlah Presentase


1. Ya 8 88,9%
2. Tidak 1 11,1%
Total 9 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi ibu yang memiliki KMS di Desa
Talulobutu Selatan didapatkan ibu hamil memiliki buku KMS yaitu sebanyak 8 (4,1%)
ibu. Yang tidak memiliki buku KMS 1(.5%).

20. Jika tidak, alasannya

No. Jika tidak, alasannya Jumlah Presentase


1. Tidak Diberi 1 100%
Total 1 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi ibu yang tidak memiliki KMS di
Desa Talulobutu Selatan didapatkan 1 (.5%) ibu hamil tidak memiliki buku kms.
21. Kegiatan senam hamil

No. Kegiatan senam hamil Jumlah Presentase


1. Ya 5 55,6%
2. Tidak 4 44,4%
Total 9 100%

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi ibu hamil yang melakukan senam
hamil di Desa talulobutu selatan didapatkan ibu hamil yang melakukan senam hamil
yaitu sebanyak 5 (2,6%) ibu, dan yang tidak melakukan senam 4(2,1%)

22. Jika tidak alasanya


No. Jika tidak alasannya Jumlah Presentase
1. Tidak tahu manfaatnya 1 25%
2. Tidak sempat 3 75%
Total 4 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi ibu hamil yang melakukan
senam hamil di Desa talulobutu selatan didapatkan terdapat ibu hamil yang tidak
melakukan senam hamil dikarenakan tidak tau manfaatnya 1(.5%) dan yang tidak sempat
sebanyak 3(1.5%)

23. Perawatan payudara antenatal

No. Perawatan payudara antenatal Jumlah Presentase


1. Ya 5 55,6%
2. Tidak 4 44,4%
Total 9 100%
Tabel di atas menunjukkanbahwa distribusi ibu yang melakukan perawatan
payudara di Desa talulobutu selatan sebanyak 5 ibu (2,6%) dan ibu yang tidak melakukan
perawatan payudara sebanyak 4 (2,1%) ibu.

24. Jika tidak, alasannya

No. Jika tidak, alasannya Jumlah Presentase


1. Tidak Tahu Manfaatnya 1 25%
2. Tidak Tahu Caranya 1 25%
3. Tidak Sempat 1 25%
4. Lain-Lain 1 25%
Total 4 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi alasan ibu yang tidak melakukan
perawatan payudara didapatkan sebanyak 1 (.5%) dikarenakan tidak tahu caranya, 1(.5%)
tidak tahu manfaatnya, 1(.5%) tidak sempat, 1(.5%) lain lainya.

25. Pemberian PENKES tentang kehamilan

No. Penkes tentang kehamilan Jumlah Presentase


1. Ya 9 100%
Total 9 100%
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi ibu yang mendapatkan
penyuluhan kesehatan seputar kehamilan sebanyak 9 ibu (4,6%).
26. Pemberian informasi

No. Pemberian informasi Jumlah Presentase


1. Bidan 4 44,4%
2. Mahasiswa KKN/PBL 1 11,2%
3. Perawat Puskesmas 2 22,2%
4. Lain-Lain 2 22,2%
Total 9 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi pemberi penyuluhan kesehatan
seputar kehamilan terbanyak yaitu bidan 4 (2,1%), Mahasiswa KKN/PBL
1(1,0%) ,Perawat puskesmas 2(1,0%) dan lain –lain 2(1,0%) ibu dan yang terendah yaitu
Mahasiswa KKN sebanyak 1 (20%).

27. Materi PENKES yang pernah diterima

No. Pemberian informasi Jumlah Presentase


1. Perawatan payudara 3 33,3%
2. SENAM HAMIL/nifas 3 33,3%
3. Asi/gizi 1 11,1
4. Persiapan persalinan 1 11,1
5. Ibu hamil 1 11,1
Total 9 100%
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi materi terbanyak yang diterima
ibu hamil yaitu perawatan payudara 3(1,5%), senam hamil /nifas 3 (1,0%) ASI Gizi
sebanyak 1 (.5%) ibu serta materi penyuluhan kesehatan ibu hamil sebanyak 1(.5%) ibu.

b. Ibu meneteki

1. Ada ibu meneteki

NO. ADA IBU MENETEKI JUMLAH PRESENTASE


1 Ada 16 8.2
2 Tidak Ada 178 91.8
Total 194 100.0
(Sumber : Data primer 2021)
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 194 keluarga terdapat 16 anggota keluarga
dengan ibu meneteki yaitu sebanyak 8.2%.

2. Ibu meneteki

NO. IBU MENETEKI JUMLAH PRESENTASE


1 Ya 12 75%
2 Tidak 4 25%
Total 16 100%
(Sumber : Data primer 2021)
Tabel di atas menunjukkan bahwa kesediaan ibu meneteki berjumlah 12 (6.2%).
3. Banyaknya meneteki dalam sehari

NO BANYAKNYA MENETEKI JUMLAH PRESENTASE


. DALAM SEHARI
1 Terjadwal 1 8,4%
2 Tidak Terjadwal/Sewaktu-Waktu 11 91,6%
Total 12 100%
(Sumber : Data primer 2021)
Tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi ibu meneteki tidak terjadwal atau
sewaktu waktu sebanyak 11 (5.7%) dan untuk ibu yang meneteki terjadwal sebanyak
1 (0.5%)
4. Usia anak yang disusui

NO. Usia anak yang meneteki Jumlah Presentase


1 0-6 Bulan 5 41,7%
2 6-12 Bulan 4 33,3%
3 1-2 Tahun 3 25%
Total 12 100%
(Sumber : Data primer 2021)
Tabel di atas menunjukkan bahwa usia anak yang disusui terbanyak yaitu usia 0-6
bulan (2.6%), untuk anak usia 6-12 bulan 4 (2.1 %) dan anak usia 1-2 tahun
sebanyak 3 (1.5%).

5. Pengetahuan ibu tentang posisi dan cara menyusui yang benar

No. Pengetahuan ibu tentang posisi Jumlah Presentase


dan cara menyusui yang benar
1 Ya 16 100%
Total 16 100%
(Sumber : Data primer 2021)
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 10 ibu menyusui terdapat 16 ibu mengetahui
cara menyusui yang benar (8,2%).

6. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi untuk buteki


NO. Pengetahuan ibu tentang Jumlah Presentase
kebutuhan gizi untuk buteki
1 Ya 16 100%
Total 16 100%
(sumber: Data Primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 16 ibu menyusui, didapatkan bahwa


seluruhnya mengetahui tentang kebutuhan gizi buteki.

c. Keluarga Berencana
1. Keberadaan pasangan usia subur

NO. Keberadaan pasangan usia subur Jumla Presentase


h
1 Ya 60 30.9%
2 Tidak Ada 134 69.1%
Total 194 100%
(sumber: Data Primer 2021)

Tabel 3.142 di atas menunjukkan bahwa terdapat 60 kepala keluarga yang


anggota keluarganya memiliki pasangan usia subur (30.9%), sedangkan 134 kepala
keluarga lainnya (69.1%) tidak terdapat pasangan usia subur (PUS)

2. Akseptor kb

No. Akseptor kb Jumlah Presentase


1 Ya 44 73.4%
2 Tidak 16 26.6%
Total 160 100%
(sumber: Data Primer 2021)

Tabel 3.144 menunjukan bahwa dari 60 pasangan usia subur, sebanyak 44 PUS
yang menjadi akseptor KB (73.3%), dan 16 PUS (26.6%) tidak menjadi akseptor KB.

3. Jenis krontrasepsi yang digunakan

No. Jenis kontrasepsi yang di Jumlah Presentase


gunakan
1 Kondom 1 2.3
2 Suntik 29 65.9
3 Norplang 3 6.8
4 Pil 8 18.2
5 Iud 2 4.5
6 Kontap 1 2.3
Total 44 100.0
(sumber: Data Primer 2021)

Tabel menunjukan bahwa dari akseptor KB, jenis KB yang paling banyak
digunakan yaitu KB Suntik sebanyak 29 orang (65,9%), dan pil sebanyak 8 orang
(18.2%).

4. Alasan tidak menggunakan kb

NO. Alasan tidak menggunakan kb Jumlah Presentase


1 Hamil 2 12.5
2 Dilarang Suami 2 12.5
3 Ingi Punya Anak 2 12.5
4 Takiut Efek Samping 7 43.75
5 Alasan Penyakit 2 12.5
6 Lain-Lain 1 6.25
Total 16 100.0
(sumber data primer 2021)

Tabel menunjukkan bahwa alasan pasangan usia subur tidak menggunakan KB


yakni mereka takut efek samping KB, dengan jumlah presentasi sebanyak 7 orang
(43.75)%.

5. Tempat pelayanan kb

No. Tempat pelayanan kb Jumlah Presentase


1 Puskesmas 35 79.5
2 Posyandu 1 2.3
3 Praktik Bidan 8 18.2
Total 44 100.0
(sumber data primer 2021)

Tabel menunjukan bahwa sebanyak 35 orang (79.5%) memperoleh pelayanan KB


di Puskesmas, dan sebanyak 8 orang (18.2%) memperoleh pelayanan KB melalui praktik
bidan

6. Pus drop out kb


No. Pus drop out kb Jumlah Presentase
1 Ya 2 5
2 Tidak 42 95
Total 44 100.0
Tabel menunjukan bahwa 42(95%) Pasangan Usia Subur tidak melakukan
dropout KB.

7. Alasan pus drop out kb

No. Alasan pus drop out kb Jumlah Presentase


1 Tidak Cocok 2 1.0
Total 194 100.0
Tabel menunjukan bahwa 2(100%) Pasangan Usia Subur melakukan dropout KB
dengan alas an tidak cocok.

8. Apakah ada keluhan

No. Apakah ada keluhan Jumlah Presentase


1 Ya 6 14
2 Tidak 38 86
Total 44 100.0
Tabel menunjukan bahwa sebanyak 6 orang (14%) ada keluhan selama
menggunakan KB

9. Keluhan yang menyertai

No. Keluhan yang menyertai Jumlah Presentase


1 Haid Terganggu 5 90%
2 Lain-Lain 1 10%
Total 6 100
Tabel diatas menunjukan bahwa jenis keluhan yang paling banyak dirasakan
selama menggunakan KB yaitu haid terganggu ada 5 orang (90%)

10. Tindakan yang sudah dilakukan

No. Tindakan yang sudah Jumlah Presentase


dilakukan
1 Ganti Alat Kontrasepsi 1 10
2 Tetap Menggunakan Alat 5 90
Kontrasepsi Yang Sama
Total 6 100.0
Tabel diatas menunjukan bahwa sebanyak 90.0% atau 5 orang yang mengalami
keluhan saat menggunakan KB memilih untuk tetap menggunakan alat kontrasepsi yang
sama.

11. Peran suami terhadap alat kontrasepsi

No. Peran suami terhadap Jumlah Presentase


alat kontrasepsi
1 Mendukung 43 98%
2 Tidak Mendukung 1 2%
Total 44 100
Tabel menunjukan bahwa 43 (98%) orang yang menggunakan KB, semuanya
didukung oleh suami masing-masing.

3.15 Bayi dan balita


a. Kematian Bayi dan Balita 1 Tahun Terakhir

No. Kematian Bayi dan Balita 1 Jumlah Presentase


Tahun Terakhir
1. .00 61 31,4
2 Ya 4 2,1
3 Tidak 129 66,5
Total 194 100.0
Tabel diatas menunjukan bahwa pada distribusi bayi dan balita terdapat kematian
bayi sebanyak 4 bayi (2.1%)

b. Usia Bayi saat Meninggal

No. Usia Bayi saat Meninggal Jumlah Presentase

1. .00 190 97,9


2 1-12 Bulan 2 1,0
3 1-5 Tahun 2 1,0
Total 194 100.0
Table diatas menunjukan bahwa pada distribusi bayi dan balita terdapat 2 bayi
(1.0%) yang meninggal usia 1-12 bulan, dan 2 balita (1.0) usia 1-5 tahun.

d. Penyebab Kematian
No. Penyebab Kematian Jumlah Presentase
1. .00 190 97,9
2 Penyakit 3 1,0
3 Infeksi 1 1,0
Total 194 100.0
Table diatas menunjukan bahwa pada distribusi bayi dan balita terdapat 3 bayi
(1,0%) kematian disebabkan penyakit dan 1 bayi (1,0%) disebabkan infeksi.

e. Keberadaan neonatus dalam keluarga

No. Keberadaan neonatus Jumlah Presentase


1. Tidak 194 100.0
Tabel diatas menunjukan bahwa distribusi neonatus dalam keluarga di desa
talulobutu selatan yaitu tidak ada .

