Anda di halaman 1dari 5

FORMAT TUGAS WAJIB TUTORIAL KE 1

Nama Mata : Pembelajaran PKn di SD Sumber Materi :


Kuliah BMP PDGK 4201
Modul 1- 4
Pokok Bahasan : - Hakikat, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan di SD
- Karakteristik PKn Sebagai Pendidikan Nilai Dan
Moral
- Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan
IPS dan Mata Pelajaran Lain
- Konsep serta prinsip Kepribadian Nasional,
Semangat kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Bela
Negara.

Pengembang : Neni Junaeni, M.Pd


Soal
Masa Tutorial : 2022.1
Jumlah Soal : 10 (Sepuluh)
Skor Maksimal : 100
Jenis Tugas : Uraian
Waktu : 60 menit

Kompetensi Khusus:
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan:
1. Menjelaskan hakikat, fungsi dan tujuan PKn di SD.
2. Menjelaskan tujuan da nisi PKn di SD 1994 yang anda ketahui!
3. Menuliskan satu contoh perilaku berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan dilingkungan sekitar.

4. Menuliskan satu contoh perilaku ciri perkembangan secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
5. Menjelaskan keterkaitan pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS!
6. Menuliskan pinsip keterkaitan dalam kurikulum SD Tahun 1968
7. Menyebutkan kekuatan dan kelemahan implementasi konsep, pembelajaran terpadu!
8. Menejelaskan Bentuk bentuk keterkaitan apa saja yang dapat dilakukan dalam mewujudkan
keterkaitan antara pendidikan Kewarganegaraan dengan mata-mata pelajaran lainnya itu?
9. Menjelaskan ciri-ciri masyarakat yang ber-Bhineka Tunggal Ika!
10. Menjelaskan berbagai cara melestarikan budaya daerah dan nasional!
Tugas
Soal No. 1
1. Jelaskan hakikat, fungsi dan tujuan PKn di SD!
2. Jelaskan tujuan da misi PKn di SD 1994 yang anda ketahui!
3. Tuliskan satu contoh perilaku berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan dilingkungan sekitar!
4. Tuliskan satu contoh perilaku ciri perkembangan secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya!
5. Jelaskan oleh anda keterkaitan pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS!
6. Bagaimana pinsip keterkaitan dalam kurikulum SD Tahun 1968!
7. Sebutkan kekuatan dan kelemahan implementasi konsep, pembelajaran terpadu!
8. Bentuk bentuk keterkaitan apa saja yang dapat dilakukan dalam mewujudkan keterkaitan
antara pendidikan Kewarganegaraan dengan mata-mata pelajaran lainnya itu?
9. Jelaskan ciri-ciri masyarakat yang ber-Bhineka Tunggal Ika!
10. Jelaskan berbagai cara melestarikan budaya daerah dan nasional!

Tutor,

Neni Junaeni, M.Pd.

1.  Hakekat PKn di SD adalah memfokuskan pada pembentukan warga negara yang


memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh
pancasila dan UUD 1945.
Fungsi PKn di SD adalah sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga
negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.
Tujuan PKn di SD adalah:
a.       Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yang
benar dan sah.
b.      Meletakkan dan membentuk pola piker yang sesuai dengan Pancasila dan ciri khas
serta watak ke-Indonesiaan.
c.       Menanamkan nilai-nilai moral Pancasila ke dalam diri anak didik.
d.      Menggugahkesadaran anak didik sebagai warga negara dan warga masyarakat
Indonesia untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral Pancasila
tanpa menutup kemungkinan bagi diakomodasikannya nilai-nilai laindari luar yang
sesuai dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral Pancasila terutama dalam
menghadapi arus globalisasi dan dalam rangka kompetisi dalam pasar bebas dunia.
e.      Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah laku lampahnya bertindak dan
berperilaku sesuai dengan nilai, moral dan norma Pancasila.
f.        Mempersiapkan anak didik utuk menjadi warga negara dan warga masyarakat
Indonesia yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan negaranya.
Serta untuk mengembangkan kemampuan:
a.       Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
b.      Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
c.       Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa
bangsa lainnya.
d.      Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Hakikat atau dasar pendidikan kewarganegaraan ini bersumber dari sebuah Kurikulum yang lahir
sejak tahun 1946 di awal tahun kemerdekaan sampai pada era sekarang ini dan dari kurikulum
itulah muncul nama-nama mata pelajaran. Mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara (PKN)
dikenal saat Kurikulum SD tahun 1968. Menurut Kurikulum SD tahun 1968 Pendidikan
Kewargaan Negara mencangkup sejarah Indonesia, Geografis, dan Civic yang diartikan sebagai
pengetahuan Kewargaan Negara. Dalam Kurikulum SMP 1968 PKN mencangkup materi sejarah
Indonesia dan tata Negara, sedangkan dalam Kurikulum SMA 1968 PKN lebih banyak berisikan
materi UUD 1945. Ada dua istilah yang perlu dibedakan, yakni Kewargaannegara dan
Kewarganegaraan. Menurut Somantri (1967) Kewargaannegara merupakan terjemahan dari
“Civics” yang merupakan mata pelajaran sosial dengan tujuan untuk membina dan
mengembangkan anak didik agar menjadi warga negara yang baik (good citizen). Warga negara
yang baik adalah warga negara yang tahu, mau dan mampu berbuat baik (Somantri 1970).
Sedangkan Kewarganegaraan digunakan dalam perundangan mengenai status formal warga
negara berdasarkan UU No. 2 Tahun 1949.

