Anda di halaman 1dari 3

SELURUH SEMESTA MENANTI DENGAN SUKACITA

1 TAWARIKH 16: 28 - 34 (Renungan IRT Rayon 13-16 Des 2022)


“Biarlah Langit Bersukacita dan Bumi Bersorak-sorak; biarlah orang berkata diantara bangsa-bangsa
“TUHAN itu Raja”!”-1Taw 16:31

PENGANTAR
Bagaimana perasaan kita detik-detik menanti kedatangan buah hati yang akan lahir? Atau
perasaan menanti datangnya orangtua kita dari jauh/kampung halaman yang sudah lama tidak kita
kunjungi? Atau perasaan menyambut datangnya tamu penting di rumah kita? Tentu selain cemas,
was-was, jantung berdebar kencang, tapi perasaan sukacita juga perlahan-lahan merayap masuk
dalam seluruh penantian itu! Seperti itu pula penantian dan pengharapan kita akan kedatangan
Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali. Sejenak kita bernostalgia tentang masa kecil kita masing-
masing memasuki masa advent dan memasuki masa raya Natal. Luar biasa sukacita itu, walau
belum tersentuh dengan kecanggihan teknologi seperti sekarang ini! Membayangkan bulan
Desember saja sudah membuat kita tidur tidak tenang karena sedang membayangkan berbagai
kesibukan perayaan natal di tingkat rayon, gugus, wilayah gereja! Sejumlah daftar sudah disusun
untuk mengunjungi dan berbagi salam Damai Natal. Namun kenangan sukacita itu tidak sama
dengan kesiapan kita di masa advent, khususnya di minggu advent ke-3 saat ini. Perubahan
suasana, waktu dan tempat, rupa-rupanya dapat dengan mudah merubah perasaan gembira dan
sukacita kita terutama berkaitan dengan tugas menanti.
PEMBAHASAN
Demikian pula yang dirasakan dan dialami oleh Raja Daud dan umat Israel yang dengan
penuh luapan sukacita menanti kedatangan Tuhan sebagai Raja! Dan sebagai Hakim bagi seluruh
dunia! Mereka. Mereka bersukacita bahwa tabut perjanjian Allah pada akhirnya dapat disimpan
ditempat yang aman yaitu di Yerusalem! Tidak lagi di dalam kemah biasa, tetapi di dalam kemah
kudus di kota Yerusalem. Bagi Raja Daud dan umat Israel, Tabut Perjanjian yang berisikan Loh Batu
Sepuluh Perintah Allah, Roti Manna dan Tongkat Harun, melambangkan tanda kehadiran Allah
ditengah-tengah umat-Nya. Bacaan Firman Tuhan ini merupakan Nyanyian Pujian Raja Daud
kepada Allah ketika Tabut Perjanjian itu dibawa masuk ke Yerusalem. Daud menyaksikan bahwa
Tuhan itu Raja atas segala bangsa dan segenap alam semesta. Dan segala sesuatu ada dibawah
kuasa-Nya! Penghakiman-Nya sungguh amat dahsyat dan Kasih Setia-Nya kekal selama-lamanya.
Setiap orang yang merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya akan bersyukur dan memuji Tuhan.

APLIKASI
Di minggu advent ketiga yang ditandai dengan penyalaan lilin bewarna merah muda mengajak
kita untuk dapat bersama seluruh alam semesta menanti Tuhan dengan penuh sukacita. Keadaan
hidup yang sedang berlangsung entah susah maupun senang, jikalau dihidupi bersama-sama
dengan Tuhan, maka luapan sukacita, sorak-sorai, syukur dan pujian akan benar-benar mengalir
dalam kehidupan kita. Tidak ada lagi duka, air mata, rasa sakit dan patah hati karena sukacita dari
Tuhan itu mengalir dengan sempurna dalam hidup kita. Kita akan dapat menikmati hidup dan
berjalan bersama Raja Penguasa Alam Semesta! Karenanya, tiap orang percaya layak untuk
mensyukuri imannya kepada Yesus kristus, Sebab Ia yang pernah datang untuk hidup bersama kita,
menggembalakan hidup kita sebagai umat-Nya, akan datang kembali sebagai Raja dan Hakim yang
patut dinantikan oleh kita dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Orang beriman patutlah
bersyukur dan bersukacita, sebab iman kepada Kristus Yesus adalah tanda keberadaan Kasih Setia
Tuhan atas hidup kita. Bila minggu lalu kita dikuatkan dengan firman Tuhan bahwa Tuhan tidak
pernah meninggalkan kita ataupun melupakan kita, maka minggu ini kita diajak untuk tidak
menjauhkan diri dari Tuhan ataupun melupakan-Nya dan dengan sukacita menanti kedatangan-Nya
dengan penuh harapan, bukan keraguan apalagi bimbang. Kita sambut hari Lahir-Nya karena Dia
Allah Imanuel! Allah beserta kita semua! Amin (Ezra).
SIKAP MENANTI HARI TUHAN
Yakobus 5: 7-11 (Renungan Kategorial, Gugus)
“Karena itu, saudara-saudara, sabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan” (Yak.5:7)

PENGANTAR
Setelah memperingatkan orang-orang kaya yang hidupnya berorientasi pada harta dan
kesenangan, Yakobus mengingatkan orang percaya untuk bersabar sampai kedatangan Kristus yang
kedua kali. Pada saat itulah kebenaran dan keadilan-Nya dinyatakan. Namun demikian, lamanya
penantian akan hari Tuhan kadang-kadang bisa membuat orang beriman bersikap tidak sabar dan
tidak percaya. Maka Yakobus mengingatkan mereka untuk bersabar menantikan-Nya

PEMBAHASAN
Agar orang dapat bersikap yang tepat dan memahami arti kesabaran, Yakobus memberikan
gambaran mengenai petani, para nabi di jaman Perjanjian Lama dan juga Ayub (ayat 7, 10-11).
Seorang petani bersabar menantikan hasil tanahnya yang berharga. Dalam masa penantian itu,
petani bergantung pada hujan yang adalah anugerah Tuhan. Begitu jugalah seharusnya
ketergantungan orang percaya pada pemeliharaan Tuhan. Maka dapat dikatakan bahwa kesabaran
merupakan sikap hati yang berharap dan percayatotal pada pemeliharaan dan perhatian Allah.
sementara menanggung derita, kita sabar sebab yakin bahwa tujuan iman kita di dalam Tuhan pasti
akan terwujud. Contoh kesabaran yang lain adalah para nabi di jaman Perjanjian Lama (ayat 10).
Meski menghadapi penolakan dan kematian, para nabi tetap menyuarakan kebenaran Tuhan.
Seringkali mereka mati tanpa melihat hasil upaya mereka, yakni pertobatan dari orang-orang yang
menjadi sasaran misi mereka. Walaupun demikian, para nabi setia pada Tuhan. Selain bersabar
dalam penantian, umat percaya dipanggil untuk sabar menanggung penderitaan. Tanpa kehilangan
iman. Meski tak mengerti sebab dan alasan penderitaannya, ia tetap percaya pada Allah.

APLIKASI
Kita memang tidak pernah tahu kenapa harus mengalami masalah dan penderitaan dalam hidup.
Namun, jika hidup kita ada dalam syukur dan sukacita dan bukan kemarahan dalam keyakinan akan
Allah dan bukan dalam sungut-sungut atau mengomel, semoga kita akan seperti Ayub yang akan
bersukacita karena menang dari Iblis yang gagal menjatuhkan hidup kita. AMIN. (Ezra)

Anda mungkin juga menyukai