3.16 Bayi
a. BAYI
No. BAYI Jumlah Presentase
1. Ya 13 6.7
2 Tidak 181 93.3
Total 194 100.0
Tabel menunjukan bahwa dari 194 keluarga terdapat keluarga yang tidka memiliki
bayi sebanyak 181 keluarga (93.3%) dan yang memiliki bayi yaitu sebanyak 13 keluarga
(6.7%)
b. Kunjungan Ke posyandu
No. Kunjungan ke posyandu Jumlah Presentase
1 YA 13 100%
Total 13 100%
Tabel diatas menunjukan bahwa distribusi penduduk berdasarkan bayi yang melakukan
kunjungan posyandu diketahui bahwa 13 kelurga (6.7%) yang mengunjungi posyandu
c. Terdapat KMS
No. Terdapat KMS Jumlah Presentase
1. Ya 10 77%
2 Tidak 3 23%
Total 13 100%
Table diatas menunjukan bahwa distribusi penduduk berdasarkan bayi yang memiliki
KMS yaitu sebanyak 10 bayi dan yang tidak memiliki KMS sebanyak 3 bayi (1.5%).
d. Alasan tidak memiliki KMS
No. Alasan tidak memiliki KMS Jumlah Presentase
1 Tidak Di Beri Petugas 3 100%
Total 3 100%
Table diatas menunjukan bahwa distribusi penduduk berdasarkan alasan tidak memiliki
KMS yaitu tidak di beri petugas sebanyak 3 bayi (1.5%).

e. Ibu Membaca KMS

No. Ibu Membaca KMS Jumlah Presentase


1. Ya 8 80%
2. Tidak 2 20%
Total 10 100%
Table diatas menunjukan bahwa distribusi penduduk berdasarkan ibu membaca KMS ,
diketahui yang bisa membaca yaitu 8 ibu (4.1%), dan yang tidak bisa membaca yaitu 2
bayi (1.0%).

f. Imunisasi yang didapatkan bayi 1-2 bulan


No. Imunisasi yang didapatkan 1-2 bulan Jumlah Presentase
1 BCG 7 53,8%
2 HB 1 1 7,7%
3 POLIO 2 5 38,5%
Total 13 100%
Table diatas menunjukan bawa distribusi penduduk berdasarkan imunisasi yang
didapatkan pada bayi 1-2 bulan yaitu BCG sebanyak 7 bayi (3.6%), HB I sebanyak 1
bayi (0.5), dan polio 2 sebanyak 5 bayi (2.6%).

g. Imunisasi yang didapatkan 3 bulan


No. Imunisasi yang didapatkan 3 bulan Jumlah Presentase
1 BCG 2 16,7%
2 DPT 1 3 25%
3 HB 1 1 8,3%
4 HB 2 1 8,3%
5 DPT 2 1 8,3%
6 POLIO 3 4 33,4%
Total 12 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan bayi yang sudah mendapatkan
imunisasi di usia 3 bulan yakni BCG sebanyak 2 bayi (1.0%), DPT 1 sebanyak 3 bayi
(1.0%), HB I sebanyak 1 bayi (0.5%), HB 2 sebanyak 1 bayi (0.5%), DPT 2 sebanyak 1
bayi (0.5%) dan polio 3 sebanyak 4 bayi (2.1%).

h. Imunisasi 4-8 bulan


No. Imunisasi 4-8 bulan Jumlah Presentase
1 POLIO 1 1 9%
2 HB 1 1 9%
3 DPT 2 3 27,3
4 POLIO 3 2 18,4%
5 POLIO 4 3 27,3
6 HB 4 1 9%
Total 11 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan bayi yang sudah mendapatkan
imunisasi bayi usia 4-8 bulan yakni polio 1 sebanyak 1 bayi (0.5%), HB 1 sebanyak 1
bayi (0.5%), DPT 2 sebanyak 3(1.5%), Polio 3 sebanyak 2 bayi (1.0%), polio 4 sebanyak
3 bayi (1.5%) dan HB 4 sebanyak 1 bayi (0.5%).

i. Imunisasi yang didapatkan 9 bulan


No. Imunisasi 9 bulan Jumlah Presentase
1 POLIO 1 1 20%
2 DPT 3 1 20%
3 CAMPAK 3 60%
Total 5 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan bayi yang sudah
mendapatkan imunisasi bayi usia 9 bulan yaitu polio 1 sebanyak 1 bayi (0.5%), DPT 3
sebanyak 1 bayi (0.5%), dan campak sebanyak 3 bayi (1.5%).

j. Tumbuh kembang bayi DDST


No. Tumbuh kembang bayi DDST Jumlah Presentase
1 Normal 13 100%
Total 13 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan tumbuh kembang bayi
DDST yaitu normal sebanyak 13 (6.7%).

k. Penyakit yang diderita saat ini


No. Penyakit yang diderita saat ini Jumlah Presentase
1 Ya 2 15,4%
2 Tidak 11 84,6%
Total 13 100
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan penyakit yang di derita saat ini
yaitu terbanyak tidak menderita penyakit sebanyak 11 (5.7%)dan yang menderita
penyakit sebanyak 2 (1.0%).

l. Jika ya, jenis penyakit yang di derita


No. Jenis Penyakit yang diderita Jumlah Presentase
1 Diare 2 100%
Total 2 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan jenis penyakit yang diderita
yaitu diare sebanyak 2 (1.0%).

m. Bayi resiko tinggi


No. Bayi resiko tinggi Jumlah Presentase
1 Tidak 13 100%
Total 13 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan bayi resiko tinggi yaitu
tiidak ada resiko sebanyak 13 bayi (6.7%)

3.17 Balita
a. Balita

No. Balita Jumlah Presentase


1 Ya 38 19.6
2 Tidak 156 80.4
Total 194 100.0
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan balita dalam keluarga,
diketahui jumlah balita dari 194 kepala keluarga sebanyak 38 keluarga (19.6%) memiliki
balita dan 156 keluarga (80.4% ) tidak memiliki balita.