Pendidikan Kewarganegaran (PKn) memiliki fungsi sebagai wahana kurikuler


pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung
jawab. Sedangkan untuk peserta didik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berfungsi
untuk memberikan proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang
masa, untuk memberikan keteladanan, pembangunan kemauan, dan pengembangan
kreatifitas dalam proses pembelajaran.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan terhadap siswa disekolah adalah untuk


mengembangkan wawasan, sikap, keterampilan hidup dan berkehidupan yang
demokratis. Sesuai dengan konsep “Learning democracy, in democracy, and for
democracy”- belajar tentang demokrasi, dalam situasi yang demokratis, dan untuk
membangun kehidupan demokratis dengan PKn sebagai wahana kurikuler yang utama.

 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam mennggapi isu kewarganegaraan.
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak k langsungsecara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter -
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung dan
tidak langsung dengan memanfaatkan TIK.
2. L
3. Contoh perilaku berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan di lingkungan sekitar:
a.       Contoh perilaku berfikir kritis : menanggapi isu tentang korupsi yang dilakukan oleh
pejabat negara, bagaimana moral pejabat yang telah dipercaya oleh rakyat justru
mengkianati dengan mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
b.      Contoh perilaku berfikir rasional : menanggapi isu tentang korupsi yang dilakukan
oleh pejabat negara, yaitu sudah menjadi kodrat bahwa manusia itu selalu kurang
sehingga meskipun sudah menjadi pejabat yang telah bergelimpang harta masih merasa
kurang dan kurang terus sehingga tak peduli meskipun harus mendapatkan dengan
mengambil harta yang bukan haknya (harta rakyat).
c.       Contoh perilaku berfikir kreatif : menanggapi isu tentang korupsi yang dilakukan
oleh pejabat negara, sebagai warga negara yang baik  kita harus mendidik generasi muda
agar mempunyai moral yang baik sehingga mengerti akan hak dan kewajiban.
Harapannya generasi baru tersebut lebih peduli dengan kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi (apabila jadi pejabat tidak melakukan korupsi). 

4. L
5. Keterkaitan PKn dengan IPS sangat kuat. Hal ini dikarenakan sebelum menjadi Bidang
Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama
Bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan
pesan UU sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya Pasal 39 Ayat (2)
dan (3)), Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari Bidang Studi
IPS. Bidang Studi IPS mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, Pancasila serta
UUD 1945 yang menyangkut warga negara serta pemerintahan. Kemudian terjadi
pemisahan menjadi Bidang Studi IPS yang mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan
Sejarah, dan Bidang Studi Pendidikan Moral Pancasila yang mencakup Pancasila serta
UUD 1945 yang menyangkut warga negara serta pemerintahan. Dimana Bidang Studi
Pendidikan Kewarganegaraan terdapat pada kurikulum 1968, kemudian pada kurikulum
Tahun 1975, 1984, dan 1994 tidak ada, baru muncul kembali pada kurikulum tahun
2006.
6. K
7. Ciri-ciri pembelajaran terpadu antara lain:
a)      Berpusat pada anak (child centered).
b)      Memberi pengalaman langsung kepada anak.
c)       Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
d)      Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
e)      Bersifat luwes.
f)       Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak.
kelebihan-kelebihan pembelajaran terpadu:
a)      Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak.
b)      Kegiatan yang dipilih dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan.
c)       Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan dapat
bertahan lebih lama.
d)      Pembelajaran Terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir anak.
e)      Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui dalam lingkungan anak.
f)       Menumbuhkembangkan keterampilan social anak, seperti kerja sama, toleransi,
komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.

8.

Anda mungkin juga menyukai