Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KUALITAS CITRA DAN

PROTEKSI RADIASI P9 SISTEM RADIOGRAFI DIGITAL


KOMPONEN CR DAN DR

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL KUALITAS CITRA DAN PROTEKSI RADIASI

DOSEN PENGAMPU: Anisa Nur Istiqomah,S.Tr.Rad

NAMA PRAKTIKUM : SISTIM RADIOGRAF DIGITAL KOMPONEN CR


DAN DR, DAN PROSES TERBENTUKNYA CITRA RADIOGRAF
DIGITAL CR DAN DR.
NAMA : Wardah Fauziyah_2210505048

PROGRAM STUDI D3 RADIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
YOGYAKARTA
JANUARI 2023
HALAMAN DEKLARASI

Laporan ini dibuat dan dirancang secara mandiri oleh _Wardah Fauziyah_ 2210505048_
guna memenuhi tugas praktikum matakuliah Kualitas Citra dan Proteksi Radiasi dengan
Materi “Sistem Radiograf Digital Komponen CR dan DR, dan Proses Terbentuknya Citra
Radiograf Digital CR dan DR ”. Laporan ini dikerjakan dengan sungguh-sungguh dengan
mengambil materi dari referensi yang telah didapatkan.
A. PENJELASAN PROCESSING IMAGE SECARA ANALOG
Image processing adalah suatu metode yang digunakan untuk memproses atau
memanipulasi gambar dalam bentuk 2 dimensi image processing dapat juga dikatakan
segala operasi untuk memperbaiki, menganalisa, atau mengubah suatu gambar
sedangkan pemrosesan gambar analog diterapkan pada sinyal analog dan hanya
memproses sinyal dua dimensi. Istilah analog berarti sederhana atau kamera SLR yang
menggunakan film sebagai media cetaknya dalam fotografi. Gambar tersebut kemudian
dihasilkan dalam bentuk analog, melalui sebuah proses kimia.
Pengolahan image secara analog mencakup beberapa langkah yaitu:
1) Developing
2) Rinsing
3) Fixing
4) Washing
5) Drying

B. PENJELASAN PROCESSING IMAGE SECARA DIGITAL


Prosesing secara digital lebih mudah dan banyak ditemukan diseluruh rumah sakit.
Hal ini dikarenakan proses secara digital lebih cepat dan bisa mengatur kontraks dan
densitas, terlebih lagi tidak perlu menggunakan film karena menggunakan yang namanya
imaging plate (IP) seperti kaset namun tak memerlukan sebuah film. Imaging plate ini
lah yang membedakan dengan analog dikarenakan tidak memerlukan film dan bisa
langsung di teruskan ke monitor untuk di edit baik densitas ataupun kontrasnya sehingga
lebih memudahkan radiografher. Metode ini lebih hemat tidak menghasilkan limbah
cairan seperti developer dan fixer sehingga menghemat pengeluaran rumah sakit.
Pengolahan secara digital disebut automatic processing, Adapun prosesnya sebagai
berikut:
1. Developing
2. Fixing
3. Washing
4. Drying

C. PENJELASAN KONSEP PEMBENTUKAN CITRA MENGGUNAKAN COMPUTED


RADIOGRAPHY
Konsep Pembentukan Citra Menggunakan Computed Radiography adalah:
Imaging plate yang terletak didalam kaset, dilakukan eksposi dengan menggunakan
peralatan pembangkit sinar-x. Pada saat sinar-x menembus objek, akan terjadi attenuasi
(perlemahan) akibat dari kerapatan objek karena berkas sinar-x yang melalui objek
tersebut. Kemudian membentuk bayangan laten, IP cassete kemudian dimasukkan
kedalam image reader. Di dalam image reader, bayangan laten yang disimpan pada
permukaan phosphor, dibaca dan dikeluarkan menggunakan cahaya infra merah untuk
menstimulus phosphor, sehingga mengakibatkan energi yang tersimpan berubah menjadi
cahaya tampak, Cahaya yang dikeluarkan dari permukaan plate, akan ditangkap oleh
sebuah pengumpul cahaya dan diteruskan ke tabung photomultiplier yang mengubah
energi cahaya tersebut menjadi sinyal listrik analog, Selanjutnya sinyal analog ini diubah
menjadi sinyal digital oleh rangkaian analog to digital converter (ADC) dan diproses
dalam computer, Setelah proses pembacaan selesai, data gambar pada imaging plate
dapat dihapus dengan cara imaging plate dikenai cahaya yang kuat. Hal ini membuat
imaging plate dapat dipergunakan Kembali, Setelah gambaran tampil dilayar monitor,
gambaran tersebut dapat dilakukan rekontruksi atau dimanipulasi pada image console
sehingga
mendapatkan gambaran yang diinginkan.
D. PENJELASAN KONSEP PEMBENTUKAN CITRA MENGGUNAKAN DIGITAL
RADIOGRAPHY
Dalam pencitraan digital, sistem akuisisi gambar memperoleh data gambar dalam
bentuk sinyal elektronik, yang diproses secara elektronik dalam memori komputer
dimana gambar ada sebagai nilai elektronik dalam matriks komputer (bukan sebagai
butiran perak pada selembar kertas). dari plastik poliester), dan ditampilkan pada sebuah
perangkat layar elektronik (monitor komputer). Matriks komputer terdiri dari kota-kotak
kecil yang disebut piksel (kependekan dari istilah elemen gambar). Semakin banyak
piksel dalam matriks, semakin kecil setiap piksel, sehingga meningkatkan resolusi
spasia. Produksi gambar radiografi digital dengan cepat menggantikan metode radiografi
film/layar ini.