b. Kunjungan ke posyandu

No. Kunjungan Ke Posyandu Jumlah Presentase


1 Tiap Bulan 29 76,3%
2 Kadang-Kadang 6 15,8%
3 Tidak Pernah 3 7,9%
Total 38 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan Balita yang melakukan
kunjungan ke posyandu, diketahui balita yang melakukan kunjungan tiap bulan sebanyak
29 (14.9%), kadang-kadang sebanyak 6 (3.1%), dan tidak pernah sebanyak 3 (1.5%).

c. Alasan tidak berkunjung ke posyandu


No. Alasan Tidak Jumlah Presentase
Berkunjung Ke Posyandu
1 Tidak Sempat 3 100%
Total 3 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan alasan tidak
berkunjung ke posyandu karena tidak sempat yaitu 3 (1.5%).

d. Kepunyaan kms

No. Kepunyaan Kms Jumlah Presentase


1 Ya 33 86,8%
2 Tidak 5 13,2%
Total 38 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan balita yang memiliki
KMS yaitu sebanyak 33 Balita (17.0) dan yang tidak memiliki KMS sebanyak 5 balita
(2.6%)

e. Alasan tidak mempunyai KMS

No. Alasan Tidak Mempunyai Kms Jumlah Presentase


1 Hilang' 1 20%
2 Tidak Diberi Petugas Kesehatan 4 80%
Total 5 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan alasan tidak memiliki
KMS yaitu hilang sebanyak 1 balita (0.5%) dan yang tidak diberi petugas kesehatan
sebanyak 4 balita (2.1%),

f. Kelengkapan imunisasi

No. Kelengkapan Imunisasi Jumlah Presentase


1 Ya 36 94,7%
2 Tidak 2 5,3%
Total 38 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan kelengkapan imunisasi
yaitu sebanyak 36 balita (18.6%) balita dengan imunisasi lengkap, dan yang tidak
lengkap yaitu sebanyak 2 balita (1.0%)

g. Alasan imunisasi tidak lengkap


No. Alasan Imunisasi Tidak Lengkap Jumlah Presentase
1 Tidak Tau Manfaat 1 50%
2 Takut Akibat / Efek Samping 1 50%
Total 2 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan alasan imunisasi tidak
lengkap yaitu karena tidak tau manfaat sebnyak 1 keluarga (0.5%), dan takut akibat/efek
samping sebanyak 1 keluarga (0.5%).

h. Balita yang sakit saat ini

No. Balita Yang Sakit Saat Jumlah Presentase


Ini
1 Ya 5 13,2%
2 Tidak 33 86,8%
Total 38 100%
Table diatas menunjukkkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jumlah balita
yang sedang sakit saat ini diketahui sebanyak 5 balita (2.6%) yang sedng sakit dan tidak
sakit sebanyak 33 balita (17.0%)

i. Jenis penyakit

No. Jenis Penyakit Jumlah Presentase

1 Ispa 5 100%
Total 5 100%
Table diatas menunjukkkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis penyakit
yaitu ispa sebanyak 5 balita (2.6%).

j. Tindakan

No. Tindakan Jumlah Presentase


1 Ke Sarana Pelayanan 5 100%
Kesehatan
Total 5 100%
Table diatas menunjukkkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan tindakan
yang dilakukan jika balita sedang sakit diketahui tindakan yang dilakukan diketahui
kesarana pelayanan kesehatan sebanyak 5 balita (2.6%)

k. Balita resiko tinggi


No. Balita Resiko Tinggi Jumlah Presentase
1 Ya 1 2,7%
2 Tidak 37 97,3
Total 38 100%
Table diatas menunjukkkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan balita yang
beresiko tinggi diketahui sebanyak 1 balita (0.5%) yang memiliki resiko tinggi dan tidak
memiki resiko yaitu sebanyak 37 balita (19.1%)

l. Jenis resiko tinggi

No. Jenis Resiko Tinggi Jumlah Presentase


.00 156 80.4
1 Ya 1 .5
2 Tidak 37 19.1
Total 194 100.0
Table diatas menunjukkkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan jenis resiko
tinggi yaitu sebanyak 1 balita (0.5%) yang memiliki resiko tinggi

3.18 Status gizi bayi dan balita


a. ibu rutin menimbang bayi/balita/bulan

NO. Ibu Rutin Menimbang JUMLAH PRESENTASE


Bayi/Balita/Bulan
1 Ya 38 84,5%
2 Tidak 7 15,5%
Total 45 100%
Table diatas menunjukan distribusi penduduk berdasarkan timbangan bayi / balita
rutin diketahu bayi / balita yang melakukan timbangan rutin sebanyak 38 balita (19.6%),
dan tidak rutin sebanyak 7 balita (3.6%).

b. bayi balita mempunyai kms

NO. Bayi Balita Mempunyai Jumlah Presentase


Kms
1 Ya 39 86,7%
2 Tidak 6 13,3%
Total 45 100%
Table diatas menunjukkkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan Bayi/Balita
yang memiliki KMS diketahui Bayi/Balita yang memiliki KMS sebanyak 39 balita
(20.1%) dan tidak memiliki KMS yaitu sebanyak 6 balita (3.1%)

c. jika ya, grafik kms-nya 3 bulan terakhir

NO. Jika Ya, Grafik KMS- Jumlah Presentase


Nya 3 Bulan Terakhir
1 Meningkat 31 79,4%
2 Datar 2 5,1%
3 Tidak Tau 1 2,7%
4 Naik Turun 5 12,8%
Total 39 100%
Table diatas menunjukkkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan grafik
bayi/Balita yang memiliki KMS 3 Bulan Terakhir diketahui dengan jumlah terbanyak
yaitu meningkat sebanyak 31 balita (16.0) dan yang terendah yaitu tidak tau sebanyak 1
balita (0.5%).

d. bayi ibu masih di beri asi

NO. Bayi ibu masih di beri asi JUMLAH PRESENTASE


1 Ya 17 37,7%
2 Tidak 28 62,3%
Total 45 100%
Table diatas menunjukkkan bahwa distribusi penduduk berdasarkan bayi yang
masih diberikan ASI diketahui bayi/balita yang diberikan ASI sebanyak 17 bayi (8.8%)
dan tidsk diberi ASI sebanyak 28 bayi (14.4%)

3.18 Usia sekolah


a. Anak Usia Sekolah

NO. Anak Usia Sekolah JUMLAH PRESENTASE


1 Ya 71 36.6
2 Tidak 123 63.4
Total 194 100.0
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi anak usia


sekolah dalam keluarga didapatkan sebanyak 71 anak dengan presentase (36.6) %.
b. Status gizi tb, bb, usia

NO. Status gizi tb, bb, usia JUMLAH PRESENTASE


1 Baik 69 97,1%
2 Cukup 2 2,9%
Total 71 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi Status gizi di


lihat dari kesesuain BB dan TB dan usia anak dalam keluarga terdapat 69 (35.6%)
anak yang memiliki status gizi baik, sedangkan terdapat 2 (1.0%) anak yang
memiliki status gizi cukup.

c. Pola makan

NO. Pola Makan JUMLAH PRESENTASE


1 Teratur 69 97,1%
2 Tidak Teratur 2 2,9%
Total 71 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi Pola makan


pada anak usia sekolah dalam keluarga terdapat 69 (35.6%) anak memiliki pola
makan teratur sedangkan 2 (1.0%) anak memiliki pola makan tidak teratur.

d. Kebiasaan makan yang salah

NO. Kebiasaan makan yang JUMLAH PRESENTASE


salah
1 Ya 6 8,5%
2 Tidak 65 91,5%
Total 71 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat kebiasaan


makan yang salah pada anak usia sekolah ada 6 (3.1%) dan tidak memiliki kebiasaan
makan yang salah terdapat 65 (33.5)
e. Kesulitan makan

NO. Kesulitan makan JUMLAH PRESENTASE


1 Ya 8 11,3%
2 Tidak 63 88,7%
Total 71 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa didapatkan anak usia


sekolah mengalami kesulitan makan yaitu sebanyak 8
(4.1%) anak. dan yang tidak memiliki kesulitan makan ada 63 (32.5)

f. Imunisasi booster

NO. Imunisasi Booster JUMLAH PRESENTASE


1 Ya 54 76,1%
2 Tidak 17 23,9%
Total 71 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi keluarga


Sudah Mendapat imunisasi booster dari 194 anak usia sekolah
diketahui sebanyak 54 anak (27.8%) sudah mendapatkan imunisasi booster dan yang
tidak mendaptkan imunisasi boost sebanyak 17 (8.8%).

g. Frekuensi imunisasi booster

NO. Frekuensi Imunisasi JUMLAH PRESENTASE


Booster
1 1x 25 46,3%
2 2x 29 53,7%
Total 54 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi penduduk jumlah pemberian


imunisasi booster di ketahui sebanyak 25 (12.9) mendapatkan satu kali imunisasi
booster dan yang mendapatkan dua kali imunisasi booster sebanyak 29 (14.9%)

h. Anak yang sakit

NO. Anak Yang Sakit JUMLAH PRESENTASE


1 Ya 4 5,6%
2 Tidak 67 94,4%
Total 71 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi Penduduk anak yang sakit saat ini
dari 87 anak diketahui 4 (2.1%) tidak sakit, dan sebanyak 67 anak sakit (34.5%).

i. Jenis penyakit

NO. Anak Yang Sakit JUMLAH PRESENTASE


1 Diare 4 100%
Total 4 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 4 (2.1%) anak


menderita diare

j. Penanganan

NO. Anak Yang Sakit JUMLAH PRESENTASE


1 Ke Puskesmas 4 100%
Total 4 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi cara penanganan ketika anak sakit
didapatkan sebnyak 4 (2.1%) anak di bawa ke puskesmas

k. Penyakit yang di derita selama 6 bulan

NO. Anak Yang Sakit JUMLAH PRESENTASE


1 Batuk / Pilek 29 40,8%
2 Diare 24 33,8%
3 Demam 15 21,1%
4 Lain-Lain 3 4,3%
Total 71 100%
(Sumber :Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi Penyakit yang sering diderita oleh
anak dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, diketahui anak yang mengalami
batuk/pilek sebanyak 29 (14.9%) dan anak yang mengalami demam 15 (7.7%).

3.19 Remaja

a. Remaja
No. Remaja Jumlah Presentase
1 Ya 73 37.6
2 Tidak 121 62.4
Total 194 100.0
Tabel diatas menunjukan distribusi remaja dari 194 orang, didapatkan 121
(62,4%) remaja wanita dan 73 (37,6%) merupakan remaja laki-laki.

b. Menstruasi

No. Menstruasi Jumlah Presentase


1 Ya 36 78,2%
2 Tidak 10 21,8%
Total 46 100%
Tabel diatas menunjukan distribusi remaja yang menstruasi sejumlah 36 orang
(18,6%) dan remaja yang belum mengalami menstruasi sejumlah 10 orang (5,2%).

c. Keluhan saat menstruasi

No. Keluhan saat menstruasi Jumlah Presentase


1 Ya 14 38,9%
2 Tidak 22 61,1%
Total 36 100%
Tabel diatas menunjukan distribusi remaja yang tidak mengalami keluhan saat
menstruasi sejumlah 22 orang (11,3%) dan remaja yang tidak mengalami keluhan
sejumlah 14 orang (7,3%).

d. Aktif dalam organisasi

No. Aktif dalam organisasi Jumlah Presentase


1 Ya 43 58,9%
2 Tidak 30 41,1%
Total 73 100%
Tabel diatas menunjukan distribusi remaja yang aktif dalam organisasi sejumlah 43
orang (22,2%) dan remaja yang tidak aktif dalam organisasi sejumlah 30 orang
(15,5%)

e. Alasan tidak ikut organisasi

No. Alasan tidak ikut organisasi Jumlah Presentase


1 Malu 13 43,4%
2 Tidak Ada Waktu 2 6,7%
3 Tidak Perlu 10 33,3%
4 Tidak Ada Wadahnya 2 6,7%
5 Lain-Lain 3 9,9%
Total 30 100%
Berdasarkan distribusi tabel diatas didapatkan 13 orang (6,7%) remaja malu untuk
ikut organisasi, 10 orang (5,2%) remaja merasa tidak perlu mengikuti organisasi, 2 orang
(1,0%) remaja mengatakan tidak ada waktu mengikuti organisasi, dan 2 orang remaja
(1,0%) remaja mengatakan tidak ada wadahnya, serta 3 orang (1,5%) lain-lain.