Cara Kerja Digital Radiography adalah:


1. Sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X radiografi standar
2. Gambar ditangkap oleh detektor gambar digital
3. Didigitalkan menjadi aliran data melalui analog-to-digital converter (ADC)
4. Transfer ke komputer sistem
5. Keluaran melalui konverter digital-ke-analog (DAC) ke format video
Pasca-pemrosesan gambar
6. Tampilkan ke perangkat tampilan yang sesuai

E. KOMPONEN CR DAN FUNGSINYA (Disertai Foto)


- Imaging plate
Imaging Plate adalah plat film yang mempunyai kemampuan menyimpan energi
sinar-x, dan energi tersebut dapat di bebaskan atau dikeluarkan melalui proses scanning
dengan menggunakan laser. Imaging plate biasa digunakan dengan ditempatkan dalam
cassette imaging plate. Ukuran imaging plate yang paling banyak digunakan adalah
18x24, 24x30, 35x35, dan 35x43 cm.

- Imaging Reader
Berfungsi sebagai pembaca, pengolah gambar yang diperoleh dari imaging plate
yang dijalankan dengan menggunakan laser scanner.
- Image Console
Berfungsi untuk mengolah gambar berupa computer dengan software khusus untuk
medical imaging.

- Imager (printer)
Apabila foto dikehendaki untuk dicetak maka gambar dapat dikirim kebagianimager
untuk dicetak sesuai yang diinginkan karena imager itu sendiri mempunyai fungsi
sebagai pencetak gambaran.

F. KOMPONEN DR DAN FUNGSINYA


- Detektor
Dalam digital radiografi dikenal dengan image reseptor atau detektor yaitu sebuah
alat yang berfungsi menerima dan merekam sinar x yang diterima serta merubahnya
kedalam cahaya tampak.
- X-ray Source
Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama dengan sumber
X-ray pada Coventional Radiography.

- Analog To Digital Converter


Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang dikeluarkan detektor
menjadi data digital yang dapat diinterpretasikan oleh komputer.

- Komputer
Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image, menyimpan data-
data (image), dan menghubungkannya dengan output device atau work station.
- Output Device
Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan gambar.
Melaui monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya gambar untuk
diteruskan kepada work station radiolog.Media yang digunakan untuk mencetak gambar
berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses kimiawi untuk
mengasilkan gambar.

G. KELEBIHAN SISTEM ANALOG, CR DAN DR


1. Kelebihan Sistem Analog
Hasil dari pemerosesan analog ini sangat murni dan sesuai dengan yang kita olah
tanpa kita bisa ubah baik densitasnya ataupun kontrasnya semua sesuai dengan
prosesnya. Dalam ini yang paling penting image secara analog memerlukan kamar gelap,
kaset, dan film sebagai bagian utamanya.
2. Kelebihan Sistem CR
- Biaya operasional lebih rendah daripada konvensional
- Foto bisa diprint lebih kecil
- Tidak menggunakan bahan kimia, tetapi menggunakan sebuah komputer.
- Brightness gambar dapat diatur sesuai keinginan.
- Gambar dapat disimpan dalam bentuk cetak film, hard disk, compact disk.
- Angka pengulangan yang lebih rendah karena kesalahan-kesalahan faktor teknis.
- Bisa digunakan dimana saja.
3. Kelebihan Sistem DR
- Cepat dan efisien karena tidak membutuhkan kamar gelap untuk pencetakan gambar.
- Hasil lebih akurat.
- Sistem sinar-X (pesawat) dapat tetap digunakan dengan dilakukan moifikasi.
- Tidak membutuhkan ahli komputer karena perangkat lunak yang digunakan untuk
mengatur image mudah digunakan.
- Angka penolakan film dapat ditekan.
- Dapat digunakan untuk radiography mobile Xray unit dengan detektor digital (flat
digital).
- Kualitas pencitraan yang lebih baik untuk akurasi yang lebih baik yang
meningkatkan kinerja proses diagnostic.

H. KEKURANGAN SISTEM ANALOG, CR DAN DR


1. Kekurangan Analog
- Film mudah terbakar
- Masih memerlukan Kamar Gelap
- Waktu Yang digunakan lama
- Menghasilkan limbah yang banyak
- Tidak bisa digunakan dimana saja
2. Kekurangan CR
- Membutuhkan energi listrik yang banyak.
- Sumber Daya Manusia yang masih kurang berkompeten dalam menangani computed
radiography.
3. Kekurangan DR
- Dibutuhkan dana yang besar untuk mengganti fasilitas radiography konvensional
menjadi digital.
- Kesalahan faktor eksposi yang terlalu parah tidak dapat diperbaiki.Walaupun diklaim
dapat mengurangi dosis yang diterima pasien, digital radiography justru lebih sering
meningkatkan dosis pasien, karena: Over eksposure tidak akan terdeteksi (dapat
dikurangi dengan mudah dalam proses komputer). Sehingga radiographer cenderung
menambah faktor eksposi.
- Pengulangan pemeriksaan (sebelum dicetak) tidak akan menambah jumlah film yang
digunakan, sehingga menurunkan tingkat kehati-hatian radiografer.

REFERENSI

Bushong. (2013). Radiologic Science for Technologists. Saint Louis: Elsevier Mosby.
Papp, J. (2011). Quality Management. Saint Louis: Elsevier Mosby.
Teguh Putu, K. N. (2014). Pengolahan Citra Digital Deteksi Tepi Untuk Membandingkan
Metode Sobel, Robert dan Canny. 05.

Anda mungkin juga menyukai