f. Pengetahuan tentang usia reproduksi

No. Pengetahuan tentang usia Jumla Presentase


reproduksi h
1 Ya 72 98,6%
2 Tidak 1 1,4%
Total 73 100%
Berdasarkan distribusi tabel diatas didapatkan sejumlah 72 remaja (37,1%) memiliki
pengetahuan tentang usia reproduksi dan 1 remaja (0,5%) tidak memiliki pengetahuan
tentang usia reproduksi.

g. Pengetahuan tentang fungsi reproduksi

No. Pengetahuan tentang fungsi Jumlah Presentase


reproduksi
1 Ya 69 94,5%
2 Tidak 4 5,5%
3 Total 73 100%
Berdasarkan distribusi tabel diatas didapatkan sejumlah 69 remaja (35,6%) memiliki
pengetahuan tentang fungsi reproduksi dan 4 remaja (2,1%) tidak memiliki
pengetahuan tentang fungsi reproduksi.

h. Pengetahuan tentang penyakit menular seksual

No Pengetahuan tentang penyakit Jumlah Presentase


. menular seksual
1 Ya 63 86,3%
2 Tidak 10 13,7%
Total 73 100%
Berdasarkan distribusi tabel diatas didapatkan sejumlah 63 remaja (32,5%) telah
memiliki pengetauan tentang penyakit menular seksual dan 10 remaja (5,2%) belum
memiliki pengetahuan tentang penyakit menular seksual.
i. Penyimpangan perilaku

No. Penyimpangan perilaku Jumlah Presentase


1 Ya 3 4,1%
2 Tidak 70 95,9%
Total 73 100%
Berdasarkan distribusi tabel diatas didapatkan 70 remaja (36,1) tidak mengalami
penyimpanagan perilaku dan 3 remaja (1,5%) mengalami penyimpangan perilaku.

j. Jenis penyimpangan perilaku

No. Jenis penyimpangan perilaku Jumlah Presentase


1 Minuman Keras 2 66,7%
2 Ketergantungan Obat 1 33,3%
Total 3 100%
Berdasarkan distribusi tabel diatas didapatkan peyimpangan perilaku minum-
minuman keras sejumlah 2 remaja (1,0%) dan 1 remaja (0,5%) mengalami
ketergantungan obat.

k. Remaja yang sedang sakit

No. Remaja yang sedang sakit Jumlah Presentase


1 Ya 9 12,3%
2 Tidak 64 87,7%
Total 73 100%
Berdasarkan distribusi tabel diatas didapatkan remaja yang tidak sedang sakit
sejumlah 64 orang (33,0%) dan remaja yang sedang sakit sejumlah 9 orang (4,6%).

l. Tindakan yang dilakukan

No. Tindakan yang dilakukan Jumlah Presentase


1 Berobat Ke Sarana 8 88,9%
Pelayanan Kesehatan
2 Di Obati Sendiri 1 11,1%
Total 9 100%
Berdasarkan distribusi tabel diatas didapatkan tindakan yang dilakukan saat sakit
yakni 8 orang (4,1%) pergi berobat ke sarana pelayanan kesehatan dan 1 orang
(0,5%) diobati sendiri.

m. Masalah yang di alami


No. Masalah yang di alami Jumlah Presentase
1 Kesulitan Belajar 10 13,7%
2 Kurang Bisa Bergaul 6 8,2%
3 Begadang 47 64,4%
4 Kurang Percaya 2 2,7%
5 Lain-Lain 8 11%
Total 73 100%
Berdasrkan distribusi tabel diatas diapatkan masalah yang dialami remaja yakni
begadang 47 orang (24,2%), kesulitan belajar 10 orang (5,2%), kurang bisa bergaul 6
orang (3,1%), kurang percaya 2 orang (1,0%) dan 8 orang (4,1%) lain-lain.

n. Yang dilakukan oleh remaja

NO. Yang dilakukan oleh remaja Jumla Presentase


h
1 Bercerita Pada Teman 21 28,8%
2 Bercerita Pada Orangtua 41 56,2%
3 Bercerita Pada Saudara 3 4,1%
4 Marah / Mengamuk 6 8,2%
5 Mengurung Diri 2 2,7%
Total 73 100%
Berdasrkan distribusi tabel diatas diapatkan yakni 41 remaja (21,1%) bercerita pada
orang tua, 21 remaja (10,8) bercerita pada teman, 6 remaja (3,1%) marah/mengamuk,
3 remaja (1,5%) bercerita pada saudara, dan 2 remaja (1,0%) mengurung diri.

o. Kegiatan pada waktu luang

NO. Kegiatan pada waktu luang Jumlah Presentase


1 Karang Taruna 13 17,8%
2 Masjid / Majelis Taklim 3 4,1%
3 Membantu Orangtua 43 58,9%
4 Berolahraga 8 10,9%
5 Lain-Lain 6 8,3%
Total 73 100%
Berdasrkan distribusi tabel diatas diapatkan kegiatan waktu luang membantu orang
tua sejumlah 43 orang (22,2%), kegiatan karang taruna 13 orang (6,7%), berolahraga
8 orang (4,1%), masjid/majelis taklim 3 orang (1,5%), dan 6 orang (3,1%) lain-lain.
3.20 Menopause
a. Monopause

NO. MONOPAUSE JUMLAH PRESENTASE


Ya 62 32.0
1 Tidak 132 68.0
2 Total 194 100.0
Tabel di atas menunjukan bahwa distribusi keluarga yang telah memasuki pre
menopause dari total 194 kepala keluarga sebanyak 62 (32,0%) keluarga terdapat penduduk
pre menopause.

b. Keluhan

NO. Keluhan JUMLAH PRESENTASE


1 Ya 14 22,5%
2 Tidak 48 77,5%
Total 62 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa distribusi keluarga berdasarkan yang mengalami
keluhan pre-menopouse dari total 194 orang yang mengalami pre menopause yakni
sebanyak 14 (7,2%), Adanya pre-menopouse yang memiliki keluhan.

c. Jenis Keluhan

NO. Jenis Keluhan JUMLAH PRESENTASE


1 Nyeri Sendi 5 35,7%
2 Muka Kemerahan 1 7,1%
3 Emosi Labil / Mudah 3 21,7%
Tersinggung
4 Kering Daerah Vagina 2 14,2%
5 Pandangan Kabur 1 7,1%
6 Lain-Lain 2 14,2%
Total 14 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa distrubusi keluarga Berdasarkan keluhan pre
menopouse diketahui beberapa keluhan yang sering dikeluhkan diantaranya nyeri
sendi sebanyak 5 (2,6%), emosi labil/mudah tersinggung 194 sebanyak 3 (1,5%),
kering daerah vagina sebanyak 2 (1,0%), lain-lain dari 194 sebanyak 2 (1,0%),
muka kemerahan sebanyak 1 (0,5%), Pandangan kabur 1 (0.5%).
d. Yang Dilakukan Saat Ada Keluhan

NO. Yang Dilakukan Saat JUMLAH PRESENTASE


Ada Keluhan
1 Di Biarkan 2 14,3%
2 Di Obati Sendiri 4 28,5%
3 Ke Pelayanan Kesehatan 8 57,2%
Total 14 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa distribusi keluarga Berdasakan Cara yang
dilakukan mengatasi keluhan premenopause diketahui yakni ke pelayanan
kesehatan sebanyak 8 (4,1%), di obati sendiri sebanyak 4 (2,1%), dan dibiarkan
sebanyak 2 (1,0%)..

e. Persepsi Setelah Monopause

NO. Persepsi Setelah JUMLAH PRESENTASE


Monopause
1 Curiga 3 4,8%
2 Merasa Malu / Harga Diri 3 4,8%
Sendiri
3 Tidak Di Anggap 56 90,4$
Masalah
Total 62 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa distribusi keluarga Berdasakan Persepsi ibu
setelah menopause terhadap dirinya 194 diketahui bahwa yang tidak dianggap malasah
sebanyak 56 orang (28,9%), namun ada juga beberapa merasa malu/ harga diri sendiri
dan curiga sebanyak 6 (3,0%).

f. Pemenuhan Kebutuhan Seksual Monopause

NO. Persepsi Setelah JUMLAH PRESENTASE


Monopause
1 Menolak Hubungan 24 38,7%
Seksual
2 Melaksanakan Hubungan 38 61,3%
Seksual
Total 62 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa distribusi Keluarga Berdasarkan pemenuhan
kebutuhan seksual Menopause dengan melaksanakan hubungan seksual sebanyak 38
(19,6%), dan menolak hubungan seksual sebanyak 24 (12,4%).

g. Keluhan Nyeri Saat Bersenggama

NO. Persepsi Setelah JUMLAH PRESENTASE


Monopause
1 Ya 10 26,3%
2 Tidak 28 73,7%
Total 38 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa distribusi berdasakan ada Keluhan nyeri selama
bersenggama sebanyak 10 (5,2%), dan yang tidak merasa keluhan sebanyak 28 (14,4%).

3.21 MANULA
a. Manula

NO. Manula JUMLAH PRESENTASE

1 Ya 47 24.2%

2 Tidak 147 75.8%

Total 194 100%

(Sumber Data primer 202)

Tabel Distribusi di atas menunjukkan bahwa Jumlah manula dari kepala keluarga yaitu
sebanyak 47 (24,2%) orang.

b. Usia Manula

NO. Usia Manula JUMLAH PRESENTASE

1 65 - 70 Tahun 24 51,1%

2 70 Tahun 23 48,9%

Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)


Tabel didapatkan bahwa distribusi manula dalam rentang usia 65 – 70 tahun yaitu
sebanyak 24 orang (12,4 %) dan dalam rentang usia >70 tahun yaitu sebanyak 23 orang (11,9%).

c. Manula yang menderita Penyakit

NO. Manula Yang Menderita JUMLAH PRESENTASE


Penyakit

1 Ya 33 70,2%

2 Tidak 14 29,8%

Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel didapatkan bahwa distribusi manula yang menderita penyakit yaitu sebanyak 33
(17,0%).

d. Jenis Penyakit

NO. Jenis Penyakit JUMLAH PRESENTASE

1 Dm 5 15,1%

2 Reumatik 9 27,2%

3 Hipertensi 14 42,4%

4 Penyakit Jantung 4 12.1%

5 Asma 1 3,2%

Total 33 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel di atas menunjukkan bahwa, Distribusi manula berdasarkan jenis penyakit


terbanyak yakni hipertensi sebanyak 14 (7,2 %), Reumatik sebanyak 9 (4,6 %), DM sebanyak 5
(2,6%), Penyakit Jantung 4 (2,1 %) dan Asma 1 (5 %).
e. Yang di lakukan

NO. Yang dilakukan JUMLAH PRESENTASE

1 Berobat Ke Sarana 24 72.7%


Pelayanan Kesehatan

2 Di Obati Sendiri 8 24,2%

3 Tidak Di Obati 1 3,1%

Total 33 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel distribusi penanganan manula sakit dalam keluarga data terbanyak yakni lansia
pergi berobat ke pelayanan kesehatan sebanyak 24 (12,4%),diobati sendiri 8 (,1%) dan tidak
diobati sebanyak 1 (5 %)

f. Kelompok kegiatan manula

NO. Kelompok Kegiatan JUMLAH PRESENTASE


Manula

1 Ya 27 57,4%

2 Tidak 20 42,6%

3 Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi manula yang mengikuti kelompok manula sebanyak 27 (13,9 %)

g. Jenis kelompok kegiatan manula


NO. Yang dilakukan JUMLAH PRESENTASE

1 Pengajian 16 59,2%

2 Arisan 1 3,8%

3 Olahraga 6 22,2%

4 Lain-Lain 4 14,8%

Total 27 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi kegiatan pada kelompok manula terbanyak yakni pengajian sebanyak 16
(8,2%), dan olahraga sebanyak 6 (3,1%)

h. Alasan tidak ada kegiatan manula

NO. Alasan tidak ada JUMLAH PRESENTASE


kegiatan manula

1 Alasan Geografi 3 15%

2 Tidak Tahu Manfaatnya 15 75%

3 Lain-Lain 2 10%

Total 20 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi manula yang tidak mengikuti kelompok lansia yaitu alasan Geografi 3
(1,5%), tidak tahu manfaatnya 15 (7,7%) dan Lain-lain 2 (1,0%).

i. Posyandu manula

NO. Posyandu Lansia JUMLAH PRESENTASE

1 Ya 39 82,9%

2 Tidak 8 17,1%

Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)


Tabel Distribusi posyandu manula terdapat 39 (20,1%) keluarga dan manula yang tidak
mengetahui adanya posyandu manula yakni 8 (4,1%) keluarga.

j. Kepemilikan kms pada manula

NO. Kepemilikan KMS pada JUMLAH PRESENTASE


Lansia

1 Ya 23 48,9%

2 Tidak 24 51,1%

Total 47 100.0

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi manula yang tidak memiliki KMS dalam keluarga yakni sebanyak 24
(12,4%).

k. Alasan tidak ada kms

NO. Alasan Tidak Ada KMS JUMLAH PRESENTASE

1 Tidak Tahu 15 62,5%

2 Tidak Perlu 1 4,1%

3 Tidak Ada Sarana / Tidak 7 29,3%


Di Beri Oleh Petugas
Kesehatan

4 Lain-Lain 1 4,1%

Total 24 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi alasan manula tidak memiliki KMS dalam keluarga yakni tidak tahu 15
(7,7%), tidak ada sarana 7 (3,6%), tidak perlu 1 (5%), lain-lain 1 (5%)

l. Keberadaan kader posyandu

NO. Keberadaan Kader JUMLAH PRESENTASE


Posyandu
1 Ya 17 36,1%

2 Tidak 30 63,9%

Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi keberadaan kader posyandu manula yang mengikuti sebanyak 17 (8,8%),
dan yang tidak mengikuti 30 (15,5%).

m. Keaktifan kader

NO. Keaktifan Kader JUMLAH PRESENTASE

1 Ya 14 82,3%

2 Tidak 3 17,7%

Total 17 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi kader posyandu manula aktif dalam keluarga didapatkan kader aktif
posyandu lansia yaitu sebanyak 14 (7,2%) dan yang tidak sebanyak 3 (1,5%).

n. Pemeriksaan kesehatan rutin lansia

NO. Pemeriksaan Kesehatan JUMLAH PRESENTASE


Rutin Lansia

1 Ya 36 76,5%

2 Tidak 11 23,5%

Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)


Tabel Distribusi manula rutin memeriksa kesehatan dalam keluarga didapatkan lansia
yang rutin memeriksa kesehatan yaitu sebanyak 36 (18,6%) dan yang tidak 11 (5,7%)

o. Frekuensi kunjungan manula ke pelayanan kesehatan terdekat

NO. Frekuensi Kunjungan JUMLAH PRESENTASE


Manula Ke Pelayanan
Kesehatan Terdekat
1 1x 15 31,9%

2 2x 4 8,5%

3 3x 6 12,7%

4 Kalau Sakit Saja 9 19,1%

5 Tidak Pernah 3 6,3%

6 Lain-Lain 9 19,1%

7 7.00 1 2,4%

Total 47 100%
(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi frekuensi manula rutin memeriksa kesehatan dalam keluarga didapatkan
lansia yang memeriksa kesehatan sebanyk satu kali yakni 15 (7,7%).

p. Tempat kunjungan

NO. Tempat Kunjungan JUMLAH PRESENTASE

1 Posyandu 14 29,7%

2 Bidan / Perawat 2 4,5%

3 Puskesmas 21 44,6%

4 Dokter 5 10,6%

5 Lain-Lain 5 10,6%

Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)


Tabel Distribusi tempat manula berobat didapatkan tempat manula berobat di puskesmas
sebanyak 21 (10,8%).

q. Pemenuhan kebutuhan manula sehari-hari

NO. Pemenuhan Kebutuhan JUMLAH PRESENTASE


Manula Sehari - Hari

1 Mandiri 40 85,1%

2 Dengan Bantuan Minimal 4 8,5%

3 Dengan Bantuan Penuh 3 6,4%

Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi pemenuhan kebutuhan sehari-hari manula didapatkan pemenuhan


kebutuhan sehari-hari lansia yaitu mandiri sebanyak 40 (20,6%).

r. Perilaku tidak sehat

NO. Perilaku Tidak Sehat JUMLAH PRESENTASE

1 Merokok 4 50%

2 Mengkonsumsi Hanya 1 12,5%


Makanan Tertentu

3 Lain-Lain 3 37,5%

Total 8 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi perilaku hidup yang tidak sehat pada manula didapatkan perilaku hidup
yang tidak sehat pada lansia yaitu merokok sebanyak 4 (2,1%), dan mengonsumsi hanya makanan
tertentu sebanyak 1 (5%) dan lain-lain 3 (1,5%)
s. Resiko tinggi manula

NO. Resiko Tinggi Manula JUMLAH PRESENTASE

1 Ya 26 55,3%

2 Tidak 21 44,7%

Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi resiko tinggi pada manula didapatkan resiko tinggi pada manula yaitu
sebanyak 26 (13,4%), dan yang tidak beresiko sebanyak 21 (10,8%).
t. Jenis resiko tinggi

NO. Jenis Resiko Tinggi JUMLAH PRESENTASE

1 Lansia Dengan Penyakit 18 69,2%

2 Lansia Umur .>70 Tahun, 8 30,8%


Hidup Sendiri

Total 26 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi jenis resiko tinggi pada manula didapatkan resiko tinggi pada manula
dengan penyakit yaitu sebanyak 18 (9,3%), dan manula umur >70 tahun hidup sendiri yang
beresiko sebanyakni 8 (4,1%).

u. Bentuk pelayanan yang dibutuhkan lansia

NO. Bentuk Pelayanan Yang JUMLAH PRESENTASE


Dibutuhkan Lansia

1 Dana Sehat 4 8,5%

2 Pelayanan Kesehatan 23 48,9%


Gratis

3 Penyuluhan Kesehatan 17 36,1

4 Kelompok Lansia 2 4,2%

5 Lain-Lain 1 2,3%

Total 47 100%

(Sumber Data primer 2021)

Tabel Distribusi bentuk bantuan/layanan apa yang dibutuhkan lansia didapatkan lansia
membutuhkan dana sehat sebanyak 4 (2,1%), pelayanan kesehatan gratis sebanyak 23 (11,9%),
penyuluhan kesehatan sebanyak 17 (8,8%), kelompok manula sebanyak 2 (1,0%) dan lain-lain
sebanyak 1 (5%).

Anda mungkin juga menyukai